SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
This material adopted of various sources 1
Mata Kuliah:
Matematika
Kode:
TKF 201
Topik:
Matriks Dan Sistem Persamaan
Linier
MAT 03
Kompetensi :
Dapat menerapkan konsep-konsep matriks dan sistem persamaan linier dalam
mempelajari konsep-konsep keteknikan pada mata kuliah โ€“ mata kuliah program studi
teknik elektro.
A. MATERI PERKULIAHAN
1. Definisi Matriks
Suatu matriks berukuran m x n atau matriks m x n adalah suatu jajaran bilangan
berbentuk persegi panjang yang terdiri dari m baris dan n kolom. Matriks tersebut
ditulis dalam bentuk:
A =
mnm3m2m1
3n333231
2n232221
1n131211
a...aaa
a...aaa
a...aaa
a...aaa
๏๏๏๏
Dalam menyatakan suatu matriks biasanya digunakan huruf kapital atau huruf
besar dalam susunan Alphabet misal: A, B, dan C. Sedangkan dalam menyatakan
unsur atau elemen atau anggota digunakan huruf kecil dalam susunan Alphabet,
misal: a, b, dan c. Dalam menunjukkan sebuah matriks kadang kala digunakan
sepasang tanda kurung; ( ), dan garis tegak ganda; . Selanjutnya dalam diktat
ini kan dipakai penulisan sepasang kurung siku. Pada saatnya matriks (1) akan
disebut โ€œ matriks [aij], m x nโ€ atau โ€œ matriks A = [aij], m x n โ€œ. Bilamana ukuran
(ordo) sudah dikembangkan, cukup dituliskan โ€œ matriks Aโ€ saja.
Fungsi aij menyatakan unsur atau elemen dari suatu matriks pada baris ke-i
kolom ke-j, dimana 1 i m dan 1 j n. Banyaknya baris dan kolom
menyatakan ukuran (ordo) dari suatu matriks.
This material adopted of various sources 2
2. Beberapa Jenis Matriks
a. Matriks Bujur Sangkar
Definisi: Suatu matriks dikatakan matriks bujur sangkar jika banyaknya baris dan
kolom dari matriks tersebut sama.
Dalam matriks bujur sangkar elemen-elemen a11, a22, โ€ฆ , ann disebut elemen
diagonal. Sedangkan jumlah elemen dalam diagonal utama matriks bujur sangkar A
disebut trace A.
Contoh :
A =
532
543
221
b. Matriks Segitiga
Definisi: Suatu matriks bujur sangkar yang mana semua elemen di bawah atau di
atas diagonal adalah nol (0).
Dari keadaan ini diperoleh dua bentuk matriks segitiga, yaitu :
a).Matriks segitiga atas, jika elemen-elemen di bawah diagonal semuanya nol.
b).Matriks segitiga bawah, jika elemen-elemen di atas diagonalnya semuanya nol.
Contoh :
B =
4000
6100
1320
2543
C =
4521
0236
0024
0003
Dari kedua matriks tersebut maka B adalah matriks segitiga atas sedangkan matriks C
adalah matriks segitiga bawah.
c. Matriks Diagonal
Definisi: Suatu matriks bujur sangkar yang mana semua elemen di bawah dan di
atas diagonal adalah nol (0)
ยป. elemen diagonal matriks A= 1, 4, 5
ยป. trace A = 1 + 4 + 5
This material adopted of various sources 3
Contoh :
D =
4000
0500
0020
0003
A =
500
040
001
d. Matriks Skalar
Definisi: Suatu matriks diagonal yang semua elemennya sama.
Contoh :
D =
2000
0200
0020
0002
A =
1100
0110
0011
e. Matriks Identitas/Satuan
Definisi: Suatu matriks skalar yang elemen-elemennya satu (1). Dengan kata lain
suatu matriks diagonal yang semua elemennya adalah satu (1).
Matriks identitas ini biasanya dinotasikan dengan I(nxn) atau In. Matriks identitas ini
dalam aljabar matriks mempunyai peranan yang sama dengan bilangan 1 dalam
aljabar biasa.
Contoh :
I(4x4) = I4 =
1000
0100
0010
0001
I(3x3) = I3 =
100
010
001
I(5x5) = I5 =
10000
01000
00100
00010
00001
This material adopted of various sources 4
f. Matriks Transpose
Definisi: Suatu matriks yang diperoleh dengan menukarkan baris menjadi kolom
dari sutu matriks yang diketahui.
Apabila diketahui suatu matriks A berukuran (mxn) maka matriks transpose A
biasanya dinotasikan dengan At
atau Aโ€™ atau AT
dengan ukuran (n x m) untuk
selanjutnya dalam diktat ini digunakan notasi AT
.
Contoh : A =
821
763
125
243
AT
=
8712
2624
1353
Sifat-sifat matriks transpose :
(a). ( A + B )T
= AT
+ BT
(b). ( AB )T
= BT
AT
(c). ATT
= (AT
)T
=A
g. Matriks Invers
Definisi: A adalah suatu matriks bujur sangkar. B adalah invers dari matriks A
(B = A-1
).
Jika AB = A A-1
= A-1
A = I
Dengan I adalah matriks identitas, sedangkan matriks invers dapat dicari dengan
beberapa cara.
Contoh :
Jika diketahui A =
431
341
331
maka matriks invers dari A atau A-1
=
101
011
337
karena A A-1
= I3 =
100
010
001
h. Matriks Nol
Definisi : Matriks yang semua elemennya nol. Bilamana A suatu matriks nol dan
tidak terdapat keraguan mengenai ukurannya, dapat dituliskan A = 0 sebagai
pengganti komposisi m x n dari elemen-elemen nol.
This material adopted of various sources 5
i. Matriks Simetri dan Skew-simetri
Definisi: Suatu matriks bujur sangkar A dikatakan simetri jika AT
= A dan skew-
simetri jika AT
= -A.
Contoh :
(1). C =
4521
5236
2324
1643
CT
=
4521
5236
2324
1643
Matriks C merupakan matriks simetri.
(2). A =
043
402
320
AT
=
043
402
320
Matriks A merupakan matriks skew-simetri.
j. Matriks Kompleks Sekawan
Definisi: Jika semua unsur aij dari suatu matriks A diganti dengan kompleks seka-
wannya a ij, maka matriks yang diperoleh dinamakan kompleks sekawan dari A
dan dinyatakan dengan A .
Contoh : Bilamana A =
j
jj
323
21
maka A =
j
jj
323
21
3. Operasi Aljabar Pada Matriks
a. Kesamaan dua matriks
Definisi: Dua matriks A dan B disebut sama, jika :
(i). A dan B sejenis ( mempunyai ukuran yang sama)
(ii). Setiap unsur yang seletak sama. Jadi jika A(mxn) = B(pxq) maka: (a) m = p
dan n = q, (b). aij = bij untuk setiap i an j.
Contoh : A =
101
011
337
B =
101
011
337
This material adopted of various sources 6
Dari kedua matrik tersebut maka matriks A dan matriks B merupakan matriks yang
sama karena ukurannya sama dan unsur yang seletak sama.
b. Penjumlahan matriks
Definisi: Jumlah dua buah matriks A dan B yang sejenis adalah sebuah matriks C
yang sejenis pula, dengan elemen-elemen Cij dimana terdapat hubungan
cij = aij + bij
Sifat-sifat penjumlahan matriks:
(a). A + B = B + A
(b). A + (B + C) = (A + B) + C
(c). A + Z = A Z adalah matriks yang semua unsurnya 0 ditulis 0 atau 0(mxn).
Z disebut matriks nol.
Contoh :
Jika
A =
101
011
337
B =
043
402
320
maka A + B =
144
411
057
c. Pengurangan matriks
Definisi: Jika A = [aij], dan B = [bij] berukuran sama atau sejenis, selisih dari A
dan B dinyatakan sebagai A โ€“ B = [aij โ€“ bij].
Contoh :
Diiketahui: B =
144
411
057
dan A =
431
341
331
maka B โ€“ A =
375
130
386
This material adopted of various sources 7
d. Perkalian suatu matriks dengan suatu bilangan
Definisi: Jika A = [aij] dan adalah suatu bilangan (skalar) hasil kali A dan
sebagai A = A = [ aij].
Contoh :
Misal diketahui sutau bilangan = 5 dan B =
144
411
057
maka
B =
52020
2055
02535
Sifat-sifatnya:
Jika diketahui dan adalah bilangan (skalar) serta A dan B dianggap sejenis,
maka berlaku :
(a). (A + B ) = A + B (e). 1 A= A
(b). ( + )A = A + A (f). (-1) = - A
(c). ( A) = A
(d). 0 A = 0 ( matriks nol sejenis A)
e. Perkalian matriks
Definisi: Jika A =[aij] adalah suatu matriks berukuran m x n dan B = [bij]
adalah suatu matriks berukuran n x p maka hasilkali dari matriks A dan B
(A.B atau AB) sebagai matriks C = [cij] dengan:
cij =
n
k 1
aik bkj dan C berukuran m x p
Perhatikanlah bahwa perkalian matriks didefinisikan jika dan hanya jika banyaknya
kolom dari matriks pertama (A) sama dengan banyaknya baris pada matriks kedua
(B). Matriks yang demikian ini sering dinamakan conformable.
Contoh :
Jika diketahui: B =
144
411
057
dan A =
431
341
331
maka hasil dari B x A
This material adopted of various sources 8
adalah sebagai berikut: A =
431
341
331
B =
144
411
057
=
20257
22196
612
Sifat-sifatnya :
Diasumsikan A, B, dan C adalah matriks yang sesuai untuk penjumlahan dan
perkalian, maka berlaku :
(a). (AB)C = A(BC)
(b). A(B + C) = AB + AC
(c). (A + B) C = AC + BC
4. Determinan Matriks Bujur Sangkar
Misalkan matriks A yang disajikan dalam (1) adalah suatu matriks bujur sangkar,
maka A dapat dikaitkan dengan suatu bilangan yang dinyatakan oleh :
A = =
nnnnn
n
n
n
aaaa
aaaa
aaaa
aaaa
321
3333231
2232221
1131211
๏‹
๏๏๏๏
๏‹
๏‹
๏‹
โ€ฆ (1)
yang dinamakan determinan dari A dengan ukuran n, ditulis det(A).
Determinan suatu matriks bujur sangkar berordo n disebut pula dengan
determinan berordo n. Khusus untuk determinan ordo satu (memiliki satu elemen
saja) maka nilai determinannya merupakan anggota/elemen yang ada dalam
determinan itu sendiri, misalnya diketahui determinan ordo 1 yaitu: A = (โ€“31) maka
nilai determinannya adalah โ€“31.
a. Determinan Berordo Dua Dan Tiga
Dari bentuk matriks (1) untuk kasus dimana n = 2 dan n = 3, dipunyai bentuk
determinan sebagai berikut.
Hasil dari B x A
This material adopted of various sources 9
A =
2221
1211
aa
aa
dan B =
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
Untuk A, nilai determinannya dapat dihitung dengan cara :
|A| = det (A) = a11 x a22 โ€“ a12 x a21
Contoh :
(a) Diketahui A =
64
35
tentukan nilai determinan A.
Nilai det(A) atau A adalah (5x6) โ€“ (3x4) = 30 โ€“12 =18
(b) Diketahui B =
67
53
tentukan nilai determinan B.
Nilai det(B) atau B adalah (โ€“3x6) โ€“ (โ€“7x5) = โ€“18 โ€“ (โ€“35) =17
Sedangkan untuk B, nilai determinannya dapat dihitung dengan menggunakan
suatu metode yang disebut ATURAN SARRUS. Yaitu memperluas determinan tersebut
dengan menambahkan dua kolom pertama setelah kolom terakhir.
B = det (B) =
3231
2221
1211
333231
232221
131211
aa
aa
aa
aaa
aaa
aaa
= )aaa()aaa()aaa( 322113312312332211 โ€“
)aaa()aaa()aaa( 122133112332132231
Contoh :
(1). Diketahui A =
532
543
221
tentukan nilai determinan A.
Nilai determinan A atau A = (20 + 20 + 18 ) โ€“ (16 +15 +30) = -3
(2). Diketahui C =
144
432
257
tentukan nilai determinan B
Nilai determinan B atau B = (21 + 80 + (-16)) โ€“ (24 + (-102) + (-10))
= 85 + 136 =221
This material adopted of various sources 10
b. Determinan Berordo n
Pandang bentuk determinan matriks bujur sangkar berordo n berikut ini,
A =
nnn3n2n1
3n333231
2n232221
1n131211
aaaa
aaaa
aaaa
aaaa
๏‹
๏๏๏๏
๏‹
๏‹
๏‹
untuk menentukan nilai determinan A tersebut digunakan metode Uraian Laplace,
dalam metode ini terdapat dua macam cara yaitu:
(1). dengan menjabarkan atau menguraikan determinan menurut baris ke-i:
A = det (A) =
n
j
ji
1
)1( aij Mij
(2). dengan menjabarkan/menguraikan determinan menurut kolom ke-j:
A det (A) =
n
i
ji
1
)1( aij Mij
keterangan :
i. aij = komponen determinan pada baris ke-i kolom ke-j
ii. Mij = Minor dari aij (determinan berordo n-1 yang dibentuk dengan menghapus
baris dan kolom yang memuat aij )
iii. (-1)i+j
Mij = kofaktor dari aij.
iv. Dalam menentukan baris atau kolom yang akan dipakai sebagai dasar dalam
penjabaran, dilihat elemen-elemen yang menyusunnya. Dipilih baris atau kolom
yang elemennya menyederhanakan perhitungan. Kalau ada baris atau kolom
yang memuat nol paling banyak, baris atau kolom itulah yang dipilih. Jika
elemen-elemnnya tidak ada yang nol maka pemilihan baris/kolom bebas.
Sebelum pembahasan tentang pencarian nilai determinan dilanjutkan, kita lihat
dahulu contoh dari pengertian-pengertian tersebut diatas.
Contoh :
(1). Diketahui A =
4521
5236
2324
1643
tentukan M22 dan kofaktor dari a22.
This material adopted of various sources 11
Penyelesaian :
โ€ขโ€บ. M22 = minor dari a22 berarti baris ke-2 dan kolom ke-2 dihapus sehingga didapat
suatu matriks yang berbentuk
451
526
163
โ€ขโ€บ. Kofaktor dari a22 = (-1)2+2
451
526
163
= 1.
451
526
163
=
451
526
163
(2). Dari matriks no. (1) tentukan nilai determinannya.
Penyelesaian:
โ€ขโ€บ. Menentukan baris atau kolom yang akan dijabarkan. Misal dipilih baris ke-1,
maka rumus nilai determinannya menjadi : A = det (A) =
n
j
j
1
1
)1( a1j M1j
โ€ขโ€บ. Menghitung nilai determinan, dijabarkan dulu untuk tiap-tiap j (dari j = 1 sampai
dengan j = 4), sebagai berikut :
Untuk j = 1 Untuk j = 2
(-1)1+1
a11 M11 = 1 . 3 .
452
523
232
(-1)1+2
a12 M12 = -1 . 4 .
451
526
234
= 3 . (-18) = -54 = -4 . (-69) = 276
Untuk j = 3 Untuk j = 4
(-1)1+3
a13 M13 = 1 . 6 .
421
536
224
(-1)1+4
a14 M14 = -1 . 1 .
521
236
324
= 6 . (-12) = -72 = -1 . (15) = 15
Jadi nilai determinan dari A adalah: det(A) = (-54) + 276 + (-72) + (-15) = 135
This material adopted of various sources 12
Sifat-sifat determinan matriks bujur sangkar :
Untuk setiap determinan matriks bujur sangkar berordo sembarang (n = 1, 2,
3, โ€ฆ) berlaku:
(a). Jika terdapat satu baris/kolom semua elemennya nol maka nilai
determinannya nol.
(b). Jika terdapat dua buah baris/kolom mempunyai elemen sama atau
kelipatannya maka nilai determinannya sama dengan nol.
(c). Jika dua buah baris/kolom saling ditukarkan maka nilai determinannya
berlawanan tanda (negatif) dari nilai determinan semula.
(d). Jika terdapat suatu baris/kolom tiap-tiap elemennya dikalikan dengan
suatu bilangan k maka nilai determinannya adalah k kali nilai determinan
semula.
(e). Jika elemen-elemen suatu baris/kolom dijumlahkan dengan k kali
elemen-elemen baris/kolom yang seletak maka nilai determinannya tidak
berubah.
Soal-soal Latihan Campuran
1. Diketahui matriks A=
8305
4125
70310
a. Sebutkan ordo/ukuran dari matriks A tersebut.
b. Matriks A diatas, memiliki baris sebanyak ...... dan kolom sebanyak ......
c. Dari matriks di atas jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi titik-titik
yang telah tersedia.
a12 = ...... a13 = ...... a14 = ......
a21 = ...... a23 = ...... a24 = ......
a33 = ...... a34 = ...... a31 = ......
2. Berikan contoh matriks persegi ordo 3 dari matriks berikut!
a. Matriks skalar
b. Matriks segitiga bawah
c. Matriks segitiga atas.
d. Matriks diagonal
This material adopted of various sources 13
3. Tulislah transpose dari matriks berikut!
a. A =
42
51
c. A =
023
154
b. A =
25
34
d. A = (1 2 3)
4. Tentukan x, y, dan z jika diketahui A = B
a. A=
y2y
1x
dan B =
8y
1zy
b. A =
50
y2x1x
dan B =
yx30
z3
5. Tentukan x, y, dan z dari persamaan berikut!
03
3
1
1
1z20
01xy
=
yx30tan1
130sintan
090sin1
0
00
0
6. Untuk matriks: P =
y3
5x
dan Q
25
34
Tentukan x dan y jika Pt
= Q!
7. Diketahui tiga buah matriks berikut: A =
43
21
; B =
10
32
; C =
01
25
Tentukan :
a. (A + C) โ€“ (A + B) c. A โ€“ B + C
b. A + B โ€“ C d. A โ€“ B โ€“ C
8. Jika diketahui tiga buah matriks berikut: P =
11
24
21
; Q =
63
12
43
;
This material adopted of various sources 14
R =
41
32
55
maka tentukan hasil dari: a. P + Q โ€“ R b. P โ€“ Q โ€“ R
9. Carilah matriks X jika :
a.
53
12
X
41
03
c. X
76
50
71
56
X
b.
12
45
31
76
X
10. Tentukan p, q, r, dan s jika persamaannya berikut ini!
2sr
qp4
251
6p
sr
qp
3
11. Jika !,
3
4
43
21
yxtentukan
y
x
12. Diketahui fungsi f(x) = x2
+ 3x โ€“ 4I.
Tentukan f(A) jika A =
32
01
dan I : matriks identitas sejenis dengan A
13. Diketahui fungsi f(x,y) = x2
+ 2xy + y2
;
A =
110
05
dan B =
12
10
Tentukan berikut ini!
a. f(A,B) c. Apakah f(A,B) = f(B,A)?
b. f(B,A)
14. Jika A =
2x1
5x
dan B =
5x
2x32
mempunyai determinan yang sama,
tentukan nilai x!
This material adopted of various sources 15
15. Tentukanlah nilai determinan matriks-matriks berikut ini.
a.
10
01
c.
32
04
e.
2
1
1
4
3
2
1
b.
cossin
sincos
d.
ancoteccos
eccosancot
16. Tentukanlah harga p jika nilai determinan A = 1 dan B = 0, dari matriks berikut
ini.
a. A =
5,23
12
p
pp
b. B =
11
32
pp
p
17. Tentukanlah nilai determinan matriks-matriks berikut ini.
a. F =
321
002
213
c. H =
1010
1031
1200
1211
b. G =
697
831
425
d. J =
1243
1121
0110
0101

More Related Content

What's hot

Matriks
MatriksMatriks
Matriksa410080022
ย 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks Sarah Bhiba
ย 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks4ku
ย 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriksNeneng Khairani
ย 
Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierL Yudhi Prihadi
ย 
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
ย 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementerkartika amelia
ย 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
ย 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorWork Free
ย 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks inversMuhammad Martayuda
ย 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianSMKN 9 Bandung
ย 
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
ย 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksCliquerz Javaneze
ย 
matriks
matriksmatriks
matriksWork Free
ย 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMuhammad Yossi
ย 
Matriks - Pembagian dan Penjumlahan
Matriks - Pembagian dan PenjumlahanMatriks - Pembagian dan Penjumlahan
Matriks - Pembagian dan PenjumlahanRosyida Wongso
ย 

What's hot (19)

Matriks
MatriksMatriks
Matriks
ย 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
ย 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
ย 
Matriks awal
Matriks awalMatriks awal
Matriks awal
ย 
Aplikasi matriks
Aplikasi matriksAplikasi matriks
Aplikasi matriks
ย 
Dasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linierDasar dasar aljabar linier
Dasar dasar aljabar linier
ย 
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
Matriks dan Operasinya ( Aljabar Linear Elementer )
ย 
Matriks elementer
Matriks elementerMatriks elementer
Matriks elementer
ย 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
ย 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
ย 
Matriks & Operasinya Matriks invers
Matriks  & Operasinya Matriks inversMatriks  & Operasinya Matriks invers
Matriks & Operasinya Matriks invers
ย 
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaianAplikasi matriks dalam penyelesaian
Aplikasi matriks dalam penyelesaian
ย 
Matrik
MatrikMatrik
Matrik
ย 
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat โ€“ Sifat Operasi Matriks
ย 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
ย 
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriksBab 3(2) determinan dan i nvers matriks
Bab 3(2) determinan dan i nvers matriks
ย 
matriks
matriksmatriks
matriks
ย 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
ย 
Matriks - Pembagian dan Penjumlahan
Matriks - Pembagian dan PenjumlahanMatriks - Pembagian dan Penjumlahan
Matriks - Pembagian dan Penjumlahan
ย 

Similar to Matriks1 2

Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
ย 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxFitriYuliana13
ย 
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdfMODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdfKristianiSaragih
ย 
Aljabar rev
Aljabar  revAljabar  rev
Aljabar revSiti Khotijah
ย 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funenggar dywari
ย 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksAtikah Suryani Ulfah
ย 
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMufizarEdu
ย 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxFirdaAulia31
ย 
matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7iimpunya3
ย 
Pertemuan07
Pertemuan07Pertemuan07
Pertemuan07Amri Sandy
ย 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorWork Free
ย 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas XSungguh Ponten
ย 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3fitriana416
ย 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3pitrahdewi
ย 

Similar to Matriks1 2 (20)

matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
ย 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
ย 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
ย 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
ย 
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdfMODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
MODUL MATRIKS_220814_165642.pdf
ย 
Aljabar rev
Aljabar  revAljabar  rev
Aljabar rev
ย 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
ย 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi Matriks
ย 
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptx
ย 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
ย 
matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7matrik 1.3 1.5, 1.7
matrik 1.3 1.5, 1.7
ย 
Matrik
MatrikMatrik
Matrik
ย 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
ย 
Pertemuan07
Pertemuan07Pertemuan07
Pertemuan07
ย 
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & VektorFismat Kel. 4 Matriks & Vektor
Fismat Kel. 4 Matriks & Vektor
ย 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
ย 
8. Matriks.pdf
8.  Matriks.pdf8.  Matriks.pdf
8. Matriks.pdf
ย 
Uas b. indonesia
Uas b. indonesiaUas b. indonesia
Uas b. indonesia
ย 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
ย 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
ย 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxyoodika046
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptxEnginerMine
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxAndimarini2
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Parthusien3
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxarifyudianto3
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptDellaEkaPutri2
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxarifyudianto3
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxFahrizalTriPrasetyo
ย 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASMuhammadFiqi8
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdffitriAnnisa54
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptxilanarespatinovitari1
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxArisatrianingsih
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptarifyudianto3
ย 

Recently uploaded (16)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
ย 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
ย 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
ย 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 

Matriks1 2

  • 1. This material adopted of various sources 1 Mata Kuliah: Matematika Kode: TKF 201 Topik: Matriks Dan Sistem Persamaan Linier MAT 03 Kompetensi : Dapat menerapkan konsep-konsep matriks dan sistem persamaan linier dalam mempelajari konsep-konsep keteknikan pada mata kuliah โ€“ mata kuliah program studi teknik elektro. A. MATERI PERKULIAHAN 1. Definisi Matriks Suatu matriks berukuran m x n atau matriks m x n adalah suatu jajaran bilangan berbentuk persegi panjang yang terdiri dari m baris dan n kolom. Matriks tersebut ditulis dalam bentuk: A = mnm3m2m1 3n333231 2n232221 1n131211 a...aaa a...aaa a...aaa a...aaa ๏๏๏๏ Dalam menyatakan suatu matriks biasanya digunakan huruf kapital atau huruf besar dalam susunan Alphabet misal: A, B, dan C. Sedangkan dalam menyatakan unsur atau elemen atau anggota digunakan huruf kecil dalam susunan Alphabet, misal: a, b, dan c. Dalam menunjukkan sebuah matriks kadang kala digunakan sepasang tanda kurung; ( ), dan garis tegak ganda; . Selanjutnya dalam diktat ini kan dipakai penulisan sepasang kurung siku. Pada saatnya matriks (1) akan disebut โ€œ matriks [aij], m x nโ€ atau โ€œ matriks A = [aij], m x n โ€œ. Bilamana ukuran (ordo) sudah dikembangkan, cukup dituliskan โ€œ matriks Aโ€ saja. Fungsi aij menyatakan unsur atau elemen dari suatu matriks pada baris ke-i kolom ke-j, dimana 1 i m dan 1 j n. Banyaknya baris dan kolom menyatakan ukuran (ordo) dari suatu matriks.
  • 2. This material adopted of various sources 2 2. Beberapa Jenis Matriks a. Matriks Bujur Sangkar Definisi: Suatu matriks dikatakan matriks bujur sangkar jika banyaknya baris dan kolom dari matriks tersebut sama. Dalam matriks bujur sangkar elemen-elemen a11, a22, โ€ฆ , ann disebut elemen diagonal. Sedangkan jumlah elemen dalam diagonal utama matriks bujur sangkar A disebut trace A. Contoh : A = 532 543 221 b. Matriks Segitiga Definisi: Suatu matriks bujur sangkar yang mana semua elemen di bawah atau di atas diagonal adalah nol (0). Dari keadaan ini diperoleh dua bentuk matriks segitiga, yaitu : a).Matriks segitiga atas, jika elemen-elemen di bawah diagonal semuanya nol. b).Matriks segitiga bawah, jika elemen-elemen di atas diagonalnya semuanya nol. Contoh : B = 4000 6100 1320 2543 C = 4521 0236 0024 0003 Dari kedua matriks tersebut maka B adalah matriks segitiga atas sedangkan matriks C adalah matriks segitiga bawah. c. Matriks Diagonal Definisi: Suatu matriks bujur sangkar yang mana semua elemen di bawah dan di atas diagonal adalah nol (0) ยป. elemen diagonal matriks A= 1, 4, 5 ยป. trace A = 1 + 4 + 5
  • 3. This material adopted of various sources 3 Contoh : D = 4000 0500 0020 0003 A = 500 040 001 d. Matriks Skalar Definisi: Suatu matriks diagonal yang semua elemennya sama. Contoh : D = 2000 0200 0020 0002 A = 1100 0110 0011 e. Matriks Identitas/Satuan Definisi: Suatu matriks skalar yang elemen-elemennya satu (1). Dengan kata lain suatu matriks diagonal yang semua elemennya adalah satu (1). Matriks identitas ini biasanya dinotasikan dengan I(nxn) atau In. Matriks identitas ini dalam aljabar matriks mempunyai peranan yang sama dengan bilangan 1 dalam aljabar biasa. Contoh : I(4x4) = I4 = 1000 0100 0010 0001 I(3x3) = I3 = 100 010 001 I(5x5) = I5 = 10000 01000 00100 00010 00001
  • 4. This material adopted of various sources 4 f. Matriks Transpose Definisi: Suatu matriks yang diperoleh dengan menukarkan baris menjadi kolom dari sutu matriks yang diketahui. Apabila diketahui suatu matriks A berukuran (mxn) maka matriks transpose A biasanya dinotasikan dengan At atau Aโ€™ atau AT dengan ukuran (n x m) untuk selanjutnya dalam diktat ini digunakan notasi AT . Contoh : A = 821 763 125 243 AT = 8712 2624 1353 Sifat-sifat matriks transpose : (a). ( A + B )T = AT + BT (b). ( AB )T = BT AT (c). ATT = (AT )T =A g. Matriks Invers Definisi: A adalah suatu matriks bujur sangkar. B adalah invers dari matriks A (B = A-1 ). Jika AB = A A-1 = A-1 A = I Dengan I adalah matriks identitas, sedangkan matriks invers dapat dicari dengan beberapa cara. Contoh : Jika diketahui A = 431 341 331 maka matriks invers dari A atau A-1 = 101 011 337 karena A A-1 = I3 = 100 010 001 h. Matriks Nol Definisi : Matriks yang semua elemennya nol. Bilamana A suatu matriks nol dan tidak terdapat keraguan mengenai ukurannya, dapat dituliskan A = 0 sebagai pengganti komposisi m x n dari elemen-elemen nol.
  • 5. This material adopted of various sources 5 i. Matriks Simetri dan Skew-simetri Definisi: Suatu matriks bujur sangkar A dikatakan simetri jika AT = A dan skew- simetri jika AT = -A. Contoh : (1). C = 4521 5236 2324 1643 CT = 4521 5236 2324 1643 Matriks C merupakan matriks simetri. (2). A = 043 402 320 AT = 043 402 320 Matriks A merupakan matriks skew-simetri. j. Matriks Kompleks Sekawan Definisi: Jika semua unsur aij dari suatu matriks A diganti dengan kompleks seka- wannya a ij, maka matriks yang diperoleh dinamakan kompleks sekawan dari A dan dinyatakan dengan A . Contoh : Bilamana A = j jj 323 21 maka A = j jj 323 21 3. Operasi Aljabar Pada Matriks a. Kesamaan dua matriks Definisi: Dua matriks A dan B disebut sama, jika : (i). A dan B sejenis ( mempunyai ukuran yang sama) (ii). Setiap unsur yang seletak sama. Jadi jika A(mxn) = B(pxq) maka: (a) m = p dan n = q, (b). aij = bij untuk setiap i an j. Contoh : A = 101 011 337 B = 101 011 337
  • 6. This material adopted of various sources 6 Dari kedua matrik tersebut maka matriks A dan matriks B merupakan matriks yang sama karena ukurannya sama dan unsur yang seletak sama. b. Penjumlahan matriks Definisi: Jumlah dua buah matriks A dan B yang sejenis adalah sebuah matriks C yang sejenis pula, dengan elemen-elemen Cij dimana terdapat hubungan cij = aij + bij Sifat-sifat penjumlahan matriks: (a). A + B = B + A (b). A + (B + C) = (A + B) + C (c). A + Z = A Z adalah matriks yang semua unsurnya 0 ditulis 0 atau 0(mxn). Z disebut matriks nol. Contoh : Jika A = 101 011 337 B = 043 402 320 maka A + B = 144 411 057 c. Pengurangan matriks Definisi: Jika A = [aij], dan B = [bij] berukuran sama atau sejenis, selisih dari A dan B dinyatakan sebagai A โ€“ B = [aij โ€“ bij]. Contoh : Diiketahui: B = 144 411 057 dan A = 431 341 331 maka B โ€“ A = 375 130 386
  • 7. This material adopted of various sources 7 d. Perkalian suatu matriks dengan suatu bilangan Definisi: Jika A = [aij] dan adalah suatu bilangan (skalar) hasil kali A dan sebagai A = A = [ aij]. Contoh : Misal diketahui sutau bilangan = 5 dan B = 144 411 057 maka B = 52020 2055 02535 Sifat-sifatnya: Jika diketahui dan adalah bilangan (skalar) serta A dan B dianggap sejenis, maka berlaku : (a). (A + B ) = A + B (e). 1 A= A (b). ( + )A = A + A (f). (-1) = - A (c). ( A) = A (d). 0 A = 0 ( matriks nol sejenis A) e. Perkalian matriks Definisi: Jika A =[aij] adalah suatu matriks berukuran m x n dan B = [bij] adalah suatu matriks berukuran n x p maka hasilkali dari matriks A dan B (A.B atau AB) sebagai matriks C = [cij] dengan: cij = n k 1 aik bkj dan C berukuran m x p Perhatikanlah bahwa perkalian matriks didefinisikan jika dan hanya jika banyaknya kolom dari matriks pertama (A) sama dengan banyaknya baris pada matriks kedua (B). Matriks yang demikian ini sering dinamakan conformable. Contoh : Jika diketahui: B = 144 411 057 dan A = 431 341 331 maka hasil dari B x A
  • 8. This material adopted of various sources 8 adalah sebagai berikut: A = 431 341 331 B = 144 411 057 = 20257 22196 612 Sifat-sifatnya : Diasumsikan A, B, dan C adalah matriks yang sesuai untuk penjumlahan dan perkalian, maka berlaku : (a). (AB)C = A(BC) (b). A(B + C) = AB + AC (c). (A + B) C = AC + BC 4. Determinan Matriks Bujur Sangkar Misalkan matriks A yang disajikan dalam (1) adalah suatu matriks bujur sangkar, maka A dapat dikaitkan dengan suatu bilangan yang dinyatakan oleh : A = = nnnnn n n n aaaa aaaa aaaa aaaa 321 3333231 2232221 1131211 ๏‹ ๏๏๏๏ ๏‹ ๏‹ ๏‹ โ€ฆ (1) yang dinamakan determinan dari A dengan ukuran n, ditulis det(A). Determinan suatu matriks bujur sangkar berordo n disebut pula dengan determinan berordo n. Khusus untuk determinan ordo satu (memiliki satu elemen saja) maka nilai determinannya merupakan anggota/elemen yang ada dalam determinan itu sendiri, misalnya diketahui determinan ordo 1 yaitu: A = (โ€“31) maka nilai determinannya adalah โ€“31. a. Determinan Berordo Dua Dan Tiga Dari bentuk matriks (1) untuk kasus dimana n = 2 dan n = 3, dipunyai bentuk determinan sebagai berikut. Hasil dari B x A
  • 9. This material adopted of various sources 9 A = 2221 1211 aa aa dan B = 333231 232221 131211 aaa aaa aaa Untuk A, nilai determinannya dapat dihitung dengan cara : |A| = det (A) = a11 x a22 โ€“ a12 x a21 Contoh : (a) Diketahui A = 64 35 tentukan nilai determinan A. Nilai det(A) atau A adalah (5x6) โ€“ (3x4) = 30 โ€“12 =18 (b) Diketahui B = 67 53 tentukan nilai determinan B. Nilai det(B) atau B adalah (โ€“3x6) โ€“ (โ€“7x5) = โ€“18 โ€“ (โ€“35) =17 Sedangkan untuk B, nilai determinannya dapat dihitung dengan menggunakan suatu metode yang disebut ATURAN SARRUS. Yaitu memperluas determinan tersebut dengan menambahkan dua kolom pertama setelah kolom terakhir. B = det (B) = 3231 2221 1211 333231 232221 131211 aa aa aa aaa aaa aaa = )aaa()aaa()aaa( 322113312312332211 โ€“ )aaa()aaa()aaa( 122133112332132231 Contoh : (1). Diketahui A = 532 543 221 tentukan nilai determinan A. Nilai determinan A atau A = (20 + 20 + 18 ) โ€“ (16 +15 +30) = -3 (2). Diketahui C = 144 432 257 tentukan nilai determinan B Nilai determinan B atau B = (21 + 80 + (-16)) โ€“ (24 + (-102) + (-10)) = 85 + 136 =221
  • 10. This material adopted of various sources 10 b. Determinan Berordo n Pandang bentuk determinan matriks bujur sangkar berordo n berikut ini, A = nnn3n2n1 3n333231 2n232221 1n131211 aaaa aaaa aaaa aaaa ๏‹ ๏๏๏๏ ๏‹ ๏‹ ๏‹ untuk menentukan nilai determinan A tersebut digunakan metode Uraian Laplace, dalam metode ini terdapat dua macam cara yaitu: (1). dengan menjabarkan atau menguraikan determinan menurut baris ke-i: A = det (A) = n j ji 1 )1( aij Mij (2). dengan menjabarkan/menguraikan determinan menurut kolom ke-j: A det (A) = n i ji 1 )1( aij Mij keterangan : i. aij = komponen determinan pada baris ke-i kolom ke-j ii. Mij = Minor dari aij (determinan berordo n-1 yang dibentuk dengan menghapus baris dan kolom yang memuat aij ) iii. (-1)i+j Mij = kofaktor dari aij. iv. Dalam menentukan baris atau kolom yang akan dipakai sebagai dasar dalam penjabaran, dilihat elemen-elemen yang menyusunnya. Dipilih baris atau kolom yang elemennya menyederhanakan perhitungan. Kalau ada baris atau kolom yang memuat nol paling banyak, baris atau kolom itulah yang dipilih. Jika elemen-elemnnya tidak ada yang nol maka pemilihan baris/kolom bebas. Sebelum pembahasan tentang pencarian nilai determinan dilanjutkan, kita lihat dahulu contoh dari pengertian-pengertian tersebut diatas. Contoh : (1). Diketahui A = 4521 5236 2324 1643 tentukan M22 dan kofaktor dari a22.
  • 11. This material adopted of various sources 11 Penyelesaian : โ€ขโ€บ. M22 = minor dari a22 berarti baris ke-2 dan kolom ke-2 dihapus sehingga didapat suatu matriks yang berbentuk 451 526 163 โ€ขโ€บ. Kofaktor dari a22 = (-1)2+2 451 526 163 = 1. 451 526 163 = 451 526 163 (2). Dari matriks no. (1) tentukan nilai determinannya. Penyelesaian: โ€ขโ€บ. Menentukan baris atau kolom yang akan dijabarkan. Misal dipilih baris ke-1, maka rumus nilai determinannya menjadi : A = det (A) = n j j 1 1 )1( a1j M1j โ€ขโ€บ. Menghitung nilai determinan, dijabarkan dulu untuk tiap-tiap j (dari j = 1 sampai dengan j = 4), sebagai berikut : Untuk j = 1 Untuk j = 2 (-1)1+1 a11 M11 = 1 . 3 . 452 523 232 (-1)1+2 a12 M12 = -1 . 4 . 451 526 234 = 3 . (-18) = -54 = -4 . (-69) = 276 Untuk j = 3 Untuk j = 4 (-1)1+3 a13 M13 = 1 . 6 . 421 536 224 (-1)1+4 a14 M14 = -1 . 1 . 521 236 324 = 6 . (-12) = -72 = -1 . (15) = 15 Jadi nilai determinan dari A adalah: det(A) = (-54) + 276 + (-72) + (-15) = 135
  • 12. This material adopted of various sources 12 Sifat-sifat determinan matriks bujur sangkar : Untuk setiap determinan matriks bujur sangkar berordo sembarang (n = 1, 2, 3, โ€ฆ) berlaku: (a). Jika terdapat satu baris/kolom semua elemennya nol maka nilai determinannya nol. (b). Jika terdapat dua buah baris/kolom mempunyai elemen sama atau kelipatannya maka nilai determinannya sama dengan nol. (c). Jika dua buah baris/kolom saling ditukarkan maka nilai determinannya berlawanan tanda (negatif) dari nilai determinan semula. (d). Jika terdapat suatu baris/kolom tiap-tiap elemennya dikalikan dengan suatu bilangan k maka nilai determinannya adalah k kali nilai determinan semula. (e). Jika elemen-elemen suatu baris/kolom dijumlahkan dengan k kali elemen-elemen baris/kolom yang seletak maka nilai determinannya tidak berubah. Soal-soal Latihan Campuran 1. Diketahui matriks A= 8305 4125 70310 a. Sebutkan ordo/ukuran dari matriks A tersebut. b. Matriks A diatas, memiliki baris sebanyak ...... dan kolom sebanyak ...... c. Dari matriks di atas jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi titik-titik yang telah tersedia. a12 = ...... a13 = ...... a14 = ...... a21 = ...... a23 = ...... a24 = ...... a33 = ...... a34 = ...... a31 = ...... 2. Berikan contoh matriks persegi ordo 3 dari matriks berikut! a. Matriks skalar b. Matriks segitiga bawah c. Matriks segitiga atas. d. Matriks diagonal
  • 13. This material adopted of various sources 13 3. Tulislah transpose dari matriks berikut! a. A = 42 51 c. A = 023 154 b. A = 25 34 d. A = (1 2 3) 4. Tentukan x, y, dan z jika diketahui A = B a. A= y2y 1x dan B = 8y 1zy b. A = 50 y2x1x dan B = yx30 z3 5. Tentukan x, y, dan z dari persamaan berikut! 03 3 1 1 1z20 01xy = yx30tan1 130sintan 090sin1 0 00 0 6. Untuk matriks: P = y3 5x dan Q 25 34 Tentukan x dan y jika Pt = Q! 7. Diketahui tiga buah matriks berikut: A = 43 21 ; B = 10 32 ; C = 01 25 Tentukan : a. (A + C) โ€“ (A + B) c. A โ€“ B + C b. A + B โ€“ C d. A โ€“ B โ€“ C 8. Jika diketahui tiga buah matriks berikut: P = 11 24 21 ; Q = 63 12 43 ;
  • 14. This material adopted of various sources 14 R = 41 32 55 maka tentukan hasil dari: a. P + Q โ€“ R b. P โ€“ Q โ€“ R 9. Carilah matriks X jika : a. 53 12 X 41 03 c. X 76 50 71 56 X b. 12 45 31 76 X 10. Tentukan p, q, r, dan s jika persamaannya berikut ini! 2sr qp4 251 6p sr qp 3 11. Jika !, 3 4 43 21 yxtentukan y x 12. Diketahui fungsi f(x) = x2 + 3x โ€“ 4I. Tentukan f(A) jika A = 32 01 dan I : matriks identitas sejenis dengan A 13. Diketahui fungsi f(x,y) = x2 + 2xy + y2 ; A = 110 05 dan B = 12 10 Tentukan berikut ini! a. f(A,B) c. Apakah f(A,B) = f(B,A)? b. f(B,A) 14. Jika A = 2x1 5x dan B = 5x 2x32 mempunyai determinan yang sama, tentukan nilai x!
  • 15. This material adopted of various sources 15 15. Tentukanlah nilai determinan matriks-matriks berikut ini. a. 10 01 c. 32 04 e. 2 1 1 4 3 2 1 b. cossin sincos d. ancoteccos eccosancot 16. Tentukanlah harga p jika nilai determinan A = 1 dan B = 0, dari matriks berikut ini. a. A = 5,23 12 p pp b. B = 11 32 pp p 17. Tentukanlah nilai determinan matriks-matriks berikut ini. a. F = 321 002 213 c. H = 1010 1031 1200 1211 b. G = 697 831 425 d. J = 1243 1121 0110 0101