Unsur transisi memiliki sifat-sifat khas seperti memiliki berbagai tingkat oksidasi, senyawanya bersifat paramagnetik dan berwarna, serta dapat membentuk senyawa kompleks. Unsur-unsur transisi periode keempat seperti titanium dan vanadium memiliki berbagai penggunaan penting di industri, seperti titanium digunakan untuk pesawat terbang dan vanadium digunakan sebagai katalis dan baja.
2. Unsur-unsur transisi adalah
Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan
golongan boron.
Merupakan unsur logam
Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem
periodik
3. Sifat-sifat yang khas
dari unsur transisi
Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik
Kebanyakan senyawaannya berwarna
Unsur transisi dapat membentuk senyawa
kompleks
4. BEBERAPA SENYAWAAN YANG DAPAT DIBENTUK OLEH UNSUR
TRANSISI
1. Tingkat Oksidasi <2
- Dengan ligan p Aseptor
- Ligan-ligan Organik
- Ligan Hidrogen
2. Tingkat Oksidasi 2
- Biasanya bersifat ionik
- Oksidanya (MO), bersifat basa
- Memiliki struktur NaCl
- Mampu membentuk kompleks Aquo, dengan jalan
mereaksikan, logam, oksida, karbonat dalam
larutan asam dan melalui reduksi katalitik.
5. 3. Tingkat Oksidasi 3
- Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali kompleks dari
logam Cu.
- Flourida (MF3) dan oksidanya (M2O3) bersifat ionik.
- Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat kovalen.
- Unsur-unsur Ti – Co membentuk ion-ion oktahedral [M(H2O)]3+
- Ion Co3+ dan Mn3+ mudah direduksi oleh air.
- Ion Ti3+ dan V3+ teroksidasi oleh udara.
4. Tingkat Oksidasi 4
- Beberapa contoh senyawaannya antara lain : TiO2, TiCl4, VCl4, VO2+
(Vanadil) dapat berperilaku seperti M2+.
- Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk senyawaan
kompleks yang bersifat kation, netral dan anion tergantung ligannya.
- Diluar unsur Ti dan V, umumnya dikenal sebagai komplek fluoro, dan
anion okso.
- Beberapa kompleks tetrahedral dapat dibentuk dengan ligan : OR, - NR2,
- CR3, seperti : Cr(OCMe3)4
5. Tingkat Oksidasi ³ 5, dikenal untuk unsur-unsur V, Cr, Mn, dan Fe dalam
kompleks flouro, amin okso, misal : CrF5, KmnO4, dan K2FeO4 dan s
semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.
7. Pengolahan dan Penggunaan Unsur
Transisi Periode Keempat
Pada umumnya unsur-unsur transisi periode
keempat di alam terdapat dalam bentuk senyawa
oksida dan sulfida. Hanya unsur-unsur tertentu yang
dapat diperoleh dalam keadaan bebas dan dalam
bentuk senyawa.
8. Beberapa sifat logam transisi
Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu
Titik Leleh 0C 1668 1890 1875 1244 1537 1493 1453 1083
Sifat Keras,
tahan
korosi
Keras,
tahan
korosi
Rapuh,
tahan
korosi
Putih,
rapuh
reaktip
Mengilap
reaktip
Keras,
tahan
korosi
Sangat
tahan
Lunak
mudah
ditempa
Berat jenis g cm-3 4,51 6,11 7,19 7,18 7,87 8,90 8,91 8,94
E0 volt -1,19 -0,91 -1,18 -0,44 -0,28 -0,24 +0,34
Kelarutan dalam
asam
HCl
panas,
HF
HNO3,
HF,
H2SO4(p)
HCl
encer,
H2SO4
HCl
encer
H2SO4
HCl encer
H2SO4
HCl
encer
HCl
encer
H2SO4
HNO3
H2SO4
9. 1. SSkkaannddiiuumm
Limpahan skandium di kulit
bumi sekitar 0,0025%.
Secara ilmiah skandium
terdapat sebagai mineral
thortveitite (Sc2Si2O).
Salah satu manfaatnya
digunakan pada lampu
intensitas tinggi.
10.
11. 2. TTiittaanniiuumm
Kelimpahan titanium menempati
urutan ke-9 terbanyak di kulit
bumi, yaitu 0,6%.
Titanium banyak digunakan di
industri pesawat terbang dan
industri kimia.
Digunakan sebagai katalis pada
industri plastik
Titanium dioksida (TiO2) bersifat
inert, putih cerah, tidak tembus
cahaya, dan tidak berbau
(nontosik).
12. 2. TTiittaanniiuumm
Ada dua bentuk allotropik dan lima isotop dari titanium.
45Ti 8,0% (Titanium stabil dengan 24 neutron),
47Ti 7,3% (Ti stabil dengan 25 neutron),
48Ti 73,8% (Ti stabil 26 neutron),
49Ti 5,5% (Ti 27 neutron), dan
50Ti 5,4% (28 neutron).
paling BANYAK di alam
terdapat
13. 2. TTiittaanniiuumm
1. Langkah awal produksi titanium dilakukan dengan
mengubah biji rutil yang mengandung TiO2
menjadi TiCl4,
2. Kemudian TiCl4 direduksi dengan magnesium pada
temperatur tinggi yang bebas oksigen.
TiO2 (s) + C (s) + 2 Cl2 (g) → TiCl4 (g) + CO2 (g)
850°
He
TiCl4 (g) + 2 Mg (s) Ti (s) + 2 MgCl2 (g)
14. TITANIUM (Ti)
KELIMPAHAN :
1. Ilmenite
2. Rutil
BEBERAPA PROSES UNTUK MEMPEROLEH LOGAM TITANIUM :
1. Proses Kroll
2. Proses van Arkel de Boer
BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM TITANIUM :
1. Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam
besi dan nikel.
2. Keras, tahan panas (mp 16800C, bp 32600C)
3. Penghantar panas dan listrik yang baik
4. Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin,
industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut.
5. Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan
unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H2), Halogen, oksigen, nitrogen,
karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.
15. SENYAWAAN TITANIUM (IV)
a. Halida,
- TiCl4 (larutan tidak berwarna) terhidrolisis oleh air (mp
-230, bp 1360C)
TiCl4 + H2O TiO2 + 4HCl
- Ti Br4 tidak stabil
- TiI4 berbentuk kristal pada temperatur kamar
- TiF4 bubuk putih yang higroskopis
b. Titanium oksida dan kompleks oksida
- Titanium Oksida
- Kompleks Titanium
SENYAWAAN TITANIUM (III)
Senyawa Biner
- Senyawa Halida
- Senyawa Kompleks
16. 2. TTiittaanniiuumm
TiCl4
Titanium tetraklorida merupakan senyawa titanium
terpenting, karena merupakan bahan baku untuk
membuat senyawa titanium lainnya, serta memegang
peranan penting pada metalurgi titanium dan
digunakan dalam pembuatan katalis.
Pembuatan TiCl4 umumnya berdasarkan reaksi antara
rutil (TiO2) dengan atom karbon (C) dan diklorin (Cl2).
TiO2 (s) + 2 C (s) + 2 Cl2 (g) → TiCl4 (g) + 2 CO (g)
17. 2. TTiittaanniiuumm
TiO2
Senyawa titanium dioksida berwarna putih dan tidak
larut dalam air, berindeks bias besar sehingga lebih
cermelang dari intan, digunakan sebagai perhiasan
karena lebih lunak dari intan. TiO2 bersifat amfoter
(dapat bereaksi dengan asam kuat dan basa kuat),
tidak beracun, dan tidak tembus cahaya.
TiCl4 (g) + O2 (g) → TiO2 (s) + 2 Cl2 (g)
18. 2. TTiittaanniiuumm
Dalam industri, digunakan sebagai
pigmen pemutih,
bahan pemutih kertas,
kaca,
keramik, dan
kosmetik.
19. 3. Vanadium
Vanadium terdapat di alam
sebagai vanadit 3Pb3(VO4)2.
PbCl2 sebagai vanadium (V2O5).
Vanadium dipakai sebagai logam
campur, misalnya alisai besi
vanadium (ferovanadium) yang
keras, kuat, dan tahan karat. Baja
vanadium antara lain digunakan
untuk membuat per mobil.
Vanadium pentoksida (V2O5)
digunakan sebagai katalis pada
pembuatan asam sulfat menurut
proses kontak (lihat pembuatan
belerang).
20. VANADIUM (V)
KELIMPAHAN :
1. Patronite (kompleks sulfida)
2. Vanadinite
3. Carnotite
4. Bijih Uranium
Beberapa sifat dari logam vanadium
Keras, tahan terhadap korosi
Pada keadaan massive tahan terhadap udara, air, basa, asam non
oksidator.
Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.
Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan
oksigen (V2O5) dan nitrogen nitrida (VN)
21. SENYAWAAN VANADIUM
Senyawa Biner
Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF5 (merupakan cairan tak
berwarna (titik leleh 480C).
VCl4 diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor (Cl2),
pada kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl.
VCl4(Merah) VCl3(ungu) VCl2(hijau pucat)
Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer
dalam larutan amonium vanadat.
2NH4VO3 V2O5 + 2 NH3 + H2O
Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan
NaOH
V2O5 + NaOH VO4
3- + Na+
Vanadium oxo halida :
Contoh : VOX3 (X = F, Cl, Br), VO2F, VO2Cl, VOF3, dibuat dengan
mereaksikan antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu.
Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks.
Dibuat melalui pengasaman ion vanadat
VO4
3- + H+ VO2+, (VO2(H2O)4]+
22. 3. Vanadium
Pembuatan vanadium sebagian besar digunakan untuk
pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium
dibentuk sebagai logam campuran besi. Ferovanadium
mengandung 35% - 95% vanadium yang dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan pereduksi campuran silicon dan
besi. Silikon dioksida (SiO2) yang dihasilkan direaksikan
dengan kalsium oksida (CaO) membentuk kerak CaSiO3 (l).
Kemudian dipisahkan antara kerak dengan ferovanadium
2 V2O5 (s) + 5 Si (s) → {4 V (s) + Fe (s)} + 5 SiO2 (s)
Ferovanadium
SiO2 (s) + CaO (s) → CaSiO3 (l)
23.
24. 4. Kromium
Walaupun kelimpahannya di kulit
bumi hanya 0,0122%, namun
kromium merupakan salah satu
komponen paling penting dalam
industri logam. Sumber kromium
adalah tambang kromite
[Fe(CrO2)2], yang dapat direduksi
menghasilkan alloy Fe dan Cr
yang disebut ferrokrom.
Logam kromium sangat keras,
memiliki warna cemerlang, dan
tahan terhadap korosi. Oleh
karena sifat-sifat ini, kromium
banyak digunakan sebagai plating
logam-logam lainnya.
25. KROMIUM (Cr)
Kelimpahan unsur kromium didapat sebagai mineral Chromite
(FeCr2O4)
Untuk memperoleh kromium murni dapat dilakukan dengan
Mineral Kromite direaksikan dengan basa dan oksigen untuk mengubah
Cr(III) menjadi Cr(VI)
Reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III) dengan karbon
Reduksi Cr(III) menjadi Cr(0) dengan aluminium
Beberapa sifat dari logam kromium :
Logam berwarna putih, keras (mp 19030C).
Tahan terhadap korosi (digunakan sebagai bahan pelapis melalui proses
elektroplating).
Larut dalam asam-asam mineral (HCl, H2SO4)
Pada temperatur yang terkontrol kromium dapat bereaksi dengan unsur
halogen, belerang, silikon, boron, nitrogen, karbon dan oksigen.
26. Senyawaan Kromium
1. Halida
- Halida dari kromium (II) dapat dibuat dengan mereaksikan
antara logam kromium dengan asam HF, HCl, HBr dan I2 pada
temperatur 6000 – 7000C atau reduksi trihalida dengan H2 pada
500 – 6000C.
- Halida dari Cr(III) dapat dibuat dengan melalui :
a. Mereaksikan dengan SOCl2 pada hidrat klorida.
b. Sublimasi dengan gas klor pada 6000C.
2. Oksida
- Oksida terpenting dari krom : Cr2O3, CrO2 dan CrO3.
- Cr2O3 dapat dibuat dengan membakar logam kromium dalam
oksigen, dekomposisi termal dari Cr(IV) oksida.
- CrO2 dibuat melalui reduksi hidrotermal dari CrO3.
- CrO3 dibuat dengan jalan mereaksikan antara larutan asam
dengan Na/K dikromat.
3. Senyawa biner dari krom yang lain
Senyawaan sulfida Cr2S3.
27. 5. Mangan
Di alam mangan terdapat dalam
bentuk senyawa, seperti batu
kawi atau pirolusi (MnO2), spat
mangan (MnO3), dan manganit
(Mn2O3.H2O).
Mangan ternyata banyak
digunakan pada produksi baja
dan umumnya sebagai alloy
mangan-besi atau
ferromanganese. Mangan
meningkatkan kekerasan baja
yang dihasilkan. Baja yang
mengandung kadar mangan
tinggi bersifat sangat keras, kuat
serta tahan gesekan. Baja jenis ini
digunakan pada kontruksi rel
kereta api, bulldozers, dan alat
pengeras jalan.
28. MANGAN (Mn)
KELIMPAHAN, ISOLASI, DAN SIFAT-SIFAT UNSURNYA
- Mangan relatip melimpah dialamsekitar 0,085%.
- Diantara beberapa logam hanya besi yang kelimpahannya melebihi
mangan terdapat dalam sejumlah deposit terutama dalam bentuk
oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
- Mangan juga terdapat dalam nodule pada dasar laut pasifik
bersama-sama dengan Ni, Cu, dan Co.
- Logam Mn dapat diperoleh dari oksidanya dengan mereaksikan
dengan menggunakan aluminium.
- Penggunaan yang luas dari Mn adalah dalam ferromangan untuk
baja.
- Mangan memiliki kemiripan sifat kimia dan fisika dengan besi,
dengan perbedaan utama dalam hal kekerasan dan lebih rapuh
tetapi sedikit lebih tahan panas (mp 12470 C).
- Mangan lebih elektropositip dan lebih mudah larut dalam larutan
encer asam non oksidasi.
29. SENYAWAAN MANGAN (II)
1. SENYAWA BINER
- Mangan(II) oksida merupakan bubuk berwarna hijau gelap yang dibuat dari pemanggangan
senyawa karbonat dalam hidrogen atau nitrogen atau dapat juga dibuat dari pemanasan MnCl2
pada 6000C.
- Mangan (II) sulfida senyawa berwarna merah muda kenuning-kuningan yang diperoleh melalui
pengendapan dengan larutan sulfida basa
2. GARAM DARI MANGAN(II), Garam mangan (II) dapat dibentuk dengan hampir
semua anion. Garam mangan(II) larut dalam air, walaupun phospat dan karbonat
hanya sedikit larut. Hampir semua garam kristal berbentuk hidrat.
SIFAT KIMIA DARI MANGAN (III)
SENYAWA BINER. Oksida merupakan senyawa terpenting, mangan (III)oksida merupakan hasil
akhir dari oksidasi Mn atau MnO pada 470 – 6000C membentuk Mn2O3.
Mangan(III) flourida dibuat dengan flourinasi dari MnCl2 atau senyawa lain dan membentuk
padatan merah anggur yang secara sertamerta terhidrolisis oleh air.
SIFAT KIMIA MANGAN (IV)
SENYAWA BINER. Senyawa biner terpenting mangan dioksida yang merupakan padatan berwarna
abu-abu sampai hitam yang dialam terdapat sebagai bijih pyrolusite
TETRAFLOURIDA MnF4, didapat melalui interaksi langsung merupakan padatan biru yang tidak
stabil secara lambat terdekomposisi menjadi MnF3 dan F2.
SIFAT KIMIA MANGAN (VI-VII)
Mangan (VI) yang dikenal sebagai ion manganat MnO42- yang berwarna hijau. Ion ini dibentuk
pada oksidasi MnO2 dalam lelehan KOH dengan KNO3, udara atau zat pengoksidasi lain atau
melalui penguapan KMnO4 dan larutan KOH
30. 6. Besi
Di alam besi terdapat dalam
bentuk senyawa, antara lain
sebagai hematit (Fe2O3),
magnetik (Fe3O4), pirit (FeS2),
dan siderit (FeCO3).Unsur ini
merupakan bagian unsur
keempat terbanyak dibumi.
31. BESI (Fe)
KELIMPAHAN :
Besi merupakan logam yang melimpah nomor dua (2) setelah logam aluminium dan merupakan
unsur melimpah nomor 4 penyusun kulit bumi. Bahkan inti bumi diyakini mayoritas unsur penyusunnya
adalah besi dan nikel.
Mineral sumber utama besi (Fe) :
1. Hematite
2. Magnetit (Fe3O4)
3. Limonit (FeO(OH))
4. Siderit (FeCO3)
Beberapa metode untuk memperoleh logam besi murni antara lain :
1. Reduksi besi oksida dengan hidrogen
Didapat dari dekomposisi termal dari besi (II) oksalat, karbonat dan nitrat
2. Elektrodeposisi dari larutan garam besi
3. Dekomposisi termal dari besi karbonil
BEBERAPA SIFAT DARI LOGAM BESI
Merupakan logam berwarna putih mengkilap (mp 15280C)
Tidak terlalu keras dan agak reaktip, mudah teroksidasi
Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : halogen, sulfur, pospor,
boron, karbon dan silikon.
Kelarutan : larut dalam asam-asam mineral encer.
32. SENYAWAAN BESI
Besi hidroksida dan Oksida
1. Besi hidroksida dibuat dengan menambahkan larutan hidroksida kedalam larutan
besi (II).
2. Besi(II)oksida diperoleh melalui proses dekomposisi termal besi(II) oksalat pada
kondisi vakum.
3. Besi (III) oksida [FeO(OH)] dapat dibuat dengan cara :
- Hidrolisis larutan besi(III) klorida pada temperatur tertentu.
- Oksidasi dari besi(II) hidroksida.
4. Fe2O3 dibuat dengan memanaskan Besi (III) oksida pada temperatur 2000C.
5. Fe3O4 dibuat dengan memanaskan Fe2O3 pada temperatur 14000C
Halida, umumnya hanya berasal dari besi(II) dan besi (III)
- Halida dari besi tiga dapat dibuat dengan mereaksikan antara unsur halogen
dengan logam besi.
- FeI dan FeBr dibuat dengan mereaksikan langsung antar unsur-unsurnya.
- FeF2 dan FeCl2 direaksikan dengan HF dan HCl untuk memperoleh trihalida
yang selanjutnya direduksi dengan hidrogen melalui proses pemanasan.
33. 7. Kobalt
Di alam, Kobalt
terdapat dalam bentuk
senyawa seperti kobalt
glans (CoAsS),
lemacitte (Co2S4), dan
smaltit (CoAs2).Sepertu
nikel, kobalt
digunakan untuk
membuat aliasi
(paduan) logam. Besi
yang dicampur dengan
kobalt mempunyai
sifat tahan karat.
34. KOBAL (Co)
KELIMPAHAN :
Unsur kobal dialam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga
dengan arsenik. Mineral kobal terpenting antara lain Smaltite (CoAs2) dan
kobaltite (CoAsS). Sumber utama kobal disebut “Speisses” yang merupakan sisa
dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb.
SENYAWAAN KOBAL
1. OKSIDA. Kobal (II) oksida merupakan senyawa berwarna hijau
dibuat melalui pemanasan logam, kobal karbonat, atau nitrat pada
suhu 11000C
2. HALIDA. Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat
halida dan untuk CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2
3. SULFIDA. Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S
membentuk endapan CoS berwarna hitam.
4. GARAM. Bentuk garam kobal(II) yang paling sederhana dan merupakan
garam hidrat. Semua garam hidrat kobal berwarna merah atau pink dari ion
[Co(H2O)6]2+ yang merupakan ions terkoordinasi oktahedral.
5. KOMPLEKS-KOMPLEKS DARI KOBAL(II) , Ion akuo (Co(H2O)6]
merupakan kompleks kobal(II) paling sederhana.
35. 8. Nikel
Di alam nikel terdapat
dalam bentuk senyawa,
misalnya pentlandite
(FeS.NiS). Deposit
nikel banyak terdapat
di Kanada. Nikel
merupakan logam
putih mengkilat seperti
perak dan dapat
dijadikan sebagai
penghantar panas dan
listrik yang baik.
36. NIKEL (Ni)
KELIMPAHAN :
1. Smaltite [Fe,Co,Ni]As
2. Nikolit [NiAs]
3. Pentlandite [Ni,Co,Fe]S
4. Garnierite [Ni,Mg]SiO3xH2O
SIFAT Ni :
1. logam putih mengkilap
2. pada t kamar tidak bereaksi dengan udara dan air
3. larut dalam HNO3 encer
4. mp 14500C , bp 28000C
5. bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam
6. dalam larutan akuatik
SENYAWAAN NIKEL (Ni)
1. Hidroksida [Ni(OH)2]
2. Klorida [NiCl2]
3. Sulfat [NiSO4.7H2O]
4. Senyawa Kompleks
37.
38. 9. Tembaga
Tembaga merupakan
penghantar panas
dan listrik yang
sangat baik. Oleh
karena itu, tembaga
banyak digunakan
untuk alat-alat
elektronik. Tembaga
terdapat di alam
dalam keadaan bebas
dan juga dalam
bentuk senyawa.
39. TEMBAGA (Cu)
KELIMPAHAN :
- Tembaga tersebar luas dialam sebagai logam, dalam bentuk sulfida, arsenida, klorida dan
karbonat.
- Mineral yang paling umum adalah Chalcopyrite (CuFeS2).
- Tembaga dapat diisolasi dari mineralnya melalui pemanggangan dan peleburan oksidatip,
pencucian dengan bantuan mikroba yang diikuti oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat.
- Tembaga banyak digunakan dalam aliansi seperti kuningan dan bahan campuran emas.
SENYAWAAN TEMBAGA (I)
- SENYAWAAN BINER TEMBAGA (I). Oksida dan sulfida lebih stabil daripada
senyawa Cu(II) pada temperatur tinggi
- KOMPLEK TEMBAGA(I). Jenis kompleks tembaga(I) yang paling umum adalah
kompleks yang dibentuk dari ligan halida atau amina dan mempunyai struktur tetrahedral.
SENYAWAAN KIMIAWI TEMBAGA (II)
SENYAWA BINER. Tembaga oksida CuO merupakan kristal hitam yang
diperoleh melalui pirolisis dari garam nitrat atau garam-garam okso yang lain.
CuO terdekomposisi pada suhu diatas 8000C menjadi Cu2O
HALIDA. CuF2 tidak berwarna dengan struktur rutil terdistorsi CuCl2 berwarna kuning, dan
CuBr2 berwarna hitam
KIMIAWI ION AKUO DAN LARUTAN AKUO. Pelarutan tembaga, hidroksida,
karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan membentuk ion akuo yang
berwarna hijau kebiruan [Cu(H2O)6]2+.
40. 9. Tembaga
Seng adalah unsur kimiadengan
lambang kimia Zn, nomor atom
30, dan massa atom relatif
65,39. Ia merupakan unsur
pertama golongan 12 pada tabel
periodik. Beberapa aspek
kimiawi seng mirip dengan
magnesium. Hal ini dikarenakan
ion kedua unsur ini berukuran
hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan
oksida +2. Seng merupakan
unsur paling melimpah ke-24 di
kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang
paling banyak ditambang adalah
slaferit (seng sulfida).
41. 10. ZZiinnkk
Pada abad 12, di India diproduksi logam zink dengan
membakar material organik dengan smithsonite
(ZnCO3, zink karbonat). Zink telah digunakan sejak
dahulu kala sebelum dikenal sebagai zink.
Zink berwarna biru-abu-abu, unsur logam, dengan
nomor atom 30. Pada suhu ruangan, berbentuk
rapuh dan menjadi lunak pada suhu 100ºC. Maksud
dari lunak, yakni dapat ditekuk atau dibentuk tanpa
menghancurkannya. Zink termasuk konduktor, tahan
korosi udara maupun air. Hal ini disebabkan zink di
udara lembab membentuk zink karbonat basa,
Zn2(OH)2CO3 yang merupakan lapisan tipis di
permukaan logam zink. Sehingga biasa digunakan
sebagai pelindung produk dari bahan besi.
2 Zn (s) + CO2 (g) + O2 (g) + H2O (l) → Zn2 (OH)2 CO3 (s)
42.
43.
44. Berasal dari bahasa latin Argentum. Dalam tabel periodik, perak
(Ag) terdapat dalam golongan 1B dan periode kelima. Memiliki
nomor atom 47 dan masa atom relatif 108. Perak terdapat di
mineral dan dalam bentuk bebas.
Ditemukan bergabung dengan emas dalam bentuk aloi, yang
dikenal dengan electrum. Perak yang membentuk aloi (paduan
logam) dengan merkuri, disebut amalgam. Argentum juga
termasuk logam mulia (logam tahan korosi) seperti emas dan
platina.
Memiliki sifat konduktivitas (daya hantar listrik) yang lebih baik
dibanding logam lain, lunak, mengkilap, tidak aktif, tidak larut
dalam asam encer dan alkali (kecuali dalam asam oksidator, H2SO4
pekat), serta tidak bereaksi dengan oksigen dan udara pada
temperatur biasa.
Di alam, ditemukan dalam bijih serargirit (AgCl) dan argentite
(Ag2S). Adanya sulfur dan sulfida dapat memudarkan perak karena
terbentuknya AgS pada permukaan logam.
2 Ag (s) + H2S (g) → Ag2S (s) + H2 (g)