1. 1
Daftar isi
Halaman
Kata Pengantar…………………………………………………...2
Penyusun………………………………………………………....3
Bab :
1. Kebutuhan Manusia…..............................................................5
2. Kegiatan Ekonomi dan Pelakunya…………………………...16
3. Iklan…………………………………………………………..21
4. Prinsip Ekonomi & Motif Ekonomi…………….....................30
5. Prilaku Konsumen & Produsen……………………………....36
6. Permintaan & Penawaran……………………….....................43
7. Harga Keseimbangan & Penawaran………………………….59
8. Bentuk-bentuk Pasar…………………………….....................65
Sumber…………………………………………………………..73
2. 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Allah yang Maha Esa yang telah
memberikanrahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
buku ini. Dalam pembuatan buku ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak
akhirnya buku ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, khususnya kepada Guru Kami. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan buku yang kami buat ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar
buku ini menjadi lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
3. 3
X RPL 2
DISUSUN OLEH :
1.SYARIFUDDIN 2.AYUB RUSYANDU
3.BAYU PUTRA 4.M. NOOR INDRA
PAMUNGKAS SAPUTRA
5.PRAYUDA 6.RIONALDI GILANG
7.AFFRIDA SAHRI 8.RISMIYANTI
FAJARIAH
4. 4
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan pengertian kebutuhan dengan
tepat
Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis
kebutuhan manusia.
Melalui diskusi siwa dapat menyebutkan dan menjelaskan faktor –faktor yang
mempengaruhi perbedaan kebutuhan dengan benar.
Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan pengertian benda pemuas
kebutuhan
Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis benda.
Melalui diskusi siswa dapat menyebutkan dan menjelaskan kegunaan benda
pemuas kebutuhan manusia.
5. 5
BAB 1
KEBUTUHAN MANUSIA
1.Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas pada
kebutuhan yang bersifat konkret (nyata) tetapi juga bersifat abstrak (tidak nyata). Misalnya
rasa aman, ingin dihargai, atau dihormati,maka
kebutuhan manusia bersifat tidak terbatas. Beberapa factor yang menyebabkan kebutuhan
manusia itu tidak terbatas antara lain sebagai berikut :
Makin bertambahnya jumlah penduduk.
Makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi.
Makin meluaskan lingkungan perguruan.
Meningkatkan tingkat kebudayaan manusia.
Dalam pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a.Berusaha secara individu atau kelompok dalam masyarakat atau lingkungannya.
b.Pemenuhan kebutuhan tidak sekaligus, tetapi harus menerapkan skala prioritas yaitu
mengutamakan kebutuhanmana yang harus didahulukan.
2. Macam-macam Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut itngkat intensitasnya
1) Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Supaya dapat hidup manusia harus makan, minum, dan
berpakaian. Selain itu manusia juga memerlukan tempat tinggal atau rumah. Kebutuhan
primer juga disebut sebagai kebutuhan alamiah.
2) Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terjadi setelah kebutuhan primer terpenuhi.
3) Kebutuhan tersier atau kebutuhan kemewahan adalah kebutuhan yang terjadi setelah
kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Ia masih memerlukan hal-hal lain yang
tingkatannya lebih tinggi. Namun kebutuhan sekunder cenderung ke arah barang prestise di
6. 6
dalammasyarakat, missal : berlian, mobil mewah, dan rumah megah.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
1) Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani. Misal :
makanan, minuman, pakaian, dan olahraga.
2) Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang merupakan upaya manusia untuk memenuhi
kepuasan jiwa atau rohani seseorang. Misal : rekreasi, mendengarkan musik, dan ibadah.
c. Kebutuhan menurut subjeknya
1) Kebutuhan individu adalah kebutuhan yang dirasakan oleh seseorang dan pemenuhannya
dapat dilakukan secara individu. Misalnya petani membutuhkan cangkul, siswa
membutuhkan buku tulis dan pensil.
2) Kebutuhan kelompok atau kolektif adalah kebutuhan yang diraskan oleh kelompok orang
secara bersamaan dan pemenuhannya dapat dilakukan secara bersama-sama, misal : jalan,
rumah sakit, dan tempat rekreasi.
d. Kebutuhan menurut waktu
1) Kebutuhan sekarang adalha kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi saat ini dan tidak
boleh ditunda-tunda, misalnya obat bagi orang sakit, makan bagi orang lapar.
2) Kebutuhan yang akan datang adalah kebutuhan yang sifatnya tidak terdesak dan dapat
ditunda sampai dengan waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan ini berhubungan dengan
persediaan atau persiapan untuk waktu yang akan datang. Misalnya orang tua menabung
untuk persiapan sekolah anaknya dan asuransi.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Ada beberapa hal yang menyebabkan kebutuhan manusia antara satu dengan yang lain
berbeda-beda, di antaranya sebagia berikut :
A. Peradaban
Peradaban adalah satu faktor yang membuat kubutuhan tiap zaman berbeda. Kebutuhan
manusia pada zaman dahulu hanya tertuju pada kebutuhan primer, misal nenek moyang
berpakaian memakai kulit kayu dan daun-daunan, makan pun cukup ubi-ubian. Seiring
perkembangan peradaban semakin berkembang pula jenis kebutuhan, manusia membutuhkan
makanan lain yang bervariasi dan pakaian terbuat dari bahan yang bagus.
B. Lingkungan
Lingkungan termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan manusia. Kebutuhan
masyarakat yang mendiami sebuah pesisir berbeda dengan masyarakat yang mendiami
pegunungan, penduduk pesisir membutuhkan jarring, perahu, dan pancing agar dapat
menangkap ikan di laut. Sedangkan penduduk pegunungan lebih membutuhkan cangkul,
7. 7
benih tanaman, dan pupuk untuk bercocok tanam.
C. Adat Istiadat
Adat istiadat juga mempengaruhi perbedaan kebutuhan setiap individu/kelompok. Pria Jawa
memiliki tradisi untuk menggunakan blangkon, sedangkan pria di daerah lain tidak.
D. Agama
Agama termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda,
misalnya penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang
mengonsumsi daging babi, sedang penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam
upacara keagamaan dan dilarang mengonsumsi daging sapi.
B. Kelangkaan Sumber Daya Alam dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas
Manusia dihadapkan kepada inti masalah ekonomi, yaitu keinginan yang tidak terbatas
dengan sumber daya atau barang dan jasa yang terbatas. Maka manusia harus mampu
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk menghasilkan barang atau jasa agar dapat
mengimbangi keinginan yang tidak terbatas.
Kelangkaan adalah suatu kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan kebutuhan kita atau alat pemuas kebutuhan yang tidak sebanding untuk
memperolehnya diperlukan pengorbanan yang lebih besar. Barang adalah alat pemuas
kebutuhan yang berwujud dan memiliki bentuk serta dapat diraba. Sedangkan jasa yaitu alat
pemuas kebutuhan yang tidak berwujud dan tak bisa diraba.
Macam-macam barang sebagai alat pemuas kebutuhan.
1. Barang Menurut Cara Memperolehnya
a. Barang ekonomi adalah barang yang memiliki kegunaan sebagai alat pemuas kebutuhan
yang jumlahnya terbatas dan untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
b. Barang bebas/nonekonomi adalah alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya tidak terbatas
sehingga manusia untuk mendapatkannya tidak perlu mengeluarkan pengorbanan. Misal sinar
matahari, udara, air di laut/pantai.
Suatu barang adakalanya sebagai barang bebas namun pada saat yang lain sebagai barang
ekonomi. Hal tersebut dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu, misalnya air bagi
masyarakat pedesaan merupakan barang bebas dan dapat langsung diambil dari alam. Namun
bagi masyarakat kota air bersih merupakan barang ekonomi karena untuk mendapatkannya
harus membeli.
2. Barang Menurut Kegunaannya
a. Barang Konsumsi
8. 8
Barang konsumsi adalah barang yang secara langsung dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Barang konsumsi sering disebut barang jadi atau barang siap
pakai.
Ada dua jenis barang konsumsi antara lain sebagai berikut.
1) Barang konsumsi yang habis dalam satu kali pemakaian, misalnya makanan dan minuman.
2) Barang konsumsi yang bisa dipakai berulang-ulang, misalnya pakaian, perabot rumah
tangga.
b. Barang Produksi
Barang produksi disebut juga barang modal adalah barang yang digunakan dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang baru.
Barang produksi dibedakan menjadi dua.
1) Barang produksi yang habis dalam satu kali proses produksi, misalnya tepung terigu untuk
membuat roti.
2) Barang produksi yang tidak akan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya mesin-
mesin dan peralatan pabrik yang dapat digunakan secara berulang-ulang dalam proses
produksi.
3. Barang Menurut Hubungan dengan Barang Lain
a. Barang subtitusi, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang pemakaiannya dapat
menggantikan barang lain. Misalnya beras diganti dengan jagung, minyak tanah diganti
dengan kayu bakar/arang. Namun secara umum barang subtitusi harganya lebih murah.
b. Barang komplementer, yaitu barang sebagai alat pemuas kebutuhan yang akan berguna jika
digunakan secara bersama-sama dengan barang lain, misalnya bensin akan berfungsi jika
digunakan bersama-sama dengan kendaraan, listrik akan lebih berfungsi apabila digunakan
dengan lampu atau peralatan rumah tangga.
4. Barang Menurut Proses Pembuatannya
a. Barang mentah, yaitu barang yang belum diolah/belum mengalami proses produksi. Barang
mentah ada yang langsung dapat dikonsumsi, misalnya buah apel, papaya, dan barang mentah
yang harus diproses terlebih dahulu untuk dapat dikonsumsi, misalnya kapas, kayu, dan padi.
b. Barang setengah jadi, yaitu barang yang sudah mengalami produksi, misalnya barang harus
diproses menjadi kain dan baju.
c. Barang jadi, yaitu barang hasil proses produksi dan sudah siap untuk
dikonsumsi/digunakan. Barang jadi merupakan barang akhir yang dihasilkan dari proses
produksi, misalnya pakaian merupakan hasil pemrosesan dari kapas, benang menjadi pakaian.
5. Barang dari Segi Jaminannya
9. 9
a. Barang bergerak, yaitu barang yang bisa dipindahkan dan digunakan sebagai jaminan
untuk memperoleh pinjaman atau kredit usaha jangka pendek.
b. Barang tidak bergerak, yaitu barang yang tidak bisa dipindahkan dan digunakan sebagai
agunan atau jaminan untuk memperoleh pinjaman jangka pendek, misalnya tanah dan
gedung.
Benda pemuas kebutuhan diciptakan manusia untuk tujuan tertentu, sehingga mempunyai
nilai guna atau manfaat tertentu. Kegunaan benda pemuas kebutuhan dapat digolongkan
sebagai berikut.
1. Kegunaan Dasar (elemeny utility)
Kegunaan dasar adalah kegunaan mendasar dari benda sebelum mengalami perubahan, misal
pasir sebelum jadi beton.
2. Kegunaan bentuk (farm utility)
Kegunaan bentuk adalah kegunaan dari suatu benda karena perubahan bentuknya, misal kayu
dijadikan meja dan kursi.
3. Kegunaan tempat (place utility)
Kegunaan tempat adalah peningkatan kegunaan dari suatu benda karena perubahan tempat
atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, misal pasir di sungai bermanfaat untuk
bangunan.
4. Kegunaan waktu (time utility)
Kegunaan waktu adalah peningkatan kegunaan karena benda dipakai pada waktu tertentu.
Misalnya paying dipakai waktu hujan.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Kegunaan pelayanan adalah peningkatan kegunaan barang atau jasa karena adanya pelayanan
dari pihak tertentu. Misalnya rumah sakit berguna bila ada dokter, perawat, dan pasien.
6. Kegunaan kepemilikan (ownership utility)
Kegunaan kepemilikan adalah peningkatan kegunaan karena benda tersebut dimiliki orang
yang tepat dalam memenuhi kebutuhannya. Misal cangkul lebih berguna untuk petani, buku
untuk anak sekolah (pelajar)
C. MasalahPokok Ekonomi
Bertambahnya peradaban manusia yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk,
ilmu pengetahuan, perekonomian maka semakin komplek permasalahan yang dihadapi
masyarakat. Permasalahan yang dihadapi tidak hanya untuk memenuhi kbeutuhan manusia
saja, tetapi juga yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan
10. 10
berubah-ubah. Pada dasarnya masalah ekonomi berada dalam lingkup produksi, konsumsi,
dan distribusi.
Ada beberapa masalah pokok dalam perekonomian, yaitu sebagai berikut.
1. Apa (What)
Barang apa dan jumlah berapa barang yang harus diproduksi? Perusahaan ini mengacu pada
jenis jumlah barang serta jasa yang harus dihasilkan oleh suatu perekonomian. Agar dapat
memecahkan masalah tersebut produsen swasta atau pemerintah harus melakukan analisis
pasar untuk menentukan barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat. Hal tersebut untuk
memperoleh kepastian bahwa barang dan jasa tersebut memang betul-betul dibutuhkan.
2. Bagaimana (How)
Bagaimana barang harus diproduksi? Produksi dilakukan siap, dengan faktor produksi yang
mana serta tekniknya seperti apa? Untuk memecahkan masalah ini pihak swasta maupun
pemerintah harus menentukan teknik produksi yang efektif dan efisien, selain itu ada
pembagian secara jelas pihak-pihak yang akan melakukan produksi. Input produksi baik cara
memperoleh maupun menggunakannya juga harus direncanakan secara tepat.
3. Siapa Pelaku Produksi (Who)
Di zaman modern, banyak pihak yang bisa melakukan produksi. Pihak itu bisa pemerintah,
swasta, atau koperasi. Pertimbangan mengenai pelaku merupakan hal yang penting karena
setiap pihak memiliki kelebihan tertentu yang mungkin melakukan produksi lebih baik.
4. Untuk Siapa (For Whom)
Untuk siapa barang diproduksi? Siapa yang akan menikmati dan memperoleh manfaat dari
adanya barang dan jasa diseluruh negeri atau bagaimana produksi nasional didistribusikan
kepada setiap orang? Dalam hal ini produsen swasta ataupun pemerintah juga harus
melakukan analisis pasar untuk menentukan konsumen yang akan menggunakan barang atau
jasa. Perencanaan produksi dalam organisasi memang harus ditentukan secara tepat terutama
dalam menentukan pihak yang akan menggunakan barang dan jasa hasil produksi.
Tiga perusahaan ekonomi mengenai apa yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkan,
serta untuk siap barang atau jasa itu dihasilkan dan didistribusikan, tidak akan menjadi
masalah ekonomi apabila terpenuhi hal-hal seperti berikut.
a. Sumber daya ekonomi tersedia dalam jumlah yang tak terbatas.
b. Setiap barang dan jasa dapat dengan mudah untuk dihasilkan dan didistribusikan kepada
setiap orang yang memerlukannya.
c. Kebutuhan manusia sudah sepenuhnya terpenuhi.
d. Barang dan jasa sudah berhasil diproduksi dalam jumlah yang melimpah, sehingga barang
11. 11
dan jasa tersebut dapat diperoleh dimanapun secara mudah.
e. Setiap orang telah mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkannya. Barang dan jasa
tersebut telah dibagikan secara merata kepada setiap orang dari keluarga-keluarga dalam
masyarakat untuk jangka waktu cukup lama.
D. Biaya Peluang
Tenaga kerja sebagai faktor produksi yang dapat digunakan secara alternatif dalam suatu
kegiatan produksi, maksudnya jika seornag tenaga kerja telah melakukan suatu kegiatan
produksi tertentu maka tenaga tersebut dalam waktu bersama kehilangan kesempatan untuk
melakukan jenis kegiatan produksi yang lain. Yang dimaksud biaya peluang adalah
kesempatan yang hilang untuk melakukan suatu kegiatan produksi peluang ditentukan oleh
nilai tertinggi dari beberapa peluang atau kesempatan yang hilang. Anto seorang tenaga kerja
berpeluang untuk menjadi sales dengan gaji Rp 700.000/bulan, menjadi karyawan perusahaan
dengan gaji Rp 800.000/bulan, dan berpeluang menjadi satpam dengan gaji Rp
900.000/bulan, apabila Anto memilih untuk berwiraswasta sehingga ia tidak bekerja sebagai
sales, karyawan, dan satpam maka biaya peluangnya adalah Rp 900.000 yaitu kesempatan
terbaik yang hilang.
E. Sistem Ekonomi
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu
kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian lain. Sistem ekonomi
yang dipilih dan dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan
pokok berikut ini.
a. Barang yang akan diproduksi berapa banyaknya?
b. Bagaimana cara memproduksinya?
c. Untuk siapa barang itu diproduksi?
d. Kapan barang itu diproduksi?
Masing-masing negara berbeda-beda dalam membuat keputusan tentang masalah-masalah
tersebut, tergantung pada sistem ekonomi yang dianutnya. Sistem ekonomi bertujuan untuk
mengatur pertukaran barang dan jasa guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang
merupakan salah satu tujuan politik nasional, oleh Karen aitu sistem ekonomi merupakan
bagian dari sistem nasional.
Sistem ekonomi atau sistem perekonomian pada dasarnya mengatur hubungan ekonomi antar
12. 12
manusia dalam masyarakat mengenai bagaimana mereka harus berperilaku dan bertindak
antara yang satu terhadap yang lain serta bagaimana keputusan yang mempengaruhi orang
lain boleh diambil. Sistem ekonomi dianut manusia dan masyarakat. Secara implicit sistem
ekonomi mempunyai hubungan yang erat dengan sistem politik yang ada.
2. Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
tradisional secara turun temurun mengandalkan alam dan tenaga kerja sesuai dengan
keadaannya yang tradisional. Perekonomiannya pun bersifat tradisional, teknik produksi
dipelajari secara turun temurun. Caranya produksi lebih mengandalkan alam dan tenaga
kerja. Hasil produksinya pun terbatas hanya untuk keluarga dan kelompok.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
1) Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2) Hanya sedikit menggunakan modal
3) Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4) Belum mengenal pembagian kerja
5) Masih terikat dengan tradisi.
6) Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kebaikan sistem ekonomi tradisional
1) Setiap individu menjadi produsen.
2) Pertukaran secara barter umumnya dilandasi oleh kejujuran dan usaha-usahanya tidak
mencari laba.
3) Pertukaran secara barter memungkinkan individu untuk menjalin kekurangan yang erat
dengan individu yang lain.
Kelemahan sistem ekonomi tradisional
1) Sulitnya menetapkan ukuran atau satuan barang yang ditukarkan.
2) Sulitnya mencari orang yang membutuhkan barang yang akan ditukarkan.
3) Kadang-kadang masalah kepuasan sering diabaikan.
b. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal)
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi di mana kegiatan produksi, konsumsi, dan
distribusi dilakukan oleh pihak swasta. Pada sistem ekonomi pasar, pemerintah hanya
mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan penyelenggaraan
negara. Sistem ekonomi pasar sesuai dengan ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith.
Dalam bukunya Adam Smith menganjurkan agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada
13. 13
masyarakat. Masyarakat menentukan jenis kegiatan apa yang akan dilakukan untuk mencapai
kemakmuran. Jika setiap individu makmur, maka negarapun akan makmur. Dalam ekonomi
pasar pihak swasta menguasai alat-alat produksi, akibatnya pemilikan tidak terbatas. Setiap
individu berusaha meningkatkan keterampilan dan kemampuannya untuk menguasai sector
ekonomi, sehingga timbullah persaingan untuk maju.
Pada sistem ekonomi para pemerintah bertugas membuat peraturan dan mengawasi
pelaksanaannya. Kegiatan ekonomi pemerintah hanya berhubungan dengan penyelenggaraan
negara saja. Sistem ekonomi pasar juga disebut ekonomi pertukaran bebas (free exchange
economy)
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Setiap individu bebas memiliki barang dan alat-alat produksi.
2) Kegiatan ekonomi di semua bidang dilakukan oleh masyarakat (swasta)
3) Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4) Modal memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi.
5) Setiap orang diberi kebebasan dalam hal pemakaian barang dan jasa.
6) Kegiatan produksi dilakukan dengan tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi
didorong oleh prinsip bola.
7) Terjadinya persaingan bebas antara pengusaha.
Kebaikan sistem ekonomi pasar (liberal)
1) Adanya persaingan mendorong masing-masing individu berusaha untuk maju dan
bertindak secara efisien.
2) Masing-masing ornag bebas untuk memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan
bakatnya.
3) Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
4) Adanya persaingan bebas, produsen cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil
produksi.
5) Kemungkinan pendapatan dapat ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
6) Pengembangan usaha yang dilakukan produsen dalam memaksimalkan keuntungan
memungkinkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Kelemahan sistem ekonomi pasar.
1) Persaingan menyebabkan yang kuat semakin kuat yang lemah semakin lemah.
2) Persaingan dapat menimbulkan monopoli.
3) Pemerataan pendapatan semakin sulit dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
4) Memungkinkan dapat menimbulkan sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
14. 14
5) Terdorong hasrat untuk mendapatkan untuk besar sering kali produsen mengabaikan
syarat-syarat perubahan.
6) Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
c. Sistem ekonomi berpusat (komando)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominant
dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian, dalam sistem ini peran masyarakat
(swasta) sangat kecil. Dalam sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang
akan diproduksi dengan metode bagaimana barang diproduksi dan untuk siapa barang
tersebut diproduksi.
Ciri-ciri sistem ekonomi komando
1) Semua alat dan sumber produksi adalah milik pemerintah / negara
2) Jenis-jenis pekerjaan dan pembagiannya dalma suatu negara diatur oleh pemerintah.
3) Pemerintah menentukan pembatasan yang luar kepada individu dalam melakukan usaha.
4) Kehidupan perekonomian seluruhnya diatur/dipegang oleh pemerintah.
5) Tenaga kerja dianggap sebagai pekerja negara.
6) Sistem harga tidak bebas.
Kebaikan sistem ekonomi komando (terpusat)
1) Perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan maupun pengawasan, maka pemerintah lebih mudah
mengendalikan inflasi, dan pengangguran.
2) Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar
dalam negeri berjalan lancer.
3) Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Keburukan sistem ekonomi komando
1) Mematikan inisiatif individu untuk maju/berkembang, sebab segala kegiatan diatur oleh
pusat.
2) Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat.
3) Masyarakat tidak punya kebebasan dalam memiliki sumber daya.
d. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
1) Pemerintah sebagai pengendali dalam persaingan kegiatan ekonomi.
15. 15
2) Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Pemerintah menentukan berbagai macam kebijakan yang dianggap penting.
4) Pemerintah memotivasi serta membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
5) Hak milik perorangan dan swasta diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
Kebaikan sistem ekonomi campuran
1) Sektor ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
2) Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan swasta cenderung
menguntungkan semua pihak.
3) Kegiatan usaha pihak swasta terikat pada peraturan yang dibuat pemerintah.
4) Pemakaian tenaga kerja pada umumnya disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
5) Penetapan harga lebih terkendali.
6) Hak perorangan secara nyata diakui.
Kelemahan sistem ekonomi campuran
1) Beban pemerintah lebih berat daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2) Sektor produksi yang lebih menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta
kurang dapat memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3) Adanya anggapan bahwa karyawan yang bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi
daripada pegawai di swasta.
e. Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam sistem ekonomi kerakyatan pengaturan kehidupan ekonomi melibatkan seluruh
potensi masyarakat dengan berlandaskan pada pemerataan dan keadilan.
Ekonomi kerakyatan, yaitu sistem ekonomi yang betul-betul berorientasi pada kepentingan
rakyat banyak (masyarakat). Dalam hal ini pemerintah berpihak pada mereka yang lemah dan
miskina.
Ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan
1) Persaingan pasar secara sehat dan tidak saling merugikan.
2) Pemerintah dominant dalam mengatur mekanisme pasar.
3) Perekonomian berjalan lancar atas kemitraan antara ekonomi rakyat dengan konglomerat
yang lancar.
4) Pemberdayaan ekonomi rakyat sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional.
5) Koperasi sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
16. 16
BAB 2
KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA
A. KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi. Secara umum,
kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi dan konsumsi.
1. Produksi
a. Pengertian produksi
Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah
faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Sedangkan kegiatan menambah faedah suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa.
Ø Produksi Barang
Produksi barang selanjutnya dapat dibedakan atas produksi barang konsumsi dan produksi
barang modal. Barang konsumsi merupakan barang yang siap untuk dikonsumsi, sedangkan
barang modal merupakan barang yang dipergunakan untuk menghasilkan barang berikutnya.
Jadi, barnag modal tidal dapat digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan.
Ø Produksi jasa
Produksi jasa dapat dibedakan atas jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan dan jasa
yang tidak secara langsung memenuhi kebutuhan. Film, perawatan dokter, pengajaran dari
seorang guru, atau pagelaran musik merupakan contoh produksi jasa yang langsung
memenuhi kebutuhan. Sedangkan pengangkutan, pergudangan, dan perbankan merupakan
contoh produksi yang secara tidak langsung memenuhi kebutuhan.
b. Tujuan Kegiatan Produksi
Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang banyak
ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada
hubungannya dnegan standar hidup. Jadi secara umum tujuan produksi adalah memenuhi
kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada beberapa pihak yang terkait. Pertama
adalah pihak yang menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa yang kita sebut sebagai
produsen. Sedangkan pihak yang kedua adalah pihak yang mengkonsumsi barang dan jasa
17. 17
yaitu konsumen. Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khususdari sudut
kepentingan pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk
meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan. Sementara
bagi masyarakat atau konsumen, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda
pemuas kebutuhan.
2. Distribusi
a. Pengertian distribusi
Agar barang dari tempat produsen sampai ke tempat konsumen diperlukan kegiatan
distribusi. Jadi, distribusi adalah penyaluran atau penyampaian barang-barang dan jasa-
jasa dari produsen.
b. Tujuan kegiatan distribusi
Sebagaimana kita ketahui bahwa produsen memproduksi barang dan jasa bukan untuk
dipakai sendiri tetapi disalurkan pada produsen lainnya atau disalurkan ke konsumen akhir.
Jadi ada jarak atau perbedaan tempat antara produsen dan pengguna. Tujuan distribusi adalah
untuk menyampaikan barang dan jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau
pemakai.
c. Fungsi Kegiatan distribusi
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari kegiatan distribusi tersebut, dapat
disimpulkan peranan distribusi adalah sebagai berikut.
1. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada pengguna-pengguna dapat berupa
produsen yang menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir
2. menyampaikan barang dan jasa dari produsen sampai ke tangan pengguna
d. Saluran distribusi
Karena perbedaan saluran, keadaan, dan karakteristik yang berbeda maka saluran distribusi
fisik dapat dibedakan atas saluran barang-barang konsumsi, barang-barang hasil industri dan
barang hasil pertanian.
i. Saluran distribusi barang konsumsi
· Distribusi langsung, yaitu produsen langsung melnyalurkannya kepada konsumen
· Distribusi tidak langsung
18. 18
ii. Saluran distribusi hasil industri
Karena kekhasan atau karakteristik barnag industri yang lebih tahan lama dan diproduksi
dalam jumlah banyak (saluran distribusi yang dipilih indirect) maka penyaluran barang
industri menggunakan saluran yang berbeda dengan barang konsumsi yang relative tidak
tahan lama (saluran yang dipilih biasanya direct). Secara umum, pnyaluran barang insudtri
menggunakan empat saluran yaitu:
· Produsen – agen – distributor hasil industri – pemakai hasil industri
· Produsen – agen – pemakai hasil industri
· Produsen – distributor hasil industri – pemakai hasil industri
· Produsen – pemakai hasil industri
iii. Saluran Distribusi hasil pertanian
Dibandingkan dengan hasil industri, hasil pertanian mempunyai karakteristik yang berbeda.
Hasil industri umumnya terkumpul dalam jumlah yang relative besar jumlahnya sedangkan
hasil pertanian tersebar dalam jumlah-jumlah yang relative kecil. Oleh karena itu untuk
keperluan distribusi diperlukan pedagang pengumpul yang disebut tengkulak. Kecali kegiatan
pertanian lahan yang diolah secara luas, dimana hasilnya dalam jumlah besar maka saluran
distribusi hamper sama dengan perusahaan industri.
Secar aumum saluran distribusi hasil pertanian secara kecil-kecilan adalah:
· Petani – langsung ke pemakai
· Petani – tengkulak – ke pemakai
· Petani – tengkulak – grosir – pedagang kecil – pemakai
· Petani – pasar swalayan – pemakai
3. Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi
Dalam ilmu ekonomi, konsumsi adalah tindakan menghabiskan atau mengurangi secara
berangsur-angsur manfaat suatu barang dalalam memenuhi kebutuhan untuk
memelihara kelangsungan hidupnya.
b. Tujuan kegiatan konsumsi
Tujuan kegiatan konsumsi adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selanjutnya pihak-pihak yang melakukan kegiatan ekonomi itu disebut pelaku ekonomi.
19. 19
B. PELAKU EKONOMI
1. Pelaku Ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, pelaku ekonomi ini terdiri dari rumah tangga keluarga, rumah
tangga produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Berikut ini pelaku ekonomi
akan diuraikan secara lebih rinci.
a. Rumah tangga keluarga
Ada dua peran yang dimainkan oleh rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi.
Pertama adalah sebagai konsumen. Sebagai konsumen, rumah tangga keluarga membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Selain berperan sebagai konsumen, rumah tangga keluarga juga
berperan sebagai penyedia jasa factor produksi. Faktor produksi yang dimaksudkan berupa
tenaga kerja, tanah, atau modal. Dari factor-faktor produksi tersebut, rmah tangga keluarga
memperoleh penghasilan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan.
b. Rumah tangga produsen
Rumah tangga produsen, atau sering disebut sebagai perusahaan, merupakan kesatuan yuridis
dan ekonomis dari factor-faktor produksi yang bertujuan mencari laba atau memberi layanan
kepada masyarakat.
Dilihat dari kepemilikannya, perusahaan dapat dibedakan atas perusahaan milik Negara dan
perusahaan milik swasta. Perusahaan Negara pada umumnya menekannkan layanan kepada
masyarakat tanpa bertujuan mencari laba. Perusahaan seasta dan perusahaan Negara
berbentuk persero hamper sebagian besar bertujuan mencari laba.
c. Pemerintah
Pada pasal 33 ayat 2 UUD 1945 tertulis: “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara
dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.” Selanjutnya pada pasal 33
ayat 3 UUD 1945 disebutkan bahwa” Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat”. Atas dasar pasal ayat 2 dann 3 tersebut pemerintah harus bertindak sebagai pelaku
pelaku ekonomi. Atas dasar itu pula pemerintah mendirikan berbagai bada Usaha milik
Negara, misalnya Pertamina. Disamping itu, pemeritah juga melakukan kegiatan konsumsi.
Konsumsi itu dapat terlihat misalnya pada belanja barang untuk penyelenggaraan Negara dan
biaya untuk perawatan harta Negara.
Selain itu pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tugas
ini diwujudkan dengan berbagai tindakan antara lain membangun sarana dan prasarana umum
20. 20
seperti jalan raya, jembatan, terminal, dan taman umum. Pemerintah juga berusaha
menciptakan kondisi yang baik untuk berusaha dengan menjaga stabilitas harga-harga dan
memberlakukan peraturan yang mendorong iklim berusaha. Peran pemerintah lainnya yang
tak kalah pentingnya adalah melakukan distribusi pendapatan agar tidak timbul jurang
pemisah yang terlalu lebar diantara si kaya dan si miskin. Distribusi pendapatan ini misalnya
dilakukan pemerintah melalui penerapan system perpajakan yang dapat membantu
masyarakat miskin.
d. Masyarakat Luar negeri
Masyarakat luar negeri juga merupakan pelaku ekonomi yang harus diperhitungkan. Tanpa
hubungan dengan masyarakat luar negeri, keadaan ekonomi akan semakin buruk.
Berikut ini adalah keuntungan-keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama dengan
masyarakat luar negeri:
1. Pemerintah dapat memperoleh pinjaman un tuk membiayai pembangunan
2. Hasil bumi dan hasil kerajinan Indonesia dapat diekspor ke luar negeri untk mendapatkan
devisa
3. memungkinkan pengiriman ternaga kerja untuk bekerja di luar negeri
4. memungkinkan dilakukannya alih teknologi maju dari masyarakat luar negeri yang sangat
bermanfaat bagi Negara kita yang sedang membangun
5. Memungknkan Negara kita untuk melakukan impor berbagai barang kebutuhan konsumsi
dan barang-barang modal untuk menunjang pembangunan.
2. Interaksi Antarpelaku Ekonomi
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, keempat pelaku ekonomi yang telah kita bicarakan
tadi saling berinteraksi satu sama lain sesuai dengan ragam transaksi yang dilakukan. Rumah
tangga keluarga membeli barang-barang konsumsi dari rumah tangga produsen. Sebaliknya
rumah tangga produsen membeli factor-faktor produksi dari rumah tangga keluarga.
Perusahaan membayar pajak kepada pemerintah dan sebaliknya pemerintah membangun
berbagai sarana dan prasarana umum yang kesemuanya untuk kepentingan rumah tangga
keluarga dan produsen. Rumah tangga keluarga, produsen, dan pemerintah mengekspor
barang ke luar negeri. Sebaliknya dari masyarakat luar negeri kita juga mengimpor barang.
21. 21
BAB 3
IKLAN
DEFINISI IKLAN
Iklan adalah:• berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik
pada barang dan jasa yg ditawarkan• pemberitahuan kpd khalayak mengenai barang dan jasa
yang dijual, dipasang dimedia massa seperti koran dan majalah, atau di tempat-tempat umum
(Kamus besar bhs Indonesia).
Kata iklan berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah’menggiring orang
pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas
untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang,atau jasa secara nonpersonal yang
dibayar oleh sponsor tertentu…” Secara umum,iklan berwujud penyajian informasi
nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau toko yang dijalankan dengan
kompensasi biaya tertentu. Dengandemikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang
bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.SumberIklan Adalah Segala bentuk pesan tentang
suatu produk disampaikan melalui suatumedia, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta
ditujukan kepada sebagian atauseluruh masyarakat.
JENIS-JENIS IKLAN
Pembagian secara umum
Secara teoritik menurut Bittner ada dua jenis Iklan, yaitu:
Iklan Standar, yaitu iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan
barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan
Iklan Layanan Masyarakat, yaitu iklan yang bersifat non profit dan berupaya
memperoleh keuntungan sosial dalam masyarakat
Sementara itu menurut Frank Jefkins secara garis besar iklan dapat digolongkan menjadi
tujuh kategori pokok, antara lain:
1. Iklan Konsumen
Iklan yang mempromosilan produk-produk konsumsi yang umum dibeli oleh masyarakat
2. Iklan Antarbisnis
22. 22
Iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya baik pemasang
maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan
3. Iklan Perdagangan
Iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang besar, agen, dll
4. Iklan Eceran
Iklan-iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan dan dilancarkan
oleh pihak pengecer
5. Iklan Keuangan
Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Sebagai pelengkap
terkadang disertakan juga laporan keuangan perusahaan
6. Iklan Langsung
Iklan yang menggunakan medium pos (direct mail)
7. Iklan Lowongan Kerja
Iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja
Pembagian secara khusus
Menurut Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam beberapa kategori,
antara lain:
Berdasarkan khalayak sasaran psikografis .
Berdasarkan khalayak sasaran geografis .
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal
Berdasarkan penggunaan media .
Iklan media cetak dan media elektronik
Berdasarkan fungsi dan tujuan iklan .
Iklan produk/bukan produk, iklan komersial/bukan komersial, iklan berdampak
langsung/tidak langsung
Sementara itu Alo Liliweri juga telah menyusun pembagian iklannya secara khusus yang
meliputi, antara lain:
Berdasarkan Media yang Digunakan
Secara UMUM dapat dikelompokan menjadi dua kategori besar, yaitu iklan dalam media
above the line dan below the line.
Media above the line memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain;
1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak
2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim
23. 23
3) Mampu menjangkau khalayak secara luas.
Contoh media ini antara lain Surat Kabar, Majalah, Tabloid, Televisi, Radio, dan Internet?
Sementara itu media below the line adalah iklan yang menggunakan media khusus seperti
antara lain leaflet, poster, spanduk, bus stop, point of purchase (POP), stiker, shop sign, flyer,
baliho? dll
Secara KHUSUS, berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat dibagi dalam beberapa
jenis, antara lain:
1. Iklan Cetak
Iklan yang dibuat dan dipasang dengan menggunakan teknik cetak. Teknik ini dapat berupa
letterpress, photolitography, sablon, inkjet, laser, dll
Beberapa bentuk iklan cetak ini antara lain iklan cetak surat kabar, majalah, baliho, poster,
stiker, dll
Berdasarkan luas spacenya media cetak surat kabar, majalah, dan tabloid mengenal tiga
bentuk iklan, yaitu:
o Iklan baris, biasanya tidak lebih dari 3-4 baris dengan luas tidak lebih dari saru kolom
o Iklan kolom, memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dibanding iklan baris
o Iklan display, memiliki ukuran lebih luas dibanding iklan kolom
o Iklan advertorial, memiliki ukuran luas seperti iklan display namun dengan teknik
penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk seperti sebuah berita
2. Iklan Elektronik
iklan yang menggunakan media berbasis perangkat elektronik. Secara spesifik iklan
elektronik dapat berupa:
3. Iklan Radio
Iklan radio memiliki karakteristik hanya dapat didengarkan melalui audio (suara) saja.Suara
tersebut dapat berupa Voice, suara/kata-kata manusia yang teratur; Musik, perpaduan bunyi-
bunyian yang teratur dengan ritme tertentu dan harmonis; dan Sound Effect, suara-suara yang
tidak beraturan maupun efek suara alam
Iklan radio terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
Ad lib – Disampaikan oleh penyiar secara langsung berupa siaran kata saja. Biasanya
durasinya tidak lebih dari 60 detik
Spot – Disampaikan dengan teknik perekaman sebelumnya, sehingga membutuhkan naskah
terlebih dahulu. Durasinya berkisar antara 15 sampai dengan 60 detik.
Sponsor Program – Pemberian waktu khusus kepada sponsor untuk menyampaikan pesan
dengan cara membiayai sebuah program acara radio
24. 24
4. Iklan Televisi
Sesuai karakteristiknya iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak. Oleh
karena itu pesan yang disampaikan sangatlah menarik perhatian dan impresif
Berdasarkan bentuknya iklan televisi dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu:
Live Action – Video klip iklan yang melibatkan unsur gambar, suara, dan gerak secara
bersama
Animation – Iklan yang dibangun berdasarkan gambar-gambar kartun (baik dua maupun tiga
dimensi) baik gambar kartun yang digambar dengan ketrampilan tangan maupun animasi
komputer
Stop Action – Iklan televisi yang berbentuk perpaduan antara live action dan teknik animasi
sehingga memberikan efek dramatik iklan, dimana ilustrasi yang rumit dapat digambarkan
dengan baik dan menarik
Musik – Disampaikan melalui musik sebagai media penyampai pesan. Artinya pesan iklan
dikemas dalam sebuah alunan musik sebagai kekuatan utama pesan iklan
Superimposed – Iklan televisi dalam bentuk gambar iklan yang diperlihatkan di atas gambar
lain, dalam hal ini gambar yang muncul biasanya diperlihatkan di ujung layar sementara
siaran te;evisi tetap berlangsung
Sponsor Program – Iklan televisi dimana pihak pengiklan atau sponsor membiayai program
acara televisi tertentu dan sebagai imbalannya ia dapat menyampaikan pesan iklan dengan
lebih mendominasi.
Running Text – Iklan televisi dimana pesan diperlihatkan muncul masuk secara perlahan
bergerak dari kanan masuk pada layar lalu menghilang pada sebelah kiri layar
Caption – Iklan televisi yang menyerupai superimpose, hanya saja pesan yang digunakan
hanya berupa tulisan. Biasanya digunakan untuk mendukung iklan property endorsement
Backdrop - Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada latar belakang acara yang
diadakan.
Credit Title – Iklan televisi dimana pesan iklan diperlihatkan pada bagian akhir ketika sebuah
acara sudah selesai
Ad lib – Iklan televisi dimana pesan disampaikan dan diucapkan oleh penyiar secara
langsung, baik diantara satu acara dengan acara yang lain maupun disampaikan oleh
pembawa program acara tertentu
25. 25
Property Endorsement – Iklan ini berbentuk dukungan sponsor yang diperlihatkan pada
berbagai hal yang digunakan sebagai kelengkapan properti siaran maupun berbagai hal yang
dikenakan oleh artis atau penyiar (soft campaign)
Promo ad - Iklan yang dilakukan oleh pengelola televisi untuk mempromosikan acara-
acaranya, dengan harapan pemirsa tertarik menonton acara yang ditayangkan, sehingga
program acara tersebut mendapatkan jumlah pemirsa yang cukup banyak
5. Iklan Film
Iklan film hadir dalam produk film/cinema. Biasanya jenis iklan yang muncul adalah iklan
property endorsement dan live action yang muncul sebelum film utama diputar. Seringkali
juga sebuah film turut mempromosikan film-film lainnya sebelum film tersebut diputar
(promo ad)
6. Iklan Media Digital Interaktif (internet)
Perkembangan Iklan interaktif digital sangat terkait dengan perkembangan teknologi
informasi yang menimbulkan information superhighway.
Istilah Information superhighway tersebut mengacu pada jaringan internet yang mampu
meningkatkan kapasitas dan kecepatan perputaran informasi secara dramatis dan interaktif.
Iklan Interaktif Digital dengan demikian muncul dalam media baru tersebut melalui cara-cara
yang cukup berbeda dengan iklan-iklan konvensional
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
Website – Iklan ini secara keseluruhan berbentuk website dimana seluruh fitur dalam situs
tersebut adalah iklan. Terkadang sebuah perusahaan juga menjadikan keseluruhan situs
perusahaan mereka sebagai iklan.
Banner dan Tombol - Banner disini berupa billboard mini yang tersebar pada sebuah halaman
web. Sementara itu button seringkali berbentuk seperti icon berukuran kecil. Keduanya,
apabila di click akan membawa kita pada situs dari pengiklan atau halaman tambahan baru.
Sponsorship – Pada iklan ini pihak sponsor membiayai penuh seluruh halaman dari pembuat
situs.
Search Engine Marketing – Iklan ini muncul saat kita menggunakan search engine berupa
hasil pencarian.
Classified Ads – Iklan ini berbentuk seperti iklan baris dalam koran dan biasanya gratis.
26. 26
E-mail Advertising – Iklan ini dikirimkan melalui e-mail pada para customer yang memang
memintanya. Iklan ini harus dibedakan dengan spam, yaitu iklan massal dalam e-mail yang
dikirimkan oleh entitas yang tidak diketahui
7. Iklan Luar Ruang (Out-of-Home)
Iklan yang termasuk dalam kategori ini adalah iklan dalam media yang menjangkau audiens-
nya diluar rumah.
Iklan ini tumbuh dan memisahkan diri dari iklan media cetak setelah perkembangannya yang
dramatis.
Jenis-jenis iklan ini antara lain:
Iklan outdoor standar – Iklan ini berupa baliho standar dengan berbagai ukuran. Apabila
berupa tanda elektronik raksasa yang menggabungkan gerakan, warna, dan gambar bercahaya
maka iklan ini disebut sebagai Spectaculars. Iklan ini bisa berupa gambar dua dimensi cetak
atau pun tiga dimensi yang menembus batas dari struktur iklan itu sendiri.
Iklan transit – Iklan ini merupakan bagian dari out-of-home media yang meliputi iklan pada
bis, taxi, terminal, stasiun, dll.
Mobile billboard – Iklan yang memadukan antara billboard tradisional dan transit.
Display – Iklan yang terdapat pada layar-layar display luar ruang
dll
Berdasarkan Tujuan
Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua yaitu Iklan Komersial dan Iklan non-
komersial.
Iklan Komersial/bisnis
Iklan yang bertujuan mendapatkan keuntungan ekonomi, utamanya meningkatkan penjualan.
Iklan jenis ini dapat dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
Iklan Konsumen – dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan bisnis dimana pesan iklan
ditujukan kepada konsumen akhir, yaitu pengguna terakhir suatu produk
Iklan Bisnis – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan
ekonomi dimana sasaran pesan yang dituju adalah seseorang atau lembaga yang akan
mengolah atau menjual produk yang diiklankan tersebut kepada konsumen akhir
Iklan Profesional – adalah iklan yang disampaikan dengan maksud mendapatkan keuntungan
bisnis dimana khalayak sasaran iklan adalah segmen khusus, yaitu para profesional
Iklan Layanan Masyarakat
27. 27
Iklan yang digunakan untuk menyampaikan informasi, mempersuasi atau mendidik khalayak
dimana tujuan akhir bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, melainkan keuntungan
sosial. Keuntungan sosial disini dapat berarti penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan
perubahan perilaku masyarakat terhadap masalah yang diiklankan, serta mendapatkan citra
baik di mata masyarakat.
Berdasarkan Bidang Isi Pesan
Berdasarkan isi pesannya iklan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam, diantaranya
adalah:
Iklan Politik
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan kehidupan politik (partai politik,
demokrasi, pemilihan pejabat pemerintah, dll)
Iklan Pendidikan
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan dunia pendidikan (Iklan penerimaan
mahasiswa baru, pemberian beasiswa, wisuda, kursus, dll)
Iklan Kesehatan
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan masalah kesehatan (pengobatan
alternatif, obat-obatan, rumah sakit, dll)
Iklan Kecantikan dan Perawatan Tubuh
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah kecantikan dan perawatan
tubuh (kosmetik, pemutih, shampoo, sabun, pasta gigi, dll)
Iklan Pariwisata
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pariwisata (resort wisata, travelling,
hotel, proyek wisata)
Iklan Hiburan
Iklan yang berisi tentang hal yang bersangkutan dengan dunia hiburan atau untuk tujuan
hiburan (iklan pertunjukan, pertunjukan drama/film, konser, program hiburan dll)
Iklan Olah Raga
Iklan yang berisi tentang even olahraga baik yang bersifat massal maupun perorangan
Iklan Hukum
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah hukum dan dibuat untuk tujuan
yang berkait dengan hukum (iklan bantahan, peringatan hak cipta, pemanggilan dll)
Iklan Lowongan Pekerjaan/Recruitment
28. 28
Iklan yang bertujuan memberikan informasi mengenai tersedianya lowongan pekerjaan pada
institusi tertentu atau bertujuan untuk menarik pelamar
Iklan Dukacita/orbituari
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan masalah duka cita, musibah, atau
kesedihan
Iklan Perkawinan
Iklan yang berisi tentang hal-hal yang terkait dengan pesta pernikahan (pemberitahuan,
tawaran paket pernikahan, dll)
Iklan Makanan/minuman
Iklan Otomotif
Lingkungan Hidup
Iklan Media
Merupakan iklan tentang media itu sendiri. Iklan ini ditujukan bagi masyarakat dan pemasang
iklan (penjualan ganda).
dll
Berdasarkan Komunikatornya
Berdasarkan pihak yang menyampaikan pesan, iklan dapat dibagi dalam:
Iklan Personal yaitu iklan yang komunikatornya berasal dari orang per orang sebagai pribadi
(cth: iklan baris)
Iklan Keluarga disampaikan oleh keluarga (cth: ucapan selamat atas perkawinan, wisuda,
duka cita, dll)
Iklan Institusi disampaikan oleh komunikator yang berbentuk lembaga, badan, perusahaan
atau organisasi, baik yang berorientasi komersial maupun non komersial semacam
departemen pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, dsb
Berdasarkan Wujud Produk yang Diiklankan
Dapat dibedakan dalam tiga jenis, antara lain
Iklan Barang yaitu iklan dimana produk yang ditawarkan berupa barang nyata/berwujud.
Iklan Jasa, iklan dimana pesan yang disampaikan berisi informasi dan tawaran tentang
layanan jasa tertentu.
Iklan Barang-jasa, iklan yang menawarkan produk barang maupun jasa sekaligus.
Berdasarkan Khalayak Sasaran Iklan
29. 29
Iklan untuk Pengguna Akhir, yaitu iklan yang ditujukan kepada khalyak akhir (konsumen)
Iklan untuk Distributor, yaitu iklan yang ditujukan kepada para pedagang atau pengecer
Iklan untuk Pabrik, yaitu iklan yang ditujukan kepada lembaga, badan, pabrik, atau organisasi
dimana produk yang ditawarkan merupakan bahan mentah untuk diproduksi kembali
Berdasarkan Cakupan/wilayah Sasaran
Iklan Lokal, dimana cakupan khalayak sasaran yang dituju hanya berada diwilayah lokal
(mis. Desa, kota, kabupaten, dll)
Iklan Regional, khalayak sasaran meliputi lebih dari satu wilayah lokal (mis. Provinsi)
Iklan Nasional, target khalayaknya berada di seluruh wilayah suatu negara.
Iklan Internasional, iklan yang membidik khalayak sasaran yang menjangkau lebih dari satu
negara (transnasional)
Berdasarkan Fungsinya
Iklan Informasi, iklan yang menitikberatkan isinya sebagai sebuah informasi untuk
khalayaknya
Iklan Persuasi, iklan yang menitikberatkan isinya pada upaya memperngaruhi khalayak untuk
melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator
Iklan Mendidik, iklan yang menitikberatkan isinya pada tujuan mendidik khalyak, agar
khalayak mengerti atau mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu melakukan sesuatu.
Iklan Parodi/hiburan, iklan yang dibuat untuk keperluah hiburan semata.
Fungsi-fungsi ini tidak bisa dibagi secara tegas karena dalam sebuah iklan juga terkadang
terkandung lebih dari satu fungsi. Perbedaan ini hanya melihat kecenderungannya saja
apakah iklan itu lebih mengarah pada fungsi tertentu.
Berdasarkan Teknik Pendekatan Penyampaian Pesan
Rational Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan dasar rasional atau akal
sehat
Emotional Appeals, teknik penyampaian pesan dengan memasuki ranah emosi atau perasaan
khalayak.
Normative/etics Appeals, teknik penyampaian pesan dengan menggunakan nilai-nilai
normatif. Standar normatif ini terkait dengan budaya masyarakat.
30. 30
BAB 4
Prinsif Ekonomi Dan Motif Ekonomi
Definisi Motif Ekonomi
Setiap orang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhannya semaksimal mungkin yang
dapat dilakukannya. Pemenuhan kebutuhan tersebut memerlukan langkah-langkah dan
tindakan. Tindakan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat
dikatakan sebagai tindakan ekonomi. Tindakan yang dilakukan seseorang pasti mempunyai
alasan yang jelas atau karena ada dorongan yang kuat untuk melakukan tindakan ekonomi.
Alasan yang mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi dinamakan motif
ekonomi.
Alasan tersebut bermacam-macam diantaranya untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh
keuntungan, kekuasaan ekonomi, dan sebagainya. Kebutuhan setiap orang tidak ada batasnya.
Setelah kebutuhan yang satu terpenuhi, akan muncul kebutuhan lainnya. Sedangkan alat
pemuas kebutuhan terbatas. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh seseorang
berpedoman pada prinsip ekonomi yaitu dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh
hasil maksimal. Jadi, tindakan ekonomi harus didorong oleh motif ekonomi dan didasari oleh
prinsip ekonomi.
Motif adalah alasan seseorang untuk melakukan sesuatu atau dorongan dari dalam diri
manusia untuk berbuat atau bertindak. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita saksikan
seperti seorang pelajar mau pergi ke sekolah karena ada keinginan untuk mencari ilmu dan
menjadi orang yang pandai. Manusia bertindak karena didorong oleh suatu keinginan.
Apabila keinginan itu berkaitan dengan kegiatan ekonomi, maka disebut motif ekonomi.
Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik
dan paling menguntungkan. misalnya: Ibu memasak dengan kayu bakar karena harga minyak
tanah sangat mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu :
• Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling
menguntungkan dan kenyataannya demikian.
• Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling
31. 31
menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Motif Ekonomi
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek:
• Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas
kemauan sendiri.
• Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas
dorongan orang lain.
Pada prakteknya terdapat beberapa macam motif ekonomi:
• Motif memenuhi kebutuhan
• Motif memperoleh keuntungan
• Motif memperoleh penghargaan
• Motif memperoleh kekuasaan
• Motif sosial / menolong sesama
Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi yang didalamnya
terkandung asas dengan pengorbanan tertentu diperoleh hasil yang maksimal. Prinsip
ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil tertentu, atau
dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal mungkin.
Politik Ekonomi
Yang dimaksud dengan politik ekonomi yaitu keseluruhan tindakan pemerintah yang
bertujuan untuk mempengaruhi secara langsung dengan satu atau beberapa cara.
Apabila kita perhatikan dari pengertian politik ekonomi tersebut maka tujuan politik ekonomi
yaitu agar kehidupan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik atau lebih meningkat.
Sudah barang tentu setiap negara akan berbeda dalam mengambil langkah kebijaksanannya
yang tujuannya adalah tetap sama yakni untuk kesejahteraan masyarakat.
Tindakan-tindakan tersebut antara lain
1. Dalam bidang ekspor dan Impor
misalnya dengan cara pemerintah memajukan industri dalam negeri dengan memberikan
dorongan untuk dapat meningkatkan penjualan barang ke luar negeri (ekspor). sedangkan
untuk bidang impor dengan cara pemerintah membatasi barang-barang tertentu dengan tujuan
untuk melindungi perusahaan dalam negeri
32. 32
2. Dalam bidang produksi
3. Dalam bidang keuangan dan perpajakan
Misalnya pemerintah mengadakan tindakan penyehatan keuangan dengan sanering, pajak
perseoran, pajak penjualan, pajak kendaraan bermotor dan lainnya
A. Motif Ekonomi
Motif dapat disamakan pengertiannya dengan dorongan atau alasan. Motif atau dorongan
dalam banyak hal tergantung dari beberapa faktor. Ada faktor dari dalam dan ada faktor dari
luar. Faktor pendorong dari dalam tergantung dari kepribadian seseorng. Ada orng yang
motivasinya tinggi untuk melalukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin
melakukan sesuatu tidak cepat merasa puas, selalu ingin menemukan hal- hal baru dan
berani mengambil resiko. Tipe manusia seperti ini adalah tipe manusia wirausahawan.
Sebaliknya, ada orang yang motivasinya lemah untuk berbuat sesuatu, kurang mau bisnis,
bersifat statis, suka menerima penghasilan tetap, dan cepat merasa puas menerima keadaan.
Sementara itu, faktor pendorong dari luar muncul dari lingkungan sekitar individu, seperti
keluarga, teman, suami/ istri, atau relasi. Misalnya dorongan dari keluarga yang
menyarankan seseorng untuk mencari pekerjaan yang layak atau membuka usaha yang lain
untuk meningkatkan taraf hidup.
Pengertian motif ekonomi
Motif ekonomi adalah dorongan untuk melakukan tindakan ekonomi dalam rangka
mencapai kemakmuran. Dengan motif ekonomi orang melakukan kegiatan ekonomi,
misalnya memproduksi suatu barang atau menjalankan sebuah perusahaan. Akan tetapi yang
jelas motif ekonomi mula-mula adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan
keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi barulah muncul kehendak mensejahterakan pihak
lain, atau pun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi.
Motif ekonomi adalah alasan ataupun tujuan seseorang sehingga seseorang itu melakukan
tindakan ekonomi. Motif ekonomi terbagi dalam dua aspek :
1. Motif intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas
kemauan sendiri
2. Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tindakan ekonomi atas
dorongan orang lain.
Berbagai Motif Ekonomi
1. Motif Ekonomi Individu/ perorangan
33. 33
Adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan keluarga.
Macam motif ekonomi individu antara lain:
a. Motif mencapai kemakmuran (meningkatkan taraf hidup)
Manusia berusaha memenuhi kebituhan hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan
tujuan mencapai kemakmuran (keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemenuhan
kebutuhan). Dalam kedaan makmur manusia dapat memenuhi kebutuhan makanan yang
bergizi, tempat tinggal yang layak, pendidikan yang tinggi dsb.
b. Motif memperoleh penghargaan (aktualisasi diri/ harga diri)
Motif menunjukan gengsi atau prestis dan harga diri manusia melalui dorongan ekonomi
guna memperoleh penghargaan. Misalnya: orng yang kaya selalu berkendaraan mobil
mewah agar terlihat terpandang oleh orang-orang di sekitarnya.
c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi
Seorang pelaku bisnis yang sudah bersekala besar ingin lebih menguasai pasar secara
nasional dengan mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif pelaku bisnis tersebut
didasari dorongan untuk mencapai kekuasaan.
d. Motif sosial / membantu sesama
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi di dorong untuk kepentingan diri sendiri,
tetapi ada pula yang berorientasi kepadakepentingan sosial guna membantu sesama, misalya
memberi sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra dll.
2. Motif ekonomi perusahaan
Perusahaan mempunyai tiga motif ekonomi, yaitu:
a. Motif memproduksi barang dengan harga murah
Dalam rangka menang dalam persaingan, perusahaan memiliki motif untuk memproduksi
barang dengan harga murah tetapi mempunyai mutu tinggi.
b. Motif mencari keuntungan
Setiap perusahaan termotivasi melakukan kegiatan adalah dalam rangkamencari
keuntungan. Dengan kata lain, perusahaan selalu berorientasi pada keuntungan. Keuntungan
inilah yang menjadi motor penggerak dalam menjalankan usaha.
c. Motif menjaga kontinuitas perusahaan
Perusahaan didirikan dalam waktu yang tidak terbatas, tetapi perusahaan tetap ada jika
kesinambungannya dijaga yaitu tetap memiliki laba. Dengan demikian, pihak-pihak yang
ada diperusahaan tetap dapat melakukan aktivitasnya.
34. 34
B. Prinsip Ekonomi
Pengertian Prinsip Ekonomi
Manusia dihadapkan pada pilihan atau alternatif. Dalm menghadapi pilihan tersebut kita
harus memilih mana yang paling menguntungkan. Misalnya ketika kita akan berangkat
sekolah dihadapkan pada pilian naik bis kota atau taksi. Naik bis kota tarifnya murah, tetapi
kurang nyaman dan membutuhkan waktu lebih lama, sedangkan bila naik taksi sebaliknya.
Untuk itu perlu ada pedoman dalam memilih alternatif tersebut. Dalam ekonomi, pedoman
bertindak eknomi adalah prinsip ekonomi.
Prinsip ekonomi dapat diartikan dengan tindakan untuk mendapatkan hasil yang maksimum
dengan pemanfaatan biaya tertentu. Atau dengan faktor produksi tertentu berusaha untuk
mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Prinsip ekonomi harus diberlakukan sesuai
denan faktor kelangkaan yang telah kita bicarakan sebelumnya. Didorong engan faktor
kelangkaan, maka faktor faktor produksi yang ada harus digunakan semaksimal mungkin
dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Ciri- ciri prinsip ekonomi
1. Selalu bersikap hemat
2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting didahulukan
dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)
3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)
4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan hasil
yang ingin diperoleh)
Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan ekonomi
1. Prinsip ekonomi produksi
Adalah menghasilkan barang yang mendatangkan keuntungan besar, melalui:
• Memproduksi barang yang dibutuhkan masyarakat
• Memproduksi barang dengan biaya semaksimal mungkin
• Memproduksi barang yang berkualitas
2. Prinsip ekonomi penjual
Adalah berusaha memperoleh keuntungan maksimal, melalui:
• Menjual barang yang dibutuhkan dan sesuai selera masyarakat
• Memberi pelayangan yang baik
• Menjual barang yang terjangkau konsumen
• Membeli barang semurah mungkin
35. 35
3. Prinsip ekonomi konsumen
Adalah berusaha memenuhi kebutuhannya dengan tingkat kemampuan yang maksimal,
melalui:
• Memilih barang yang benar-benar diperlukan
• Dapat memilih barang dan jasa yang baik dan terjamin
• Membeli barng sesuai dengan kemampuan
C. Politik Ekonomi
Meskipun para pelku ekonomi telah menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
ekonomi yang dilakukan secara hati-hati bukan berarti semua itu akan berjalan tanpa
kendala. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah perencanaan dan strategi yang disebut sebagai
kebijakan ekonomi. Starategi atau kebijakan ini biasa dikenal sebagai politik ekonomi.
Politik adalah upaya ingin memperbaiki kehidupan masyarakat. Jadi sebenarnya secara
murni orang berpolitik tujuannya adalah memperbaiki keadaan. Politik ekonomi adalah
keseluruhan kebijakan yang dijalankan untuk memperbaiki keburukan ekonomi yang sedang
berlangsung atau untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Contoh politik ekonomi antara lain: penetapan harga maksimum, penetapan upah minimum
regional, kebijakan perdagangan internasional dengan mendorong ekspor dan lain-lain.
Contoh lainnya misalnya untuk memperbaiki inflasi maka pemerintah atau pemegang
otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia akan melaksanakan politik ekonomi yang
disebut politik moneter. Politik moneter atau tindakan moneter yang dijalankan untuk
menekan laju inflasi adalah menaikkan diskonto, melaksanakan operasi pasar terbuka, dan
meningkatakan cadangan untuk bank-bank komersial.
36. 36
BAB 5
Prilaku Konsumen Dan Produsen
A. Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
1. Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Barang dan jasa diperlukan manusia karena mengandung nilai-nilai tertentu yang dapat
dimanfaatkan bagi kebutuhan hidupnya. Nilai-nilai tersebut disebut nilai guna. Nilai guna
bersifat subyektif karena nilai guna suatu barang/ jasa bagi setiap manusia berbeda.
2. Kegunaan Benda
Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas
kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Utility of form
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari bentuk
asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja.
b. Utility of place
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan terbengkalai karena
tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk. Namun apabila hasil panen itu
dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan, maka nilai kegunaannya aka
bertambah.
c. Utility of time
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan benda
tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.
d. Utility of possessio/ ownership
Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/ dimiliki
orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.
3. Nilai Obyektif dan Nilai Subyektif
a. Nilai obyektif
37. 37
Yaitu nilai yang didasarkan pada barang atau jasanya. Suatu barang mempunyai nilai
obyektif karena dapat memuaskan banyak orang. Contoh: beras, tepung, pakaian.
b. Nilai subyektif
Yaitu nilai yang didasarkan pada sudut pandang/ kepentingan orang yang membutuhkannya.
c. Nilai Pemakaian dan Penukaran
1) Nilai Pemakaian (value in use)
Yaitu nilai barang/ jasa yang digunakan orang-orang untuk memuaskan kebutuhan hidupnya
2) Nilai penukaran
Yaitu penghargaan terhadap barang/ jasa karena dapat ditukarkan dengan barang/ jasa lain.
Suatu barang/ jasa baru akan mendapatkan penghargaan, bila:
-Manusia memerlukan barang/ jasa tersebut
-Barang/ jasa diperkirakan dapat dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan manusia
-Persediaan barang/ jasa tersebut jumlahnya terbatas.
B. Perilaku Konsumen
1. Konsumsi
Adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi/ menghabiskan faedah suatu benda dalam
rangka pemenuhan kebutuhan.
a. Ciri-ciri dan pembagian benda konsumsi
1) Ciri-ciri benda konsumsi, yaitu:
a) Benda yang dikonsumsi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup
b) Manfaat, nilai, ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akan habis
sekaligus/ berangsur-angsur.
2) Benda konsumsi dapat dibedakan menjadi:
a) Benda yang habis dalam sekali pemakaia. Contoh: makanan, minuman, dan obat-obatan.
b) Benda yang pemakaiannya berulang-ulang atau pemakaiannya dalam waktu relatif lama.
Contoh: baju, tas, dan sepatu.
b. Tujuan kegiatan konsumsi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung.
c. Pola konsumsi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi faktor pola konsumsiseorang konsumen, antara
lain:
1) Penghasilan
38. 38
2) Pendidikan
3) Tempat tinggal dan iklim
4) Agama/ kepercayaan
5) Umur
6) Kebangsaan
7) Pekerjaan
2. Konsumen
Adalah pihak yang membutuhkan barang/ jasa sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
a. Penggolongan konsumen
Berdasarkan kenyataan yang ada di pasar, kita dapat membagi konsumen menjadi 3, yaitu:
1) Konsumen akhir
Yaitu pembeli di pasar umum (cosumer market) di pasar tradisional maupun modern. Terdiri
dari keluarga rumah tangga konsumsi.
2) Konsumen industri
Yaitu pembeli di pasar industri (industrial market), yakni pasar khusus barang-barang untuk
keperluan industri, seperti bahan baku produksi, perlengkapan produksi, dan peralatan
industri. Terdiri orang-orang dari rumah tangga perusahaan/ produksi.
3) Konsumen antara penjual/ pedagang.
Yaitu para pembeli di pasar ulang (reseller market), yakni pasar pedagang perantara/ pasar
penjual ulang. Terdiri orang-orang dan wakil perusahaan yang disebut sebagai perantara
dalam penjualan, perdagangan, makelar, distributor, dll.
b. Watak konsumen
Menurut Koler (1984) para konsumen terpengaruh oleh:
1) Sifat-sifat budaya
2) Kebudayaan (culture) adalah sumber paling dasar dari keinginan dan tingkah laku
seseorang.
3) Sosial
4) Pribadi
Faktor yang mempengaruhi seorang konsumen:
a) Usia dan tahapan siklus hidup
b) Pekerjaan
c) Keadaan ekonomi/ penghasilan
d) Gaya hidup dan selera
39. 39
e) Kepribadian dan konsep diri
5) Psikologis
Faktor utama yang mempengaruhi pembeli:
a) Motivasi
b) Persepsi
c) Belajar
d) Kepercayaan
3. Teori Perilaku Konsumen
Adalah upaya orang-orang untuk memenuhi berbagai jenis kebutuhannya, baik barang atau
jasa, melalui upaya pemenuhan sendiri maupun dengan menggunakan daya beli yang
dimiliki.
a. Nilai Guna Total dan Nilai Guna Marjinal
1) Nilai guna total ( total utility)
Yaitu tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen saat/ setelah mengkonsumsi sejumlah
barang/ jasa tertentu secara keseluruhan. Contoh: suatu kecenderungan pembelian durian di
tiap kios buah dan supermarket, pada Minggu I jumlah durian yang terjual oleh pemasok
adalah 15 ton dan Minggu II 20 ton, berarti nilai guna total durian sebesar 5. Hal ini
menunjukkan meningkatnya kepuasn total konsumen terhadap durian.
2) Nilai guna marjinal ( marginal utility)
Yaitu perubahan kepuasan yang dinikmati dari setiap barang/ jasa yang dikonsumsi. Contoh:
suatu potong kue I mempunyai nilai guna total 20, kemudian satu potong II menghasilkan
nilai guna total 35, sehingga nilai guna marjinalnya adalah 15.
b. Nilai Guna dan Kepuasan
Teori kardinal dan masalah kepuasan
Disebut sebagai teori nilai guna dengan mengkuantifikasikan ( menghitung tingkat)
kepuasan.
1) Kepuasan yang semakin menurun (Hukum Gossen I)
Contoh: dalam kehidupan sehari-hari adalah bila seseorang mengkonsumsi air minum. Bagi
oarang yang sedang haus, air dalam gelas I mempunyai nilai yang sangat tinggi karena
mampu melepaskan kehausannya. Kemudian air gelas II masih mempunyai nilai tinggi
karena akan memenui kepuasannya. Namun kepuasan dari air dalam gelas berikutnya sudah
berkurang. Apalagi kalau ditambah dengan air gelas berikutnya, sudah dianggap tidak
memuaskan lagi.
40. 40
konsumsi air minum nilai guna total nilai guna marjinal
Pertama 40 40
Kedua 70 30
Ketiga 90 20
Keempat 100 10
Kelima 100 0
Keenam 90 -10
Bunyi Hukum Gossen I: Hukum Nilai guna marginal yang semakin menurun
“Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka
rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin
menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh”
2) Dampak penurunan ilai guna total terhadap nilai marjinal
Hukum Gossen I memperlihatkan turunnya kepuasan setelah melampaui tngkat kepuasan
maksimal. Dampak dari penurunan nili guna total ini berbanding lurus dengan nilai marjinal.
Sehingga apabila nilai guna total turun maka nilai guna marjinal juga turun”.
3) Keseimbangan nilai guna (Hukum Gossen II)
Contoh: jika seseorang merasakan lapar dan haus maka ia butuh makanan dan minuman
untuk memenuhi kebutuhannya. Ia kemudian membeli makanan dan minuman sampai ke
batas kekenyangannya. Seandainya uangnya sisa ikan dia gunakan untuk memenuhi
kebutuhan lainnya.
Bunyi Hukum Gossen II:
“pada dasarnya, orang berusaha supaya kebutuhannya yang berbagai jenis itu dipenuhi secara
harmonis. Dengan kata lain setiap orang akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya
sedemikian rupa, hingga dicapai suatu keseimbangan”.
Dengan kata lain :
“Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat
pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi
konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua
barang yang dikonsumsinya.”
41. 41
C. Perilaku Produsen
1. Produksi
Adalah kegiatn menambah faedah suatu benda/ menciptakan benda baru sehingga lebih
bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
a. Tujuan kegiatan produksi
Adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran
tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
b. Faktor-faktor produksi
Yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Antara lain:
1) Alam
Ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses
produksi.
2) Tenaga kerja
Merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan
kegiatan produksi.
3) Modal
Sebagai penunjang dalam mempercepat/ menambah kemampuan dalam memproduksi.
4) Keahlian
Merupakan faktor yan sangat penting dalam menentukan maksimal/ tidak hasil suatu proses
produksi.
c. Macam-macam sifat produksi yang dapat dipilih produsen:
1) Produksi satuan
2) Produksi masa
3) Produksi seri
4) Produksi pesanan
2. Produsen
Adalah para individu/ badan yang mempunyai kegiatan membuat barang/jasa untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, mendistribusikannya, serta menjualnya kepada konsumen.
3. Teori Perilaku Produsen
Erat kaitannya dengan:
-Menjadi kreator dan desainer dalam penciptaan barang/ jasa.
-Memilih, mengkombinasikan faktor-faktor produksi dan teknologi, serta
mendyagunakan secara efisien.
-Memilih tempat dan menata letak mesin untuk proses produksi.
42. 42
-Melaksanakan proses produksi untuk meningkatkan daya guna barang/ jasa dan
memperbanyak persediaan barang/jasa untuk kepentinga masyarakat.
-Mendistribusikan dan menjual barang/ jasa kepada konsumen.
a. Klasifikasi faktor produksi
1) Faktor produksi tetap
Yaitu faktor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya dalam waktu tertentu. Contoh:
gedung dan mesin.
2) Faktor produksi variabel
Yaitu faktor produksi yang dapat diubah dengan cepat dalam jangka pendek. Contoh: tenaga
kerja dan bahan baku.
Keputusan yang diambil produsen berkaitan dengan penggunaan faktor produksi dapat
dibedakan atas dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
b. Perluasan produksi
Dapat dilakukan dengan jalan menambah faktor produksi (ekstensifikasi) atau meningkatkan
produktivitasnya (intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang
ada dengan memperhatikan:
1) Keterbatasan faktor produksi
2) Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap output.
Dalam meningkatkan produksi pertanian, perlu diteliti kombinasi penambahab input yang
diperkirakan akan memberikan output paling besar (paling maksimal)
3) Produk total, produk marjinal, produk rata-rata
Jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu disebut sebagai produk total
(total product -TP). Sedangkan pertambahan output yang dihasilkan dari pertambahan satu
unit faktor produksi variabel (misal: tenaga kerja) dinamakan produk marjinal (marginal
product-MP). Jika produk total dibagi dengan jumlah faktor produksi variabel yang
digunakan untuk memproduksi, maka akan dihasilakn produk rata-rata (average product-AP).
4) Hukum produk marjinal yang semakin menurun
Mula-mula penambahan jumlah pekerja tentu akan meningkatkan hasil produksi. Namun jika
pekerja terus ditambah, tempat/ lahan produksi menjadi terlalu sesak oleh pekerja dan hasil
kerja mereka tidak lagi maksimal
43. 43
BAB 6
A. PERMINTAHAN DAN PENAWARAN
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada
berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga
beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan
membeli.
B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan
cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga
mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila
harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
44. 44
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan
sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli
semakin sedikit. Jelaskah Anda!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Manusia adalah makhluk sosial yang dinamis, sehingga terjadi perubahan-perubahan yang
dapat mempengaruhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
adalah:
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah
barang yang diminta.
2. Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan
masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.
3. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa,
mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan
sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya
terhadap jumlah permintaan berbeda.
4. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya
pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara keseluruhan
jumlah permintaan akan turun.
5. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka
jumlah permintaan akan meningkat.
6 Selera (Taste)
Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang
akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
45. 45
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga
barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.
Contoh:
1. Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih
membeli jagung sebagai pengganti beras.
2. Pada saat harga buku tulis dengan kertas putih meningkat sangat tinggi, maka masyarakat
yang tidak mampu akan beralih membeli buku dengan kertas koran.
D. Kurva Permintaan
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang
diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah
harga (P), makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena:
Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu
membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi
membeli karena mampu.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah
barang yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut:
Harga Jumlah yang dibeli
Rp. 200,00 100 unit
Rp. 300,00 90 unit
Rp. 400,00 80 unit
46. 46
Rp. 500,00 70 unit
Rp. 600,00 60 unit
Rp. 700,00 50 unit
Rp. 800,00 40 unit
Dari contoh di atas, kerjakan latihan berikut dalam bentuk kurva permintaan!
Harga Jumlah yang dibeli
Rp. 300,00 900 unit
Rp. 400,00 800 unit
Rp. 500,00 700 unit
Rp. 600,00 600 unit
Rp. 700,00 500 unit
E. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan, apa
artinya? Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami
perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
1. Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
47. 47
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah
permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan
meningkat menjadi 70 unit.
2. Perubahan Pendapatan Masyarakat
Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.
a. Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva
permintaan akan bergeser ke kanan.
b. Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva
permintaan akan bergeser ke kiri.
Contoh 2:
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan pendapatan masyarakat.
Pendapatan masyarakat mula-mula Rp.30,00 jumlah yang diminta 40 unit. Pendapatan
meningkat Rp.40,00 jumlah permintaan naik menjadi 50 unit. Pendapatan turun menjadi
Rp.20,00 jumlah permintaan menjadi 30 unit.
Dari data-data yang menunjukkan perubahan berikut, cobalah buatkan kurvanya. Pada saat
harga Rp.550,00 jumlah unit yang diminta sebesar 950 unit. Harga naik menjadi Rp.700,00
jumlah unit yang diminta turun menjadi 750 unit. Pada saat harga turun dari Rp.550,00
menjadi Rp.350,00 jumlah yang diminta naik menjadi 1.300 unit.
F. Hukum Penawaran (The Law Of Supply)
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai
tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu.Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya
permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat
dipisahkan.
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika
harga barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun. Hukum
penawaran berbanding lurus dengan harga barang. Hukum ini juga tidak berlaku
48. 48
mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan
hukum permintaan.
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah yang ditawarkan
Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
1. Biaya produksi (input)
Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan
mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
2. Teknologi
Maju/mundurnya atau canggih tidaknya teknologi akan mempengaruhi jumlah penawaran.
Makin canggih teknologi, produktifitas semakin besar, harga menjadi murah, jumlah yang
ditawarkan meningkat dan sebaliknya.
3. Harapan keuntungan
Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan
yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat,
yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.
4. Kebutuhan akan uang tunai
Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada
harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa.
5. Harapan harga masa yang akan datang
Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih
menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah
penawaran.
H. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan
jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika
harga barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.
Agar lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
Tabel Penawaran
49. 49
Harga Jumlah yang ditawarkan
Rp. 100,00 200 unit
Rp. 200,00 300 unit
Rp. 300,00 400 unit
Rp. 400,00 500 unit
Rp. 500,00 600 unit
Setelah Anda mengerti perbedaan antara kurva permintaan dan kurva penawaran, cobalah
selesaikan data berikut menjadi kurva penawaran dan kurva permintaan.
Data Permintaan dan Penawaran
Harga Jumlah permintaan Jumlah penawaran
Rp. 200,00 900 unit 300 unit
Rp. 300,00 800 unit 400 unit
Rp. 400,00 700 unit 500 unit
Rp. 500,00 600 unit 600 unit
Rp. 600,00 500 unit 700 unit
Rp. 700,00 400 unit 800 unit
H. Pergeseran Kurva Penawaran
Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang
mempengaruhinya.
Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke
50. 50
kanan.
Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, kurva bergeser ke kiri.
Contoh:
Pergeseran kurva penawaran akibat perubahan harga barang.
- Pada saat harga Rp.30,00 jumlah unit yang ditawarkan sejumlah 40 unit.
- Pada saat harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah barang yang ditawarkan meningkat menjadi
60 unit, kurva bergeser ke kanan.
- Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00 maka jumlah yang ditawarkan berkurang menjadi
25 unit, kurva penawaran bergeser ke kiri.
No. Harga Jumlah penawaran
1 Rp. 25,00 500 unit
2 Rp. 35,00 650 unit
3 Rp. 20,00 400 unit
Cobalah buat kurva penawaran dengan data-data di atas!
KESEIMBANGAN HARGA
Setelah mempelajari kegiatan ini, siswa dapat:
1. menjelaskan arti harga keseimbangan;
2. menjelaskan proses terbentuknya harga pasar;
3. membuat harga keseimbangan dalam bentuk grafik/kurva;
4. menyebutkan golongan pembeli;
5. menyebutkan golongan penjual;
6. menyebutkan premi konsumen dan premi produsen; dan
7. membuat pergeseran kurva harga keseimbangan.
Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang
murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan
penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.
51. 51
2. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat
harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau
permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa,
sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut
Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan
dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan. Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan
jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ ditawarkan
7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang
diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan
harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya
bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, sebesar 5.000 unit.
Sekarang coba buatlah kurva harga keseimbangan dengan data sebagai berikut:
Tabel Permintaan dan Penawaran
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan
harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas
harga pasar.
52. 52
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga
pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di
bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di
bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama
dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas
harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki kemampuan
membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang
memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal)
mendapatkan premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang memiliki
kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan
harga pokok di atas harga pasar.
c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point). Tidak memperoleh
keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan
membeli sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik
turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada
kecenderungan harga akan naik.
Misalnya pada harga Rp.20,00 jumlah permintaan 30 unit. Jika jumlah permintaan meningkat
53. 53
40 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.30,00. Perhatikan di grafik: E akan berubah
menjadi E1.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga
akan turun. Misalnya harga Rp.25,00 jumlah permintaan 45 unit. Apabila jumlah permintaan
turun menjadi 30 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.15,00.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan turun. Misalnya pada harga Rp.40,00 jumlah penawaran 40 unit. Jika jumlah penawaran
bertambah menjadi 50 unit, maka harga akan turun menjadi Rp.30,00.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan naik. Misalnya pada harga Rp.25,00 jumlah penawaran 45 unit. Jika jumlah penawaran
berkurang menjadi 35 unit, maka harga akan naik menjadi Rp.35,00.
Agar Anda lebih terampil dalam menggambar, buatlah pergeseran titik keseimbangan akibat
pertambahan dan pengurangan jumlah permintaan dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.35,00 jumlah permintaan 40 unit.
Jumlah permintaan meningkat menjadi 50 unit, harga naik menjadi Rp.45,00.
Jumlah permintaan berkurang menjadi 30 unit, harga turun menjadi 25,00.P
Gambarkan pula pergeseran titik keseimbangan akibat pertambahan/pengurangan jumlah
penawaran dalam satu gambar.
Kasus:
Harga Rp.30,00 jumlah penawaran 40 unit. Jumlah penawaran meningkat menjadi 50 unit,
harga turun menjadi Rp.20,00. Jumlah penawaran berkurang menjadi 30 unit, harga naik
menjadi 40,00
54. 54
A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada
berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Contoh:
Seorang siswa SMU Terbuka membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang
dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan disepakati harga
sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan kemampuannya, maka siswa
tersebut membeli 4 buah buku tulis. Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan
perseorangan. Jika dalam satu sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli
100 orang dengan jumlah yang dibeli 500 buah, merupakan contoh permintaan pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).Permintaan absolut adalah seluruh permintaan
terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang
tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)Permintaan efektif adalah permintaan terhadap
barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
B. Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan
cateris
paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga mengalami
penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga
mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”.
Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan
sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli
semakin
sedikit.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1. Harga barang itu sendiri
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap
jumlah barang ya Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya
55. 55
pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. ng
diminta
2. Intensitas kebutuhan
Mendesak/tidaknya atau penting tidaknya kebutuhan seseorang terhadap barang/ jasa,
mempengaruhi jumlah permintaan. Kebutuhan primer, lebih penting dibanding kebutuhan
sekunder. Kebutuhan sekunder lebih penting dibanding tertier, sehingga pengaruhnya
terhadap jumlah permintaan berbeda
3. Distribusi Pendapatan
Makin merata pendapatan, maka jumlah permintaan semakin meningkat, sebaliknya
pendapatan yang hanya diterima/dinikmati oleh kelompok tertentu, maka secara
keseluruhan jumlah permintaan akan turun
4. Pertambahan penduduk
Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka
jumlah permintaan akan meningkat.
5. Selera (Taste)
6. Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat,
yang
akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.
7. Barang pengganti (substitusi)
Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga
barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya
Contoh:
Pada saat harga beras naik sangat tinggi, maka masyarakat yang tidak mampu akan beralih
membeli jagung sebagai pengganti beras.
D. Kurva Permintaan
Kurva ini menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan jumlah barang yang
diminta.
Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah yang berarti bahwa makin rendah harga (P),
makin banyak jumlah yang diminta (Q). Mengapa demikian, karena
Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka menjadi mampu
membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya, sekarang menjadi
membeli karena mampu.
56. 56
Berdasarkan keterangan tersebut di atas dapat dibuat kurva yang menunjukkan jumlah barang
yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga sebagai berikut
E. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan digambarkan dengan anggapan cateris paribus, masih ingatkan, apa
artinya?
Jika faktor-faktor lain berubah, maka kurva permintaan juga akan mengalami
perubahan/pergeseran.
Kurva permintaan dapat berubah karena:
Perubahan Harga
Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu:
a. Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.
b. Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergeser ke kanan.
Contoh 1:
Pada saat harga Rp.30,00 jumlah permintaan 50 unit. Harga naik menjadi Rp.40,00 jumlah
57. 57
permintaan turun menjadi 30 unit. Pada saat harga turun menjadi Rp.20,00, maka permintaan
meningkat menjadi 70 unit.
Pergeseran kurva permintaan akibat dari perubahan harga.
A. Pengertian Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai
tingkat
harga pada waktu dan tempat tertentu.
Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara
penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.
Apabila harga naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika
harga
barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan berkurang/ turun.
B. Hukum penawaran berbanding lurus dengan harga barang.Hukum ini juga tidak berlaku
mutlak cateris paribus. Dengan demikian terjadi perbedaan antara hukum penawaran dengan
hukum permintaan.
Coba bedakan di antara keduanya!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi jumlah yang Ditawarkan
1. Seperti permintaan, penawaran juga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu:
2. Biaya produksi (input)
3. Tinggi/rendahnya biaya produksi akan mempengaruhi harga jual yang pada akhirnya akan
mempengaruhi jumlah yang ditawarkan.
4. Harapan keuntungan
5. Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual.
Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah
penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan
6. Kebutuhan akan uang tunai
7. Mendesak atau tidaknya kebutuhan uang tunai bagi perusahaan akan berpengaruh kepada
harga jual yang akhirnya berpengaruh pada jumlah penawaran barang/jasa
8. Harapan harga masa yang akan dating
9. Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih
menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah
penawaran
D. Kurva Penawaran
58. 58
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik pada tingkat harga dengan
jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang menunjukkan bahwa jika
harga
barang tinggi, para penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak. Agar
lebih jelas, ikuti contoh berikut dengan seksama.
Fungsi Permintaan
59. 59
BAB 7
HARGA KESEIMBANGA DAN PENAWARAN
A.KESEIMBANGAN HARGA
Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang
murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan
penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.
1. Pengertian Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat
harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau
permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa,
sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut
Equilibrium Price.
Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan
dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan. Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
P pada Rp. 400,00 terjadi Equilibrium Price dengan jumlah yang ditawarkan (S) sama dengan
jumlah yang diminta (D), yaitu sebesar 5.000 unit.
Penjual menawarkan dengan harga Rp.600,00 dengan jumlah barang yang terjual/ ditawarkan
7.000 unit. Sedangkan pembeli menawar dengan harga Rp.200,00 dan jumlah barang yang
diminta 7.000 unit. Karena tidak terjadi kesepakatan, maka penjual berusaha menurunkan
harga dan pembeli berusaha menaikkan penawaran, demikian seterusnya sampai akhirnya
bertemu pada harga Rp.400,00 dengan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
yang diminta, sebesar 5.000 unit.
Sekarang coba buatlah kurva harga keseimbangan dengan data sebagai berikut:
60. 60
Tabel Permintaan dan Penawaran
2. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan
harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/ pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas
harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga
pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di
bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di
bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama
dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas
harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan. Pembeli yang memiliki kemampuan
membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen. Penjual yang
memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal)
mendapatkan premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian. Pembeli sub marginal yang memiliki
kemampuan membeli di bawah harga pasar. Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan
harga pokok di atas harga pasar.