SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
MIGRASI, TRANSMIGRASI, E
MIGRASI, URBANISASI, DAN
TENAGA KERJA

Didampingi oleh
HELENA TATCHER
PAKPAHAN, SP, MSi
Pengertian Migrasi
      Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang
   satu ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap.
   Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional
   yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati
   batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal
   yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat
   pada sekitar wilayah satu negara saja.
     Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam
   masyarakat ada dua macam sebagai berikut :
1. Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari
   kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah
   ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
2. Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang
   atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang
   lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan
   migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut
   migrasi.
Jenis-jenis Migrasi
1. Migrasi internasional ( migrasi antarnegara )
   Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan
   penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi
   internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.
a. Imigrasi
        Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara
   (nation-state) ke negara lain, dimana ia bukan merupakan
   warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk
   menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan
   turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap
   imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman
   (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering
   dianggap sebagai bentuk imigrasi.
b. Emigrasi
   Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal
  seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini
  adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara
  asal. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih
  untuk beremigrasi. Misalnya, yaitu untuk alasan
  agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan
  diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan.
  Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan
  iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat ketika
  mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut
  emigran.

d. Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu negara
  kenegara asalnya.
2. Migrasi internal ( migrasi nasional )
      Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan
   penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah
   Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi
   internal, yaitu urbanisasi dan transmigrasi.
a. Urbanisasi
   Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke
   kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi
   kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara
   desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
   permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah
   peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
   didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan
   pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
   hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain
   sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera
   dicarikan jalan keluarnya.
 a. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
 1. Kehidupan kota yang lebih modern
 2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
 3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
 4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan
    berkualitas
   b. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
   1. Lahan pertanian semakin sempit
   2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
   3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di
    desa
   4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
   5. Diusir dari desa asal
   6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
b. Transmigrasi
    Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat
   penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit
   atau belum ada penduduknya sama sekali. Transmigrasi di Indonesia
   biasanya diatur dan didanai oleh pemerintah kepada warga yang umumnya
   golongan menengah ke bawah. Sesampainya di tempat transmigrasi para
   transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan
   perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal yang baru.
     Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang
   Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
   (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik
   Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi
   (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan
   Inpres pendukung. Syarat untuk menjadi Transmigran :
 1. Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili
    di wilayah Negara Republik Indonesia.
   2. Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
   3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
   4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu
    Tanda Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerjasama
    antar daerah.
   5. Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat
    Keterangan dari Kepala Desa/Lurah dimana pendaftar berdomisili.
   6. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
   7. Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan
    potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur
    dalam perjanjian kerjasama antar daerah.
   8. Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan
    kewajiban sebagai transmigran.
   9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari
    Tim yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.
Jenis-jenis Transmigrasi
a) Transmigrasi umum
   Transmigrasi umum adalah pengiriman transmigrasi yang
  pelaksanaannya dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah.
b) Transmigrasi khusus
   Transmigrasi khusus adalah transmigrasi yang diselenggarakan
  dengan tujuan tujuan tertentu, misalnya penduduk yang tertimpa
  bencana alam, pengangguran dan tunawisma di kota-kota besar, para
  karyawan yang ditugaskan dalam pembangunan proyek-proyek di
  daerah.
c) Transmigrasi bedol desa
   Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang meliputi seluruh
  penduduk desa beserta pejabat-pejabat pemerintah desa. Transmigrasi
  ini dilaksanakan karena daerah asal para transmigran akan digunakan
  untuk tempat pembangunan proyek penting. Contohnya ialah penduduk
  Wonogiri (Jawa Tengah) bertransmigrasi ke Sitiung (Sumatra Barat)
  karena daerahnya digunakan untuk pembangunan Waduk Gajah
  Mungkur dan transmigrasi penduduk daerah Kedungombo (Jawa
  Tengah).
d) Transmigrasi lokal
    Transmigrasi lokal adalah transmigrasi dari suatu daerah ke daerah
   lain dalam provinsi yang sama. Contohnya adalah perpindahan
   penduduk antar kabupaten di Lampung dan di Kalimantan Timur.
e) Transmigrasi spontan
    Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan oleh
   seseorang atas kesadaran, kemauan, dan biaya sendiri. Apabila
   transmigran mengajukan permohonan, pemerintah akan memberi
   bantuan berupa tanah yang belum dibuka seluas dua hektar, tanah
   tersebut masih berupa hutan.
f) Transmigrasi swakarsa
   Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi semacam transmigrasi
   spontan. Jadi, pembiayaan sebagian atau seluruhnya ditanggung oleh
   transmigran dan dapat pula pembiayaan dari pihak lain yang bukan
   pemerintah. Untuk pelaksanaannya pemerintah memberi petunjuk dan
   bimbingan kepada para transmigran. Di tempat tujuan mereka
   mendapat lahan pekarangan seluas seperempat hektar setiap keluarga.
Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau
   internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif
   terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.
a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
      1) Dampak Positif Imigrasi
      -    Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
      -    Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat
   pembangunan
      -    Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat
   alih teknologi
      -    Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
      2) Dampak Positif Emigrasi
      -    Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran
   mata uang asing
      -    Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar
   negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke
   negara asalnya
      -    Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
     1) Dampak Positif Transmigrasi
     -    Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama
   transmigran
     -    Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan
   transmigrasi
     -    Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat
   penduduknya
     -   Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan
   perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
     -        Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk
     2) Dampak Positif Urbanisasi
     -     Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
     -     Mengurangi jumlah pengangguran di desa
     -     Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
     -     Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
     -     Perekonomian di kota semakin berkembang
c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
     1) Dampak Negatif Imigrasi
     -       Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
   bangsa
     -       Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki
   tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan
   politik, dan lain-lain.
     2) Dampak Negatif Emigrasi
     -       Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang
   ditinggalkan
     -       Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.
d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain
     1) Dampak Negatif Transmigrasi
     -      Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat
   dengan para transmigran
     -           Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi
   karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya
2)       Dampak Negatif Urbanisasi
       -    Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
       -    Produktivitas pertanian di desa menurun
       -    Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
       -    Meningkatnya pengangguran di kota
       -    Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari
     perumahan
       -    Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan
     kemacetan lalu lintas.

e. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi
        Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan
   migrasi, adalah sebagai berikut :
     -      Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah
     -      Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi
   dan Koperasi Unit Desa
     -      Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan
   kesehatan
     -      Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga
   hubungan antara desa dan kota menjadi lancar
     -      Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk
   mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
Tenaga kerja
  Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.
 Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa
 tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
 guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi
 kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar
 penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
 tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja
 jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja
 yang berlaku di indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun.
 Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut
 sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para
 tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
 menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7
 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
Jenis Perlindungan kerja
1. Perlindungan sosial, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan
   usaha kemasyarakatan, yang tujuannya untuk memungkinkan
   pekerja/buruh mengenyam dan mengembangkan kehidupannya
   sebagaimana manusia pada umumnya, dan khususnya sebagai anggota
   masyarakat dan anggota keluarga. Perlindungan sosial disebut juga
   dengan kesehatan kerja.
2. Perlindungan teknis, yaitu jenis perlindungan yang berkaitan dengan
   usaha-usaha untuk menjaga agar pekerja/buruh terhindar dari bahaya
   kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang
   dikerjakan. Perlindungan ini lebih sering disebut sebagai keselamatan
   kerja.
3. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan
   dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja/buruh suatu
   penghasilan yang cukup guna memnuhi keperluan sehari-hari baginya
   dan keluarganya, termasuk dalam hal pekerja/buruh tidak mampu
   bekerja karena sesuatu diluar kehendaknya. Perlindungan jenis ini
   biasanya disebut dengan jaminan sosial.
Jenis – Jenis Jaminan Sosial tenaga kerja
  1. Jaminan Kecelakaan Kerja
  Kecelakaan Kerja maupun penyakit akibat kerja maerupakan resiko
  yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan. Untuk
  menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya yang
  diakibatkan oleh kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik
  fisik maupun mental, maka perlu adanya jaminan kecelakaan kerja.
 2. Jaminan Kematian
  Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja
  akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat
  berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang
  ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam
  upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya
  pemakaman maupun santunan berupa uang.
3. Jaminan hari Tua
  Hari tua dapat mengkibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mapu
  bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan
  kerisauan bagi tenaga kerja dan mempengaruhi ketenaga kerjaan
  sewaktu masih bekerja, teruma bagi mereka yang penghasilannya
  rendah. Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan yang
  dibayarkan sekaligus dan atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai
  usia 55 ( lima puluh lima ) tahun atau memnuhi persyaratan tersebut.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
  Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan unutk meningkatkan
  produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksankan rugas sebaik-
  baiknya dan merupakan upaya kesehatan dibidang penyembuhan (
  kuratif ). Oleh karena, upaya penyembuhan memerlukan dana yang
  tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan kepada
  perorangan, maka sudah selayaknya diupayakan penggulangan
  kemampuan masyarakat melalui program jaminan sosial tenaga kerja.
  Disamping itu pengusaha tetap berkewajiban mengadakan
  pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi upaya peningkatan
  (promotif), pencegahan (oreventif), penyembuhan (kuratif), dan
  pemulihan (rehabilitatif).
Klasifikasi Tenaga Kerja
1. Berdasarkan penduduknya
 Tenaga kerja
    Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat
   bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.
 Bukan tenaga kerja
    Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan
   tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja.

2. Berdasarkan batas kerja
 Angkatan kerja
    Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64
   tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak
   bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.
 Bukan angkatan kerja
    Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas
   yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan
   sebagainya.
3. Berdasarkan kualitasnya
 Tenaga kerja terdidik
    Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu
   keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah
   atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya:
   pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
 Tenaga kerja terampil
    Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian
   dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja
   terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga
   mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli
   bedah, mekanik, dan lain-lain.
 Tenaga kerja tidak terdidik
    Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya
   mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu
   rumah tangga, dan sebagainya.
Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
1. Rendahnya kualitas tenaga kerja
2. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
3. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
4. Pengangguran
TERIMA KASIH
 KELOMPOK 7


 ~ Alan
 ~ Arie
 ~ David
 ~ Edi
 ~ Harlyson

More Related Content

What's hot

Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiSthefanie Parera
 
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkunganPengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkunganSalim_Nagh_Madani
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMaulitsa Putriyono
 
Penduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VIIPenduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VIIRindi Berkorety
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusiaAlfie Kesturi
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)lailatul mukaromah
 
Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaReza Ardyan
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIMafilindati du
 
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDevina Nur Fadhilah
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanSMANEGERIWOLULAS
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia salsabilaraaz
 

What's hot (20)

Ppt pklh
Ppt pklhPpt pklh
Ppt pklh
 
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkunganMakalah pelatihan ilmu lingkungan
Makalah pelatihan ilmu lingkungan
 
Mobilitas penduduk dan Teori Penduduk
Mobilitas penduduk dan Teori PendudukMobilitas penduduk dan Teori Penduduk
Mobilitas penduduk dan Teori Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
 
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkunganPengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
 
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida pendudukMasalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
Masalah kependudukan indonesia dan piramida penduduk
 
Penduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VIIPenduduk Indonesia Kelas VII
Penduduk Indonesia Kelas VII
 
IPS
IPS IPS
IPS
 
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
7 7. pengaruh kepadatan populasi manusia
 
Dinamika kependudukan
Dinamika kependudukanDinamika kependudukan
Dinamika kependudukan
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
 
Urbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kotaUrbanisasi dan migrasi desa kota
Urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Dinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIIIDinamika Penduduk IPS VIII
Dinamika Penduduk IPS VIII
 
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah KependudukanDinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
Dinamika Penduduk dan Masalah Kependudukan
 
Kuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesiaKuantitas penduduk indonesia
Kuantitas penduduk indonesia
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukanGeografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
Geografi xi-Dinamika dan masalah kependudukan
 
Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia Kondisi penduduk Indonesia
Kondisi penduduk Indonesia
 

Similar to MIGRASI DAN URBANISASI

MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptx
MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptxMAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptx
MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptxYusranUccank
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxELMAWATISITUMORANG
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNhandrianihernawan
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxmudrikmustafid2
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxRadotHalomoan
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukSiti Sahati
 
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjaya
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjayamobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjaya
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjayaIvan simamora
 
4. migrasi e learning
4. migrasi e learning4. migrasi e learning
4. migrasi e learningPusdiklatKKB
 
4. migrasi e learning
4. migrasi e learning4. migrasi e learning
4. migrasi e learningPusdiklat KKB
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah pendudukMelz Mutz
 
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYA
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYAPERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYA
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYAJayAnto5
 
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.pptpermasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.pptFirmanSitumeang3
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)yuliohuman
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiPusdiklatKKB
 
Bentuk Piramida penduduk.pptx
Bentuk Piramida penduduk.pptxBentuk Piramida penduduk.pptx
Bentuk Piramida penduduk.pptxMuammarGhadafi5
 
New problem urbanisasi dan migrasi desa kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa   kotaNew problem urbanisasi dan migrasi desa   kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa kotadiamond49
 
Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran Penduduk IndonesiaPersebaran Penduduk Indonesia
Persebaran Penduduk IndonesiaNatasya Shasa
 

Similar to MIGRASI DAN URBANISASI (20)

MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptx
MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptxMAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptx
MAKALAH mobilitas penduduk dan tenaga kerja.pptx
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA.pptx
 
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNDINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
DINAMIKA KEPENDUDUKANNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
 
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptxDINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
DINAMIKA_KEPENDUDUKAN_DI_INDONESIA Perhitungan.pptx
 
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptxPPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
PPT DINAMIKA PENDUDUK.pptx
 
Tugas kelomok 5
Tugas kelomok 5Tugas kelomok 5
Tugas kelomok 5
 
Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjaya
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjayamobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjaya
mobilitas sosial perspektif sosiologi universitas sriwjaya
 
Migrasi
Migrasi Migrasi
Migrasi
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
4. migrasi e learning
4. migrasi e learning4. migrasi e learning
4. migrasi e learning
 
4. migrasi e learning
4. migrasi e learning4. migrasi e learning
4. migrasi e learning
 
jumlah penduduk
jumlah pendudukjumlah penduduk
jumlah penduduk
 
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYA
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYAPERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYA
PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN dan CARA PENANGGULANGNNYA
 
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.pptpermasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt
permasalahankependudukandancarapenanggulangannya.ppt
 
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
Makalah (Kepadatan penduduk di Indonesia)
 
Bahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasiBahan tayang modul 4 - migrasi
Bahan tayang modul 4 - migrasi
 
Bentuk Piramida penduduk.pptx
Bentuk Piramida penduduk.pptxBentuk Piramida penduduk.pptx
Bentuk Piramida penduduk.pptx
 
New problem urbanisasi dan migrasi desa kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa   kotaNew problem urbanisasi dan migrasi desa   kota
New problem urbanisasi dan migrasi desa kota
 
Persebaran Penduduk Indonesia
Persebaran Penduduk IndonesiaPersebaran Penduduk Indonesia
Persebaran Penduduk Indonesia
 

More from helenapakpahan

Ketimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatanKetimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatanhelenapakpahan
 
Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianhelenapakpahan
 
Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)helenapakpahan
 
Perubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bPerubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bhelenapakpahan
 
Perubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bPerubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bhelenapakpahan
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-chelenapakpahan
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb ahelenapakpahan
 
Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)helenapakpahan
 
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb a
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb aPemimpin dan kepemimpinan k.2 agb a
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb ahelenapakpahan
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb ahelenapakpahan
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosialhelenapakpahan
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosialhelenapakpahan
 

More from helenapakpahan (18)

Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Proses produksi
Proses produksiProses produksi
Proses produksi
 
Ketimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatanKetimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatan
 
Pengertian penyuluhan
Pengertian penyuluhanPengertian penyuluhan
Pengertian penyuluhan
 
Teori produksi
Teori produksiTeori produksi
Teori produksi
 
Ekonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanianEkonomika produksi dalam pertanian
Ekonomika produksi dalam pertanian
 
Klasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanianKlasifikasi pertanian
Klasifikasi pertanian
 
Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)Peranan beras di indonesia(1)
Peranan beras di indonesia(1)
 
Perubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bPerubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb b
 
Perubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb bPerubahan sosial, kel 6, agb b
Perubahan sosial, kel 6, agb b
 
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-cKasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
Kasus kasus sosped, kelompok 1 agt-c
 
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb aKelompok 5 stratifikasi sosial agb a
Kelompok 5 stratifikasi sosial agb a
 
Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)Lembaga (kelompok 3 agb b)
Lembaga (kelompok 3 agb b)
 
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb a
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb aPemimpin dan kepemimpinan k.2 agb a
Pemimpin dan kepemimpinan k.2 agb a
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb aBudaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
Budaya dan kebudayaan kelompok 4 agb a
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosial
 
Masalah masalah sosial
Masalah masalah sosialMasalah masalah sosial
Masalah masalah sosial
 

MIGRASI DAN URBANISASI

  • 1. MIGRASI, TRANSMIGRASI, E MIGRASI, URBANISASI, DAN TENAGA KERJA Didampingi oleh HELENA TATCHER PAKPAHAN, SP, MSi
  • 2. Pengertian Migrasi Migrasi adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja. Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam sebagai berikut : 1. Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya. 2. Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
  • 3. Jenis-jenis Migrasi 1. Migrasi internasional ( migrasi antarnegara ) Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. a. Imigrasi Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara (nation-state) ke negara lain, dimana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka waktu pendek tidak dianggap imigran. Walaupun demikian, migrasi pekerja musiman (umumnya untuk periode kurang dari satu tahun) sering dianggap sebagai bentuk imigrasi.
  • 4. b. Emigrasi Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap di negara lain. Ini adalah sama seperti imigrasi tapi dari perspektif negara asal. Ada banyak alasan mengapa orang mungkin memilih untuk beremigrasi. Misalnya, yaitu untuk alasan agama, kebebasan politik atau ekonomi atau melarikan diri. Lainnya memiliki alasan pribadi seperti pernikahan. Beberapa orang yang tinggal di negara-negara kaya dengan iklim dingin memilih untuk pindah ke iklim hangat ketika mereka pensiun. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran. d. Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu negara kenegara asalnya.
  • 5. 2. Migrasi internal ( migrasi nasional ) Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal, yaitu urbanisasi dan transmigrasi. a. Urbanisasi Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
  • 6.  a. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi  1. Kehidupan kota yang lebih modern  2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap  3. Banyak lapangan pekerjaan di kota  4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas  b. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi  1. Lahan pertanian semakin sempit  2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya  3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa  4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa  5. Diusir dari desa asal  6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
  • 7. b. Transmigrasi Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke area wilayah pulau lain yang penduduknya masih sedikit atau belum ada penduduknya sama sekali. Transmigrasi di Indonesia biasanya diatur dan didanai oleh pemerintah kepada warga yang umumnya golongan menengah ke bawah. Sesampainya di tempat transmigrasi para transmigran akan diberikan sebidang tanah, rumah sederhana dan perangkat lain untuk penunjang hidup di lokasi tempat tinggal yang baru. Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah beberapa Keppres dan Inpres pendukung. Syarat untuk menjadi Transmigran :
  • 8.  1. Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia.  2. Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.  3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.  4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerjasama antar daerah.  5. Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah dimana pendaftar berdomisili.  6. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.  7. Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur dalam perjanjian kerjasama antar daerah.  8. Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan kewajiban sebagai transmigran.  9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.
  • 9. Jenis-jenis Transmigrasi a) Transmigrasi umum Transmigrasi umum adalah pengiriman transmigrasi yang pelaksanaannya dan pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah. b) Transmigrasi khusus Transmigrasi khusus adalah transmigrasi yang diselenggarakan dengan tujuan tujuan tertentu, misalnya penduduk yang tertimpa bencana alam, pengangguran dan tunawisma di kota-kota besar, para karyawan yang ditugaskan dalam pembangunan proyek-proyek di daerah. c) Transmigrasi bedol desa Transmigrasi bedol desa adalah transmigrasi yang meliputi seluruh penduduk desa beserta pejabat-pejabat pemerintah desa. Transmigrasi ini dilaksanakan karena daerah asal para transmigran akan digunakan untuk tempat pembangunan proyek penting. Contohnya ialah penduduk Wonogiri (Jawa Tengah) bertransmigrasi ke Sitiung (Sumatra Barat) karena daerahnya digunakan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur dan transmigrasi penduduk daerah Kedungombo (Jawa Tengah).
  • 10. d) Transmigrasi lokal Transmigrasi lokal adalah transmigrasi dari suatu daerah ke daerah lain dalam provinsi yang sama. Contohnya adalah perpindahan penduduk antar kabupaten di Lampung dan di Kalimantan Timur. e) Transmigrasi spontan Transmigrasi spontan adalah transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kesadaran, kemauan, dan biaya sendiri. Apabila transmigran mengajukan permohonan, pemerintah akan memberi bantuan berupa tanah yang belum dibuka seluas dua hektar, tanah tersebut masih berupa hutan. f) Transmigrasi swakarsa Transmigrasi swakarsa adalah transmigrasi semacam transmigrasi spontan. Jadi, pembiayaan sebagian atau seluruhnya ditanggung oleh transmigran dan dapat pula pembiayaan dari pihak lain yang bukan pemerintah. Untuk pelaksanaannya pemerintah memberi petunjuk dan bimbingan kepada para transmigran. Di tempat tujuan mereka mendapat lahan pekarangan seluas seperempat hektar setiap keluarga.
  • 11. Dampak Migrasi Penduduk Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan. a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain : 1) Dampak Positif Imigrasi - Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli - Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan - Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi - Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa 2) Dampak Positif Emigrasi - Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing - Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya - Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain
  • 12. b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain : 1) Dampak Positif Transmigrasi - Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran - Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi - Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya - Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain - Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk 2) Dampak Positif Urbanisasi - Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota - Mengurangi jumlah pengangguran di desa - Meningkatkan taraf hidup penduduk desa - Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas - Perekonomian di kota semakin berkembang
  • 13. c. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain : 1) Dampak Negatif Imigrasi - Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa - Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain. 2) Dampak Negatif Emigrasi - Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan - Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain 1) Dampak Negatif Transmigrasi - Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran - Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya
  • 14. 2) Dampak Negatif Urbanisasi - Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa - Produktivitas pertanian di desa menurun - Meningkatnya tindak kriminalitas di kota - Meningkatnya pengangguran di kota - Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan - Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. e. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut : - Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah - Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa - Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan - Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar - Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan
  • 15. Tenaga kerja Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
  • 16. Jenis Perlindungan kerja 1. Perlindungan sosial, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan usaha kemasyarakatan, yang tujuannya untuk memungkinkan pekerja/buruh mengenyam dan mengembangkan kehidupannya sebagaimana manusia pada umumnya, dan khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga. Perlindungan sosial disebut juga dengan kesehatan kerja. 2. Perlindungan teknis, yaitu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menjaga agar pekerja/buruh terhindar dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan oleh alat-alat kerja atau bahan yang dikerjakan. Perlindungan ini lebih sering disebut sebagai keselamatan kerja. 3. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja/buruh suatu penghasilan yang cukup guna memnuhi keperluan sehari-hari baginya dan keluarganya, termasuk dalam hal pekerja/buruh tidak mampu bekerja karena sesuatu diluar kehendaknya. Perlindungan jenis ini biasanya disebut dengan jaminan sosial.
  • 17. Jenis – Jenis Jaminan Sosial tenaga kerja 1. Jaminan Kecelakaan Kerja Kecelakaan Kerja maupun penyakit akibat kerja maerupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilannya yang diakibatkan oleh kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka perlu adanya jaminan kecelakaan kerja.  2. Jaminan Kematian Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja akan mengakibatkan terputusnya penghasilan, dan sangat berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi bagi keluarga yang ditinggalkan. Oleh karena itu, diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan berupa uang.
  • 18. 3. Jaminan hari Tua Hari tua dapat mengkibatkan terputusnya upah karena tidak lagi mapu bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat menimbulkan kerisauan bagi tenaga kerja dan mempengaruhi ketenaga kerjaan sewaktu masih bekerja, teruma bagi mereka yang penghasilannya rendah. Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan yang dibayarkan sekaligus dan atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 ( lima puluh lima ) tahun atau memnuhi persyaratan tersebut. 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan unutk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksankan rugas sebaik- baiknya dan merupakan upaya kesehatan dibidang penyembuhan ( kuratif ). Oleh karena, upaya penyembuhan memerlukan dana yang tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan kepada perorangan, maka sudah selayaknya diupayakan penggulangan kemampuan masyarakat melalui program jaminan sosial tenaga kerja. Disamping itu pengusaha tetap berkewajiban mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi upaya peningkatan (promotif), pencegahan (oreventif), penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif).
  • 19. Klasifikasi Tenaga Kerja 1. Berdasarkan penduduknya  Tenaga kerja Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja.  Bukan tenaga kerja Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. 2. Berdasarkan batas kerja  Angkatan kerja Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.  Bukan angkatan kerja Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
  • 20. 3. Berdasarkan kualitasnya  Tenaga kerja terdidik Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.  Tenaga kerja terampil Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.  Tenaga kerja tidak terdidik Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.
  • 21. Masalah Ketenagakerjaan Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia. 1. Rendahnya kualitas tenaga kerja 2. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja 3. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata 4. Pengangguran
  • 23.  KELOMPOK 7  ~ Alan  ~ Arie  ~ David  ~ Edi  ~ Harlyson