SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
• Testis dan Epididimis berada di dalam skrotum yang dipisahkan oleh tunika
  vaginalis.
• Testis berbentuk oval, agak gepeng, panjang ± 4 cm dan diameter ± 2.5 cm.
   Tempat spermatogenesis dan produksi steroid seks.
• Epididimis berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis,
  tersusun atas duktus epididimis (panjang ± 600 cm) yang berawal dari
  puncak testis (kepala epididimis) dan berakhir pada vas deferens (ekor
  epididimis).  Tempat maturasi akhir sperma.
• Vaskularisasi: Aorta  Arteri testikular  Pleksus Pampiniformis  Vena
                 testikular  Kanan (Vena kava inferior) dan Kiri ( vena renalis
                 kiri).
• Sistem Limfatik: Mengalir menuju nodus para-aorta.
• Skrotum berupa kantung kulit  Melindungi Testis dan Epididimis dari
  cedera fisik dan mengatur suhu testis.
• Tunika Vaginalis dibentuk dari peritoneum intrabdomen yang bermigrasi ke
  dalam skrotum pada waktu perkembangan genitalia interna.
• Vas deferen merupakan lanjutan dari epididimis (panjang ± 45
  cm) di sepanjang aspek posterior testis, kemudian melewati
  korda spermatika memasuki abdomen.  Mengalirkan Sperma.
• Vas deferen berakhir pada duktus ejakulatorius bersama
  dengan vesikula seminalis.
• Vesikula seminalis berbentuk sepasang struktur berongga dan
  berkantung pada dasar kandung kemih di depan rektum.
          Memproduksi ± 50-60% cairan semen (mengandung
          fruktosa dan prostaglandin).
• Vaskularisasi: arteri vesikularis inferior  beranastomosis
  dengan arteri testikularis di skrotum (berjalan bersama dengan
  vas deferen).
• Sistem Limfatik: Berjalan menuju nodus iliaka interna dan
  eksterna.
• Duktus Ejakulatorius bermuara pada uretra bagian prostat
  (ukuran 2.5 cm).
• Prostat tersusun atas kelenjar (bagian lateral dan
  posterior) dan otot (bagian anterior), mengelilingi uretra
  pria di belakang simfisis pubis.  memproduksi ± 15%
  cairan semen (mengandung fosfatase, asam, seng, sitrat
  dan protease).
• Ukuran: 2.3 x 3.5 x 4.5 cm.
• Vaskularisasi: Bervariasi, sebagian besar dari arteri
  pudenda interna dan glutea inferior yang berasal dari
  arteri iliaka interna (hipogastrika)  pleksus prostatika 
  vena iliaka interna.
• Sistem Limfatik: mengikuti aliran pada vesikula seminalis
  dan leher kandung kemih yaitu ke rantai nodus iliaka.
• Terdiri atas jaringan Kavernosa (erektil) dan dilalui oleh uretra.
           Sebagai alat penetrasi.
• Jaringan erektil tersusun atas:
   Sepasang korpus kavernosum
  Sebuah korpus spongiosum (bagian tengah).
• Ujung penis disebut glans (mengandung jaringan erektil yang
  berlanjut ke korpus spongiosum), dan dilapisi oleh kulit tipis
  (preputium).
• Vaskularisasi: dipasok oleh arteri pudenda interna, berpenetrasi
  ke jaringan erektil  vena dorsalis penis pleksus prostatika.
• Sistem limfatik: menuju ke kelompok medial nodus limfatik
  inguinal superfisial.
• Inervasi: nervus pudenda (nervus sakralis ke-2,3, dan 4) dan
  pleksus anutonom pelvis.
Tersusun atas:
• Tubulus seminiferus (Tempat spermatogenesis)
  Bentuknya berlekuk-lekuk dalam lobulus yang semua duktusnya meninggalkan
   testis dan masuk ke dalam epididimis.
  Dikelilingi oleh membran basal, disisi medialnya terdapat sel progenitor untuk
   produksi sperma.
  Epitel dalam tubulus ini mengandung spermatozoa yang sedang berkembang dan
   disebut dengan epitel seminiferus (epitel germinal).
  Sawar darah testis  Zat dalam sirkulasi terpisah dari cairan di dalam tubulus
   seminiferus  Membagi epitel germinal menjadi kompartemen basal
   (spermatogonium) dan kompartemen luminal (sel germinal matang).
  Sel sertoli (satu-satunya sel nongerminal dalam epitel seminiferus yang homolog
   dengan sel granulosa ovarium) yang berfungsi membungkus spermatozoa,
   memfagosit sitoplasma spermatid, berperan pada aromatisasi prekursor
   androgen  estrogen bekerja sama dengan sel leydig, menghasilkan protein
   pengikat androgen.
• Sel Interstisial antara Tubulus (sel Leydig)  Produksi Androgen.
  Berukuran besar dan homolog dengan sel teka ovarium.
   Memproduksi androgen dari kolesterol sirkulasi dan kolesterol yang disintesis
   sendiri ( RE halus).
• Terdiri atas lapisan muskuler yang tersusun serat
  sirkuler (lapisan dalam) dan serat longitudinal
  (lapisan luar).
• Komponen muskuler berfungsi mendukung
  pergerakan peristaltis yang membawa sperma di
  sepanjang duktus.
• Duktus dibatasi oleh gabungan sel-sel sekretorik
  (membuat        cairan   intratuba)   dan    silia
  (mengarahkan perpindahan cairan intratuba dan
  komponen selulernya).
• Berbentuk alveoli yang dibatasi oleh epitel
  lurik semu yang mengandung banyak granula
  gumpalan pigmen kuning.
• Beberapa sel epitel memiliki flagela.
• Mensekresikan       cairan     semen  yang
  mengandung (globulin dan fruktosa).
• Tersusun atas zona sentral dan zona perifer.
• Asinus zona sentral  mengelilingi duktus
  ejakulatorius berukuran besar dan iregular.
• Asinus zona perifer  berukuran kecil dan
  iregular.
• Epitel tubuloalveolarnya juga menghasilkan
  semen (mengandung asam sitrat dan fosfatase
  asam).
• Jaringan erektil tersusun atas rongga vaskuler
  ireguler yang mendapat pasokan darah dari
  arteriolar dan dialirkan ke venula aferen.
• Terdapat sepasang badan silinder, yaitu korpus
  kavernosum , dikelilingi oleh membran fibrosa
  tebal (tunika albuginea) dan dipisahkan oleh
  septum fibrosa inkomplet.
• Bagian dalam kavernosum terdapat trabekula
  (tersusun atas serat elastis dan otot polos yang
  terbenam dalam gelendong kolagen dan
  terbungkus oleh sel-sel endotel).
• Fungsi: memproduksi telur matang untuk fertilisasi dan
   membuat hormon steroid.
• Bentuk: oval, kecil dan ukuran 2x4x1.5 cm. Terdiri atas 2 buah.
• Letak: dalam pelvis wanita, bagian posterolateral uterus,
   terikat lemah pada uterus oleh pita jaringan ikat.
• Vakularisasi: Aorta Arteri Ovarika  Vena ovarika 
   bermuara di vena kava inferior (kanan) dan vena renalis (kiri).
• Sistem limfatik: Berjalan ke nodus lumbalis (para-aorta).
Aspek klinis:
 - Palpasi dirasakan seperti almond yang bergeser di antara jari
   jari pemeriksaan.
- Saat menopause, ovarium tidak dapat dipalpasi sama sekali.
- Semakin lateral vena ovarika kiri, ostruksi semakin mudah
   terjadi oleh karena trombus, utamanya saat kehamilan.
• Fungsi: sebagai tempat fertilisasi antara sperma dan telur dan mengembalikan
  zigot yang telah dibuahi ke dalam rongga uterus untuk proses implantasi.
• Terdiri atas:
   Kornu : Bagian dari dinding uterus yang menjamin hubungan yang stabil dan
              kuat dengan organ ini.
   Isthmus: Struktur yang panjang dan sempit menyerupai pensil, yang
                merupakan tempat fertilisasi.
   Fimbriae: Bagian distal tuba fallopi yang menyerupai jari-jari, berperan dalam
                menangkap telur yang matang dari uterus.
• Vakularisasi: sebagian besar melalui pembuluh darah ovarika.
• Sistem limfatik: Mengikuti aliran ovarium (menuju nodus para-aorta).
Aspek Klinis:
Fimbriae tuba fallopi tidak tertutup dengan peritoneum parietal dari ligamen
latum sehingga berhubungan dengan rongga abdomen dan memiliki potensi untuk
menimbulkan infeksi rongga abdomen dari vagina.
• Fungsi: menunjang pertumbuhan janin selama kehamilan.
• Berbentuk buah pir, terletak antara kandung kemih dan rektum pada pelvis
  wanita.
• Ukuran uterus matang: 30-40 gr (agravida) dan 75-100 gr (gravida).
• Bagian uterus berdasarkan fisioanatominya:
  - Serviks: jaringan ikat berukuran ± 4cm, 2 cm menonjol ke vagina (ostium
     eskterna), dan sisanya ke arah uterus (ostium interna).
  - Segmen bawah uterus : 1/3 bagian uterus, ototnya menyebabkan
     pembukaan dan penipisan serviks saat persalinan.
  - Korpus uterus: segmen terbesar uterus, terdiri atas otot tebal. Fundus
     merupakan bagian antara kedua tuba fallopi (menunjukkan seluruh korpus
     uterus).
• Vaskularisasi: Fundus  arteri ovarika; korpus, segmen bawah dan serviks 
  arteri uterina.
• Sistem Limfatik: mengikuti pasokan darahnya. Bagian atas korpus (menuju
  limfatikus rantai para-aorta); bagian bawah korpus dan serviks (menuju
  limfatikus sepanjang iliaka interna dan eksterna).
• Ligamen pengikat uterus pada pelvis: Ligamen rotundum, kardinal dan
  uterosakral.
• Fungsi: menahan penis selama hubungan seksual dan
  menyimpan semen untuk sementara.
• Bentuk: berupa tubular yang muaranya terletak antara
  introitus perineum dan serviks.
• Struktur permukaan: terbungkus epitel lemah dan ber-
  rugae.
• Dua per-tiga bagian atas  bagian genitalia interna
  (memiliki hubungan embriologis dengan uterus).
• Himen  potongan membran tipis yang menetap selama
  pubertas sampai koitus pertama kali (terlihat seperti
  lingkaran jaringan tidak teratur pada muara vagina ke
  vulva).
• Bagian genitalia eksterna  vulva.
• Terdiri atas: 1/3 bagian bawah vagina, klitoris dan labia (labia
  mayor dan labia minor).
• Mons pubis tonjolan lemak di atas simfisis pubis yang
  berhubungan langsung dengan labia mayor.
• Terdapat dua ostium yang ditemukan pada vulva yakni ostium
  vagina (berlanjut ke uterus) dan ostium uretra (berlanjut ke
  bladder).
• Kelenjar penghasil mukus banyak terdapat di sepanjang ostium
  vagina  utamanya kelenjar bartholini.
• Vaskularisasi: Arteri pudenda interna.
• Sistem limfatik : mengalir ke nodus inguinalis.
• Klitoris homolog dengan penis, merupakan organ perangsang
  seksual pada wanita.
• Ovarium menghasilkan sel germinal dan mensintesis
  hormon steroid seks.
• Penunjang sel germinal disebut folikel ovarium.
• Folikel istirahat  memiliki oosit primordial yang
  dikelilingi oleh selapis sel granulosa, kelompok sel di
  luarnya merupakan sel teka.
• Sel teka  memproduksi androgen yang akan
  dikonversi menjadi estrogen (di dalam sel granulosa).
• Hormon steroid yang dihasilkan bertugas untuk
  menunjang kematangan oosit didalam folikel dan
  untuk memenuhi kebutuhan sel di luar ovarium
• Folikel primordial terdapat di bagian bawah kapsul jaringan ikat
  yang membungkus ovarium  ovulasi ke rongga abdomen.
• Tanda awal pertumbuhan folikel: Penambahan ukuran oosit;
  Perubahan bentuk sel granulosa yang mengelilinginya (bentuk
  datar  kuboid); Peningkatan jumlah sel granulosa; Terdapat
  zona peluzida di sekitar oosit.
• Sel granulosa memproduksi 3-4 lapis sel, cairan mulai
  mengumpul di antara sel sekitar oosit (folikel de Graaf).
• Dilanjutkan dengan ovulasi (Ekspulsi oosit dari folikel).
• Folikel kolaps dan sel granulosa berploriferasi untuk mengisi
  celah yang tersisa akibat oosit dan cairan folikel dilepaskan.
• Folikel menjadi padat dan aktif secara endokrinologi menjadi
  Sel Lutein, yang menghasilkan pigmen kuning (korpus luteum
  atau badan kuning).
• Selama pembentukan korpus luteum, pembuluh darah
  menembus membran basal folikel.
• Lumen tuba fallopi dibungkus oleh epitel
   kolumnar dengan silia yang panjang pada
   permukaan selnya.
• Silia secara konsisten menyapu ke arah uterus,
   untuk memfasilitasi pergerakan zigot non-motil
   ke rongga uterus untuk berimplantasi.
Aplikasi Klinis:
Jika silia mengalami kerusakan atau tidak bergerak,
embrio dapat berimplantasi di dalam tuba fallopi
(kehamilan ektopik).
• Dindingnya terdiri atas otot polos miometrium (selnya: miosit)  sel inilah yang
  membesar saat kehamilan.
• Rongganya dibatasi oleh epitel kelenjar disebut endometrium (organ target
  hormon dan kelenjar endokrin).
• Fase praovulasi : epitel endometrium berproliferasi mitotik hebat dibawah
  pengaruh estrogen; kelenjar memanjang masuk ke dalam subepitel (stroma
  endometrium); Arteri spiralis tumbuh ke dalam dari lapisan basal endometrium
  diantara kelenjar yang memanjang; kelenjar endometrium memanjang dengan
  maksimal dan bergulung-gulung.
• Ovulasi: suasana hormonal berubah dari dominan estrogen  dominan
  progesteron  proliferasi berhenti dan sel membentuk satu lapisan kolumnar
  di dalam kelenjar dan memasuki kelenjar berkembang ke fase sekretorik.
  Bersamaan dengan kelenjar, sel stroma endometrium membesar dan tampak
  berbusa serta menjadi eosinofil (disebut sel desidua).
• Menstruasi : jika tidak terjadi implantasi, produksi progesteron oleh korpus
  luteum berhenti  endometrium nekrosis iskemik dan meluruh.
• Kehamilan : Implantasi terjadi, produksi progesteron berlajut dan desidualisasi
  stroma endometrium juga ikut berlanjut, yang memberikan beberapa peptida
  penting dalam kehamilan (prolaktin, faktor pertumbuhan menyerupai inslulin
  [IGFBP-1] dan peptida yang terkait hormon paratiroid).
• Serviks:
 - Terdiri atas banyak jaringan ikat.
 - Dilapisi oleh 1 lapis epitel kelenjar penghasil mukus di
   bagian dalam kanalis servikalis (endoserviks) dan epitel
   skuamosa berlapis pada serviks yang berhubungan
   dengan vagina (ektoserviks).
• Vagina: dilapisi oleh epitel skuamosa.
• Zona transformasi: transisi antara epitel kelenjar dan
  skuamosa (ditemukan sedikit di dalam ostium eskterna
  serviks).
Aplikasi Klinis:
Zona transformasi merupakan lokasi yang sering mengalami
perubahan displasia dan dapat menjadi keganasan.
PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN OVUM

More Related Content

What's hot

Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Hams Ilham
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fharry christama
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanJeremy Icha Stenberg
 
Posisi uterus
Posisi uterusPosisi uterus
Posisi uterusfannybli
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiamarwahhh
 
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduks
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduksAnatomi dan-fisiologi-sistem-reproduks
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduksmaryamhanina
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priad_w
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiyosep_frandi
 
Anatomi kehamilan + perubahan
Anatomi kehamilan + perubahanAnatomi kehamilan + perubahan
Anatomi kehamilan + perubahanpandas2013
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIAAinur
 
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiKB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiUwes Chaeruman
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4Modul 2 kb 4
Modul 2 kb 4
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12Biologi Sistem Reproduksi IX-12
Biologi Sistem Reproduksi IX-12
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
 
Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanitaOrgan reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita
 
Makalah kelamin
Makalah kelaminMakalah kelamin
Makalah kelamin
 
Posisi uterus
Posisi uterusPosisi uterus
Posisi uterus
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduks
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduksAnatomi dan-fisiologi-sistem-reproduks
Anatomi dan-fisiologi-sistem-reproduks
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Anatomi kehamilan + perubahan
Anatomi kehamilan + perubahanAnatomi kehamilan + perubahan
Anatomi kehamilan + perubahan
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat ReproduksiKB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
KB 1 Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi
 
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas askeb septiana tntng panggul AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

Viewers also liked

Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Fitria Ningsih Taea
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaRochmat Hidayat
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikAdriana Dwi Ismita
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaTri Astuti Utomo (iyas)
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2agus raharjo
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosialinapelupa
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Avesarkhanprada
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilrisdiana21
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--Devi Narti
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 

Viewers also liked (13)

Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
Sistem reproduksi manusia part 5 (newest)
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Reproduksi Manusia
Reproduksi ManusiaReproduksi Manusia
Reproduksi Manusia
 
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didikTugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
 
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa RemajaPsikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja
 
Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2Materi 1 perkembangan 2 2
Materi 1 perkembangan 2 2
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamilPemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik ibu pada ibu hamil
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--
 
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
Perubahan fisik pada ibu hamil kelompok 1
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 

Similar to PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN OVUM

SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISiti Farida
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi alainbagus
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt26NazwaSyalsaDaviraX
 
Anfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnggaN7
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananFajarHaetami1
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive maleMohd Arif
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSatrio Elang
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiCahya
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaRina Trifani
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 

Similar to PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN OVUM (20)

SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Makalah kelamin
Makalah kelaminMakalah kelamin
Makalah kelamin
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
 
Anfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptxAnfis Reproduksi.pptx
Anfis Reproduksi.pptx
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Alat reproduksi
Alat reproduksi Alat reproduksi
Alat reproduksi
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive male
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
pertemuan 1.ppt
pertemuan 1.pptpertemuan 1.ppt
pertemuan 1.ppt
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
Sistem repro akper
Sistem repro akperSistem repro akper
Sistem repro akper
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
ANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksiANFIS sistem reproduksi
ANFIS sistem reproduksi
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 

More from Fitria Ningsih Taea

Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)
Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)
Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)Fitria Ningsih Taea
 
Ablasi kateter pada fibrilasi atrium
Ablasi kateter pada fibrilasi atriumAblasi kateter pada fibrilasi atrium
Ablasi kateter pada fibrilasi atriumFitria Ningsih Taea
 
Introduction of animated crews In Experianza Doctor
Introduction of animated crews In Experianza DoctorIntroduction of animated crews In Experianza Doctor
Introduction of animated crews In Experianza DoctorFitria Ningsih Taea
 

More from Fitria Ningsih Taea (6)

Sistem reproduksi part 3
Sistem reproduksi part 3Sistem reproduksi part 3
Sistem reproduksi part 3
 
Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)
Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)
Sistem reproduksi manusia 2 (no animation)
 
Sistem reproduksi wanita 1
Sistem reproduksi wanita 1Sistem reproduksi wanita 1
Sistem reproduksi wanita 1
 
Ablasi kateter pada fibrilasi atrium
Ablasi kateter pada fibrilasi atriumAblasi kateter pada fibrilasi atrium
Ablasi kateter pada fibrilasi atrium
 
Diare kronik (6 januari 2012)
Diare kronik (6 januari 2012)Diare kronik (6 januari 2012)
Diare kronik (6 januari 2012)
 
Introduction of animated crews In Experianza Doctor
Introduction of animated crews In Experianza DoctorIntroduction of animated crews In Experianza Doctor
Introduction of animated crews In Experianza Doctor
 

PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN OVUM

  • 1.
  • 2.
  • 3. • Testis dan Epididimis berada di dalam skrotum yang dipisahkan oleh tunika vaginalis. • Testis berbentuk oval, agak gepeng, panjang ± 4 cm dan diameter ± 2.5 cm.  Tempat spermatogenesis dan produksi steroid seks. • Epididimis berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis, tersusun atas duktus epididimis (panjang ± 600 cm) yang berawal dari puncak testis (kepala epididimis) dan berakhir pada vas deferens (ekor epididimis).  Tempat maturasi akhir sperma. • Vaskularisasi: Aorta  Arteri testikular  Pleksus Pampiniformis  Vena testikular  Kanan (Vena kava inferior) dan Kiri ( vena renalis kiri). • Sistem Limfatik: Mengalir menuju nodus para-aorta. • Skrotum berupa kantung kulit  Melindungi Testis dan Epididimis dari cedera fisik dan mengatur suhu testis. • Tunika Vaginalis dibentuk dari peritoneum intrabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum pada waktu perkembangan genitalia interna.
  • 4. • Vas deferen merupakan lanjutan dari epididimis (panjang ± 45 cm) di sepanjang aspek posterior testis, kemudian melewati korda spermatika memasuki abdomen.  Mengalirkan Sperma. • Vas deferen berakhir pada duktus ejakulatorius bersama dengan vesikula seminalis. • Vesikula seminalis berbentuk sepasang struktur berongga dan berkantung pada dasar kandung kemih di depan rektum. Memproduksi ± 50-60% cairan semen (mengandung fruktosa dan prostaglandin). • Vaskularisasi: arteri vesikularis inferior  beranastomosis dengan arteri testikularis di skrotum (berjalan bersama dengan vas deferen). • Sistem Limfatik: Berjalan menuju nodus iliaka interna dan eksterna. • Duktus Ejakulatorius bermuara pada uretra bagian prostat (ukuran 2.5 cm).
  • 5. • Prostat tersusun atas kelenjar (bagian lateral dan posterior) dan otot (bagian anterior), mengelilingi uretra pria di belakang simfisis pubis.  memproduksi ± 15% cairan semen (mengandung fosfatase, asam, seng, sitrat dan protease). • Ukuran: 2.3 x 3.5 x 4.5 cm. • Vaskularisasi: Bervariasi, sebagian besar dari arteri pudenda interna dan glutea inferior yang berasal dari arteri iliaka interna (hipogastrika)  pleksus prostatika  vena iliaka interna. • Sistem Limfatik: mengikuti aliran pada vesikula seminalis dan leher kandung kemih yaitu ke rantai nodus iliaka.
  • 6. • Terdiri atas jaringan Kavernosa (erektil) dan dilalui oleh uretra. Sebagai alat penetrasi. • Jaringan erektil tersusun atas:  Sepasang korpus kavernosum Sebuah korpus spongiosum (bagian tengah). • Ujung penis disebut glans (mengandung jaringan erektil yang berlanjut ke korpus spongiosum), dan dilapisi oleh kulit tipis (preputium). • Vaskularisasi: dipasok oleh arteri pudenda interna, berpenetrasi ke jaringan erektil  vena dorsalis penis pleksus prostatika. • Sistem limfatik: menuju ke kelompok medial nodus limfatik inguinal superfisial. • Inervasi: nervus pudenda (nervus sakralis ke-2,3, dan 4) dan pleksus anutonom pelvis.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Tersusun atas: • Tubulus seminiferus (Tempat spermatogenesis) Bentuknya berlekuk-lekuk dalam lobulus yang semua duktusnya meninggalkan testis dan masuk ke dalam epididimis. Dikelilingi oleh membran basal, disisi medialnya terdapat sel progenitor untuk produksi sperma. Epitel dalam tubulus ini mengandung spermatozoa yang sedang berkembang dan disebut dengan epitel seminiferus (epitel germinal). Sawar darah testis  Zat dalam sirkulasi terpisah dari cairan di dalam tubulus seminiferus  Membagi epitel germinal menjadi kompartemen basal (spermatogonium) dan kompartemen luminal (sel germinal matang). Sel sertoli (satu-satunya sel nongerminal dalam epitel seminiferus yang homolog dengan sel granulosa ovarium) yang berfungsi membungkus spermatozoa, memfagosit sitoplasma spermatid, berperan pada aromatisasi prekursor androgen  estrogen bekerja sama dengan sel leydig, menghasilkan protein pengikat androgen. • Sel Interstisial antara Tubulus (sel Leydig)  Produksi Androgen. Berukuran besar dan homolog dengan sel teka ovarium.  Memproduksi androgen dari kolesterol sirkulasi dan kolesterol yang disintesis sendiri ( RE halus).
  • 10.
  • 11.
  • 12. • Terdiri atas lapisan muskuler yang tersusun serat sirkuler (lapisan dalam) dan serat longitudinal (lapisan luar). • Komponen muskuler berfungsi mendukung pergerakan peristaltis yang membawa sperma di sepanjang duktus. • Duktus dibatasi oleh gabungan sel-sel sekretorik (membuat cairan intratuba) dan silia (mengarahkan perpindahan cairan intratuba dan komponen selulernya).
  • 13. • Berbentuk alveoli yang dibatasi oleh epitel lurik semu yang mengandung banyak granula gumpalan pigmen kuning. • Beberapa sel epitel memiliki flagela. • Mensekresikan cairan semen yang mengandung (globulin dan fruktosa).
  • 14. • Tersusun atas zona sentral dan zona perifer. • Asinus zona sentral  mengelilingi duktus ejakulatorius berukuran besar dan iregular. • Asinus zona perifer  berukuran kecil dan iregular. • Epitel tubuloalveolarnya juga menghasilkan semen (mengandung asam sitrat dan fosfatase asam).
  • 15. • Jaringan erektil tersusun atas rongga vaskuler ireguler yang mendapat pasokan darah dari arteriolar dan dialirkan ke venula aferen. • Terdapat sepasang badan silinder, yaitu korpus kavernosum , dikelilingi oleh membran fibrosa tebal (tunika albuginea) dan dipisahkan oleh septum fibrosa inkomplet. • Bagian dalam kavernosum terdapat trabekula (tersusun atas serat elastis dan otot polos yang terbenam dalam gelendong kolagen dan terbungkus oleh sel-sel endotel).
  • 16.
  • 17. • Fungsi: memproduksi telur matang untuk fertilisasi dan membuat hormon steroid. • Bentuk: oval, kecil dan ukuran 2x4x1.5 cm. Terdiri atas 2 buah. • Letak: dalam pelvis wanita, bagian posterolateral uterus, terikat lemah pada uterus oleh pita jaringan ikat. • Vakularisasi: Aorta Arteri Ovarika  Vena ovarika  bermuara di vena kava inferior (kanan) dan vena renalis (kiri). • Sistem limfatik: Berjalan ke nodus lumbalis (para-aorta). Aspek klinis: - Palpasi dirasakan seperti almond yang bergeser di antara jari jari pemeriksaan. - Saat menopause, ovarium tidak dapat dipalpasi sama sekali. - Semakin lateral vena ovarika kiri, ostruksi semakin mudah terjadi oleh karena trombus, utamanya saat kehamilan.
  • 18. • Fungsi: sebagai tempat fertilisasi antara sperma dan telur dan mengembalikan zigot yang telah dibuahi ke dalam rongga uterus untuk proses implantasi. • Terdiri atas:  Kornu : Bagian dari dinding uterus yang menjamin hubungan yang stabil dan kuat dengan organ ini.  Isthmus: Struktur yang panjang dan sempit menyerupai pensil, yang merupakan tempat fertilisasi.  Fimbriae: Bagian distal tuba fallopi yang menyerupai jari-jari, berperan dalam menangkap telur yang matang dari uterus. • Vakularisasi: sebagian besar melalui pembuluh darah ovarika. • Sistem limfatik: Mengikuti aliran ovarium (menuju nodus para-aorta). Aspek Klinis: Fimbriae tuba fallopi tidak tertutup dengan peritoneum parietal dari ligamen latum sehingga berhubungan dengan rongga abdomen dan memiliki potensi untuk menimbulkan infeksi rongga abdomen dari vagina.
  • 19. • Fungsi: menunjang pertumbuhan janin selama kehamilan. • Berbentuk buah pir, terletak antara kandung kemih dan rektum pada pelvis wanita. • Ukuran uterus matang: 30-40 gr (agravida) dan 75-100 gr (gravida). • Bagian uterus berdasarkan fisioanatominya: - Serviks: jaringan ikat berukuran ± 4cm, 2 cm menonjol ke vagina (ostium eskterna), dan sisanya ke arah uterus (ostium interna). - Segmen bawah uterus : 1/3 bagian uterus, ototnya menyebabkan pembukaan dan penipisan serviks saat persalinan. - Korpus uterus: segmen terbesar uterus, terdiri atas otot tebal. Fundus merupakan bagian antara kedua tuba fallopi (menunjukkan seluruh korpus uterus). • Vaskularisasi: Fundus  arteri ovarika; korpus, segmen bawah dan serviks  arteri uterina. • Sistem Limfatik: mengikuti pasokan darahnya. Bagian atas korpus (menuju limfatikus rantai para-aorta); bagian bawah korpus dan serviks (menuju limfatikus sepanjang iliaka interna dan eksterna). • Ligamen pengikat uterus pada pelvis: Ligamen rotundum, kardinal dan uterosakral.
  • 20. • Fungsi: menahan penis selama hubungan seksual dan menyimpan semen untuk sementara. • Bentuk: berupa tubular yang muaranya terletak antara introitus perineum dan serviks. • Struktur permukaan: terbungkus epitel lemah dan ber- rugae. • Dua per-tiga bagian atas  bagian genitalia interna (memiliki hubungan embriologis dengan uterus). • Himen  potongan membran tipis yang menetap selama pubertas sampai koitus pertama kali (terlihat seperti lingkaran jaringan tidak teratur pada muara vagina ke vulva).
  • 21. • Bagian genitalia eksterna  vulva. • Terdiri atas: 1/3 bagian bawah vagina, klitoris dan labia (labia mayor dan labia minor). • Mons pubis tonjolan lemak di atas simfisis pubis yang berhubungan langsung dengan labia mayor. • Terdapat dua ostium yang ditemukan pada vulva yakni ostium vagina (berlanjut ke uterus) dan ostium uretra (berlanjut ke bladder). • Kelenjar penghasil mukus banyak terdapat di sepanjang ostium vagina  utamanya kelenjar bartholini. • Vaskularisasi: Arteri pudenda interna. • Sistem limfatik : mengalir ke nodus inguinalis. • Klitoris homolog dengan penis, merupakan organ perangsang seksual pada wanita.
  • 22.
  • 23.
  • 24. • Ovarium menghasilkan sel germinal dan mensintesis hormon steroid seks. • Penunjang sel germinal disebut folikel ovarium. • Folikel istirahat  memiliki oosit primordial yang dikelilingi oleh selapis sel granulosa, kelompok sel di luarnya merupakan sel teka. • Sel teka  memproduksi androgen yang akan dikonversi menjadi estrogen (di dalam sel granulosa). • Hormon steroid yang dihasilkan bertugas untuk menunjang kematangan oosit didalam folikel dan untuk memenuhi kebutuhan sel di luar ovarium
  • 25.
  • 26.
  • 27. • Folikel primordial terdapat di bagian bawah kapsul jaringan ikat yang membungkus ovarium  ovulasi ke rongga abdomen. • Tanda awal pertumbuhan folikel: Penambahan ukuran oosit; Perubahan bentuk sel granulosa yang mengelilinginya (bentuk datar  kuboid); Peningkatan jumlah sel granulosa; Terdapat zona peluzida di sekitar oosit. • Sel granulosa memproduksi 3-4 lapis sel, cairan mulai mengumpul di antara sel sekitar oosit (folikel de Graaf). • Dilanjutkan dengan ovulasi (Ekspulsi oosit dari folikel). • Folikel kolaps dan sel granulosa berploriferasi untuk mengisi celah yang tersisa akibat oosit dan cairan folikel dilepaskan. • Folikel menjadi padat dan aktif secara endokrinologi menjadi Sel Lutein, yang menghasilkan pigmen kuning (korpus luteum atau badan kuning). • Selama pembentukan korpus luteum, pembuluh darah menembus membran basal folikel.
  • 28.
  • 29. • Lumen tuba fallopi dibungkus oleh epitel kolumnar dengan silia yang panjang pada permukaan selnya. • Silia secara konsisten menyapu ke arah uterus, untuk memfasilitasi pergerakan zigot non-motil ke rongga uterus untuk berimplantasi. Aplikasi Klinis: Jika silia mengalami kerusakan atau tidak bergerak, embrio dapat berimplantasi di dalam tuba fallopi (kehamilan ektopik).
  • 30. • Dindingnya terdiri atas otot polos miometrium (selnya: miosit)  sel inilah yang membesar saat kehamilan. • Rongganya dibatasi oleh epitel kelenjar disebut endometrium (organ target hormon dan kelenjar endokrin). • Fase praovulasi : epitel endometrium berproliferasi mitotik hebat dibawah pengaruh estrogen; kelenjar memanjang masuk ke dalam subepitel (stroma endometrium); Arteri spiralis tumbuh ke dalam dari lapisan basal endometrium diantara kelenjar yang memanjang; kelenjar endometrium memanjang dengan maksimal dan bergulung-gulung. • Ovulasi: suasana hormonal berubah dari dominan estrogen  dominan progesteron  proliferasi berhenti dan sel membentuk satu lapisan kolumnar di dalam kelenjar dan memasuki kelenjar berkembang ke fase sekretorik. Bersamaan dengan kelenjar, sel stroma endometrium membesar dan tampak berbusa serta menjadi eosinofil (disebut sel desidua). • Menstruasi : jika tidak terjadi implantasi, produksi progesteron oleh korpus luteum berhenti  endometrium nekrosis iskemik dan meluruh. • Kehamilan : Implantasi terjadi, produksi progesteron berlajut dan desidualisasi stroma endometrium juga ikut berlanjut, yang memberikan beberapa peptida penting dalam kehamilan (prolaktin, faktor pertumbuhan menyerupai inslulin [IGFBP-1] dan peptida yang terkait hormon paratiroid).
  • 31. • Serviks: - Terdiri atas banyak jaringan ikat. - Dilapisi oleh 1 lapis epitel kelenjar penghasil mukus di bagian dalam kanalis servikalis (endoserviks) dan epitel skuamosa berlapis pada serviks yang berhubungan dengan vagina (ektoserviks). • Vagina: dilapisi oleh epitel skuamosa. • Zona transformasi: transisi antara epitel kelenjar dan skuamosa (ditemukan sedikit di dalam ostium eskterna serviks). Aplikasi Klinis: Zona transformasi merupakan lokasi yang sering mengalami perubahan displasia dan dapat menjadi keganasan.