Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar di perguruan tinggi dan berbagai metode belajar. Belajar di perguruan tinggi memerlukan kemandirian dan disiplin pribadi serta partisipasi aktif peserta didik tidak hanya dengan mencatat, tetapi juga berlatih dan berdiskusi. Ada berbagai metode belajar seperti ceramah, tugas, diskusi, demonstrasi, dan problem solving yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.

1. MOTIVASI BELAJAR DI
PERGURUAN TINGGI

2. Pengertian Belajar
• Pertunjukan oleh perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman
(Cronbach).
• Pembelajaran ditunjukkan dengan
mengamati, membaca, meniru,
mencoba sesuatu diri mereka,
mendengarkan, mengikuti arah
(Harold Spears).
• Membawa perubahan dalam
performance, dan perubahan itu
sebagai akibat dari latihan (Geoch).

3. BELAJAR
PERUBAHAN PERILAKU
MEMBACA MENGAMATI MENIRU MENDENGARKAN

4. TUJUAN BELAJAR:
1. MENDAPATKAN
PENGETAHUAN
2. PENANAMAN
KONSEP DAN
KETERAMPILAN
3. PEMBENTUKAN
SIKAP

5. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PROSES
BELAJAR
• INTERNAL (JASMANI,
INTELEJENSIA,
SIKAP, BAKAT,
MINAT, MOTIVASI,
EMOSI)
• EKSTERNAL (SOSIAL
& NON SOSIAL)
• PENDEKATAN
BELAJAR

7. Belajar di perguruan tinggi
memerlukan kemandirian dan disiplin
pribadi. Setiap peserta kuliah dituntut
aktif berpartisipasi tidak hanya datang
untuk mencatat bahan kuliah, tetapi
juga untuk berlatih dan berdiskusi
dalam rangka memahami materi yang
diajarkan.

8. METODE BELAJAR
• CERAMAH
• TUGAS DAN RESITASI
• DISKUSI
• DEMONSTRASI
• PROBLEM SOLVING
• TANYA JAWAB
• LATIHAN
• CBSA
• EKSPERIMEN

10. CERAMAH
• MERUPAKAN KOMUNIKASI LISAN ANTARA
PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PROSES
PEMBELAJARAN.
• KEUNTUNGAN:
– PENDIDIK MUDAH MENGUASAI KELAS
– MUDAH MEMPERSIAPKAN DAN MELAKSANAKAN
– PENDIDIK MUDAH MENERAPKAN PELAJARAN
DENGAN BAIK

11. LANJUTAN CERAMAH
• KERUGIAN:
– PESERTA DIDIK MENJADI PASIF
– MUDAH MENJADI VERBALISME
– KALAU DIGUNAKAN TERLALU LAMA,
MEMBOSANKAN

12. TUGAS DAN RESITASI
• PENDIDIK MEMBERIKAN TUGAS TERTENTU
AGAR PESERTA DIDIK MELAKUKAN KEGIATAN
BELAJAR
• KELEBIHAN:
– MERANGSANG PESERTA DIDIK DALAM
MELAKUKAN AKTIFITAS BELAJAR INDIVIDUAL
ATAU KELOMPOK
– MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK
– MEMBINA TANGGUNG JAWAB DAN DISIPLIN

13. LANJUTAN TUGAS DAN RESITASI
• KEKURANGAN:
– PESERTA DIDIK SULIT DIKONTROL
– TIDAK MUDAH MEMBERIKAN TUGAS SESUAI
PERBEDAAN INDIVIDU PESERTA DIDIK
– TUGAS LEBIH BANYAK MONOTON

15. DISKUSI
• PESERTA DIDIK DIHADAPKAN PADA
SUATU MASALAH
(PERNYATAAN/PERTANYAAN)
BERSIFAT PROBLEMATIK UNTUK
DIBAHAS DAN DIPECAHKAN BERSAMA
• KELEBIHAN:
– MERANGSANG KREATIF PESERTA DIDIK
– MENGHARGAI PENDAPAT ORLA
– MEMPERLUAS WAWASAN

16. LANJUTAN DISKUSI
• KEKURANGAN:
– TIDAK DAPAT DIPAKAI PADA KELOMPOK
BESAR
– PESERTA MENDAPAT INFO YANG
TERBATAS
– PEMBICARAAN TERKADANG
MENYIMPANG, SEHINGGA MEMERLUKAN
WAKTU YANG PANJANG

18. DEMONSTRASI
• PELAJARAN DIBERIKAN DALAM BENTUK
PERAGAAN ATAU MENUNJUKKAN SUATU
PROSES, SITUASI ATAU BENDA YANG
DIPELAJARI
• KEUNTUNGAN:
– PESERTA DIDIK LEBIH MUDAH MEMAHAMI
MATERI PELAJARAN
– PROSES LEBIH MENARIK
– PESERTA DIDIK DIRANGSANG U/MENGAMATI

19. LANJUTAN DEMONSTRASI
• KEKURANGAN:
– DALAM PELAKSANAAN SULIT
MENDAPATKAN TEMPAT DAN ALAT
– MEMERLUKAN KETERAMPILAN KHUSUS
– MEMERLUKAN PERENCANAAN DAN
KESIAPAN KHUSUS SERTA WAKTU YANG
PANJANG

21. PROBLEM SOLVING
• MENGGUNAKAN METODE BERFIKIR
DIMULAI DARI MENCARI DATA HINGGA
MENARIK SEBUAH KESIMPULAN
• KELEBIHAN:
– PESERTA DIDIK LEBIH RELEVAN DENGAN
KEHIDUPAN
– MERANGSANG PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN BERPIKIR
– PROSES BELAJAR MELALUI PEMECAHAN
MASALAH

22. LANJUTAN PROBLEM
SOLVING
• KEKURANGAN:
– BANYAK MEMAKAN WAKTU
– SULIT MENENTUKAN MASALAH KARENA
TIDAK SESUAI DENGAN TINGKAT
BERPIKIR PESERTA DIDIK

23. TANYA JAWAB
• CARA PENYAJIAN PELAJARAN DALAM
BENTUK PERTANYAAN YANG HARUS
DIJAWAB (PENDIDIK PESERTA
DIDIK/SEBALIKNYA)
• KELEBIHAN:
– MENARIK PERHATIAN PESERTA DIDIK
– MERANGSANG PESERTA DIDIK BERPIKIR
CEPAT DAN MENGINGAT
– MENGEMBANGKAN KEBERANIAN PESERTA
DIDIK

24. LANJUTAN TANYA JAWAB
• KEKURANGAN:
– PESERTA DIDIK MERASA TAKUT
– SUSAH MEMBUAT PERTANYAAN SESUAI
DAYA PIKIR PESERTA DIDIK
– WAKTU BANYAK TERBUANG

25. LATIHAN
• DISEBUT JUGA METODE TRAINING
MRPK SARANA UNTUK MENJAGA
KEBIASAAN YANG BAIK
• KELEBIHAN:
– MEMPEROLEH KECAKAPAN MOTORIS
– PEMBENTUKAN KEBIASAAN MEMBUAT
GERAKAN YANG KOMPLEKS

26. LANJUTAN LATIHAN
• KEKURANGAN:
– MENIMBULKAN VERBALITAS
– DAPAT MEMBENTUK KEBIASAAN YANG
KAKU
– MENIMBULKAN PENYESUAIAN SECARA
STATIS KEPADA LINGKUNGAN

27. CARA BELAJAR SISWA AKTIF
(CBSA)
• SUATU PROSES KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR YANG SUBJEK DIDIKNYA
TERLIBAT SECARA INTELEKTUAL DAN
EMOSIONAL. SEHINGGA SUBJEK DIDIK
BETUL-BETUL BERPERAN DAN
BERPARTISIPASI AKTIF DALAM
MELAKUKAN KEGIATAN BELAJAR.

28. EKSPERIMEN
• CARA PENYAJIAN PESERTA DIDIK
MELAKUKAN PERCOBAAN DENGAN
MENGALAMI DAN MEMBUKTIKAN
SENDIRI SESUATU YANG DIPELAJARI
• KELEBIHAN:
– PESERTA DIDIK PERCAYA ATAS KEBENARAN
– PESERTA DIDIK MEMBUAT TEROBOSAN
BARU DENGAN PENEMUAN DARI HASIL
PERCOBAANNYA
– HASIL PERCOBAAN BERMANFAAT UNTUK
SEMUA ORANG

29. LANJUTAN EKSPERIMEN
• KEKURANGAN:
– LEBIH COCOK DALAM BIDANG SAINS DAN
TEKNOLOGI
– MEMERLUKAN FASILITAS PERALATAN
– MENUNTUT KEULETAN, KETELITIAN DAN
KETABAHAN

30. • LEARNING TO KNOW (BELAJAR UNTUK
MENGETAHUI)
• LEARNING TO DO (BELAJAR UNTUK
MELAKUKAN SESUATU)
• LEARNING TO BE ( BELAJAR UNTUK
MENJADI SESEORANG)
• LEARNING TO LIVE TOGETHER (
BELAJAR UNTUK MENJALANI
KEHIDUPAN BERSAMA)

31. SELAMAT
MENCOBA