1. PERENCANAAN MALL PELAYANAN PUBLIK
KOTA SUNGAI PENUH
LONNA AMELIA, S.T, M.T
UJI KOMPETENSI
JUDUL
OLEH :
JENJANG 8
AHLI MADYA TEKNIK BANGUNAN GEDUNG
2.
3. RUMUSAN PEMBANGUNAN :
Pembangunan gedung bertingkat
bertujuan dikarenakan fungsional dari
bangunan itu sendiri dan kondisi
dilapangan.
Pembangunan gedung Mall Pelayanan Publik tempat
berlangsungnya kegiatan atau aktifitas
penyelenggaraan pelayanan publik atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan
fungsi pelayanan terpadu.
4. Pondasi Batu Kali Pondasi Tapak
Pondasi Bored Pile
Pondasi Tiang Pancang
JENIS PONDASI
5. PONDASI TAPAK
Pondasi yang di bentuk persegi yang di
cor layaknya sebuah telapak dengan
posisi di bawah sloof dan kolom.
7. PEMBESIAN DAN PEMASANGAN TULANGAN PONDASI ,
SLOOF ,KOLOM, BALOK DAN RING BALOK
Perakitan tulangan untuk pondasi, kolom, sloof,
Balok dan Ring Balok di rakit langsung oleh
pekerja di lapangan.
8. PEMBUATAN CETAKAN ATAU
BEKISTING UNTUK PENGECORAN
Pembuatan cetakan atau bekisting terbuat dari kayu yang
mengikuti bentuk pembesian yang sudah di rakit dan di beri
jarak antara pembesian dengan cetakan yang bertujuan
untuk pengecoran beton nantinya.
9. PLAT LANTAI
Lantai yang tidak langsung
menyentuh tanah, yaitu lantai
pembatas antara lantai satu dengan
lantai lainnya.
Pengerjaan Plat Lantai :
a. Pendirian Scaffolding
b. Pemasangan Bekisting
c. Pembesian
d. Pengecoran
10. PENGECORAN BETON
Persyaratan :
a) Kualitas/mutu beton tergantung dari kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya
b) Semua pekerjaan konstruksi beton pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton ≥ K -225. Semua pekerjaan
konstruksi beton harus memenuhi syarat-syarat dalam SNI 03-2834-2000
c) Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix .
d) Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat dilakukan dengan cara manual.
e) Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh Direksi Pelaksanaan
secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga
11. PENGECORAN BETON (CARA MANUAL)
Pengecoran dalam pembangunan ini
dilakukan secara manual, adukan beton
diaduk dengan menggunakan adukan
molen, material dimasukan secara
bertahap.
14. SLUMP TEST (OPSIONAL)
(1) Ambil kerucut, besi penumbuk, pelat besi, lori,
meteran kecil, dan sendok aduk dekat dengan truck
mixer
(2) Ambil adukan beton dari mesin pengaduk (beton
molen) dalam lori (gerobak besi) secukupnya.
(3) Aduk beton dalam lori itu terus agar tidak mengendap
(4) Masukkan adukan beton pada kerucut kira-kira 1/3
bagian lalu tumbuk pelan-pelan 25 kali, sebelumnya
olesi minyak didalamnya
(5) Masukkan lagi beton untuk lapisan yang kedua kira-
kira 2/3 bagian, sebelum memasukkan jangan lupa
tetap diaduk dengan sendok dan tumbuk 25 kali
15. PEMBUATAN BENDA UJI
(OPSIONAL)
Pembuatan Benda Uji beton :
a) Siapkan cetakan silinder baja yang berdiameter 15 cm dan tinggi
30 cm. Ambil adukan beton dari truck mixer yang telah sampai di
lokasi proyek dan tempatkan dalam ember.
b) Masukkan 1/3 bagian lapisan pertama adukan beton ke dalam
cetakan silinder dan ditusuk 25 kali dengan menggunakan tongkat
pemadat. Hal ini dilakukan sebanyak tiga lapis hingga cetakan
penuh dan massif, ratakan permukaannya.
c) Beton ini dibuat sebanyak 3 set yaitu untuk 7 hari, 14 hari dan 28
hari masing-masing 2 pcs.
16. PENGUJIAN BENDA UJI
(OPSIONAL)
a. Setelah beton mengeras sekurang-kurangnya 24 jam, lepaskan
beton dari cetakannya, kemudian kita rawat dengan cara
meredamnya dalam air selama minimal 14 hari.
b. Benda uji set pertama dibawa menuju pengujian laboratorium
setelah berumur 7 hari untuk dilakukan pengujian dengan
menggunakan compression testing machine.
c. Benda uji set kedua dibawa menuju pengujian laboratorium
setelah berumur 14 dan benda uji selanjutnya dibawa setelah
berumur 28 hari untuk dilakukan pengujian dengan menggunakan
compression testing machine
d. Pengujian dengan menggunakan compression testing machine
dilakukan hingga benda uji tersebut pecah dan mesin dimatikan ,
dan hasilnya kemudian dibaca pada manometer