Rencana pembangunan nasional pada masa Orde Baru didasarkan pada GBHN yang bersifat sentralistik. Pembangunan diarahkan untuk mencapai Trilogi Pembangunan yaitu pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas melalui delapan jalur pemerataan. Pembangunan dilaksanakan dalam Rencana Lima Tahun (Repelita) yang berfokus pada sektor pertanian, industri, dan peningkatan kesejahteraan
3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN
sebagai acuan utama dalam memformat dan
menata sebuah bangsa, mengalami
dinamika sesuai dengan perkembangan dan
perubahan zaman
4. LANDASAN
Landasan bagi perencanaan pembangunan nasional periode 1968-1998
adalah ketetapan MPR dalam bentuk GBHN (garis-garis besar haluan
negara).
GBHN menjadi landasan hukum perencanaan pembangunan bagi presiden
untuk menjabarkannya dalam bentuk Rencana Pembangunan Lima
Tahunan (Repelita), proses penyusunannya sangat sentralistik dan
bersifat Top-Down, adapun lembaga pembuat perencanaan sangat
didominasi oleh pemerintah pusat dan bersifat ekslusif.
Pemerintah Daerah dan masyarakat sebagai subjek utama out-put
perencanaan kurang dilibatkan secara aktif.
5. PEDOMAN
berpedoman pada TRILOGI PEMBANGUNAN dan DELAPAN JALUR
PEMERATAAN.
Trilogy Pembangunan terdiri dari :
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
6. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
Di bidang ekonomi
(1) pengendalian inflasi,
(2) pencukupan kebutuhan pangan,
(3) rehabilitasi prasarana ekonomi,
(4) peningkatan ekspor, dan
(5) pencukupan kebutuhan sandang
7. Pembangunan dilaksanakan 2 tahap, yaitu:
1. jangka panjang : jangka panjang mebcakup
periode 25 sampai 30 tahun
2. jangka pendek. : jangka pendek mancakup
periode 5 tahun yang terkenal dengan
sebutan “pelita” ( Pembangunan Lima
Tahun )
8. YANG DIMAKSUD PELITA
PELITA
I
(1 April 69 – 31 Maret 74)
: Menekankan pada
pembangunan bidang
pertanian.
PELITA
II
(1 April 74– 31 Maret 79) :
Tersedianya pangan, sandang,
perumahan, sarana dan
prasarana, menyejahterakan
rakyat, dan memperluas
kesempatan kerja.
PELITA
III
(1 April 79 – 31 Maret 84)
: Menekankan pada Trilogi
Pembangunan.
9. PELITA
IV
PELITA
VI
PELITA
V(1 April 84 – 31 Maret 89) :
Menitik beratkan sektor
pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan
industri yang dapat
menghasilkan mesin industri
sendiri.
(1 April 94 31 Maret 1999) : Masih
menitikberatkan pembangunan pada
sektor bidang ekonomi yang
berkaitan dengan industri dan
pertanian serta pembangunan dan
peningkatan kualitas sumber daya
manusia sebagai pendukungnya.
( 1 April 89 – 31 Maret 94)
: Menitikberatkan pada
sektor pertanian dan
industri.