SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Bahan
Penyerap Logam Krom,
Kadmiun dan Besi Dalam Air Lindi TPA
Imtihana Rosidatul Ummah
10630049
Limbah Tahu
Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa
pengolahan kedele menjadi tahu yang terbuang
karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu
sehingga tidak dapat dikonsumsi.
Limbah tahu terdiri atas dua jenis yaitu limbah
cair dan limbah padat. Limbah ini terjadi karena
adanya sisa air tahu yang tidak menggumpal,
potongan tahu yang hancur karena proses
penggumpalan yang tidak sempurna serta cairan
keruh kekuningan yang dapat menimbulkan bau tak
sedap bila dibiarkan (Nurhasan dkk., 1991).
Limbah tahu yang berasal dari buangan industri
tahu masih memiliki sifat yang sama dengan tahu
yang telah jadi meskipun telah hancur. Pemanfaatan
limbah tahu ini sebagai penyerap karena tahu
mengandung protein yang memiliki daya serapan dari
asam-asam amino yang membentuk zwitter ion
bermuatan dua). Protein yang memiliki sisi-sisi aktif
ini dapat mengikat ion-ion logam ataupun senyawa
lainnya. Logam-logam bebahaya seperti kadmium,
timbal, merkuri dan arsen bersifat toksik dapat diikat
dengan protein sebagai metalotionein (Darmono,
1995).
Limbah Tahu
Asam amino memiliki sifat khas antara lain:
a. Asam amino rnempunyai gugus -COOH yang bersifat asam dan gugus
–NH2 yang bersifat basa sehingga molekul ini bersifat amfoter.
b. Oleh karena asam amino mengandung gugus yang bersifat asam dan
basa di dalam larutannya, asam amino membentuk zwitter ion.
Zwitter ion sebenarnya terletak di tengah-tengah sistem
keseimbangan antara kation dan anion seperti di bawah ini.
c. Asam amino mempunyai pH isoelektrik, yaitu pH yang muatan positif
dan muatan negatifnya sama kuat.
Dari sifat asam amino inilah sehingga tahu dan limbah tahu dapat
mengikat logam berat.
Pengolahan Limbah Padat Tahu
Proses pengelolaan limbah padat sebelum
pengolahan juga tidak jauh berbeda, setiap ampas
yang dihasilkan dari proses penyaringan ditampung
dalam sak (karung) atau ember, kemudian dijual ke
pelanggan dengan harga Rp2.500/ember atau
Rp7.000/sak.
Upaya pengolahan limbah padat tahu rata-rata
dibuat pakan ternak, tempe gembus, kerupuk ampas
tahu dan sebagian tepung ampas tahu yang
digunakan sebagai bahan pembuat roti kering dan roti
basah.
Biosorpsi dan Serapan
Gadd and White dalam Nurdin (1998) menyatakan
bahwa biosorpsi adalah proses penyerapan yang tidak
bergantung pada metabolisme yang terjadi terutama
pada permukaan dinding sel dan permukaan lainnya
melalui mekanisme fisik dan kimia.
Serapan merupakan fenomena yang terjadi pada
permukaan zat lain (Sukardjo, 1990). Atau serapan
adalah suatu akibat medan gaya pada permukaan
padatan (penyerap) yang menarik molekul-molekul
gas/uap atau cairan (adsorbat) (Majid, 2001).
Penyerapan secara umum dapat diartikan sebagai proses
pengumpulan benda-benda terlarut yang terdapat dalam
larutan dua permukaan itu bisa antar cairan dan gas,
padatan dan cairan (Baba, 1999).
Lindi
Pembuangan sampah secara land fill akan
mengalami perubahan fisik, kimia dan biologis secara
simultan yang diantaranya menghasilkan cairan yang
disebut lindi atau leachate (Damanhuri, 1993). Clark
(dalam lchrar, 2001) menyatakan bahwa cairan lindi
dari TPA merupakan cairan yang berasal dari luar
seperti aliran permukaan, curah hujan dan air tanah
setelah melewati atau memasuki limbah padat yang
mengalami dekomposisi. Dalam keadaan normal, lindi
dijumpai pada dasar land fill, pergerakan lindi bisa ke
arah vertikal maupun horizontal tergantung pada
karakteristik material di sekitarnya (Fungaroli dalam
Ichrar, 2001).
Logam Berat
Logam berat masih termasuk golongan logam dengan
kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain.
Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam
berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme
hidup (Drs. Heryanto Palar, Oktober 2004).
Menurut Arnold (1990 dalam Subowo et.al. 1999), Logam
berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih
besar dari g/cm3 antara lain Cd, Hg, Pb, Cu, Zn, Cr dan Ni. Logam
berat Cu, Zn dan Ni merupakan logam esensial sedangkan Cd, Hg
dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat
tertentu menjadi logam beracun bagi mahluk hidup. Logam berat
berbahaya umumnya memiliki rapat massa tinggi dan jumlah
konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya, seperti
merkuri atau air raksa (Hg), Kadmium (Cd), Arsen (As), kromium
(Cr), Talium (Ti) dan timbal (Pb) .
Pembahasan
Limbah industri tahu dapat dimanfaatkan untuk
menjadi pengadsorpsi dengan nilai ekonomi yang
lebih tinggi. Hal ini dapat kita lakukan karena dari
hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap 1 kg limbah
tahu dapat menghasilkan ±0,250 kg pengadsorpsi.
Proses pengolahan sangat sederhana, waktu yang
relatif singkat (±14 jam) serta tidak menggunakan
bahan kimia.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi
Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan
jumlah Cr teradsorpsi.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi
Berdasarkan grafik tersebut, dapat diketahui
bahwa pengadsorpsi dari limbah tahu memiliki
kemampuan untuk mengadsorpsi krom.
Akan tetapi setelah 90 menit sampai 150 menit
tidak mengalami peningkatan adsorpsi krom yang
signifikan lagi. Hal ini dapat dimungkinkan karena
gugus-gugus aktif yang ada pada pengadsorpsi mulai
jenuh oleh krom dan konsentrasi krom dalam larutan
semakin kecil jumlahnya.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom,Kadmium dan Besi.
Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan
jumlah Cd teradsorpsi.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom,Kadmium dan Besi.
Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa
secara umum logam kadmiun akan teradsorpsi
semua pada menit 30 sampai dengan menit ke 150.
Hal ini terjadi karena logam kadmiun yang
terdapat dalam sampel lindi terlalu kecil hanya
0,01 mg/L.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi
Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan
jumlah Fe teradsorpsi.
Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap
Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi
Berdasarkan grafik tersebut, semakin lama
penyerap kontak dengan limbah air lindi akan
berbanding lurus dengan teradsorpsinya besi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengadsorpsi dari limbah tahu
memiliki kemampuan untuk menyerap besi.
Setelah 120 menit sampai 150 menit tidak
mengalami peningkatan serapan besi yang signifikan
lagi. Hal ini dapat dimungkinkan karena gugus-gugus
aktif yang ada pada pengadsorpsi mulai jenuh oleh besi
dan konsentrasi besi dalam larutan semakin kecil
jumlahnya. Kondisi ini sangat kecil kemungkinan untuk
terjadinya adsorpsi oleh gugus aktif dari ion zwiter dari
senyawa protein yang ada dalam bahan pengadsorpsi
terhadap molekul-molekul besi.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah
Cr teradsorpsi.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Berdasarkan grafik tersebut, memperlihatkan
bahwa massa pengadsorpsi yang berinteraksi dengan
limbah air lindi berbanding lurus dengan
teradsorpsinya krom.
Terlihat bahwa peningkatan konsentrasi logam
krom yang teradsorpsi pada massa pengadsorpsi 100
mg dan 300 mg mengalami peningkatan secara
signifikan. Hal ini disebabkan karena efektivitas
pengadsorpsi masih tinggi dimana kapasitas gugus
aktifnya masih banyak begitu juga jumlah krom dalam
larutan masih cukup tinggi.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah
Cd teradsorpsi.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa
secara umum logam krom akan teradsorpsi semua
pada massa 100 mg sampai dengan massa 1000 mg.
Hal ini terjadi karena logam kadmiun yang terdapat
dalam sampel air lindi terlalu kecil hanya 0,01 mg/L.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah
Fe teradsorpsi.
Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan
Logam Krom, Kadmiun Dan Besi
Pada keadaan gugus aktif pengadsorpsi belum
jenuh oleh adsorban, maka peningkatan adsorban
yang berinteraksi akan meningkatkan secara linier
jumlah adsorban yang teradsorpsi. Peningkatan
konsentrasi adsorban yang diinteraksikan tidak akan
meningkatkan jumlah yang teradsorpsi apabila gugus
aktif pengadsorpsi telah jenuh oleh adsorban.
Kecenderungan ini diperlihatkan oleh pengadsorpsi
(100, 300 dan 500 mg) bahwa serapan mula-mula
naik secara linier sebab konsentrasi besi masih tinggi,
kemudian serapan berlangsung secara perlahan-lahan
dan pada berat pengadsorpsi 700 dan 1000 mg tidak
terlalu besar peningkatan serapan besi.
Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak
Dari tabel Anava, perlakuan variasi berat
penyerap pengadsorpsi (A) menunjukkan bahwa Fhitung
(23,55) > Ftabel (6,61 dan 16,26) ini menyatakan
bahwa Ho ditolak, yang menyatakan bahwa ada
perbedaan rata-rata perlakuan variasi berat
pengadsorpsi terhadap kadar logam krom yang
teradsorpsi dalam limbah air lindi. Begitu juga pada
perlakuan variasi waktu kontak (B) dengan perbedaan
yang nyata yaitu Fhitung (35,60) > Ftabel (6,61 dan
16,26) sehingga variasi waktu kontak antara
pengadsorpsi dengan limbah air lindi memiliki
perbedaan rata-rata terhadap adsorpsi logam krom.
Uji ini menunjukkan tidak ada interaksi antara
perlakuan berat pengabsorpsi dan waktu kontak
terhadap adsorpsi logam krom dalam limbah air lindi.
1. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap
Logam Krom
Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak
Dari tabel Anava, tidak menunjukkan pengaruh
perlakuan berat penyerap dan waktu kontak (AB)
terhadap adsorpsi logam kadmiun dalam limbah air
lindi karena Fhitung (0,000021) < Ftabel (4,24 dan 7,77).
Uji ini menunjukkan tidak ada interaksi antara
perlakuan berat penyerap dan waktu kontak terhadap
adsorpsi logam kadmiun dalam limbah air lindi.
2. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap
Logam Kadmium
Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak
Dari tabel Anava, perlakuan variasi berat penyerap (A)
menunjukkan bahwa Fhitung(106,21)> Ftabel(6,61 dan 16,26) ini
menyatakan bahwa Ho ditolak, yang menyatakan bahwa ada
perbedaan rata-rata perlakuan variasi berat pengadsorpsi
terhadap kadar logam besi yang teradsorpsi dalam limbah air
lindi. Begitu juga pada perlakuan variasi waktu kontak (B)
dengan perbedaan yang nyata yaitu Fhitung (113,44) > Ftabel
(6,61 dan 16,26) sehingga variasi waktu kontak antara
pengadsorpsi dengan limbah air lindi memiliki perbedaan rata-
rata terhadap adsorpsi logam besi.
Dari tabel Anava, menunjukkan pengaruh perlakuan berat
pengadsorpsi dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam besi
dalam limbah air lindi karena Fhitung (4,77) < Ftabel (4,24 dan
7,77). Uji ini menunjukkan ada interaksi antara perlakuan berat
pengadsorpsi dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam besi
dalam limbah air lindi pada tarap kepercayaan 95% tetapi pada
taraf kepercayaan 99% tidak menunjukkan adanya interaksi.
3. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap
Logam Fe
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
a. Ada pengaruh variasi berat dan waktu kontak pengadsorpsi dari
limbah tahu terhadap adsorpsi logam Cr dan Fe pada limbah air
lindi TPA.
b. Tidak ada pengaruh variasi berat dan waktu kontak pengadsorpsi
dari limbah tahu terhadap adsorpsi logam Cd pada limbah air lindi
TPA.
c. Kondisi optimum pengadsorpsi dari limbah tahu mengadsorpsi
logam Cr dan Fe dalam limbah air lindi TPA adalah pada berat
1000 mg dan waktu kontak 150 menit.
d. Kemampuan maksimum adsorben dari limbah tahu mengadsorpsi
krom dalam limbah air lindi TPA sebesar 100% dan besi sebesar
95,53%, sedangkan kemampuan maksimum limbah tahu dalam
mengadsorpsi logam kadmiun tidak diperoleh.
e. Untuk analisa anava yang dilakukan pada pengaruh perlakuan
berat pengadsorpsi (limbah tahu) dan waktu

More Related Content

What's hot

Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
KROMATOGRAFI PENUKAR IONKROMATOGRAFI PENUKAR ION
KROMATOGRAFI PENUKAR IONEno Lidya
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahAdinda Khairunnisa
 
Pemyerapan permukaan gas-padat
Pemyerapan permukaan gas-padatPemyerapan permukaan gas-padat
Pemyerapan permukaan gas-padatAlfiah Alif
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air lautHeriEffendy2
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...qlp
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airDwi Mahardhika
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasUIN Alauddin Makassar
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriHesti Radean
 

What's hot (19)

Resin penukar ion
Resin penukar ionResin penukar ion
Resin penukar ion
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
KROMATOGRAFI PENUKAR IONKROMATOGRAFI PENUKAR ION
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbahPenerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
Penerapan konsep reaksi redoks dalam pengolahan limbah
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 
Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ionKromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion
 
Pemyerapan permukaan gas-padat
Pemyerapan permukaan gas-padatPemyerapan permukaan gas-padat
Pemyerapan permukaan gas-padat
 
Pemurnian air laut
Pemurnian air lautPemurnian air laut
Pemurnian air laut
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Adsorbsi
AdsorbsiAdsorbsi
Adsorbsi
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditasPenentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
Penentuan kadar ca dan mg serta turbiditas
 
Makalah koloid 9
Makalah koloid 9Makalah koloid 9
Makalah koloid 9
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetriAnalisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
Analisis kesadahan air dan pengendapan besi secara gravimetri
 
Air sadah
Air sadahAir sadah
Air sadah
 

Viewers also liked

Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawi
Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawiPotensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawi
Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawiOswar Mungkasa
 
Corporate social responsibility
Corporate social responsibilityCorporate social responsibility
Corporate social responsibilityMuhammad Ali
 
Curriculum night
Curriculum night Curriculum night
Curriculum night cindy ashe
 
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...CRL Asia
 
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017Société Tripalio
 
Landfill leachate treatment practical case
Landfill leachate treatment practical caseLandfill leachate treatment practical case
Landfill leachate treatment practical caseFanny Zhang
 
Landfill
LandfillLandfill
LandfillVanessa
 
Porting Flickr to YUI3
Porting Flickr to YUI3Porting Flickr to YUI3
Porting Flickr to YUI3rharmes
 
Landfill leachate treatment
Landfill leachate treatmentLandfill leachate treatment
Landfill leachate treatmentJohn Pravin
 
Drees complémentaire santé-contrats individuels
Drees complémentaire santé-contrats individuelsDrees complémentaire santé-contrats individuels
Drees complémentaire santé-contrats individuelsSociété Tripalio
 
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիիմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիAshkhen Grigoryan
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testMohd Najib Yusof
 
Health in America and the World
Health in America and the WorldHealth in America and the World
Health in America and the WorldJohn Grant
 
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...Insight Technology, Inc.
 

Viewers also liked (20)

Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawi
Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawiPotensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawi
Potensi alternatif pengolahan leachate secara kimiawi
 
Corporate social responsibility
Corporate social responsibilityCorporate social responsibility
Corporate social responsibility
 
Curriculum night
Curriculum night Curriculum night
Curriculum night
 
Redes Sociais
Redes SociaisRedes Sociais
Redes Sociais
 
Logo Sarasota
Logo SarasotaLogo Sarasota
Logo Sarasota
 
A influência dos níveis de percepção de riscos
A influência dos níveis de percepção de riscosA influência dos níveis de percepção de riscos
A influência dos níveis de percepção de riscos
 
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...
Leachate management of Constructed wetlands_Yuka Ogata_National Institute for...
 
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017
IDCC 1761 Accord salaires 01 01 2017
 
Landfill leachate treatment practical case
Landfill leachate treatment practical caseLandfill leachate treatment practical case
Landfill leachate treatment practical case
 
Landfill
LandfillLandfill
Landfill
 
Porting Flickr to YUI3
Porting Flickr to YUI3Porting Flickr to YUI3
Porting Flickr to YUI3
 
Landfill leachate treatment
Landfill leachate treatmentLandfill leachate treatment
Landfill leachate treatment
 
Drees complémentaire santé-contrats individuels
Drees complémentaire santé-contrats individuelsDrees complémentaire santé-contrats individuels
Drees complémentaire santé-contrats individuels
 
Aqidah ke 1
Aqidah ke 1Aqidah ke 1
Aqidah ke 1
 
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգիիմ քաղաքը` թումոյի այգի
իմ քաղաքը` թումոյի այգի
 
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard testProcedure f.a.c.t.s. dipcard test
Procedure f.a.c.t.s. dipcard test
 
Test
TestTest
Test
 
Health in America and the World
Health in America and the WorldHealth in America and the World
Health in America and the World
 
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
[data security showcase Sapporo 2015] D27:運用担当者のための OpenSSL 入門 by ユーザーサイド株式会社...
 
Cumpleaños especial (pasado)
Cumpleaños especial (pasado)Cumpleaños especial (pasado)
Cumpleaños especial (pasado)
 

Similar to Limbah Tahu untuk Adsorpsi Logam

Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )Eko Supriyadi
 
Seminar penelitian
Seminar penelitianSeminar penelitian
Seminar penelitianZharoh Elba
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam beratyolaprisci31
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasJho Baday
 
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfBahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfYADIIRWANTO
 
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...Ferdian234
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...A'an Samawa
 
Review jurnal peanfaatan daun nanas
Review jurnal  peanfaatan daun nanasReview jurnal  peanfaatan daun nanas
Review jurnal peanfaatan daun nanasJho Baday
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersihheny novi
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 

Similar to Limbah Tahu untuk Adsorpsi Logam (20)

Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )
 
Sartji taberima
Sartji taberimaSartji taberima
Sartji taberima
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
Muhlis
MuhlisMuhlis
Muhlis
 
Seminar penelitian
Seminar penelitianSeminar penelitian
Seminar penelitian
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
Laporan Praktiku Alkali Tanah
 Laporan Praktiku Alkali Tanah Laporan Praktiku Alkali Tanah
Laporan Praktiku Alkali Tanah
 
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanasEko budiyanto pemanfaatan daun nanas
Eko budiyanto pemanfaatan daun nanas
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
Geografi presentasi
Geografi presentasiGeografi presentasi
Geografi presentasi
 
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdfBahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
Bahan Training Sampling, Preparasi, dan Analisa Batubara.pdf
 
Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
Rahma 42 50 analisis konsentrasi merkuri (hg) dan cadmium (cd) di muara sunga...
 
Review jurnal peanfaatan daun nanas
Review jurnal  peanfaatan daun nanasReview jurnal  peanfaatan daun nanas
Review jurnal peanfaatan daun nanas
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4KIMIA Unsur Transisi Periode 4
KIMIA Unsur Transisi Periode 4
 
Batubara bersih
Batubara bersihBatubara bersih
Batubara bersih
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Limbah Tahu untuk Adsorpsi Logam

  • 1. Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Bahan Penyerap Logam Krom, Kadmiun dan Besi Dalam Air Lindi TPA Imtihana Rosidatul Ummah 10630049
  • 2. Limbah Tahu Limbah tahu berasal dari buangan atau sisa pengolahan kedele menjadi tahu yang terbuang karena tidak terbentuk dengan baik menjadi tahu sehingga tidak dapat dikonsumsi. Limbah tahu terdiri atas dua jenis yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah ini terjadi karena adanya sisa air tahu yang tidak menggumpal, potongan tahu yang hancur karena proses penggumpalan yang tidak sempurna serta cairan keruh kekuningan yang dapat menimbulkan bau tak sedap bila dibiarkan (Nurhasan dkk., 1991).
  • 3. Limbah tahu yang berasal dari buangan industri tahu masih memiliki sifat yang sama dengan tahu yang telah jadi meskipun telah hancur. Pemanfaatan limbah tahu ini sebagai penyerap karena tahu mengandung protein yang memiliki daya serapan dari asam-asam amino yang membentuk zwitter ion bermuatan dua). Protein yang memiliki sisi-sisi aktif ini dapat mengikat ion-ion logam ataupun senyawa lainnya. Logam-logam bebahaya seperti kadmium, timbal, merkuri dan arsen bersifat toksik dapat diikat dengan protein sebagai metalotionein (Darmono, 1995). Limbah Tahu
  • 4. Asam amino memiliki sifat khas antara lain: a. Asam amino rnempunyai gugus -COOH yang bersifat asam dan gugus –NH2 yang bersifat basa sehingga molekul ini bersifat amfoter. b. Oleh karena asam amino mengandung gugus yang bersifat asam dan basa di dalam larutannya, asam amino membentuk zwitter ion. Zwitter ion sebenarnya terletak di tengah-tengah sistem keseimbangan antara kation dan anion seperti di bawah ini. c. Asam amino mempunyai pH isoelektrik, yaitu pH yang muatan positif dan muatan negatifnya sama kuat. Dari sifat asam amino inilah sehingga tahu dan limbah tahu dapat mengikat logam berat.
  • 5. Pengolahan Limbah Padat Tahu Proses pengelolaan limbah padat sebelum pengolahan juga tidak jauh berbeda, setiap ampas yang dihasilkan dari proses penyaringan ditampung dalam sak (karung) atau ember, kemudian dijual ke pelanggan dengan harga Rp2.500/ember atau Rp7.000/sak. Upaya pengolahan limbah padat tahu rata-rata dibuat pakan ternak, tempe gembus, kerupuk ampas tahu dan sebagian tepung ampas tahu yang digunakan sebagai bahan pembuat roti kering dan roti basah.
  • 6. Biosorpsi dan Serapan Gadd and White dalam Nurdin (1998) menyatakan bahwa biosorpsi adalah proses penyerapan yang tidak bergantung pada metabolisme yang terjadi terutama pada permukaan dinding sel dan permukaan lainnya melalui mekanisme fisik dan kimia. Serapan merupakan fenomena yang terjadi pada permukaan zat lain (Sukardjo, 1990). Atau serapan adalah suatu akibat medan gaya pada permukaan padatan (penyerap) yang menarik molekul-molekul gas/uap atau cairan (adsorbat) (Majid, 2001). Penyerapan secara umum dapat diartikan sebagai proses pengumpulan benda-benda terlarut yang terdapat dalam larutan dua permukaan itu bisa antar cairan dan gas, padatan dan cairan (Baba, 1999).
  • 7. Lindi Pembuangan sampah secara land fill akan mengalami perubahan fisik, kimia dan biologis secara simultan yang diantaranya menghasilkan cairan yang disebut lindi atau leachate (Damanhuri, 1993). Clark (dalam lchrar, 2001) menyatakan bahwa cairan lindi dari TPA merupakan cairan yang berasal dari luar seperti aliran permukaan, curah hujan dan air tanah setelah melewati atau memasuki limbah padat yang mengalami dekomposisi. Dalam keadaan normal, lindi dijumpai pada dasar land fill, pergerakan lindi bisa ke arah vertikal maupun horizontal tergantung pada karakteristik material di sekitarnya (Fungaroli dalam Ichrar, 2001).
  • 8. Logam Berat Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain. Perbedaannya terletak dari pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup (Drs. Heryanto Palar, Oktober 2004). Menurut Arnold (1990 dalam Subowo et.al. 1999), Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari g/cm3 antara lain Cd, Hg, Pb, Cu, Zn, Cr dan Ni. Logam berat Cu, Zn dan Ni merupakan logam esensial sedangkan Cd, Hg dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi mahluk hidup. Logam berat berbahaya umumnya memiliki rapat massa tinggi dan jumlah konsentrasi kecil dapat bersifat racun dan berbahaya, seperti merkuri atau air raksa (Hg), Kadmium (Cd), Arsen (As), kromium (Cr), Talium (Ti) dan timbal (Pb) .
  • 9. Pembahasan Limbah industri tahu dapat dimanfaatkan untuk menjadi pengadsorpsi dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini dapat kita lakukan karena dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap 1 kg limbah tahu dapat menghasilkan ±0,250 kg pengadsorpsi. Proses pengolahan sangat sederhana, waktu yang relatif singkat (±14 jam) serta tidak menggunakan bahan kimia.
  • 10. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan jumlah Cr teradsorpsi.
  • 11. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi Berdasarkan grafik tersebut, dapat diketahui bahwa pengadsorpsi dari limbah tahu memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi krom. Akan tetapi setelah 90 menit sampai 150 menit tidak mengalami peningkatan adsorpsi krom yang signifikan lagi. Hal ini dapat dimungkinkan karena gugus-gugus aktif yang ada pada pengadsorpsi mulai jenuh oleh krom dan konsentrasi krom dalam larutan semakin kecil jumlahnya.
  • 12. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom,Kadmium dan Besi. Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan jumlah Cd teradsorpsi.
  • 13. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom,Kadmium dan Besi. Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa secara umum logam kadmiun akan teradsorpsi semua pada menit 30 sampai dengan menit ke 150. Hal ini terjadi karena logam kadmiun yang terdapat dalam sampel lindi terlalu kecil hanya 0,01 mg/L.
  • 14. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi Grafik hubungan waktu kontak pengadsorpsi dengan jumlah Fe teradsorpsi.
  • 15. Pengaruh Waktu Kontak Pengadsorpsi Terhadap Adsorpsi Logam Krom, Kadmium dan Besi Berdasarkan grafik tersebut, semakin lama penyerap kontak dengan limbah air lindi akan berbanding lurus dengan teradsorpsinya besi. Hal ini menunjukkan bahwa pengadsorpsi dari limbah tahu memiliki kemampuan untuk menyerap besi. Setelah 120 menit sampai 150 menit tidak mengalami peningkatan serapan besi yang signifikan lagi. Hal ini dapat dimungkinkan karena gugus-gugus aktif yang ada pada pengadsorpsi mulai jenuh oleh besi dan konsentrasi besi dalam larutan semakin kecil jumlahnya. Kondisi ini sangat kecil kemungkinan untuk terjadinya adsorpsi oleh gugus aktif dari ion zwiter dari senyawa protein yang ada dalam bahan pengadsorpsi terhadap molekul-molekul besi.
  • 16. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah Cr teradsorpsi.
  • 17. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Berdasarkan grafik tersebut, memperlihatkan bahwa massa pengadsorpsi yang berinteraksi dengan limbah air lindi berbanding lurus dengan teradsorpsinya krom. Terlihat bahwa peningkatan konsentrasi logam krom yang teradsorpsi pada massa pengadsorpsi 100 mg dan 300 mg mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini disebabkan karena efektivitas pengadsorpsi masih tinggi dimana kapasitas gugus aktifnya masih banyak begitu juga jumlah krom dalam larutan masih cukup tinggi.
  • 18. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah Cd teradsorpsi.
  • 19. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa secara umum logam krom akan teradsorpsi semua pada massa 100 mg sampai dengan massa 1000 mg. Hal ini terjadi karena logam kadmiun yang terdapat dalam sampel air lindi terlalu kecil hanya 0,01 mg/L.
  • 20. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Grafik hubungan berat pengadsorpsi dengan jumlah Fe teradsorpsi.
  • 21. Pengaruh Variasi Berat Penyerap Terhadap Serapan Logam Krom, Kadmiun Dan Besi Pada keadaan gugus aktif pengadsorpsi belum jenuh oleh adsorban, maka peningkatan adsorban yang berinteraksi akan meningkatkan secara linier jumlah adsorban yang teradsorpsi. Peningkatan konsentrasi adsorban yang diinteraksikan tidak akan meningkatkan jumlah yang teradsorpsi apabila gugus aktif pengadsorpsi telah jenuh oleh adsorban. Kecenderungan ini diperlihatkan oleh pengadsorpsi (100, 300 dan 500 mg) bahwa serapan mula-mula naik secara linier sebab konsentrasi besi masih tinggi, kemudian serapan berlangsung secara perlahan-lahan dan pada berat pengadsorpsi 700 dan 1000 mg tidak terlalu besar peningkatan serapan besi.
  • 22. Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak Dari tabel Anava, perlakuan variasi berat penyerap pengadsorpsi (A) menunjukkan bahwa Fhitung (23,55) > Ftabel (6,61 dan 16,26) ini menyatakan bahwa Ho ditolak, yang menyatakan bahwa ada perbedaan rata-rata perlakuan variasi berat pengadsorpsi terhadap kadar logam krom yang teradsorpsi dalam limbah air lindi. Begitu juga pada perlakuan variasi waktu kontak (B) dengan perbedaan yang nyata yaitu Fhitung (35,60) > Ftabel (6,61 dan 16,26) sehingga variasi waktu kontak antara pengadsorpsi dengan limbah air lindi memiliki perbedaan rata-rata terhadap adsorpsi logam krom. Uji ini menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan berat pengabsorpsi dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam krom dalam limbah air lindi. 1. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap Logam Krom
  • 23. Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak Dari tabel Anava, tidak menunjukkan pengaruh perlakuan berat penyerap dan waktu kontak (AB) terhadap adsorpsi logam kadmiun dalam limbah air lindi karena Fhitung (0,000021) < Ftabel (4,24 dan 7,77). Uji ini menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan berat penyerap dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam kadmiun dalam limbah air lindi. 2. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap Logam Kadmium
  • 24. Interaksi Berat Pengadsorpsi dengan Waktu Kontak Dari tabel Anava, perlakuan variasi berat penyerap (A) menunjukkan bahwa Fhitung(106,21)> Ftabel(6,61 dan 16,26) ini menyatakan bahwa Ho ditolak, yang menyatakan bahwa ada perbedaan rata-rata perlakuan variasi berat pengadsorpsi terhadap kadar logam besi yang teradsorpsi dalam limbah air lindi. Begitu juga pada perlakuan variasi waktu kontak (B) dengan perbedaan yang nyata yaitu Fhitung (113,44) > Ftabel (6,61 dan 16,26) sehingga variasi waktu kontak antara pengadsorpsi dengan limbah air lindi memiliki perbedaan rata- rata terhadap adsorpsi logam besi. Dari tabel Anava, menunjukkan pengaruh perlakuan berat pengadsorpsi dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam besi dalam limbah air lindi karena Fhitung (4,77) < Ftabel (4,24 dan 7,77). Uji ini menunjukkan ada interaksi antara perlakuan berat pengadsorpsi dan waktu kontak terhadap adsorpsi logam besi dalam limbah air lindi pada tarap kepercayaan 95% tetapi pada taraf kepercayaan 99% tidak menunjukkan adanya interaksi. 3. Limbah Tahu dengan Waktu Kontak Terhadap Logam Fe
  • 25. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Ada pengaruh variasi berat dan waktu kontak pengadsorpsi dari limbah tahu terhadap adsorpsi logam Cr dan Fe pada limbah air lindi TPA. b. Tidak ada pengaruh variasi berat dan waktu kontak pengadsorpsi dari limbah tahu terhadap adsorpsi logam Cd pada limbah air lindi TPA. c. Kondisi optimum pengadsorpsi dari limbah tahu mengadsorpsi logam Cr dan Fe dalam limbah air lindi TPA adalah pada berat 1000 mg dan waktu kontak 150 menit. d. Kemampuan maksimum adsorben dari limbah tahu mengadsorpsi krom dalam limbah air lindi TPA sebesar 100% dan besi sebesar 95,53%, sedangkan kemampuan maksimum limbah tahu dalam mengadsorpsi logam kadmiun tidak diperoleh. e. Untuk analisa anava yang dilakukan pada pengaruh perlakuan berat pengadsorpsi (limbah tahu) dan waktu