SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
Download to read offline
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK
(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh:
NOVAL NOVIANTI
I34062715
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
ii
ABSTRACT
NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING
ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S.
HUBEIS.
Public Relations is the management functions that establishes and
maintains mutually beneficial relationship between an organization and the
publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement
already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has
done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by
internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT
Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that
PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or
sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative
which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal
public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management
function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of
an individual or an organization with the public interest, and executes a program
of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in
evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its
corporate image.
Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement
iii
RINGKASAN
NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI
PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan
PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS.
Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional
bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih
baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra
perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta
kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk
mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu
strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam
meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan
yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data
utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat
melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis
dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan
informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh
dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu
dengan wawancara kepada responden dan informan.
Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk
mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal,
kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatif-
informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan
opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan
pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company
gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah
internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release,
sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event
seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR,
dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi
seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi
pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT
Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat
luas.
Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa
opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini
dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi
dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan
posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa
perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan
kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
iv
Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa
strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat
bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan
PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam
menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang
dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan
eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang
baik bagi perusahaan.
v
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI
CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK
(Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.)
Oleh:
NOVAL NOVIANTI
I34062715
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Pada
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
vi
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama : Noval Novianti
NIM : I34062715
Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate
Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.)
Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi
dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian
Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis
NIP. 19470928 197503 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS
NIP. 19550630 198103 1 003
vii
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG
BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI
OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI
YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI
SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH
TULISAN INI.
Bogor, Februari 2010
Noval Novianti
I34062715
viii
RIWAYAT HIDUP
Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak
Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl.
Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara.
Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun
1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri
Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun
2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari
jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi
Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB.
Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku
kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN
Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002;
Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004;
Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4
Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain
sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki
beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi
Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok
tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human
Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate
Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.
ix
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate
Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan
serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam
mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi
Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui
Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).
Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi.
2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan
penguji utama sidang skripsi saya.
3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen.
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku
Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku
Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT
Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan
Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan.
5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih
sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti.
6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia
Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini.
7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif,
Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang
tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya
mendengarkan keluhan-keluhan saya.
9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Bogor, Februari 2010
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................. xi
Daftar Tabel............................................................................................................ xii
Daftar Gambar........................................................................................................ xiv
Daftar Lampiran...................................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3
1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Strategi.......................................................................................... 4
2.2 Public Relations.......................................................................................... 4
2.2.1 Definisi Public Relations................................................................ 4
2.2.2 Tujuan Public Relations................................................................. 6
2.2.3 Fungsi Public Relations.................................................................. 7
2.2.4 Tugas Public Relations................................................................... 10
2.3 Opini Publik................................................................................................ 11
2.4 Corporate Image........................................................................................ 13
2.4.1 Definisi Corporate Image.............................................................. 13
2.4.2 Jenis Image .................................................................................... 14
2.5 Eksistensi.................................................................................................... 15
2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan.............................................. 16
2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations............................................ 16
2.6.2 Jenis Strategi Public Relations....................................................... 17
2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations................................. 19
2.7.1 Membina Hubungan Pers............................................................... 20
2.7.1 Jenis dan Media Public Relations................................................... 22
2.8 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 23
2.9 Definisi Operasional................................................................................... 25
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 27
3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian......................................... 27
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data................................................................. 28
3.4 Analisis Data............................................................................................. 29
3.5 Validitas dan Reabilitas............................................................................. 29
BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL
PRAKARSA Tbk.
4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ..................................... 31
4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk................. 32
4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk....................................... 33
4.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 34
xii
4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk....................................... 34
4.6 Profil Corporate Secretary Division....................................................... 37
BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE
5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39
5.2 Metode Komunikasi.................................................................................. 40
5.3 Kegiatan Internal Perusahaan................................................................... 41
5.3.1 Internal Special Events................................................................. 41
5.3.2 Forum Komunikasi Rapat............................................................. 41
5.3.3 Company Gathering...................................................................... 42
5.3.4 Pengelolaan Intranet...................................................................... 42
5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ............................................ 43
5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan.................................................................. 44
5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi.................................................... 44
5.4.2 Kegiatan Press Release.................................................................. 45
5.4.3 Daily News Monitoring.................................................................. 47
5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers................................................... 47
5.4.5 Corporate Relations and Site Visit................................................ 51
5.4.6 External Special Events.................................................................. 51
5.4.7 Pengelolaan Website....................................................................... 52
BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN
TUGAS PUBLIC RELATIONS
6.1 Deskripsi Karyawan................................................................................... 53
6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations.......... 55
6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations................ 55
6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations................. 59
6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public
Relations..................................................................................................... 63
6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public
Relations.......................................................................................... 63
6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public
Relations.......................................................................................... 63
BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP
PERUSAHAAN
7.1 Deskripsi Responden Eksternal.................................................................. 65
7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan........................................... 66
7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan.................................... 67
7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan.............................................. 71
BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS
DENGAN OPINI PUBLIK
8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal........... 72
8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral.......... 77
8.3 Citra Perusahaan di Mata Publik................................................................. 78
xiii
BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan................................................................................................. 80
9.2 Saran............................................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Strategi public relations dua komponen................................................. 18
Tabel 2. Pola dasar ’The 3C’s Options’................................................................ 18
Tabel 3. Time line sejarah Indocement................................................................. 33
Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin,
PT Indocement, Jakarta, 2009................................................................. 53
Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden,
PT Indocement, Jakarta, 2009..................................................................53
Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement,
Jakarta, 2009........................................................................................... 54
Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT
Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 54
Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT
Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 55
Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 56
Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina
hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................... 56
Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai
backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009.............................. 57
Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun
citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................58
Tbale 13. Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 58
Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai
penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009......................... 59
Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori,
mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009.................... 61
Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 62
Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta,
2009......................................................................................................... 62
Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement,
Jakarta, 2009............................................................................................ 63
Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta,
2009......................................................................................................... 64
Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor
2009......................................................................................................... 65
Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor
2009......................................................................................................... 65
Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor
2009......................................................................................................... 66
Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor
2009......................................................................................................... 67
Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau
berita perusahaan, Bogor 2009............................................................ 68
xv
Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor
2009......................................................................................................... 70
Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya
situs internet, Bogor 2009..................................................................... 70
Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor
2009......................................................................................................... 71
Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009................ 71
Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009........................................................................72
Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik
Internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................................................... 73
Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009....................................................................... 74
Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan
opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................. .......... 75
Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT
Indocement, Jakarta 2009…………………………………................... 75
Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik
Internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................... .......... 76
Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement,
Jakarta 2009………………………………….…………….................... 77
Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal,
PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…......... 77
Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor
2009…………………………………………………............................ 78
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................... 34
Gambar 3. Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal............. 60
Gambar 4. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal............... 60
Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal.............................. 68
Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal........................................ 69
Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public
Relations PT Indocement, 2009........................................................... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut
sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang
sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta
mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah
organisasi atau perusahaan dengan masyarakat.
Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat
menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada
dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan,
memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan
citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan
karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi
dengan masyarakat.
Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah
satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama
dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra
perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan
perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik.
Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu
perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image
building).
Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai
tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka
menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan
perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan.
Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan
menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari
luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi
pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public
2
Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya
citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu
dipopulerkan kepada masyarakat luas.
Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap
perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya
dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat
serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk
mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu
strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam
meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan
yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan
dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat
memperoleh citra positif perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement
merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan
penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi
citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai
hal penting dalam suatu perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate
image?
2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan
Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam
perusahaan?
3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan?
4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini
publik?
3
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi
corporate image.
2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang
dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam
perusahaan.
3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk.
4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini
publik.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public
Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan.
2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik
Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam
melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public
Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta
berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian
ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas
akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Strategi
Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu
dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen.
Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan
terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan
keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh
tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum,
mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan
rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek.
2.2 Public Relations
2.2.1 Definisi Public Relations
Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan
masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik
secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen
dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan
bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam
menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan
pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-
program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga
tersebut ataupun masyarakat yang terkait.
Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan
fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran
keberhasilan atau kegagalannya. Public Relations merupakan aktivitas
komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu,
pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
5
metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan
atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan,
2006).
Definisi Public Relations menurut The International Public Relations
Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan
terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan
pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan
dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan
sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna
mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan
kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan
tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations
is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial
relationship between an organization and the publics on whom its success of
failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu
organisasi kepada keseluruhan publiknya.
Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan
untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian
antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute
Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned,
and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an
organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan,
merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling
pengertian antara organisasi dengan publiknya).
Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap
publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi
kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk
memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1
.
1
Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.[diakses tanggal 5 Maret 2009].
6
Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang
didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979).
Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public
relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin
komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi.
2.2.2 Tujuan Public Relations
Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut :
a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku
dan opini publik terhadap perusahaan, terutama ditujukan kepada
kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa
dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai
tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan
publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu
kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada
berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan
perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif
bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut.
b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik.
Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau
pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang
berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan
memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna
mendapatkan opini publik yang positif.
PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan
dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan
dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang
dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan
kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud
dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai
obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang
menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan
7
pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi
hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice,
apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy,
acceptance, interest dan knowledge.
2.2.3 Fungsi Public Relations
Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas,
yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau
lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun
sebaliknya.
Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama.
2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya
yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan
tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya
atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan
manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya
atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.
Secara struktural, PR merupakan bagian integral dari suatu
lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern
yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management
function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam
melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan
menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding),
saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual
8
confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi
terciptanya corporate image yang positif.
Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan
dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang
favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai
berikut:
• Menunjukkan kegiatan (action).
• Kegiatan yang jelas (activities).
• Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different).
• Terdapat suatu kepentingan penting (important).
• Adanya kepentingan bersama (common interest).
• Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic
communication) (Yulianti, 2005).
Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988)
dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut:
a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian
atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional
dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-
upaya pencapaian tujuan organisasi.
b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being)
State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi
yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian.
PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi
dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan
publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan
fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan
kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk
mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik
perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR
berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal
sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak
sasarannya.
9
Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan
pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu
organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi
public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga
merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian
profesionalisme dalam public relations.
Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia
usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008)
yaitu sebagai berikut:
1. Communicator
Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui
media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar
personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan,
komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver.
2. Relationship
Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang
diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak
harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya
mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga
berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan.
3. Backup Management
Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen
lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik,
keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu
kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi.
4. Good image maker
Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi,
reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations
dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau
perusahaan.
10
2.2.4 Tugas Public Relations
Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations
sehari-hari adalah :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi
secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan.
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat
umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti
kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan perusahaan dan
menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak
manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu,
PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan.
Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan
oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi
perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan
bagi kehidupn sosial.
3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak
hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada
bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai,
memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan
yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi.
4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan
memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk
bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat
tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan
pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang
memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk
dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan
kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan
realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.
11
5. Komunikasi timbal balik
Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena
dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan
bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan
dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan
dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu
berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).
2.3 Opini Publik
Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral
akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan.
Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri
sedangkan publik eksternal adalah orang luar atau masyarakat umum yang
medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan
hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam
Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang
mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat
yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini
menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu
sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh
lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik
adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang
sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun
kelompok itu sendiri.
Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik
secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara
jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak
langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini,
dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun
12
secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa
terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut:
1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran
individu.
2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi
opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini
pribadi.
3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi
opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan
opini publik.
4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan
dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas.
Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi.
5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses
perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini
yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama.
6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat
umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di
masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan,
kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan.
Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai
makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu
keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik,
keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau
perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2)
mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu
bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya
sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan
opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif
guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah
yang lebih baik.
13
2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan)
2.4.1 Definisi Image (Citra)
Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi
seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra
merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada
pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun
demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam
pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak
diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga
perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya.
Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya
rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra
organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations.
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi
yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu
sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005).
Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang
kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi.
Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-
individu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk
opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007).
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi
bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan
sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia
hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985),
citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari
seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra
adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek
sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan
14
yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan
hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2
.
2.4.2 Jenis Image (Citra)
Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada
beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat
dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut.
a. Citra cermin (mirror image)
Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang
bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan
orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di
masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan
kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra”
negatifnya yang muncul.
b. Citra kini (current image)
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang
perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya.
Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya,
sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang
sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga
muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi
secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya.
c. Citra keinginan (wish image)
Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak
manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan
lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan
yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum.
d. Citra perusahaan (coporate image)
Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan
utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang
positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut
2
Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41.
[diakses tanggal 5 Maret 2009].
15
bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu
mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk
berkompetisi di pasar bursa saham.
e. Citra serbaneka (multiply image)
Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya
bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas
perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok
gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua
itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image)
yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image).
f. Citra penampilan (performance image)
Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja
atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya
dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut
telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta
memberikan kesan yang baik.
2.5 Eksistensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan
adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya
dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan
dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu
melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh
kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya.
Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi
perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan
tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah
diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan
menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.
16
2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan
2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations
Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008),
pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR
Communications” dalah sebagi berikut:
1. Credibility (Kredibilitas)
Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak
komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang
memiliki keyakinan dan respect.
2. Context (Konteks)
Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial,
pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi
efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui
pemberitaan di berbagai media massa.
3. Content (Isi)
Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang
banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat
secara umum bagi masyarakat.
4. Clarity (Kejelasan)
Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki
pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan
komunikan.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu
dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan-
pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses
komunikasi, membujuk publiknya.
6. Channels (Saluran)
Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh
khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan
berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan
dan proses penyebaran informasi secara efektif.
17
7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak)
Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan
efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan
kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak.
2.6.2 Jenis Strategi Public Relations
Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-
kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk
mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi
terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka
panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus,
operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations
sebagai berikut:3
1. Strategi persuasif
Strategi persuasif memiliki ciri-ciri:
• Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan
atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
• PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk
sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau
stimulasi.
• Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau
organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian
• Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan
dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut
terpelihara dengan baik.
2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi
edukatif-informatif):
a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar
perusahaan.
b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang
terjadi secara historis
3
Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations.
Diakdes tanggal 6 Maret 2009.
18
c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats).
3. Strategi dibentuk oleh dua komponen
a. Komponen sasaran
Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang
dipersempit menjadi publik sasaran (target publik).
b. Komponen sarana
Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu :
• Conservation (mengukuhkan).
• Change (mengubah).
• Crystallization (mengkristalkan).
Tabel 1. Strategi dua komponen
Komponen Pembentukan Strategi PR
Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap
Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk
menggarap suatu sasaran
Sumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran,
umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran
melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut
menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan
organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian
khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik).
Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’
Komponen Strategi Public Relations
conservation (mengukuhkan) Terhadap opini yang aktif-pro (proponen)
change (mengubah) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen)
crystallization (mengkristalkan) Terhadap opini yang pasif (un-commited)
Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.
Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan
tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut
dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation
(mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari
stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran.
Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya
dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan
19
tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi
dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi,
sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam
strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua
sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management
mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau
organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan
mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media
dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional.
2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations
Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996)
menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting
dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau
media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai
kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini
dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut
merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena
salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif
melalui media massa.
Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas
yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity
effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi
memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik
dalam waktu yang relatif singkat.
Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan
untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan
informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan
pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik
secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers.
Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik
pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press
Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press
20
relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk
melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai
kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya
yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk
menciptakan publisitas dan image positif.
2.7.1 Membina Hubungan Pers
Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi
pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang
dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang
bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga
dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk
mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan
media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling
menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam
membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center
(1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut.
1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah
pihak.
2. Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi,
kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing.
3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk
kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak.
4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak.
Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara
agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu,
strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluas-
luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas
media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke
semua media terkait.
Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar
mendapatkan publisitas kegiatan PR:
21
1. Interview
Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas
PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang
bernilai berita.
2. Kemudahan wawancara
Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru
bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan.
3. Media Briefing
Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau
kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan
informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang.
4. Media Centre/Press Room
Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan
mengirim berita ke kantor redaksi.
5. Media Junket
Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai
selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru.
6. Media participation
Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga
dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk
promosi seperti hadiah , tiket, souvenir.
7. Media preview
Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film
lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media
menulis resensinya.
8. Media tour
Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota,
untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan
dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau
memberi presentasi.
22
9. Press Conference atau Jumpa Pers
Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan
langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail.
10. Photosession
Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari
seorang public figure atau event yang bernilai berita.
11. Kerjasama Promosi
Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk,
fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan.
12. Publicity Stunt
Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat
menjadi berita human interest.
13. Kunjungan Redaksi
Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan
persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian.
2.7.2 Jenis dan Media Public Relations
Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai
media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara
luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur
terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas.
Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu
sendiri.
Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR
dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan
mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi
media menurut Kusumastuti (2001) adalah:
• Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan
yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di
masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal.
• Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun
televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta
23
nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya
termasuk teknologi informasi (internet).
• Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran.
• Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster,
merchandise dan sebagainya.
2.8 Kerangka Pemikiran
Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan
keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah
untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan
dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk
memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan
publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan
muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik
dan image positif terhadap perusahaan.
Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan
bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan
eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya
motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap
perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang.
Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai
komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam
beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini
yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah
adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat
dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan
eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi
Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu
seperti Gambar 1.
24
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Hipotesis Pengarah:
1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations.
4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations.
5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations.
6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga
mempengaruhi citra perusahaan.
Hipotesis Uji :
H-0 : Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public
Relations dengan Opini Publik.
H-1 : Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public
Relations dengan Opini Publik.
Faktor eksternal:
• Kebutuhan informasi
Masyarakat
• Pemberitaan Media massa
Faktor Internal:
• Kebijakan Perusahaan
• Visi, Misi Perusahaan
• Manajemen Perusahaan
Opini Publik (Internal dan Eksternal)
• Tingkat kepercayaaan publik
Strategi PR
• Metode Komunikasi
• Kegiatan Internal
• Kegiatan Eksternal
• Fungsi PR
• Tugas PR
Corporate Image (citra)
25
2.9 Definisi Operasional
1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh
perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan.
2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan.
3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam
mewujudkan visi perusahaan.
4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur
kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan.
5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh
masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk
yang dihasilkan perusahaan.
6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan
masyarakat kepada perusahaan.
7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa
menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada
perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi:
a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
b. Pemberitaan negatif: pemberitaan yang merugikan/mengancam
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan
pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian
tujuan perusahaan.
9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah
ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan
dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi.
10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu
mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan.
11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR
dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal.
12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas
perusahaan untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam memberikan
26
informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2;
Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori:
a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan
dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik.
b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara
perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin
dengan baik.
13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam
melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori:
a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release,
bulletin, dll.
b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll.
14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti
karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham.
15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi
masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah
serta pihak yang terkait lainnya.
16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu
perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan,
tulisan/gambar dan sebagainya.
17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap
perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun
pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori:
a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik).
b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik).
18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui
secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal.
19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik
perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dikaji merupakan salahsatu
perusahaan semen di Indonesia. Indocement memiliki tiga lokasi pabrik yaitu di
Citeurep, Cirebon dan Tarjun sedangkan head office Indocement berada di
Jakarta. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan yang berada di Jalan Jendral
Sudirman, Jakarta-Pusat. Penelitian ini dilaksanakan selama waktu KKP yaitu
pada Juli – Agustus 2009 serta pada bulan Desember 2009 - Januari 2010.
Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan
pertimbangan bahwa PT Indocement merupakan salahsatu perusahaan industri
semen yang memiliki cakupan publik internal dan eksternal yang luas sehingga
memudahkan peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan
tersebut, diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh Indocement dan
melihat bagaimana opini yang terbentuk di masyarakat sehingga melahirkan suatu
citra yang diinginkan perusahaan.
3.2 Populasi dan Responden Penelitian
Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT Indocement
Tunggal Prakarsa Tbk di Sudirman, Jakarta Pusat serta masyarakat (konsumen)
dari Indocement. Responden penelitian adalah masyarakat (publik eksternal),
karyawan (publik internal) dan divisi Corporate Secretary. Divisi Corporate
Secretary dipilih dikarenakan dalam struktur perusahaan tidak adanya divisi
Public Relations secara hierarki. Namun fungsi, tugas dan peranan PR tersebut
merupakan bagian dari Corporate Secretary yaitu dalam Corporate
Communication Department (CorpCom Dept).
Ukuran sampel pada Corporate Secretary Division akan ditelti sebanyak
lima orang sesuai dengan jumlah public relations dalam perusahaan tersebut.
Sedangkan perhitungan jumlah sampel publik eksternal adalah sebanyak 30
responden berasal dari konsumen di daerah Darmaga Bogor dan masyarakat
sekitar yaitu Desa Puspanegara, Ceteureup, Bogor.
28
Ukuran sampel pada publik internal karyawan) akan diambil dengan
Rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu dengan rumus:
Keterangan:
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas kritis (14%)
dari perhitungan tersebut didapatkan 43 responden pihak internal dari 250
karyawan. Dengan demikian total responden dalam penelitian ini berjumlah 78
responden dengan jumlah responden berasal dari pihak Corporate Secretary
(Responden A, 5 orang), karyawan dari instansi tersebut (Responden B, 43 orang),
serta masyarakat (Responden C, 30 orang).
3.3 Teknik dan Pengumpulan Data
Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data
utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat
melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis
dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan
informasi yang dibutuhkan.
Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan
sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara
kepada responden dan informan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data-
data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber sekunder seperti company
profile dan data karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data ini
digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum perusahaan yang menjadi
objek dalam penelitian ini.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, indepth interview (wawancara
mendalam), dan analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai
sumber penelitian dan literatur. Hal ini dilakukan karena masing-masing metode
tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Dengan mengkombinasikan metode-
metode tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga realitas yang ingin
n = N
1 + ( N e2
)
29
dilihat lebih valid. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini
adalah kuantitatif.
3.4 Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ingin
menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi public relations Indocement,
dan opini publik kepada perusahaan serta tidak sebatas pada pengumpulan dan
penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi dari data
tersebut.
Analisis data menggunakan analisis statistik, data yang diperoleh dari
kuesioner dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan descriptive analysis
serta dengan uji Hubungan Rank Spearman untuk melihat hubungan antar
variabel. Rumus Hubungan Rank Spearman sebagai berikut.
rs = 1 - 6 ∑ D2
N (N2
-1)
Keterangan:
rs = Koefisien Hubungan Spearman
D = Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan
N = Jumlah kelompok
Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan literatur dan pengetahuan
yang didapat dan diintegrasikan dengan hasil dari data kuantitatif yang diperoleh
lalu ditarik suatu kesimpulan. Catatan harian sendiri merupakan hasil wawancara,
serta dokumentasi dan data-data sekunder yang mendukung.
3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
3.5.1Validitas instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur (Sugiono dalam Nurhasanah, 2005). Validitas dalam
penelitian didapat melalui uji statistik SPSS 15.0. Secara statistik angka
Hubungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis table. Secara lengkap
rumus yang digunakan adalah adalah sebagai berikut:
30
Keterangan:
r = nilai koefisien validitas
N = jumlah responden
X = skor pertanyaan pertama
Y = skor total
Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka diperoleh
hasil uji validitas 3 pertanyaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel
(0,632). Sehingga 3 pertanyaan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi valid.
3.5.2 Reliabilitas instrumen
Reliabilitas instrumen menunjukkan pada pengertian apakah instrumen
dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji
Reliabilitas Instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas
teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut
menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
rtot = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item
rtt = angka Hubungan belahan pertama dan kedua
Setelah dilakuakn uji kuesioner pada 10 responden diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0,692. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner
reliable.
31
BAB IV
COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan)
adalah salahsatu produsen semen terbesar kedua di Indonesia yang memproduksi
berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan
didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas
produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini
mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor,
Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru,
Kalimantan Selatan.
Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan
meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC).
Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary
Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well
Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya
produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan
dengan merek dagang ‘Tiga Roda’.
Pada tahun 2001, Heidelberg Cement Group, salahsatu produsen semen
terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi
pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk
memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis
keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan Heidelberg
Cement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti
sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini,
Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat.
Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik
kedelapan di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang
sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement
meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi
permintaan pasar yang meningkat.
32
Sebagai bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan,
Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak
(Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga
berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil
untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses
dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada
proses produksi, dan juga menghasilkan kompos.
4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pada suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Menurut Kotler, “Visi adalah
pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita
masa depan”.
Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu
organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan
batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan” (Prasetyo dan Benedicta, 2004).
Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi
mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan pelanggannya serta cara untuk mewujudkan tujuan
perusahaan. Motto adalah rangkaian kata penggugah semangat, yang bila
seseorang membaca atau mengingatinya, maka dia akan termotivasi untuk
melakukannya. Begitu juga dengan Indocement yang memiliki visi, misi, serta
motto perusahaan sebagai berikut:
Visi Perseroan
Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri.
“Domestic quality market leader in cement and aggregates”
Misi Perseroan
Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan
bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga
kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan.
“We are in the business of providing quality shelter, cement and related
construction materials, and related services at competitive prices, in a way
that promotes sustainable development”
33
Motto Perseroan
Turut membangun kehidupan bermutu.
“Better shelter for a better life”
4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Pada prosesnya, Indocement telah mengalami berbagai perubahan baik
dari segi luas usaha produksi maupun struktur perseroan maupun anak
perusahaan. Berdasarkan waktu terjadinya, berikut ini digambarkan secara jelas
mengenai sejarah Indocement pada Tabel 3.
Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement
Tahun Keterangan
1985 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha
enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen.
1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa
Efek Indonesia.
1991 • Perseroan mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat,
dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
• Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya.
• Memulai usaha Beton Siap-Pakai.
1996 Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun.
1999 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan
kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun.
2000 Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui
penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen
per tahun.
2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak
perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd.
2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di
Indocement kepada HC Indocement GmbH.
2005 • Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia.
• Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan
HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan
terakhir menjadi pemegang saham langsung Indocement.
2006 • Melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities
Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000.
• HeidelbergCement South-East Asia GmbH, melakukan penggabungan
usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65,14%
kepemilikan saham di Indocement.
2007 • Modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi
terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun.
• Membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan
tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat.
34
4.4 Struktur Organisasi
Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu
mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antarorang dan
antarkelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab
struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa
mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Struktur Organisasi Indocement seperti
Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : Annual Report 2008 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Indocement dalam kegiatan produksinya telah melakukan diversifikasi
produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite
Cement/PCC). Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu
Board of
Commissioner
Board of
Directors
Audit
Committee
Compensation
Committee
Internal Audit
Division
General Manager
Operation Citeureup
Factory
Management
Information
System
Accounting &
Controlling
Corporate
Finance &
Treasury
Purchasing
Division
Aggregates
Business Unit
Ready-mix
Business Unit
Logistic
Division
Sales &
Marketing
Corporate
Public &
Internal Affair
Corporate
Human Resorce
Corporate
Secretary
General Manager
Operation Cirebon
Factory
General Manager
Operation Tarjun
Factory
35
Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak
(Oil Well Cement), Semen Putih dan White Mortar TR30. Sampai saat ini,
Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-
produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Selain
itu, Indocement juga memproduksi beton siap pakai dan agregat (batu andesit)
yang diproduksi oleh anak perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari setiap
produk yang diproduksi Indocemment.
Portland Composite Cement (PCC)
PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan
tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre-
stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland
Cement Tipe I.
Ordinary Portland Cement (OPC)
OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe
semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V.
OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk
berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi,
jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan
perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air &
tanah.
Oil Well Cement (OWC)
OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan
gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi
suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan
cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan
kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
36
White Cement
Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior
gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di
Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan
semen putih pasar domestik.
White Mortar TR30
White Mortar TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan plesteran,
acian dan nat. Komposisi White Mortar TR30 antara lain Semen
Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif
khusus lainnya. Keuntungan menggunakan White Mortar TR30
antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan
terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis
dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan,
hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada
permukaan beton dengan menambahkan lem putih.
Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan)
Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan
bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan
kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk
semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton
Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari
produk semen lainnya.
Agregat (diproduksi anak perusahaan)
Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta,
Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui
anak perusahaan Indocement memperkuat posisi Indocement
sebagai pemasok bahan bangunan.
37
4.6 Corporate Secretary Division (CSD)
Corporate Secretary Division terbagi menjadi dua departemen yakni
Corporate Legal and Compliance dan Corporate Communications Department.
Corporate Communication Department terbagi menjadi dua section yakni Event
Organizer Section dan Media Relation Section.
Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
a. Corporate Legal and Compliance
1. Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen
hukum/perjanjian yang dibuat oleh Perseroan telah sesuai dengan norma-
norma hukum, kesusilaan, kepatuhan dan melindungi Perseroan dari
kemungkinan hal-hal yang merugikan.
Fungsi tersebut antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain,
b. Membuat standar perjanjian, untuk hal-hal yang bersifat rutin,
c. Menyiapkan skenario rapat (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Rapat Direksi dan Rapat Komisaris),
d. Memberikan pendapat hukum (legal advice) untuk Perseroan dan anak
perusahaan, dan
e. Memelihara data Perseroan dan anak perusahaan.
2. Compliance berfungsi memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai
ketentuan hukum yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik.
Fungsi tersebut antara lain:
a. Membuat daftar kewajiban Perseroan dan anak perusahaan,
b. Mengingatkan tentang kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, dan
c. Menyampaikan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi
lainnya kepada Bapepam dan bursa.
b. Corporate Communication
Corporate Communication berfungsi mengkoordinir pelaksanaan kegiatan
(event) utama Perseroan maupun kegiatan publik internal serta membina
hubungan baik dengan media (cetak, elektronik dan online) maupun publik
eksternal. Fungsi tersebut antara lain:
38
1. Event Organizer (EO) berfungsi antara lain:
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan (event) utama
Perseroan, antara lain: Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi,
Rapat Komisaris, Public Expose, Company Gathering, Press
Conference, Site Visit, Pameran yang bersifat korporat dan lain-lain,
b. Mengkoordinasi publikasi Perseroan (Corporate brochure, laporan
tahunan, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement),
c. Mengkoordinir penggunaan corporate identity (logo Perseroan)
d. Menyiapkan corporate souvenir dan plakat,
e. Melaksanakan dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video),
f. Mengkoordinir pembuatan kartu ucapan (idul fitri, natal, tahun baru),
dan
g. Mengkoordinir pembuatan laporan tahunan.
2. Media Relation berfungsi antara lain:
a. Memproses terpasangnya publikasi Perseroan di media,
b. Memelihara data bank media,
c. Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan pimpinan
redaksi,
d. Memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan,
e. Menganalisa berita tentang Perseroan yang di muat di media,
f. Melakukan publicity untuk kegiatan community development/CSR,
g. Memutakhirkan informasi perseroan yang dapat dipublikasikan,
h. Memberikan informasi resmi/baku Perseroan kepada media,
i. Menyiapkan dan distribusi Press Release,
j. Memastikan terbitnya iklan di media,
k. Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi
internal), dan
l. Mengkoordinir majalah internal (“KonKrit”)
39
BAB V
STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN
EKSISTENSI CORPORATE IMAGE
5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan
Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh
dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan
menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan
yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu
melalui strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan atau disebut
dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang
menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta
dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pada strategi dalam
menghadapi perbedaan opini publik, PR Indocement melakukan strategi sebagai
berikut:
1. Apabila publik yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang
dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih
ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai
kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian
mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan
publiknya.
2. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang
dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih
proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan
memfokuskan langkah strategis selanjutnya dengan tidak menolak klaim
maupun kontra dari publik tersebut.
3. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR
Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang
berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian
kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini
dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan
good will, mutual acceptance, dari publik kepada perusahaan.
40
5.2 Metode Komunikasi
Salah satu strategi yang dilakukan PR adalah metode komunikasi. Metode
komunikasi PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yaitu
dengan melihat komponen sasarannya, sehingga metode menjadi lebih efektif dan
efisien agar cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasaran yaitu
publik internal dan eksternal perusahaan.
Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk
komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hal ini terlihat
dalam peneriman saran dan kritik kepada PR Indocement dalam semua infomasi
yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun
media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi korporat dari Indocement yaitu
untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer
relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate
governance.
Prinsip metode komunikasi yang dilakukan PR Indocement untuk
mempengaruhi terciptanya opini publik yang positif adalah:
1. Keterbukaan, hal ini dilakukan PR Indocement untuk mempertahankan
serta memperkuat opini mengenai perusahaan. PR Indocement dalam
fungsinya melakukan asas keterbukaan karena Indocement itu sendiri
merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap
saling terbuka antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini
terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah kepada
wartawan apabila wartawan memerlukan informasi kepada Indocement.
2. Menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. PR
Indocement terus berusaha menumbuhkan dan mengembangkan hubungan
baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2008) yang menyatakan bahwa
prinsi komunikasi PR perlu mengedepankan prinsip keterbukaan. Strategi
komunikasi yang baik antara PR Indocement dengan karyawan maupun antara
karyawan dengan perusahaan, PR Indocement mengadakan majalah internal yang
diberi nama “KonKrit” yang berisis berita mengenai perusahaan, produk maupun
liputan kegiatan atau aturan lainnya dari perusahaan.
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat
PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat

More Related Content

What's hot

Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaKanaidi ken
 
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...Alvian Hendri Pratama Putra
 
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buana
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buanaPenulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buana
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buanaDeddy Hermansyah
 
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".Kanaidi ken
 
Agrowisata.pptx
Agrowisata.pptxAgrowisata.pptx
Agrowisata.pptxNewAvc
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaYani Adriani
 
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPRPengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPRDadang Solihin
 

What's hot (14)

Etika profesi humas
Etika profesi humasEtika profesi humas
Etika profesi humas
 
Managing Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & MediaManaging Relationship PR with Government & Media
Managing Relationship PR with Government & Media
 
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
PPT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS TOKO NADIYAH VIOLET USAHA DALAM BIDANG BUSANA M...
 
Public Relations Writing - Introduction 01
Public Relations Writing  - Introduction  01 Public Relations Writing  - Introduction  01
Public Relations Writing - Introduction 01
 
Copywriting
CopywritingCopywriting
Copywriting
 
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buana
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buanaPenulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buana
Penulisan proposal disertasi program doktor manajemen universitas mercu buana
 
Dunkin' analysis
Dunkin' analysisDunkin' analysis
Dunkin' analysis
 
Sistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataanSistem perencanaan kepariwisataan
Sistem perencanaan kepariwisataan
 
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
Merancang PESAN Komunikasi Pemasaran_ Training "DIGITAL MARKETiNG Banking".
 
KEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAANKEPARIWISATAAN
KEPARIWISATAAN
 
Agrowisata.pptx
Agrowisata.pptxAgrowisata.pptx
Agrowisata.pptx
 
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di IndonesiaPengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
Pengembangan Pariwisata Kreatif di Indonesia
 
PENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATIONPENGANTAR PUBLIC RELATION
PENGANTAR PUBLIC RELATION
 
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPRPengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
Pengintegrasian BSC di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR
 

Viewers also liked

REDEC recommandition
REDEC recommanditionREDEC recommandition
REDEC recommanditionMagdy Ismail
 
FSM_0710_profile_payitforward
FSM_0710_profile_payitforwardFSM_0710_profile_payitforward
FSM_0710_profile_payitforwardMarissa Hausmann
 
SRS - Resume ( Revised )
SRS - Resume ( Revised )SRS - Resume ( Revised )
SRS - Resume ( Revised )S. Ravi Shankar
 
Uie presentacion oficial
Uie  presentacion oficialUie  presentacion oficial
Uie presentacion oficialsheilabosques_h
 
Business Opportunity in Online Trading
Business Opportunity in Online TradingBusiness Opportunity in Online Trading
Business Opportunity in Online TradingIwan Suryadi
 
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarTeknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarIwan Suryadi
 
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...Post Media
 
How to create edit checks in medidata rave painlessly
How to create edit checks in medidata rave painlesslyHow to create edit checks in medidata rave painlessly
How to create edit checks in medidata rave painlesslyWeihong Yang
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
 
Egocentrismo suicida josé rodríguez peláez
Egocentrismo suicida   josé rodríguez peláezEgocentrismo suicida   josé rodríguez peláez
Egocentrismo suicida josé rodríguez peláezJosé Peláez
 
Informe de movilidad / Diciembre 2015
Informe de movilidad / Diciembre 2015Informe de movilidad / Diciembre 2015
Informe de movilidad / Diciembre 2015Córdoba, Argentina
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...Erlina Wati
 

Viewers also liked (17)

03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
 
REDEC recommandition
REDEC recommanditionREDEC recommandition
REDEC recommandition
 
About Founder
About FounderAbout Founder
About Founder
 
Mat adic const1
Mat adic const1Mat adic const1
Mat adic const1
 
FSM_0710_profile_payitforward
FSM_0710_profile_payitforwardFSM_0710_profile_payitforward
FSM_0710_profile_payitforward
 
SRS - Resume ( Revised )
SRS - Resume ( Revised )SRS - Resume ( Revised )
SRS - Resume ( Revised )
 
Uie presentacion oficial
Uie  presentacion oficialUie  presentacion oficial
Uie presentacion oficial
 
Advanced STCW Certificates - MNZ
Advanced STCW Certificates - MNZAdvanced STCW Certificates - MNZ
Advanced STCW Certificates - MNZ
 
Business Opportunity in Online Trading
Business Opportunity in Online TradingBusiness Opportunity in Online Trading
Business Opportunity in Online Trading
 
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat DasarTeknikal Analisis Tingkat Dasar
Teknikal Analisis Tingkat Dasar
 
Lectura complementaria 2
Lectura complementaria 2Lectura complementaria 2
Lectura complementaria 2
 
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...
Dermot Mulligan & Jimmy Murphy on Building A New Brand World at Best of Irish...
 
How to create edit checks in medidata rave painlessly
How to create edit checks in medidata rave painlesslyHow to create edit checks in medidata rave painlessly
How to create edit checks in medidata rave painlessly
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
 
Egocentrismo suicida josé rodríguez peláez
Egocentrismo suicida   josé rodríguez peláezEgocentrismo suicida   josé rodríguez peláez
Egocentrismo suicida josé rodríguez peláez
 
Informe de movilidad / Diciembre 2015
Informe de movilidad / Diciembre 2015Informe de movilidad / Diciembre 2015
Informe de movilidad / Diciembre 2015
 
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA... STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DAN DIAGRAM ALIR PEMERIKSAAN PASIEN DI RUMAH SA...
 

Similar to PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat

KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...rezaindrajaya69
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRDhenim Prianka
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputramistertipr
 
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu Komunikasi
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu KomunikasiPPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu Komunikasi
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu KomunikasiSofiyanto5
 
Pengantar pr
Pengantar prPengantar pr
Pengantar prIchan32
 
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxprwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxfaisalhasan48
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptTugasKPP
 
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...dimasluhur111
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsArdiansah Danus
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationkaharudin6
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLERKanaidi ken
 
Makalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationMakalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationJafar Nyan
 
Laporan praktek kerja nyata ppt
Laporan praktek kerja nyata pptLaporan praktek kerja nyata ppt
Laporan praktek kerja nyata pptFebri Galuh
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsAbdau Qur'ani
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ubmuwafik
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relationsblade_net
 
Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2AdePutraTunggali
 

Similar to PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat (20)

KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG  BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
KECENDERUNGAN TEMA BERITA YANG BERKAIT DENGAN TUJUAN PUBLIC RELATIONS (Anali...
 
Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)Lap pkn (revisi konsul 1)
Lap pkn (revisi konsul 1)
 
Mengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PRMengkomunikasikan Program PR
Mengkomunikasikan Program PR
 
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih EkaputraMateri training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
Materi training menejemen kehumasan Jasaraharja by Tarsih Ekaputra
 
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu Komunikasi
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu KomunikasiPPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu Komunikasi
PPT Seminar Hasil Mahasiswa Megister Ilmu Komunikasi
 
Pengantar pr
Pengantar prPengantar pr
Pengantar pr
 
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptxprwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
prwritingpertemuan01autosaved-210823163605 (1) (1).pptx
 
Pertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.pptPertemuan 3.ppt
Pertemuan 3.ppt
 
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
SIM, Dimas Luhur, Prof. dr. ir. Hapzi ali,mm,cma,Analisis dan Perancangan Sis...
 
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relationsTugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
Tugas, tantangan, dan kendala profesi public relations
 
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relationFungsi, tugas dan tujuan public relation
Fungsi, tugas dan tujuan public relation
 
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLERRole of Public Relation Management  _Training Effective PR & PROTOKOLER
Role of Public Relation Management _Training Effective PR & PROTOKOLER
 
Makalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relationMakalah perkembangan public relation
Makalah perkembangan public relation
 
Laporan praktek kerja nyata ppt
Laporan praktek kerja nyata pptLaporan praktek kerja nyata ppt
Laporan praktek kerja nyata ppt
 
Manajemen media kehumasan pemerintah
Manajemen media kehumasan  pemerintahManajemen media kehumasan  pemerintah
Manajemen media kehumasan pemerintah
 
Tindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relationsTindakan dan komunikasi public relations
Tindakan dan komunikasi public relations
 
1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub1 definisi public relations muwafik ub
1 definisi public relations muwafik ub
 
1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations1. pengertian dan definisi public relations
1. pengertian dan definisi public relations
 
Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2Pengantar Public Relations Meet 2
Pengantar Public Relations Meet 2
 
Pr 1
Pr 1Pr 1
Pr 1
 

PR Strategi Mempertahankan Citra Korporat

  • 1. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
  • 2. ii ABSTRACT NOVAL NOVIANTI. PUBLIC RELATIONS STRATEGY IN DEPENDING ITS CORPORATE IMAGE BY PUBLIC OPINION, Study Case PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Supervised by: PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS. Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends. Public Relations PT Indocement already made the positive image in the pubic. It’s seen that PR Indocement has done a function and its duty well. PR PT Indocement does their strategy by internal events, eksternal events and two ways communications. PR PT Indocement maintains mutually beneficial relationship with media. It’s seen that PR Indocement often makes an activity like media gathering, press release or sponsorship. Public Relations PT Indocement used strategy educative-informative which is PR PT Indocement gives information based on fact and opinion internal public or eksternal public. Public relations PT Indocement is the management function which evaluates public attitides, identifies the policies and procedures of an individual or an organization with the public interest, and executes a program of action to earn public understanding and acceptance. Activity PR Indocement in evaluate public opinion as relates with Indocement is to get an existence its corporate image. Keywords : public relations, corporate image, public opinion, PT Indocement
  • 3. iii RINGKASAN NOVAL NOVIANTI. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK, Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dibawah bimbingan PROF. DR. Ir. AIDA VITAYALA S. HUBEIS. Seiring dengan era globalisasi, semakin banyak perusahaan multinasional bermunculan dan bergerak di berbagai sektor. Agar memperoleh posisi yang lebih baik dari saingannya, suatu perusahaan harus mampu mempertahankan citra perusahaannya. PT Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara kepada responden dan informan. Hasil penelitian bahwa strategi public relations yang dilakukan untuk mempertahankan eksistensi citranya melalui serangkaian kegiatan internal, kegiatan eksternal, komunikasi dua arah yang dijalankan, serta strategi edukatif- informatif yaitu dengan memberikan informasi kepada publik dengan fakta dan opini yang berada di pihak internal maupun eksternal. Strategi PR yang dilakukan pada rangkaian kegiatan internal diantaranya dengan special event, company gathering, forum komunikasi rapat, pengelolaan intranet, serta membuat majalah internal KonKrit. Rangkaian kegiatan eksternal diantaranya press release, sponsorshinp, media gathering, company visit, pengelolaan website, special event seperti pameran, seminar, serta kegiatan publikasi. Pada strategi publikasi PR, dalam hal ini PR menggunakan tools publikasi untuk menyebarkan informasi seperti kegiatan CSR. Tools yang digunakan adalah press releases dan konferensi pers seperti konferensi pers mengenai kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Indocement. Hal tersebut dilakukan agar informasi tersebut diketahui masyarakat luas. Pada hasil penelitian opini publik internal maupun ekternal, terlihat bahwa opini yang berkembang di kalangan internal dan eksternal adalah positif. Hal ini dikarenakan menurut responden internal PR Indocement telah melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik sehingga PR Indocement dapat mempertahankan posisinya di mata publik. Selain itu, menurut responden eksternal bahwa perusahaan telah cukup baik dalam mempublikasikan maupun memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
  • 4. iv Hubungan yang terjadi antara strategi PR dengan publiknya terlihat bahwa strategi PR dalam fungsinya sebagai relationship dengan opini publik, terlihat bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang nyata, begitu juga dengan PR dalam membangun citranya di mata publik serta strateginya dalam menyampaikan informasi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi strategi yang dilakukan oleh PR Indocement maka opini publik juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat disimpulkan bahwa PR Indocement telah mampu mempertahankan eksistensi citra perusahaan yang positif sehingga memberikan kredibilitas yang baik bagi perusahaan.
  • 5. v STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Oleh: NOVAL NOVIANTI I34062715 SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
  • 6. vi DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh: Nama : Noval Novianti NIM : I34062715 Judul : Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.) Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS NIP. 19550630 198103 1 003
  • 7. vii LEMBAR PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL: “STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE MELALUI OPINI PUBLIK (STUDI KASUS PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK)” BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH TULISAN INI. Bogor, Februari 2010 Noval Novianti I34062715
  • 8. viii RIWAYAT HIDUP Noval Novianti (penulis), lahir di Jakarta, 7 November 1988. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang lahir dari pasangan bapak Lukman Hakim, dan ibu Astuti. Penulis beralamat di Komplek Harapan Jaya II Jl. Mahakam Blok F No. 226, Bekasi-Utara. Riwayat pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak pada tahun 1993-1994 di TK Islam Harapan Jaya, yang kemudian dilanjutkan ke SD Negeri Harapan Jaya VII pada tahun 1994-2000, SLTP Negeri 25 Bekasi pada tahun 2000-2003, dan SMU Negeri 4 Bekasi pada tahun 2003-2006. Setelah lulus dari jenjang pendidikan SMU, penulis melanjutkan ke Institut Pertanian Bogor Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia pada 2006 melalui jalur SPMB. Semenjak memasuki jenjang Sekolah Dasar hingga duduk di bangku kuliah, penulis telah aktif di berbagai organisasi, seperti Pasukan Paskibra SDN Harapan Jaya VII; Wakil Ketua OSIS SLTP Negeri 25 Bekasi 2001/2002; Anggota PMR 2000/2003; Seksi Pendidikan OSIS SMU 4 Bekasi 2003/2004; Seksi Kesenian OSIS SMU 4 Bekasi 2004/2005; Bendaharan Pentas Seni SMU 4 Bekasi; Public Relations Himpunan Profesi Himasierra 2009/2010 dan lain sebagainya. Selain aktif dalam bidang organisasi, penulis pernah memiliki beberapa riwayat pekerjaan, seperti Asisten Dosen Dasar-dasar Komunikasi Departemen KPM IPB tahun 2008-2010; Asisten Dosen Komunikasi Kelompok tahun 2009; Asisten Dosen Komunikasi Bisnis 2009-2010; serta Divisi Human Capital Trans TV pada Juli-Agustus 2008; dan Departemen Corporate Communication di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Jakarta.
  • 9. ix KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Malalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk).” Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis opini publik terhadap perusahaan serta menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan. Akhirnya penulis berharap Skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pihak yang memerlukannya. Bogor, Februari 2010 Penulis
  • 10. x UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur saya panjatkan kepada Alah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Strategi Public Relations dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). Penyusunan Skripsi ini mungkin tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Aida Vitayala S. Hubeis selaku dosen pembimbing Skripsi. 2. Ir. Richard WE Lumintang, MSEA selaku dosen pembimbing akademik dan penguji utama sidang skripsi saya. 3. Ir. Hadiyanto, MSi selaku dosen penguji perwakilan departemen. 4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., khususnya Pak Aldo Yuliardy selaku Corporate Communication Department Head, Bu Dani Handayani selaku Corporate Secretary atas perizinannya untuk melakukan penelitian di PT Indocement, para officer di Corporate Secretary Division serta para karyawan Indocement lainnya atas kesediannya memberikan data yang dibutuhkan. 5. Papa (Lukman Hakim) dan Mama (Astuti) atas doa, perhatian, dan kasih sayangnya serta dukungan moril dan materil yang tiada henti. 6. Kakak tersayang, Faishal Hakim Qudus dan adikku tercinta Annisa Amalia Hakim atas dukungan dalam penyelesaian Skripsi ini. 7. Indra Agus Santosa atas doa, waktu, perhatian, kasih sayang dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan Akselerasi: Viora, Ayu, Nadra, Lingga, Adji, Arif, Mian (teman satu bimbinganku), Thamrin, Adha, Nadia dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas saran dan kesediannya mendengarkan keluhan-keluhan saya. 9. Teman-teman KPM 43 yang tidak bisa saya sebutkan semua satu persatu. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Bogor, Februari 2010 Penulis
  • 11. xi DAFTAR ISI Daftar Isi................................................................................................................. xi Daftar Tabel............................................................................................................ xii Daftar Gambar........................................................................................................ xiv Daftar Lampiran...................................................................................................... xvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah.................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 3 1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi.......................................................................................... 4 2.2 Public Relations.......................................................................................... 4 2.2.1 Definisi Public Relations................................................................ 4 2.2.2 Tujuan Public Relations................................................................. 6 2.2.3 Fungsi Public Relations.................................................................. 7 2.2.4 Tugas Public Relations................................................................... 10 2.3 Opini Publik................................................................................................ 11 2.4 Corporate Image........................................................................................ 13 2.4.1 Definisi Corporate Image.............................................................. 13 2.4.2 Jenis Image .................................................................................... 14 2.5 Eksistensi.................................................................................................... 15 2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan.............................................. 16 2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations............................................ 16 2.6.2 Jenis Strategi Public Relations....................................................... 17 2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations................................. 19 2.7.1 Membina Hubungan Pers............................................................... 20 2.7.1 Jenis dan Media Public Relations................................................... 22 2.8 Kerangka Pemikiran.................................................................................... 23 2.9 Definisi Operasional................................................................................... 25 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 27 3.2 Penetapan Populasi dan Responden Penelitian......................................... 27 3.3 Teknik dan Pengumpulan Data................................................................. 28 3.4 Analisis Data............................................................................................. 29 3.5 Validitas dan Reabilitas............................................................................. 29 BAB IV. COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ..................................... 31 4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk................. 32 4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk....................................... 33 4.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 34
  • 12. xii 4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk....................................... 34 4.6 Profil Corporate Secretary Division....................................................... 37 BAB V. STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE 5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan. 39 5.2 Metode Komunikasi.................................................................................. 40 5.3 Kegiatan Internal Perusahaan................................................................... 41 5.3.1 Internal Special Events................................................................. 41 5.3.2 Forum Komunikasi Rapat............................................................. 41 5.3.3 Company Gathering...................................................................... 42 5.3.4 Pengelolaan Intranet...................................................................... 42 5.3.5 Koordinir Media Internal “KonKrit” ............................................ 43 5.4 Kegiatan Eksternal Perusahaan.................................................................. 44 5.4.1 Kegiatan Promosi dan Publikasi.................................................... 44 5.4.2 Kegiatan Press Release.................................................................. 45 5.4.3 Daily News Monitoring.................................................................. 47 5.4.4 Hubungan dengan Media & Pers................................................... 47 5.4.5 Corporate Relations and Site Visit................................................ 51 5.4.6 External Special Events.................................................................. 51 5.4.7 Pengelolaan Website....................................................................... 52 BAB VI. ANALISIS OPINI PUBLIK INTERNAL TERHADAP FUNGSI DAN TUGAS PUBLIC RELATIONS 6.1 Deskripsi Karyawan................................................................................... 53 6.2 Penilaian Responden terhadap Fungsi dan Tugas Public Relations.......... 55 6.2.1 Penilaian Responden terhadap Fungsi Public Relations................ 55 6.2.2 Penilaian Responden terhadap Tugas Public Relations................. 59 6.3 Opini Publik Internal mengenai Kinerja Fungsi dan Tugas Public Relations..................................................................................................... 63 6.3.1 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Fungsi Public Relations.......................................................................................... 63 6.3.2 Opini Publik Internal Mengenai Kinerja Tugas Public Relations.......................................................................................... 63 BAB VII. ANALISIS OPINI PUBLIK EKSTERNAL TERHADAP PERUSAHAAN 7.1 Deskripsi Responden Eksternal.................................................................. 65 7.2 Pengetahuan Responden terhadap Perusahaan........................................... 66 7.3 Penilaian Responden terhadap Strategi Perusahaan.................................... 67 7.4 Opini Publik Eksternal terhadap Perusahaan.............................................. 71 BAB VIII. HUBUNGAN ANTARA STRATEGI PUBLIC RELATIONS DENGAN OPINI PUBLIK 8.1 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Internal........... 72 8.2 Hubungan Strategi Public Relations Dengan Opini Publik Eksteral.......... 77 8.3 Citra Perusahaan di Mata Publik................................................................. 78
  • 13. xiii BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN 9.1 Kesimpulan................................................................................................. 80 9.2 Saran............................................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 82
  • 14. xiv DAFTAR TABEL Tabel 1. Strategi public relations dua komponen................................................. 18 Tabel 2. Pola dasar ’The 3C’s Options’................................................................ 18 Tabel 3. Time line sejarah Indocement................................................................. 33 Tabel 4. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, PT Indocement, Jakarta, 2009................................................................. 53 Tabel 5. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan umur responden, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................................................53 Tabel 6. Jumlah dan persentase responden berdasarkan divisi PT Indocement, Jakarta, 2009........................................................................................... 54 Tabel 7. Jumlah dan persentase respoden berdasarkan tingkat pendidikan, PT Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 54 Tabel 8. Jumlah dan persentase responden berdasarkan masa kerja, PT Indocement, Jakarta, 2009....................................................................... 55 Tabel 9. Penilaian responden terhadap fungsi komunikator, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 56 Tabel 10. Penilaian responden terhadap fungsi PR dalam membina hubungan baik, PT Indocement, Jakarta, 2009..................................... 56 Tabel 11. Penilaian responden terhadap fungsi PR Indocement sebagai backup management, PT Indocement, Jakarta, 2009.............................. 57 Tabel 12. Penilaian resonden terhadap fungsi PR dalam membangun citra perusahaan, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................58 Tbale 13. Penilaian responden berdasarkan fungsi PR, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 58 Tabel 14. Penilaian responden terhadap tugas PR sebagai penyampaian informasi, PT Indocement, Jakarta, 2009......................... 59 Tabel 15. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam memonitori, mengevaluasi opini publik, PT Indocement, Jakarta, 2009.................... 61 Tabel 16. Penilaian responden terhadap tugas PR dalam publikasi, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 62 Tabel 17. Penilaian responden terhadap tugas PR, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................................................................................... 62 Tabel 18. Opini publik internal terhadap kinerja fungsi PR, PT Indocement, Jakarta, 2009............................................................................................ 63 Tabel 19. Opini publik internal terhadap kinerja tugas PR, PT Indocement, Jakarta, 2009......................................................................................................... 64 Tabel 20. Jumlah dan persentase responden berdasarkan jenis kelamin, Bogor 2009......................................................................................................... 65 Tabel 21. Jumlah dan persentase responden berdasarkan umur responden, Bogor 2009......................................................................................................... 65 Tabel 22. Jumlah dan persentase responden berdasarkan pekerjaan, Bogor 2009......................................................................................................... 66 Tabel 23. Tingkat pengetahuan responden mengenai perusahaan, Bogor 2009......................................................................................................... 67 Tabel 24. Jumlah dan persentase pernah atau tidaknya mengetahui iklan atau berita perusahaan, Bogor 2009............................................................ 68
  • 15. xv Tabel 25. Jumlah dan persentase kelengkapan informasi yang diberikan, Bogor 2009......................................................................................................... 70 Tabel 26. Jumlah dan persentase responden dalam mengetahui adanya situs internet, Bogor 2009..................................................................... 70 Tabel 27. Jumlah dan persentase responden terhadap strategi perusahaan, Bogor 2009......................................................................................................... 71 Tabel 28. Opini publik eksternal terhadap PT Indocement, Bogor 2009................ 71 Tabel 29. Hubungan PR sebagai komunikator dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009........................................................................72 Tabel 30. Hubungan PR dalam menjalin hubungan baik terhadap opini publik Internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................................................... 73 Tabel 31. Hubungan strategi membangun citra dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................................................... 74 Tabel 32. Hubungan strategi PR dalam menyampaikan informasi dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009.................. .......... 75 Tabel 33. Hubungan monitoring opini PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009…………………………………................... 75 Tabel 34. Hubungan PR sebagai backup management dengan opini publik Internal, PT Indocement, Jakarta 2009....................................... .......... 76 Tabel 35. Hubungan publikasi PR dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…………….................... 77 Tabel 36. Hubungan strategi public relations dengan opini publik internal, PT Indocement, Jakarta 2009………………………………….…......... 77 Tabel 37. Hubungan strategi PR dengan opini publik eksternal, Bogor 2009…………………………………………………............................ 78
  • 16. xvi DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pemikiran.......................................................................... 24 Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan......................................................... 34 Gambar 3. Jenis Informasi yang Diberikan PR Kepada Publik Internal............. 60 Gambar 4. Sarana Penyampaian Infomasi PR Kepada Publik Internal............... 60 Gambar 5. Jenis Informasi yang Diketahui Publik Eksternal.............................. 68 Gambar 6. Sumber Sarana Informasi Publik Eksternal........................................ 69 Gambar 7. Citra Perusahaan Berdasarkan Penilaian Publik terhadap Public Relations PT Indocement, 2009........................................................... 78
  • 17. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau biasa disebut PR memiliki posisi yang sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama bila organisasi tersebut sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta mengembangkan dan mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan masyarakat. Keberadaan Public Relations dalam sebuah lembaga atau instansi dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dan publiknya. Pada dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salahsatu front liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Bernardus dan Irawan (2004) menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya perusahaan maka persaingan perusahaan semakin ketat. Keberhasilan PR tidak terlepas dari peran publik. Publik memberikan pendapatnya mengenai keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan dalam pemrosesan pembentukan maupun pertahanan citra (image building). Suatu perusahaan memerlukan Public Relations untuk dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peranan PR dalam rangka menciptakan maupun mengembagkan citra yang positif sebagai salah satu tujuan perusahaan, maka PR harus dapat menjadi informan yang baik bagi perusahaan. Selain itu, praktisi PR juga harus tanggap dalam mengamati, mempelajari dan menyelesaikan suatu masalah, baik masalah yang timbul dari dalam maupun dari luar perusahaan. Rancangan komunikasi yang dibuat oleh PR akan mempengaruhi pencitraan dan reputasi yang baik dari perusahaan. Oleh sebab itu Public
  • 18. 2 Relations harus mampu menciptakan iklim kondusif dan dinamis demi terjaganya citra yang baik di mata masyarakat. Citra baik yang dimiliki perusahaan perlu dipopulerkan kepada masyarakat luas. Pada era persaingan yang cukup ketat di bidang industri, maka setiap perusahaan harus memiliki kekhasan tersendiri yang dapat membedakannya dengan perusahaan lainnya. Indocement berusaha untuk mempertahankan tempat serta kredibilitas sebagai perusahaan semen terpercaya di masyarakat. Untuk mengkomunikasikan hal tersebut kepada khalayaknya, maka diperlukan suatu strategi agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik. Begitu juga dalam meningkatkan eksistensi perusahaan diperlukan adanya pendekatan hubungan yang harmonis dengan pihak internal dan pihak eksternal. Kegiatan pendekatan dengan publik tersebut dilakukan oleh Public Relations yang diharapkan dapat memperoleh citra positif perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka Public Relation Indocement merupakan hal yang menarik untuk dibahas karena berhubungan dengan penyebaran informasi kepada publik dan kemampuan mempertahankan eksistensi citra perusahaannya di mata publik sehingga menjadikan Public Relations sebagai hal penting dalam suatu perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image? 2. Bagaimana opini publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam perusahaan? 3. Bagaimana opini publik ekternal terhadap perusahaan? 4. Bagaimana hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik?
  • 19. 3 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis strategi yang dilakukan oleh Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam mempertahankan eksistensi corporate image. 2. Menganalisis pandangan publik internal terhadap fungsi dan tugas yang dilakukan Public Relations PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam perusahaan. 3. Menganlisis opini publik eksternal terhadap PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 4. Mengetahui hubungan antara strategi Public Relations dengan opini publik. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dapat menjadi bahan masukan bagi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan informasi dalam implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan. 2. Bagi Peneliti dan Civitas Akademik Penelitian ini merupakan proses belajar untuk lebih kritis dalam melakukan penelitian mengenai implikasi tugas, fungsi serta peranan Public Relations melalui strateginya dalam pencapaian tujuan perusahaan serta berguna untuk menambah pengetahuan, pengalaman bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan literatur penunjang bagi civitas akademik dalam penelitian-penelitian sejenis.
  • 20. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Adnanputra (1990) mangatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana atau cara, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan yang merupakan salah satu fungsi dasar dari proses manajemen. Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah rencana, cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik dan strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. 2.2 Public Relations 2.2.1 Definisi Public Relations Hubungan masyarakat atau Public Relations (PR) adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama (Effendy, 1991). PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program- program terencana yang dapat memenuhi kepentingan institusi maupun lembaga tersebut ataupun masyarakat yang terkait. Cutlip, Center dan Broom (2000) menyatakan bahwa PR merupakan fungsi manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan masyarakat yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. Public Relations merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisir secara langsung ditujukan kepada khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
  • 21. 5 metode tertentu. Secara tidak langsung, citra atau image sendiri merupakan tujuan atau garis akhir dari suatu aktivitas program kerja Public Relations (Ruslan, 2006). Definisi Public Relations menurut The International Public Relations Association (IPRA) adalah fungsi manajemen yang direncanakan, dan dijalankan terus menerus dimana organisasi-organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai opini publik dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai tujuan kerjasama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan jalan penerapan berencana dan tersebar luas (Jefkins, 1996). Sementara menurut Cutlip (2000), Public Relations is the management functions that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the publics on whom its success of failure depends, yang artinya “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. Greener (1995) public relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah organisasi dan publiknya (Gregory, 2004). The British Institute Public Relations mendefinisikan “Public Relations practice is deliberate, planned, and sustain effort to establish and maintain mutual understanding between an organization and its public” (Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dengan publiknya). Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan aturan seseorang atau organisasi demi kepentingan publik dan melaksanakan sesutu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Canfield dalam Yuianti, 1964)1 . 1 Yulianti. 2008. http://www.fikom.unpad.ac.id/?page=detailartikel&id=112.[diakses tanggal 5 Maret 2009].
  • 22. 6 Public relations adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk mempengaruhi publik signifikan (Marston, 1979). Berbagai pendapat tersebut menunjukkan bahwa pada intinya public relations adalah bagian integral dari organisasi yang berfungsi untuk menjalin komunikasi timbal balik antara organisasi dan publik yang diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan organisasi. 2.2.2 Tujuan Public Relations Tujuan PR menurut Djaja (1995), adalah sebagai berikut : a. Tujuan internal PR: mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkah laku dan opini publik terhadap perusahaan, terutama ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang dijalankan, mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang dijalankan; guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik; memberikan penerangan kepada publik karyawan mengenai suatu kebijaksanaan perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkut kepada berbagai aktivitas rutin perusahaan; juga menjelaskan tentang perkembangan perusahaan tersebut; merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi penugasan kegiatan yang bersifat internal PR dalam perusahaan tersebut. b. Tujuan eksternal PR adalah untuk mendapatkan dukungan dari publik. Dukungan publik disini dibatasi pada pengertian: memperluas langganan atau pemasaran; memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi publik dalam arti luas; mencari dan mengembangkan modal; dan memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan opini publik yang positif. PR bertujuan untuk menciptakan pengetahuan, memelihara pengertian, dan dukungan dari berbagai pihak kepada suatu organisasi atau perusahaan. Tujuan dari PR dapat berbeda-beda sesuai dengan publik (kelompok sasaran) yang dihadapi untuk setiap tujuan dan untuk setiap kelompok tertentu membutuhkan kemasan pesan yang berbeda-beda melalui media yang lebih beragam. Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan PR yang menentukan tetapi feed back yang PR harapkan. Tujuan utama penciptaan
  • 23. 7 pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Melalui pengertian berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge. 2.2.3 Fungsi Public Relations Menurut pakar humas Bernay (1952) terdapat tiga fungsi utama humas, yaitu: 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap atau perbuatan masyarakat ataupun sebaliknya. Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) fungsi public relations dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama. 2. Membina hubungan yang harmonis antara suatu organisasi dan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang mewakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah yang timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak. Secara struktural, PR merupakan bagian integral dari suatu lembaga/organisasi. Artinya PR merupakan salah satu fungsi manajemen modern yang bersifat melekat pada manajemen perusahaan (corporate management function). Hal tersebut berarti merupakan bagaimana PR dapat berperan dalam melakukan komunikasi timbal balik (two ways communications) dengan tujuan menciptakan serta memelihara sikap saling pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual appreciation), saling mempercayai (mutual
  • 24. 8 confidence), menciptakan good will, memperoleh dukungan publik dan demi terciptanya corporate image yang positif. Public Relations yang sebenarnya terletak pada keahlian mengembangkan dan menjalankan strategi yang berkaitan dengan strategi menciptakan image yang favourable. Sehingga ciri khas dari fungsi Public Relations adalah sebagai berikut: • Menunjukkan kegiatan (action). • Kegiatan yang jelas (activities). • Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different). • Terdapat suatu kepentingan penting (important). • Adanya kepentingan bersama (common interest). • Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication) (Yulianti, 2005). Secara umum fungsi public relations menurut Dr. Rex F Harlow (1988) dalam Ruslan (2008) yaitu sebagai berikut: a. Public Relations sebagai metode komunikasi. PR merupakan rangkaian atau sistem kegiatan komunikasi yaitu PR memiliki hubungan fungsional dengan organisasi dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya- upaya pencapaian tujuan organisasi. b. Public Relations sebagai perwujudan (state of being) State of Being yang dimaksud adalah perwujudan kegiatan komunikasi yang “dilembagakan” dalam bentuk biro, divisi maupun bagian. PR bekerja dengan cara melakukan hubungan atau kerjasama dengan relasi dan kepercayaan antara perusahaan dan lingkungannya, sehingga kebutuhan publik bisa terlayani dengan baik dan publik akan merasa puas. Berdasarkan fungsi di atas, PR merupakan cara yang sangat penting untuk perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan sehingga mampu bersaing secara terus-menerus untuk mengadakan pembaharuan dan ini sangat penting untuk memberi citra baik perusahaannya, sekaligus menanamkan kepercayaan bagi publiknya. Jadi, PR berfungsi untuk mengatur komunikasi dan informasi internal dan eksternal sehingga memperoleh public support dan public acceptant dari khalayak sasarannya.
  • 25. 9 Perkembangan profesionalisme public relations yang berkaitan dengan pengembangan peranan PR baik secara praktisi maupun professional dalam suatu organisasi atau perusahaan merupakan salahsatu kunci untuk memahami fungsi public relations dan komunikasi organisasi. Selain itu, hal tersebut juga merupakan kunci untuk pengembangan peranan praktisi PR dan pencapaian profesionalisme dalam public relations. Fungsi petugas public relations pun berkembang seiring kemajuan dunia usaha. Terdapat empat fungsi utama yang dituntut dari petugas PR (Ruslan 2008) yaitu sebagai berikut: 1. Communicator Sebagai juru bicara organisasi, PR berkomunikasi secara intensif melalui media dan kelompok masyarakat. Hampir semua teknik komunikasi antar personal (interpersonal communication) dipergunakan, komunikasi lisan, komunikasi tatap muka sebagai mediator maupun persuasiver. 2. Relationship Kemampuan PR membangun hubungan positif antara lembaga yang diwakilinya dan publik internal maupun eksternal. Relationship yang tidak harmonis beresiko menimbulkan ketidakpuasan publik yang pada akhirnya mengancam kelangsungan bisnis perusahaan. Selain itu, relationship juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan. 3. Backup Management Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan departemen lain dalam perusahaan seperti bagian pemasaran, operasional, teknik, keuangan, dan personalia demi terciptanya tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan atau organisasi. 4. Good image maker Menciptakan citra perusahaan dan publisitas positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra organisasi atau perusahaan.
  • 26. 10 2.2.4 Tugas Public Relations Menurut Rumanti (2002) terdapat lima pokok tugas Public Relations sehari-hari adalah : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang tujuan serta kegiatan perusahaan. 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat. Tugas ini berarti bahwa PR harus dapat memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan perusahaan seperti kegiatan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan perusahaan dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti (Jefkins, 1996). Selain itu, PR juga bertanggung jawab terhadap kehidupan bersama dengan lingkungan. Lingkungan sebagai salahsatu penunjang kehidupan perlu turut diperhatikan oleh seorang praktisi PR karena lingkungan akan memberikan dukungan bagi perkembangan suatu organisasi atau perusahaan dan merupakan masa depan bagi kehidupn sosial. 3. Memperbaiki citra organisasi. Hal ini disebabkan karena citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi tetapi terletak pada bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan, dan mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. 4. Tanggungjawab sosial terhadap semua kelompok yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Public Relations merupakan instrumen untuk bertanggungjawab terhadap semua kelompok yang berhak mendapat tanggungjawab tersebut. Terutama kelompok publik internal, eksternal dan pers. Penting bagi PR untuk bersikap terbuka dan jujur terhadap publik yang memerlukan informasi. Dengan sikap terbuka, diharapkan dapat membentuk dan mengembangkan opini publik yang mewarnai dan memberi masukan kepada perusahaan serta turut menyampaikan gambaran organisasi dengan realita yang ada sesuai kebutuhan dan keinginan publik.
  • 27. 11 5. Komunikasi timbal balik Komunikasi merupakan sesuatu yang penting bagi public relations, karena dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, PR berpusat pada komunikasi. Pendapat tersebut diperkuat oleh Suhandang (2004) yang menyatakan bahwa tugas public relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling mengerti, serta muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Dengan demikian, maka peran PR tesbut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking). 2.3 Opini Publik Publik yang berkaitan dengan perusahaan yaitu publik internal dan eksteral akan menghasilkan suatu pendapat yang akan berpengaruh bagi suatu perusahaan. Publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri sedangkan publik eksternal adalah orang luar atau masyarakat umum yang medapat informasi dan penerangan demi tumbuhnya perasaan positif dan hubungan atau kerjasama yang baik dari perusahaan. Menurut Doob dalam Soemirat dan Ardianto (2003) pengertian opini publik adalah sikap orang-orang mengenai sesuatu dimana mereka merupakan anggota dari sebuah masyarakat yang sama. Selanjutnya menurut Soemirat dan Ardianto (2003), definisi ini menyebutkan bahwa opini publik berhubungan erat dengan sikap manusia yaitu sikap secara pribadi maupun sebagai anggota suatu kelompok. Doob lebih jauh lagi mengemukakan bahwa yang membentuk serta mempertahankan opini pubik adalah sikap pribadi seseorang maupun sikap kelompoknya (masyarakat yang sama), karena sikap dibentuk oleh pengalaman baik dari diri sendiri maupun kelompok itu sendiri. Opini dapat dinyatakan secara aktif atau pasif, verbal (lisan) dan baik secara terbuka maupun melalui ungkapan kata-kata yang dapat ditafsirkan secara jelas maupun melalui pilihan kata yang halus atau diungkapkan secara tidak langsung, dan dapat diartikan secara konotatif atau persepsi (personal). Opini, dapat dinyatakan melalui perilaku, sikap, mimik muka atau bahasa tubuh maupun
  • 28. 12 secara tertulis. Emory S. Borgadus dalam Ruslan (2008) berpendapat bahwa terdapat bermacam pengertian tentang opini publik, antara lain sebagai berikut: 1. Opini personal (personal opinion) yaitu opini berdasarkan penafsiran individu. 2. Opini pribadi (private opinion) yaitu opini ini merupakan landasan bagi opini personal karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini pribadi. 3. Opini kelompok (group opinion) yaitu opini kelompok terbagi menjadi opini mayoritas dan minoritas. Opini kelompok ini sangat dekat dengan opini publik. 4. Opini koalisi (coalition opinion) yaitu opini ini merupakan penggabungan dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas. Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi. 5. Opini consensus (concensus opinion) yaitu opini ini melalui suatu proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama dan merupakan opini yang berbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama. 6. Opini umum (general opinion) yaitu bentuk opini yang bersifat pendapat umum yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakat atau kelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan dan norma-norma yang dianut masyarakat bersangkutan. Menurut Rumanti (2002) bagi public relations opini publik mempunyai makna sebagai suatu konfirmasi dan merupakan suatu pernyataan terhadap suatu keinginan, kebutuhan, yang diungkapkan lewat ide atau pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan atau gambar dan sebagainya. Bagi suatu organisasi atau perusahaan, opini publik sangat penting untuk: 1) mengadakan perbaikan, 2) mengadakan perkembangan, 3) mengadakan unggulan, dan 4) menjadikan mampu bersaing. Bagi PR, opini publik baik yang bersifat positif atau negatif semuanya sangat penting. Hal ini dikarenakan praktisi PR tidak bisa hanya memperdulikan opini publik yang positif saja, melainkan juga harus memperhatikan opini negatif guna melakukan klarifikasi atau perbaikan maupun perkembangan menuju ke arah yang lebih baik.
  • 29. 13 2.4 Corporate Image (Citra Perusahaan) 2.4.1 Definisi Image (Citra) Menurut Kotler (1997), image (citra) adalah kepercayaan, ide dan impresi seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Alma Buchari (1992), citra merupakan kesan, opini, pandangan, impresi, perasaan atau persepsi yang ada pada publik mengenai perusahaan, suatu objek orang atau lembaga. Meskipun demikian citra tidak timbul begitu saja, namun memerlukan proses dalam pembentukannya. Bagi sebuah perusahaan, image atau citra yang baik mutlak diperlukan. Sedemikian penting arti dari image (citra) itu sendiri sehingga perusahaan bersedia mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra untuk meraihnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat, kesan-kesan yang baik dan menguntungkan terhadap suatu citra organisasi atau merek produk atau jasa yang diwakili oleh pihak public relations. Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai public relations. Meskipun demikian pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik dan buruk (Ruslan, 2005). Biasanya landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi. Proses akumulasi dan amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu- individu tersebut akan mengalami proses cepat atau lambat untuk membentuk opini publik yang lebih luas, yaitu sering dinamakan citra (Ruslan, 2007). Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk dan pelayanannya. Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relations. Menurut Kotler (1985), citra adalah kumpulan dari kepercayaan, ide, pandangan, opini, dan impresi dari seseorang terhadap suatu objek. Pernyataan Kotler menunjukkan bahwa citra adalah serangkaian anggapan, ide gan kesan seseorang terhadap suatu objek sehingga meningkinkan antara seseorang dan orang lainnya mempunyai kesan
  • 30. 14 yang berbeda terhadap objek perusahaan, hal ini tergantung dari pengalaman dan hubungan terhadap perusahaan (Dowling, 2002)2 . 2.4.2 Jenis Image (Citra) Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Hubungan Masyarakat (1992) ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas public relations, dan dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut. a. Citra cermin (mirror image) Pengertian di sini bahwa citra yang diyakini oleh perusahaan yang bersangkutan selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan dan citra di masyarakat ternyata terjadi perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra” negatifnya yang muncul. b. Citra kini (current image) Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau organisasi atau hal lain yang berkenaan dengan produknya. Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik yang penerimaannya, sehingga dalam posisi tersebut pihak PR akan menghadapi resiko yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasangka buruk (prejudice) dan hingga muncul kesalahpahaman yang menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang negatif yang diperolehnya. c. Citra keinginan (wish image) Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga atau perusahaan atau produk yang ditampilkan lebih dikenal (good awareness), menyenagkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan oleh publikya atau masyarakat umum. d. Citra perusahaan (coporate image) Jenis citra ini adalah yang berkaitan dengan sosok perusahaan sebagai tujuan utamanya bagaimana menciptakan citra perusahaan (corporate image) yang positif, lebih dikenal publiknya. Dalam hal ini PR berupaya atau bahkan ikut 2 Anonim.http://www.wedangjae.com/index.php?option=com_content&task=view&id=139&Itemid=41. [diakses tanggal 5 Maret 2009].
  • 31. 15 bertanggungjawab untuk mempertahankan citra perusahaan agar mampu mempengaruhi harga sahamnya tetap bernilai tinggi (liquid) untuk berkompetisi di pasar bursa saham. e. Citra serbaneka (multiply image) Citra ini mrupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya bagaimana PR-nya akan menampilkan pengenalan terhadap identitas perusahaan, atribut logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor dan penampilan para profesionalnya. Semua itu kemudian diidentikkan ke dalam suatu citra serbaneka (multiply image) yang diintegrasikan terhadap citra perusahaan (corporate image). f. Citra penampilan (performance image) Citra penampilan ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan para professional pada perusahaan bersangkutan. Misalnya dengan memberikan berbagai bentuk dan kualitas pelayanan, menyambut telepon, tamu, pelanggan serta publiknya harus manyenangkan serta memberikan kesan yang baik. 2.5 Eksistensi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991) eksistensi merupakan adanya, keberadaan. Hal ini menunjukkan suatu hal yang diakui keberadaaanya dalam hal ini adalah persahaan. Keberadaan yang dimaksud adalah perusahaan dapat menjalankan usahanya, meningkatkan manajemen perusahaan, dan mampu melaksanakan kewajibannya. Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuannya menjaga kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya. Fondasi untuk mendapatkan pengakuan terhadap sebuah eksistensi perusahaan adalah kemandirian, etika, reputasi, profesionalitas, kepercayaan, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Reputasi perusahaan yang baik akan mudah diterima oleh publiknya, peneriamaan yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan pengakuan eksistensi perusahaan.
  • 32. 16 2.6 Strategi Public Relations dalam Perusahaan 2.6.1 Strategi Komunikasi Public Relations Menurut Cutlip, Center dan Broom (2000) dalam Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah “7-Cs PR Communications” dalah sebagi berikut: 1. Credibility (Kredibilitas) Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect. 2. Context (Konteks) Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasi efektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa. 3. Content (Isi) Isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat secara umum bagi masyarakat. 4. Clarity (Kejelasan) Pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dan komunikan. 5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi) Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itu dilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan- pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proses komunikasi, membujuk publiknya. 6. Channels (Saluran) Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih oleh khalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaan dan proses penyebaran informasi secara efektif.
  • 33. 17 7. Capability of The Audience (Kapabilitas Khalayak) Memperhitungkan kemampuan yang dimiliki oleh khalayak. Komunikasi akan efektif bila beraitan dengan faktor-faktor seperti kebiasaan dan peningkatan kemampuan membaca dan pengembangan pengetahuan khalayak. 2.6.2 Jenis Strategi Public Relations Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan- kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi public relations sebagai berikut:3 1. Strategi persuasif Strategi persuasif memiliki ciri-ciri: • Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. • PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi. • Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian • Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik. 2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif): a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis 3 Ahmad Kurnia El-Qorni. http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/search/label/Public%20Relations. Diakdes tanggal 6 Maret 2009.
  • 34. 18 c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). 3. Strategi dibentuk oleh dua komponen a. Komponen sasaran Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang dipersempit menjadi publik sasaran (target publik). b. Komponen sarana Yaitu melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu : • Conservation (mengukuhkan). • Change (mengubah). • Crystallization (mengkristalkan). Tabel 1. Strategi dua komponen Komponen Pembentukan Strategi PR Komponen sasaran Satuan atau segmen yang akan digarap Komponen sarana Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran Sumber: Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR pertama yaitu komponen sasaran, umumnya adalah para stakeholders yang dipersempit menjadi publik sasaran melalui upaya segmentasi yang dilandasi “seberapa jauh sasaran tersebut menyandang opini bersama, potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian khusus”. Maksud sasaran disini adalah publik sasaran (target publik). Tabel 2. Pola dasar ‘The 3 C’s options’ Komponen Strategi Public Relations conservation (mengukuhkan) Terhadap opini yang aktif-pro (proponen) change (mengubah) Terhadap opini yang aktif-contra (oponen) crystallization (mengkristalkan) Terhadap opini yang pasif (un-commited) Sumber: Rosady Roslan, 2008. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Kedua, komponen sarana pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan tiga kemungkinan tersebut ke arah yang menguntungkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui pola dasar ‘The 3 C’s options’ yaitu conservation (mengukuhkan), change (mengubah), dan crystallization (mengkristalkan) dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran. Berdasarkan pemaparan di atas, PR dapat memberikan kontribusinya dalam proses strategic management, melalui dua cara, yaitu: pertama, melakukan
  • 35. 19 tugasnya sebagai bagian dari strategic management keseluruhan organisasi dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi, sasaran, dan objective organisasi atau perusahaan. Dua, PR dapat berperan dalam strategic management dengan mengelola kegiatannya secara strategis. Kedua sumbangan ini akan dapat dimengerti bila disadari bahwa strategic management mempunyai area kegiatan dalam tiga lapisan, yakni: 1) lapisan korporat atau organisasi secara menyeluruh. Artinya PR diberi tugas yang amat startegis dan mempunyai jalur yang langsung kepada pemegang saham, top eksekutif, media dan masyarakat, 2) lapisan bisnis atau lapisan khusus, dan 3) lapisan fungsional. 2.7 Public Relations dengan Media and Press Relations Berkenaan dengan hubungan publik dan hubungan pers, Jefkins (1996) menyatakan bahwa kedua hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam aktivitas PR. Hubungan media dan pers merupakan alat, pendukung atau media kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan kerja atau kelancaran aktivitas komunikasi PR dengan publik. Hal ini dikarenakan peranan hubungan media dan pers dalam dunia PR tersebut merupakan channel (saluran) komunikasi dan informasi. Hal ini terjadi karena salahsatu fungsi pers adalah pembentuk opini yang kuat yang sangat efektif melalui media massa. Kerjasama PR dengan pers juga akan menghasilkan frekuensi publisitas yang cukup tinggi. Dampak pemberitaan tersebut baik yang bersifat simultaneity effect (efek keserempakan) maupun efek dramatisir dan efek publisitas tinggi memiliki pengaruh yang luar biasa besarnya terhadap pembentukan opini publik dalam waktu yang relatif singkat. Definisi hubungan pers menurut Jefkins (1996) adalah suatu kegiatan untuk mencapai publikasi atau penyiaran berita semaksimal mungkin sedangkan informasi yang diberikan PR adalah untuk menciptakan pengenalan dan pengertian. Hubungan pers tidak terbatas hanya pada pendekatan-pendekatan baik secara fungsional maupun antar hubungan pribadi atau kontak dengan pihak pers. Aktivitas PR dan Hubungannya dengan media dan pers yaitu dalam hal teknik pembuatan produk-produk publikasi, informasi dan berita dalam bentuk Press Release, Photo Press, News Letter dan sebagainya. Selanjtnya, definisi press
  • 36. 20 relations menurut Ruslan (2008), yaitu suatu kegiatan khusus dari pihak PR untuk melakukan komunikasi penyampaian pesan atau informasi tertentu mengenai kelembagaan, perusahaan/institusi, produk hingga kegiatan individual lainnya yang dipublikasikan melalui kerjasama dengan pihak pers atau media massa untuk menciptakan publisitas dan image positif. 2.7.1 Membina Hubungan Pers Ruslan (2008) menyatakan Public Relations dan Pers sering kali terjadi pertentangan. Hal ini terjadi karena dimensi fungsi PR yang bertolak belakang dengan pers, karena publikasi yang berkaitan dengan PR adalah informasi yang bersifat positif sedangka pers adalah informasi yang bersifat sensasional sehingga dapat menimbulkan keresahan, polemik, atau controversial di masyarakat. Untuk mengatasi hal ini, PR berupaya untuk membina hubungan yang baik dengan media maupun pers yang dilandaskan pada prinsip keterbukaan serta saling menghargai peran satu sama lainnya dan saling mendukung. Upaya tertentu dalam membina hubungan pers yang harmonis pada dasarnya menurut Cutlip dan Center (1982) dapat dilakukan melalui hal-hal berikut. 1. Mutual appreciation yaitu sikap saling menghargai antar kedua belah pihak. 2. Mutual understanding yaitu sikap saling pengertian tentang peran, fungsi, kewajiban dan tugas sesuai dengan etika profesinya masing-masing. 3. Mutual confidence yaitu saling mempercayai akan peran untuk kepentingan bersama dan tidak untuk kepentingan sepihak. 4. Tolerance yaitu sikap saling toleransi antara kedua belah pihak. Tantangan bagi petugas PR dimanapun dan kapanpun adalah mencari cara agar kegiatannya mendapat pemberitaan seluas-luasnya di media. Oleh karena itu, strategi media relations perlu diperhatikan. Bertugas memberi informasi seluas- luasnya tentang organisasi dan kebijakannya kepada media. Senjata utama petugas media relations adalah rilis berita yang secara rutin ditulis dan didistribusikan ke semua media terkait. Terdapat 13 teknik bekerjasama untuk “merangkul“ media agar mendapatkan publisitas kegiatan PR:
  • 37. 21 1. Interview Mengorganisir wawancara sesuai permintaan media, atau inisiatif petugas PR mengajukan wawancara menampilkan narasumber dan topik yang bernilai berita. 2. Kemudahan wawancara Memberikan kesempatan media untuk melakukan wawancara dengan juru bicara pada hari, tempat dan waktu yang ditentukan. 3. Media Briefing Merancang sesi khusus untuk memaparkan latar belakang informasi atau kejadian, bukan sekedar spot news kepada media tertentu. Berikan informasi selengkap-lengkapnya kepada reporter yang datang. 4. Media Centre/Press Room Ruang khusus untuk digunakan para reporter media massa membuat dan mengirim berita ke kantor redaksi. 5. Media Junket Undangan kepada media untuk meliput kegiatan khusus, mewanwancarai selebriti, perkenalan produk, dan fasilitas baru. 6. Media participation Mengajak media untuk berpartisipasi dalam kegiatan khusus yang juga dihadiri oleh tokoh masyarakat dengan menyediakan berbagai bentuk promosi seperti hadiah , tiket, souvenir. 7. Media preview Memberi kesempatan kepada media untuk menonton pertunjukan atau film lebih dulu sebelum dipertontonkan ke publik, dengan harapan media menulis resensinya. 8. Media tour Mengundang sejumlah media untuk tur baik di dalam maupun luar kota, untuk melihat fasilitas organisasi syaratnya harus ada wakil perusahaan dari top manajemen yang menemani agar dapat diwawancarai atau memberi presentasi.
  • 38. 22 9. Press Conference atau Jumpa Pers Even yang diorganisir oleh perusahaan untuk memberikan pengumunan langsung ke media agar mereka mendapat informasi secara detail. 10. Photosession Memberi kesempatan bagi media untuk mengambil foto atau video dari seorang public figure atau event yang bernilai berita. 11. Kerjasama Promosi Perjanjian antara dua instansi dalam bentuk tukar menukar produk, fasilitas, SDM, pelayanan atau jasa yang saling menguntungkan. 12. Publicity Stunt Kegiatan yang tidak biasa adalah publisitas yang menarik, karena dapat menjadi berita human interest. 13. Kunjungan Redaksi Tujuan kunjungan bukan sekedar perkenalan, melainkan menyamakan persepsi dan pendapat untuk menjalin saling pengertian. 2.7.2 Jenis dan Media Public Relations Menurut Ruslan (2008), media massa merupakan prioritas utama sebagai media publikasi perusahaan untuk menyampaikan pesan atau informasi secara luas mengenai perusahaan kepada publik sasarannya. Media merupakan jalur terpenting kegiatan PR. Hubungan dengan media akan menghasilkan publisitas. Hal ini merupakan aktivitas yang paling nyata dari program kegiatan PR itu sendiri. Menurut Greener (1995), seorang PR harus mengetahui sifat media. PR dalam penentuan media harus dapat mencapai masyarakat yang dituju dan mempunyai keinginan untuk menuliskan cerita mengenai perusahaan. Klasifikasi media menurut Kusumastuti (2001) adalah: • Media cetak seperti surat kabar harian, tabloid, majalah berita atau hiburan yang terbitannya secara berkala mingguan, bulanan, dan tersebar luas di masyarakat. Selain itu, media cetak lain yaitu house journal. • Media elektronik atau broadcasting media seperti stasiun radio maupun televisi baik miliki pemerintah (TVRI dan RRI) maupun stasiun swasta
  • 39. 23 nasional lainnya seperti Trans TV, RCTI, SCTV, Metro TV, dan sebaginya termasuk teknologi informasi (internet). • Special events termasuk di dalamnya konferensi pers, seminar dan pameran. • Media luar ruangan termasuk di dalamnya spanduk, papan reklame, poster, merchandise dan sebagainya. 2.8 Kerangka Pemikiran Public Relations dalam kegiatannya mencangkup kegiatan ke dalam dan keluar pada aktivitas fungsi serta tuga PR. Adapun inti dari kegiatan PR adalah untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, minat, dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menentukan jalannya perusahaan untuk memperoleh public support dan public acceptance (dukungan dan penerimaan publik) dan pada akhirnya melalui kegiatan-kegiatannya tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak, yakni berupa terciptanya dan berkembangnya opini publik dan image positif terhadap perusahaan. Dalam menghadapai era globalisasi yang erat kaitannya dengan persaingan bisnis mendorong perusahaan untuk lebih maju serta mempertahankan eksistensinya pada persaingan tersebut. Tingginya persaingan serta kuatnya motivasi perusahaan dalam mempertahanan eksistensinya menyebabkan setiap perusahaan untuk memiliki strategi yang tepat agar dapat terus berkembang. Fungsi utama Public Relations dalam sebuah perusahaan sebagai komunikator, fasilitator serta good image maker diimplementasikan dalam beberapa kegiatan PR. Kegiatan tersebut menitikberatkan pada kepercayaan, opini yang baik di mata publik internal dan eksternal. Kegiatan PR inilah mencegah adanya misunderstanding, serta untuk memperoleh penghargaan dari masyarakat dan mempengaruhi massa secara kontinuitas sehingga akan mempertahankan eksistensi perusahaan. Berikut ini merupakan kerangka pemikiran tentang strategi Public Relations (PR) dalam mempertahankan eksistensi citra perusahaan, yaitu seperti Gambar 1.
  • 40. 24 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Hipotesis Pengarah: 1. Kebijakan Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 2. Visi, Misi Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 3. Manejemen Perusahaan mempengaruhi strategi Public Relations. 4. Kebutuhan informasi Masyarakat mempengaruhi strategi Public Relations. 5. Pemberitaan Media massa mempengaruhi strategi Public Relations. 6. Strategi Public Relations mempengaruhi opini publik yang juga mempengaruhi citra perusahaan. Hipotesis Uji : H-0 : Tidak ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik. H-1 : Ada hubungan yang signifikan atau nyata antara Strategi Public Relations dengan Opini Publik. Faktor eksternal: • Kebutuhan informasi Masyarakat • Pemberitaan Media massa Faktor Internal: • Kebijakan Perusahaan • Visi, Misi Perusahaan • Manajemen Perusahaan Opini Publik (Internal dan Eksternal) • Tingkat kepercayaaan publik Strategi PR • Metode Komunikasi • Kegiatan Internal • Kegiatan Eksternal • Fungsi PR • Tugas PR Corporate Image (citra)
  • 41. 25 2.9 Definisi Operasional 1. Kebijakan perusahaan adalah aturan/keputusan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam strategi pencapaian tujuan perusahaan. 2. Visi perusahaan yaitu tujuan jangka panjang perusahaan. 3. Misi perusahaan adalah tujuan jangka pendek perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan. 4. Manajemen perusahaan adalah kemampuan manajemen dalam mengatur kinerja dan langkah strategis yang akan dilakukan. 5. Kebutuhan informasi masyarakat adalah informasi yang diinginkan oleh masyarakat secara lengkap, jelas dan rinci mengenai kegiatan serta produk yang dihasilkan perusahaan. 6. Kompetitor adalah pesaing perusahaan pada target pasar dan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan. 7. Pemberitaan media massa adalah berita yang dimuat di media massa menegenai kinerja, kegiatan maupun kejadian yang terjadi pada perusahaan. Pemberitaan media massa dikategorikan menjadi: a. Pemberitaan positif: pemberitaan yang dapat menguntungkan/ meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. b. Pemberitaan negatif: pemberitaan yang merugikan/mengancam kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. 8. Fungsi Public Relations adalah sekumpulan aktivitas berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh PR dalam perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan. 9. Tugas Public Relations adalah suatu hal yang wajib dilaksanakan dan telah ditentukan untuk dikerjakan bagi PR di perusahaan dalam mengefektifkan dan mengefisiensikan upaya-upaya pencapaian tujuan organisasi. 10. Strategi Public Relations adalah rencana PR yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan yang dilakukan perusahaan. 11. Metode komunikasi adalah cara komunikasi yang digunakan oleh PR dalam melaksanakan kegiatannya terhadap publik internal dan eksternal. 12. Tingkat kedekatan dengan media dan pers adalah kualitas dan kuantitas perusahaan untuk berinteraksi dan bekerjasama dalam memberikan
  • 42. 26 informasi kepada publik. Penilaian terhadap kuesioner adalah (Ya=2; Tidak=1). Tingkat kedekatan dibagi menjadi dua kategori: a. Dekat / tinggi: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers intens dan terjalin dengan baik. b. Tidak dekat / rendah: frekuensi kerjasama dan berinteraksi antara perusahaan dengan media dan pers tidak intens dan tidak terjalin dengan baik. 13. Jenis media adalah variasi media massa yang digunakan PR dalam melaksanakan kegiatannya. Jenis media dibagi menjadi dua kategori: a. Media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, press release, bulletin, dll. b. Media elektronik seperti televisi, radio, websit /internet, dll. 14. Publik internal adalah publik yang berada di dalam perusahaan seperti karyawan, manager, direksi serta para pemegang saham. 15. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar perusahaan meliputi masyarakat umum, konsumen, distributor, media massa, pers, pemerintah serta pihak yang terkait lainnya. 16. Opini publik adalah pendapat atau suatu pernyataan terhadap suatu perusahaan yang diungkapkan lewat ide/pendapat, usulan, kritik, keluhan, tulisan/gambar dan sebagainya. 17. Image (Citra) adalah kesan individu ataupun kelompok terhadap perusahaan yang muncul dari adanya pengertian, opini, dukungan maupun pengetahuan dan pengalaman. Citra terbagi atas dua kategori: a. Positif : citra yang menguatkan perusahaan (citra baik). b. Negatif :citra yang melemahkan perusahaan (citra tidak baik). 18. Eksistensi citra perusahaan adalah keadaan perusahaan dihargai, diakui secara positif keberadaannya oleh publik internal maupun eksternal. 19. Tingkat kepercayaan publik adalah kemampuan perusahaan untuk menarik perhatian, menumbuhkan pengertian dan kerjasama dengan publiknya.
  • 43. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk yang dikaji merupakan salahsatu perusahaan semen di Indonesia. Indocement memiliki tiga lokasi pabrik yaitu di Citeurep, Cirebon dan Tarjun sedangkan head office Indocement berada di Jakarta. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta-Pusat. Penelitian ini dilaksanakan selama waktu KKP yaitu pada Juli – Agustus 2009 serta pada bulan Desember 2009 - Januari 2010. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa PT Indocement merupakan salahsatu perusahaan industri semen yang memiliki cakupan publik internal dan eksternal yang luas sehingga memudahkan peneliti dalam pencarian data dan informasi. Dengan pertimbangan tersebut, diharapkan dapat diteliti strategi yang digunakan oleh Indocement dan melihat bagaimana opini yang terbentuk di masyarakat sehingga melahirkan suatu citra yang diinginkan perusahaan. 3.2 Populasi dan Responden Penelitian Populasi yang diambil adalah karyawan yang bekerja di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Sudirman, Jakarta Pusat serta masyarakat (konsumen) dari Indocement. Responden penelitian adalah masyarakat (publik eksternal), karyawan (publik internal) dan divisi Corporate Secretary. Divisi Corporate Secretary dipilih dikarenakan dalam struktur perusahaan tidak adanya divisi Public Relations secara hierarki. Namun fungsi, tugas dan peranan PR tersebut merupakan bagian dari Corporate Secretary yaitu dalam Corporate Communication Department (CorpCom Dept). Ukuran sampel pada Corporate Secretary Division akan ditelti sebanyak lima orang sesuai dengan jumlah public relations dalam perusahaan tersebut. Sedangkan perhitungan jumlah sampel publik eksternal adalah sebanyak 30 responden berasal dari konsumen di daerah Darmaga Bogor dan masyarakat sekitar yaitu Desa Puspanegara, Ceteureup, Bogor.
  • 44. 28 Ukuran sampel pada publik internal karyawan) akan diambil dengan Rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu dengan rumus: Keterangan: n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas kritis (14%) dari perhitungan tersebut didapatkan 43 responden pihak internal dari 250 karyawan. Dengan demikian total responden dalam penelitian ini berjumlah 78 responden dengan jumlah responden berasal dari pihak Corporate Secretary (Responden A, 5 orang), karyawan dari instansi tersebut (Responden B, 43 orang), serta masyarakat (Responden C, 30 orang). 3.3 Teknik dan Pengumpulan Data Metode penelitian merupakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data utama penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer di dapat melalui kuesioner dan wawancara serta observasi pada saat pelaksanaaan KKP. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumen perusahaan maupun analisis dokumen dari instansi yang terkait dan pihak yang mendukung kelengkapan informasi yang dibutuhkan. Sumber data yaitu data kuantitatif yang diperoleh dengan melakukan sebaran kuesioner serta diperkuat dengan data kualitaif yaitu dengan wawancara kepada responden dan informan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data- data atau informasi yang diperoleh dari sumber-sumber sekunder seperti company profile dan data karyawan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Data ini digunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, indepth interview (wawancara mendalam), dan analisis dokumen dari instansi terkait maupun dari berbagai sumber penelitian dan literatur. Hal ini dilakukan karena masing-masing metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan. Dengan mengkombinasikan metode- metode tersebut diharapkan dapat saling melengkapi, sehingga realitas yang ingin n = N 1 + ( N e2 )
  • 45. 29 dilihat lebih valid. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah kuantitatif. 3.4 Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena ingin menggambarkan secara jelas dan mendalam strategi public relations Indocement, dan opini publik kepada perusahaan serta tidak sebatas pada pengumpulan dan penggunaan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi dari data tersebut. Analisis data menggunakan analisis statistik, data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan descriptive analysis serta dengan uji Hubungan Rank Spearman untuk melihat hubungan antar variabel. Rumus Hubungan Rank Spearman sebagai berikut. rs = 1 - 6 ∑ D2 N (N2 -1) Keterangan: rs = Koefisien Hubungan Spearman D = Perbedaan skor antara dua kelompok pasangan N = Jumlah kelompok Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan literatur dan pengetahuan yang didapat dan diintegrasikan dengan hasil dari data kuantitatif yang diperoleh lalu ditarik suatu kesimpulan. Catatan harian sendiri merupakan hasil wawancara, serta dokumentasi dan data-data sekunder yang mendukung. 3.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.5.1Validitas instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiono dalam Nurhasanah, 2005). Validitas dalam penelitian didapat melalui uji statistik SPSS 15.0. Secara statistik angka Hubungan yang diperoleh dibandingkan dengan nilai kritis table. Secara lengkap rumus yang digunakan adalah adalah sebagai berikut:
  • 46. 30 Keterangan: r = nilai koefisien validitas N = jumlah responden X = skor pertanyaan pertama Y = skor total Setelah dilakukan uji kuesioner kepada 10 responden maka diperoleh hasil uji validitas 3 pertanyaan lebih kecil dibandingkan dengan nilai r tabel (0,632). Sehingga 3 pertanyaan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi valid. 3.5.2 Reliabilitas instrumen Reliabilitas instrumen menunjukkan pada pengertian apakah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Uji Reliabilitas Instrumen dilakukan dengan menggunakan uji koefisien reliabilitas teknik belah dua dengan membagi butir pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut menjadi belahan genap dan belahan ganjil. Pengukuran koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: rtot = angka koefisien reliabilitas keseluruhan item rtt = angka Hubungan belahan pertama dan kedua Setelah dilakuakn uji kuesioner pada 10 responden diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,692. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa kuesioner reliable.
  • 47. 31 BAB IV COMPANY PROFILE PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. 4.1 Sekilas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (Indocement atau Perseroan) adalah salahsatu produsen semen terbesar kedua di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen bermutu, termasuk produk semen khusus. Perseroan didirikan pada tahun 1985 dan dioperasikan secara terpadu dengan total kapasitas produksi terpasang sebesar 17,1 juta ton semen per tahun. Perseroan saat ini mengoperasikan 12 pabrik, sembilan di antaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat; dua di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat; dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Sejak tahun 2005, Perseroan telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Perseroan juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement) dan Semen Putih. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk-produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Pada tahun 2001, Heidelberg Cement Group, salahsatu produsen semen terkemuka di dunia yang berpusat di Jerman dan beroperasi di 50 negara, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan. Sejak itu, Perseroan bertekad untuk memulihkan kondisi keuangan yang sehat seperti sebelum terjadinya krisis keuangan di Asia. Untuk mencapai hal tersebut, dan dengan dukungan Heidelberg Cement Group, Indocement kembali memfokuskan kegiatannya pada bisnis inti sebagai produsen semen, beton siap-pakai dan agregat. Sejak 2006 hingga saat ini, Perseroan telah berhasil mencapai kondisi keuangan yang sehat. Pada tahun 2007, Indocement menyelesaikan proyek modifikasi Pabrik kedelapan di Citeureup, yang memberikan tambahan kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. Hal ini memungkinkan Indocement meningkatkan volume penjualan secara signifikan pada 2008 untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.
  • 48. 32 Sebagai bagian dari program tanggungjawab sosial perusahaan, Indocement berhasil mengembangkan lebih dari 170 hektar perkebunan jarak (Jatropha curcas) pada lahan bekas penambangan batu kapur. Indocement juga berhasil memprakarsai proyek pengolahan sampah rumahtangga dalam skala kecil untuk masyarakat di sekitar Pabrik Citeureup dan Cirebon. Sampah yang diproses dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menghasilkan energi pada proses produksi, dan juga menghasilkan kompos. 4.2 Visi, Misi dan Motto PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pada suatu organisasi terdapat nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan yang disebut dengan visi. Menurut Kotler, “Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan”. Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan” (Prasetyo dan Benedicta, 2004). Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya serta cara untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motto adalah rangkaian kata penggugah semangat, yang bila seseorang membaca atau mengingatinya, maka dia akan termotivasi untuk melakukannya. Begitu juga dengan Indocement yang memiliki visi, misi, serta motto perusahaan sebagai berikut: Visi Perseroan Pemimpin pasar semen dan agregat yang berkualitas di dalam negeri. “Domestic quality market leader in cement and aggregates” Misi Perseroan Kami berkecimpung dalam bisnis penyediaan papan, semen dan bahan bangunan yang terkait, serta jasa terkait yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap memperhatikan pembangunan berkelanjutan. “We are in the business of providing quality shelter, cement and related construction materials, and related services at competitive prices, in a way that promotes sustainable development”
  • 49. 33 Motto Perseroan Turut membangun kehidupan bermutu. “Better shelter for a better life” 4.3 Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Pada prosesnya, Indocement telah mengalami berbagai perubahan baik dari segi luas usaha produksi maupun struktur perseroan maupun anak perusahaan. Berdasarkan waktu terjadinya, berikut ini digambarkan secara jelas mengenai sejarah Indocement pada Tabel 3. Tabel 3. Time line sejarah PT Indocement Tahun Keterangan 1985 PT Indocement Tunggal Prakarsa didirikan melalui penggabungan usaha enam perusahaan yang terdiri dari delapan pabrik semen. 1989 Indocement menjadi perusahaan publik dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. 1991 • Perseroan mengakuisisi Pabrik ke-9 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. • Penyelesaian pembangunan terminal semen Surabaya. • Memulai usaha Beton Siap-Pakai. 1996 Pabrik ke-10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 1,3 juta ton semen per tahun. 1999 Pabrik ke-11 di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, selesai dibangun dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun. 2000 Pengambilalihan PT Indo Kodeco Cement (Pabrik ke-12) melalui penggabungan usaha dengan kapasitas produksi terpasang 2,6 juta ton semen per tahun. 2001 HeidelbergCement Group menjadi pemegang saham mayoritas melalui anak perusahaannya, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. 2003 Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. mengalihkan kepemilikan sahamnya di Indocement kepada HC Indocement GmbH. 2005 • Meluncurkan produk PCC ke pasar Indonesia. • Penggabungan usaha antara HC Indocement GmbH dengan HeidelbergCement South-East Asia GmbH, dimana yang disebutkan terakhir menjadi pemegang saham langsung Indocement. 2006 • Melakukan pembiayaan kembali untuk menggantikan Master Facilities Agreement yang berlaku efektif sejak Desember 2000. • HeidelbergCement South-East Asia GmbH, melakukan penggabungan usaha dengan HeidelbergCement AG, yang menguasai 65,14% kepemilikan saham di Indocement. 2007 • Modifikasi Pabrik ke-8 di Citeureup yang menambah kapasitas produksi terpasang sebesar 600.000 ton semen per tahun. • Membeli 51% saham PT Gunung Tua Mandiri, sebuah perusahaan tambang agregat yang terletak di Rumpin, Jawa Barat.
  • 50. 34 4.4 Struktur Organisasi Struktur suatu Organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antarorang dan antarkelompok. Struktur suatu Organisasi ada kaitannya dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Struktur Organisasi Indocement seperti Gambar 2. Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : Annual Report 2008 PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 4.5 Produk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indocement dalam kegiatan produksinya telah melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan Semen Komposit Portland (Portland Composite Cement/PCC). Indocement juga memproduksi berbagai jenis semen lainnya, yaitu Board of Commissioner Board of Directors Audit Committee Compensation Committee Internal Audit Division General Manager Operation Citeureup Factory Management Information System Accounting & Controlling Corporate Finance & Treasury Purchasing Division Aggregates Business Unit Ready-mix Business Unit Logistic Division Sales & Marketing Corporate Public & Internal Affair Corporate Human Resorce Corporate Secretary General Manager Operation Cirebon Factory General Manager Operation Tarjun Factory
  • 51. 35 Semen Ordinary Portland Tipe I, Tipe II dan Tipe V, serta Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement), Semen Putih dan White Mortar TR30. Sampai saat ini, Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Produk- produk Perseroan tersebut dipasarkan dengan merek dagang ‘Tiga Roda’. Selain itu, Indocement juga memproduksi beton siap pakai dan agregat (batu andesit) yang diproduksi oleh anak perusahaan. Berikut adalah penjelasan dari setiap produk yang diproduksi Indocemment. Portland Composite Cement (PCC) PCC dibuat untuk penggunaan umum seperti rumah, bangunan tinggi, jembatan, jalan beton, beton pre-cast dan beton pre- stress. PCC mempunyai kekuatan yang sama dengan Portland Cement Tipe I. Ordinary Portland Cement (OPC) OPC juga dikenal sebagai semen abu-abu, terdiri dari lima tipe semen standar. Indocement memproduksi OPC Tipe I, II dan V. OPC Tipe I merupakan semen kualitas tinggi yang sesuai untuk berbagai penggunaan, seperti konstruksi rumah, gedung tinggi, jembatan, dan jalan. OPC Tipe II dan V memberikan perlindungan tambahan terhadap kandungan sulfat di air & tanah. Oil Well Cement (OWC) OWC adalah tipe semen khusus untuk pengeboran minyak dan gas baik di darat maupun lepas pantai. OWC dicampur menjadi suatu adukan semen dan dimasukkan antara pipa bor dan cetakan sumur bor dimana semen tersebut dapat mengeras dan kemudian mengikat pipa pada cetakannya.
  • 52. 36 White Cement Semen putih digunakan untuk dekorasi eksterior dan interior gedung. Sebagai satu-satunya produsen semen putih di Indonesia, saat ini Indocement dapat mencukupi kebutuhan semen putih pasar domestik. White Mortar TR30 White Mortar TR30 sangat sesuai untuk pekerjaan plesteran, acian dan nat. Komposisi White Mortar TR30 antara lain Semen Putih ”Tiga Roda”, kapur (Kalsium Karbonat) dan bahan aditif khusus lainnya. Keuntungan menggunakan White Mortar TR30 antara lain, permukaan acian lebih halus, mengurangi retak dan terkelupasnya permukaan, karena mempunyai sifat plastis dengan daya rekat tinggi, cepat dan mudah dalam pengerjaan, hemat karena acian lebih tipis, serta dapat digunakan pada permukaan beton dengan menambahkan lem putih. Ready-Mix Concrete (diproduksi anak perusahaan) Beton Siap-Pakai diproduksi dengan mencampur OPC dengan bahan campuran yang tepat (pasir dan batu) serta air dan kemudian dikirimkan ke tempat pelanggan menggunakan truk semen untuk dicurahkan. Sebagai nilai tambah produk, Beton Siap-Pakai mendatangkan keuntungan yang lebih tinggi dari produk semen lainnya. Agregat (diproduksi anak perusahaan) Tambang aggregates (batu andesit) di Rumpin dan Purwakarta, Jawa Barat dengan total cadangan 130 juta ton andesit, melalui anak perusahaan Indocement memperkuat posisi Indocement sebagai pemasok bahan bangunan.
  • 53. 37 4.6 Corporate Secretary Division (CSD) Corporate Secretary Division terbagi menjadi dua departemen yakni Corporate Legal and Compliance dan Corporate Communications Department. Corporate Communication Department terbagi menjadi dua section yakni Event Organizer Section dan Media Relation Section. Tugas masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai berikut. a. Corporate Legal and Compliance 1. Corporate Legal berfungsi memastikan bahwa seluruh dokumen hukum/perjanjian yang dibuat oleh Perseroan telah sesuai dengan norma- norma hukum, kesusilaan, kepatuhan dan melindungi Perseroan dari kemungkinan hal-hal yang merugikan. Fungsi tersebut antara lain melaksanakan hal-hal sebagai berikut: a. Menelaah perjanjian yang akan mengikat Perseroan dengan pihak lain, b. Membuat standar perjanjian, untuk hal-hal yang bersifat rutin, c. Menyiapkan skenario rapat (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rapat Direksi dan Rapat Komisaris), d. Memberikan pendapat hukum (legal advice) untuk Perseroan dan anak perusahaan, dan e. Memelihara data Perseroan dan anak perusahaan. 2. Compliance berfungsi memastikan bahwa Perseroan dijalankan sesuai ketentuan hukum yang berlaku, khususnya bagi perusahaan publik. Fungsi tersebut antara lain: a. Membuat daftar kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, b. Mengingatkan tentang kewajiban Perseroan dan anak perusahaan, dan c. Menyampaikan kewajiban pelaporan dan keterbukaan informasi lainnya kepada Bapepam dan bursa. b. Corporate Communication Corporate Communication berfungsi mengkoordinir pelaksanaan kegiatan (event) utama Perseroan maupun kegiatan publik internal serta membina hubungan baik dengan media (cetak, elektronik dan online) maupun publik eksternal. Fungsi tersebut antara lain:
  • 54. 38 1. Event Organizer (EO) berfungsi antara lain: a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan kegiatan (event) utama Perseroan, antara lain: Rapat Umum Pemegang Saham, Rapat Direksi, Rapat Komisaris, Public Expose, Company Gathering, Press Conference, Site Visit, Pameran yang bersifat korporat dan lain-lain, b. Mengkoordinasi publikasi Perseroan (Corporate brochure, laporan tahunan, leaflet, corporate video/film, corporate advertisement), c. Mengkoordinir penggunaan corporate identity (logo Perseroan) d. Menyiapkan corporate souvenir dan plakat, e. Melaksanakan dokumentasi peristiwa dan stok (foto dan video), f. Mengkoordinir pembuatan kartu ucapan (idul fitri, natal, tahun baru), dan g. Mengkoordinir pembuatan laporan tahunan. 2. Media Relation berfungsi antara lain: a. Memproses terpasangnya publikasi Perseroan di media, b. Memelihara data bank media, c. Membina hubungan baik dengan media (wartawan) dan pimpinan redaksi, d. Memantau berita di media yang terkait dengan Perseroan, e. Menganalisa berita tentang Perseroan yang di muat di media, f. Melakukan publicity untuk kegiatan community development/CSR, g. Memutakhirkan informasi perseroan yang dapat dipublikasikan, h. Memberikan informasi resmi/baku Perseroan kepada media, i. Menyiapkan dan distribusi Press Release, j. Memastikan terbitnya iklan di media, k. Mengkoordinir pengelolaan website dan intranet (sarana komunikasi internal), dan l. Mengkoordinir majalah internal (“KonKrit”)
  • 55. 39 BAB V STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI CORPORATE IMAGE 5.1 Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan Menurut Kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan atau disebut dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada di dalam maupun luar perusahaan. Pada strategi dalam menghadapi perbedaan opini publik, PR Indocement melakukan strategi sebagai berikut: 1. Apabila publik yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan publiknya. 2. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan memfokuskan langkah strategis selanjutnya dengan tidak menolak klaim maupun kontra dari publik tersebut. 3. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan good will, mutual acceptance, dari publik kepada perusahaan.
  • 56. 40 5.2 Metode Komunikasi Salah satu strategi yang dilakukan PR adalah metode komunikasi. Metode komunikasi PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yaitu dengan melihat komponen sasarannya, sehingga metode menjadi lebih efektif dan efisien agar cocok dengan kriteria maupun kebutuhan komponen sasaran yaitu publik internal dan eksternal perusahaan. Komunikasi yang dilakukan oleh Indocement merupakan salah satu bentuk komunikasi dua arah antara perusahaan dengan stakeholdernya. Hal ini terlihat dalam peneriman saran dan kritik kepada PR Indocement dalam semua infomasi yang telah diberikan serta dalam kegiatan tanya-jawab melalui e-mail maupun media kritik saran lainnya. Kegiatan komunikasi korporat dari Indocement yaitu untuk mempertahankan citra korporat pada aspek public trust, brand, customer relationship, corporate social responsibility (CSR) serta good corporate governance. Prinsip metode komunikasi yang dilakukan PR Indocement untuk mempengaruhi terciptanya opini publik yang positif adalah: 1. Keterbukaan, hal ini dilakukan PR Indocement untuk mempertahankan serta memperkuat opini mengenai perusahaan. PR Indocement dalam fungsinya melakukan asas keterbukaan karena Indocement itu sendiri merupakan perusahaan publik sehingga perlu adanya pencapaian sikap saling terbuka antara perusahaan dengan publiknya. Hal ini terimplementasikan dalam pemberian informasi yang mudah kepada wartawan apabila wartawan memerlukan informasi kepada Indocement. 2. Menanamkan pengertian serta meningkatkan opini publik yang positif. PR Indocement terus berusaha menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya baik internal maupun eksternal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ruslan (2008) yang menyatakan bahwa prinsi komunikasi PR perlu mengedepankan prinsip keterbukaan. Strategi komunikasi yang baik antara PR Indocement dengan karyawan maupun antara karyawan dengan perusahaan, PR Indocement mengadakan majalah internal yang diberi nama “KonKrit” yang berisis berita mengenai perusahaan, produk maupun liputan kegiatan atau aturan lainnya dari perusahaan.