1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kaidah fiqhiyah, macam-macam kaidah fiqhiyah, perbedaan antara kaidah fiqhiyah dan kaidah ushuliyah, serta kegunaan kaidah fiqhiyah.
2. P E N G E RT I A N K A I DA H F I Q H I YA H
Kata Qai‟dah fiqhiyah terdiri dari dua kata yakni qa‟idah dan
fiqhiyyah. Qa‟idah kata mufrad yang jama‟nya qawa‟id
menurut bahasa berarti dasar atau asas. Dan kata fiqhiyyah
berasal dari kata fiqh, yang berarti faham, yang menurut istilah
berarti kumpulan hukum-hukum syara‟ yang berkaitan
dengan perbuatan mukalaf, yang dikeluarkan dari dalil-dalil
yang terperinci.
3. Macam-macam Kaidah Fiqhiyah
Kaidah fiqhiyyah dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Lima kaidah dasar yang mempunyai skala cakupan menyeluruh, lima kaidah ini
memiliki ruang lingkup Furi‟iyyah yang sangat luas, komprehensif, dan universal,
sehingga hampir menyentuh semua elemen hukum fiqih.
2. Kaidah-kaidah yang mempunyai cangkupan furu‟ cukup banyak, tetapi tak seluas
yang pertama, kaidah ini biasa disebut sebagai al-qawa‟id al-aghlabiyah.
3. Kaidah yang mempunyai cangkupan terbatas (al-qawa‟id al-qaliliyah) bahkan
cenderung sangat sedikit.
4. Perbedaan Kaidah Fiqhiyah dan Kaidah Ushuliyah
Perbedaan antara keduanya adalah sebagi berikut:
1.Kaidah ushul pada hakikatnya adalah qa‟idah istidlaliyah yang
menjadi wasilah para mujtahid dalam istinbath (pengambilan) sebuah
hukum syar‟iyah amaliah.
2. Kaidah ushul dalam teksnya tidak mengandung asrarus syar‟i
(rahasia-rahasia syar‟i) tidak pula mengandung hikmah syar‟i.
Sedangkan kaidah fiqih dari teksnya terkandung kedua hal tersebut.
5. 3. Kaidah ushul dalam teksnya tidak mengandung asrarus syar‟i (rahasia-rahasia syar‟i)
tidak pula mengandung hikmah syar‟i. Sedangkan kaidah fiqih dari teksnya terkandung
kedua hal tersebut.
4. Perbedaan antara kaidah ushul dan kaidah fiqih pun bisa dilihat dari maudhu‟nya
(objek). Jika Kaidah ushul maudhu‟nya dalil-dalil sam‟iyyah. Sedangkan kaidah fiqih
maudhu‟nya perbuatan mukallaf, baik itu pekerjaan atau perkataan. Seperti sholat, zakat
dan lain-lain.
6. كله يترك ال كله يدرك ال ما
Yang artinya Apa yang tidak mampu dikerjakan semuanya, jangan
pula ditinggalkan semuanya. Maksudnya: Kerjakanlah semampunya.
Namun tetap bersungguh-sungguh. Jangan sampai menyia-nyiakan
kesempatan yang ada.
Contohnya : sholat tahajud, zakat fitrah, kurban kambing, memilih
pemimpin,
7. KEGUNA A N KA IDA H FIKIH
Berbagai ungkapan para ulama tentang kepentingan dan manfaat dari
kaidah- kaidah fikih ini, salah satunya: “ Sesungguhnya kaidah-kaidah fikih
itu menggambarkan nilai-nilai fikih, kebaikan dan keutamaan serta intinya.
Dari bentuk dan uraian tentang kaidah fikih menampakkan pola pikir fikih
islam yang sangat luas dan mendalam dan tampak pula kekuatan filosofid
yang rasional serta kemampuannya didalam mengumpulkan fikih dan
mengembalikannya kepada akarnya”
8. Menurut Prof. H. A. Djazuli, kegunaan kaidah fikih ialah :
• Dengan mengetahui kaidah-kaidah fikih kita akan mengetahui asas-
asas umum fikih
• Dengan memperhatikan kaidah-kaidah fikih akan lebih mudah
menetapkan hukum bagi masalah-masalah yang dihadapi
• Dengan kaidah fikih akan lebih arif didalam menerapkan fikih dalam
waktu dan tempat yang berbeda untuk keadaan dan adat kebiasaan
yang berlainan