LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
Makalah kmb 1 kel 2
1. MAKALAH
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1
PENYAKIT DI NEGARA-NEGARA TROPIS SEPERTI:
DBD, THYPOID, MALARIA DAN FILARIASIS
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2: TK 1/REG 1
AMBARWULANDARI (1814401011)
IDEALTI AJENG SOLEHA (1814401013)
KIKI WULANDARI (1814401016)
NI NYOMAN SUKMAWATI (1814401017)
HIDAYAT ROHMAN (1814401032)
EKA NUR SAFITRI (1814401041)
DWI YUNIKA (1814401049)
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN DIII KEPERAWATAN
TAHUN AJAR 2019
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat Taufik Hidayah
serta Inayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikanmakalah dari mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah 1 yang berjudul “Penyakit di Negara-negara Tropis seperti: DBD, Thypoid, Malaria dan
Filariasis” dengan lancar dan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, tentu hasil makalah
Kami ini tidak luput dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan kata. Maka dari itu dengan
mengharapkan ridha Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun dari anda semua demi untuk memperbaiki makalah Kami di masa yang akan datang.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk semua pembaca dan dapat digunakan di dalam
hal yang baik. Terima kasih.
Bandar Lampung, 24 Juli 2019
Kelompok 2
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian Penyakit Tropis Penyakit tropis adalah penyakit yang umumnya terjadi di daerah
tropis dan subtropis. Daerah tropis dan subtropis atau dikenal juga dengan Temperate Zone,
adalah daerah atau area yang berada antara 2 garis pada peta dunia yaitu garis Cancer dan garis
Capricorn. Kawasan yang termasuk dalam zona ini adalah Asia pada umumnya termasuk
Indonesia, sebagian benua Australia, Amerika Tengah dan Selatan, serta Afrika (Satyareni, 2011).
Penyakit tropis terbagi menjadi 2 kategori yaitu menular dan tidak menular. Penyakit tropis yang
menular biasa disebut dengan tropik infeksi. Penularan penyakit dapat melalui berbagai perantara
seperti bakteri, hewan, udara, air, juga sesama manusia.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TROPIS
Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical medicine)dinisbatkan pada wilayah-wilayah
beriklim panas seputar garis khatulistiwa. Istilah inidiperkenalkan para peneliti kesehatan dari Barat
(Eropa dan Amerika) yang keadaanwilayahnya jauh berbeda dengan Indonesia. Penyakit tropis
sebenarnya memilikikonotasi yang negatif yang berhubungan dengan cara hidup yang tidak sehat,
hygieneyang buruk, dan penyakit yang menular.Selama penjajahan Belanda, Bataviaasch
Genootschap van Kunsten enweten schappen, organisasi ilmiah Belanda dalam bidang kesehatan
melakukan risetselama seratus enam puluh empat tahun tentang penyakit tropis untuk
kepentingan pemerintah kolonial Belanda dalam melancarkan sistem politik sosial-ekonominyadalam
penguasaan sumber-sumber kekayaan negara jajahannya.Dalam perkembangan penelitian kesehatan,
didapatkan fakta bahwa penyakit tropis bukanlah penyakit yang aneh dan mengerikan seperti yang
disangkaoleh kebanyakan orang sebelumnya. Bahkan beberapa jenis penyakit tropis mungkinsaja
terjadi di daerah yang beriklim sedang, hanya berbeda pada frekuensi penderitanyasaja. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim, demografi, sosial-ekonomi dan faktor genetik.Menurut
Dr dr Umar Zein, ada beberapa macam penyakit tropis yangsudah dikenal sejak masa penjajahan
Belanda, ratusan tahun lalu seperti penyakit cacar, polio, frambusia (puru), malaria, kolera,
tuberkulosis, kusta dan elefantiasis (kaki gajah). Kategori penyakit tropis lainnya adalah malaria,
demam berdarah, tifus, sepsis,hepatitis, dan TBC. Namun, meski telah diteliti selama ratusan tahun,
penyakit- penyakit tropis ini masih saja ditemui dan berkembang di kelompok masyarakattertentu
seperti, di Indonesia. Berbagai penelitian yang mengeluarkan dana yangtergolong besar yang
dilakukan untuk mencari cara penanggulangan dan pemberantasan penyakit tropis ini masih belum
juga menunjukkan hasil yang memuaskan karena penyakit-penyakit ini berhubungan erat dengan pola
hidup masyarakat itu sendiri.
5. SIFAT PENYEBAB PENYAKIT TROPIS
Kemajuan penguasaan bioteknologi dan biologi molekuler telahmemberikan harapan untuk mengatasi
masalah penyakit-penyakit tropis. Demikiandikemukakan pakar kesehatan dari UGM, Prof Dr
Supargiyono di Yogyakarta, sepertidilansir dari Antara. Supargiyono mengingatkan, beberapa
penyakit tropis sepertidemam berdarah, hepatitis, malaria dan TBC masih menjadi masalah kesehatan
yangutama.Penyebabnya adalah lingkungan fisik, kondisi sosial, ekonomi, budaya,dan perubahan
biologis dari vektor penyakit. Penyakit tropis erat kaitannya dengankesehatan lingkungan yang sering
tidak diperhitungkan dalam kehidupan sehari-harimasyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit Tropis ?
2. Apa itu penyakit DBD, Thypoid, Malaria dan Filariasis ?
3. Apa saja penyebab penyakit Tropis ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang penyakit Tropis
2. Mengetahui tentang macam-macam penyakit Tropis
3. Mengehahui apa saja penyebab penyakit Tropis
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DBD (Demam Berdarah Dengue)
Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat virus yang dibawa
oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
DBD dulu sempat disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot
yang membuat tulang terasa retak.
DBD taraf awal menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sementara demam
berdarah yang parah, juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever (demam dengue), dapat
menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba (shock), dan kematian.
Seberapa umum demam berdarah dengue?
Jutaan kasus infeksi DBD terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa
pun tanpa mengenal status, jenis kelamin, dan usia.
Penyakit akibat gigitan nyamuk ini paling sering menyerang di area tropis dan subtropis, selama
musim hujan dan setelah musim hujan:
Afrika
Asia Tenggara dan Tiongkok
India
Timur Tengah
Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
Australia, Pasifik Selatan dan Pasifik Tengah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus demam berdarah di seluruh dunia
meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan ada sekitar 50-100 juta kasus demam
berdarah setiap tahun, dan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit
ini.
Tanda-tanda & gejala
Terdapat 3 jenis demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue shock syndrome. Berikut
adalah penjelasannya:
1. Demam dengue
7. Gejala demam dengue klasik biasanya diawali dengan demam tinggi (>40 ºCelsius) selama 4-7 hari
setelah digigit nyamuk, serta:
Sakit kepala parah
Nyeri pada bagian belakang mata
Nyeri otot dan sendi parah
Mual dan muntah
Ruam
Ruam mungkin muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian berkurang setelah
1 hingga 2 hari. Anda mungkin mengalami ruam kedua beberapa hari kemudian.
2. Demam berdarah dengue (Dengue hemorrhagic fever)
Gejala dari dengue hemorrhagic fever meliputi semua gejala dari demam dengue, ditambah:
Muntah terus menerus
Sakit perut parah
Sulit bernapas setelah demam awal mereda
Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit, menyebabkan memar berwarna keunguan
Selama 24 hingga 48 jam kedepan, kapiler darah di seluruh tubuh mulai bocor. Komponen darah yang
bocor dapat mengalir dan membanjiri rongga perut (peritoneum) dan rongga paru-paru.
Perdarahan juga dapat berisiko menimbulkan kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembesaran
hati. Jenis penyakit dengue ini dapat menyebabkan kematian.
3. Dengue shock syndrome
Gejala dari dengue shock syndrome adalah yang paling parah. Gejala demam syok meliputi semua
gejala dengue dan demam berdarah dengue, ditambah:
Kebocoran di luar pembuluh darah
Perdarahan parah
Shock (tekanan darah sangat rendah)
Jenis penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami infeksi dengue
kedua kalinya. Jenis penyakit ini seringkali berakibat fatal, terutama pada anak-anak dan dewasa
muda.
8. Fase atau Tahapan Penyakit
Setelah nyamuk menggigit, virus yang dibawanya kemudian akan masuk dan mengalir dalam darah
Anda. Virus dengue akan lebih dulu inkubasi sampai pada akhirnya memunculkan gejala dalam 3
tahapan. Fase demam berdarah sering juga disebut “Siklus Pelana Kuda”.
Berikut adalah hal yang harus Anda ketahui:
1. Fase demam
Setelah virus mulai menginfeksi, fase pertama akan muncul ditandai dengan demam tinggi yang tiba-
tiba dan bisa lebih dari 40 ºCelsius.
Demam dapat berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Selain demam, akan muncul gejala lain seperti
nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit kepala.
Jika demam bertahan lebih dari seminggu, kemungkinan ini bukan disebabkan oleh DBD.
2. Fase kritis
Setelah fase demam, pasien DBD biasanya akan mengalami fase kritis yang mengecoh. Disebut
mengecoh karena pada tahap ini demam sudah turun drastis sehingga dianggap sembuh. Bahkan
beberapa pasien ada yang sudah kembali beraktivitas normal.
Padahal, di tahap ini pasien harus tetap mengikuti perawatan dan pengobatan dari dokter. Jika
tidak, trombosit darah akan semakin sedikit. Inilah yang terkadang suka menyebabkan perdarahan
yang tidak disadari.
Fase demam berdarah ini harus cepat mendapatkan perawatan. Karena jika dalam 1 sampai 2 hari
tidak juga ditangani, bisa fatal akibatnya.
3. Fase penyembuhan
Setelah fase kritis sudah dilewati dengan penanganan tepat, umumnya pasien DBD akan mengalami
demam kembali. Akan tetapi, tidak perlu khawatir.
Umumnya saat demam kembali naik, trombosit pun juga akan perlahan naik. Cairan tubuh yang
tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan mulai kembali normal.
Orang yang sakit DBD bisa dikatakan mau sembuh jika jumlah trombosit dan sel darah putihnya
kembali normal setelah dites.
Fase penyembuhan juga biasanya ditandai dengan nafsu makan yang meningkat, nyeri otot yang
membaik, dan rutinitas buang air kecil kembali normal seperti sediakala.
9. Penyebab
Apa penyebab demam berdarah dengue?
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan lewat gigitan nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus. Biasanya pergelangan kaki dan leher menjadi bagian tubuh yang
umum digigit nyamuk. Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-
4. Setelah nyamuk pembawa virus menggigit, virus akan masuk dan mengalir dalam darah manusia
kemudian menginfeksi sel-sel kulit terdekat yang disebut keratinosit.
Virus dengue juga menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel Langerhans, sel kekebalan khusus
yang ada di lapisan kulit. Sel Langerhans normalnya bekerja membatasi penyebaran infeksi secara
terus-menerus. Namun, sel yang sudah terinfeksi virus itu selanjutnya pergi ke kelenjar getah bening
dan menginfeksi lebih banyak sel sehat. Penyebaran virus dengue menghasilkan viremia, yang
merupakan tingkat tinggi dari virus dalam aliran darah. Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan
menghasilkan antibodi khusus yang menetralkan partikel virus dengue, sementara sistem kekebalan
cadangan diaktifkan untuk membantu antibodi dan sel darah putih melawan virus. Respons imun juga
mencakup sel T sitotoksik (limfosit), yang mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi.
Proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala DBD seperti yang sudah dijelaskan atas.
Seekor nyamuk yang membawa virus dengue dapat terus menginfeksi orang lain selama ia masih
hidup. Ada kemungkinan seluruh anggota keluarga bisa terinfeksi virus dengue yang sama dalam
waktu 2 sampai 3 hari. Begitu Anda pulih dari demam berdarah, imunitas Anda akan terbentuk namun
hanya untuk strain tertentu. Ada 4 jenis virus dbd, yang berarti Anda dapat terinfeksi lagi tapi oleh
jenis yang berbeda dari sebelumnya.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk demam berdarah dengue?
Ada banyak faktor risiko untuk demam berdarah yaitu:
Tinggal atau bepergian ke daerah dengan iklim tropis. Berada di daerah tropis dan subtropis
meningkatkan risiko kena demam berdarah. Daerah yang berisiko tinggi adalah Asia Tenggara,
bagian barat Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia.
Pernah kena DBD. Jika sebelumnya pernah sakit DBD, Anda berpeluang tinggi mengalami gejala
yang lebih serius jika terinfeksi lagi.
Komplikasi
Komplikasi DBD apa yang bisa terjadi?
10. DBD atau demam berdarah tidak bisa sembuh dengan dibiarkan begitu saja. Bila dibiarkan tanpa
penanganan medis, DBD akan menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan organ tubuh
dan bahkan menimbulkan kematian.
Salah satu komplikasi utama yang sering terjadi saat Anda terserang demam berdarah adalah
kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.
Komplikasi lainnya termasuk perdarahan organ dalam yang ditandai dengan mimisan, gusi
berdarah, badan mudah memar tanpa sebab, hingga BAB berdarah.. Lambat laun perdarahan dalam
dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis dalam waktu singkat.
Jika sampai mengalami syok, artinya penyakit Anda sudah masuk kategori dengue shock
syndrome (DSS). Ini adalah jenis demam dengue yang paling parah dan bisa menyebabkan gagal
jantung dan ginjal, Bahkan kemungkinan juga berujung pada kematian.
Jika sudah parah, pasien demam berdarah dengue bisa mengalami kebocoran plasma. Kebocoran
plasma dapat dilihat dari tingkat hematokrit atau kekentalan darah pada uji laboratorium di rumah
sakit.
Pencegahan:
a. Pembersihan jentik- program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
- larvasidasi- menggunakan ikan (ikan kepala timah, capung, sepat)
b. Pencegahan gigitan nyamuk- menggunakan kelambu- menggunakan obat nyamuk- penyemprotan
2.2 Thypoid
Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoidfever. Demam tipoid ialah penyakit
infeksi akut yang biasanya terdapat padasaluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu
minggu ataulebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpagangguan
kesadaran. (Olsen, 2004)Demam tifoid adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat akut
yangdisebabkan oleh "almonella typhi (Soedarmo et al, 2010)
Klarifikasi
Menurut WHO 2003, ada 3 macam klasifikasi demam tifoid dengan perbedaan gejala klinis:
a.Demam tifoid akut non komplikasi
11. Demam tifoid akut dikarakterisasi dengan adanya demamberkepanjangan abnormalis fungsi bowel
(konstipasi pada pasien dewasa, dan diare pada anak-anak), sakit kepala, malaise, dan anoksia.Bentuk
bronchitis biasa terjadi pada fase awal penyakit selama periode demam, sampai 25%
penyakit menunjukkan adanya resespot pada dada, abdomen dan punggung.
b.Demam tifoid dengan komplikasi pada demam tifoid akut keadaan mungkin dapat berkembang
menjadikomplikasi parah. Tergantung pada kualitas pengobatan dan keadaan kliniknya, hingga 10%
pasien dapat mengalami komplikasi, mulai dari melena, perforasi, susu dan peningkatan
ketidaknyamanan abdomen.
c.Keadaan karier
Keadaan karier tifoid terjadi pada 1-5% pasien, tergantung umur pasien. Karier tifoid bersifat kronis
dalam hal sekresi Salmenella typhi difeses. (WHO,2003)
Etiologi
penyebab demam tifoid adalah Salmonella typhi dari spesies Salmonellaenteric.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas sepertidi dalam air, es, sampah dan
debu. +akteri ini dapat mati dengan pemanasan(suhu 600C) selama 15-20 menit, pasteurisasi,
pendidihan dan khlorinisasi (Rahayu E., 2013)
Epidemiologi
Studi yang dilakukan di daerah urban di beberapa negara asia pada anakusia 5-15 tahun menunjukkan
bahwa insidensi dengan biakan darah positif mencapai 180-194 per 100.000 anak, di Asia Selatan
pada usia 5-15 tahun sebesar 400-500 per 100.000 penduduk, di Asia Tenggara 100-200 per 100.000
penduduk, dan di Asia Timur Laut kurang dari 100 kasus per 100.000 penduduk. (Elisabeth etall,
2016) Penyakit Demam Typhoid merepukan penyakit menular dengan kasuss ebanyak 22 juta tahun
di dunia yang menyebabkan 216.000-600.000 kematian.(Elisabeth et all, 2016)
Faktor Resiko
Kurangnya kebersihan lingkungan
Penduduk yang padat
Sanitasi yang rendah
Makanan dan minuman yang tercemar kurang higienis
Remaja dan anak-anak
Imun yang rentan
12. Transmisi juga dapat terjadi secara transplasenta dari seorang ibu hamilyang berada dalam
bakteremia kepada bayinya.(Soedarno et al, 2006)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi (Determinan)
Faktor Host
Manusia adalah sebagai reservoir bagi kuman Salmonella thypi.Terjadinya penularan
Salmonella thypi sebagian besar melalui makanan minuman yang tercemar oleh kuman yang berasal
dari penderita atau carrier yang biasanya keluar bersama Universitas Sumatera Utara dengan tinja atau
urine.
Faktor Agent
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella thypi. Jumlah kuman yang dapat menimbulkan
infeksi adalah sebanyak 105-109 kuman yang tertelan melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi. Semakin besar jumlah Salmonella thypi yang tertelan, maka semakin pendek
masainkubasi penyakit demam tifoid.
aktor Environment
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai secara luas didaerah tropis terutama di
daerah dengan kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang
rendah. Beberapa hal yang mempercepat terjadinya penyebaran demam tifoid adalah urbanisasi,
kepadatan penduduk, sumber air minum dan standart hygiene industri pengolahan makanan yang
masih rendah.
2.3 Malaria
MALARIA disebabkan oleh parasit sporozoa (Plasmodium) yang ditularkanmelalui gigitan nyamuk
anopheles betina infektif.
Parasit adalah organisme yang hidup di dalam atau pada organisme lain, tuanrumah, pada biaya yang
mereka memperoleh beberapa keuntungan seperti makanan.Kelompok ini mencakup protozoa
patogen (organisme bersel tunggal yang lebihkompleks daripada bakteri) dan cacing (organisme
multisel sering disebut sebagaicacing). Beberapa penyakit yang disebabkan oleh parasit diantaranya
malaria,askariasis, filariasis, trichiuris dan ankylostomiasis.
Malaria adalah sebagai penyakit berbahaya yang disebabkan oleh parasit dari nyamuk Anopheles. Jika
nyamuk Anopheles yang terinfeksi menggigit Anda, parasit Plasmodium penyebab malaria dapat
13. ditularkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah Anda. Setelah Anda terkena malaria, Anda akan terus
menggigil dan demam yang terjadi dalam siklus yang berlangsung selama 2-3 hari dalam satu waktu.
Seberapa umumkah malaria?
Malaria lebih umum di negara tropis dan subtropis daripada di negara dengan iklim sedang. Penyakit
ini dapat mempengaruhi pasien dalam semua golongan usia. Malaria mampu diatasi dengan
mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala malaria?
Gejala dan tanda umum malaria adalah:
Menggigil sedang sampai berat
Demam tinggi
Banyak berkeringat
Sakit kepala
Muntah, mual
Diare
Anemia
Nyeri otot
Kejang-kejang
KomaBuang air besar berdarah
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang
gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Penyebab
Apa penyebab malaria?
Sejenis parasit mikroskopik, disebut juga Plasmodium, dianggap sebagai penyebab malaria.
Plasmodium paling umum ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk Anopheles
betina, biasanya pada petang atau malam hari. Hanya lima jenis parasit Plasmodia yang menyebabkan
malaria pada manusia. Saat Anda digigit, parasit masuk ke dalam aliran darah. Ketika parasit berada
di dalam tubuh, mereka masuk ke dalam hati untuk bertumbuh, namun beberapa jenis parasit ini tidak
aktif selama setahun. Setelah beberapa hari, parasit dewasa akan memasuki aliran darah dan mulai
menginfeksi sel darah merah, biasanya dalam 48-72 jam, menyebabkan sel yang terinfeksi pecah.
14. Walaupun langka, Anda juga bisa tertular malaria melalui transfusi darah dan penggunaan jarum
suntik yang sama.
Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko malaria, seperti:
Tinggal di atau mengunjungi daerah tropis di mana penyakit malaria umum terjadi, macam
negara Afrika, bagian selatan Gurun Sahara, anak benua Asia, Kepulauan Solomon, Papua
Nugini, dan Haiti
Usia lebih muda, terutama anak-anak dan bayi
Kemiskinan
Pengetahuan kurang
Kurangnya atau tidak adanya layanan kesehatan
2.4 Filariasis (Kaki Gajah)
Filariasis, atau yang lebih dikenal dengan kaki gajah, adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh
cacing filaria. Cacing dengan bentuk seperti benang ini hidup pada sistem limfatik (kelenjar getah
bening) manusia. Di dalam sistem limfatik, cacing akan memengaruhi sistem imun tubuh dan
menyebabkan infeksi. Penyakit ini membuat beberapa bagian tubuh Anda membengkak, terutama
pada kaki, lengan, dan alat kelamin luar. Namun, tak menutup kemungkinan payudara juga akan
membengkak. Filariasis termasuk penyakit kronis yang bisa memberikan efek jangka panjang. Anda
akan mengalami nyeri dan pembengkakan tubuh dalam waktu yang lama hingga kehilangan
kemampuan seksual.
Seberapa umumkah filariasis (kaki gajah)?
Filariasis atau kaki gajah adalah kondisi yang cukup umum terjadi pada negara-negara tropis dan
subtropis, seperti Afrika, Pasifik Barat, dan Asia. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health
Organization (WHO) memperkirakan 886 juta orang di 52 negara terancam terinfeksi penyakit ini.
Bahkan di tahun 2000, lebih dari 120 juta orang terinfeksi, dan 40 juta orang di antaranya cacat. Data
dari Kementerian Kesehatan menunjukkan fakta bahwa dari tahun 2002 hingga 2014 kasus filariasis
kronis terus meningkat di Indonesia. Kasus kecacatan tertinggi akibat filariasis terjadi di provinsi
Nusa Tenggara Timur. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapa pun dan dapat
ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih
lanjut.
Tanda-tanda & gejala
15. Filariasis memiliki gejala dan tanda akut serta kronis. Biasanya gejala filariasis akut ditandai
dengan:
1. Demam
Demam biasanya terjadi selama 3 sampai 5 hari. Demam juga biasanya akan muncul secara berulang.
Ketika Anda mengistirahatkan tubuh, demam akan hilang.
Namun, ketika melakukan berbagai kegiatan berat, demam akan kembali muncul.
2. Kedinginan
Selain demam, Anda biasanya akan merasa kedinginan atau meriang. Kondisi ini biasanya kambuhan
dan diikuti dengan demam.
Sakit kepala
Filariasis kronis juga ditandai dengan sakit kepala. Rasa sakit ini umumnya cukup sering muncul
berbarengan dengan demam.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan ini biasanya muncul di daerah lipatan paha dan ketiak. Umumnya, pembengkakan ini
akan terlihat kemerahan, terasa panas, dan nyeri.
Radang saluran kelenjar getah bening
Biasanya kondisi ini ditandai dengan rasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal ke arah ujung
kaki atau lengan. Jika Anda merasakan gejala ini, jangan disepelekan dan segera periksakan ke dokter.
4. Abses filarial
Abses filarial adalah kondisi saat kelenjar getah bening yang membengkak pecah dan mengeluarkan
darah serta nanah. Kondisi ini menandakan bahwa infeksi mulai menyebar.
Pembengkakan dini. Pada filariasis kronis, tungkai, lengan, buah dada, dan skrotum akan terlihat
kemerahan dan sedikit membengkak. Selain itu, Anda juga akan merasakan sensasi panas di beberapa
bagian ini.
Kondisi ini menjadi tanda yang cukup jelas bahwa Anda terinfeksi kaki gajah.
Sementara itu, untuk gejala filariasis kronis, Anda mengalami pembengkakan yang permanen
dengan ukuran cukup besar pada:
Kaki
Kelamin
Payudara
16. Lengan
Bagian tubuh yang terinfeksi akan membengkak, terasa nyeri, dan kehilangan fungsi secara bertahap
akibat infeksi pada sistem limfatik (limfedema).
Selain itu, kulit tubuh Anda juga biasanya akan terpengaruh dan ditunjukkan dengan berbagai gejala
seperti:
Kering
Tebal
Luka
Berwarna lebih gelap dari biasanya
Berbintik-bintik
Pada pria, infeksi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan hidrokel pada skrotum. Dikarenakan
filariasis memengaruhi sistem kekebalan tubuh, pengidapnya juga berisiko tinggi terkena infeksi
lainnya.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Penyebab
Kaki gajah disebabkan oleh cacing berukuran mikroskopik dan dapat ditularkan dari satu orang ke
orang lainnya melalui gigitan nyamuk. Nyamuk akan terinfeksi dengan larva cacing gelang ketika
mengambil makanan dari makanan atau darah manusia yang memilikinya. Kemudian, nyamuk akan
menggigit orang lain sehingga membuat larva cacing masuk ke aliran darah orang tersebut. Dari aliran
darah, larva akan berpindah ke sistem limfatik dan mengendap di dalamnya
Ada tiga jenis cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah, yaitu:
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Dilansir dari InfoDATIN Filariasis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, sekitar 70 persen kasus kaki gajah di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi. Cacing ini
nantinya akan masuk dan menyerang sistem limfatik tubuh.
17. Saat sistem limfatik rusak dan tersumbat akibat cacing, berbagai organnya otomatis tidak bisa
bekerja dengan maksimal. Padahal, sistem limfatik bertanggung jawab untuk membuang limbah dan
racun. Akibatnya, cadangan cairan limfatik menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan
pembengkakan yang cukup parah.
Faktor risiko
Kaki gajah bisa menyerang semua orang di segala rentang usia. Namun, beberapa hal yang membuat
seseorang lebih rentan terkena penyakit yang satu ini, yaitu:
Sering digigit nyamuk
Tinggal di daerah tropis atau subtropis, seperti Afrika, Asia Tenggara, India, dan Amerika
Selatan
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
Tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk
Komplikasi
Tanpa perawatan medis, parasit ini bisa hidup selama bertahun-tahun dalam sistem limfatik.
Akibatnya, tubuh akan mengalami berbagai kerusakan.
Hal yang paling terlihat tentu pembengkakan di beberapa bagian tubuh terutama kaki. Hal ini
disebabkan sistem limfatik tak hanya bertugas untuk melawan infeksi.
Sistem limfatik juga bertanggung jawab untuk mengangkut kelebihan cairan dan protein.
Jika tak dapat dikeluarkan, cairan otomatis akan menumpuk di dalam tubuh. Cairan yang menumpuk
ini akan menyebabkan pembengkakan jaringan dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, penyakit filariasis bisa menyebabkan berbagai komplikasi masalah seperi:
1. Cacat
Penyakit kaki gajah termasuk salah satu penyebab utama kecacatan permanen. Pasalnya, ketika
bagian tubuh tertentu terserang dan mengalami pembengkakan parah Anda akan sangat sulit untuk
beraktivitas seperti biasa. Hal ini membuat Anda kesulitan untuk melakukan banyak hal termasuk
untuk bergerak.
18. 2. Infeksi sekunder
Infeksi sekunder adalah infeksi lain yang mungkin muncul akibat filariasis. Hal ini terjadi akibat
sistem limfatik atau getah bening mengalami kerusakan sehingga kesulitan untuk menangkal infeksi.
Akibatnya, infeksi lain seperti jamur dan bakteri sangat mungkin muncul dan menyerang orang yang
menderita penyakit kaki gajah.
3. Kesehatan jiwa yang terganggu
Sesuai dengan namanya, kaki gajah membuat pengidapnya memiliki kaki yang sangat besar akibat
pembengkakan cairan. Pembengkakan bisa muncul di satu atau kedua kakinya. Hal ini tentu saja
membuat pengidapnya merasa stres, minder, dan cemas. Apalagi filariasis membuat pengidapnya tak
bisa seaktif dahulu. Bagi orang-orang yang tadinya aktif berkegiatan ke sana kemari, hal ini tentu
menjadi sebuah masalah. Perasaan tak berguna dan malu akan terus menghantui. Jika dibiarkan,
keterpurukan yang dirasakan bisa berujung pada depresi. Oleh karena itu, sangat penting untuk
memberikan dukungan pada pengidap kaki gajah. Mengenalkannya kepada kelompok pendukung bisa
menjadi salah satu cara efektif agar mereka tak merasa sendirian.