1. Sumber : Young Mahematicans At Work
MENEMUKAN SITUASI UNTUK BELAJAR MATEMATIKA
Tujuan dari pembelajaran matematika adalah untuk dapat memungkinkan bahwa
matematika dapat dipelajari secara realistik (nyata) maka untuk menciptakan situasi dengan
potensi yang mampu mengembangkan kemampuan matematika perlu dilakukan secara
maksimal. Hal ini dilakukan untuk mendorong anak dapat mengenal bahasa matematika ,
melihat diri mereka sebagai seorang matematikawan. Kita perlu melibatkan mereka untuk
memaknai bahwa di dunia ini banyak hal yang berkaitan dengan matematika.
Secara tidak langsung, kita telah memberi tahu kepada siswa bahwa matematika itu
ada di sekitar kita. Untuk menunjukknya, kita dapat memberikan contoh pada benda – benda
yang tidak asing dengan anak. Misalnya, melihat angka pada tanda –tanda, nomor telefon,
alamat rumah. Cara lain yang dapat digunakan
adalah dengan menunjukkan bentuk
geometris yang terdapat di piring, cangkir, box, dan benda lain yang ada di sekitar kita.
Situasi yang cenderung dapat menjadi media pembelajaran matematika, setidaknya
memuat tiga komponen :
1. Situasi yang mempunyai potensi untuk memodelkan matematika harus dibangun
(Freudenthal 1973). Salah satu contohnya, bis dan kereta bawah tanah, skenario
dimana orang dapat naik dan turun kendaraan terebut. Hal ini dapat memodelkan
penjumlahan dan pengurangan. Serta hal lain yang dapat memodelkan matematika
dalam bentuk berbeda.
2. Situasi harus dapat membuat anak-anak menyadari apa yang mereka lakukan.
Misalnya Seorang anak menggambar sebuah kalung dengan dua puluh dua manikmanik . Anak tersebut berapa koin yang akan didapatnya jika dia menjual gambar
tersebut. Dengan hal ini, anak dapat membayangkan matematika secara konkret, lalu
kita dapat memeriksa jawaban maupun tindakan yang dilakukan. Di Belanda ini
disebut dengan “zich realiseren” yang artinya membayangkan sesuatu yang konkret.
3. Situasi yang dapat merangsang siswa untuk bertanya, melihat pola, merangsang
keingintahuan, menanyakan bagaimana, dan menanyakan mengapa. Penemuan datang
dari pemikiran dalam diri siswa sendiri. Pertanyaan datang dari interaksi dengan
lingkungan sekitar, mendirikan hubungan, dan mencoba untuk memecahkan masalah.
Ditulis kembali oleh : Faridatul Lail