Dokumen tersebut membahas tentang macam-macam hukum taklifi dalam Islam yang terdiri dari wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram. Hukum-hukum tersebut ditentukan berdasarkan sumber-sumber hukum Islam seperti al-Qur'an dan hadis. Setiap hukum memiliki ciri khas berdasarkan bahasa Arab seperti menggunakan kata kerja perintah untuk wajib, anjuran untuk sunah, dan larangan unt
8. Al-Ijab
(Wajib)
perintah Allah SWT yang harus dikerjakan.
Jika ditinggalkan tuntutan tersebut, dikenai sanksi atau hukuman.
hukumnya fardu (wajib)
Tanda perintah dalam tata bahasa Arab dikenal dengan fi’il amr.
Contohnya, ” . . . . dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat . . . ” (Q.S. al-Baqarah [2]: 110).
Bisa ditunjukkan dengan kalimat bermakna menyuruh.
Menggunakan lafal farada, kutiba, atau wajaba yang berarti diwajibkan
dibagi dua:
Fardu ‘Ain harus dikerjakan setiap mukalaf. puasa Ramadan, salat,, dll
Fardu Kifayah perbuatan yang dilakukan salah seorang masyarakat.
Jika sudah dikerjakan oleh seorang saja maka yang lain terbebas
dari kewajiban tersebut.
Contohnya: mengkafani,, dan menguburkan jenazah Muslim.
9. An-Nadb
(Sunah/anjuran)
perintah melaksanakan perbuatan yang akan mendapatkan balasan
kebaikan / pahala namun tidak wajib dituruti/tidak harus dan apabila
ditinggalkan tidak berdosa.
1.Sunah ‘Ain salat sunah rawatib, puasa Senin-Kamis, salat tahajud
2.Muakkad sunah sangat dianjurkan mengerjakan salat secara berjamaah
3.Gairu muakkad sunah
4.Mustahab
10. Al-Ibahah
(Mubah/membolehkan)
Penetapan Allah yang mengandung kebolehan memilih melakukan /
meninggalkannya.
Apabila dikerjakan/ditinggalkan tidak berpahala dan tidak berdosa.
Contohnya pada ayat
, ”Apabila telah dilakukan salat, maka bertebaranlah kamu
ke muka bumi dan carilah karunia (rezeki) Allah . . . .” (Q.S. al-Jumu’ah
[62]: 10).
11. Al-Karahah
(memakruhkan)
Sesuatu yang dianjurkan syar’i kepada mukalaf untuk meninggalkan
perbuatan tersebut bisa dikatakan sebagai titah/ khitab larangan, tetapi tidak
harus dijauhi.
Contohnya sabda Rasulullah dalam riwayat Abu Daud
“menjelaskan perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah
adalah talak. Meskipun talak halal, tetapi dibenci oleh Allah sehingga
hukumnya makruh”
Tanda-tanda karahah : terdapat lafal karaha yang berarti dimakruhkan
Atau adanya lafal berbentuk perintah, tetapi yang tidak menghalalkan.
12. At-Tahrim
(Haram)
Perkara yang dilarang dikerjakan.
”. . . Diharamkan bagimu bangkai, . . .” (Q.S. al-Ma-’idah [5] ayat 3).
Contoh lainnya : minuman keras, berzina, durhaka, berjudi, dan
perbuatan-perbuatan tercela lainnya.
Tahrim ditunjukkan dengan tanda-tanda kalimat yang bermakna pengharaman,
adanya kalimat berbentuk fi’il nahi / kata kerja yang berarti larangan atau
perintah menjauhi.