Dokumen tersebut membahas tentang konsep pernikahan sakinah dan pernikahan beda agama dalam pandangan Islam. Pernikahan sakinah didefinisikan sebagai keluarga yang penuh ketenangan dan ketentraman, didasarkan pada saling membantu, memahami, percaya, dan memaafkan. Pernikahan beda agama diizinkan bagi pria Muslim dengan wanita Ahli Kitab tetapi tidak sebaliknya, karena pria bertanggung jawab atas keluarga. Pern
1. PERNIKAHAN, KONSEP
KELUARGA SAKINAH DAN
PERNIKAHAN BEDA AGAMA
KELOMPOK 1 :
1. HASBULLOH
2. MEIKY WIDYA PANGESTIKA
3. YUSUP SUPRIYADI
4. BELONIKA INES
5. ARJUN GUNAWAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & ETIKA
TEKNIK INFORMATIKA
STMIK CIKARANG
2017
3. PERNIKAHAN ADALAH :
Nikah menurut bahasa berarti menghimpun atau mengumpulkan.
Pengertian nikah menurut istilah adalah suatu ikatan lahir batin antara
seorang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim sebagai suami istri
dengan tujuan membina suatu rumah tangga yang bahagia berdasarkan
tuntunan Allah Swt.
Pengertian pernikahan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan, perkawinan yaitu ikatan lahir batin antara seorang
pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa.
4. HUKUM NIKAH
Hukum menikah dalam islam adalah sunah muakad, tetapi bisa berubah
sesuai dengan kondisi dan niat seseorang. Jika seseorang menikah
dengan diniatkan sebagai usaha untuk menjauhi dari perzinahan,
hukumnya sunah. Akan tetapi, jika diniatkan untuk sesuatu yang
buruk, hukumnya menjadi makruh, bahkan haram.
Salah satu ayal alquran yang berisi perintah menikah yaitu sebagai berikut
yang artinya : “Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia
menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar
kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”. (Q.S.
Ar-Rum, 30:21)
5. RUKUN NIKAH :
Ada mempelai yang akan menikah.
Ada wali yang menikahkan.
Ada ijab dan kabul dari wali dan mempelai laki-laki.
Ada dua saksi pernikahan tersebut.
Kerelaan kedua belah pihak atau tanpa paksaan.
6. SYARAT NIKAH :
Calon suami telah baligh dan berakal.
Calon istri yang halal dinikahi.
Lafal ijab dan kabul harus bersifat selamanya
Ijab artinya mengemukakan atau menyatakan suatu
perkataan.
Kabul artinya menerima.
Jadi, ijab kabul artinya seseorang menyatakan sesuatu
kepada lawan bicaranya, kemudian lawan bicaranya
menyatakan menerima.
7. SEPERTI APA SIH YANG DI NAMAKAN
KELUARGA SAKINAH ITU ?
kata sakinah dikaitkan dengan keluarga, yakni keluarga
sakinah, maka dapat diartikan sebagai keluarga yang penuh
dengan ketenangan, dan ketentraman. Ketenangan dan
ketentraman keluarga tergantung dari keberhasilan pembinaan
keharmonisan hubungan suami istri dan anggota keluarga
yang lain.
8. Konsep Keluarga sakinah dalam
pandangan Islam :
Saling membantu satu sama lain
Saling memahami perasaan
Saling percaya satu sama lain
Selalu menjaga kepercayaan
Memperbanyak tema percakapan
Saling memaafkan
9. BOLEHKAH MENIKAH BEDA AGAMA?
CINTA MEMANG DAPAT MEMBUTAKAN MATA HATI MANUSIA. JIKA
KEDUA INSAN SALING MENCINTAI, MEREKA AKAN MELAKUKAN
HAL APAPUN UNTUK BISA SELALU BERSAMA.
TERMASUK MENIKAH MESKIPUN KEDUANYA MEMILIKI AGAMA
YANG BERBEDA.
10. Bagaimana pandangan Islam tentang hal
tersebut ?
Pernikahan beda Agama yang dicatat di kantor catatan sipil hanyalah
sebagai sebuah perjanjian yang bersifat administrative belaka.
Pernikahan yang baik adalah pernikahan yang dilakukan oleh seorang
Suami dan Istri yang Seakidah, Seakhlak dan Satu tujuan , disamping cinta
dan ketulusan hati.
Menurut pandangan Islam, tujuan pernikahan tidak akan terwujud secara
sempurna kecuali jika suami dan istri tersebut berpegang pada satu
keyakinan yang sama dan mereka Teguh dalam melaksanakan ajaran
Agamanya.
11. Jika pernikahan beda agama tetap di
laksanakan, maka akan menimbulkan
masalah seperti :
Masalah pelaksanaan ibadah
Masalah pendidikan anak
Masalah Pengaturan makanan
Pembinaan tradisi keagamaan dsb
13. HUKUM PERNIKAHAN BEDA AGAMA
MENURUT PANDANGAN ISLAM :
Pada Prinsipnya Agama Islam melarang (Haram) Pernikahan Antara seorang
beragama Islam dengan Non-Islam Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 221 yang
artinya :
“Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupum dia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-
Nya” (QS. Al-Baqarah : 221)
14. Secara ringkas Hukum Nikah beda Agama
bisa dibagi menjadi demikian :
Suami Islam, Istri ahli kitab = Boleh
Suami Islam , Istri Kafir bukan ahli kitab = Haram
Suami ahli kitab, istri Islam = Haram
Suami kafir bukan ahli kitab, istri islam = Haram
Dibolehkannya Laki-laki Muslim menikah dengan wanita ahli kitab namun tidak
sebaliknya karena Laki-laki adalah pemimpin Rumah Tangga, berkuasa atas
istrinya dan bertanggung jawab atas dirinya. Islam Menjamin kebebasan
aqidah bagi istrinya, serta melindungi hak-hak dan kehormatannya dengan
syariat dan bimbingannya. Akan tetapi, Agama lain seperti Nasrani dan Yahudi
tidak pernah memberikan jaminan kepada istri yang berlainan agama.
15. SEKARANG SUDAH TAU APA DAN BAGAIMANA
PERNIKAHAN SAKINAH ITU SEPERTI APA KAN ?
YUK SEGERA HALALKAN WANITA YANG SAAT INI
DISEBUT SEBAGAI “PACAR” KAMU ...
TERIMAKASIH