1. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Order pertama yang berkaitan dengan A dan B, maka order kedua overall, atau
Bentuk gabungannya adalah
Ketika stoikiometrik rasio reaktan digunakan dalam bentuk gabungan adalah
Dua batasan ini berlaku untuk semua tipe reaksi. Dengan demikian, bentuk khusus untuk
menggambarkan gabungan muncul ketika reaktan yang digunakan dalam bentuk rasio
stoikiometriknya atau ketika reaksi bukan reaksi dasar.
Irreversible trimolecular-type Third-Order Reactions.Untuk rekasi
Biarkan laju reaksi menjadi
Atau sebagai ketentuan dari Xa
2. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Dalam variable terpisah, breakdown into partial fractions, dan integrasi, kita dapatkan setelah
manipulasi.
Semua reaksi trimolekular yang ditemukan sejauh ini adalah bentuk eq.22 atau eq. 25, dengan
demikian
Sebagai ketentuan laju konversi reaksi menjadi
Dimana gabungan ini menghasilkan
Demikian pula, untuk reaksi
3. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Persamaan laju empiris order nth. Ketika mekanisme reaksi tidak diketahui, kita sering
mencoba untuk mencocokkan data dengan persamaan laju order nth
Yang pada hasil pemisahan dan gabungannnya
Order n tidak dapat ditemukan secara tersirat dari Eq. 29, sehingga solusi trial dan eror harus
dibuat. Meskipun ini tidak begitu sulit. Hanya pilih sejumlah n dan hitung K. Jumlah n yang
meminimalkan variasi k adalah jumlah n yang diinginkan.
satu hal yang diperhatikan dalam bentuk laju ini bahwa reaksi dengan order n > 1 tidak akan
pernah menjadi completion dalam waktu tertentu. Sedangkan untuk order n < 1 laju ini dapat
memprediksi bahwa konsentrasi reaktan akan menurun menjadi nol dan kemudian menjadi
negatif dalam beberapa waktu lain, dapat ditemukan dalam bentuk pers. 29, sehingga
Karena konsentrasi aslinya tidak bisa menurun dibawah nol, seharusnya kita tidak
menggunakan gabungan diatas kali ini untuk n<1. Serta, sebagai konsekuensi fitur ini, dalam
sistem yang sebenarnya fractional order yang diamati akan berganti ke atas ke kesatuan
sebagai reaktan yang habis.
4. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Zero-Order Reactions. Reaksi dikatakan order nol ketika laju reaksi tidak bergantung pada
konsentrasi suatu bahan; sehingga
Gabungkan dan catat bahwa CA tidak akan pernah menjadi negatif, kita mendapatkan secara
langsung
Yang berarti bahwa konversi sejajar dengan waktu, seperti yang ditunjukkan pada gambar
3.4,
Sebagai aturan, reaksi merupakan order nol dalam rentang konsentrasi tertentu hingga
konsentrasi yang lebih tinggi. Jika konsentrasinya menurun cukup jauh, kita menemukan
reaksinya tergantung konsentrasi, dimana kasus tersebut ordernya meningkat dari nol.
Secara umum, reaksi order nol adalah reaksi yang lajunya ditentukan oleh berbagai
faktor selain konsentrasi bahan reaktan. Sebagai contoh intensitas radiasi dalam tong untuk
reaksi fotokimia atau permukaan yang ada dalam reaksi katalis gas padat tertentu. Ini
penting, untuk menggambarkan laju reaksi order nol sehingga faktor lain dimasukkan dan
dihitung sebenar-benarnya.
5. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Keseluruhan Order reaksi irreversibel dari waktu paruh (t1/2).
Terkadang untuk reaksi irreversibel
Kita dapat menuliskan
Jika reaktan ditunjukkan dalam rasio stoikiometri, mereka akan tetap pada rasio tersebut
selama reaksi. Jadi, untuk reaktan A dan B kapanpun CB/CA =β/α, dan kita dapat menulis
Gabungan untuk n ≠1 memberikan
Penjelasan reaksi waktu paruh, t1/2, adalah waktu yang dibutuhkan untuk konsentrasi reaktan
menurun dari satu menjadi setengah dari jumlah aslinya, kita dapat menghasilkan
Penggambaran ini menunjukkan bahwa plot dari log t1/2 vs log CAO memberikan garis lurus
dengan slope 1-n , seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.5.
Metode waktu paruh membutuhkan serangkaian deretan, masing-masing pada
konsentrasi awal yang berbeda, dan menunjukkan bahwa konversi fraksional dalam waktu
yang diberikan meningkat dengan peningkatan konsentrasi untuk order lebih besar dari satu,
menurun dengan peningkatan konsentrasi untuk order kurang dari satu, dan tidak terpengaruh
pada konsentrasi awal untuk reaksi dengan order satu.
6. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Sejumlah variasi dari prosedur ini memungkinkan. Sebagai contoh mempunyai semua
tetapi satu komponen, katakanlah excess yang dimilik besa, kita dapat menemukan order
dengan menghubungkan dengan satu komponen tersebut. Untuk kasus seperti ini,
penggambaran umum dapat dturunkan seperti
Dimana
Dan ini adalah variasi lain dari metode waktu paruh.
Metode fraksional life tf, metode waktu paruh dapat diperpanjang ke metode fraksional life
yang mana konsentrasi dari reaktan menurun pada setiap jumlah fraksi F= CA/CAO pada waktu
tf. Penurunannya adalah perpanjangan langsung dari metode waktu paruh memberikan
Jadi, plot of log tF versus log CAO, seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.5, akan
membrikan order reaksi
Contoh E3.1 mengilustrasikan pendekatan ini.
Reaksi Ireversibel di paralel. Mengenai kasus sederhana, penguraian dua lajur kompetititf,
dua reaksi dasar :
Laju perubahan dari tiga komponen yang diberikan sebagai berikut:
7. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Ini adalah pertama kalinya kita menemukan reak bertingkat. Secara umum, jika diperlukan
untuk menulis persamaan stoikiometri N untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi,
kemudian diperlukan untuk mengikuti pengikuti penguraian komponen reaksi Nuntuk
menjelaskan kinetikanya. Jadi, dalam sistem ini mengikuti CA, atau Cr atau Cs sendiritidak
akan memberi k1 dan k2. Setidaknya dua komponen haru diikutkan. Kemudian dari
stoikiometri , catat bahwa CA+CR+CS adalah konstan, kita dapat menemukan konsentrasi dari
ketiga komponen.
Jumlah K ditemukan dengan menggunakan 3 diferensial laju reaksi. Pertama
persamaan 34, adalag yang paling sederhana dari order pertama, digabungkan dan
membentuk
Ketika ditempatkan seperti gambar 3.6, slopenya adalah K1 +K2. Kemudian pembagian
dengan persamaan 35 oleh persamaan 36 kita mendapatkan
Yang mana digabungkan membentuk
Hasilnya ditunjukkan pada gambar 3.6. Jadi, slope dari penempatan CR versus CS
menunjukkan rasio K1/K2. Mengetahui K1/K2 sebaik K1+K2 memberikan K1 dan K2. Tipe
kurva konsentrasi dengan waktudari tiga komponen pada sebuah reaktor batch untuk kasus
dimana CR0 = CSO= 0 dan K1 >K2 seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.7.
Reaksi peralel akan dijelaskan secara rinci di bab 7.
Reaksi katalis homogen, Seharusnya laju reaksi untuk sebuah sistem katalis homogen
adalah penjumlahan dari kedua reaksi katalis dan unkatalis.
8. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Dengan laju reaksi yang sesuai
Ini berarti bahwa reaksi akan diproses meskipun tanpa adanya sebuah katalis dan bahwa laju
reaksi katalissejajar secara langsung dengan konsentrasi katalis. Laju keseluruhan dari
kehilangan reaktan A adalah
Dalam penggabungan catat bahwa konsentrasi katalis tetap tidak berubah, kita mendapatkan
9. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Membuat serangkaian deretan dengan perbedaan konsetrasi katalis memperbolehkan kita
untuk mencari K1 dan K2. Ini bisa diselesaikan dengan peletakan jumlah K yng diamati versus
konsentrasi katalis seperti yang ditunjukkan pada gamabe 3.8. Slope penempatan seperti ini
adalah K2 dan intersep K1.
Reaksi Autokatalitik. Reaksi dimana satu dari produk kegiatan reaksi sebagai katalis disebut
dengan reaksi autokatalitik. Reaksi sederhana seperti
Untuk laju reaksi
Karena total jumlah mole dari A dan R tetap tidak berubah sebagai A dikonsumsi, kita dapat
menulis hal itu kapanpun
Sehingga, laju reaksi menjadi
Menyusun dan memutuskan menjadi frkasi parsial, kita mendapatkan:
10. LEVENSPIEL PAGE 45-52
Membuat serangkaian deretan dengan perbedaan konsetrasi katalis memperbolehkan kita
untuk mencari K1 dan K2. Ini bisa diselesaikan dengan peletakan jumlah K yng diamati versus
konsentrasi katalis seperti yang ditunjukkan pada gamabe 3.8. Slope penempatan seperti ini
adalah K2 dan intersep K1.
Reaksi Autokatalitik. Reaksi dimana satu dari produk kegiatan reaksi sebagai katalis disebut
dengan reaksi autokatalitik. Reaksi sederhana seperti
Untuk laju reaksi
Karena total jumlah mole dari A dan R tetap tidak berubah sebagai A dikonsumsi, kita dapat
menulis hal itu kapanpun
Sehingga, laju reaksi menjadi
Menyusun dan memutuskan menjadi frkasi parsial, kita mendapatkan: