2. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
NAWACIT
A
7. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia
bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia
lainnya.
8. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
RPJMN
1. Prioritas pembangunan wilayah NTT salah satunya
Kabupaten Belu difokuskan untuk mendorong
percepatan pembangunan daerah berbasis hilirisasi
pertanian, perikanan, pertambangan, dan
pariwisata.
2. Pengembangan ekonomi kawasan perbatasan
berbasis komoditas unggulan di PKSN Atambua.
3. Pembangunan Pusat Kegiatan Strategis Nasional:
PKSN Atambua
PLBN
MOTAAIN
PLBN tersebut dimaksudkan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi
kawasan perbatasan untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan
mendorong layanan sejumlah infrastruktur di wilayah yang terkenal dengan
wisata pulau Komodonya tersebut.
RENSTRA
PUPR
1. Penyelenggaraan Jalan: pembangunan/ pelebaran
jalan dan jembatan untuk kawasan strategis,
perbatasan serta wilayah terluar dan terdepan
tahun 2010-2014, untuk kawasan perbatasan,
salah satunya jalan perbatasan NTT-RDTL telah
dilakukan penanganan sepanjang 54,2 km dari
rencana sepanjang 877 km.
2. Pembangunan Perumahan dan Kawasan
Permukiman: fasilitas pembangunan rumah khusus
sebanyak 6.384 unit, salah satunya yang mencakup
kawasan perbatasan dan warga baru di perbatasan
NTT-Timor Leste.
3. Penyediaan sumber air baku dan pengendalian
ekstraksi air tanah untuk wilayah aglomerasi
metropolitan dan pulau kecil/terluar, salah satunya
di NTT.
WPS
18 &
19
PLBN Motaain termasuk dalam WPS 19 namun
secara kawasan belum termasuk dalam
lokasi Kawasan Inkubasi WPS 19
HISTORIS PENGEMBANGAN PLBN MOTAAIN
3. KAJIAN KEBIJAKAN RPJMN 2020 -2024
1. kopi, kelapa, lada, pala, cengkeh, tebu,
garam, dan perikanan budidaya
2. Pengembangan sentra produksi pertanian,
perkebunan, peternakan, dan perikanan
yang tersebar di Kawasan Perdesaan
Prioritas Nasional (KPPN), kawasan
transmigrasi, dan Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (PKSN).
3. Pengolahan sumber daya alam yang
dihasilkan dari sentra produksi perikana
Komoditas Unggulan NTT
1. Destinasi wisata alam DPP Lombok-Mandalika/KEK Mandalika dan DPP Labuan Bajo;
2. Pengembangan dan penguatan konektivitas antarmoda laut, sungai, darat dan udara
yang terintegrasi antara lain pembangunan Jalan Lingkar/Trans Pulau dan jalan akses ke
kawasan pariwisata dan kawasan perbatasan, antara lain Jalan Akses Samota, Jalan
Akses KEK Mandalika, Jalan Akses DPP Labuan Bajo, Jalan Paralel Perbatasan Sektor
Timur Pos Perbatasan Motaain dan Motamasin, pembangunan Jalan Perbatasan
Sektor Barat NTT, pengembangan Pelabuhan Gili Trawangan, Pelabuhan Labuan Bajo,
dan Bandara Labuan Bajo;
3. Penyediaan outlet untuk komoditas mentah maupun barang hasil olahan di Nusa
Tenggara direncanakan berlokasi di pelabuhan feeder yang ada di Kepulauan Nusa
Tenggara yaitu Pelabuhan Tenau Kupang;
4. Pengembangan jaringan telekomunikasi dan informasi;
5. Peningkatan kualitas SDM khususnya peningkatan akses layanan pendidikan dan
kesehatan, pendidikan vokasional pertanian, perikanan dan pariwisata, dan revitalisasi
Balai Latihan Kerja;
Pengembangan Kawasan Strategis
1. Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas: (a) Lombok dan (b) Labuan Bajo;
2. Pemulihan Pasca Bencana Pulau Lombok dan Sekitarnya;
3. Pembangunan Pusat Kegiatan Strategis Nasional: (a) PKSN Atambua dan (b) PKSN
Kefamenanu; dan
4. Pembangunan Jalan Trans pada Pulau Tertinggal, Terluar, dan Terdepan: Pulau Sumba.
Proyek Strategis
5. RTRW PROVINSI
NTT
1. Pengembangan sistem pusat kegiatan di wilayah Provinsi salah satunya yaitu
Kota Atambua di Kabupaten Belu sebagai PKWp dan PKSN.
2. Kawasan strategis lainnya yaitu berupa Kawasan Pendukung Strategis
Perbatasan sebagai penunjang Kawasan Strategis Nasional perbatasan darat
dan laut dengan Negara Timor Leste dan Australia, salah satunya yaitu
Kawasan Motaain dan Motomasin di Kabupaten Belu sebagai penunjang
kawasan perbatasan Atambua.
RTRW KABUPATEN
BELU
1. PKSN Atambua dan PKLp Betun/Kecamatan Malaka Tengah sebagai pusat
distribusi barang dan jasa Antar Negara RI – RDTL.
2. Kawasan peruntukan pertambangan salah satunya yaitu batu marmer di
Kecamatan Kota Atambua, batulempung yaitu Kecamatan Kota Atambua dan
Kecamatan Tasifeto Timur, mineral logam (emas sekunder (placer)) yaitu
Kecamatan Tasifeto Timur, dan mineral bukan logam (gypsum) di
Kecamatan Tasifeto Timur.
3. Kawasan industri aneka salah satunya yaitu Kecamatan Atambua Selatan,
Atambua Barat, dan Tasifeto Timur, Industri Garam Rakyat di Desa Silawan
Kecamatan Tasifeto Timur.
4. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, Kawasan peruntukan pusat
pemerintahan, dan Kawasan khusus pengembangan sektor informal
diarahkan di Kecamatan Kota Atambua.
5. kawasan strategis industri dan perdagangan antar Negara RI – RDTL
adalah Kawasan yang merupakan pintu perbatasan RI – RDTL salah satunya
yaitu Kawasan Pengembangan II yang terdiri atas Kecamatan Tasifeto
Timur dan Kecamatan Kakuluk Mesak dengan pusat pengembangan khusus
perdagangan di Lakafehan, dan PKSN Atambua dan PKLp Betun/Kecamatan
Malaka Tengah sebagai pusat distribusi barang dan jasa Antar Negara RI –
RDTL.
1. Zona inti terdiri atas: Check
point; dan Bangunan utama
PLBN Terpadu.
2. Zona Pendukung terdiri atas:
Fasilitas lainnya.
Pelabuhan Atapupu
Kelas : Pelabuhan
Regional.
Jalan Tol Kupang -
Atambua
Bandar Udara Haliwen
Kelas: Pengumpan
Bendungan Raknamo
Bandar Udara Eltari -
Kelas Pengumpan
Bendungan Kolhua
Pelabuhan Tenau
Kelas : Pelabuhan Utama
Bendungan Rotiklod
Pelabuhan Wini Kelas
Pengumpul
Kota Terpadu Mandiri
Ponu
PLBN Motaain
MASTERPLAN WPS 19
MASTERPLAN PLBN MOTAAIN
PLBN Motaain
6. SEKTOR
INDUSTRI
1. Penumbuhan Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian
2. Penyebaran dan Penumbuhan Industri Kecil dan Menengah
Wilayah III : Berkembangnya IKM Alsintan, Komponen
Otomotif dan Kapal berbasis Besi, Berkembangnya IKM
Pengolahan Kopi Spesial, Berkembangnya IKM Pengolahan
Kakao, Berkembangnya IKM Pengolahan Rumput Laut
SEKTOR ESDM
1. Pengembangan PLT Bioenergi
2. Pengembangan Potensi Energi Air
3. Pengembangan microgrid PLT hybrid untuk klaster
ekonomi khususnya di daerah pulau terdepan dan
pulau-pulau kecil
SEKTOR
PERTANIAN
1. Koperasi/UKM sektor pertanian dan perkebunan yang
diperkuat kapasitas usahanya melalui kemitraan
2. Pengadaan kendaraan traktor roda 4 (TR4) untuk komoditas
jagung
3. Pengembangan Sarana Industri Alat Mesin Pertanian Jagung
4. Pelatihan penggemukan sapi yang berorientasi ekonomi dan
lingkungan berkelanjutan
SEKTOR
LOGISTIK
1. Pembangunan Terminal Motaain
2. Penyediaan Moda Kapal Ternak di Belu
3. Pengembangan Bandara Haliwen Atambua
4. Pembangunan Gudang/ Depo Non SRG yang Termanfaatkan
5. Penyedia Jasa Logistik Sektor Perdagangan yang Diberikan
Pembinaan
SEKTOR
PARIWISATA
1. Pengembangan Destinasi Pariwisata
2. Pengembangan Pemasaran Pariwisata
3. Pengembangan Industri Ekonomi Kreatif yang
memperkuat seni dan budaya Indonesia
4. Pengembangan Kelembagaan
PLBN Motaain
KEBIJAKAN MULTI SEKTOR WILAYAH NTT
7. PLBN Motaain
Kabupaten Belu
Provinsi NTT
1. Pertambangan : mineral, minyak dan gas bumi, dan panas bumi.
2. Industri : industri kecil/rumah tangga, dan industri besar.
3. Pertanian : Padi
4. Perkebunan : Kelapa
5. Perternakan : Sapi
6. Perikanan : Ikan Tongkol
7. Pariwisata : Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Kelimutu, Taman Laut Tujuh Belas Pulau Riung,
Taman Laut Teluk Maumere, Taman Laut di Pulau Kepa, Taman Laut Teluk Kupang, Pantai Nembrala,
Pantai Kolbano, Wisata Gunung Mutis, Atraksi Pasola, Prosesi Jumad Agung, Perburuan ikan paus,
Perkampungan Adat di Bena, Kampung adat Koanara, Kampung adat Tarung, Kampung adat Laitarung,
Kampung adat Boti, Kampung Namata, Kampung Tamkesi, Homo Florencis Liangboah, Situs arkeologi
Olabula , Kuburan Megalitik,
1. Pertambangan : mineral logam nikel, mineral bukan logam, minyak dan
gas bumi, mineral logam mangan, dan batu marmer.
2. Industri : industri kecil hasil pertanian dan kehutanan, Industri minyak
nilam, industri kecil hasil perikanan, industri aneka, industri garam, dan
industri logam, mesin, dan kimia.
3. Pertanian : Jagung
4. Perkebunan : Kelapa
5. Perternakan : Sapi
6. Perikanan : Ikan Tongkol
7. Pariwisata : Ksadan Kolam Susuk, Pantai Teluk Gurita, Pasir Putih, gua
Maria Ratu Dualilo, Pantai Motadikin, Kampung Adat Bolan, Kampung
Adat Kamanasa, Gua Lourdes Kamanasa, Saluhu, Lumpur Dingin Masin
Lulik dan Kelelawar Hasan Maubesi, Pantai Beirasi & Pantai Abudenok,
Kampung Adat Haitimuk & Gua Maria Loro Haitimuk, Pantai Taberek,
Obyek Wisata Nanebot, Ksadan Loro Dirma, Gua Peninggalan Raja Dubesi
Nanaet dan kolam We Babotok/ Halimea, Benteng Makes, Rumah Adat
Kewar dan Air Terjun Lesutil, Gua Kelelawar di Tohe, Kampung adat
Nualain, Ksadan Takirin, Kampung adat Fatuketi, Kolam Renang Tirta, dan
Ksadan Matabesi.
1. Pertambangan : batulempung, mineral logam nikel (emas sekunder (placer)), dan mineral
bukan logam (gypsum).
2. Industri aneka berupa industri tenun, anyaman lontar, anyaman tali gewang, anyaman lidi
kelapa, anyaman dari tali sisal, industri kapok, alat musik tradisional, industri pakaian jadi
dari tekstil dan industri garam rakyat .
3. Pertanian : Padi Sawah, dan Jagung
4. Perkebunan : Jambu Mete
5. Perternakan : Sapi
6. Perikanan : Ikan Tuna, Tongkol
7. Pariwisata : Ksadan Takirin, dan Kawasan Motaain.
8. 1. Pertambangan : bahan galian golongan logam, bahan galian golongan non logam, dan
pertambangan terbatas.
2. Industri : industri berat, industri ringan dan industri rumah tangga (industri kecil).
3. Pertanian : Padi Sawah. Perkebunan : Kelapa. Peternakan : Sapi. Perikanan : Ikan Tongkol.
4. Pariwisata : pantai Teluk Kupang, taman Wisata Alam Teluk Kupang, dan Goa Monyet Tenau.
WPS 19
Kota Kupang
Kawasan Industri
(pemerintahan)
Kawasan
Perdesaan
Atambua (jasa)
Kawasan
Perdesaan
Betun (jasa)
1. Pertambangan : usaha pertambangan mineral non Logam dan mangan.
2. Industri : Industri Kecil dan Rumah Tangga yang berbasis agroindustry.
3. Pertanian : Jagung. Perkebunan : Kelapa. Peternakan : Babi. Perikanan : Ikan
Ekor Kuning
4. Pariwisata : Danau Mantasi, Pantai Masin, dan Teluk Hasan.
Kota Kupang
Kabupaten Malaka
1. Pertambangan : mineral logam, mineral bukan logam, dan batuan.
2. Industri : industri besar, industri menengah dan industri kecil atau rumah tangga.
3. Pertanian : Padi. Perkebunan : Kelapa. Peternakan : Babi. Perikanan : Ikan Cakalang.
4. Pariwisata : Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang, pemandangan laut, pasir putih, dan
taman wisata alam Tuakdale.
Kabupaten Kupang
1. Pertambangan : tambang nikel, bahan galian mangaan, dan sirtu sungai, sirtu
gunung.
2. Industri : Industri Pengolahan Hasil Pertanian.
3. Pertanian : Jagung. Perkebunan : Jambu Mete. Peternakan : Sapi. Perikanan :
Ikan Tembang.
4. Pariwisata : wisata Kampung Adat Maslete, wisata Pegunungan Mutis, dan
wisata Kawasan Tunbaba Raya.
Kabupaten Timor Tengah Utara
1. Pertambangan :mineral, dan minyak dan gas bumi.
2. Industri : industri kecil/rumah tangga.
3. Pertanian : Jagung. Perkebunan : Kelapa. Peternakan : Sapi. Perikanan : Ikan Terbang.
4. Pariwisata : Hutan Gunung Mutis, Pantai Kolbano, dan kampung adat Boti.
Kabupaten
Timor
Tengah
Selatan
9. POTENSI
KABUPATEN BELU
Industri : Industri Garam
Pertanian : Jagung (46.897 Ton)
Perkebunan : Kelapa (337 Ton)
Peternakan : Sapi (137 Ton)
Perikanan : Ikan Tongkol (170 Ton)
KOTA
CIREB
ON
Penghasil
Garam Terbesar
(435,4 Ribu Ton)
JAWA
TENGA
H
Penghasil
Jagung Terbesar
(1.694.355 Ton)
RIAU
Penghasil
Kelapa Terbesar
(2,74 Juta Ton)
JAWA
TIMUR
Peternakan Sapi Terbesar
(17,2 Juta Ton)
MALUKU
UTARA
Perikanan Ikan
Tongkol Terbesar
(1,7 Juta Ton)
POTENSI PROVINSI
NTT
Garam (2,6 Juta Ton)
Pertanian : Jagung (685.083 Ton)
Perkebunan : Kelapa (68.277 Ton)
Peternakan : Sapi (12.126.405 Ton)
Perikanan : Ikan Tongkol (19.866 Ton)
10. RANCANGAN KONSEP MARKET RESEARCH PLBN NTT
Kreativitas ide dan gagasan
Problem solving kuratif dan preventif
Sinergi kebijakan dan kekuatan legislasi
Ide & Gagasan
Peningkatan SDM dan/atau Penguatan SDM
(melalui penugasan tertentu) mengenai:
- Sektor khusus (Kesehatan, keamanan, teknologi
dll) sesuai kebutuhan
- Wisata (pramuwisata, tour guide, kuliner dll)
- Perdagangan & Jasa
Pengembangan Kapasitas/ Penugasan
Potensi & Keungulan Kawasan
Ciri khas dan Kebudayaan
Pencitraan dan NIlai Potensi Alam
Location Brandding
Nasionalisme & kebudayaan
Pusat Ekonomi, wisata serta pengembangan
komoditas dan/atau transforamsi industri
Education and Business Concept
11. LOCATION BRANDING
Nilai Kebudayaan, Sejarah wilayah, Status PLBN dan nilai strategisnya
yang memiliki nilai historis sehingga menjadi daerah Perbatasan Negara
SEJARAH KAWASAN Kelengkapan sarana dan prasarana serta potensi sarana khusus yang
dapat melayani antar negara
SARANA PRASARANA
Potensi alam maupun buatan yang bisa di kelola
menjadi industri, pariwisata, perdagangan & jasa
POTENSI EKONOMI
Potensi Hasil Bumi, Wisata Alam, flora dan fauna
serta keindahan alam
POTENSI ALAM
Outlet hasil kerajinan & budaya
seperti kain tenun NTT, hiasan
lainnya
Simbol dan monumen Negara
serta karakter nasionalisme
Potensi pantai, hasil pertanian dan perkebunan
serta potensi danau dan air terjun serta lahan
yang cukup bagi pengembangan kawasan
pertumbuhan
Kondisi jaringan jalan, sarana telekomunikasi,
sarana transportasi sarana kesehatan &
pendidikan menjadi daya tarik
Industri, Industri Garam, potensi jagung, kelapa,
dan peternakan sapi serta perikanan laut,
Selain itu bisa sebagai tempat pemasaran
produksi hasil tenun, minyak, dan lainnya
Kawasan PLBN bisa di bangun pasar dan saran
penunjang kehgiatan sentra ekonomi
12. EDUCATION AND BUSINESS CONCEPT
1. Bagi pelatihan TNI,
POLRI, ASN, SISWA atau
Wajib Militar
2. Kebutuhan wisata/
studi banding/ karya
wisata
Identifikasi & pendataan
Meningkatkan migrasi pada
waktu tertentu di berbagai
wilayah (khususnya skala
Provinsi)
Review & Analisis
Menu edukasi
- Skala lokal
- Skala internasional
Menu usaha
- Industri
- Wisata
- Perdagangan & jasa
Menciptakan Open Menu
Rekomendasi
• Nasional
• Internasional
Merumuskan target &
sasaran
• SEBAGAI TEMPAT
PENDIDIKAN MILITER
• BALAI PELATIHAN &
PENELITIAN
Kebutuhan :
- Akomodasi
- Perdagangan & jasa
- dll
Paket
OPEN MENU :
- Paket militer
- Wajib Militer
- Karya Wisata &
Study Tour Pihak Swasta
KUKM
BUMDes
TARGET:
- Provinsi NTT
- Seluruh Indonesia
- Negara Tetangga
13. IDE DAN GAGASAN
IDE GAGASAN
Prediksi tantangan
50%
Prediksi Peluang
75%
• Pengembangan Pusat Kawasan Perdagangan dan Jasa
(ekonomi kreatif, hasil pertanian dan perkebunan,
perikanan, hasil peternakan)
• Pengembangan tempat karya wisata perbatasan negara
• Pengembangan kawasan pendidikan dan pelatihan baik
karakter maupun keahlian dan Nasionalisme
• Pengembangan kawasan industri kreatif kecil dan mengah
sebagai pendukung kegiatan
• Industri besar (menggunakan penugasan khusus)
Prediksi Ketidakwajaran
50%
Prediksi Kewajaran
75%
• Kebijakan khusus pemerintah (kawasan pendidikan
nasionalisme / wajib militer)
• Penugasan Pemerintah terhadap badan tertentu
(Badan/Balai Peneliltian , Balai Pelatihan dll);
14. PENGEMBANGAN KAPASITAS/ PENUGASAN
Pemerintah, Masyarakt
Badan Usaha dan Industri
membangun kawasan PLBN
Komitmen
Kerja sama antara
pemerintah, masyarakat,
swasta dan/atau KPBU
(Kerja Sama Pemerintah
Dan Badan Usaha)
Kerja sama
Menciptakan sinergi dan kontribusi
yang saling menguntungkan antar
pihak
Simbiosis Mutualisme
• Pengambangan kapasitas Pemerintah daerah
• Pelatihan terhadap masyarakat (bidang
ekonomi, kelautan, perhubungan, konstruksi dll)
PENGEMBANGAN KAPASITAS
• K/L pendidikan dan pelatihan kewarganegaraan dan
Nasionalisme
• Penugasan badan tertentu melakukan pendampingan dan
penelitian bekerja sama membangun usaha dengan
melakukan transfer knowlage terhadap SDM setempat
PENUGASAN
15. ANALISIS PASAR
• Setidaknya 16 Kodam dan 164 Korem
• 32 Polres dan beberapa puluh polsek di Provinsi NTT
• Sekitar 8.079 Sekolah Dasar, SMP, SMA dan SMK di Provinsi
NTT
• 80% Penduduk Maliana Timor Leste yaitu sekitar 92,000
jiwa masih bergantung pada fasilitas NTT khususnya di
Motaain dan Atambua;
• Perusahaan Pemanaman Modal Asing (PMA) yang
beroperasi di Nusa Tenggara Timur sampai Mei 2013
tercatat sebanyak 103 unit, yang menyebar di sejumlah
kabupaten/kota.
• wisatawan domestik mencapai 850.547 orang sedangkan
wisatawan mancanegara berjumlah 206.837 orang. Total
keseluruhan mencapai 1.057.384 kunjungan per 2019
dengan asumsi 5 % Wisatawan menuju Motaain terdapat
sekitar 52. 869 wisatwan
Analisa Pasar
PAD NTT 2019
• Pemerintah Pusat melalui penugasan dan program
• Pemerintah Ddaerah melalui program pembangunan dan Investasi swasta/
Penanaman Modal Asing
• Sswasta dan BUMN melalui penugasan dan atau/ konsep KPBU sertta KUKM
dan masyarakat setempat melalui promosi investasi ekonomi lokal bagi
pengusaha lokal ntt (perlu di buat busines plan )
RANCANGAN INVESTASI
16. RANCANGAN KONSEP PENGEMBANG KAWASAN PLBN MOTAAIN
• PENUGASAN TEMPAT PENDIDIKAN /
PELATIHAN AKAN MENGALAMI LAJU
PERGERAKAN BARANG DAN ORANG
KE LOKASI
• PENGEMBANGAN KARYA WISATA
DAN STUDI TOUR PENDIDIKAN
NASIONALISME MELIBATKAN KUKM
• PENGEMBANGAN SENTRA EKONOMI
MELAYANI NEGARA TETANGGA DAN
PUSAT EKONOMI KAWASAN
• PENGEMBANGAN INDUSTRI KUKM
SEBAGAI PENUNJANG SENTRA
EKONOMI,
• DUKUNGAN INDUSTRI BESAR
MELALUI PENUGASAN SEBAGAI
PENYEIMBANG KOMODITAS DAN
ANTISIPASI PERSAINGAN PASAR
• DUKUNGAN SARAN DAN
PRASARANA KHUSUSNYA
KESEHATAN, PENDIDIKAN
PERKANTORAN, DLL PELENGKAP
PELAYANAN PLBN BAIK
MASYARAKAT MOTAAIN DAN
NEGARA TETANGGA
MELALUI PENGEMBANGAN