1. TEORI MODERN KEPEMIMPINAN
1. LEADER MEMBER AXCHANGE
- Teori yang berfokus pada kualitas hubungan antara pemimpin dan bawahan dalam suatu unit
kerja organisasi, dan menekankan interaksi dan pertukaran yang terjadi antara pemimpin dan
setiap pengikutnya secara individu.
- Seorang pemimpin yang memperlakukan bawahannya sebagai rekan kerja atau
mitra, memberikan dukungan, kepercayaan, dan tanggung jawab penting, serta
berbagi peran pengambilan keputusan, akan memiliki pengikut yang dapat
dipercaya dan loyal.
“Penelitian yang dilakukan di Portugal dan Amerika menunjukkan bahwa pertukaran
pemimpin-anggota sangat terkait dengan komitmen pengikut terhadap organisasi ketika
pemimpin dipandang sebagai perwujudan nilai-nilai dan identitas organisasi”
2. 2. CHARISMATIC
Gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memiliki daya tarik pribadi yang kuat
dan mampu memotivasi dan menginspirasi pengikutnya untuk berkomitmen terhadap
tujuan yang sama.
John F. Kennedy, Martin Luther King Jr., Ronald Reagan,
Bill Clinton, Steve Job
“Penelitian menunjukkan korelasi antara kepemimpinan karismatik dan kinerja tinggi serta kepuasan di
antara para anggotanya, termotivasi untuk melakukan upaya ekstra dikarenakan mereka menyukai dan
menghormati pemimpinnya, mereka menunjukkan kepuasan yang lebih”
- Kekurangan dari kepemimpinan karismatik, seperti adanya risiko pemimpin yang terlalu fokus pada citra diri dan
tujuan pribadi, serta kurangnya fokus pada tugas dan tanggung jawab organisasi. Namun kesemuanya itu
bergantung pada visi pemimpinnya.
3. 3. TRANSFORMATIONAL
Gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin berusaha mendorong partisipasi dan
meningkatkan kemampuan tim berinovasi
Andrea Jung di Avon, Richard Branson dari Virgin
Group, dan Jim McNerney dari Boeing.
Pemimpin transformasional lebih efektif karena mereka lebih kreatif, namun juga karena
mereka mendorong orang-orang yang mengikuti mereka untuk menjadi kreatif juga.
“Studi yang dilakukan terhadap pekerja teknologi informasi di Tiongkok menemukan bahwa
perilaku kepemimpinan yang memberdayakan menimbulkan perasaan kontrol pribadi yang
positif di kalangan pekerja, sehingga meningkatkan kreativitas mereka dalam bekerja dan
menunjukkan kesepakatan yang lebih besar diantara para manajer puncak mengenai tujuan
organisasi, sehingga menghasilkan kinerja organisasi yang unggul”
4. 4. AUTHENTIC / OTENTIK
"menjadi dirimu yang sesungguhnya"
Pemimpin otentik mengetahui apa yang mereka yakini dan hargai, serta bertindak berdasarkan nilai-nilai dan
keyakinan tersebut secara terbuka dan terus terang. Anggota mereka menganggap mereka orang yang beretika.
Oleh karena itu, kualitas utama yang dihasilkan oleh kepemimpinan otentik adalah kepercayaan. Pemimpin
autentik mudah berbagi informasi, mendorong komunikasi terbuka, dan berpegang pada cita-cita mereka.
Hasilnya: anggota menjadi percaya pada mereka.
5. HASIL REVIEW JURNAL
1. Keterkaitan antara struktur organisasi mekanistik dan organik pada
kepemimpinan tranformasional dan pemberdayaan psikologis
1) Dari hasil penelitian memberikan bukti bahwa karyawan yang bekerja untuk pemimpin transformasional
terlihat melakukan upaya yang diperlukan untuk menjadi berkinerja tinggi dalam pekerjaannya dan menjadi
anggota organisasi yang baik karena pengaruh transformasional yang dijalankan.
2) Pengaruh pemimpin transformasional terhadap perilaku karyawan bisa lebih kuat, ketika tertanam dalam
lingkungan yang memupuk pengaruh pemberdayaan para pemimpin.
3) Karakteristik organisasi organik memungkinkan manajer dan karyawan memiliki lebih banyak keleluasaan
dalam berperilaku.
4) Lingkungan organisasi yang menghambat pemberdayaan psikologis mungkin saja terjadi dan mengurangi
pengaruh pemimpin transformasional terhadap perilaku karyawan.
5) Kepemimpinan transformasional mungkin masih penting dalam organisasi mekanistik. Tetapi kurangnya
keleluasaan mekanistik dalam struktur organisasi dapat menghambat upaya pemberdayaan psikologis
karyawan.
6. 2. Implikasi Praktis Hasil Riset
1) Hal terpenting bagi para manajer untuk memahami karakteristik struktural organisasi mereka.
2) Dalam kondisi organisasi yang kaku sehingga segala keputusan bersifat tersentralisasi, perilaku
transformasional cenderung tidak banyak berpengaruh terhadap pemberdayaan psikologis yang dialami
karyawannya.
3) Dalam kepemimpinan yang bersifat transformasional pemberdayaan psikologis adalan kunci untuk
memotivasi tingkat kinerja dan loyalitas tinggi di antara karyawannya.
3 Organisasi harus melakukan apa ?
1) Ciptakan lingkungan organisasi yang cair, fleksibel dan terbuka
2) Restrukturisasi organisasi mungkin diperlukan agar informasi operasional dalam unit kerja berjalan secara lebih
transaparan.
3) Sediakan kompensasi berupa insentif agar semakin mendorong karyawan bisa berimprovisasi dan mengambil
inisiatif dalam pekerjaan mereka.
4) Ciptakan peluang bagi anggota agar mampu mengambil peran baru.
5) Lakukan program pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kinerja apabila dalam organisasinya
bersifat transformasional.