Dokumen tersebut membahas tentang farmakokinetika oral dosis tunggal, termasuk parameter-parameter yang berperan seperti klirens total, klirens organ, waktu paro, Cmaks, dan tmax. Juga dibahas mengenai absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat setelah pemberian oral dosis tunggal.
2. Materi &
kompetensi
Parameter-
• Mampu menjelaskan dan menghitung
parameter
parameter-parameter yang berperan dalam
farmakokinetika
pemberian oral dosis tunggal, diantaranya
untuk
clearance total, clearance organ, waktu paro,
pemberian dosis
Cmaks, dan tmaks
tunggal oral
5. Kelarutan
Kelarutan Cukup nonpolar
dalam minyak untuk menembus
membran sel
Kelarutan
dalam air
Cukup polar untuk
larut dalam cairan
GIT & darah
6. Sebagian besar obat
oral mematuhi
aturan lipinski:
BM < 500 kDa
≤ 5 gugus pendonor H
≤ 10 gugus penerima H
7. ionisasi
Adanya gugus yang
mempengaruhi ionisasi
Membentuk kation dalam Kelarutan dalam asam
suasana asam lambung lambung sangat baik
Berubah menjadi bentuk Absorbsi di daerah usus
tak terion di suasana sangat baik
sedikit basa
Ikut berperan dalam
interaksi pada target
9. distribusi
• Jumlah obat yg terikat oleh plasma
PPB (ikatan membatasi konsentrasi obat pada sisi
obat- kerja obat
protein) • Obat bebas berperan pada efek dan
toksisitas
Komposisi • Komposisi lemak, otot, air dalam
tubuh tubuh
• Mempengaruhi distribusi asam &
pH obat
basa lemah
11. Metabolisme
Metabolit • Hasil metabolisme yg masih mempunyai efek
aktif terapeutik
Prodrug – • Obat yang diberikan memiliki efek terapeutik
obat aktif setelah dimetabolisme
Metabolit • Mengubah menjadi senyawa yg lebih polar agar
polar (fase 1) lebih mudah diekskresi
Konjugat • Konjugasi metabolit dg molekul endogen
membentuk senyawa yg lebih larut air sehingga
(fase 2) lebih mudah diekskresi
12. ekskresi
Ekskresi renal
• (filtrasi glomerular, sekresi tubular, reabsorbsi)
• Untuk senyawa yang polar
Ekskresi fekal
• Untuk senyawa non polar
Ekskresi pulmonal
• Untuk senyawa volatil atau cairan
13. Bioavailabilitas
(ba)
BA BE
% obat yang Ekivalensi
masuk dalam farmasetik & BA
sirkulasi sistemik sistemik
Perbandingan
Eksipien ikut antara produk
berperan inovator & me too
15. Reaksi order
nol
Laju eliminasi konstan
Order
nol Laju eliminasi tidak tergantung pada
konsentrasi obat dalam tubuh
𝑑𝐴
=-k k = konstanta laju eliminasi order nol (jam-1)
𝑑𝑡
16. Reaksi order 1
• Penurunan jumlah obat A proporsional
dengan konsentrasi obat A
• Peningkatan dosis obat akan meningkatkan
konsentrasi plasma & jumlah obat yang
Order 1
dieliminasi
• Jika dosis terus menerus ditingkatkan akan
terjadi perubahan reaksi dari order 1 ke
order nol (kondisi over dosis)
𝑑𝐴
= - kA
𝑑𝑡
17. Model
farmakokinetika
Kompartemen 1
ka Kompartemen k
tunggal
Tubuh sebagai sistem
Pemberian obat
yang homogen
Obat segera
mengalami Obat diasumsikan
kesetimbangan dalam terdistribusi scr cepat
jaringan
18. Model
farmakokinetika
Kompartemen 2
Kompartemen
tepi
Obat terdistribusi pada k12 k21
kompartemen sentral & ka Kompartemen k
tepi sentral
Kompartemen sentral
high pefuse organ (jantung,
paru, ginjal, liver, otak)
Kompartemen tepi low
perfuse organ (otot, lemak,
kulit)
20. Volume
distribusi
Namun perubahan
konsentasi obat
Konsentrasi obat dalam plasma &
dalam plasma ≠ jaringan adalah
Tubuh bukanlah dalam jaringan proporsional
sistem yang
homogen
𝐶 𝑝 𝑝𝑙𝑎𝑠𝑚𝑎 = 𝑉 𝑑 ∗ 𝑋 (𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛)
Vd dapat digunakan untuk 𝑋 𝑋0 𝑒 −𝑘𝑡
mengubah jumlah obat X = 𝐶 𝑝𝑡 = 𝐶 𝑝0 𝑒 −𝑘𝑡
dalam konsetrasi 𝑉𝑑 𝑉𝑑
21. Waktu paro
Waktu yang diperlukan untuk menurunkan konsentrasi plasma hingga
setengah dari nilai awalnya
𝐶 𝑝𝑡 = 𝐶 𝑝0 𝑒 −𝑘𝑡 𝑙𝑛𝐶 𝑝𝑡 = ln𝐶 𝑝0 − 𝑘𝑡
𝑙𝑛(𝐶 𝑝 0/2)= ln𝐶 𝑝0 − 𝑘𝑡1/2 𝑘𝑡1/2 = ln𝐶 𝑝0 − 𝑙𝑛(𝐶 𝑝 0/2)
(𝑙𝑛2) 0,693
𝑡1/2 = 𝑡1/2 =
𝑘 𝑘
22. Klirens
Volume plasma dalam kompartemen vaskular yang dibersihkan dari obat
per unit waktu baik melalui ekskresi ataupun metabolisme
𝐶𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐶𝑙𝑟𝑒 𝑛𝑎𝑙 + 𝐶𝑙𝑛𝑜 𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑎𝑙
𝑘𝑙𝑖𝑟𝑒𝑛𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 1 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑘𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝐶𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑘 × 𝑉𝑑
0,693 𝑉𝑑
t1/2 =
𝐶𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
24. Apakah perbedaan
auc obat a & b
signifikan?
9
8
7
serum concentration
6
5 Drug A
4 Drug B
3
MEC
2
Signifikan
1
MEC
0
0 5 10 15 20 25
Time after drug administered (hours) Tidak signifikan
30. Latihan soal 1
Obat X memiliki bioavailabilitas fraksional sebesar
80%. Jika obat X diminum oleh Ny T dengan dosis
500 mg dan diperoleh konsentrasi obat X dalam
plasma sebesar 20µg/mL. Hitunglah volume
distribusinya!
31. Latihan soal 2
Tn G minum procainamide kapsul dengan dosis 500 mg,
berdasarkan riwayat pemeriksaan klinis pasien untuk
penggunaan procainamide diperoleh waktu paro sebesar 4
jam dan volume distribusi sebesar 175L. Jika konstanta
kecepatan absorbsi kapsul tersebut adalah 2 jam-1 dan
bioavailabilitas fraksional sebesar 85% maka berapakah
konsentrasi obat dalam serum setelah 8 jam?
32. Latihan soal 3
Obat A diminum oleh pasien X dan Y dengan dosis 1000
mg. Bioavalabilitas fraksional obat A adalah 90%.
Konsentrasi plasma obat A pada pasien X adalah 30µg/mL
sedangkan pada pasien Y adalah 15µg/mL . Jika konstanta
kecepatan eliminasi obat A adalah 0,05 jam-1. Berapakah
klirens obat A pada masing-masing pasien?
33. referensi
Bauer, LA., 2008, Applied Clinical Pharmacokinetics, 2nd Ed., Mc. Graw Hill
Companies, Inc., USA
Dipiro, JT., et al., 2005, Concepts in Clinical Pharmacokinetics, 4th Ed.,
American Society of Health-System Pharmacists, Inc. USA
Milo G & Donald P, 2007, Pharmacokinetics, 2nd Ed, Informa Healthcare USA,
Inc.