3. Dasar hukum dan acuan normatif
1) Undang Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1992 tentang Sistim Budidaya
Tanaman. ..UURI no.12-1992SistimBudidayaTanaman.pdf
2) Peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman PPRI No. 6-1995 ttg perlindungan tanaman.pdf
3) Keputusan Menteri Pertanian No. 949 Tahun 1998 tentang Pestisida Terbatas.
..KepMenTan 949-1998PestisidaTerbatas.pdf
4) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 Tahun 1973 tentang peredaran,
penyimpanan dan penggunaan Pestisida pp_07_1973 ttg peredaran
penyimpanan dan penggunaan.pdf
5) Peraturan Menteri Pertanian No. 24 Tahun 2011 tentang pendaftaran Pestisida
Permentan24-2011Pendaftaran pestisida.pdf
6) Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia No. 258 tahun 1992 ttg
Persyaratan Pengelola Pestisida Permenkes_258-1992.pdf
7) KepMenTan 949-1998 ttg Pestisida Terbatas ..KepMenTan 949-
1998PestisidaTerbatas.pdf
8) KepMenTan 434-2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida ..KepMenTan 434-
2001 ttg Tata Cara Pendaftaran pestisida.docx
9) KepMenTan 517-2002 ttg Pengawasan pestisida ..KepMenTan 517-2002.docx
10) KepMentan 1-2007 Permentan-01-07ttgpestisida dilarang dan terbatas.pdf
11) Peraturan Pemerintah RI nomor 74 tahun 2001 ttg bahan berbahaya dan
beracun PP74-01_BahanBerbahayadanberacun.pdf
12) Pedoman umum penerapan jaminan mutu budidaya tanaman dan produk
tanaman oganik ProdukOrganik.pdf
18. Perlindungan Tanaman
• Fisik (Mulsa, Solarisasi)
• Mekanis (Pengolahan lahan, Semprotan air, tanaman perangkap, tanaman
sela)
• Kultur Teknis (Pemangkasan, Penyiraman, Pemupukan, Varietas unggul)
• Biologi (Parasit dan Predator)
• Tanam Ulang (Bila dengan aplikasi pestisidapun tidak berhasil)
a. cara fisik, melalui pemanfaatan unsur fisik tertentu;
b. cara mekanik, melalui penggunaan alat dan atau kemampuan fisik
manusia;
c. cara budidaya, melalui pengaturan kegiatan bercocok tanam;
d. cara biologi, melalui pemanfaatan musuh alami organisme pengganggu
tumbuhan;
e. cara genetik, melalui manipulasi gen baik terhadap organisme pengganggu
tumbuhan maupun terhadap tanaman;
f. cara kimiawi, melalui pemanfaatan pestisida; dan atau
g. cara lain sesuai perkembangan teknologi.
19. • Pestisida adalah zat atau senyawa kimia, zat
pengatur dan perangsang tumbuh, bahan lain,
serta organisme renik, atau virus yang
digunakan untuk melakukan perlindungan
tanaman (UURI No. 12 tahun 1992, pasal 1
ayat 11).
• Pestisida yang akan diedarkan di dalam
wilayah negara Republik Indonesia wajib
terdaftar, memenuhi standar mutu, terjamin
efektivitasnya, aman bagi manusia dan
lingkungan hidup, serta diberi label (UURI No.
12 tahun 1992, pasal 38 ayat 2).
20. The Dose Makes the Poison
"All substances are poisons; there is none
which is not a poison. The right dose
differentiates a poison…." Paracelsus (1493-
1541)
21. Penyebab Polusi Pestisida
• Penggunaan pestisida terlarang
• digunakan tidak sesuai peruntukannya
• habis masa izin peredarannya
• penggunaan terbatas (berisiko pada kesehatan
dan lingkungan)
• tidak sesuai dengan standar/syarat peredaran
dan penggunaan
22. Pengendalian Pencemaran Pestisida
• Perundangan
• Kelembagaan
• Teknologi
• Budaya
• Prokasih
• Superkasih
• Jangan memakai pestisida
kalau tidak benar-benar
perlu
• Pakai pestisida selektif
• Baca label dengan
saksama
• Pakai sesedikit mungkin
sebagai pilihan terakhir
dan terpaksa
• Perlakuan bersifat lokal
• Jangan memakai pestisida
di dekat mata air
• Pakai pestisida terdaftar
• Tidak melakukan
penyemprotan pada saat
angin
23. Keberadaan banyak burung Blekok pada hanya satu
bedengan sawah akibat waktu tanam tumpang tindih
Petani melakukan pengolahan lahan
ditemani burung blekok
menunjukkan pemakaian pestisida dan
pupuk tidak berlebihan
24. No Keterangan
Jumlah Formulasi Pestisida yang Terdaftar
2000 2001 2002 2003 2004 2005
1.
Pestisida Pertanian
dan Kehutanan
564 595 680 1140 1065 1283
2.
Pestisida Rumah
Tangga
dan Pengendalian
Vektor Penyakit
Manusia
206 198 221 274 208 245
Jumlah 770 793 901 1.417 1.273 1.528
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Pestisida
Pertanian dan
Kehutanan
Pestisida rumah
tangga dan
pengendalian
vektor penyakit
manusia
Jumlah
Formulasi
Pestisida
Terdaftar
di
Indonesia
25. Pedoman Penggunaan Pestisida
Menggunakan Pestisida Yang Terdaftar Dan
Diijinkan Menteri Pertanian.
Menggunakan Pestisida Sesuai Dengan Jenis
Komoditi Dan Jenis Organisme Sasaran Yang
Diijinkan.
Memperhatikan Dosis Dan Anjuran Yang
Tercantum Pada Label.
Memperhatikan Kaidah – Kaidah Keselamatan
Dan Keamanan Penggunaan Pestisida.
26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 Tentang
Perlindungan Tanaman pasal 15 ayat 1
Tepat jenis yaitu disesuaikan jenis pestisida yang digunakan dengan jenis
organisme pengganggu tumbuhannya, misalnya untuk mengendalikan
serangga menggunakan insektisida, mengendalikan cendawan
menggunakan fungisida, mengendalikan gulma menggunakan herbisida.
Tepat dosis yaitu banyaknya pestisida yang diaplikasikan persatuan luas
atau berat atau volume sasaran disesuaikan dengan rekomendasi yang
ditetapkan, misalnya kg/hektar.
Tepat cara yaitu disesuaikan antara bentuk formulasi pestisida dan alat
aplikasi yang digunakan, misalnya penyemprotan, perendaman,
penaburan, pengolesan.
Tepat sasaran yaitu disesuaikan dengan jenis komoditi tanaman serta jenis
dan cara hidup organisme pengganggu tumbuhan yang akan diaplikasi
pestisida.
Tepat waktu yaitu pada waktu populasi organisme pengganggu tumbuhan
telah mencapai ambang pengendalian dan sebagian besar dalam stadium
peka, keadaan cuaca memenuhi syarat.
Tepat tempat yaitu disesuaikan dengan keadaan tempat yang akan
diaplikasi pestisida, misalnya lahan kering, lahan berair, rawa, gudang.
27. LC0
Konsentrasi tertinggi tampa pengaruh letal pada
organisme indikator
LC50
Konsentrasi letal pada 50% organisme indikator
LC100
Konsentrasi letal pada 100% organisme indikator
Dosis -Respon
28. 0
7.1
14.3
21.4
64.3
-10
0
10
20
30
40
50
60
70
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45
Daya
hambat
(%)
Konsentrasi (%)
Daya Hambat (%) Ekstrak Lengkuas
Terhadap Curvularia lunata
EC50=0,33
EC50
Perhitungan konsentrasi letal dengan analisis grafik
29. 3.52
3.92
4.19
5.36
0
1
2
3
4
5
6
-1.40 -1.20 -1.00 -0.80 -0.60 -0.40 -0.20 0.00
Probit
Daya
Hambat
Log Konsentrasi
Probit Daya Hambat dan Log Konsentrasi Ekstrak Lengkuas
Terhadap C. lunata
Invers log
-0,44=0,36=EC50
EC 50 Probit
Perhitungan konsentrasi letal dengan analisis probit
30. Sekian dan Terimakasih.
Mudah2an Studinya Lancar.
Kalau ada pertanyaan,
Tulis pada selembar kertas.
Saya komentari minggu depan.
http://www.slideshare.net/igksusrama/pestisida-dan-teknik-aplikasi-1copy