Dokumen tersebut membahas kasus pasien bernama Anto yang menderita AIDS. Anto berusia 28 tahun dan dirawat di rumah sakit karena demam dan dehidrasi. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap dan bergantung pada orang tuanya. Riwayat pasien menunjukkan penggunaan narkoba suntik beberapa tahun lalu. Dokumen ini juga membahas definisi, perbedaan antara HIV dan AIDS, penyebab, diagnosis, data epidemiologi, patofisiologi,
2. Kasus Tutorial Pasien dengan AIDS
Anto, 28 tahun menderita AIDS semenjak setahun yang lalu. Saat ini dirawat di
Ruang Flamboyan RS Amdal karena panas tinddi dan dehidrasi. Pasien telah
memiliki istri dan belum dikaruniai anak. Tingaal bersama kedua orang tuanya
karena tidak memiliki pekerjaan sehingga ekonomi dibantu penuh oleh orang
tua. Istri pasien juga tidak bekerja. Dari riwayat diketahui pasien adalah
pengguna narkotika suntik lebih kurang 6 tahun yang lalu. Saat ini pasien tidak
lagi menggunakan obat. Pasien bercerita ketika diketahui terinfeksi HIV 2 tahun
lalu namun tidak berusaha mencari pengobatan.
Diskusikan dalam kelompok
1. Apa itu AIDS dan Apa perbedaannya dengan HIV?
2. Jelaskan penyebab dan factor risiko serta diagnostic AIDS!
3. Uraikan fakta/data tentang HIV/AIDS di dunia, Indonesia, Jawa barat dan di
Bandung
4. Jelaskan patofisiologi HIV dan apa tanda dan gejalanya
5. Bagaimana penanganan HIV/AIDS dan jelaskan farmakoterapinya
6. Bagaiimana pencegahan HIV/AIDS, buatlah rancangan PENKES untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
7. ODHA biasanya mendapatkan stigma buruk dari masyarakat sebagai orang
pendosa sehingga membuat ODHA semakin memburuk kondisi psikologinya.
Bagimana upaya anda menanganinya.
3. Apa itu AIDS?
AIDS atau singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrom
Acquired = berarti bukan diturunkan atau penyakit turunan
Immuno = kekebalan tubuh untuk mengantisipasi adanya serangan mikro-
organisme dari luar tubuh,
Deficiency = berarti penurunan dari keadaan yang normal
Syndrom = maksudnya adalah serangkaian tanda dan gejala yang terjadi
akibat suatu serangan penyakit (Depkes, 1997).
Apa itu HIV?
HIV adalah singkatan dari Human Immuno Deficiency Virus,
Human = Manusia
Immuno = kekebalan tubuh untuk mengantisipasi adanya serangan mikro-
organisme dari luar tubuh
Deficiency = berarti penurunan dari keadaan yang normal
Virus = Virus
sebuah virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. (Suzana Murni,
2009)
4. Perbedaan AIDS dengan HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) Adalah virus yang dapat menyebabkan
AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat
merusak system kekebalan tubuh manusia. Virus HIV menyerang sel CD4 dan
merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya
sehingga tidak dapat digunakan lagi.
AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang system kekebalan tubuh manusia
selama lima hingga sepuluh tahun lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan
satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya system kekebalan tubuh tadi,
beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya (Suzana Murni, 2009).
5. Apa penyebab dan faktor risiko terjadinya AIDS
AIDS adalah bentuk paling parah dari inveksi HIV, dimana virus ini menyerang
organ-organ vital pada sistem kekebalan tubuh manusia, HIV menyerang sel T
CD4+, virus ini mematikan sel T CD4+ sehingga jumlahnya menyusut, sel TCD4+
ini sangat dibutuhkan oleh tubuh agar sistem kekebalan tubuh kita dapat berfungsi
secara optimal, jumlah sel TCD4+ yang menyusut akan dapat menghilangkan sistem
kekebalan tubuh di tingkat sel, sehingga bagian-bagian tubuh kita akan kehilangan
sistem imun dan sangat rentan terserang penyakit lain.
Faktor risiko terjadinya AIDS
1. Faktor risiko Perilaku
2. Faktor risiko Parenteral
3. Faktor risiko infeksi menular seksual (IMS)
4. Penularan ibu kepada bayinya
5. Pemakainan Alat kesehatan yang tidak steril
6. Alat-alat untuk menorah kulit
6. Diagnostik AIDS
HIV didiagnosis dengan melihat tanda dan gejala klinis serta pemeriksaan
laboratorium khusus
1. ELISA (Enzym-linked immunosorbent assay) merupakan tes skrining yang
digunakan untuk mendiagnosis HIV.
2. Test Western Bolt membantu konfirmaasi
infeksi HIV.
3. PCR (Polymerase Chain Reaction) membantu konfirmaasi
infeksi HIV. Tes iini digunakan bila hasil tes lain tidak jelas.
4. Serosurvei, untuk mengetahui prevalensi pada kelompok berisiko, dilaksanakan 2
kali pengujian dengan reagen yang berbeda.
5. Pemeriksaan dengan rapid test (dipstick).
7. Data tentang HIV/AIDS di dunia, Indonesia, Jawa Barat dan Bandung
Data tentang HIV/AIDS di dunia
11. Tanda dan Gejala
1. Gejala utama/ mayor :
- Demam berkepanjangan lebih dari tiga bulan
- Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus
- Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam tiga bulan
- TBC
2. Gejala minor :
- Batuk kronis selama lebih dari satu bulan.
- Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur candida albicans.
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap diseluruh tubuh
- Munculnya herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal diseluruh tubuh .
(Nursalam ,2007)
12. Obat anti-HIV yang ideal harus non-toksik, karena HIV seringkali berada dalam
tahap tidur (dormant) di dalam sel yang terinfeksi.
Bagaimana Penanganan HIV dan Farmakologinya
Beberikut beberapa obat yang dapat menghambat reserve transcriptase:
1. Suramin
2. Antimoniotungstate
3. Foscarnet
4. Zidovudine
5. Ansamycine
13. Bagaimana pencegahan HIV/AIDS, buatlah rancangan
PENKES untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap
ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
14.
15. Rancangan PENKES untuk meningkatkan pengetahuan dan
sikap ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
1. Pengertian
2. Tanda dan Gejala
3. Cara Penularan
4. Pengobatan
5. Hal-Hal Yang Dapat Diperhatikan
seperti:
- Tidak berhubungan seks saat jauh dari pasangan
- Tidak mengonta-ganti pasangan
- Menggunakan kondom saat berhubungan
- Tidak mengkonsumsi Narkkoba
- Aktif Mencari informasi yang benar
16. ODHA biasanya
mendapatkan stigma
buruk dari
masyarakat sebagai
orang pendosa
sehingga membuat
ODHA semakin
memburuk kondisi
psikologinya.
Bagimana upaya
anda menanganinya.
17. Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA disebabkan karena kurangnya
informasi yang benar tentang cara penularan HIV, adanya ketakutan terhadap
HIV/AIDS, dan fakta AIDS sebagai penyakit mematikan
Sebagai anggota masyarakat yang sudah mendapatkan
edukasi tentang penyebab HIV dan cara-cara penularannya,
kita harus perlahan dan kontinu mengintervensi masyarakat
untuk mengubah persepsi dan perilaku terhadap ODHA.
Persepsi seseorang berkaitan dengan komponen sikap yang
ia miliki. Komponen sikap ini adalah:
1. Aspek kognitif ( pengetahuan)
2. Aspek afektif ( penilaian subjektif terhadap objek sikap)
3. Aspek konatif ( tindakan seseorang terhadap objek
sikap).