HUBUNGAN METABOLISME ZAT GIZI MAKRO DENGAN DIABETES MELLITUS.pptx
1. HUBUNGAN METABOLISME ZAT
GIZI MAKRO DENGAN DIABETES
MELLITUS
Mata Kuliah : Metabolisme Energi dan Gizi Makro
Disusun Oleh :
Etdriyani (2320273059)
Ilma Rizky Zulanda (2320273061)
Catarina Oni Purnamasari (2320273055)
Reza Kurniawan (2320273071)
2. PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
terjadinya peningkatan kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia yang diakibatkan oleh
gangguan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
Disebabkan oleh kerusakan kelenjar pankreas sebagai penghasil hormon insulin sehingga terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang dapat menimbulkan berbagai keluhan
serta komplikasi
Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dengan jumlah besar (makro), yaitu dalam
satuan gram/orang/hari :
a. Karbohidrat : karbohidrat menyumbangkan sekitar 900 – 1.300 kkal
b. Protein : menyusun berbagai jaringan tubuh kebutuhan untuk masyarakat Indonesia berkisar
antara 56 – 59 gram untuk perempuan dan 62 – 66 gram untuk laki-laki.
c. Lemak : Setelah karbohidrat habis, tubuh akan membakar lemak untuk memperoleh energi, Lemak
idealnya menyumbangkan sekitar 20 – 35% dari total asupan kalori Anda
3. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
KARBOHIDRAT
Karbohidrat akan dipecah dan diserap dalam tubuh dalam bentuk monosakarida dan
gula. Penyerapan gula dapat meningkatkan kadar gula darah dan sekresi insulin.
Konsumsi makanan sumber karbohidrat perlu ada pengaturannya, antara lain :
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi, diutamakan yang
berserat tinggi.
Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula murni asal tidak melebihi
batas aman konsumsi harian.
Dianjurkan makan tiga kali utama dan tiga kali selingan dengan porsi kecil.
4. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
KARBOHIDRAT
Jenis makanan karbohidrat sederhana yang tidak dianjurkan dan dibatasi
konsumsinya yaitu:
1. Makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi
2. Madu
3. Produk Kue, Roti dan Cookies
4. Makanan yang terbuat dari tepung-tepungan
5. Buah- buahan Kaleng
6. Es krim
7. Permen
5. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
PROTEIN
Diabetes Mellitus (DM) merupakan kelainan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia karena penurunan efektivitas
dan atau jumlah insulin, akibat gangguan pankreas
Kondisi ini dapat merusak membran penyaring ginjal yang mengakibatkan terjadinya kebocoran protein
Protein hanya mempunyai pengaruh kecil terhadap kadar glukosa darah. Faktanya, protein cenderung membantu
menstabilkan gula darah dengan cara menumpulkan penyerapan karbohidrat/gula
Pola makan yang terlalu banyak mengandung protein hewani justru dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe
2 .Sebaliknya,pola makan yang banyak mengandung protein nabati dapat sedikit menurunkan risiko terkena diabetes
tipe2.
Peningkatan glukosa darah dalam tubuh atau hiperglikemi meransang pankreas untuk menghasilkan insulin yang
cukup di dalam tubuh dan membuat kerja insulin meningkat.Kondisi glukosa yang terus meninggi,sedangkan pankreas
tidak glukosa sehingga metabolisme dalam tubuh tidak seimbang.Hal ini menimbulkan komplikasi jangka panjang yang
serius diantaranya menyebabkan keruskan ginjal yang mengakibatkan protein dalam urin.
6. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
PROTEIN
Pada tipe 2 pankreas membuat insulin,tetapi tubuh tidak dapat menggunakannya
dengan benar.Tingkat gula darah tinggi sering dapat dikontrol dengan mengikuti diet
atau minum obat,meskipun beberapa pasien tetap harus menggunakan insulin
Adanya proteinuria yang dikaitkan dengan penyakit diabetes dimana pada penyakit
diabetes pembuluh darah di ginjal terluka,ginjal tidak dapat membersihkan darah
dengan benar
Tubuh akan mempertahankan lebih banyak air dan garam dari yang seharusnya dan
akan terdapat protein dalam urin dan limbah akan menumpuk dalam darah dan bisa
mengakibatkan kenaikan berat badan serta bengkak pada pergelangan kaki
7. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
PROTEIN
Diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dalam tubuh.Hal ini dapat
menyebabakan kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih.Tekanan yang dihasilkan
dari kandung kemih yang penuh dapat melukai ginjal.Jika urin tetap berada dalam kandung
kemih untuk waktu yang lama,dapat mengembangkan infeksi dari pesatnya pertumbuhan
bakteri dalam urin yang memiliki tingkat gula tinggi bahkan bila dalam pemeriksaan
laboratorium adanya protein dalam urine.Penemuan protein dalam urine dalam jumlah
berapapun merupakan alasan untuk mengevaluasi lebih lanjut hubungan kadar gula darah
dengan proteinuria pada pasien diabetes mellitus.
. Protein urine juga di gunakan untuk menentukan permeabilitas membran basalis
glomerulus. Adanya sejumlah protein di dalam urine merupakan indikator kegawatan
gangguan ginjal
8. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
PROTEIN
Nefropati diabetik adalah komplikasi Diabetes mellitus pada ginjal yang dapat
berakhir sebagai gagal ginjal. Penyakit ginjal (nefropati) merupakan penyebab utama
kematian dan kecacatan Diabetes mellitus. Faktor risiko yang dihubungkan dengan
terjadinya gagal ginjal tahap akhir
9. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
LEMAK
Asupan lemak berperan dalan mempertahankan sensitivitas insulin. Asupan lemak
yang tinggi akan menurunkan sensitivitas insulin, selain itu asupan lemak yang tinggi
juga akan menurunkan kadar adiponektin dalam darah yang bertugas mengontrol
sensitivitas insulin.
Lemak termasuk sumber energi terbesar yang dapat mengakibatkan obesitas. Sel-
sel lemak pada obesitas akan menghasilkan zat adipositokin yang dapat
menyebabkan resistensi terhadap insulin
Oleh karena terjadi resistensi insulin mengakibatkan glukosa darah akan sulit masuk
ke dalam sel sehingga kadar glukosa darah menjadi tinggi.
10. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
LEMAK
Lemak viseral berkaitan dengan peningkatan risiko kardiovaskular khususnya pada
pasien obesitas dengan Diabetes Mellitus tipe 2
Obesitas khususnya obesitas sentral merupakan kondisi penumpukan lemak pada regio
perut atau abdominal yang dibuktikan dengan pengukuran indikator lingkar abdomen
Lingkar pinggang mempakan salah satu faktor prediksi yang kuat pada resistensi insulin,
yang merupakan fase dini perkembangan penyakit diabetes melitus
Asupan asam lemak jenuh yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Kurangnya asupan serat dapat mengakibatkan kelebihan karbohidrat dalam tubuh, yang
kemudian akan dirubah menjadi lemak dalam bentuk trigliserida.
11. ZAT GIZI MAKRO DENGAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS
LEMAK
Pada penderita DM, trigliserida juga berasal dari pemecahan lemak di jaringan
adipose akibat glukosa dari karbohidrat tidak dapat memasuki sel sehingga ke
butuhan energi diperoleh dari pemecahan lemak tersebut.
Trigliserida merupakan lemak darah yang meningkat ketika mengkonsumsi
makanan yang tinggi energi, mengalami peningkatan berat badan dan mengkonsumsi
makanan dengan kadar gula darah tinggi
12. DAFTAR PUSTAKA
Risma Dame. 2019. Hubungan Kadar Gula Darah Dengan Proteinuria Pada Pasien Diabetes Melitus Di Laboratorium
Rumah Sakit Umum Djolham Binjai. Medan : Fakultas Biologi Universitas Medan.
Asniar, Sisvika (2019) Hubungan Asupan Energi Dan Protein Dengan Persen Lemak Tubuh Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Arjuno Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Putri, Saqina.2021. Gambaran Protein Urine Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Karya Tulis Ilmiah, Poltekkes
Kemenkes Medan
Firdaus Rizal Aulia.2021.Hubungan Asupan Protein Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe Ii Di
Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.Sarjana Skripsi.Universitas Muhammadiyah Surakarta.
dariohealth /protein-and-diabetes-how-does-protein-affect-blood-sugar diakses 1 Januari 2024
Meri Suzana et. al.2022. Hubungan Kadar Glukosa Darah Dengan Kadar Protein Pada Penderita Diabetes Melitus. Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan. 2022
Mohammad Rosyid.2021. Hubungan Asupan Lemak Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2
Di Puskesmas Tawangsari Sukoharjo.Sarjana Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ida Bagus Aditya Nugraha, et.al.2021. Hubungan Kadar Lemak Viseral dengan Kejadian Obesitas Lansia yang Menderita Diabetes
Mellitus Tipe 2.Jurnal Muhammadiyah Geriatri.
Andi Yasmin Syauki. Hubungan antara asupan berbagai jenis lemak dan insulin pada laki-laki dewasa dengan obesitas
sentral di Jakarta