SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
TUGAS KIMIA FISIKA
MEKANISME REAKSI
OLEH
MARIA BENEDIKTA TUKAN
11 77 95 034
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS
SURABAYA
2012
1. Soal:
Berilah penjelasan yang detail bagaimana terjadinya gambar 80 di buku Laider 1980, hal.
439. Tulis pula apa makna fisik dari fenomena itu.
Jawab:
Makna fisik dari fenomena ini adalah katalis ikut serta dalam reaksi dengan
menyediakan mekanisme alternatif energi yang lebih rendah untuk memproduksi suatu hasil.
Kurva energi dari suatu katalis pada koordinat reaksi menekankan adanya mekanisme yang
berbeda. Batas energi untuk jalan katalis, lebih rendah dari pada reaksi tanpa katalis. Lebih
rendahnya energi aktivasi berarti bahwa pada campuran reaksi ada total fraksi mol yang besar
dan mempunyai energi kinetik yang cukup untuk dapat bereaksi. Oleh sebab itu, apabila ada
katalis maka tumbukan yang efektif akan bertambah. Tentu saja dengan bertambahnya
tumbukan yang efektif, berarti kecepatan reaksi semakin besar. Pengaruh dari katalis, pada
jalan reaksi katalis akan mengubah mekanisme reaksi dengan menyediakan jalan lain dengan
energi aktivasi yang lebih rendah dari pereaksi menuju hasil reaksi. Walaupun energi
aktivasinya berlainan untuk mekanisme yang memakai katalis, harga perubahan entalpinya
sama sebab perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena katalis setelah terjadi
reaksi tidak mengalami perubahan kimia, maka tidak terlihat sebagai pereaksi maupun hasil
reaksi pada persamaan reaksi yang sudah setara. Dengan demikian, keberadaannya biasanya
dinyatakan dengan menulis nama atau rumusnya di atas tanda panah reaksi. Katalis tidak
memerlukan konsentrasi yang besar untuk mempengaruhi kecepatan reaksi. Misalnya pada
penguraian (CH3)3COH, tiap molekul HBr dapat didaur ulang secara terus menerus setelah
pada permulaan bergabung dengan pereaksi kemudian terbentuk lagi pada tahap mekanisme
berikutnya. Fenomena ini sangat penting, artinya pada sistem biologi sel-sel tiap reaksi
dikatalisis oleh sejumlah kecil katalis biokimia khusus yang disebut enzim.
Kita tahu bahwa katalis dibagi dalam dua golongan, yaitu katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis homogen berada dalam suatu fase dengan pereaksi dan biasanya juga
dengan hasil reaksi. Keikutsertaannya dalam pereaksi dengan cara menggabung diri secara
kimia dengan pereaksi membutuhkan suatu intermediet (persenyawaan antara) dan terus
bereaksi membentuk hasil reaksi dengan melepaskan katalis.
Katalis heterogen berada dalam fase terpisah dari pereaksi dan hasil reaksi serta berfungsi
dengan cara memberikan suatu bidang permukaan dimana reaksi dapat berjalan dengan
energi aktivasi yang rendah. Contohnya adalah reaksi H2 dan O2 yang secara normal pada
suhu kamar akan berjalan secara lambat. Akan tetapi, apabila ada logam tertentu seperti nikel,
tembaga, atau perak, reaksi akan dapat berjalan lebih cepat.
Peningkatan kecepatan reaksi tidak terjadi, kecuali molekul-molekul pereaksi dapat
diabsorpsi permukaan katalis. Suatu saat yang keberadaannya pada suatu reaksi akan
menghalangi proses absorpsi ini sehingga mengurangi efektivitas katalis. Zat-zat ini yang
diabsorpsi kuat pada permukaan katalis, akan mengurangi ruang untuk reaksi berlangsung.
Dalam hal lain, katalis menjadi tidak berguna lagi dan disebut diracun. Perusakan aktivitas
katalis dengan cara meracun sangat penting dalam sistem biologi.
Mekanisme reaksi katalisis yang hanya melibatkan satu substrat dan tidak melibatkan
reaksi berantai, adalah sebagai berikut:
C + S X + Y (1)
X + W → P + Z (2)
Disini C merupakan katalis, dan B substrat, X adalah kompleks antara dan Y beberapa
substansi yang terbentuk selain itu. W adalah molekul yang bereaksi dengan kompleks untuk
memberikan produk atau produk P dengan eliminasi dari molekul Z. Diasumsikan bahwa
produk reaksi yang berada pada tingkat energi bebas terendah pada reaksi sebaliknya P + Z →
X + W mungkin diabaikan.
Pada perlakuan kesetimbangan, jika laju reaksi (2) dapat diabaikan dalam menghitung
konsentrasi X yang kompleks, maka konsentrasi X, Y, C, dan S dihubungkan oleh:
[ ][ ]
[ ][ ]
= = K (3)
di mana K adalah konstanta kesetimbangan, ungkapan memungkinkan konsentrasi X akan
dihitung dari segi konsentrasi [Y], [C], dan [S], namun dua konsentrasi terakhir tidak sesuai
dengan konsentrasi awal, karena dengan hipotesis cukup berarti jumlah dari C dan S menjadi
tergabung di dalam kompleks antara X. Jika [C]0 dan [S]0 adalah konsentrasi awal C dan S,
itu berarti bahwa:
[C] = [C]0 – [X] (4)
[S] = [S]0 – [X] (5)
Persamaan 3 menjadi:
[ ][ ]
([ ] [ ])([ ] [ ])
= K (6)
Ini adalah kuadrat dalam [X] dan dapat diselesaikan untuk [X], ungkapan untuk laju
kemudian dapat dituliskan, karena laju sama dengan k2[X][W].
Jika konsentrasi awal substrat jauh lebih besar daripada katalis, yaitu jika [S]0 >> [C]0, berarti
[S]0 - [X] sangat dekat dengan [S]0, karena [X] tidak dapat melebihi [C]0, sehingga:
[ ][ ]
([ ] [ ])[ ]
= K (7)
Dimana,
[X] =
[ ] [ ]
[ ] [ ]
(8)
Laju reaksi sama dengan k2[X][W], karena itu
[ ]
=
[ ] [ ] [ ]
[ ] [ ]
(9)
Persamaan laju yang sesuai dengan variasi dalam laju jenis ini diwakili oleh Gambar 80.
Dalam hal ini Gambar 80 merupakan laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi untuk reaksi
katalis. Ketika K[S]0 << [Y], laju bervariasi secara linear dengan [S]0, sedangkan pada
konsentrasi substrat yang lebih tinggi, ketika K[S]0 >> [Y], laju tergantung pada [S]0.
Asalkan kondisi [S]0 >> [C]0 berlaku, laju bervariasi secara linear dengan [C]0.
Ketika reaksi menjelang akhir, konsentrasi awal katalis [C]0 lebih tinggi sehingga kondisi
[S]0 >> [C]0 tidak lagi berlaku, dengan demikian laju menjadi tergantung dari [C]0.
2. Soal:
Perhatikan persamaan 9 pada buku yang sama hal. 439, bagaimana kontribusi konsentrasi
awal katalis ketika reaksi menjelang akhir.
Jawab:
Dari persamaan ini menggambarkan bahwa katalis tidak memerlukan konsentrasi
yang besar untuk mempengaruhi kecepatan reaksi. Banyak zat padat bertindak sebagai
katalis. Dalam reaksi kimia yang memiliki energi aktivasi yang besar, peningkatan laju reaksi
dapat dilakukan dengan meningkatkan energi pereaksi dengan cara menaikan suhu. Namun
seringkali tidak diinginkan melakukan suatu reaksi pada suhu tinggi. Karena produk-produk
mungkin tidak stabil atau pereaksi lebih cepat terbentuk kembali. Suatu pendekatan lain
adalah dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga moleku-molekul yang energinya
rendah dapat bereaksi. Salah satu cara adalah mencari suatu zat, yaitu katalis yang dapat
bereaksi dengan molekul pereaksi membentuk senyawa antara yang kemudian bereaksi
membentuk zat lain.
Sehingga kontribusi konsentrasi awal katalis ketika reaksi menjelang akhir adalah
bahwa ketika reaksi menjelang akhir, konsentrasi awal katalis [C]0 lebih tinggi sehingga
kondisi [S]0 >> [C]0 tidak lagi berlaku, dengan demikian laju menjadi tergantung dari [C]0.

More Related Content

What's hot

Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaNirmalayaladri
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusukaIpunk HLF
 
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaNurul Widyaningsih
 
Kesetimbangan reaksi kimiaa
Kesetimbangan reaksi kimiaaKesetimbangan reaksi kimiaa
Kesetimbangan reaksi kimiaaNurhairuna Sari
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganDayana Florencia
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Pik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasiPik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasiwahyuddin S.T
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiasartikot
 
Kesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fixKesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fixNanda Reda
 

What's hot (19)

Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
 
Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Laju reaksi ivan kimiakusuka
Laju reaksi  ivan kimiakusukaLaju reaksi  ivan kimiakusuka
Laju reaksi ivan kimiakusuka
 
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan KimiaPresentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
Presentasi Kimia bab Kesetimbangan Kimia
 
ppt kesetimbangan kimia
 ppt kesetimbangan kimia ppt kesetimbangan kimia
ppt kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Kesetimbangan reaksi kimiaa
Kesetimbangan reaksi kimiaaKesetimbangan reaksi kimiaa
Kesetimbangan reaksi kimiaa
 
Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbangan
 
Teknik kimia
Teknik kimiaTeknik kimia
Teknik kimia
 
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia DasarKesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
Kesetimbangan Kimia - Kimia Dasar
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Pik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasiPik 2 bab 4_halogenasi
Pik 2 bab 4_halogenasi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
Teori Tumbukan
Teori TumbukanTeori Tumbukan
Teori Tumbukan
 
thermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimiathermodinamika teknik kimia
thermodinamika teknik kimia
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Bab3 laju
Bab3 lajuBab3 laju
Bab3 laju
 
Kesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fixKesetimbangan kimia fix
Kesetimbangan kimia fix
 

Similar to Katalis Meningkatkan Laju Reaksi

Tugas terjemahan levenspiel 45 52
Tugas terjemahan levenspiel 45  52Tugas terjemahan levenspiel 45  52
Tugas terjemahan levenspiel 45 52febrina berty anjar
 
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBo
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBoKecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBo
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBoQuina Fathonah
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksiMuhamad Jamil
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
 
For apload in blog laju reaksi
For apload in blog laju reaksiFor apload in blog laju reaksi
For apload in blog laju reaksiTri Utami
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxJurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxAzkaKamilah
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixastriatina
 
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYAPengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYALamya Raisya Hanindiyya
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhirendrafauzi
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimadeputra93
 
LAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxLAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxjjdkdsnda
 
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptMATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptAnggaWijaya84
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksiMUNZAKI
 

Similar to Katalis Meningkatkan Laju Reaksi (20)

Tugas terjemahan levenspiel 45 52
Tugas terjemahan levenspiel 45  52Tugas terjemahan levenspiel 45  52
Tugas terjemahan levenspiel 45 52
 
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBo
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBoKecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBo
Kecepatan Reaksi 10.7 58 SMAKBo
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
 
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriPenentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometri
 
For apload in blog laju reaksi
For apload in blog laju reaksiFor apload in blog laju reaksi
For apload in blog laju reaksi
 
Laju reaksi2
Laju reaksi2Laju reaksi2
Laju reaksi2
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docxJurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
Jurnal Percobaan IV_ Kelompok 3(1) (1).docx
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fix
 
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYAPengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Pengaruh Konsentrasi kimia LAMYA RAISYA HANINDIYYA
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
 
Laporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasiLaporan kimia konsentrasi
Laporan kimia konsentrasi
 
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzimEnzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
Enzim ,klasifikasi dan fungsi enzim
 
LAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptxLAJU REAKSI.pptx
LAJU REAKSI.pptx
 
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.pptMATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
MATERI KIMIA KELOMPOK 3.ppt
 
Laju Reaksi XI
Laju Reaksi XILaju Reaksi XI
Laju Reaksi XI
 
KINETIKA KIMIA.pptx
KINETIKA KIMIA.pptxKINETIKA KIMIA.pptx
KINETIKA KIMIA.pptx
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 

More from marnitukan

Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintangmarnitukan
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungaimarnitukan
 
Alat-Alat Optik
Alat-Alat OptikAlat-Alat Optik
Alat-Alat Optikmarnitukan
 
Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa marnitukan
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracismarnitukan
 
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahPerangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalahmarnitukan
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atommarnitukan
 

More from marnitukan (7)

Evolusi Bintang
Evolusi BintangEvolusi Bintang
Evolusi Bintang
 
Ekosistem sungai
Ekosistem sungaiEkosistem sungai
Ekosistem sungai
 
Alat-Alat Optik
Alat-Alat OptikAlat-Alat Optik
Alat-Alat Optik
 
Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa Rangkuman Asam Basa
Rangkuman Asam Basa
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahPerangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Perangkat RPP Kimia SMP - Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
 
Makalah Struktur Atom
Makalah Struktur AtomMakalah Struktur Atom
Makalah Struktur Atom
 

Katalis Meningkatkan Laju Reaksi

  • 1. TUGAS KIMIA FISIKA MEKANISME REAKSI OLEH MARIA BENEDIKTA TUKAN 11 77 95 034 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS SURABAYA 2012
  • 2. 1. Soal: Berilah penjelasan yang detail bagaimana terjadinya gambar 80 di buku Laider 1980, hal. 439. Tulis pula apa makna fisik dari fenomena itu. Jawab: Makna fisik dari fenomena ini adalah katalis ikut serta dalam reaksi dengan menyediakan mekanisme alternatif energi yang lebih rendah untuk memproduksi suatu hasil. Kurva energi dari suatu katalis pada koordinat reaksi menekankan adanya mekanisme yang berbeda. Batas energi untuk jalan katalis, lebih rendah dari pada reaksi tanpa katalis. Lebih rendahnya energi aktivasi berarti bahwa pada campuran reaksi ada total fraksi mol yang besar dan mempunyai energi kinetik yang cukup untuk dapat bereaksi. Oleh sebab itu, apabila ada katalis maka tumbukan yang efektif akan bertambah. Tentu saja dengan bertambahnya tumbukan yang efektif, berarti kecepatan reaksi semakin besar. Pengaruh dari katalis, pada jalan reaksi katalis akan mengubah mekanisme reaksi dengan menyediakan jalan lain dengan energi aktivasi yang lebih rendah dari pereaksi menuju hasil reaksi. Walaupun energi aktivasinya berlainan untuk mekanisme yang memakai katalis, harga perubahan entalpinya sama sebab perubahan entalpi merupakan fungsi keadaan. Oleh karena katalis setelah terjadi reaksi tidak mengalami perubahan kimia, maka tidak terlihat sebagai pereaksi maupun hasil reaksi pada persamaan reaksi yang sudah setara. Dengan demikian, keberadaannya biasanya dinyatakan dengan menulis nama atau rumusnya di atas tanda panah reaksi. Katalis tidak memerlukan konsentrasi yang besar untuk mempengaruhi kecepatan reaksi. Misalnya pada penguraian (CH3)3COH, tiap molekul HBr dapat didaur ulang secara terus menerus setelah pada permulaan bergabung dengan pereaksi kemudian terbentuk lagi pada tahap mekanisme berikutnya. Fenomena ini sangat penting, artinya pada sistem biologi sel-sel tiap reaksi dikatalisis oleh sejumlah kecil katalis biokimia khusus yang disebut enzim.
  • 3. Kita tahu bahwa katalis dibagi dalam dua golongan, yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen berada dalam suatu fase dengan pereaksi dan biasanya juga dengan hasil reaksi. Keikutsertaannya dalam pereaksi dengan cara menggabung diri secara kimia dengan pereaksi membutuhkan suatu intermediet (persenyawaan antara) dan terus bereaksi membentuk hasil reaksi dengan melepaskan katalis. Katalis heterogen berada dalam fase terpisah dari pereaksi dan hasil reaksi serta berfungsi dengan cara memberikan suatu bidang permukaan dimana reaksi dapat berjalan dengan energi aktivasi yang rendah. Contohnya adalah reaksi H2 dan O2 yang secara normal pada suhu kamar akan berjalan secara lambat. Akan tetapi, apabila ada logam tertentu seperti nikel, tembaga, atau perak, reaksi akan dapat berjalan lebih cepat. Peningkatan kecepatan reaksi tidak terjadi, kecuali molekul-molekul pereaksi dapat diabsorpsi permukaan katalis. Suatu saat yang keberadaannya pada suatu reaksi akan menghalangi proses absorpsi ini sehingga mengurangi efektivitas katalis. Zat-zat ini yang diabsorpsi kuat pada permukaan katalis, akan mengurangi ruang untuk reaksi berlangsung. Dalam hal lain, katalis menjadi tidak berguna lagi dan disebut diracun. Perusakan aktivitas katalis dengan cara meracun sangat penting dalam sistem biologi. Mekanisme reaksi katalisis yang hanya melibatkan satu substrat dan tidak melibatkan reaksi berantai, adalah sebagai berikut: C + S X + Y (1) X + W → P + Z (2) Disini C merupakan katalis, dan B substrat, X adalah kompleks antara dan Y beberapa substansi yang terbentuk selain itu. W adalah molekul yang bereaksi dengan kompleks untuk memberikan produk atau produk P dengan eliminasi dari molekul Z. Diasumsikan bahwa produk reaksi yang berada pada tingkat energi bebas terendah pada reaksi sebaliknya P + Z → X + W mungkin diabaikan.
  • 4. Pada perlakuan kesetimbangan, jika laju reaksi (2) dapat diabaikan dalam menghitung konsentrasi X yang kompleks, maka konsentrasi X, Y, C, dan S dihubungkan oleh: [ ][ ] [ ][ ] = = K (3) di mana K adalah konstanta kesetimbangan, ungkapan memungkinkan konsentrasi X akan dihitung dari segi konsentrasi [Y], [C], dan [S], namun dua konsentrasi terakhir tidak sesuai dengan konsentrasi awal, karena dengan hipotesis cukup berarti jumlah dari C dan S menjadi tergabung di dalam kompleks antara X. Jika [C]0 dan [S]0 adalah konsentrasi awal C dan S, itu berarti bahwa: [C] = [C]0 – [X] (4) [S] = [S]0 – [X] (5) Persamaan 3 menjadi: [ ][ ] ([ ] [ ])([ ] [ ]) = K (6) Ini adalah kuadrat dalam [X] dan dapat diselesaikan untuk [X], ungkapan untuk laju kemudian dapat dituliskan, karena laju sama dengan k2[X][W]. Jika konsentrasi awal substrat jauh lebih besar daripada katalis, yaitu jika [S]0 >> [C]0, berarti [S]0 - [X] sangat dekat dengan [S]0, karena [X] tidak dapat melebihi [C]0, sehingga: [ ][ ] ([ ] [ ])[ ] = K (7) Dimana, [X] = [ ] [ ] [ ] [ ] (8) Laju reaksi sama dengan k2[X][W], karena itu [ ] = [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] (9) Persamaan laju yang sesuai dengan variasi dalam laju jenis ini diwakili oleh Gambar 80. Dalam hal ini Gambar 80 merupakan laju reaksi sebagai fungsi dari konsentrasi untuk reaksi katalis. Ketika K[S]0 << [Y], laju bervariasi secara linear dengan [S]0, sedangkan pada konsentrasi substrat yang lebih tinggi, ketika K[S]0 >> [Y], laju tergantung pada [S]0. Asalkan kondisi [S]0 >> [C]0 berlaku, laju bervariasi secara linear dengan [C]0. Ketika reaksi menjelang akhir, konsentrasi awal katalis [C]0 lebih tinggi sehingga kondisi [S]0 >> [C]0 tidak lagi berlaku, dengan demikian laju menjadi tergantung dari [C]0.
  • 5. 2. Soal: Perhatikan persamaan 9 pada buku yang sama hal. 439, bagaimana kontribusi konsentrasi awal katalis ketika reaksi menjelang akhir. Jawab: Dari persamaan ini menggambarkan bahwa katalis tidak memerlukan konsentrasi yang besar untuk mempengaruhi kecepatan reaksi. Banyak zat padat bertindak sebagai katalis. Dalam reaksi kimia yang memiliki energi aktivasi yang besar, peningkatan laju reaksi dapat dilakukan dengan meningkatkan energi pereaksi dengan cara menaikan suhu. Namun seringkali tidak diinginkan melakukan suatu reaksi pada suhu tinggi. Karena produk-produk mungkin tidak stabil atau pereaksi lebih cepat terbentuk kembali. Suatu pendekatan lain adalah dengan cara menurunkan energi aktivasi sehingga moleku-molekul yang energinya rendah dapat bereaksi. Salah satu cara adalah mencari suatu zat, yaitu katalis yang dapat bereaksi dengan molekul pereaksi membentuk senyawa antara yang kemudian bereaksi membentuk zat lain. Sehingga kontribusi konsentrasi awal katalis ketika reaksi menjelang akhir adalah bahwa ketika reaksi menjelang akhir, konsentrasi awal katalis [C]0 lebih tinggi sehingga kondisi [S]0 >> [C]0 tidak lagi berlaku, dengan demikian laju menjadi tergantung dari [C]0.