SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Egi Pratama
Rahmad Deni
Jefri Yaldi
Sahid Ridho
Zulpadli
Apa Itu ATM?
 ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.
 Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yg disebut ATM cell

 Mendukung berbagai jenis trafik
 Data, suara, gambar, video, teks
 Mode real-time dan non real-time

 Transmisi secara connection oriented
 Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)
 Bandwidth on demand
 High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps
 Switching via hardware

 Memiliki skalabilitas implementasi
 LAN, MAN, hingga WAN
ATM Aplication and Network
Objectives
Konfigurasi jaringan ATM
 Alternatif implementasi ATM
 Sebagai protokol LAN
 Sebagai backbone untuk menghubungkan LAN yang sudah ada

(existing ‘legacy’ LAN)
 Sebagai backbone untuk menghubungkan jaringan lokal yang lain
dengan teknologi yg berbeda, spt Frame Relay, IP network
 Sebagai jaringan interkoneksi di antara ATM-attached server/
workstation dan dengan existing ‘legacy’ LAN
 Interkoneksi antara beberapa emulasi LAN yang secara logical
terpisah, namun menggunakan jaringan fisik ATM yang sama
Aspek bisnis ATM

Mengapa ATM?
 Perkembangan kebutuhan bisnis
 Perubahan operasi dari centralized ke distributed
 Adanya paradigma distributed processing & client server
 Kebutuhan interkoneksi LAN/MAN/WAN
 Peningkatan trafik inter-LAN yang cukup besar
 Bandwidth on demand
Aspek bisnis ATM
 Sebelum ATM
 Implementasi jaringan yang terpisah untuk komunikasi

suara, video conference, dan komunikasi data


Contoh: PSTN (komunikasi suara), ISDN (video conference),
jaringan data paket (komunikasi data)

 Setelah ATM
 Tersedia sebuah jaringan yang dapat digunakan untuk

membawa segala jenis trafik dan koneksi antar jaringan
Aspek bisnis ATM
 Keuntungan ATM

 Kecepatan jaringan : tinggi & scalable
 Dimungkinkan penerapan QoS
 Kemampuan integrasi dengan legacy system
 Jaringan multimedia
 Kemampuan integasi dengan teknologi lain: Frame Relay,

DSL, SDH/Sonet, IP Ethernet

 Kerugian
 Biaya masih relatif tinggi
 Kompleksitas lebih tinggi
ATM bekerja secara tak sinkron
 Untuk menggabungkan informasi, informasi input mula-







mula dimasukkan ke dalam penyangga input (buffer
memory).
Lalu satu per satu dikeluarkan ke output menurut urutan
prioritas tertentu (misalnya FIFO), dan diberi nomor
VCI/VPI baru.
Menggunakan aturan prioritas alih-alih scanning bersiklus
tetap terhadap input seperti yang dilakukan dalam STDM,
Maka penggabungan ini adalah tak sinkron.
Informasi tidak ditempatkan pada slot waktu yang tetap
dari suatu frame waktu yang berulang seperti halnya pada
STDM, melainkan pada slot waktu yang acak
Statical Multiplexing
Cells
Komparasi ATM, PSTN, dan LAN
ATM

Conventional
Telecom

Conventional
LAN

Data, Voice, Video

Voice

Data

Fixed
Cell

Fixed
Frame

Variable
Packet

Cell

Circuit

Packet

Connection-oriented

Connection-oriented

Connectionless

Delivery

Defined Classes

Guaranteed

Best Effort

Access

Dedicated

Dedicated

Shared

Application Dependent

Channel Dependent

Protocol Dependent

Traffic Type
Transmission
Unit
Switching
Connection Type

Rate & Media
Fitur ATM Cell
Cell Features

Benefit

Small

Low latency to support real-time
services like audio and video

Fixed Length

Fast hardware switching

Standardized

Usable in all networks (LAN and WAN)

Transmission Cable

48 Bytes

5
Bytes

Header Data Payload
ATM Example
Creating Cells from Packets
ATM Cells
Cell Header Detail
Jaringan ATM
 Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices:
 End points
 Switching nodes

 Jenis interface di dalam ATM
 User Network Interfaces (UNI)
 Network Node Interfaces (NNI)

End points
Switching nodes

End point

UNI
NNI
UNI
NNI
ATM
Switch

ATM
Switch

NNI

ATM
Switch

UNI
Mekanisme pengiriman data
 Data (jenis apa pun) dipotong-potong menjadi sejumlah ATM cell
 Sebuah virtual channel connection (VCC) dibangun secara end-to-end dengan
suatu ATM address


ATM address digunakan untuk pembangunan koneksi di dalam proses pensinyalan, tetapi
tidak dipakai setelah koneksi terbentuk

 Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam jaringan.
 Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung
 Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes
 UNI: user network interface
 NNI: network network interface
UNI
NNI
UNI
NNI

ATM
Switch

NNI

ATM
Switch

UNI
ATM
Switch
ATM connections & paths
 ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang

diidentifikasikan sebagai:

 Virtual Channel Identifier (VCI)
 Virtual Path Identifier (VPI) (a VP is a logical group of VC’s)

 Identifier bersifat unik dan hanya berlaku secara lokal
 Jika suatu cell tiba pada node berikutnya, VCI dan VPI digunakan

untuk menentukan outgoing port dan VCI/VPI yang baru pada
routing table

Virtual
Channels

Virtual
Paths
Physical Line
Virtual Path dan Virtual Channels
SVC dan PVC
SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam ATM
1. PVC : Permanent Virtual Connection
 Penggunaan virtual connection untuk jangka waktu yang lama
 Di set secara manual oleh operator jaringan


Seperti sirkit sewa pada PSTN

2. SVC : Switched Virtual Connection
 Penggunaan virtual connection dalam waktu yang singkat dan

variabel
 Proses set-up ditangani oleh ATM signaling
 set-up dan release diinisiasi oleh end points


Seperti panggilan telepon dalam PSTN
Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC)
 Setiap end points dapat membangun dan menggunakan

beberapa VC secara simultan
 VP adalah suatu logical group dari beberapa VC yang
memiliki tujuan sama
 Nilai VPI/VCI ditranslasikan kepada suatu nilai VPI/VCI yang
baru pada setiap ATM switching node

ATM
Switch

ATM
Switch
ATM
Switch
Jenis-jenis layanan ATM
Class A
Voice

Service

Legacy Video

Class B
Video Playback

Private Line

ATM
Adaptation
Layer

ATM
Traffic Type

N/A

Frame Relay

SMDS

AAL2

CBR

Class D

Class X
Cell Relay

Compressed
Voice

AAL1

Class C

Desktop &
MPEG Video

AAL
3/4

UBR/ABR

AAL5

UBR/ABR

CBR/VBR/UB
R/ABR
PHYSICAL LAYER
 Physical Medium Sublayer:
 menyediakan kemampuan transmisi bit, meliputi bit
alllignment, line coding, dan jika perlu konversi
electrical/optical
 Transmission Convergence (TC) Sublayer:
 Membangkitkan dan melakukan recovery frame
transmisi
 Melakukan adaptasi terhadap cell flow sesuai dengan
struktur payload dari sistem transmisi yang digunakan
pada arah kirim dan pemisahan cell flow dari frame
transmisi dilakukan pada arah sebaliknya. Frame
transmisi yang digunakan dapat memanfaatkan sistem
transmisi :
 SDH (Synchronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan
G.709, atau
 PDH (Plesiochronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan
G.703, atau
 Berbasis cell
 Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan

mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai
tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed
Data Interface) sebagai option untuk user-network interface.
 Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk
memulihkan kembali (recover) batas –batas cell (cell boundaries).
 Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC
Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada
sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai
yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat
dikoreksi.
 Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell
untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari
sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan
menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell
dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
ATM layer
 Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP

(Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan
dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi
cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima
menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.
 Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan
di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari
setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk
outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan
ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
 Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada

titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field
informasi yang telah diterima dari AAL ditambahkan ATM cell header
(kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat
diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point)
identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan
memisahkan cell header , dan hanya filed informasi saja yang
diteruskan ke AAL.
 Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada
BISDN UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk
mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer
network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi
overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell
dan unassigned cell.
ATM ADAPTATION LAYER (AAL)
 Segmentation & Reassembly (SAR) sublayer, dan
melakukan segmentasi dari informasi higher layer ke
suatu ukuran yang cocok untuk payload dari ATM cell
(48 octet) dari suatu virtual connection. Pada operasi
sebaliknya SAR melakukan perakitan kembali
(reassembly) pada isi dari cell-cell dari suatu virtual
connection menjadi unit-unit data yang akan diteruskan
ke higher layer
 Convergence sublayer (CS)
identifikasi pesan (message identification), time/lock
recovery, dan yang lainnya. Untuk beberapa jenis AAL,
CS juga mendukung transport data melalui ATM
Pengelompokan kelas ATM


Kelas A, dengan karakteristik sbb:






Kelas B, dengan karakteristik sbb:






real time service
VBR
Connection oriented service

Kelas C, dengan karakteristik sbb:






real time service
CBR
Connection oriented service

tidak ada relasi waktu antar source dengan dest.
VBR
Connection oriented service

Kelas D, dengan karakteristik sbb:




tidak ada relasi waktu antar source dengan dest.
VBR
Connectionless oriented service
ITU-T telah mendefinisikan 4 AAL
 AAL 1, adaptasi untuk Constant Bit Rate (CBR) service

(kelas A)
 AAL 2, adaptasi untuk Variable Bit Rate (VBR) service
(kelas B)
 AAL 3, adaptasi untuk connection oriented data
service, dan
 AAL 4, adaptasi untuk connectionless oriented data
service.
ATM Adaptation Layer (AAL)
ATM Adaptation Layer (AAL)
ATM Adaptation Layer (AAL)
ATM Adaptation Layer (AAL)
Tipe Layanan dan Adaptasi
Layanan memanfaatkan sel ATM melalui adaptasi layanan ke dalam sel ATM.
Lapisan layanan adalah klien dati ATM adaptation layer (AAL), yang kemudian
dilayani oleh layer ATM virtual channel (VC).
Beberapa protokol adaptasi telah didiefinisikan adalah :
AAL1 adalah protokol adaptasi untuk layanan constant bit rate (CBR)
AAL2 adalah protokol adaptasi untuk layanan virtual bit rate (VBR).
AAL3/4 adalah protokol gabungan digunakan untuk switched multi-megabit
data service (SMDS), yang didefinisikan untuk menyambungkan local area
networks (LAN) dan metropolitan area networks (MAN) pada 1.544 atau 2.048
Kbps.
Protokol AAL5 sesuai aplikasi data paket, termasuk signaling
Trafik CBR
Trafik CBR dibangkitkan dengan laju yang tetap dan dapat dinyatakan melalui laju
puncaknya, yaitu maksimum pembangkitan trafik selama periode aktifnya. Jenis trafik
ini mempunyai konstrain delay yang sangat ketat. Contoh jenis trafik yang biasa
diwakilinya adalah trafik suara.

Trafik VBR
Trafik VBR biasanya dibangkitkan dengan cara mengubah-ubah besar periode aktif dan
periode idle-nya, atau mengubah-ubah laju pembangkitan bit yang dibangkitkan secara
kontiyu.
Trafik ini dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni trafik real time VBR yang
mempunyai konstrain delay yang sangat ketat dan non real time VBR dengan konstrain
delay yang longgar. Contoh trafik rt-VBR adalah videophone, dan trafik nrt-VBR adalah
file transfer.

Trafik ABR
Trafik ABR merupakan trafik yang bersifat connectionless dan dilayani dengan metoda
usaha terbaik (best effort) di mana tidak mendapatkan jaminan pemakaian alokasi
jaringan maupun kualitas pelayanannya selama hubungan berlangsung. Seperti juga
trafik non real time VBR, trafik ini tidak sensitif terhadap delay, contohnya adalah trafik
E-comerce.
Tabel : Jenis aplikasi layanan jaringan ATM

APLIKASI

Jenis
layanan

Delay
(ms)

Error rate

Voice/audio

CBR

30-40

Digital data

ABR/UBR

>300

Video telephony

CBR

40 – 90

Video bergerak
(MPEG1/2)

CBR/VBR

100

10 6

File transfer

ABR/UBR

>300

10 6

10 3
10 6
10 7

Bit Rate
8 -128 Kbps
0,1 – 10 Mbps

3874 Kbps
1,5 – 6 Mbps
1 – 10 Mbps

More Related Content

What's hot

Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Riswan
 
5 Wide Area Network (Wan)
5 Wide Area Network (Wan)5 Wide Area Network (Wan)
5 Wide Area Network (Wan)Mrirfan
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocolsetioariwibowo
 
Attacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolAttacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolKilly Andi
 
Konsep Sistem UMTS
Konsep Sistem UMTSKonsep Sistem UMTS
Konsep Sistem UMTSFikri Imam
 
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_i
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_iExpl sw chapter_03_vla_ns_part_i
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_iaghacrom
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjHairil Rahman
 
Modul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalModul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalVicka Triarti
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkjumiathyasiz
 

What's hot (16)

Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
Copy of mobileindonesi_adot_net_v1.2
 
(Gsm)
(Gsm)(Gsm)
(Gsm)
 
Basic gsm ok
Basic gsm okBasic gsm ok
Basic gsm ok
 
5 Wide Area Network (Wan)
5 Wide Area Network (Wan)5 Wide Area Network (Wan)
5 Wide Area Network (Wan)
 
Parallel serial prog
Parallel serial progParallel serial prog
Parallel serial prog
 
14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol14module 26 spanning-tree-protocol
14module 26 spanning-tree-protocol
 
Attacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocolAttacker the spanning tree protocol
Attacker the spanning tree protocol
 
GSM PLAN
GSM PLANGSM PLAN
GSM PLAN
 
Konsep Sistem UMTS
Konsep Sistem UMTSKonsep Sistem UMTS
Konsep Sistem UMTS
 
Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14Slide minggu ke 14
Slide minggu ke 14
 
CDMA
CDMACDMA
CDMA
 
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_i
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_iExpl sw chapter_03_vla_ns_part_i
Expl sw chapter_03_vla_ns_part_i
 
circuit switching
circuit  switchingcircuit  switching
circuit switching
 
Tij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkjTij smkn2 tanjung xi tkj
Tij smkn2 tanjung xi tkj
 
Modul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digitalModul#7.transmisi digital
Modul#7.transmisi digital
 
Pertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are networkPertemuan 3 wide are network
Pertemuan 3 wide are network
 

Viewers also liked

Doa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanDoa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanMunawar Shodiq
 
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa Acara
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa AcaraPembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa Acara
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa AcaraMuhammad Tohir
 
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007presentasi materi Microsoft powerpoint 2007
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007dheaherinda
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanMustofa Thovids
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Arry Rahmawan
 

Viewers also liked (7)

Doa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan KegiatanDoa Pembukaan Kegiatan
Doa Pembukaan Kegiatan
 
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa Acara
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa AcaraPembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa Acara
Pembukaan dan penutup do'a PEmbawa Doa Acara
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
 
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007presentasi materi Microsoft powerpoint 2007
presentasi materi Microsoft powerpoint 2007
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #2
 

Similar to ATM Jaringan

Watm interworking 1314
Watm interworking 1314Watm interworking 1314
Watm interworking 1314ampas03
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wansetioariwibowo
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxHuang226674
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMusanif Efendi
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxSMKN 2 Dumai
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerakYudi Hartawan
 
Model open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiModel open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiAlvin Setiawan
 
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Dzaki Rafara
 
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)ym.ygrex@comp
 
Wcdma basic introduction
Wcdma basic introductionWcdma basic introduction
Wcdma basic introductionEcho070388
 

Similar to ATM Jaringan (20)

Watm interworking 1314
Watm interworking 1314Watm interworking 1314
Watm interworking 1314
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Basic gsm ok
Basic gsm okBasic gsm ok
Basic gsm ok
 
Prinsip ATM
Prinsip ATMPrinsip ATM
Prinsip ATM
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
 
Wide Area Network
Wide Area NetworkWide Area Network
Wide Area Network
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptxMateri jaringan komputer_dasar.pptx
Materi jaringan komputer_dasar.pptx
 
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptxMateri_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
Materi_Jaringan_Komputer_Dasar_pptx.pptx
 
Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15Slide minggu ke 15
Slide minggu ke 15
 
9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak9 sistem-komunikasi-bergerak
9 sistem-komunikasi-bergerak
 
Model open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiModel open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksi
 
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Presentasi Menginstalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
Tugas tertulis jaringan komputer iv(ating 5 b)
 
Wcdma basic introduction
Wcdma basic introductionWcdma basic introduction
Wcdma basic introduction
 
03. sentral telepon
03. sentral telepon03. sentral telepon
03. sentral telepon
 
Bab 4.ppt
Bab 4.pptBab 4.ppt
Bab 4.ppt
 
Tugas switching khairul sani
Tugas switching khairul saniTugas switching khairul sani
Tugas switching khairul sani
 

More from ampas03

Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturampas03
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiampas03
 
komunikasi serat optik
komunikasi serat optikkomunikasi serat optik
komunikasi serat optikampas03
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optikampas03
 
Network layer m6
Network layer m6Network layer m6
Network layer m6ampas03
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameterampas03
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedanceampas03
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingampas03
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkampas03
 
Datalink layer m5
Datalink layer m5Datalink layer m5
Datalink layer m5ampas03
 
Bounce diagram technique
Bounce diagram techniqueBounce diagram technique
Bounce diagram techniqueampas03
 
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakBab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakampas03
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakampas03
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakampas03
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanampas03
 
10 wired lan
10 wired lan10 wired lan
10 wired lanampas03
 
10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitchampas03
 
9 multiple access
9 multiple access9 multiple access
9 multiple accessampas03
 
5 multiplexing dan media transmisi(1)
5 multiplexing dan media transmisi(1)5 multiplexing dan media transmisi(1)
5 multiplexing dan media transmisi(1)ampas03
 

More from ampas03 (20)

Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literaturDigital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
Digital 131341 t 27623-analisis kualitas-tinjauan literatur
 
Dasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasiDasar telekomunikasi
Dasar telekomunikasi
 
komunikasi serat optik
komunikasi serat optikkomunikasi serat optik
komunikasi serat optik
 
Serat Optik
Serat OptikSerat Optik
Serat Optik
 
Network layer m6
Network layer m6Network layer m6
Network layer m6
 
Materi s-parameter
Materi s-parameterMateri s-parameter
Materi s-parameter
 
Matching impedance
Matching impedanceMatching impedance
Matching impedance
 
Makalah phase shift keying
Makalah phase shift keyingMakalah phase shift keying
Makalah phase shift keying
 
Komdat
KomdatKomdat
Komdat
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
 
Datalink layer m5
Datalink layer m5Datalink layer m5
Datalink layer m5
 
Bounce diagram technique
Bounce diagram techniqueBounce diagram technique
Bounce diagram technique
 
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerakBab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
Bab 4 perkembangan dan kemajuan sistem komunikasi bergerak
 
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerakBab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
Bab 3 konsep sistem komunikasi bergerak
 
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerakBab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
Bab 2 arsitektur sistem komunikasi bergerak
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
10 wired lan
10 wired lan10 wired lan
10 wired lan
 
10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch10 hub bridgeswitch
10 hub bridgeswitch
 
9 multiple access
9 multiple access9 multiple access
9 multiple access
 
5 multiplexing dan media transmisi(1)
5 multiplexing dan media transmisi(1)5 multiplexing dan media transmisi(1)
5 multiplexing dan media transmisi(1)
 

ATM Jaringan

  • 1. Egi Pratama Rahmad Deni Jefri Yaldi Sahid Ridho Zulpadli
  • 2. Apa Itu ATM?  ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.  Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yg disebut ATM cell  Mendukung berbagai jenis trafik  Data, suara, gambar, video, teks  Mode real-time dan non real-time  Transmisi secara connection oriented  Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)  Bandwidth on demand  High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps  Switching via hardware  Memiliki skalabilitas implementasi  LAN, MAN, hingga WAN
  • 3. ATM Aplication and Network Objectives
  • 4. Konfigurasi jaringan ATM  Alternatif implementasi ATM  Sebagai protokol LAN  Sebagai backbone untuk menghubungkan LAN yang sudah ada (existing ‘legacy’ LAN)  Sebagai backbone untuk menghubungkan jaringan lokal yang lain dengan teknologi yg berbeda, spt Frame Relay, IP network  Sebagai jaringan interkoneksi di antara ATM-attached server/ workstation dan dengan existing ‘legacy’ LAN  Interkoneksi antara beberapa emulasi LAN yang secara logical terpisah, namun menggunakan jaringan fisik ATM yang sama
  • 5. Aspek bisnis ATM Mengapa ATM?  Perkembangan kebutuhan bisnis  Perubahan operasi dari centralized ke distributed  Adanya paradigma distributed processing & client server  Kebutuhan interkoneksi LAN/MAN/WAN  Peningkatan trafik inter-LAN yang cukup besar  Bandwidth on demand
  • 6. Aspek bisnis ATM  Sebelum ATM  Implementasi jaringan yang terpisah untuk komunikasi suara, video conference, dan komunikasi data  Contoh: PSTN (komunikasi suara), ISDN (video conference), jaringan data paket (komunikasi data)  Setelah ATM  Tersedia sebuah jaringan yang dapat digunakan untuk membawa segala jenis trafik dan koneksi antar jaringan
  • 7. Aspek bisnis ATM  Keuntungan ATM  Kecepatan jaringan : tinggi & scalable  Dimungkinkan penerapan QoS  Kemampuan integrasi dengan legacy system  Jaringan multimedia  Kemampuan integasi dengan teknologi lain: Frame Relay, DSL, SDH/Sonet, IP Ethernet  Kerugian  Biaya masih relatif tinggi  Kompleksitas lebih tinggi
  • 8. ATM bekerja secara tak sinkron  Untuk menggabungkan informasi, informasi input mula-     mula dimasukkan ke dalam penyangga input (buffer memory). Lalu satu per satu dikeluarkan ke output menurut urutan prioritas tertentu (misalnya FIFO), dan diberi nomor VCI/VPI baru. Menggunakan aturan prioritas alih-alih scanning bersiklus tetap terhadap input seperti yang dilakukan dalam STDM, Maka penggabungan ini adalah tak sinkron. Informasi tidak ditempatkan pada slot waktu yang tetap dari suatu frame waktu yang berulang seperti halnya pada STDM, melainkan pada slot waktu yang acak
  • 10. Cells
  • 11. Komparasi ATM, PSTN, dan LAN ATM Conventional Telecom Conventional LAN Data, Voice, Video Voice Data Fixed Cell Fixed Frame Variable Packet Cell Circuit Packet Connection-oriented Connection-oriented Connectionless Delivery Defined Classes Guaranteed Best Effort Access Dedicated Dedicated Shared Application Dependent Channel Dependent Protocol Dependent Traffic Type Transmission Unit Switching Connection Type Rate & Media
  • 12. Fitur ATM Cell Cell Features Benefit Small Low latency to support real-time services like audio and video Fixed Length Fast hardware switching Standardized Usable in all networks (LAN and WAN) Transmission Cable 48 Bytes 5 Bytes Header Data Payload
  • 17. Jaringan ATM  Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices:  End points  Switching nodes  Jenis interface di dalam ATM  User Network Interfaces (UNI)  Network Node Interfaces (NNI) End points Switching nodes End point UNI NNI UNI NNI ATM Switch ATM Switch NNI ATM Switch UNI
  • 18. Mekanisme pengiriman data  Data (jenis apa pun) dipotong-potong menjadi sejumlah ATM cell  Sebuah virtual channel connection (VCC) dibangun secara end-to-end dengan suatu ATM address  ATM address digunakan untuk pembangunan koneksi di dalam proses pensinyalan, tetapi tidak dipakai setelah koneksi terbentuk  Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam jaringan.  Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung  Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes  UNI: user network interface  NNI: network network interface UNI NNI UNI NNI ATM Switch NNI ATM Switch UNI ATM Switch
  • 19. ATM connections & paths  ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang diidentifikasikan sebagai:  Virtual Channel Identifier (VCI)  Virtual Path Identifier (VPI) (a VP is a logical group of VC’s)  Identifier bersifat unik dan hanya berlaku secara lokal  Jika suatu cell tiba pada node berikutnya, VCI dan VPI digunakan untuk menentukan outgoing port dan VCI/VPI yang baru pada routing table Virtual Channels Virtual Paths Physical Line
  • 20. Virtual Path dan Virtual Channels
  • 21. SVC dan PVC SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam ATM 1. PVC : Permanent Virtual Connection  Penggunaan virtual connection untuk jangka waktu yang lama  Di set secara manual oleh operator jaringan  Seperti sirkit sewa pada PSTN 2. SVC : Switched Virtual Connection  Penggunaan virtual connection dalam waktu yang singkat dan variabel  Proses set-up ditangani oleh ATM signaling  set-up dan release diinisiasi oleh end points  Seperti panggilan telepon dalam PSTN
  • 22. Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC)  Setiap end points dapat membangun dan menggunakan beberapa VC secara simultan  VP adalah suatu logical group dari beberapa VC yang memiliki tujuan sama  Nilai VPI/VCI ditranslasikan kepada suatu nilai VPI/VCI yang baru pada setiap ATM switching node ATM Switch ATM Switch ATM Switch
  • 23. Jenis-jenis layanan ATM Class A Voice Service Legacy Video Class B Video Playback Private Line ATM Adaptation Layer ATM Traffic Type N/A Frame Relay SMDS AAL2 CBR Class D Class X Cell Relay Compressed Voice AAL1 Class C Desktop & MPEG Video AAL 3/4 UBR/ABR AAL5 UBR/ABR CBR/VBR/UB R/ABR
  • 24. PHYSICAL LAYER  Physical Medium Sublayer:  menyediakan kemampuan transmisi bit, meliputi bit alllignment, line coding, dan jika perlu konversi electrical/optical
  • 25.  Transmission Convergence (TC) Sublayer:  Membangkitkan dan melakukan recovery frame transmisi  Melakukan adaptasi terhadap cell flow sesuai dengan struktur payload dari sistem transmisi yang digunakan pada arah kirim dan pemisahan cell flow dari frame transmisi dilakukan pada arah sebaliknya. Frame transmisi yang digunakan dapat memanfaatkan sistem transmisi :  SDH (Synchronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan G.709, atau  PDH (Plesiochronuous Digital Hierarchy) sesuai dengan G.703, atau  Berbasis cell
  • 26.  Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface.  Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas –batas cell (cell boundaries).  Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi.  Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
  • 27. ATM layer  Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow individual ke VP dan VC terkait.  Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke nilai VPI dan VCI yang baru.
  • 28.  Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang telah diterima dari AAL ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header , dan hanya filed informasi saja yang diteruskan ke AAL.  Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada BISDN UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
  • 29. ATM ADAPTATION LAYER (AAL)  Segmentation & Reassembly (SAR) sublayer, dan melakukan segmentasi dari informasi higher layer ke suatu ukuran yang cocok untuk payload dari ATM cell (48 octet) dari suatu virtual connection. Pada operasi sebaliknya SAR melakukan perakitan kembali (reassembly) pada isi dari cell-cell dari suatu virtual connection menjadi unit-unit data yang akan diteruskan ke higher layer
  • 30.  Convergence sublayer (CS) identifikasi pesan (message identification), time/lock recovery, dan yang lainnya. Untuk beberapa jenis AAL, CS juga mendukung transport data melalui ATM
  • 31. Pengelompokan kelas ATM  Kelas A, dengan karakteristik sbb:     Kelas B, dengan karakteristik sbb:     real time service VBR Connection oriented service Kelas C, dengan karakteristik sbb:     real time service CBR Connection oriented service tidak ada relasi waktu antar source dengan dest. VBR Connection oriented service Kelas D, dengan karakteristik sbb:    tidak ada relasi waktu antar source dengan dest. VBR Connectionless oriented service
  • 32. ITU-T telah mendefinisikan 4 AAL  AAL 1, adaptasi untuk Constant Bit Rate (CBR) service (kelas A)  AAL 2, adaptasi untuk Variable Bit Rate (VBR) service (kelas B)  AAL 3, adaptasi untuk connection oriented data service, dan  AAL 4, adaptasi untuk connectionless oriented data service.
  • 37. Tipe Layanan dan Adaptasi Layanan memanfaatkan sel ATM melalui adaptasi layanan ke dalam sel ATM. Lapisan layanan adalah klien dati ATM adaptation layer (AAL), yang kemudian dilayani oleh layer ATM virtual channel (VC). Beberapa protokol adaptasi telah didiefinisikan adalah : AAL1 adalah protokol adaptasi untuk layanan constant bit rate (CBR) AAL2 adalah protokol adaptasi untuk layanan virtual bit rate (VBR). AAL3/4 adalah protokol gabungan digunakan untuk switched multi-megabit data service (SMDS), yang didefinisikan untuk menyambungkan local area networks (LAN) dan metropolitan area networks (MAN) pada 1.544 atau 2.048 Kbps. Protokol AAL5 sesuai aplikasi data paket, termasuk signaling
  • 38. Trafik CBR Trafik CBR dibangkitkan dengan laju yang tetap dan dapat dinyatakan melalui laju puncaknya, yaitu maksimum pembangkitan trafik selama periode aktifnya. Jenis trafik ini mempunyai konstrain delay yang sangat ketat. Contoh jenis trafik yang biasa diwakilinya adalah trafik suara. Trafik VBR Trafik VBR biasanya dibangkitkan dengan cara mengubah-ubah besar periode aktif dan periode idle-nya, atau mengubah-ubah laju pembangkitan bit yang dibangkitkan secara kontiyu. Trafik ini dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yakni trafik real time VBR yang mempunyai konstrain delay yang sangat ketat dan non real time VBR dengan konstrain delay yang longgar. Contoh trafik rt-VBR adalah videophone, dan trafik nrt-VBR adalah file transfer. Trafik ABR Trafik ABR merupakan trafik yang bersifat connectionless dan dilayani dengan metoda usaha terbaik (best effort) di mana tidak mendapatkan jaminan pemakaian alokasi jaringan maupun kualitas pelayanannya selama hubungan berlangsung. Seperti juga trafik non real time VBR, trafik ini tidak sensitif terhadap delay, contohnya adalah trafik E-comerce.
  • 39. Tabel : Jenis aplikasi layanan jaringan ATM APLIKASI Jenis layanan Delay (ms) Error rate Voice/audio CBR 30-40 Digital data ABR/UBR >300 Video telephony CBR 40 – 90 Video bergerak (MPEG1/2) CBR/VBR 100 10 6 File transfer ABR/UBR >300 10 6 10 3 10 6 10 7 Bit Rate 8 -128 Kbps 0,1 – 10 Mbps 3874 Kbps 1,5 – 6 Mbps 1 – 10 Mbps