5. DILEMA MIGRASI DAN
URBANISASI
• Sebagai pola pembangunan, semakin berkembang
ekonomi, semakin urban
• Tetapi banyak yang berpendapat bahwa negara
berkembang seringkali mengalami urbanisasi yang
berlebihan atau urbanisasi yang terlalu cepat
• Kombinasi ini menunjukkan dilema migrasi dan
urbanisasi
• Urbanisasi: Tren dan Proyeksi
6. FIGURE 7.1 URBAN POPULATION AND PER CAPITA INCOME
ACROSS SELECTED COUNTRIES
13. PERANAN KOTA
Ekonomi aglomerasi: Ekonomi urbanisasi (umum), ekonomi
lokalisasi (industri atau sektor)
Menghemat transportasi perusahaan ke perusahaan,
perusahaan ke konsumen
Perusahaan yang berlokasi di dekat pekerja dengan
keterampilan yang mereka butuhkan
Pekerja yang berlokasi di dekat perusahaan yang
membutuhkan keterampilan mereka
Perusahaan mendapatkan keuntungan dari (mungkin
khusus) infrastruktur
Perusahaan mendapat manfaat dari limpahan pengetahuan di
industri mereka dan terkait (konsumen bisa mendapatkan
keuntungan dari fasilitas perkotaan)
14. EKONOMI ANGLOMERASI DAN
EKONOMI LOKALISASI
• Ekonomi Anglomerasi :
- Ekonomi Urbanisasi => munculnya
sejumlah akibat yang berkaitan dengan
pertumbuhan umum wilayah geografi
yang terkosentrasi
- Ekonomi Lokalisasi => sejumlah akibat
yang diperoleh sector-sector ekonomi
15. Kawasan Industri dan Pengelompokan
• Kualitas cluster, atau Kawasan Industri, adalah kunci
efisiensi sektoral
• Sayangnya mayoritas negara berkembang hanya
membuat kemajuan terbatas
• Cina: negara yang telah membuat langkah besar
dalam menghasilkan kawasan industri selama dekade
terakhir
16. MASALAH YANG TIMBUL DI KOTA
BESAR
• Bias Kota Utama
• Kota-kota padat modal sehingga diharapkan kota-kota besar
umumnya terletak di negara maju
• Tetapi urbanisasi di negara-negara berkembang telah terjadi
dengan kecepatan yang tidak terduga
• Sektor informal besar di daerah kumuh
• Sebagian besar pekerja di luar sektor formal
• Banyak pertumbuhan perkotaan terjadi di kota-kota berukuran
sedang, tetapi bias perkotaan tetap menjadi masalah serius di
banyak negara berkembang
17. SEKTOR INFORMAL PERKOTAAN
• Sektor informal yang tidak terorganisasi , tidak
diregulasi dan semuanua legal meskipun tidak
terdaftar
• Sektor informal => Bagian dari perekonomian negara-
negara berkembang yang dicirikan dengan adanya
usaha kecil kompetitif perorangan atau keluarga,
perdagangan yang berorientasi padat karya tanpa
adanya hambatan masuk, serta dengan harga factor
dan produk yang ditentukan pasar
18. KONSEP DAN DEFINISI MIGRASI
• Migrasi salah satu dari tiga komponen dasar
dalam demografi.
• Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi
dinamika kependudukan di suatu wilayah
• Tinjauan migrasi secara regional sangat penting
dilakukan terutama terkait dengan kepadatan
dan distribusi penduduk yang tidak merata
19. KONSEP DAN DEFINISI MIGRASI
• Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan
untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain
melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional).
• Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan
yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke
daerah (negara) lain.
• Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi,
yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
20. JENIS-JENIS MIGRASI
• Migrasi Internasional, yaitu perpindahan
penduduk dari suatu negara ke negara lain
• Migrasi Internal perpindahan yang terjadi dalam
satu negara, misalnya antarpropinsi, antar
kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke perkotaan
atau satuan administratif lainnya yang lebih
rendah daripada tingkat kabupaten, seperti
kecamatan, kelurahan dan seterusnya. Jenis
migrasi yang terjadi antar unit administratif
21. JENIS-JENIS MIGRASI
• Digunakan batasan waktu untuk migran;
Artinya seseorang dikatakan migran, jika dia
tinggal di tempat yang baru atau berniat
tinggal di tempat yang baru itu paling sedikit
6 bulan lamanya.
22. JENIS-JENIS MIGRASI
Mobilitas penduduk yang tidak bersifat
menetap;
a. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman,
yakni migrasi yang terjadi jika seseorang
berpindah tempat tetapi tidak
bermaksud menetap di tempat tujuan
b. Migrasi ulang-alik (commuter) yakni orang
yang setiap hari meninggalkan tempat
tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja
atau berdagang dan sebagainya tetapi
pulang pada sore harinya
23. JENIS-JENIS MIGRASI
Perhitungan angka migrasi biasanya
didasarkan pada tiga kriteria;
Pertama, life time migration (migrasi seumur
hidup) yang menyatakan bahwa seseorang
dikatakan sebagai migran bila tempat
tinggal waktu survei berbeda dengan tempa
tinggal waktu lahir
Kedua, recent migration yang menyatakan
bahwa seseorang dikatakan sebagai migran
bila tempat tinggal waktu survei berbeda
dengan tempat tinggal lima tahun sebelum
survei.
24. JENIS-JENIS MIGRASI
• Ketiga, total migration (migrasi total), yang
menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai
migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat
yang berbeda dengan tempat tinggal waktu survei,
atau disebut juga orang yang pernah pindah.
• Kriteria migrasi yang digunakan dalam modul adalah angka migasi
risen (recent migration), karena lebih mencerminkan dinamika
spasial penduduk antara daerah daripada migrasi seumur hidup (life
time migration), yang relatif statis
• Sedangkan migrasi total tidak dibahas karena definisinya tidak
memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu
pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal
sekarang
25. JENIS-JENIS MIGRASI
• Untuk perhitungan angka migrasi, populasi yang
dihitung adalah penduduk usia 5 tahun ke atas.
• Karena itu, dalam perhitungan angka migrasi
menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4 tahun
datanya tidak tersedia
• Untuk mengatasi hal ini, khusus kelompok umur 0-4
tahun, digunakan data migrasi seumur hidup untuk
penduduk berusia 0-4 tahun.
26. SUMBER DATA
• SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)
• SP (Sensus Penduduk)
Mencakup:
a. Life Time Migration (Migrasi Seumur Hidup);
b. Recent Migration (Migrasi Risen)
c. Total Migration (Migrasi Total)
d. Migrasi Desa-Kota
27. UKURAN-UKURAN MIGRASI
1. Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan
banyaknya migran yang masuk per 1000 penduduk
daerah tujuan dalam satu tahun.
2. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan
banyaknya migran yang keluar per 1000 penduduk
daerah asal dalam satu tahun.
3. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya
migran masuk dan keluar ke dan dari suatu daerah per
1000 penduduk dalam satu tahun.
28. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MIGRASI
Faktor Pendorong (push factor);
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti
menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya
permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan
bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang,
kayu atau bahan dari pertanian.
Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal
(misalnya tanah untuk pertanian di perdesaan yang makin
menyempit).
Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga
mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal.
Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi,
tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah
penyakit.
29. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MIGRASI
• Faktor-faktor Penarik (pull factor);
Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk
memperbaikan taraf hidup.
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan
yang lebih baik.
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang
menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah
dan fasilitas-fasilitas publik lainnya.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat
hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi
orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar
tersebut.
30. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI MIGRASI
(3)
• Lee (1966) mengajukan empat faktor yang
menyebabkan orang mengambil keputusan
untuk melakukan migrasi yaitu:
Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
Rintangan-rintangan yang menghambat
Faktor-faktor pribadi
31. bertambahnya proporsi penduduk yg
berdiam di daerah kota yg disebabkan
oleh proses perpindahan penduduk
ke kota dan/atau akibat dari perluasan
daerah kota.
Urbanisasi (Urbanization):
32. salah satu bag dari migrasi. Istilah ini disebut
juga “resettlement” atau “settlement”.
Transmigrasi adalah pemindahan dan atau
kepindahan penduduk dari suatu daerah
utk menetap ke daerah lain yg ditetapkan
didlm wilayah RI guna kepentingan
pembangunan negara atau karena alasan-
alasan yg dipandang perlu oleh pemerintah
berdasarkan ketentuan yg diatur dlm UU No.3
Th 1972.
Transmigrasi (Transmigration):
33. KECENDERUNGAN & POLA
• Pada bagian ini disajikan pembahasan migrasi risen
lima tahun antar propinsi berdasrkan SP 1980, 1990,
dan 2000 serta SUPAS 1995 (Tabel 2).
• Gambaran pola mobilitas antar propinsi
memperlihatkan bahwa pangsa terbesar arus migrasi
di Indonesia utamanya didominasi oleh propinsi-
propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan
Lampung.
34. KECENDERUNGAN & POLA
Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu memperlihatkan pola
yang konsisten, yaitu sebagai daerah pengirim migran yang
penting di Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan persentase migran risen keluar
yang paling tinggi pada periode 1975-1980.
Jawa Tengah (25,5%)
Jawa Timur (16%)
Pada periode 1985-1995 propinsi Jawa Barat mengalami
perkembangan yang sangat signifikan, dimana lebih dari
seperempat migran risen masuk menuju ke propinsi ini
35. KECENDRUNGAN & POLA
• Perkembangan daerah metropolitan Jakarta-Bogor-
Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) yang
menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang terkena
dampak tumpahan (spill-over effect) penduduk dari
DKI Jakarta