1. Al-Qur'an di Dadaku [Cita-cita]
"Menghafal Al-Qur'an" sejak diturunkannya sampai sekarang merupakan sesuatu yang
kedengarannya mudah, banyak yang telah menghafalkannya, mulai dari 1 ayat sampai 30 juz.
Biografi para ulama semisal Imam Syafi'i, menceritakan bahwa beliau mempunyai kemampuan
menghafal Al-Qur’an di luar kepala pada usianya yang masih belia, tujuh tahun. Demikian juga
Imam Ahmad, Beliau hafal Al-Qur’an pada masa kanak-kanak. Seperti itulah keadaan para
Ulama Rahimahumullah.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
:[العنكبوت }َمْلِّعْال واُتوُأ َِّينذَّال ُِّوردُص يِّف ٌَاتنِّيَب ٌاتَيآ َوُه ْلَب{94]
Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi
ilmu. [Al Ankabut (29):49]
Pada saat sekarang ini-pun tidak jarang orang-orang pilihan yang diberikan karunia bisa
menghafal Al-Qur'an, sebagai contoh : Hidayat yang dipanggil Ukasyah, berasal dari Bonto
Dato', Kayuadi Kepulauan Selayar, yang sekarang nyantri di Ponpes Ibnu Abbas Bulukumba,
dalam jangka waktu 5 bulan sudah menghafalkan 5 juz, berarti setiap bulan 1 juz, semoga Allah
senantiasa menjaganya dan memberikan taufiq serta inayah-Nya agar bisa menyelesaikan hafalan
Al Qur'an 30 Juz.
Ini sangat penting, mengingat di Kabupaten Kepulauan Selayar, hampir-hampir tidak didapatkan
seorang-pun Hafidz-Penghafal Al Qur'an.
Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi,
telah membuat metode atau Cara Termudah Menghafal Al-Qur`an Al-Karim, beliau
menerangkan :
2. Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan
serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera
mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam
menghafal surah Al-Jumuah:
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20
kali.
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang
sebanyak 20 kali.
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan
hafalannya.
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-
Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu
akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.
Dalam metodenya itu juga dijelaskan tentang beberapa hal sebagai berikut :
JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA,
BAGAIMANA CARANYA?
BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG
(MURAJA’AH) DENGAN MENAMBAH HAFALAN BARU?
BAGAIMANA CARA MURAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU
MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?
APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA
SATU TAHUN?
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH
(AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?, serta
BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN
Ketika Fadhilatusy Syaikh Shalih Al-Fauzan ditanya, Bagaimana cara menghafal Al-Qur’an
dengan baik agar hafalan tersebut tidak mudah hilang?
beliau menjawab: “Tidak ada cara terbaik untuk menghafal Al-Qur’an kecuali dengan dua hal:
Pertama: Banyak membaca Al-Qur’an dan mengulang-ulangnya baik di dalam ataupun di luar
shalat.
Kedua: Mengamalkan Al-Qur’an, karena mengamalkannya akan mengantarkan kepada
kokohnya hafalan Al-Qur’an tersebut di dalam dada dan terus mengingatkannya.
3. Asy-Syaikh Bin Baaz mengajari Cara Menghafal Al-Qur`an ketika ditanya mengenai metode
yang bisa membantu dalam menghafal kitabullah. beliau menjawab:
Kami menganjurkan kamu agar mencurahkan perhatian dalam menghafal (Al-Qur`an)
dan fokus terhadapnya.
Hendaknya kamu memilih waktu-waktu yang ‘pas’ untuk menghafal, misalnya: Akhir
malam, atau setelah shalat subuh, atau di pertengahan malam, atau waktu lainnya
dimana pada waktu itu kamu sedang santai agar kamu bisa menghafal dengan baik.
Kami juga menganjurkan kamu agar bisa memilih teman yang baik, yang bisa
membantumu dalam menghafal dan muroja’ah (mengulangi hafalan).
Tentunya sambil senantiasa meminta taufiq dan bantuan kepada Allah. Memohon
kepadanya dengan merendahkan diri, semoga Dia berkenan untuk menolongmu,
memberikan taufiq kepadamu, dan selalu menjagamu dari semua hal yang bisa
menghalangimu (dari menghafal Al-Qur`an). Karena siapa saja yang jujur meminta
bantuan kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan bantuan kepadanya dan
memudahkan semua urusannya.
Didalam Tadzkiratus Sami’ wal Mutakallim fi Adabil ‘Alim wal Muta’allim, karya Al-Qadhi
Ibrahim bin Abil Fadhl ibnu Jamaah Al-Kinani rahimahullahu, hal. 72-73, cet. Darul Kutub Al-
Ilmiyyah disebutkan :
Seseorang hendaknya membagi waktu siang dan malamnya. Semestinya dia memanfaatkan sisa
umurnya, karena sisa umur seseorang tidak ternilai harganya.
Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur.
Waktu terbaik untuk membahas/meneliti (suatu permasalahan) adalah di awal pagi.
Waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah siang.
Waktu terbaik untuk menelaah dan mengulang (pelajaran) adalah malam hari.
Al-Khathib rahimahullahu berkata: “Waktu terbaik untuk menghafal adalah waktu sahur,
setelah itu pertengahan siang, kemudian waktu pagi.”Beliau berkata lagi: “Menghafal di malam
hari lebih bermanfaat daripada di siang hari, dan menghafal ketika lapar lebih bermanfaat
daripada menghafal dalam keadaan kenyang.”
Beliau juga berkata: “Tempat terbaik untuk menghafal adalah di dalam kamar, dan setiap
tempat yang jauh dari hal-hal yang melalaikan.”
Beliau menyatakan pula: “Tidaklah terpuji untuk menghafal di hadapan tetumbuhan, yang
menghijau, atau di sungai, atau di tengah jalan, di tempat yang gaduh, karena hal-hal itu
umumnya akan menghalangi kosongnya hati.”
Semoga Allah memberikan kepada kita semua, kemudahan dalam mempelajari kitab-Nya,
menghafal, mengamalkan dan mengajarkannya.
4. Dari Utsman radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
ُهَمَّلَع َو َآن ْرُقْال َمَّلَعَت ْنَم ْمُكُْريَخ
“Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al Qur`an dan
mengajarkannya.” [HR. Al-Bukhari]