3. Apa itu Pneumonia?
1
n Pneumonia adalah inflamasi akut yang mengenai jaringan paru-paru yang
ditandai dengan demam, batuk dan kesukaran bernafas seperti napas cepat,
pada bayi dan balita juga ditandai dengan ditemukannya tarikan dinding dada
bagian bawah ke dalam dan hipoksemia.
n Ketika seseorang menderita Pneumonia, alveoli akan terisi oleh lendir (akibat
proses peradangan), yang menyebabkan kesulitan penyerapan oksigen
sehingga otot pernafasan tambahan turut berfungsi dan menyebabkan
terjadinya kesukaran bernafas.
n Pneumonia bisa menyerang siapa saja, baik orang dewasa, anak-anak maupun
bayi. Laki-laki maupun perempuan memiliki risiko yang sama untuk menderita
Pneumonia.
Infeksi pada
alveoli
berisi cairan
(Pneumonia)
Paru-paru
Pneumonia merupakan
penyebab kematian
pertama di dunia dan
penyebab pada 15%
kematian anak dan balita.
Pneumonia memiliki
prevalensi mencapai 2% dan
merupakan salah satu
penyebab utama kematian
bayi dan balita.
Pneumonia di dunia Pneumonia di Indonesia
1
salah satu penyebab
kematian
terbesar
pada balita
penyebab
kematian pada
anak balita
15%
4. Bagaimana penularan
Pneumonia?
3Penularan melalui percikan air liur
(droplet) ketika batuk atau bersin.
2Apa saja penyebab Pneumonia?
2
Streptococcus pneumoniae
n Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur.
n Penyebab Pneumonia terbanyak adalah bakteri Streptococcus pneumoniae
atau yang sering disebut Pneumokokus. Selain itu penyebab kedua yang
terbanyak adalah Haemophilus influenzae tipe b (Hib).
n Bakteri ini bisa hidup di rongga hidung dan tenggorokan siapa saja, terutama
anak-anak. Seseorang yang di dalam hidung dan tenggorokannya
mengandung bakteri ini, tapi tidak menderita sakit, disebut dengan 'karier'.
5. Apa saja gejala
Pneumonia?
4
ANAK DIANGGAP NAFAS CEPAT
BILA FREKUENSI HITUNGAN NAFAS:
Faktor yang dapat
meningkatkan
risiko terkena
Pneumonia
5
n Usia (balita dan lansia) lebih rentan
n Tidak mendapatkan imunisasi lengkap
n Tidak mendapatkan ASI eksklusif
n Gizi buruk
n Polusi udara dalam ruangan (indoor air
pollution, misalnya asap rokok)
n Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
n Kepadatan penghuni rumah
n Rumah dengan sirkulasi udara buruk
3
Tidak mendapatkan
imunisasi lengkap
IMUNISASI
Polusi udara
(asap rokok)
Tidak mendapatkan
ASI eksklusif
Catatan: Nafas harus dihitung dalam 1 menit penuh
USIA FREKUENSI NAFAS
< 2 bulan = 60x/menit
2 –11 bulan = 50x/menit
12 bulan- 59 bulan = 40x/menit
n Demam
n Batuk, atau
n Kesukaran bernafas yang ditandai
dengan nafas cepat atau tarikan dinding
dada bagian bawah ke dalam (TDDK)
6. Untuk mendapatkan perlindungan dari Pneumonia
seorang anak diberikan:
n Imunisasi DPT-HB-Hib untuk mencegah penyakit
Pnemonia yang disebabkan oleh Haemophilus
influenzae tipe b (Hib)
n Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (Pneumococcal
Conjugate Vaccine/PCV) untuk mencegah
Pneumonia yang disebabkan oleh Pneumokokus
Imunisasi apa saja yang
dapat melindungi anak
dari Pneumonia?
6 7
Bagaimana cara
melindungi anak
dari Pneumonia ?
Upaya utama untuk melindungi anak dari
Pneumonia adalah dengan pemberian imunisasi
untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan
anak.
Lakukan perlindungan optimal dengan:
n Jauhkan anak dari penderita batuk
n Berikan ASI ekslusif dan lanjutkan hingga usia
anak 2 tahun
n Berikan asupan gizi yang baik
n Mencuci tangan pakai sabun
n Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan,
n Pastikan rumah memiliki ventilasi yang cukup.
4
Pemberian imunisasi DPT-HB-Hib dan PCV
memberikan perlindungan optimal terhadap
pneumonia
7. Imunisasi PCV adalah imunisasi yang diberikan
untuk mencegah penyakit pneumonia yang
disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.
Selain mencegah pneumonia, imunisasi PCV juga
dapat mencegah penyakit radang selaput otak
(meningitis) dan radang telinga tengah (otitis
media) yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus
yang sama.
Apa yang dimaksud
dengan Imunisasi PCV?
8
n Posyandu
n Puskesmas dan Puskesmas pembantu
n Rumah Sakit pemerintah, Rumah Sakit swasta,
n Klinik, praktik dokter mandiri, praktik bidan
mandiri, dan fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya yang memberi layanan
imunisasi.
Dimana
imunisasi PCV
dapat diperoleh?
10
Seluruh bayi usia 2 bulan (dosis pertama) dan 3
bulan (dosis kedua) untuk pelaksanaan imunisasi
dasar
Seluruh anak usia 12 bulan (dosis ketiga) untuk
pelaksanaan imunisasi lanjutan
Siapa yang Perlu
Mendapat imunisasi
PCV?
9
5
Hepatitis B 0 (HB0)
BCG, OPV1, RV
DPT-HB-Hib 1- OPV 2, RV
PCV 1,
DPT-HB-Hib 2- OPV 3, RV
PCV 2,
DPT-HB-Hib 3- OPV 4, IPV
Campak-Rubela
JE
PCV 3
Campak-Rubela, DPT-HB-Hib 4
Campak-Rubela, DT
Td
Td, HPV
HPV
<24 jam
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
10 bulan
12 bulan
18 bulan
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 5
Kelas 6
8. 11Bagaimana jika anak belum pernah
mendapatkan atau belum lengkap
imunisasi PCV-nya?
6
Bagi anak yang
belum lengkap imunisasi
PCV-nya maka perlu dilengkapi
dengan melakukan
imunisasi kejar
• Bagi anak yang belum mendapatkan atau belum lengkap imunisasi PCV-
nya maka perlu dilengkapi dengan melakukan imunisasi kejar atau
catch-up imunisasi.
• Imunisasi kejar PCV dilakukan untuk memastikan agar semua anak usia
2, 3 dan 12 bulan mendapatkan imunisasi PCV secara lengkap. Imunisasi
kejar PCV dapat diberikan bersamaan dengan imunisasi lainnya sesuai
dengan jadwal dan interval dalam program imunisasi nasional, contoh:
PCV diberikan bersama MR atau DPT-HB-Hib.
Manfaat imunisasi kejar:
· Melengkapi imunisasi pada anak yang belum mendapat atau belum
lengkap status imunisasinya
· Memastikan anak mendapatkan perlindungan yang lengkap
terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
9. 7
12
n Imunisasi PCV, masih sangat aman dan efektif
untuk diberikan meskipun telah melewati
jadwal pemberian yang seharusnya.
Apakah aman jika
imunisasi PCV diberikan
tidak sesuai jadwal?
n Anak yang belum
diimunisasi PCV
memiliki risiko
sehingga imunisasi
PCV sebaiknya
diberikan sesuai
jadwal .
Apakah vaksin PCV
aman diberikan
bersama vaksin lain?
Vaksin PCV aman diberikan bersamaan
dengan vaksin lain. Pemberian vaksin
pada saat yang bersamaan akan
menghemat waktu
dan tenaga,
meningkatkan
cakupan imunisasi,
serta dapat
melindungi anak dari
penyakit berat dan
mematikan.
13
10. 8
Reaksi apa yang akan terjadi sesudah imunisasi PCV
dan apa yang harus dilakukan ?
14
Imunisasi PCV aman dan umumnya
tidak menimbulkan reaksi yang
serius sesudah pemberian.
Reaksi simpang yang mungkin terjadi
setelah imunisasi PCV adalah nyeri,
bengkak, kemerahan di lokasi
suntikan, demam, gelisah dan rewel.
Jika terjadi reaksi simpang, maka
yakinkan orangtua untuk tidak panik
dan segera melaporkan ke petugas
kesehatan di Puskesmas atau Fasilitas
Layanan Kesehatan terdekat
11.
12. Memakai masker saat di luar rumah.
Anak dibawah usia 2 tahun tidak perlu
menggunakan masker.
Menjaga jarak 1-2 meter dengan orang
lain ketika berada di luar rumah
Rajin mencuci tangan pakai sabun dan
air mengalir, termasuk mandi keramas,
terutama setelah beraktivitas di luar
rumah
Menjaga kebersihan diri dan benda di
sekitar rumah
Tetap berikan ASI pada bayi karena
ASI mengandung banyak nutrisi dan
antibodi yang melindungi bayi dari
infeksi
1
2
3
4
5
Lakukan imunisasi anak
dengan tepat waktu dan
tetap menjaga
protokol kesehatan
DENGAN
IMUNISASI
PCV
Imunisasi PCV
upaya terbaik
melindungi
buah hati anda
dari Pneumonia
CEGAH
PNEUMONIA
AYOO!!!!