Maluku Utara memiliki potensi besar dalam sektor pertambangan nikel, perikanan, dan pariwisata. Kawasan industri Weda Bay dan Pulau Obi diharapkan meningkatkan perekonomian dengan nilai investasi miliaran dolar AS dan ribuan pekerjaan baru.
1. POTENSI INVESTASI DI WILAYAH PROVINSI MALUKU UTARA
Disampaikan Oleh: Drs. Samsuddin A. Kadir, SekretarisDaerah Provinsi Maluku Utara
PADA ACARA FORUM INVESTASISAILTIDORE2022
Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore Kepulauan, 25 November2022
2. ISI MATERI
Profil Provinsi Maluku Utara
Kebijakan Pembangunan Provinsi Maluku Utara
Konektivitas Maluku Utara
Potensi Unggulan dan Peluang Investasi (Tambang-Perikanan
& Kelautan-Pertanian-Pariwisata)
Realisasi Investasi di Maluku Utara Triwulan III 2022
Point-Point Penting Pengembangan Investasi Maluku Utara
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4. Maluku Utara sebagai Provinsi Kepulauan
Kabupaten Pulau Morotai
Daruba
Kabupaten Halmahera Utara
Tobelo
Maba
Kabupaten Halmahera Timur
Weda
Kabupaten Halmahera Tengah
Kota Ternate
Kota Tidore Kepulauan
Kabupaten Halmahera Selatan
Labuha
Jailolo
Kabupaten
Halmahera Barat
Sanana
Kabupaten Kepulauan Sula
Kabupaten
Pulau Taliabu
Bobong
5. Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara
• Sofifi adalah sebuah kelurahan di Kecamatan
Oba Utara. Bagian dari wilayah administrasi
Kota Tidore Kepulauan
• Jumlah penduduk Sofifi pada tahun 2020
sebanyak 2.532 Jiwa dengan kepadatan 1.051
jiwa/km2
• Sofifi diresmikan sebagai pusat pemerintahan
pada 4 Agustus 2010 oleh Presiden SBY
• Pencanangan Kota Baru Sofifi oleh Presiden
Joko Widodo pada 8 Mei 2015
• Sofifi sebagai Lokasi STQ Nasional XXVI 2021
6. Maluku Utara termasuk dalam 5 Provinsi Pertumbuhan Ekonomi
Tertinggi Kuartal III 2022
Maluku Utara
24,85%
Bali
8,09%
Kalimantan Tengah
6,74%
Sulawesi Tengah
19,13%
NTB
7,1%
5
4
3
2
1
Nasional
5,72%
BPS2022
*Ekonomi Maluku Utara tumbuh didorong oleh INDUSTRI PENGOLAHAN 96,65% (yoy),
pertambangan dan penggalian 34,58% (yoy), serta transportasi dan pergudangan 23,47% (yoy)
7. DASHBOARD MAKRO FISKAL REGIONAL MALUKU UTARA TAHUN 2021
7,92
(2018)
6,13
(2019)
4,92
(2020)
16,40
(2021)
Pertumbuhan Ekonomi Inflasi
Malut
• 2,38 %
Nasional
• 1,87%
Malut
• 16,40
Nasional
• 3,69%
Indikator Kesejahteraan Maluku Utara
Malut
• 68,76 (naik
0,27 dr 2020)
Nasional
• 72,29 (naik
0,49 dr 2020)
IPM
Malut
• 6,38% (turun
0,59% dr 2020
Nasional
• 9,71%(turun
0,48%dr2020)
Tingkat Kemiskinan
Malut
• 0,278
(turun
0,012 poin
dr 2020)
Nasional
• 0,381
(turun
0,004poin
dr 2020)
Rasio Gini
Malut
• 4.71 % (turun
0,44% dr
2020)
Nasional
• 6,49% (turun
0,58%dr
2020)
Angka Pengangguran
Indikator Makro
Ekonomi
8. KawasanStrategis Nasional(Hankam,Perbatasan)
KawasanEkonomiKhusus
KawasanStrategis PariwisataNasional
KawasanPerdesaan PrioritasNasional
Sentra Kelautan dan PerikananTerpadu
KawasanTransmigrasi
Sentra Kelautan dan PerikananTerpadu (Usulan)
KawasanPerdesaan PrioritasNasional&
KawasanTransmigrasi
Haltim
Sula
Morotai
Bacan
KawasanStrategis Nasional(PerbatasanP Kecil Terluar)
P. Jiew
Sofifi
KawasanIndustri & KawasanTransmigrasi
Obi
Weda/Halteng
Kota Baru& Major
Project
RPJMN2020-2024&
SentraKelautan dan
PerikananTerpadu
(Usulan)
Sentra Kelautandan PerikananTerpadu (Usulan)&
KawasanTransmigrasi
Maluku Utara sebagai Kawasan Khusus dan Lumbung Ikan Nasional
Kawasan Industri Weda Bay
Kawasan Industri Pulau Obi
(Proyek Strategis Nasional)
10. Misi 1
Membangun Sumber Daya
Manusia yang Sehat, Cerdas dan
Berbudaya
Misi 4
Membangun Perekonomian
Daerah yang Inklusif dan
Berkualitas dgn Orientasi pada
Nilai Tambah dan Pengelolaan
SDA Berkelanjutan
Misi 2
Mengakselerasi Pembangunan
Infrastruktur, Konektifitas dan
Pengembangan Wilayah
P-1
Daya Saing SDM
P-2
Daya Saing Wilayah
P-3
Daya Saing Ekonomi
Misi 3
Membangun Tatanan Kehidupan Masyarakat
yang Agamis, Aman, Damai & Harmonis
Misi 5
Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Lebih Baik & Berkeadilan
P-4
Ketahanan Bencana &
Perubahan Iklim
P-6
Tata Kelola &
Kesetaraan
P-5
Harmoni Sosial &
Kondusifitas Wilayah
DIMENSI
PEMBANGUNAN
MISI
PEMBANGUNAN
PENGARUSUTAMAAN
PEMBANGUNAN
VISI
PEMBANGUNAN
Visi 2024
MALUKU UTARA SEJAHTERA
SEHAT CERDAS MAJU AGAMIS HARMONIS TUMBUH EKONOMINYA REFORMIS DAN ADIL
KERANGKA PRIORITAS DAERAH
Bappeda:RPJMD ProvinsiMaluku Utara2020-2024
13. Konektivitas Maluku Utara
Panjangjalan
6.151,1Km
mencakup ring road
Halmahera-
Morotai-Tidore-
Ternate pada
umumnya sudah
terhubung.
Jaringan Jalan
Bandara Pengumpul: Sultan Babullah
Ternate, dan didukung oleh 8 bandara
pengumpan yang tersebar di Halmaera
Utara, Halmahera Selatan, Morotai,
Halmahera Timur, dan Halmahera Tengah.
Dilayani Garuda, Batik Air, Lion Air,
Sriwijaya, Susi Air, dll
Bandara
Dilayani oleh armada 17unit dan 22
pelabuhanpenyeberangan, melintasi
wilayah MalukuUtara dan Luar Maluku
Utara
Ferry Dilayanioleh Kapal Pelni dan Swasta tujuan
ke seluruh Indonesia dan antar wilayah
MalukuUtara
Kapal Laut
• Dilayani oleh Kapal
Kontainer Kapasitasmin
100 Teus, 1800 GT . Trayek
Surabaya-Tidore-Tobelo-
Morotai-Buli-Maba-Gebe-
Surabaya
• Didukung Tol Perintis dgn
Pelb Pangkal Ternate,
Babang,dan Sanana
Manfaat:
• Penurunan harga
kebutuhan pokok10-
20%di wilayahterpencil,
terluar, tertinggal, dan
perbatasan(T3P)
Tol Laut
14. PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS DI MALUKU UTARA
Dukungan transportasi udara
sebagai bagian daripada Sistem
transportasi Maluku Utara:
• PengembanganBandara
Kuabang Kao Peningkatan
fasilitas runway (2400 x 45 m)
dan Peningkatan fasilitas ruang
tunggu
• Akses jalanKota Sofifi-Kao
mendukungbandara Kao
• Rencana Pembangunan
bandara di Pulau Taliabu
• Rencana penambahantrayek
perintis yang meliputi trayek
Ternate-Gebe PP, Gebe-Sorong
PP, Ternate-Mangole PP,
Ternate-Galela PP
• Pembangunanbandara Weda,
dan Leiwui P. Obi untuk
mendukungkegiatan
masyarakat dan industri nikel
Akan dikembangkan sistem transportasi
darat dan lintas penyeberangan laut guna
mendukung percepatan pembangunan
konektivitas transportasi darat dan lintas
penyeberangan laut dalam kerangka
pembangunan gugus pulau:
• Pembangunan Terminal Tipe B di Sofifi
• Penyediaan perlengkapan jalan
menuju akses kawasan/sentra,
pelabuhan dan bandara, dan Kota
Baru Sofifi
• Penyediaan angkutan umum orang
dan/atau barang utk kawasan/sentra,
dan Kota Baru Sofifi
• Rencana penambahan jumlah
pelabuhan penyeberangan menjadi
30 pelabuhan penyeberangan.
• Rencana penambahan lintasan
penyeberangan di Maluku Utara mulai
dari Fluk P Obi-Seram Bag Utara,
Supu-P. Moroitai, dan P. Obi-Ujung
P.Halmahera Bagian selatan, dan Tj
Gina Mangoli- Samuya Taliabu
• Rencana pembangunan pelabuhan
penyeberangan baru di Obi Selatan.
Indeks konektivitas wilayah ditargetkan pada 2024 menjadi 51,36 41,13(2018)
(Memperkuatinteraksi ekonomidan daya saing sistem logistikdaerah)
15. Potensi Unggulan dan Peluang
Investasi Maluku Utara (Tambang-
Perikanan & Kelautan-Pertanian-
Pariwisata)
4.
16. Tambang Maluku Utara
Rp.
Komoditas Nikeldari
Weda Bay Nikel dan
Pulau Obi paling besar
produksi dan nilainya.
1. PT. Weda Bay Nikel
Produksi 76.406
MT & Nilai
penjualan Rp.
1.816.407.573.518
2. PT Megah Surya
Pertiiwi (KI Pulau
Obi) Produksi
Nikel 44.966,53 MT
& Nilai penjualan
Rp.
1.027.290.163.259
Produksi dan
Nilai Tambang
15
Penambangan,
pengangkutan
dan Penjualan.
Cakupan
operasi di Pulau
Obi, Gebe, Weda,
Buli, Subaim,
Maba,
Gosowong, dan
Lede Taliabu.
Perusahaan
105
11 IUP PMA
94 IUP PMDN
Komoditas Nikel:
49 IUP
Komoditas
Emas/Tembaga:
11 IUP
Komoditas pasir
besi: 8 IUP
Komoditas bijih
besi: 32IUP
Komoditas
mangan: 4 IUP
Komoditas
bauksit:1 IUP
IUP
1. Halmahera Barat:
Cadangan Emas
273.660 ton
2. Halmahera Selatan:
Cadangan Nikel
37.001.792 ton
3. Halmahera Tengah:
Cadangan nikel
108.149.200 ton
4. Halmahera Timur:
Cadangan Nikel
160.236.801 ton
5. Halmahera Utara:
Cadangan Emas
3.194.805 ton
6. Taliabu: Cadangan
Bijih Besi 19.486.542
ton
Sebaran Potensi
Mineral
Sumberdaya Mineral:
Terukur: 638.922.284 ton
Cadangan Mineral:
Terbukti:411.251.388 ton
17. Rencana Investasi
Kawasan Industri Weda Bay Nikel
(Proyek Strategis Nasional)
Nilai Investasi
US $ 7.500 juta
Tenaga Kerja
19.800 orang
Kapasitas Produksi
• Ferro Nickel (28
RKEFs)2.100.000 ton
per tahun
• Ferro Chrome Mill
300.000 ton per
tahun
• StainlessSteel
1.000.000 ton per
tahun
• Ni+Co Hydroxide +
Baterai EV 120.000
ton per tahun
Pengelola
PT. IWIP
Didukung
10Tenan
24 Stakeholder dari
berbagai perusahaan
TENAN SMELTER
NIKEL
• PT. WBN Kapasitas30.000 ton/tahun;Ekspor FeNi
Perdana Mei 2020 10.000 ton
• PT. YashiKapasitas30.000 ton/tahun
• PT. Youshan, Kapasitas30.000 ton/tahun
• PT. LAN,Kapasitas30.000 ton /tahun
• PT. LIPE, Kapasitas30.000 ton/tahun
Lokasi
Kecamatan Weda Tengah
Kabupaten Halmahera Tengah
Diresnikan 30 Agustus 2018
Power Plant 2000 MW
18. Infrastruktur Kawasan Industri Weda Bay
Terbangun pembangkit listrik 1 x 250 MW dari rencana 5
x 250 MW
Telsedia Terminal Khusus
Tersedia Akomodasi Pekerja
Terdapat Komplek KantorPengelola PT. IWIP Tanjung
Ulie Camp
KI WEDA
BAY
Terdapat bandara khususrute Manado- KI Weda Bay
19. Lokasi:
• Desa KawasiKecamatan ObiKab.
Halmahera Selatan
• Rencana Luas Lahan:6.411,92
Ha
• Lahan dikuasai:2.833,57Ha
(IPPKH)
• RTRW Kab. Halmahera Selatan No.
20/2021 masuk di HPK
Tenan Industri
1. PT Megah Surya Pertiwi
(Beroperasi 2016);
Produksi Ferronikel
240 ribu MT.
Teknologi RKEF
2. PT. Halmahera Jaya
Feronikel; Produksi
Ferronikel 780 ribu
MT. Teknologi RKEF
3. PT. Halmahera Persada
Lygend; Produsi Nikel
Sulfat 246.750 MT &
Kobalt Sulfat 31.800
MT. Teknologi HPAL
Proyeksi Investasi hingga 5
tahun:
US $ 2.126.000.000
Proyeksi Tenaga Kerja:
±3.000 orang
Get a modern
PowerPoint
Presentation that is
beautifully designed.
Kawasan Industri Pulau Obi
(Proyek Strategis Nasional)
Infrastruktur di Dalam KI:
• Listrik: PLTU 860 MW (Eksisting
230MW)
• Sumber air baku: Danau Karo dan
sungai Akelamo
• Jalan tersedia untuk tenant
• Pelabuhan Terminal Khusus
50.000DWT
Infrastruktur di LuarKI:
• Jalan aksestelah tersedia
• Pelabuhan terdekat di Laiwui
• Bandara terdekat di Labuha
• Sumber air: PDAM di Labuha
• Listrik dan transmisi;PLN
• Telekomunikasi:Telkomsel
20. Rencana Pembangunan Bandara dan Pelabuhan di Kawasan Industri Weda Bay
• GubernurMaluku Utara telah meminta dukungan Bupati HalmaheraSelatan thd
penetapan lokasi bandara dan penyediaan lahan (Surat Nomor 552/143/G)
• Dibutuhkan ketersediaanlahan ±30 hektar yang sudah “clean & clear” baik dari sisi
kondisi lahan maupunstatus lahan.
Rencana Pembangunan Bandara di Kawasan Industri Pulau Obi
21. 1. Sarana dan Prasarana
Terdapat 14 pelabuhan perikanan
Yang umumnya sudah dilengkapi pendukung seperti pabrik es, ABF, Cold
Storage, dan Solar Park Dealer Nelayan (SPDN) (kecuali Pulau Taliabu)
Rp.
2. Total Produksi PerikananTangkap 418.287.871Ton (Rp.
6.824.493.329.600).
3. Kawasan Industri Perikanan
Terdapat 15pelabuhan perikanan berstatus PPI, PPP, PPN, dan SKPT
berproduksi 273.413.989 kg
POTENSI PERIKANAN TANGKAP
Produksi Perikanan Tangkap (Tuna, Cakalang, Tongkol, Demersal, Karang,
dan lainnya) Total 320.950 ton
Dilakukan oleh 7 Unit
Pengolahan Ikan (UPI) di
Maluku Utara .
Tujuan:
• Vietnam
• Jepang
• Korea Selatan
4. Ekspor Ikan Maluku Utara
5. Pemasaran Domestik:
• Ternate
• Bitung
• Ambon
• Bau-Bau
• Lw. Banggai
• Makassar
• Denpasar
• Surabaya
• Jakarta
Total 1.444.129 Kg
Nilai Rp. 50Milyar
23. Arah Pengembangan Industri Hilir Maluku Utara
• IndustriAgro-MarineTerpadu (pengolahan hasil
tanamanpertaniandan kelautanperikanan). Lokasi:
Halmahera Barat(Dodinga), danPulau Morotai
24. Wilayah Pengembangan Udang
Vaname
Wilayah Pengembangan
Budidaya Rumput Laut
Pulau Morotai 150.000 ton
Halmahera Barat 180.000 ton
Halmahera Selatan 350.000 ton
Tidore Kep. 130.000 ton
Total 810.000 ton
POTENSI PERIKANAN BUDIDAYA
Perikanan Budidaya (Laut=Udang Vaname,Kerapu, lobster, Rumput Laut & Mutiara;
Payau=Mas, Nila, Gurame, & Lele;Tawar= Udang Windu, & Bandeng)
Total 81.316,99 Ha
Termanfaat : Budidaya Laut 1.489,13Ha, Budidaya Payau 36,36Ha, Budidaya
Tawar 130,95 Ha. (Baru 2% yang termanfaatkan)
Pulau Morotai 100.000 ton
Halmahera Barat 125.000 ton
Halmahera Selatan 250.000 ton
Tidore Kep. 175.000 ton
Total 950.000 ton
168.000
207,040
105,856 105,886
201,050
2018
2017
2016
2019
2020
Produksi(Ton)
25. Peluang Investasi Kelautan dan Perikanan Maluku Utara
Tuna
Rumput Laut
Udang Vaname
3 KOMODITI UNGGULAN YANG DITAWARKAN UNTUK INVESTASI
LokasiPengembangan Usaha Rumput Laut LokasiPengembangan UsahaUdang Vaname
29. Pertanian Maluku Utara
Maluku Utara penghasil Pala terbesar kedua setelah
Sulawesi Utara dgn selisih kontribusi nasional 0,73%
Potensi Komoditas Pertanian
31. Pemetaan Kawasan Pertanian Berbasis Industri dan Korporasi Petani Maluku Utara
Kawasan Industri Pengolahan Pala dan Cengkeh
Ternate-Tidore Kep-Halmahera Selatan-Halmahera Tengah-
Halmahera Utara-Halmahera Timur
Kawasan Pengolahan Daging Sapi
Halamhera Utara-Halmahera Tengah-Ternate
Kawasan Sayur dan Buah
Ternate-Tidore Kepulauan-Halmahera Barat-Halmahera
Tengah-Halmahera Timur
Kawasan Industri Pengolahan Madu dan Mete
Kepulauan Sula-Pulau Taliabu
33. Luas Lahan
3.000 Ha
Investasi
• nilai Investasiproduksipakan
dengan kapasitas10ton per
bulanadalahsebesar Rp
90.000.000,-
• nilaiinvestasi untukayam broiler
openhouse kapasitas25.000
kg sebesar Rp
840.750.000,-
• nilai investasi untuk ayam broiler
closed house adalahsebesar Rp
3.025.000.000,-
• nilaiinvestasi awal untukayam
petelur adalah berjumlah Rp
543.167.000,-untuk
memproduksi telur ayam
sebanyak 18.750butir
RENCANA BISNIS PERTANIAN TERPADU
(INDUSTRIPAKAN, TERNAK, AYAM BROILER, DAN AYAM PETELUR)
di Desa Tilope, Kecamatan Weda Selatan, Halmahera Tengah
Membuka
perkebunan jagung
(100 Ha) untuk
ketersediaan bahan
pakan secara
berkesenambungan
(sustainable)
34. Pariwisata Maluku Utara
Morotai ditetapkan sebagai KawasanStrategis
Pariwisata Nasionalberdasarkan PerPres Nomor
56Tahun 2018.
Merupakan salahsatu dari 10destinasi pariwisata
prioritasdengan daya tarik wisatatersebar di Pulau
Dodola,Pulau Zum-Zum, Taman Laut Selat Morotai, dan
Pulau Rao.
Morotai
Sudah terkoneksi antarDestinasi Pariwisata:
• Kota Daruba-Deo/Sangowo-Bere-Bere-Sofi-
Daruba–Wayabulaterhubung sepanjang185,71
km
• Terdapat jembatan Sofi-WayabulaI sepanjang 92
meter
• Terdapat jembatan Ake Cio sepanjang60 meter
• Terdapat ruas jalan lingkar Morotai
• Tersedia Bus Air untuk menuju pulau wisataspt
Dodola
Konektivitas:
Dasar:
-
-
-
-
-
Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
35. Destinasi Unggulan Pariwisata Maluku Utara
WilayahHalmahera Utara
Jenis WisataAlam:
Pulau Tagalaya
Pantai Luari
WilayahPulau Morotai
Jenis WisataAlam:
Pulau Dodola
Tanjung Dehigila
WilayahTernate-Tidore-
Halmahera Barat
Jenis WisataAlam:
Pantai Sulamadaha,Pantai
Jikomolamo,Benteng Oranje,
Batu Angus,P. Maitara, TN
Aketajawe, Taman Wisata
Perairan P, Mare, Pantai Bobo
WilayahHalmahera Tengah-
Halmahera Timur
Jenis WisataAlam:
Air Terjun Tiga Bidadari
Air Terjun Lembah Ayu
Pulau Plum
Pulau Lewi
TN Aketajawe Lolobata
PantaiTapelo
Pulau Say
WilayahHalmahera Selatan
Jenis WisataAlam:
Pulau NusaRia
Pulau Pogo-Pogo
Pulau Guraici
Pulau Seli
Kepulauan Widi
WilayahSulaKep-Pulau
Taliabu
Jenis WisataAlam:
Pantai Pestine
Pantai Wei Ipa
Pantai Barpepa
Air Terjun Wai Lau
37. Daya Tarik Wisata Maluku Utara
Daya tarik wisata Maluku Utara selain wisata alam, juga ada wisata budayadan peninggalan sejarah sepertiantara lain; Festival
Legu Gam, Perayaan LufuKie di Tidore, Bambu Gila, Ritual Kololi Kie dan makan Saro di Ternate,BentengOranje.
“Daya tarik wisata Maluku Utara juga didukung oleh Usaha Ekonomi Kreatif (UKM) antara lain sepertiwisata kuliner,
kerajinan batik Tubo.”
38. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai
• PP No. 50 Tahun 2014
• Beroperasi 1 April
2019
Landasan
Hukum
• PT. Jababeka Morotai
Badan Usaha
Pembangun
dan Pengelola
• 1.110.76 Ha
Area
• 30.000 orang
Target Tenaga
Kerja
• Industri Pengolahan
Perikanan
• Pariwisata
• Logistik
Kegiatan Utama
•Rp. 30.440
Milyar
Target
Investasi 2030
Zona
Pariwisata
(wisata yang
memanfaatkan
keindahan
alam dan
sejarah di
Pulau Morotai)
Zona Industri
Perikanan
(Produk
perikanan hulu,
dan Produk
perikanan hilir,
diolah melalui
industri
pengalengan,
penggaraman,
pengasapan,
pembekuan, dan
pemindangan ikan
tuna, tongkol,
cakalang, udang,
lobster, dan biota
air lainnya)
Peluang Investasi
Sumber:DewanNasional KEK RI
Profil
39. Infrastruktur KEK Morotai
• Akses jalan lingkar Morotai telah
terbangun 80%
• Telah terbangun akses dari
kawasan ke Bandara
• Pembangunan peningkatan akses
jembatan Pelabuhan Daruba dan
Wayabula
Bandara PituMorotai
PelabuhanPerikananBere-Bere
PelabuhanDaruba
PelabuhanWayabula
• Telah dilakukan pembebasan lahan seluas 300Ha untuk pembangunan
kawasan antara lain home stay dan cold storage
42. Realisasi Investasi PMA di Maluku Utara
Tahun 2022
42
TRIWULAN I
73 PROYEK
TOTAL Rp.10.753.321.822.378
(US$ 749.360.600)
TRIWULAN II
61 PROYEK
TOTAL Rp.18.449.125.812
(US$ 1.285.653,70)
TRIWULAN III
80 PROYEK
TOTAL Rp. 17.794.478.417.074
(US$ 1.240.033.800)
14
36
23
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Didominasi:Pertambangan& Industri Logam Dasar
10
36
15
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Didominasi:Pertambangan& Industri Logam Dasar
12
48
20
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Didominasi:Pertambangan& Industri Logam Dasar
43. Realisasi Investasi PMDN di Maluku Utara
Tahun 2022
43
TRIWULAN I
741 PROYEK
TOTAL Rp.302.671.000.000
TRIWULAN II
443 PROYEK
TOTAL Rp.150.970.031.927,20
TRIWULAN III
640 PROYEK
TOTAL Rp. 813.158.100.000
494
688
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Didominasi:Konstruksi dan Perdagangan dan Reparasi
25 12
406
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
Didominasi:Konstruksi dan Perdagangandan Reparasi Didominasi:Konstruksi dan Perdagangandan Reparasi
30 14
596
Proyek
Sektor Primer
Sektor Sekunder
Sektor Tersier
45. Point-Point Penting Pengembangan Investasi Maluku Utara
Upaya pengembangan potensi unggulan Maluku Utara pada umumnya terkendala dalam hal:
Sektor unggulan Pertambangan:
• Banyaknya izin usaha pertambangan belum sebanding dengan realisasi investasi pada fasilitas
pengolahan dan pemurnian mineral untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang
Sektor unggulan Kelautan dan Perikanan :
• Produksi perikanan tangkap dan budidaya belum optimal
• Belum optimalnya pengelolaan ekosistem laut dan pesisir
• Belum optimalnya pemanfaatan PPI dan penyediaan pasar ikan yang belum merata
• Masih adanya illegal fishing dan unreported
• Akses pemodalan bagi usaha bidang kelautan dan perikanan kurang optimal
• Belum optimalnya ekspor hasil perikanan dan produk olahan perikanan
Sektor unggulan Pertanian:
• Kontribusi sektor pertanian belum stabil dalam mendorong pertumbuhan PDRB
• Infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai
• Minimnya tenaga kerja di sektor pertanian
• Infrastruktur irigasi belum memadai
• Tata niaga produk pertanian belum tertata secara baik
• Tingginya alih fungsi lahan pertanian
• Rendahnya tingkat pendidikan petani
Sektor unggulan Pariwisata:
• Rendahnya kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian daerah sementara potensi yang
dimiliki sangat besar
• Daya saing pariwisata di kawasan masih lemah