3. NORMA ADALAH KETENTUAN YANG MENGATUR TINGKAH
LAKU MANUSIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT. ORANG
YANG INGIN HIDUP HARMONIS MAKA WAJIB MEMATUHI
ATURAN ATAU KETENTUAN TERSEBUT JIKA TIDAK INGIN
MENDAPATKAN SANKSI BAIK HUKUM ATAU SOSIAL.
PENGERTIAN NORMA
4. ❑ Pengertian norma adalah tatanan atau pedoman yang diciptakan
manusia sebagai makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau manusia
wajib tunduk pada peraturan tersebut.
❑ Beberapa ahli yang mengemukakan beberapa pengertian tentang
norma diantaranya:
1. John J. Macionis
sebuah harapan atau aturan masyarakat yang akan memandu perilaku dari
anggota didalamnya.
5. 2. Robert Mz. Lawang
Gambaran dari apa yang diinginkan itu merupakan sesuatu yang pantas
atau baik sehingga suatu anggapan yang baik perlu juga untuk dihargai
sebagaimana mestinya.
3. Hans Kelsen
sebuah perintah yang anonim dan tidak personal.
6. CIRI NORMA SOSIAL
1. Norma sosial tidak tertulis yang artinya hanya diingat dan diserap masyarakat
sebelum dipraktekkan dalam interaksi sosial.
2. Merupakan hasil kesepakatan bersama yang wajib ditaati sebab berfungsi
mengarahkan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat
3. Mengalami perubahan sepanjang waktu sebab norma dibuat sesuai dengan interaksi
sosial yang terus berkembang dimasyarakat tersebut.
4. Wajib ditaati bersama karena lahir dari keinginan semua orang dalam kelompok
masyarakat
5. Memberikan sanksi pelanggaran kepada para pelaku yang melanggar peraturan
tersebut.
7. 1. NORMA SUSILA
PERATURANYANG MUNCUL DARI HATI NURANI
MANUSIA SEPERTI ADANYA ATURAN BAIK DAN BURUK.
CONTOH NYATA ADALAH PERATURAN SEPERTI
JANGAN MENCURI BARANG MILIK ORANG LAIN ATAU
MENGHORMATI SESAMA MANUSIA DAN RAGAM
ATURAN LAIN.
JENIS-JENIS NORMA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
8. 2. Norma kesopanan
Adalah jenis peraturan yang sangat sesuai dengan pengertian norma yang
mengatur tatanan kehidupan masyarakat.
Norma inilah yang mengatur pergaulan dengan orang lain. Beberapa
contoh peraturan tak tertulis tersebut antara lain memakai pakaian yang
sopan saat menghadiri acara formal atau sekolah, tidak boleh meludah di
depan orang lain dan sebagainya.
9. 3. Norma agama
Ketentuan yang berasal dari TuhanYang Maha Kuasa dan
tercantum dalam kitab suci yang wajib ditaati masing-
masing pemeluknya.
Norma agama adalah peraturan yang fundamental hingga
mempengaruhi norma sosial, kesopanan dan lainnya.
10. 4. Norma hukum
Adalah peraturan yang diberikan pejabat berwenang
untuk mengatur perilaku dan kehidupan masyarakat
yang seimbang.
Peraturan yang dibuat pun untuk melindungi dan
menjaga kehidupan masyarakat sendiri.
11.
12. ISTILAH ETIKA BERASAL DARI BAHASA YUNANI KUNO.
BENTUK TUNGGAL KATA ‘ETIKA’ YAITU ETHOS SEDANGKAN
BENTUK JAMAKNYA YAITU TA ETHA. ETHOS MEMPUNYAI
BANYAK ARTI YAITU : TEMPAT TINGGAL YANG BIASA,
PADANG RUMPUT, KANDANG, KEBIASAAN/ADAT,
AKHLAK,WATAK, PERASAAN, SIKAP, CARA
BERPIKIR. SEDANGKAN ARTI TA ETHA YAITU ADAT
KEBIASAAN.
PENGERTIAN ETIKA
13. Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang dari filsafat yang
menyelidiki penilaian normatif tentang apakah perilaku ini
benar atau apa yang seharusnya dilakukan. Kebutuhan akan
etika muncul dari keinginan untuk menghindari permasalahan
– permasalahan di dunia nyata.
14. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak);
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
15. ETIKA ?
• ETIKA ADALAH CABANG FILSAFATYANG BERBICARA
MENGENAI NILAI DAN NORMA MORALYANG
MENENTUKAN PRILAKU MANUSIA DALAM HIDUPNYA.
• SEBUAH REFLEKSI KRITIS DAN RASIONAL MENGENAI
NILAI DAN MORALYANG MENENTUKAN DAN
TERWUJUD DALAM SIKAP DAN POLA PERILAKU HIDUP
MANUSIA, BAIK SECARA PRIBADI MAUPUN KELOMPOK
(DRS. H. BURHANUDIN SALAM)
16. PEKERJAANYANG DILAKUKAN SEBAGAI KEGIATAN POKOK
UNTUK MENGHASILKAN NAFKAH HIDUP DANYANG
MENGANDALKAN SUATU KEAHLIAN
PENGERTIAN PROFESI
17. PROFESI BERASAL DARI BAHASA LATIN “PROFFESIO” YANG
MEMPUNYAI DUA PENGERTIAN YAITU JANJI/IKRAR DAN
PEKERJAAN. BILA ARTINYA DIBUAT DALAM PENGERTIAN YANG
LEBIH LUAS MENJADI KEGIATAN “APA SAJA” DAN “SIAPA SAJA”
UNTUK MEMPEROLEH NAFKAH YANG DILAKUKAN DENGAN
SUATU KEAHLIAN TERTENTU.
SEDANGKAN DALAM ARTI SEMPIT PROFESI BERARTI KEGIATAN
YANG DIJALANKAN BERDASARKAN KEAHLIAN TERTENTU DAN
SEKALIGUS DITUNTUT DARIPADANYA PELAKSANAAN NORMA-
NORMA SOSIAL DENGAN BAIK.
PENGERTIAN PROFESI
18. CIRI – CIRI PROFESI
Adanya pengetahuan khusus
Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
Mengabdi pada kepentingan masyarakat
Ada izin khusus untuk bisa menjalankan suatu profesi
Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi
19. Orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu
dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
keahlian.
Seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu
keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu
kegiatan tertentu yang menuntut keahlian, sementara
orang lain melakukannya sekedar hobby
PENGERTIAN PROFESIONAL
20. PENGERTIAN ETIKA PROFESI
• sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai
pengemban profesi.
• cabang filsafat yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma
etis umum pada bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
• konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu,
contoh : pers dan jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan sebagainya.
• sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan
keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai
refleksi yang seksama
21. FUNGSI ETIKA PROFESI
1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada para
profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan masyarakat umum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan mereka.
3. Menjaga reputasi atau nama baik.
Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi
4. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya, yang menjamin
pelaksanaan kode etik tersebut dalam pelayanannya.
5. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
22. FUNGSI ETIKA PEKERJAAN
1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai macam
moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam keadaan
pluralitas yang tinggi.
4. Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat dirubah.
5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya dengan
suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang dapat
merugikan banyak orang.
7. Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.
23. Mengapa keberadaan etika profesi sangat penting di perusahaan/organisasi?
1. Memberikan Rasa Tanggung Jawab
2. Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas
3. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan/Organisasi
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan
5. Sebagai Kontrol Sosial
6. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar
7. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja
8. Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai Permasalahan
24. ETIKA BEKERJA
BERPAKAIAN RAPI SESUAI DENGAN LINGKUNGN KERJA DI KANTOR
USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANGTERLAMBAT
HARUS BEKERJA KERAS DANTIDAK MALAS MALASAN
BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEKERJAAN
BERTUTUR KATAYANG BAIK KEPADA SESAMA REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
25. SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM
HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH CERIA
JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN. BILA ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA
DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI
KEJARWAKTU
JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI
JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG
MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA KEPERLUAN
26. CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI MANAPUN JUGA
JIKA ADATELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X
JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK KEPERLUAN PRIBADI
JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA
JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN SUARA BERISIK YANG
MENGGANGU ORANG LAIN
JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN KEJELEKAN REKAN KERJA
27. JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI KANTOR
BERSIKAP RAMAHTERHADAP REKAN KERJA DANTAMU
KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM, NAMA, INSTITUSI DAN
TANYAKAN KEPERLUANNYA APA
JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI RUANG KANTOR
JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR
JAGA KEBERSIHAN KANTOR
JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR KE RUMAH
28. KEPERLUAN ATK SELALU DI INVENTARISIR AGAR
TIDAK TERJADI KEHILANGAN
JANGAN MENDAHULUI PULANG SEBELUM
WAKTUYANG DI TENTUKAN
MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR SEBELUM
PULANG KERJA
SEBELUM PULANG KANTOR, KONDISIKAN
KANTOR DENGAN KEADAAN AMAN, BERSIH DAN
RAPIH.
29. PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-dasar yang perlu
diperhatikan, diantaranya
Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus mampu
bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut,
khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu menjalankan
profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya orang yang berkaitan dengan
profesi tersebut.
Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk
diberikan kebebasan sepenuhnya untuk menjalankan profesinya.
Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki
komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan profesinya, dirinya, dan
masyarakat.
30. KODE ETIK PROFESI
• Suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik
umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat,
maka termasuk dalam norma hukum.
• Pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode
etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar
profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode etik merupakan
sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma yang dibentuk oleh kelompok
masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-
anggotanya, juga dalam mencapai tujuan dengan cara yang baik dan benar.
31. Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu
sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi.
Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan Michel (1945 :
449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai pedoman pelaksanaan tugas
profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang professional.
Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
FUNGSI KODE ETIK
32. SECARA UMUM FUNGSI DARI KODE ETIK PROFESI
(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/ aturan yang
berlaku di dalam suatu organisasi.
(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh masyarakat
dalam melakukan pekerjaannya.
(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak luar yang tidak
berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena dikhawatirkan merusak tatanan
yang sudah ada.
33. FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana sebagai
seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi. Ada tiga
hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik
profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan.
b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan
suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya
suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di
lapangan kerja (kalangan sosial).
c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan
bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak
boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
34. ATTITUDE
Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan suatu
cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan
untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang
atau situasi yang dihadapinya. Dalam hal ini, Sikap merupakan
penentuan penting dalam tingkah laku manusia untuk bereaksi.
Oleh karena itu, orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu
objek atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan
atau kesenangan (like), sebaliknya orang yang
memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan ketidaksukaan
atau ketidaksenangan (dislike).
35. Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield yang
dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah organisasi
yang tetap dari proses motivasi, persepsi atau pengamatan
atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini
mempertegas hubungan antara Sikap dengan motivasi
maupun persepsi. Hubungan ini dapat berlangsung dua
arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi
oleh motivasi dan persepsi seseorang terhadap suatu
objek atau keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan
persepsi seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang
terhadap suatu objek atau keadaan tertentu.
36. Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau
respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek.
Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi
pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau
situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan
tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut
untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara
tertentu yang dipilihnya.
37. Dari beberapa pendapat tentang definisi Sikap
(Attitude), maka dapat disimpulkan
bahwa Sikap adalah suatu
kecenderungan atau kesediaan seseorang baik
berupa perasaan, pikiran dan tingkah laku untuk
bertindak dengan cara tertentu terhadap suatu
objek atau situasi tertentu.
38. BERKAITAN DENGAN JENIS, DIMENSI, DAN HIERARKI
SIKAP. UMUMNYA, ADA TIGA JENIS SIKAP MANUSIA:
Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari,
tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;
Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang
berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang
objek);
Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral)
yang terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.
39. Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap. Menurut Gerungan
(1991:151-152) ciri-ciri Sikap atau attitude adalah:
1) Attitude bukan dibawa orang sejak ia dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya sepanjang
perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari orang; atau sebaliknya, attitude-
attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada orang-orang bila
terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude
pada orang itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek.
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari
hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan
dengan sederetan objek-objek yang serupa.
5) Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
40. Attitude dinilai memiliki peran penting bagi kemajuan suatu
perusahaan. Karena attitude seorang karyawan dapat
mencerminkan produk maupun brand image perusahaan
tersebut. Apabila attitude karyawan tersebut buruk maka
akan mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat
terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude yang
ditunjukan karyawan tersebut baik, maka akan
meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
41. BERIKUT INI ATTITUDE ATAU SIKAP YANG HARUS DIMILIKI SETIAP
PEKERJA:
Profesionalisme
Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap untuk dapat bekerja keras, fokus dan
memiliki tanggung jawab.
Open Minded
Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap pekerja mampu menerima setiap perbedaan
pandangan, budaya maupun lingkungan baru.
Jujur
Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam dunia kerja. Karena dengan jujur akan
menjauhkan kita dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.
42. TeamWork
Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam dunia kerja kita tidak dapat
bekerja sendiri. Maka dari itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama
dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih besar.
Rendah Hati
Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan membanggakan diri sendiri.
Kritis dan selalu ingin tahu
Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan selalu ingin mencari jawaban
yang lebih baik. Dan selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang pekerja
selalu mengembangkan kemampuannya dengan belajar hal-hal baru.
43. GREETING
Greeting adalah ungkapan sambutan atau salam yang
digunakan sebagai ketika pertama kali berjumpa, salam, dan
atau sebagai pembuka di dalam pidato. Greeting ada 3 jenis,
yaitu formal greeting, informal greeting, dan popular greeting.
Masing-masing mempunyai saat-saat tertentu kapan
diucapkannya.
44. Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan ketika pada acara resmi
dan serius. Kata-kata atau kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa yang
lebih kompleks. Formal greeting juga digunakan pada teks seperti buku,
karya tulis, dsb. Sedangkan informal greeting ialah ungkapan yang biasa
digunakan sehari-hari. Seperti ketika menyapa teman, mengobrol dengan
orang tua, dsb. Dan yang terakhir popular greeting, popular
greeting termasuk ke dalam bahasa slang, yaitu ungkapan-ungkapan yang
tidak biasa atau ungkapan-ungkapan yang jarang digunakan. Hanya
kelompok sosial tertentu yang menggunakannya. Popular greeting sama
dengan bahasa gaul dalam bahasa Indonesia.
45. Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service excellence dan semestinya
dimulai dari dalam internal perusahaan dan diteruskan ke external customers. Jika
ini dilakukan berulang-ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di
internal perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang memalukan dan
terkesan canggung. Bahkan jika tidak memberikan salam terasa ada yang kurang
berkenan.
Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah-tamaan. Dengan greeting, nada
bicara bisa dikendalikan dari awal. Layaknya seperti ketika kita mau menyanyi,
kita mencari tangga lagu yang pas dengan nada suara. Demikian
pula greeting merupakan nada bicara yang sangat penting untuk
menentukan pitch dan intonasi.
46. Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa perusahaan
kembali mengingatkan karyawannya untuk menyapa satu dengan yang
lain ketika berpapasan.
Salam memang sederhana. Namun kita yang terus menerus bertemu
seseorang atau sekelompok orang, sering bersikap ’take it for
granted’. Mungkin sesuatu yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap
tidak perlu lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat
dekat dengan kita. Sering kita mendengar ”a..lah.. jangan terlalu formal
lah”. Greeting sering dikaitkan dengan formalitas.
47. GROOMING
Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu
saja ingin selalu tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain. Penampilan menarik mencerminkan
kepribadian seseorang. Orang yang berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang yang berkepribadian baik.
Sebaliknya, orang yang kurang memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang berkepribadian kurang
menarik.
Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri
perlu diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
48. Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus, merawat, rapi atau
pelihara.
Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan pada waktu
bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi yang
bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri, pelayan toko, tenaga penjualan,
kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain, mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan
menarik.
Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan, orang
berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi itu berarti penampilan
yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal apperance) sesuai dengan etika dan
tata krama pergaulan.
49. Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang, dari ujung
rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan tubuh dan kerapihan
pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur kata dan sopan santun
Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi juga harus
diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu, perilaku juga harus diperhatikan
dalam berpenampilan
kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri seseorang yang
terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai dari ujung rambut sampai ujung
kaki. Atau tindakan dimana seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam
memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian. yaitu bertindak
sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain bahwa kita itu bersih dan
rapih.
50. Bagian dari grooming
1.baik dari cara berpakaian
2.cara berdandan
3.cara berhias
4.gaya berjalan
5.cara makan
6.cara minum
7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam berpenampilan menarik dan
serasi.
Aroma Tubuh .
Rambut
Kulit
Gigi dan Mulut
51. CIRI KARYAWAN BERKUALITAS DI TEMPAT KERJA
MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK
PRODUKTIF
BERORIENTASI PADA TARGET
BERMOTIVASI TINGGI
SABAR DAN BEKERJA KERAS
FOKUS PADA DETAIL
BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF
MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
52. TABIAT BURUK KARYAWAN YANG SERING MUNCUL DI KANTOR
MENGELUH
SENANG MENCARI ALASAN
TIDAK ANTUSIAS BEKERJA
TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN
SENANG BERGOSIP
SENANG BERBOHONG
BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL
TERLALU MANDIRI
TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
53. SIKAP DASAR SEBAGAI LANDASAN UTAMA UNTUK KARYAWAN
YANG BEKERJA DI BIDANG JASA ADALAH
Ready to serve
Ability to serve
Be Happiness
Cooporative
Esprit De Corps
Honesty
Initiatives
Communicatives
54. PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII)
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) adalah organisasi yang berdiri sejak Tahun
1952 didirikan oleh Bapak Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Bapak Ir. Rooseno
Soeryohadikoesoemo di Bandung, merupakan organisasi profesi tertua
kedua di Indonesia setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
PII di dalam menjalankan proses kaderisasi insinyur melalui continuous
development program (CDP) yang isi programnya selain berisikan pengetahuan
keinsinyuran (sains dan teknologi) juga menitikberatkan pada pengenalan
dan pemantapan pembahasan mengenai ‘etika profesi Insinyur’.
Sarjana Teknik diharapkan setelah menjadi Anggota PII diwajibkan memegang
teguh etika profesi keinsinyuran yang dituliskan dalam Kode Etik Insinyur
Indonesia, Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia.
55. KODE ETIK INSINYUR
• Catur Karsa
• Mengutamakan keluhuran budi.
• Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk
kepentingan kesejahteraan umat manusia.
• Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat,
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
• Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian
profesional keinsinyuran
PII telah menetapkan perihal Kode Etik Insinyur melalui: “Catur Karsa Sapta
Dharma Insinyur Indonesia”
56. KODE ETIK INSINYUR
Sapta Dharma merupakan tujuh tuntunan sikap dan perilaku Insinyur Indonesia, yaitu senantiasa:
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan
4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya
5. Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing
6. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi
7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya