2. Apa Itu ATM?
ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.
Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yg disebut ATM cell
Mendukung berbagai jenis trafik
Data, suara, gambar, video, teks
Mode real-time dan non real-time
Transmisi secara connection oriented
Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)
Bandwidth on demand
High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps
Switching via hardware
Memiliki skalabilitas implementasi
LAN, MAN, hingga WAN
4. Konfigurasi jaringan ATM
Alternatif implementasi ATM
Sebagai protokol LAN
Sebagai backbone untuk menghubungkan LAN yang sudah ada
(existing ‘legacy’ LAN)
Sebagai backbone untuk menghubungkan jaringan lokal yang lain
dengan teknologi yg berbeda, spt Frame Relay, IP network
Sebagai jaringan interkoneksi di antara ATM-attached server/
workstation dan dengan existing ‘legacy’ LAN
Interkoneksi antara beberapa emulasi LAN yang secara logical
terpisah, namun menggunakan jaringan fisik ATM yang sama
5. Aspek bisnis ATM
Mengapa ATM?
Perkembangan kebutuhan bisnis
Perubahan operasi dari centralized ke distributed
Adanya paradigma distributed processing & client server
Kebutuhan interkoneksi LAN/MAN/WAN
Peningkatan trafik inter-LAN yang cukup besar
Bandwidth on demand
6. Aspek bisnis ATM
Sebelum ATM
Implementasi jaringan yang terpisah untuk komunikasi
suara, video conference, dan komunikasi data
Contoh: PSTN (komunikasi suara), ISDN (video conference),
jaringan data paket (komunikasi data)
Setelah ATM
Tersedia sebuah jaringan yang dapat digunakan untuk
membawa segala jenis trafik dan koneksi antar jaringan
7. Aspek bisnis ATM
Keuntungan ATM
Kecepatan jaringan : tinggi & scalable
Dimungkinkan penerapan QoS
Kemampuan integrasi dengan legacy system
Jaringan multimedia
Kemampuan integasi dengan teknologi lain: Frame Relay,
DSL, SDH/Sonet, IP Ethernet
Kerugian
Biaya masih relatif tinggi
Kompleksitas lebih tinggi
8. ATM bekerja secara tak sinkron
Untuk menggabungkan informasi, informasi input mula-
mula dimasukkan ke dalam penyangga input (buffer
memory).
Lalu satu per satu dikeluarkan ke output menurut urutan
prioritas tertentu (misalnya FIFO), dan diberi nomor
VCI/VPI baru.
Menggunakan aturan prioritas alih-alih scanning bersiklus
tetap terhadap input seperti yang dilakukan dalam STDM,
Maka penggabungan ini adalah tak sinkron.
Informasi tidak ditempatkan pada slot waktu yang tetap
dari suatu frame waktu yang berulang seperti halnya pada
STDM, melainkan pada slot waktu yang acak
11. Komparasi ATM, PSTN, dan LAN
ATM
Conventional
Telecom
Conventional
LAN
Data, Voice, Video
Voice
Data
Fixed
Cell
Fixed
Frame
Variable
Packet
Cell
Circuit
Packet
Connection-oriented
Connection-oriented
Connectionless
Delivery
Defined Classes
Guaranteed
Best Effort
Access
Dedicated
Dedicated
Shared
Application Dependent
Channel Dependent
Protocol Dependent
Traffic Type
Transmission
Unit
Switching
Connection Type
Rate & Media
12. Fitur ATM Cell
Cell Features
Benefit
Small
Low latency to support real-time
services like audio and video
Fixed Length
Fast hardware switching
Standardized
Usable in all networks (LAN and WAN)
Transmission Cable
48 Bytes
5
Bytes
Header Data Payload
17. Jaringan ATM
Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices:
End points
Switching nodes
Jenis interface di dalam ATM
User Network Interfaces (UNI)
Network Node Interfaces (NNI)
End points
Switching nodes
End point
UNI
NNI
UNI
NNI
ATM
Switch
ATM
Switch
NNI
ATM
Switch
UNI
18. Mekanisme pengiriman data
Data (jenis apa pun) dipotong-potong menjadi sejumlah ATM cell
Sebuah virtual channel connection (VCC) dibangun secara end-to-end dengan
suatu ATM address
ATM address digunakan untuk pembangunan koneksi di dalam proses pensinyalan, tetapi
tidak dipakai setelah koneksi terbentuk
Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam jaringan.
Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung
Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes
UNI: user network interface
NNI: network network interface
UNI
NNI
UNI
NNI
ATM
Switch
NNI
ATM
Switch
UNI
ATM
Switch
19. ATM connections & paths
ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang
diidentifikasikan sebagai:
Virtual Channel Identifier (VCI)
Virtual Path Identifier (VPI) (a VP is a logical group of VC’s)
Identifier bersifat unik dan hanya berlaku secara lokal
Jika suatu cell tiba pada node berikutnya, VCI dan VPI digunakan
untuk menentukan outgoing port dan VCI/VPI yang baru pada
routing table
Virtual
Channels
Virtual
Paths
Physical Line
21. SVC dan PVC
SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam ATM
1. PVC : Permanent Virtual Connection
Penggunaan virtual connection untuk jangka waktu yang lama
Di set secara manual oleh operator jaringan
Seperti sirkit sewa pada PSTN
2. SVC : Switched Virtual Connection
Penggunaan virtual connection dalam waktu yang singkat dan
variabel
Proses set-up ditangani oleh ATM signaling
set-up dan release diinisiasi oleh end points
Seperti panggilan telepon dalam PSTN
22. Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC)
Setiap end points dapat membangun dan menggunakan
beberapa VC secara simultan
VP adalah suatu logical group dari beberapa VC yang
memiliki tujuan sama
Nilai VPI/VCI ditranslasikan kepada suatu nilai VPI/VCI yang
baru pada setiap ATM switching node
ATM
Switch
ATM
Switch
ATM
Switch
23. Jenis-jenis layanan ATM
Class A
Voice
Service
Legacy Video
Class B
Video Playback
Private Line
ATM
Adaptation
Layer
ATM
Traffic Type
N/A
Frame Relay
SMDS
AAL2
CBR
Class D
Class X
Cell Relay
Compressed
Voice
AAL1
Class C
Desktop &
MPEG Video
AAL
3/4
UBR/ABR
AAL5
UBR/ABR
CBR/VBR/UB
R/ABR
24. PHYSICAL LAYER
Physical Medium Sublayer:
menyediakan kemampuan transmisi bit, meliputi bit
alllignment, line coding, dan jika perlu konversi
electrical/optical
25. Transmission Convergence (TC) Sublayer:
Membangkitkan dan melakukan recovery frame
transmisi
Melakukan adaptasi terhadap cell flow sesuai dengan
struktur payload dari sistem transmisi yang digunakan
pada arah kirim dan pemisahan cell flow dari frame
transmisi dilakukan pada arah sebaliknya. Frame
transmisi yang digunakan dapat memanfaatkan sistem
transmisi :
SDH (Synchronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan
G.709, atau
PDH (Plesiochronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan
G.703, atau
Berbasis cell
26. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan
mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai
tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed
Data Interface) sebagai option untuk user-network interface.
Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk
memulihkan kembali (recover) batas –batas cell (cell boundaries).
Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC
Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada
sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai
yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat
dikoreksi.
Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell
untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari
sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan
menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell
dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
27. ATM layer
Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP
(Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan
dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi
cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima
menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan
di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari
setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk
outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan
ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
28. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada
titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field
informasi yang telah diterima dari AAL ditambahkan ATM cell header
(kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat
diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan
memisahkan cell header , dan hanya filed informasi saja yang
diteruskan ke AAL.
Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada
BISDN UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk
mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer
network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi
overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell
dan unassigned cell.
29. ATM ADAPTATION LAYER (AAL)
Segmentation & Reassembly (SAR) sublayer, dan
melakukan segmentasi dari informasi higher layer ke
suatu ukuran yang cocok untuk payload dari ATM cell
(48 octet) dari suatu virtual connection. Pada operasi
sebaliknya SAR melakukan perakitan kembali
(reassembly) pada isi dari cell-cell dari suatu virtual
connection menjadi unit-unit data yang akan diteruskan
ke higher layer
30. Convergence sublayer (CS)
identifikasi pesan (message identification), time/lock
recovery, dan yang lainnya. Untuk beberapa jenis AAL,
CS juga mendukung transport data melalui ATM
31. Pengelompokan kelas ATM
Kelas A, dengan karakteristik sbb:
Kelas B, dengan karakteristik sbb:
real time service
VBR
Connection oriented service
Kelas C, dengan karakteristik sbb:
real time service
CBR
Connection oriented service
tidak ada relasi waktu antar source dengan dest.
VBR
Connection oriented service
Kelas D, dengan karakteristik sbb:
tidak ada relasi waktu antar source dengan dest.
VBR
Connectionless oriented service
32. ITU-T telah mendefinisikan 4 AAL
AAL 1, adaptasi untuk Constant Bit Rate (CBR) service
(kelas A)
AAL 2, adaptasi untuk Variable Bit Rate (VBR) service
(kelas B)
AAL 3, adaptasi untuk connection oriented data
service, dan
AAL 4, adaptasi untuk connectionless oriented data
service.
37. Tipe Layanan dan Adaptasi
Layanan memanfaatkan sel ATM melalui adaptasi layanan ke dalam sel ATM.
Lapisan layanan adalah klien dati ATM adaptation layer (AAL), yang kemudian
dilayani oleh layer ATM virtual channel (VC).
Beberapa protokol adaptasi telah didiefinisikan adalah :
AAL1 adalah protokol adaptasi untuk layanan constant bit rate (CBR)
AAL2 adalah protokol adaptasi untuk layanan virtual bit rate (VBR).
AAL3/4 adalah protokol gabungan digunakan untuk switched multi-megabit
data service (SMDS), yang didefinisikan untuk menyambungkan local area
networks (LAN) dan metropolitan area networks (MAN) pada 1.544 atau 2.048
Kbps.
Protokol AAL5 sesuai aplikasi data paket, termasuk signaling
38. Trafik CBR
Trafik CBR dibangkitkan dengan laju yang tetap dan dapat dinyatakan melalui laju
puncaknya, yaitu maksimum pembangkitan trafik selama periode aktifnya. Jenis trafik
ini mempunyai konstrain delay yang sangat ketat. Contoh jenis trafik yang biasa
diwakilinya adalah trafik suara.
Trafik VBR
Trafik VBR biasanya dibangkitkan dengan cara mengubah-ubah besar periode aktif dan
periode idle-nya, atau mengubah-ubah laju pembangkitan bit yang dibangkitkan secara
kontiyu.
Trafik ini dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni trafik real time VBR yang
mempunyai konstrain delay yang sangat ketat dan non real time VBR dengan konstrain
delay yang longgar. Contoh trafik rt-VBR adalah videophone, dan trafik nrt-VBR adalah
file transfer.
Trafik ABR
Trafik ABR merupakan trafik yang bersifat connectionless dan dilayani dengan metoda
usaha terbaik (best effort) di mana tidak mendapatkan jaminan pemakaian alokasi
jaringan maupun kualitas pelayanannya selama hubungan berlangsung. Seperti juga
trafik non real time VBR, trafik ini tidak sensitif terhadap delay, contohnya adalah trafik
E-comerce.
39. Tabel : Jenis aplikasi layanan jaringan ATM
APLIKASI
Jenis
layanan
Delay
(ms)
Error rate
Voice/audio
CBR
30-40
Digital data
ABR/UBR
>300
Video telephony
CBR
40 – 90
Video bergerak
(MPEG1/2)
CBR/VBR
100
10 6
File transfer
ABR/UBR
>300
10 6
10 3
10 6
10 7
Bit Rate
8 -128 Kbps
0,1 – 10 Mbps
3874 Kbps
1,5 – 6 Mbps
1 – 10 Mbps