3. Ushul Fiqh merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata Ushul
dan Fiqh. Kata Ushul adalah bentuk jamak dari kata ashl yang
menurut bahasa berarti Sesuatu yang dijadikan dasar bagi yang lain.
Fiqh menurut bahasa, berarti paham atau tahu secara mendalam.
Fiqh secara istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syara
mengenai perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci.
Jadi Ushul Fiqh sebagai rangkaian dari dua buah kata, yaitu dalil-dalil
bagi hukum syara' mengenai perbuatan dan aturan-aturan/ketentuan-
ketentuan umum bagi pengambilan hukum-hukum syara' mengenai
perbuatan dari dalil-dalilnya yang terperinci.
A. PEngERtian UsHul FiqH
4. B. FiqH
Secara bahasa, kata fiqh merupakan bentuk masdar dari
kata faqoha, yang artinya sama dengan al-’ilmu
(pengetahuan) dan al-fahmu (pemahaman), sehingga secara
etimologi fiqh diartikan sebagai pengetahuan atau
pemahaman yang mendalam (benar) terhadap sesuatu.
Di kalangan fuqaha (ulama fiqh), fiqh didefinisikan sebagai
ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ yang amali
yang diambil dari dalil-dalilnya yang rinci.
5. C. ObyEK Kajian usHul fiqH
1. Sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya.
2.Bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut
3.Metode atau cara penggalian hukum dari sumber dan dalilnya.
4.Syarat – syarat orang yang berwenang melakukan istinbat
(mujtahid) dengan berbagai permasalahannya.
✓Menurut Al-Ghazali dalam kitab al-Mustashfa ruang lingkup kajian
ushul fiqh ada 4, yaitu:
1.Hukum-hukum syarak
2.Dalil-dalil hukum syarak, seperti al-Kitab, Sunah dan ijma,
3.Sisi penunjukkan dalil-dalil (wujuh dalalah al-adillah)
Mustatsmir (produsen) yaitu mujtahid yang menetapkan hukum
berdasarkan dugaan kuatnya (zhan).
6. ✓Sedangkan menurut Satria Effendi, sebagaimana dikutip oleh
Suyatno, memerinci objek kajian ushul fiqh meliputi 4 bagian yaitu :
1.Pembahasan mengenai hukum syarak dan yang berhubungan
dengannya, seperti hakim, mahkum fiqh, dan mahkum ‘alaih.
2.Pembahasan tentang sumber-sumber dan dalil-dalil hukum.
3.Pembahasan tentang cara menggali dan menarik hukum dari
sumber-sumber dan dalil-dalil.
4.Pembahasan tentang ijtihad.
7. 1.Untuk mengetahui hukum-hukum syara’ yang terkandung dalam
sumber hukum.
2.Mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu pendapat.
3.Mengetahui kaidah-kaidah dan cara-cara yang digunakan
mujtahid dalam mengistimbatkan hukum.
4.Menghindarkan adanya penyalahgunaan dalil.
D. KEGunAAn ilmu uSHul fiQH
Kegunaan mempelajari ilmu ushulfiqh sangat
manfaat mempelajari ilmu fiqh. Sebagaimana
berkaitan
diketahui,
dengan
bahwa
kandungan sumber hukum (Al-Qur’an dan Hadis) kebanyakan bersifat
global dan tidak mendetail. Sehingga diperlukan satu upaya untuk
menafsirkan ketentuan yang bersifat global tersebut ke dalam praksis
kehidupan.
8. Dengan mempelajari fiqh dapat diperoleh dua hal yaitu :
1.Setiap muslim mengetahui hukum segala sesuatu yang diucapkan
maupun diperbuatnya, apakah diperbolehkan (halal) atau dilarang
(haram), atau diberi kebebasan untuk memilih.
2. mempelajari ilmu fiqh berarti juga mempelajari aturan-aturan hidup
kemanusiaan, baik yang terkait dengan masalah pribadi maupun
masalah sosial.
9. CuKuP SEKiAn, tERimA KASiH AtAS
SEGAlA PERHAtiAn
Biar silaturahmi gak putus, bolehkah pinjam seratus