1. Dokumen tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi pendidikan. Pengukuran adalah mengukur sesuatu menjadi angka, penilaian adalah menafsirkan hasil pengukuran, dan evaluasi adalah menilai pencapaian tujuan pembelajaran.
1. A.Pengertian Evaluasi
Pengukuran, penila ia n dan evaluas i merupakan kegiatan yang bersifat
hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut dalam kaitannya denganproses belajar mengajar
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalampelaksanaannya harus dilaksanakan secara
berurutan.
Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untuk menguk ur s e s u a t u.
P a d a ha k e k a t nya , k e gia t a n ini a d a la h me mb a nd i n gk a n sesuatu
dengan atau sesuatu yang lain (Anas Sudijono, 1996: 3) Jikak it a me nguk u r
s uhu b a d a n s e s e o r a ng d e nga n t e r mo me t e r , a t a ume ng uk ur j a r a k
k o t a A d e nga n k o t a B, ma k a s e s ungg u h n ya ya ng sedang dilakukan
adalah mengkuant if ikas i keadaan seseorang atautempat kedalam angka.
Karenanya, dapat
dipahami
bahwa pengukuranitu bersifat kuantitatif.Menurut Mardapi (2004: 14) pengukuran
pada dasarnya adalahkegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secara
sistematis.K a r a k t e r i s t i k ya ng t e r d a p a t d a la m o b ye k ya ng d iuk ur
d it r a ns fe r me njad i bentuk angka sehingga lebih mudah untuk dinila i.
aspek- aspek yang terdapat dalam diri manusia seperti kognitif, afektif
danp s ik o mo t o r d ir ub a h me nj a d i a ngk a . K a r e na nya , k e s a la ha n
d a la mme nga ngkaka n aspek - aspek ini harus sekecil mungk in.
K esalahanya n g mungk i n munc u l d a la m me la k uk a n p e nguk ur a n
k hus us ny a dibidang ilmu- ilmu sosial dapat berasal dari alat ukur, cara
mengukurdan obyek yang diukur.Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannya
dengan tes.H a l i n i d i k a r e n a k a n s a l a h s a t u c a r a y a n g s e r i n g
d i p a k a i u n t u k me nguk ur hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan
tes. Selaind e n ga n t e s , t e r k a d a ng j uga d ip e r guna k a n no nt e s . J ik a
t e s d a p a t memberikan informasi tentang karakteristik kognitif dan
psikomotor,maka nontes dapat memberikan informasi tentang karakteristik afektif obyek.
Penilaian
P e n i l a i a n me ru p a k a n b a g i a n p e n t i n g d a n t a k t e rp i s a h k a n
d a l a msistem pendidikan saat ini. Peningkatan kualitas pendidikan dapat
dilihatd a ri n i l a i - n i l a i y a n g d i p e ro l e h s i s w a . T e n t u s a j a u n t u k i t u
d i p e r l u k a n s is tem penilaian yang baik dan tidak bias . Sis tem penilaian
yang baika k a n ma mp u me mb e r i k a n g a mb a r a n t e n t a n g k u a l i t a s
p e mb e l a j a ra n s ehing g a pada g ilirannya akan mampu membantu g uru
merencanakanstrategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistempenilaian yang baik
akanm a m p u m e m b e r i k a n m o t i v a s i u n t u k
s e l a l u m e n i n g k a t k a n kemampuannya.Dalam s is tem evaluas i
has il belajar, penilaian merupakan lang kahlanjutan setelah dilakukan
pengukuran. informasi yang diperoleh dari hasilp e n g u k u ra n s e l a n j u t n y a
d i d e s k ri p s i k a n d a n d i t a f s i rk a n . K a r e n a n y a , m e n u r u t
D j e m a r i M a r d a p i ( 1 9 9 9 : 8 ) p e n i l a i a n a d a l a h
k e g i a t a n menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut
Cangelosi(1995: 21) penilaian adal ah keputus an tentang nilai. Ole h
karena itu,langkah selanjutnya setelah melaksanakan pengukuran adalah
2. penilaian.Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat
padates. Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.Me n u r u t
D j e ma ri Ma rd a p i ( 2 0 0 4 : 1 8 ) a d a d u a a c u a n y a n g
d a p a t dipergunakan dalam melakukan penilaian yaitu acuan norma dan
acuankriteria. Dalam melakukan penilaian dibidang pendidikan, kedua acuan inid a p a t
d i p e r g u n a k a n . A c u a n n o r m a b e r a s u m s i b a h w a
k e m a m p u a n s es eorang berbeda s erta dapat dig amba rka n menurut
kurva dis tribus inormal. Sedangkan acuan kriteria berasumsi bahwa apapun bisa
dipelajarisemua orang namun waktunya bisa berbeda.P e n g g u n a a n a c u a n
n o r m a d i l a k u k a n u n t u k m e n y e l e k s i d a n meng etahui dima na
pos is i s es eorang terhadap kelompoknya. Mis alnya jika seseorang
mengikuti tes tertentu, maka hasil tes akan memberikang ambaran dimana
pos is inya jika dibanding kan deng an orang lain yang me n g i k u t i t e s
t e rs e b u t . A d a p u n a c u a n k r i t e r i a d i p e rg u n a k a n u n t u k menentukan
kelulus an s es eorang deng an membanding kan has i l yang dicapai dengan
kriteria yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Acuan inibiasanya digunakan
untuk menentukan kelulusan seseorang. Seseorang yang dikatakan telah
lulus berarti bisa melakukan apa yang terdapat dalam kriteria yang telah
ditetapkan dan sebaliknya. Acuan kriteria, inibiasanya dipergunakan untuk ujian-ujian
praktek.
Evaluasi
Evaluas i Menurut Suharsimi Arikunto (2004:1) adalah kegiatanunt uk
mengump ulk a n informa s i tentang bekerjanya sesuatu, yangselanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan. Dalam bidang pendidikan,evaluasi sebagaimana dikatakan Gronlund
(1990:5) merupakan prosesy a n g s i s t e m a t i s t e n t a n g
m e n g u m p u l k a n , m e n g a n a l i s i s d a n m e n a f s i r k a n
i n f o r m a s i u n t u k m e n e n t u k a n s e j a u h m a n a
t u j u a n p e mb e la j a r a n t e la h d ic a p a i o le h s is w a . M e nur ut D j e ma r i
M a r d a p i(2004: 19) evaluas i adalah proses mengump ulka n infor mas i
untukmengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.Dari pendapat di atas, ada
beberapa hal yang menjadi ciri khasdari evaluasi yaitu: (1) sebagai kegiatan yang
sistematis, pelaksanaane v a l u a s i h a r u s l a h d i l a k u k a n s e c a r a
b e r k e s i n a m b u n g a n . S e b u a h program pembelajaran seharusnya
dievaluasi disetiap akhir programt e r s e b u t , ( 2 ) d a l a m p e l a k s a n a a n
e v a l u a s i d i b u t u h k a n d a t a d a n informasi yang akurat untuk menunjang
keputusan yang akan diambil.Asumsi-asumsi ataupun prasangka. bukan merupakan landasan
untukmengambil keputusan dalam evaluasi, dan (3) kegiatan evaluasi dalampendidikan tidak
pernah terlepas dari tujuan-tujuan pembelajaran yangtelah ditetapkan sebelumnya. Karena
itulah pendekatan goal orientedm e r u p a k a n p e n d e k a t a n y a n g
p a l i n g s e s u a i u n t u k e v a l u a s i pembelajaran.
3. 1
BAB IPENDAHULUAN
A. PengertianPengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan1.
Pengukuran
Pengukuran dapat diartikan dengan kegiatan untukmengukur sesuatu. Padahakekatnya, kegiatan ini
adalahmembandingkan sesuatu dengan atausesuatu yang lain (AnasSudijono, 1996:3). Jika kita
mengukur suhu badan seseorangdengan termometer, atau mengukur jarak kota Adengan kota B,maka
sesungguhnya yang sedang dilakukan adalahmengkuantifikasi keadaan seseorang atautempat kedalamangka.
Karenanya, dapat dipahami bahwa pengukuran itubersifat kuantitatif.Dalam dunia pendidikan, yang
dimaksud pengukuransebagaimana disampaikan Cangelosi (1995:21) adalah prosespengumpulan data
melalui pengamatan empiris. Prosespengumpulan ini dilakukan untuk menaksir apa yang telahdiperoleh siswa
setelah mengikuti pelajaran selama waktutertentu. Proses ini dapat dilakukan dengan mengamati
kinerjamereka, mendengarkan apayang mereka katakan sertamengumpulkan informasi yang sesuai dengan
tujuan melaluiapa yang telah dilakukan siswa.Menurut Mardapi (2004:14) pengukuran padadasarnyaadalah
kegiatan penentuan angka terhadap suatu obyek secarasistematis. Karakteristik yang terdapat dalam obyek
yangdiukur ditransfer menjadi bentuk angka sehingga lebih mudahuntuk dinilai. aspek-aspek yang terdapat
dalam diri manusia
seperti kognitif, afektif danpsikomotor dirubah menjadi angka.Karenanya, kesalahan dalam mengangkakan
aspek-aspekiniharus sekecil mungkin. Kesalahan yang mungkin muncul dalammelakukan pengukuran
khususnya dibidang ilmu-ilmu sosialdapat berasal dari alat ukur, cara mengukur dan obyek
yangdiukur.Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitannyadengan tes.Hal ini dikarenakan salah satu
cara yang seringdipakai untuk mengukur hasil yang telah dicapai siswa adalahdengan tes.Selain dengan tes,
terkadang juga dipergunakannontes. Jika tes dapat memberikan informasi tentangkarakteristik kognitif dan
psikomotor, maka nontes dapatmemberikan informasi tentang karakteristik afektif obyek.
2.
Penilaian
Penilaian merupakan bagian penting dantak terpisahkandalam sistem pendidikan saat ini. Peningkatan
kualitaspendidikan dapat dilihat dari nilai-nilai yang diperoleh siswa. Tentu saja untuk itu diperlukan
sistem penilaian yang baik dantidak bias. Sistem penilaian yang baik akanmampumemberikan
gambaran tentang kualitas pembelajaran sehinggapada gilirannya akan mampu membantu guru
merencanakanstrategi pembelajaran. Bagi siswa sendiri, sistem penilaian yangbaik akan mampu
memberikan motivasi untuk selalumeningkatkan kemampuannya.Dalam sistem evaluasi hasil belajar,
penilaian merupakanlangkah lanjutan setelah dilakukan pengukuran. informasi yangdiperoleh dari hasil
pengukuran selanjutnya dideskripsikan danditafsirkan. Karenanya, menurut Djemari Mardapi
(1999:8)
penilaian adalah kegiatan menafsirkan ataumendeskripsikanhasil pengukuran. Menurut Cangelosi (1995:21)
penilaianadalah keputusan tentang nilai. Oleh karena itu, langkahselanjutnya setelah melaksanakan
pengukuran adalahpenilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab soal-soal yang terdapat pada
tes. Hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkandalam bentuk nilai.Menurut Djemari Mardapi
(2004:18) ada dua acuan yangdapat dipergunakan dalam melakukan penilaian yaitu
acuannorma danacuan kriteria. Dalam melakukan penilaian dibidangpendidikan, kedua acuan ini
dapat dipergunakan. Acuan normaberasumsi bahwa kemampuan seseorang berbeda serta
dapatdigambarkan menurut kurva distribusi normal. Sedangkanacuan kriteria berasumsi
bahwa apapun bisa dipelajari semuaorang namun waktunya bisa berbeda.Penggunaan acuan norma
dilakukan untuk menyeleksi danmengetahui dimana posisi seseorang terhadap kelompoknya.Misalnya jika
seseorang mengikuti tes tertentu, maka hasil tesakan memberikan gambaran dimana posisinya
4. jikadibandingkan dengan orang lain yang mengikuti tes tersebut.Adapun acuan kriteria dipergunakan untuk
menentukankelulusan seseorang dengan membandingkan hasil yang dicapaidengan kriteria yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Acuan inibiasanya digunakan untuk menentukan kelulusan seseorang.Seseorang
yang dikatakan telah lulus berarti bisa melakukanapa yang terdapat dalam kriteria yang telah ditetapkan
dansebaliknya. Acuan kriteria, ini biasanya dipergunakan untukujian-ujian praktek. Dengan adanya acuan
norma atau kriteria,hasil yang sama yang didapat dari pengukuran ataupunpenilaian akandapat
diinterpretasikan berbedasesuai dengan
acuan yang digunakan. Misalnya, kecepatan kendaraan 40km/jam akan memiliki interpretasi yang berbeda
apabilakendaraan tersebut adalah sepeda danmobil.
3.
Evaluasi
Pengukuran, penilaian danevaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Artinya ketiga
kegiatan tersebut dalamkaitannya dengan proses belajar mengajar tidak dapatdipisahkan satu sama lain
dandalam pelaksanaannya harusdilaksanakan secara berurutan.Evaluasi Menurut Suharsimi (2004:1) adalah
kegiatanuntuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untukmenentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.Dalam bidang
pendidikan, evaluasi sebagaimana dikatakanGronlund (1990:5) merupakan proses yang sistematis
tentangmengumpulkan, menganalisis danmenafsirkan informasi untukmenentukan sejauhmana tujuan
pembelajaran telah dicapaioleh siswa. Menurut Djemari Mardapi (2004:19) evaluasi adalahproses
mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaianbelajar kelas atau kelompok.Dari pendapat di
atas, ada beberapa hal yang menjadi cirikhas dari evaluasi yaitu: (1)sebagai kegiatan yang
sistematis,pelaksanaan evaluasi haruslah dilakukan secaraberkesinambungan. Sebuah program pembelajaran
seharusnyadievaluasi disetiap akhir program tersebut, (2)dalampelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan
informasi yangakurat untuk menunjang keputusan yang akandiambil.Asumsi-asumsi ataupun
prasangka. bukan merupakan
landasan untuk mengambil keputusan dalam evaluasi, dan(3)kegiatan evaluasi dalam pendidikan tidak
pernah terlepas daritujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.Karena itulah pendekatan
goal oriented
merupakan pendekatan yang paling sesuai untuk evaluasi pembelajaran.Menurut Suharsimi (2007:3)
mendefinisikan;
Mengukur
adalah membanding-kan sesuatu dengan satu ukuran.Pengukuran bersifat kuantitatif.
Menilai
adalah mengambilsuatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.
Evaluasi
adalah meliputi kedua langkah diatas, yaknimengukur danmenilai.Dalam pembelajaran yang terjadi di
sekolah ataukhususnya di kelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan
demikian, guru patut dibekalidengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya,
yaknimengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugasmengukur apakahsiswa sudah menguasai
ilmu yang dipelajarioleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yangdirumuskan.
4.
Tujuan dan Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian pendidikan antara lain :a.
Penilaian berfungsi sebagai selektif, dengan penilaian gurumempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau
penilaianterhadap siswanya.b.
5. Penilaian berfungsi sebagai diagnostik, dengan penilaiansebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada
siswatentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinyasebab-sebab kelemahan ini, akanlebih
mudah dicari carauntuk mengatasinya.
c.
Penilaian
berfungsi sebagai
penempatan,
dengan
penilaianguru
dapat