2. Pengertian
• Hukum internasional adalah bagian hukum yang mengatur
aktivitas entitas berskala internasional. Pada awalnya, Hukum
Internasional hanya diartikan sebagai perilaku dan hubungan
antarnegara namun dalam perkembangan pola hubungan
internasional yang semakin kompleks pengertian ini kemudian
meluas sehingga hukum internasional juga mengurusi struktur dan
perilaku organisasi internasional dan pada batas tertentu,
perusahaan multinasional dan individu.
• Hukum internasional adalah hukum bangsa-bangsa, hukum
antarbangsa atau hukum antarnegara. Hukum bangsa-bangsa
dipergunakan untuk menunjukkan pada kebiasaan dan aturan
hukum yang berlaku dalam hubungan antara raja-raja zaman
dahulu. Hukum antarbangsa atau hukum antarnegara menunjukkan
pada kompleks kaedah dan asas yang mengatur hubungan antara
anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara.
3. • Mochtar Kusumaatmadja membedakan sumber
hukumdalam arti material dan sumber hukum dalam
arti formal.
Sumber Hukum
Internasional
DALAM ARTI MATERIAL:
Adalah sumber hukumyang
membahas
dasar berlakunya hukum
suatunegara
DALAM ARTI FORMAL
:Adalah sumber dari mana
kitamendapatkan atau
menemukanketentuan-
ketentuan hukum
internasional
4. Macam-macam sumber hukum
Internasional
1. Berdasarkan penggolongannya:
Berdasarkan penggolongannya sumber hukum
internasionaldibedakan menjadi dua:
1. Kebiasaan
2. Traktat (misal : Persoalan politik, ekonomi)
3. Keputusan Pengadilan atau Badan-badan Arbitrase(UUno.39
thn 1999 di Indonesia untuk perdatanyacontoh investasi)
4. Karya-karya Hukum
5. Keputusan atau Ketetapan Organ/lembaga Internasional
A. Penggolongan menurut Pendapat Para sarjana
HukumInternasional, meliputi:
5. • Perjanjian Internasional (International Conventio
ns)
• Kebiasaan International (International Custom)
• Prinsip Hukum Umum (General Principles of La
w) yang diakui oleh negara-negara eradab.
• Keputusan Pengadilan (judicial decisions) dan p
endapat para ahli yang telah diakui
kepakarannya (Theachings of the most highly
qualified publicists)
B. Penggolongan menurut Pasal 38 (1) Statuta
Mahkamah Internasional, terdiri dari :
6. 2. Berdasarkan sifat daya ikatnya:
-Sumber hukum Internasional jika
dibedakanberdasarkan sifat daya ikatnya
maka dapatdibedakan menjadi sumber
hukum primer dansumber hukum subsider.
-Sumber hukum primer adalah sumber
hukum yang sifatnya paling utama artinya
sumber hukum inidapat berdiri sendiri-
sendiri meskipun tanpakeberadaan sumber
hukum yang lain.
7. Tahap-tahap Dalam Pembuatan Perjanjian
Internasional
Negara
A
Negara
B,C,D dst.
Penjajakan
Perundingan
Perumusan nask
ah
Penerimaan
Penandatangan
an
8. Pengesahan perjanjian internasional mrp tahap
penting dalam proses pembuatan
perjanjianinternasional, karena suatu negara
telah menyatakan diri untuk terikat secara definitif
Tentang pengesahanperjanjian
internasional,dapat dibedakan
antarapengesahan dengan
undang-undang dan
pengesahandengan keputusan
presiden.
9. PENGESAHAN PERJANJIAN
INTERNASIONAL
DENGAN UNDANG-
UNDANG
DENGAN
KEPUTUSANPRESIDEN
Apabila berkenaan dengan : a.Masalah
politik, perdamaian, pertahanan,dan
keamanan negara;b.Perubahan wilayah
atau penetapan bataswilayah;c.Kedaulatan
negara;d.Hak asasi
manusia dan lingkungan
hidup;e.Pembentukkan kaidah hukum
baru;f.Pinjaman atau hibah luar
negeri.Pengesahan perjanjian
internasionaldilakukan berdasarkan materi
perjanjiandan bukan berdasarkan bentuk
ataunama perjanjian
Jenis-jenis perjanjian yangpengesahannya
melalui keputusanpresiden pada umumnya
memilikimateri yang bersifat prosedural
danmemerlukan penerapan dalam
waktusingkat tanpa
mempengaruhiperaturan perundang-
undangannasional, di antaranya
adalahperjanjian induk yang
menyangkutkerjasama
di bidangIptek, ekonomi dan
teknik,perdagangan, kebudayaan, pelayaran
niaga,kerjasama penghindaran pajak
berganda, dll.
10. Asas-asas Hukum Internasional
Dalam menjalin hubungan antar bangsa, setiap negara
harus memperhatikan asas-asas hukum internasional :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Umum
Asas lain sebagai berikut :
1. Pacta sunt servanda
2. Egality rights
3. Reciprositas
4. Courtesy
5. Right sig stantibus