SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
BAB I

                                    PENDAHULUAN



           Kation adalah ion yang memiliki muatan positif, anion memiliki muatan negatif.
Tarikan listrik akan timbul antara kation dan anion. Dalam kristal natrium khlorida
(NaCl), ion natrium (Na+) dan ion khlorida (Cl¯) diikat dengan tarikan listrik. Jenis ikatan
ini disebut ikatan ion (lihat bab3.2 (a))..
           Kation adalah ion yang bermuatan positif, anion adalah ion yang bermuatan
negatif.
Analisa Kimia dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :


    1. Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan mencari dan menyelidiki
    adanya suatu unsur didalam sampel.


    2. Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang bertujuan mencari/menyelidiki
    banyaknya suatu unsur dalam sampel.


    Analisa kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu :


    1. Analisa pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga
    memperoleh gambaran terhadap contoh yang akan ditiliti. Analisa pendahuluan
    meliputi :
a. Organoleptis (menggunakan panca indera), yang dianalisis biasanya berupa
    bentuk, warna, bau.
b. Pemanasan dengan tabung pijar.
c. Reaksi nyala (flame test), dilakukan dengan menggunakan kawat Pt atau Nicr.




                                                1
BAB II
                                     PEMBAHASAN

                               PERTUKARAN KATION

JERAPAN (ADSORPSI) KATION OLEH KOLOID

Karena koloid lempung bermuatan negatif, kation tertarik kepada partikel lempung dan
terikat secara elektrostatik pada permukaan lempung. Fenomena ini dinamakan dengan
jerapan kation.

Ion dengan ukuran hidratasi yang rendah, lebih dulu teradsorpsi. Urutan jerapan kation
monovalen oleh lempung:

Cs > Rb > K > Na > Li

Disebut sebagai Lyotropic Series

REAKSI PERTUKARAN KATION

Reaksi pertukaran kation juga melibatkan H+ sehingga istilah “Pertukaran Kation” lebih
tepat daripada “Pertukaran Basa”. Kation yang terjerap dapat ditukar oleh kation lainnya,
dan proses ini dinamakan sebagai PERTUKARAN KATION. Reaksi pertukaran ini
berlangsung secara instant.

Ca – Tanah + 2NH4+         à       (NH4)2 - Tanah + Ca2+

Jerapan dan pertukaran kation ini mempunyai arti penting di dalam serapan hara oleh
tanaman, kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation yang terjerap biasanya
tersedia untuk tanaman dengan menukarkannya dengan ion H+ hasil respirasi akar
tanaman.

Hara yang ditambahkan ke dalam tanah melalui pemupukan akan diikat oleh permukaan
koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindian, sehingga dapat menghindari kemungkinan
pencemaran air tanah (ground water).

KAPASITAS PERTUKARAN KATION (KPK)

KPK atau Cation Exchange Capacity (CEC) merupakan kapasitas tanah untuk menjerap
atau menukar kation. Biasanya dinyatakan dalam miliekuivalen/100 g tanah atau me %,
tetapi sekarang diubah menjadi cmolc/kg tanah (centimoles of charge per kilogram of dry
soil

Nilai KPK tanah bervariasi bergantung kepada tipe and jumlah koloid di dalam tanah.
Pada umumnya KPK koloid tanah adalah sebagai berikut:

                                            2
Koloid Tanah             KPK (me %)
                           Humus                     200
                         Vermikulit                100-150
                        Montmorilonit               70-95
                            Illit                   10-40
                          Kaolinit                   3-15
                        Seskuioksida                  2-4


DAYA MENUKAR KATION


Kation yang berbeda mempunyai kemampuan untuk menukar kation yang teradsorpsi.
Ion divalen biasanya dijerap lebih kuat dan lebih sulit ditukar daripada ion monovalen.
Ion Ba2+ dan NH4+ :

Ba2+ terjerap kuat oleh koloid tanah, tetapi daya penukarannya lemahà Pertukaran
kation menggunakan Ba < jumlah Ba yang dijerap

NH4+ terjerap lebih lemah daripada Ba, tetapi daya penukarannya kuat à Pertukaran
kation menggunakan NH4+ > jumlah NH4+ yang dijerap

PERSAMAAN EMPIRIS PERTUKARAN KATION

Persamaan Freundlich

Persamaan adsorpsi freundlich adalah salah satu metode untuk menunjukkan komposisi
ionik di dalam larutan tanah. Persamaan ini sangat cocok untuk reaksi adsorpsi dalam
kisaran yang sempit.

x = k C 1/n , dimana:

x = jumlah kation yang teradsorpsi per unit adsorbent (bahan penjerap)
C = konsentrasi keseimbangan dari kation yang ditambahkan
k,n = konstanta


Persamaan Langmuir

x/xo = kC / (1+kC)

x = jumlah cation yang diadsorpsi per unit berat penukar

                                           3
xo = kapasitas pertukaran total
C = konsentrasi jumlah kation yang ditambahkan dalam mol per liter
k = koefiein afinitas

konstanta k dapat ditentukan sbb.:

k = x / [C (xo - x)]

PERSAMAAN BERDASARKAN TEORI DONAN

Sistem Donan adalah sistem yang mempunyai komposisi larutan I dan o, dipisahkan oleh
membran semipermeable (i = inside solution, o = outside solution)
       Solution i                                 Solution o
       Na +                                       Na +
          –
       Cl                                         Cl-
       Na-lempung

                                                         Membran semipermeabel

Membran hanya permeabel untuk ion N+ dan Cl-, sehingga hanya ion-ion ini yang akan
terdifusi dalam larutan i dan o hingga keseimbangan tercapai. Pada saat keseimbangan
tercapai hubungan antar ion adalah sbb:

(Na+)i (Cl-)i = (Na+)s (Cl-)s

atau

(Na+)i / (Na+)s =      (Cl-)s / (Cl-)i

Sistem Donan terjadi di dalam tanah terutama dalam hubungannya dengan hubungan
antara akar tanaman – larutan tanah. Sistem Donan dapat menjelaskan fenomena
pertukaran kation dan memprediksikannya mirip dengan hukum aksi masa :

[Na+]2 (Ca2+) / (Na+)2 [Ca2+] = k

Sistem Donan mempunyai asumsi k = 1, oleh karena itu =

[Na+]2 (Ca2+) / (Na+)2 [Ca2+] = 1

atau :

[Na+] / (Na+) = [√Ca2+] / (√Ca2+)




                                          4
KPK EFEKTIF (CECe)


FIKSASI (SEMATAN) KATION

Dalamn kondisi tertentu kation yang teradsorpsi terikat secara kuat oleh lempung
sehingga tidak dapat dilepaskan kembali oleh reaksi pertukaran. Kation ini disebut
KATION YANG TERFIKSASI atau TERSEMAT

Walaupun sembarang kation dapat mengalami fiksasi, tetapi yang paling penting adalah
fiksasi K+ dan NH4+ yang terjadi dengan mekanisme yang sama.

Lapisan (lattice) lempung yang mengembang mempunyai lubang sebesar 1,40 Ǻ pada
permukaan intermiselar nya. K+ atau NH4+ memasuki ruang intermiselar ini, ion tersebut
terperangkap didalam lapisan lempung. Ion tersebut menjadi tidak tertukar (NON
EXCHANGEABLE) atau terfiksasi

Mineral lempung yang banyak meyumbang fiksasi K+ dan NH4+ antara lain : mika, illit,
montmorilonit, dan vermikulit. Permikutit, zeolit, feldspar dan glaukonit juga diduga
dapat mefiksasi K. Ada pendapat bahwa mineral dengan muatan interlayer yang kuat dan
mempunyai zona (wedge zone) yang mempunyai selektifitas tinggi terhadap K akan
banyak memfiksasi K

K yang terfiksasi dapat dilepaskan kembali dan menjadi tersedia untuk tanaman. Adanya
asam humat dan asam fulvat di dalam tanah dapat mempercepat proses tersebut. Tisdale
dan Nelson (1975) berpendapat bahwa fiksasi K merupakan poses konservasi di alam.
Fiksasi K penting di dalam tanah pasiran untuk mencegah dari pelindian. Pemupukan K+
dan NH4+ yang terus menerus dapat menurunkan fiksasi K.


KEJENUHAN BASA (BASE SATURATION)

Kejenuhan basa berhubungan erat dengan KPK tanah:

% Kejenuhan basa = [Jumlah Kation Tertukar (dlm me %) / KPK] x 100

Contoh :

                            Kation Tertukar         me %
                                  Ca                 10
                                  Mg                  5
                                   K                 10
                                  Na                  5
                                Jumlah               30




                                          5
Jika KPK tanah = 50 me %, maka

% kejenuhan basa = 30/50 x 100 = 60 %

Ada korelasi positif antara pH tanah dan persen kejenuhan basa. Secara umum jika pH
tinggi, kejenuhan basa akan tinggi. Kejenuhan basa yang rendah berarti kandungan H+
yang tinggi.

Kejenuhan basa biasanya dapat digunakan sebagai indikasi kesuburan tanah.

Tanah sangat subur à derajat kejenuhan basa ≥ 80%,
Tanah kesuburan sedang à derajat kejenuhan basa 50 % - 80 %
Tanah tidak subur à derajat kejenuhan basa ≤ 50 %

Pengapuran (liming) dapat meningkatkan kejenuhan basa.


REAKSI PERTUKARAN KATION
I. Tujuan
a. Menentukan konsentrasi total kation di dalam air alami
b. Memahami Prinsip-prinsip reaksi pertukaran kation
c. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pertukaran kation

II. Teori
Kromatografi penukar kation merupakan metode yang tepat untuk mengukur total kation
atau anion di dalam larutan berair. Jika air dilewatkan melalui kolom penukar kation
dengan resin H+, maka kation-kation di dalam air akan akan menghalangi pertukaran
dengan ion H+ dari resin. Ion hydrogen yang dibebaskan dihitung melalui titrasi dengan
standar alkali. Di dalam analisis air dikenal satuan “keasaman mineral ekivalen” (sma)
yang menyatakan konsentrasi total kation sebagai ppm dari CaCO3 (mg CaCO3 perliter
air) (Tim Labor Kimia Fisika, 2010)
Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia.
Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion.
Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada resin akan digantikan
oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada resin penukar anion maka
anion yang terikat pada resin akan digantikan pleh anion pada larutan yang dilewatkan
( Wahono,2007 ).
Prinsip dari percobaan ini adalah mengganti atau mempertukarkan ion yang terikat pada
polimer pengisi resinnya dengan ion yang dilewatkan. Selain itu jangan melakukan
kesalahan ataupun kecerobohan sehingga dapat merusak peralatan yang digunakan
( Wahono,2007 ).
Pengertian Penukar Ion
Penukar ion dapat berupa suatu zat dan penukar itu sendiri adalah zat padat tertentu yang
dapat membebaskan ionnya kedalam larutan ataupun menggantikan ion lain dari ion
larutan. Berupa butiran, biasa disebut resin yang tidak larut dalam air. Dalam strukturnya,
resin ini mempunyai gugus ion yang dapat dipertukarkan. Contoh : pengolahan air

                                             6
dengan penukaran ion untuk produksi uap didalam sebuah ketel uap. Air umumnya
mengandung ion kalsium. Karena terjadi penguapan,konsentrasi kapur didalam ketel akan
meningkat sehingga menimbulkan kerak. Kerak ini akan menyebabkan pemborosan
bahan bakar,karena menghambat panas. Oleh karena itu kadar kapur harus seminimal
mungkin. Salah satu caranya adalah dengan penukar ion dengan penukar resin yang
mengandung gugus natrium. Air dilewatkan ke dalam tumpukan butiran resin.
Alat penukar ion organik banyak sekali digunakan pada industri-industri. Dan hanya
terbagi menjadi dua macam yaitu :
a. Resin Penukar Kation
Adalah resin yang akan menukar atau mengambil kation dari larutan. Apabila yang
dialirkan larutan garam, MX kedalam buret yang telah berisi resin penukar kation, maka
akan terjadi suatu reaksi pertukaran :
MX (aq) + Res-H → HX (aq) + Res- M
b. Resin Penukar Anion
Adalah resin yang akan menukar dan mengambil anion dari larutan. Apabila dialirkan
suatu larutan dalam buret yang telah berisi resin penukar anion, maka akan terjadi suatu
reaksi penukaran :
MX (aq) + Res-H → H2O (aq) + Res-X
Resin penukar anion yang positif adalah gugus yang dapat terionisasi memberikan
ionnya, misalnya penukar anion amkuartener, merupakan penukar anion yang sangat
kuat, sedangkan resin penukar anion basa lemah yang mengandung gugus ion. Baik
penukar anion maupun penukar kation dapat dianggap sebagai resin suatu senyawa asam
atau basa yang tidak larut dan dapat berreaksi sebagai asam atau basa. Tetapi bagian yang
terikat pada struktur atomnya tidak dapat lepas.
Ion yang dapat menggantikan muatannya dengan ion disebut counter ion, digunakan
untuk penukar kation dalam kation dan penukar anion dalam anion. Tipe penukar ion
dalam suatu reaksi tertentu, misalnya resin asam salah satu caranya adalah H+ atau
muatan lain yang sama muatannya, penukar ion kita pilih sedemikian rupa sehingga ion
yang digantikan adalah H+ atau OH-.
Dalam pertukaran ion, suatu larutan resin dibiarkan mengalir melewati suatu susunan
bahan yang terbuat dari butiran zeolit atau suatu resin pertukaran ion. Ion-ion dalam
larutan menjadi terikat pada bahan itu dan kemudian menggeser ion yang sama tandanya.
Pertukaran ion digunakan dalam pelunakan ion. Pertukaran ion dalam desalinasi adalah
sebagian pasangan dari salah satu proses lain.
Resin pertukaran ion organik menunjukkan sifat-sifat yang menguatkan untuk tujuan-
tujuan pemisahan. Untuk memisahkan ion sering digunakan resin penukar anion, hal ini
disebabkan pada kondisi tertentu ion-ion logam dapat membentuk senyawa komplek
anion dengan ciri-cirinya ion yang bermuatan negatif, dan memiliki pasangan ion yang
dapat disumbangkan untuk membentuk ikatan koordinasi yang baik ( Hiskia, 1994 ).
Resin penukar ion merupakan suatu polimer dengan berat molekul yang cukup tinggi dan
memiliki gugus-gugus tertentu . Resin penukar kation mengandung gugus karboksilat,
sufanoat, fenolat atau gugus lain dan sejumlah kation ekivalen. Resin penukar kation
mengandung kation bebas yang dapat dipertukarkan dengan kation dalam suatu larutan.
resin penukar kation dapat dipertukarkan dengan kation lain, seperti reaksi:
2(Res. SO3-)H+ + Na+(lar) —–> 2(Res. SO3-)Na+ + H+(lar)
Dalam reaksi diatas, kation H dapat ditukar dengan kation Na secara ekivalen. Pertukaran


                                           7
ion terjadi secara stoikiometri deimana setiap satu ion H diganti oleh satu ion Na.
Sedangkan dua atom H diganti dengan satu ion Ca(II) dan seterusnya. Ion yang dapat
ditukar merupakan ion lawan yang tidak terikat dengan kuat pada matrik polimer.
Apabila larutan NaCl dialirkan melalui kolom resin penukar kation, maka dapat terjadi
peristiwa:

NaCl + H-Res —–> Na-Res + HCl
Reaksi kesetimbangan di atas menunjukkan bahwa H-Res menggambarkan resin dalam
lingkar hidrogen. Dari reaksi tersebut terlihat bahwa jumlah ion Na+ diganti dengan
jumlah ion H+ setara dengan jumlah Na+ tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa
meskipun dimasukkan larutan NaCl, larutan yang keluar adalah HCl.
Jumlah NaCl yang dapat diubah menjadi HCl, tergantung pada kapasitas resin dan jumlah
resin yang terdapat dalam kolom. Apabila resin mencapai batas kapasitas penukaran, arah
reaksi dapat dibalik (seperti diatas) yang disebut dengan proses regenerasi.
Resin penukar kation dapat dibagi menjadi dua yaitu asam kuat dan asam lemah. Resin
penukar kation asam kuat misalnya yang mengandung gugus sulfanoat sehingga atom H
dapat diganti oleh atom Na dari NaCl. Resin penukar kation asam lemah mengandung
gugus karboksilat yang memerlukan larutan dengan pH>7 untuk dapat mengganti atom
H.

III. Alat dan Bahan

a. Peralatan yang digunakan
1. Kolom penukar kation 1 buah
2. Erlemeyer 250 ml 3 buah
3. Erlemeyer 50 ml 1 buah
4. Pipet tetes 3 buah
5. Gelas ukur 10 ml 1 buah
6. Gelas ukur 50 ml 1 buah
7. Gelas ukur 100 ml 1 buah
8. Beaker glass 250 ml 2 buah
9. Spatula 2 buah
10. Statip 2 buah
11. Corong kaca 1 buah
12. Botol semprot 1 buah
13. Batang pengaduk 1 buah
14. Labu ukur 25 ml 1 buah
15. Labu ukur 50 ml 1 buah
16. Labu ukur 250 ml 1 buah
17. Labu ukur 500 ml 2 buah
b. Bahan Kimia yang digunakan
1. Resin penukar kation
2. NaOH 0,002 N
3. HCl 2 N dan 0,02 N
4. Indikator Phenil Phtalein
5. Indikator Methyl orange


                                           8
MSDS BAHAN

A). HCl
¬ Identifikasi produk
Synonim: muriatic acid, asam klorida
Rumus molekul: HCl
CAS No: 7647-01-0
¬ Data fisik
Wujud: tak berwarna, atau cairan kuning terang
Titik leleh: -25 C
Titik didih: 109 C
Berat jenis : 1,1
¬ Toksikologi
Sangat korosif, jika terhirup dapat menimbulkan gangguan pernafasan yang serius atau
fatal,cairannya dapat merusak kulit dan mata.
¬ Pertolongan pertama
Kontak dengan mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera siram dengan air yang
banyak selama 15 menit, segera bawa ke dokter
Kontak dengan kulit: Segera cbasuh kulit dengan air sekurang-kurangnya 15 menit.
Terhirup: Jika terhirup,bawa ke udara segar,jika tidak bernafas,berikan nafas buatan.Jika
sulit benafas berikan pernafasan dengan oksigen.Segera bawa ke dokter.

B). NaOH
¬ Identifikasi produk
Synonim: kaustik soda,lye,sodium hydroxide,sodium hydrate.
CAS No: 1310-73-2
Berat molekul; 40
Rumus molekul : MaOH
¬ Data fisik
Wujud: warna putih,berupa kepingan tipis tidak berbau.
Kelarutan;111 g/ 100g air
Berat jenis: 2,13
Titik didih: 1390 C
Titik leleh; 318 C
¬ Toksikologi
Data iritasi kulit;pada tikus 500 mg/24 h,di investigasi sebagai mutagen.
¬ Pertolongan pertama
Terhirup: segera bawa ke udara bebas.
Kontak dengan mata: cuci dengan air selama 15 menit,lalu bawa ke dokter.
Kontak dengan kui : cuci kulit dengan sabun dan bilas dengan air selama lebih kurang 15
menit.segera bawa ke dokter.

C). Phenil Ptalein
¬ Identifikasi produk
Synonim: 3,3-bis(p-hydroxyphenyl) phthalide; 3,3-bis(4-hydroxyphenyl)-1(3H)-

                                            9
isobenzofuranore
CAS No: 77-09-8
Berat molekul: 318.33
Rumus kimia: C20H14O4
¬ Peringatan
Berbahaya..!! dapat menyebabkan kanker.
¬ Efek kesehatan
Terhirup : dapat menyebab kan batuk dan bersin
Penafasan: Sangat aktif,dalam jumlah (30-100 mg) dapat menyebaba kan collaps dan
tekanan darah rendah.
Kontak dengan kulit : Tidak di temukan klasifikasinya,tetapi penghirupan mungkin
berasal dari sentuhan permukaan dengan kulit.
Kontak dengan mata : iritasi pada penglihatan
¬ Pertolongan pertama
Terhirup: bawa ke udara segar,bawa ke dokter apabila terjadi iritasi.
Kontak dengan kulit : segera cuci dengan sabun dan bilas dengan air. Bawa ke dokter
apabila terjadi iritasi.
Kontak dengan mata : bilas mata dengan air yang mengalir selama 15 menit. Bawa ke
dokter apabila terjadi iritasi lebih lanjut.

D). Methyl orange
¬ Identifikasi produk
Synonyms: C.I. 13025, p-[[p-(dimethylamino)phenyl]azo]benzenesulfonic acid sodium
salt, methyl orange, acid orange 52, orange III, C.I. acid orange 52, troplaeolin, orange 3,
gold orange, helianthine b, kca methyl orange, helianthise
Molecular formula: 4-(CH3)2NC6H4:NC6H4-4-SO3Na
CAS No: 547-58-0
¬ Toksikologi
Sangat beracun apabila tertelan apabila tertelan,terhirup atau kontak dengan kulit.

IV. Skema Kerja

Masing-masing bahan berupa larutan dibuat terlebih dahulu sebelum percobaan di
lakukan.

HCl 0,5 N dibuat dengan pengenceran dari HCl 11,3 N yang telah yang telah di encerkan
menjadi HCl 1 N. HCl 0,02 N di buat dengan mengencerkan HCl 1 N. NaOH di buat dari
padatan NaOH.

Larutan standar NaOH 0,02 N di siap kan dlam buret.

Zeolyte di masukkan ke dalam kolom penukar kation lebih kurang setinggi 10 cm.

HCl 0,5 N di lewatkan kedalam kolom hingga zeolyte terendam seluruhnyaselam 30
menit untuk membentuk resin ion H+


                                             10
Kolom di cuci dengan aquadest sebanyak 20 mluntuk membebaskan kelebihan HCl

Sebanyak 2 ml effluent di ambil,kemudian di tambahkan dengan 3 tetes indicator PP dan
di titrasi denga NaOH 0,02 N.

Air kran di masukkan ke dalam kolom dan di elusi.Sebanyak 2 ml effluent di ambil dan
di tambahkan dengan 3 tetes indicator PP, kemudian di titrasi dengan NaOH 0,02 N.

Sebanyak 2 ml effluent di ambil lagi dan di tambah kan dengan 3 tetes indicator methyl
Orange kemudian di titrasi dengan HCl 0,02 N.

Hitung nilai keasaman mineral ekuivalen air kran.

V. Data Hasil Pengamatan

HCl 0,5 N dibuat dengan pengenceran dari HCl 11,3 N yang telah yang telah di encerkan
menjadi HCl 1 N. HCl 0,02 N di buat dengan mengencerkan HCl 1 N. NaOH di buat dari
padatan NaOH.
Titrasi I (Dengan Indikator PP)
Volume effluent (aquades) = 2 mL
Konsentrasi NaOH = 0.02 N
Volume NaOH yang terpakai 15 ml

Titrasi II (Dengan Indikator PP)
Volume effluent (air kran) = 2mL
Konsentrasi NaOH= 0.02 N
Volume NaOH yang terpakai = 18 ml

Titrasi III (Dengan Indikator Metil Orange)
Volume effluent (air kran) = 2mL
Konsentrasi HCl= 0.02 N
Volume HCl yang terpakai = 15.8 ml

VI. Perhitungan

1. Perhitungan dalam pembuatan bahan
a. Pembuatan 250 mL HCl 1N dari 11,3N HCl
V1 = (N2 x V2)/N1
= (1N x 250mL)/11,3N
= 22,124 mL
b. Pembuatan 125 mL HCl 0,5N dari 1N HCl
V1 = (N2 x V2)/N1
= (0,5N x 125mL)/1N
= 62,5 mL
c. Pembuatan 250 mL HCl 0,02N dari 1N HCl
V1 = (N2 x V2)/N1


                                              11
= (0,02N x 250mL)/1N
= 5 mL
d. Pembuatan larutan NaOH 500mL dari NaOH padat
Gr NaOH = N x V x Be
= 0,02 x 0,5 x 40
= 0,4 gram

2. Perhitungan untuk tugas
a. Menghitung nilai keasaman ekivalen aquades
= [NaOH] x V NaOH x 50 x 1000
V effluent yang dititrasi
= [0,02] x 15 x 50 x 1000
2
= 7500 ppm CaCO3
b. Menghitung nilai keasaman eqivalen air kran
= [NaOH] x V NaOH x 50 x 1000
V effluent yang dititrasi
= [0,02] x 18 x 50 x 1000
2
= 9000 ppm CaCO3
c. Faktor koreksi
FK = 500 x N HCl x V HCl
= 500 x 0,02 x 15,8
= 158 ppm CaCO3

VII. Pembahasan

Pada percobaan ini, praktikan dituntut agar dapat menentukan kosentrasi total kation
dalam suatu sampel yang berwujut cairan, yaitu air karan yang terdapat di labor kimia
fisika FMIPA-UR. Kosentrasi total kation dalam air kran dinyatakan dalam keasaman
mineral yang terkandung di dalam air kran yang diselidiki.
Dari data yang diperoleh melalui perhitungan berdasarkan hasil pengamatan , ternyata
nilai keasaman eqivalen air kran jauh lebih tinggi dibandingkan keasaman eqivalen
aquades yang digunakan untuk menghilangkan kelebihan kation H+ dalam kolom. Dari
sini dapat dilihat bahwa kosentrasi total kation dalam air kran besar. Selain itu
menunjukkan bahwa didalam air kran banyak terdapat logam-logam dalam bentuk ion,
sehingga dalam kosentrasi tinggi ion-ion logam ini tidak baik untuk kesehatan manusia
serta dapat merusak alat-alat laboratorium.
Metoda yang digunakan dalam percobaan ini adalah kromatografi penukar kation, dengan
fase diam yaitu resin penukar kation yaitu lempung yang telah diaktivasi. HCl 0,5 N
dilewatkan melalui kolom selama 30 menit untuk membuat resin ion H+. Ketika suatu
cairan yang mengandung logam dilewatkan melalui kolom, maka ion logam dari cairan
tersebut akan bertukar dengan H+ yang telah diikat oleh resin. Sehingga Kosentrasi ion
logam dalam cairan sebanding dengan kosentrasi ion H+ yang keluar dari kolom yang
dapat dihitung dengan titrasi asam-basa dengan larutan standar NaOH 0,02 N.
Besarnya pertukaran ini dipengaruhi oleh fakto-faktor berikut ini:


                                          12
a. Gaya yang mengikat ion kristal.
b. Kosentrasi ion-ion yang bertukar.
c. Efek kelarutan.
d. Ukuran kedua ion.
e. Kelonggaran ion-ion.




                                       13
BAB III
                                    KESIMPULAN


Total kation di dalam larutan berair dapat diukur dengan menggunakan metode
kromatografi penukar kation.
Total kation dalam air kran lebih banyak dibandingkan dengan aquades.
Lempung dapat digunakan untuk resin penukar kation.
Nilai keasaman eqivalen air kran adalah 9000 ppm CaCO3.
Nilai keasaman eqivalen aquades adalah 7500 ppm CaCO3.
Ion hydrogen yang keluar dari kolom dapat dihitung dengan metode titrasi alkali standar.
Alkalinitas sampel dapat diukur dengan mentitrasi sampel dengan HCl 0,02 N.
Tritrasi sampel dengan NaOH menggunakan indicator pp.
Tritrasi sampel dengan HCl menggunakan indicator metal orange




                                           14
DAFTAR PUSTAKA


etrinaldi.files.wordpress.com/2012/01/pertukaran-kation.doc
benito.staff.ugm.ac.id/PERTUKARAN%20KATION.htm
winwinalwi.blogspot.com/2012/11/reaksi-kimia-tanah_9521.html
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/kimia_dasar/lahirnya_teori_atom/komponen_komponen_materi/
http://pasirhanja.blogspot.com/2008/12/identifikasi-kation.html




                                       15
KATA PENGANTAR


       Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya, kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini mengenai

“Pertukaran Kation”.

       Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas bimbingan dan

arahannya, juga kepada pihak yang telah banyak membantu kami, sehingga penyusunan

makalah ini dapat diselesaikan.

       Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangannya,

untuk itu sangat diharapkan saran ataupun kritikan dari saudara/i yang sifatnya

membangun agar makalah ini lebih sempurna. Akhir kata semoga makalah ini dapat

member manfaat kepada kita semua.



                                                 Padangsidimpuan, Nopember 2012

                                                               Penulis




                                          i
                                         16
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................................               i

DAFTAR ISI ............................................................................................................   ii



BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................                1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................               2

PERTUKARAN KATION .....................................................................................                   2



BAB III KESIMPULAN .........................................................................................              14

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................             15




                                                               17
                                                               ii
MAKALAH

                TENTANG

          PERTUKARAN KATION


                 DISUSUN

                   OLEH



            NAMA : HESNI HARAHAP

                   LILI SURYANI SIREGAR




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

         (UMTS) PADANGSIDIMPUAN

               TAHUN 2012

                    18

More Related Content

What's hot

Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianperdos5 cuy
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaRony - LIPI
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogasPy Bayu
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganJessy Damayanti
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahjumadi ahmad
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Reni Ustiatik
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaEla Afellay
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanKhairdin Jaya
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisJoy Irman
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 

What's hot (20)

Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Survei tanah
Survei tanahSurvei tanah
Survei tanah
 
Manfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanianManfaat biokimia dlm pertanian
Manfaat biokimia dlm pertanian
 
Tanaman c3
Tanaman c3Tanaman c3
Tanaman c3
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
 
Kimia tanah
Kimia tanahKimia tanah
Kimia tanah
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Ppt biogas
Ppt biogasPpt biogas
Ppt biogas
 
Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)Kapasitas tukar kation (KTK)
Kapasitas tukar kation (KTK)
 
bioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkunganbioteknologi di bidang lingkungan
bioteknologi di bidang lingkungan
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
Soal ujian i dasar ilmu tanah 08
 
Media pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikrobaMedia pertumbuhan mikroba
Media pertumbuhan mikroba
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara BiologisSistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
Sistem Pengolahan Air Limbah secara Biologis
 
Lumpur aktif
Lumpur aktifLumpur aktif
Lumpur aktif
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 

Similar to KATION DAN ANION

Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionqlp
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingAbu Yazid
 
PH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDPH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDEDIS BLOG
 
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Bondan the Planter of Palm Oil
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonErnalia Rosita
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)UIN Alauddin Makassar
 
Ion exchange cromatography compile.pptx
Ion exchange cromatography compile.pptxIon exchange cromatography compile.pptx
Ion exchange cromatography compile.pptxDeltaphierho
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
Aplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar IonAplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar IonDawwati Nisaa
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetriPT. SASA
 
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Nabilatusolihah Nabnab
 
Heri mei setiasih tik
Heri mei setiasih tikHeri mei setiasih tik
Heri mei setiasih tikaztyasieh
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiRihlatul adni
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
 

Similar to KATION DAN ANION (20)

Pemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ionPemisahan kation dengan penukar ion
Pemisahan kation dengan penukar ion
 
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street ConsultingIon Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
Ion Exchanger of Technology by BMD Street Consulting
 
Penukar_Ion.ppt
Penukar_Ion.pptPenukar_Ion.ppt
Penukar_Ion.ppt
 
PH DAN KOLOID
PH DAN KOLOIDPH DAN KOLOID
PH DAN KOLOID
 
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel  3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
Makalah_11 Makalah diskusi 3 b kel 3 sifat larutan dan koloid serta hubungan...
 
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar IonLaporan Praktikum Resin Penukar Ion
Laporan Praktikum Resin Penukar Ion
 
Transkrip pka 1
Transkrip pka 1Transkrip pka 1
Transkrip pka 1
 
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)Kromatografi kolom (resin penukar ion)
Kromatografi kolom (resin penukar ion)
 
Ion exchange cromatography compile.pptx
Ion exchange cromatography compile.pptxIon exchange cromatography compile.pptx
Ion exchange cromatography compile.pptx
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
Aplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar IonAplikasi alat penukar Ion
Aplikasi alat penukar Ion
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
Kelarutan dan hasil kali larutan (Kimia)
 
Heri mei setiasih tik
Heri mei setiasih tikHeri mei setiasih tik
Heri mei setiasih tik
 
Anor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetakAnor ii bab123siap cetak
Anor ii bab123siap cetak
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam TransisiReaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
Reaktivitas Ion-Ion Logam Transisi
 
KSP.pptx
KSP.pptxKSP.pptx
KSP.pptx
 
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformEkstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroform
 
3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat3 eletrolit kuat
3 eletrolit kuat
 

More from Mara Sutan Siregar

Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilMara Sutan Siregar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airMara Sutan Siregar
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelMara Sutan Siregar
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMara Sutan Siregar
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMara Sutan Siregar
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMara Sutan Siregar
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMara Sutan Siregar
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMara Sutan Siregar
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMara Sutan Siregar
 

More from Mara Sutan Siregar (20)

Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007Tutorial microsoft excel_2007
Tutorial microsoft excel_2007
 
Tutorial microsoft office
Tutorial microsoft officeTutorial microsoft office
Tutorial microsoft office
 
Word 2010 tutorial
Word 2010 tutorialWord 2010 tutorial
Word 2010 tutorial
 
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detilAra membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
Ara membuat seleksi rambut pada photoshop dengan detil
 
Edit foto
Edit fotoEdit foto
Edit foto
 
Efek dream photoshop
Efek dream photoshopEfek dream photoshop
Efek dream photoshop
 
Efek foto terbakar
Efek foto terbakarEfek foto terbakar
Efek foto terbakar
 
Efek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynskiEfek grid pada foto tamara bleszynski
Efek grid pada foto tamara bleszynski
 
Fire man
Fire manFire man
Fire man
 
Lady in the fire
Lady in the fireLady in the fire
Lady in the fire
 
Langkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di airLangkah pembuatan efek bayangan di air
Langkah pembuatan efek bayangan di air
 
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channelLangkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
Langkah pembuatan seleksi dengan menggunakan channel
 
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshopMembuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
Membuat animasi berubah bentuk dengan photoshop
 
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunyaMembuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
Membuat anyaman dari foto dengan photoshop tentunya
 
Membuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudahMembuat efek bola kristal dengan mudah
Membuat efek bola kristal dengan mudah
 
Membuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayanganMembuat efek foto 1000 bayangan
Membuat efek foto 1000 bayangan
 
Membuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menitMembuat effect keren dalam 1 menit
Membuat effect keren dalam 1 menit
 
Membuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneranMembuat kayak foto beneran
Membuat kayak foto beneran
 
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristikMembuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
Membuat wallpaper dian sastro pake efek futuristik
 
Memperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit denganMemperhalus kulit dengan
Memperhalus kulit dengan
 

KATION DAN ANION

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Kation adalah ion yang memiliki muatan positif, anion memiliki muatan negatif. Tarikan listrik akan timbul antara kation dan anion. Dalam kristal natrium khlorida (NaCl), ion natrium (Na+) dan ion khlorida (Cl¯) diikat dengan tarikan listrik. Jenis ikatan ini disebut ikatan ion (lihat bab3.2 (a)).. Kation adalah ion yang bermuatan positif, anion adalah ion yang bermuatan negatif. Analisa Kimia dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Analisa kualitatif adalah suatu analisa yang bertujuan mencari dan menyelidiki adanya suatu unsur didalam sampel. 2. Analisa kuantitatif adalah suatu analisa yang bertujuan mencari/menyelidiki banyaknya suatu unsur dalam sampel. Analisa kualitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu : 1. Analisa pendahuluan bertujuan untuk memperkirakan dan memberi arah sehingga memperoleh gambaran terhadap contoh yang akan ditiliti. Analisa pendahuluan meliputi : a. Organoleptis (menggunakan panca indera), yang dianalisis biasanya berupa bentuk, warna, bau. b. Pemanasan dengan tabung pijar. c. Reaksi nyala (flame test), dilakukan dengan menggunakan kawat Pt atau Nicr. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN PERTUKARAN KATION JERAPAN (ADSORPSI) KATION OLEH KOLOID Karena koloid lempung bermuatan negatif, kation tertarik kepada partikel lempung dan terikat secara elektrostatik pada permukaan lempung. Fenomena ini dinamakan dengan jerapan kation. Ion dengan ukuran hidratasi yang rendah, lebih dulu teradsorpsi. Urutan jerapan kation monovalen oleh lempung: Cs > Rb > K > Na > Li Disebut sebagai Lyotropic Series REAKSI PERTUKARAN KATION Reaksi pertukaran kation juga melibatkan H+ sehingga istilah “Pertukaran Kation” lebih tepat daripada “Pertukaran Basa”. Kation yang terjerap dapat ditukar oleh kation lainnya, dan proses ini dinamakan sebagai PERTUKARAN KATION. Reaksi pertukaran ini berlangsung secara instant. Ca – Tanah + 2NH4+ à (NH4)2 - Tanah + Ca2+ Jerapan dan pertukaran kation ini mempunyai arti penting di dalam serapan hara oleh tanaman, kesuburan tanah, retensi hara dan pemupukan. Kation yang terjerap biasanya tersedia untuk tanaman dengan menukarkannya dengan ion H+ hasil respirasi akar tanaman. Hara yang ditambahkan ke dalam tanah melalui pemupukan akan diikat oleh permukaan koloid tanah dan dapat dicegah dari pelindian, sehingga dapat menghindari kemungkinan pencemaran air tanah (ground water). KAPASITAS PERTUKARAN KATION (KPK) KPK atau Cation Exchange Capacity (CEC) merupakan kapasitas tanah untuk menjerap atau menukar kation. Biasanya dinyatakan dalam miliekuivalen/100 g tanah atau me %, tetapi sekarang diubah menjadi cmolc/kg tanah (centimoles of charge per kilogram of dry soil Nilai KPK tanah bervariasi bergantung kepada tipe and jumlah koloid di dalam tanah. Pada umumnya KPK koloid tanah adalah sebagai berikut: 2
  • 3. Koloid Tanah KPK (me %) Humus 200 Vermikulit 100-150 Montmorilonit 70-95 Illit 10-40 Kaolinit 3-15 Seskuioksida 2-4 DAYA MENUKAR KATION Kation yang berbeda mempunyai kemampuan untuk menukar kation yang teradsorpsi. Ion divalen biasanya dijerap lebih kuat dan lebih sulit ditukar daripada ion monovalen. Ion Ba2+ dan NH4+ : Ba2+ terjerap kuat oleh koloid tanah, tetapi daya penukarannya lemahà Pertukaran kation menggunakan Ba < jumlah Ba yang dijerap NH4+ terjerap lebih lemah daripada Ba, tetapi daya penukarannya kuat à Pertukaran kation menggunakan NH4+ > jumlah NH4+ yang dijerap PERSAMAAN EMPIRIS PERTUKARAN KATION Persamaan Freundlich Persamaan adsorpsi freundlich adalah salah satu metode untuk menunjukkan komposisi ionik di dalam larutan tanah. Persamaan ini sangat cocok untuk reaksi adsorpsi dalam kisaran yang sempit. x = k C 1/n , dimana: x = jumlah kation yang teradsorpsi per unit adsorbent (bahan penjerap) C = konsentrasi keseimbangan dari kation yang ditambahkan k,n = konstanta Persamaan Langmuir x/xo = kC / (1+kC) x = jumlah cation yang diadsorpsi per unit berat penukar 3
  • 4. xo = kapasitas pertukaran total C = konsentrasi jumlah kation yang ditambahkan dalam mol per liter k = koefiein afinitas konstanta k dapat ditentukan sbb.: k = x / [C (xo - x)] PERSAMAAN BERDASARKAN TEORI DONAN Sistem Donan adalah sistem yang mempunyai komposisi larutan I dan o, dipisahkan oleh membran semipermeable (i = inside solution, o = outside solution) Solution i Solution o Na + Na + – Cl Cl- Na-lempung Membran semipermeabel Membran hanya permeabel untuk ion N+ dan Cl-, sehingga hanya ion-ion ini yang akan terdifusi dalam larutan i dan o hingga keseimbangan tercapai. Pada saat keseimbangan tercapai hubungan antar ion adalah sbb: (Na+)i (Cl-)i = (Na+)s (Cl-)s atau (Na+)i / (Na+)s = (Cl-)s / (Cl-)i Sistem Donan terjadi di dalam tanah terutama dalam hubungannya dengan hubungan antara akar tanaman – larutan tanah. Sistem Donan dapat menjelaskan fenomena pertukaran kation dan memprediksikannya mirip dengan hukum aksi masa : [Na+]2 (Ca2+) / (Na+)2 [Ca2+] = k Sistem Donan mempunyai asumsi k = 1, oleh karena itu = [Na+]2 (Ca2+) / (Na+)2 [Ca2+] = 1 atau : [Na+] / (Na+) = [√Ca2+] / (√Ca2+) 4
  • 5. KPK EFEKTIF (CECe) FIKSASI (SEMATAN) KATION Dalamn kondisi tertentu kation yang teradsorpsi terikat secara kuat oleh lempung sehingga tidak dapat dilepaskan kembali oleh reaksi pertukaran. Kation ini disebut KATION YANG TERFIKSASI atau TERSEMAT Walaupun sembarang kation dapat mengalami fiksasi, tetapi yang paling penting adalah fiksasi K+ dan NH4+ yang terjadi dengan mekanisme yang sama. Lapisan (lattice) lempung yang mengembang mempunyai lubang sebesar 1,40 Ǻ pada permukaan intermiselar nya. K+ atau NH4+ memasuki ruang intermiselar ini, ion tersebut terperangkap didalam lapisan lempung. Ion tersebut menjadi tidak tertukar (NON EXCHANGEABLE) atau terfiksasi Mineral lempung yang banyak meyumbang fiksasi K+ dan NH4+ antara lain : mika, illit, montmorilonit, dan vermikulit. Permikutit, zeolit, feldspar dan glaukonit juga diduga dapat mefiksasi K. Ada pendapat bahwa mineral dengan muatan interlayer yang kuat dan mempunyai zona (wedge zone) yang mempunyai selektifitas tinggi terhadap K akan banyak memfiksasi K K yang terfiksasi dapat dilepaskan kembali dan menjadi tersedia untuk tanaman. Adanya asam humat dan asam fulvat di dalam tanah dapat mempercepat proses tersebut. Tisdale dan Nelson (1975) berpendapat bahwa fiksasi K merupakan poses konservasi di alam. Fiksasi K penting di dalam tanah pasiran untuk mencegah dari pelindian. Pemupukan K+ dan NH4+ yang terus menerus dapat menurunkan fiksasi K. KEJENUHAN BASA (BASE SATURATION) Kejenuhan basa berhubungan erat dengan KPK tanah: % Kejenuhan basa = [Jumlah Kation Tertukar (dlm me %) / KPK] x 100 Contoh : Kation Tertukar me % Ca 10 Mg 5 K 10 Na 5 Jumlah 30 5
  • 6. Jika KPK tanah = 50 me %, maka % kejenuhan basa = 30/50 x 100 = 60 % Ada korelasi positif antara pH tanah dan persen kejenuhan basa. Secara umum jika pH tinggi, kejenuhan basa akan tinggi. Kejenuhan basa yang rendah berarti kandungan H+ yang tinggi. Kejenuhan basa biasanya dapat digunakan sebagai indikasi kesuburan tanah. Tanah sangat subur à derajat kejenuhan basa ≥ 80%, Tanah kesuburan sedang à derajat kejenuhan basa 50 % - 80 % Tanah tidak subur à derajat kejenuhan basa ≤ 50 % Pengapuran (liming) dapat meningkatkan kejenuhan basa. REAKSI PERTUKARAN KATION I. Tujuan a. Menentukan konsentrasi total kation di dalam air alami b. Memahami Prinsip-prinsip reaksi pertukaran kation c. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi pertukaran kation II. Teori Kromatografi penukar kation merupakan metode yang tepat untuk mengukur total kation atau anion di dalam larutan berair. Jika air dilewatkan melalui kolom penukar kation dengan resin H+, maka kation-kation di dalam air akan akan menghalangi pertukaran dengan ion H+ dari resin. Ion hydrogen yang dibebaskan dihitung melalui titrasi dengan standar alkali. Di dalam analisis air dikenal satuan “keasaman mineral ekivalen” (sma) yang menyatakan konsentrasi total kation sebagai ppm dari CaCO3 (mg CaCO3 perliter air) (Tim Labor Kimia Fisika, 2010) Resin penukar ion merupakan salah satu metoda pemisahan menurut perubahan kimia. Resin penukar ion ada dua macam yaitu resin penukar kation dan resin penukar anion. Jika disebut resin penukar kation maka kation yang terikat pada resin akan digantikan oleh kation pada larutan yang dilewatkan. Begitupun pada resin penukar anion maka anion yang terikat pada resin akan digantikan pleh anion pada larutan yang dilewatkan ( Wahono,2007 ). Prinsip dari percobaan ini adalah mengganti atau mempertukarkan ion yang terikat pada polimer pengisi resinnya dengan ion yang dilewatkan. Selain itu jangan melakukan kesalahan ataupun kecerobohan sehingga dapat merusak peralatan yang digunakan ( Wahono,2007 ). Pengertian Penukar Ion Penukar ion dapat berupa suatu zat dan penukar itu sendiri adalah zat padat tertentu yang dapat membebaskan ionnya kedalam larutan ataupun menggantikan ion lain dari ion larutan. Berupa butiran, biasa disebut resin yang tidak larut dalam air. Dalam strukturnya, resin ini mempunyai gugus ion yang dapat dipertukarkan. Contoh : pengolahan air 6
  • 7. dengan penukaran ion untuk produksi uap didalam sebuah ketel uap. Air umumnya mengandung ion kalsium. Karena terjadi penguapan,konsentrasi kapur didalam ketel akan meningkat sehingga menimbulkan kerak. Kerak ini akan menyebabkan pemborosan bahan bakar,karena menghambat panas. Oleh karena itu kadar kapur harus seminimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan penukar ion dengan penukar resin yang mengandung gugus natrium. Air dilewatkan ke dalam tumpukan butiran resin. Alat penukar ion organik banyak sekali digunakan pada industri-industri. Dan hanya terbagi menjadi dua macam yaitu : a. Resin Penukar Kation Adalah resin yang akan menukar atau mengambil kation dari larutan. Apabila yang dialirkan larutan garam, MX kedalam buret yang telah berisi resin penukar kation, maka akan terjadi suatu reaksi pertukaran : MX (aq) + Res-H → HX (aq) + Res- M b. Resin Penukar Anion Adalah resin yang akan menukar dan mengambil anion dari larutan. Apabila dialirkan suatu larutan dalam buret yang telah berisi resin penukar anion, maka akan terjadi suatu reaksi penukaran : MX (aq) + Res-H → H2O (aq) + Res-X Resin penukar anion yang positif adalah gugus yang dapat terionisasi memberikan ionnya, misalnya penukar anion amkuartener, merupakan penukar anion yang sangat kuat, sedangkan resin penukar anion basa lemah yang mengandung gugus ion. Baik penukar anion maupun penukar kation dapat dianggap sebagai resin suatu senyawa asam atau basa yang tidak larut dan dapat berreaksi sebagai asam atau basa. Tetapi bagian yang terikat pada struktur atomnya tidak dapat lepas. Ion yang dapat menggantikan muatannya dengan ion disebut counter ion, digunakan untuk penukar kation dalam kation dan penukar anion dalam anion. Tipe penukar ion dalam suatu reaksi tertentu, misalnya resin asam salah satu caranya adalah H+ atau muatan lain yang sama muatannya, penukar ion kita pilih sedemikian rupa sehingga ion yang digantikan adalah H+ atau OH-. Dalam pertukaran ion, suatu larutan resin dibiarkan mengalir melewati suatu susunan bahan yang terbuat dari butiran zeolit atau suatu resin pertukaran ion. Ion-ion dalam larutan menjadi terikat pada bahan itu dan kemudian menggeser ion yang sama tandanya. Pertukaran ion digunakan dalam pelunakan ion. Pertukaran ion dalam desalinasi adalah sebagian pasangan dari salah satu proses lain. Resin pertukaran ion organik menunjukkan sifat-sifat yang menguatkan untuk tujuan- tujuan pemisahan. Untuk memisahkan ion sering digunakan resin penukar anion, hal ini disebabkan pada kondisi tertentu ion-ion logam dapat membentuk senyawa komplek anion dengan ciri-cirinya ion yang bermuatan negatif, dan memiliki pasangan ion yang dapat disumbangkan untuk membentuk ikatan koordinasi yang baik ( Hiskia, 1994 ). Resin penukar ion merupakan suatu polimer dengan berat molekul yang cukup tinggi dan memiliki gugus-gugus tertentu . Resin penukar kation mengandung gugus karboksilat, sufanoat, fenolat atau gugus lain dan sejumlah kation ekivalen. Resin penukar kation mengandung kation bebas yang dapat dipertukarkan dengan kation dalam suatu larutan. resin penukar kation dapat dipertukarkan dengan kation lain, seperti reaksi: 2(Res. SO3-)H+ + Na+(lar) —–> 2(Res. SO3-)Na+ + H+(lar) Dalam reaksi diatas, kation H dapat ditukar dengan kation Na secara ekivalen. Pertukaran 7
  • 8. ion terjadi secara stoikiometri deimana setiap satu ion H diganti oleh satu ion Na. Sedangkan dua atom H diganti dengan satu ion Ca(II) dan seterusnya. Ion yang dapat ditukar merupakan ion lawan yang tidak terikat dengan kuat pada matrik polimer. Apabila larutan NaCl dialirkan melalui kolom resin penukar kation, maka dapat terjadi peristiwa: NaCl + H-Res —–> Na-Res + HCl Reaksi kesetimbangan di atas menunjukkan bahwa H-Res menggambarkan resin dalam lingkar hidrogen. Dari reaksi tersebut terlihat bahwa jumlah ion Na+ diganti dengan jumlah ion H+ setara dengan jumlah Na+ tersebut. Kesimpulannya adalah bahwa meskipun dimasukkan larutan NaCl, larutan yang keluar adalah HCl. Jumlah NaCl yang dapat diubah menjadi HCl, tergantung pada kapasitas resin dan jumlah resin yang terdapat dalam kolom. Apabila resin mencapai batas kapasitas penukaran, arah reaksi dapat dibalik (seperti diatas) yang disebut dengan proses regenerasi. Resin penukar kation dapat dibagi menjadi dua yaitu asam kuat dan asam lemah. Resin penukar kation asam kuat misalnya yang mengandung gugus sulfanoat sehingga atom H dapat diganti oleh atom Na dari NaCl. Resin penukar kation asam lemah mengandung gugus karboksilat yang memerlukan larutan dengan pH>7 untuk dapat mengganti atom H. III. Alat dan Bahan a. Peralatan yang digunakan 1. Kolom penukar kation 1 buah 2. Erlemeyer 250 ml 3 buah 3. Erlemeyer 50 ml 1 buah 4. Pipet tetes 3 buah 5. Gelas ukur 10 ml 1 buah 6. Gelas ukur 50 ml 1 buah 7. Gelas ukur 100 ml 1 buah 8. Beaker glass 250 ml 2 buah 9. Spatula 2 buah 10. Statip 2 buah 11. Corong kaca 1 buah 12. Botol semprot 1 buah 13. Batang pengaduk 1 buah 14. Labu ukur 25 ml 1 buah 15. Labu ukur 50 ml 1 buah 16. Labu ukur 250 ml 1 buah 17. Labu ukur 500 ml 2 buah b. Bahan Kimia yang digunakan 1. Resin penukar kation 2. NaOH 0,002 N 3. HCl 2 N dan 0,02 N 4. Indikator Phenil Phtalein 5. Indikator Methyl orange 8
  • 9. MSDS BAHAN A). HCl ¬ Identifikasi produk Synonim: muriatic acid, asam klorida Rumus molekul: HCl CAS No: 7647-01-0 ¬ Data fisik Wujud: tak berwarna, atau cairan kuning terang Titik leleh: -25 C Titik didih: 109 C Berat jenis : 1,1 ¬ Toksikologi Sangat korosif, jika terhirup dapat menimbulkan gangguan pernafasan yang serius atau fatal,cairannya dapat merusak kulit dan mata. ¬ Pertolongan pertama Kontak dengan mata: Periksa dan lepaskan lensa kontak. Segera siram dengan air yang banyak selama 15 menit, segera bawa ke dokter Kontak dengan kulit: Segera cbasuh kulit dengan air sekurang-kurangnya 15 menit. Terhirup: Jika terhirup,bawa ke udara segar,jika tidak bernafas,berikan nafas buatan.Jika sulit benafas berikan pernafasan dengan oksigen.Segera bawa ke dokter. B). NaOH ¬ Identifikasi produk Synonim: kaustik soda,lye,sodium hydroxide,sodium hydrate. CAS No: 1310-73-2 Berat molekul; 40 Rumus molekul : MaOH ¬ Data fisik Wujud: warna putih,berupa kepingan tipis tidak berbau. Kelarutan;111 g/ 100g air Berat jenis: 2,13 Titik didih: 1390 C Titik leleh; 318 C ¬ Toksikologi Data iritasi kulit;pada tikus 500 mg/24 h,di investigasi sebagai mutagen. ¬ Pertolongan pertama Terhirup: segera bawa ke udara bebas. Kontak dengan mata: cuci dengan air selama 15 menit,lalu bawa ke dokter. Kontak dengan kui : cuci kulit dengan sabun dan bilas dengan air selama lebih kurang 15 menit.segera bawa ke dokter. C). Phenil Ptalein ¬ Identifikasi produk Synonim: 3,3-bis(p-hydroxyphenyl) phthalide; 3,3-bis(4-hydroxyphenyl)-1(3H)- 9
  • 10. isobenzofuranore CAS No: 77-09-8 Berat molekul: 318.33 Rumus kimia: C20H14O4 ¬ Peringatan Berbahaya..!! dapat menyebabkan kanker. ¬ Efek kesehatan Terhirup : dapat menyebab kan batuk dan bersin Penafasan: Sangat aktif,dalam jumlah (30-100 mg) dapat menyebaba kan collaps dan tekanan darah rendah. Kontak dengan kulit : Tidak di temukan klasifikasinya,tetapi penghirupan mungkin berasal dari sentuhan permukaan dengan kulit. Kontak dengan mata : iritasi pada penglihatan ¬ Pertolongan pertama Terhirup: bawa ke udara segar,bawa ke dokter apabila terjadi iritasi. Kontak dengan kulit : segera cuci dengan sabun dan bilas dengan air. Bawa ke dokter apabila terjadi iritasi. Kontak dengan mata : bilas mata dengan air yang mengalir selama 15 menit. Bawa ke dokter apabila terjadi iritasi lebih lanjut. D). Methyl orange ¬ Identifikasi produk Synonyms: C.I. 13025, p-[[p-(dimethylamino)phenyl]azo]benzenesulfonic acid sodium salt, methyl orange, acid orange 52, orange III, C.I. acid orange 52, troplaeolin, orange 3, gold orange, helianthine b, kca methyl orange, helianthise Molecular formula: 4-(CH3)2NC6H4:NC6H4-4-SO3Na CAS No: 547-58-0 ¬ Toksikologi Sangat beracun apabila tertelan apabila tertelan,terhirup atau kontak dengan kulit. IV. Skema Kerja Masing-masing bahan berupa larutan dibuat terlebih dahulu sebelum percobaan di lakukan. HCl 0,5 N dibuat dengan pengenceran dari HCl 11,3 N yang telah yang telah di encerkan menjadi HCl 1 N. HCl 0,02 N di buat dengan mengencerkan HCl 1 N. NaOH di buat dari padatan NaOH. Larutan standar NaOH 0,02 N di siap kan dlam buret. Zeolyte di masukkan ke dalam kolom penukar kation lebih kurang setinggi 10 cm. HCl 0,5 N di lewatkan kedalam kolom hingga zeolyte terendam seluruhnyaselam 30 menit untuk membentuk resin ion H+ 10
  • 11. Kolom di cuci dengan aquadest sebanyak 20 mluntuk membebaskan kelebihan HCl Sebanyak 2 ml effluent di ambil,kemudian di tambahkan dengan 3 tetes indicator PP dan di titrasi denga NaOH 0,02 N. Air kran di masukkan ke dalam kolom dan di elusi.Sebanyak 2 ml effluent di ambil dan di tambahkan dengan 3 tetes indicator PP, kemudian di titrasi dengan NaOH 0,02 N. Sebanyak 2 ml effluent di ambil lagi dan di tambah kan dengan 3 tetes indicator methyl Orange kemudian di titrasi dengan HCl 0,02 N. Hitung nilai keasaman mineral ekuivalen air kran. V. Data Hasil Pengamatan HCl 0,5 N dibuat dengan pengenceran dari HCl 11,3 N yang telah yang telah di encerkan menjadi HCl 1 N. HCl 0,02 N di buat dengan mengencerkan HCl 1 N. NaOH di buat dari padatan NaOH. Titrasi I (Dengan Indikator PP) Volume effluent (aquades) = 2 mL Konsentrasi NaOH = 0.02 N Volume NaOH yang terpakai 15 ml Titrasi II (Dengan Indikator PP) Volume effluent (air kran) = 2mL Konsentrasi NaOH= 0.02 N Volume NaOH yang terpakai = 18 ml Titrasi III (Dengan Indikator Metil Orange) Volume effluent (air kran) = 2mL Konsentrasi HCl= 0.02 N Volume HCl yang terpakai = 15.8 ml VI. Perhitungan 1. Perhitungan dalam pembuatan bahan a. Pembuatan 250 mL HCl 1N dari 11,3N HCl V1 = (N2 x V2)/N1 = (1N x 250mL)/11,3N = 22,124 mL b. Pembuatan 125 mL HCl 0,5N dari 1N HCl V1 = (N2 x V2)/N1 = (0,5N x 125mL)/1N = 62,5 mL c. Pembuatan 250 mL HCl 0,02N dari 1N HCl V1 = (N2 x V2)/N1 11
  • 12. = (0,02N x 250mL)/1N = 5 mL d. Pembuatan larutan NaOH 500mL dari NaOH padat Gr NaOH = N x V x Be = 0,02 x 0,5 x 40 = 0,4 gram 2. Perhitungan untuk tugas a. Menghitung nilai keasaman ekivalen aquades = [NaOH] x V NaOH x 50 x 1000 V effluent yang dititrasi = [0,02] x 15 x 50 x 1000 2 = 7500 ppm CaCO3 b. Menghitung nilai keasaman eqivalen air kran = [NaOH] x V NaOH x 50 x 1000 V effluent yang dititrasi = [0,02] x 18 x 50 x 1000 2 = 9000 ppm CaCO3 c. Faktor koreksi FK = 500 x N HCl x V HCl = 500 x 0,02 x 15,8 = 158 ppm CaCO3 VII. Pembahasan Pada percobaan ini, praktikan dituntut agar dapat menentukan kosentrasi total kation dalam suatu sampel yang berwujut cairan, yaitu air karan yang terdapat di labor kimia fisika FMIPA-UR. Kosentrasi total kation dalam air kran dinyatakan dalam keasaman mineral yang terkandung di dalam air kran yang diselidiki. Dari data yang diperoleh melalui perhitungan berdasarkan hasil pengamatan , ternyata nilai keasaman eqivalen air kran jauh lebih tinggi dibandingkan keasaman eqivalen aquades yang digunakan untuk menghilangkan kelebihan kation H+ dalam kolom. Dari sini dapat dilihat bahwa kosentrasi total kation dalam air kran besar. Selain itu menunjukkan bahwa didalam air kran banyak terdapat logam-logam dalam bentuk ion, sehingga dalam kosentrasi tinggi ion-ion logam ini tidak baik untuk kesehatan manusia serta dapat merusak alat-alat laboratorium. Metoda yang digunakan dalam percobaan ini adalah kromatografi penukar kation, dengan fase diam yaitu resin penukar kation yaitu lempung yang telah diaktivasi. HCl 0,5 N dilewatkan melalui kolom selama 30 menit untuk membuat resin ion H+. Ketika suatu cairan yang mengandung logam dilewatkan melalui kolom, maka ion logam dari cairan tersebut akan bertukar dengan H+ yang telah diikat oleh resin. Sehingga Kosentrasi ion logam dalam cairan sebanding dengan kosentrasi ion H+ yang keluar dari kolom yang dapat dihitung dengan titrasi asam-basa dengan larutan standar NaOH 0,02 N. Besarnya pertukaran ini dipengaruhi oleh fakto-faktor berikut ini: 12
  • 13. a. Gaya yang mengikat ion kristal. b. Kosentrasi ion-ion yang bertukar. c. Efek kelarutan. d. Ukuran kedua ion. e. Kelonggaran ion-ion. 13
  • 14. BAB III KESIMPULAN Total kation di dalam larutan berair dapat diukur dengan menggunakan metode kromatografi penukar kation. Total kation dalam air kran lebih banyak dibandingkan dengan aquades. Lempung dapat digunakan untuk resin penukar kation. Nilai keasaman eqivalen air kran adalah 9000 ppm CaCO3. Nilai keasaman eqivalen aquades adalah 7500 ppm CaCO3. Ion hydrogen yang keluar dari kolom dapat dihitung dengan metode titrasi alkali standar. Alkalinitas sampel dapat diukur dengan mentitrasi sampel dengan HCl 0,02 N. Tritrasi sampel dengan NaOH menggunakan indicator pp. Tritrasi sampel dengan HCl menggunakan indicator metal orange 14
  • 16. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “Pertukaran Kation”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah atas bimbingan dan arahannya, juga kepada pihak yang telah banyak membantu kami, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangannya, untuk itu sangat diharapkan saran ataupun kritikan dari saudara/i yang sifatnya membangun agar makalah ini lebih sempurna. Akhir kata semoga makalah ini dapat member manfaat kepada kita semua. Padangsidimpuan, Nopember 2012 Penulis i 16
  • 17. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2 PERTUKARAN KATION ..................................................................................... 2 BAB III KESIMPULAN ......................................................................................... 14 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15 17 ii
  • 18. MAKALAH TENTANG PERTUKARAN KATION DISUSUN OLEH NAMA : HESNI HARAHAP LILI SURYANI SIREGAR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN (UMTS) PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2012 18