Dokumen tersebut membahas beberapa persoalan khusus dalam laporan keuangan konsolidasi, yaitu: (1) perusahaan anak yang memiliki lebih dari satu jenis saham, (2) laba/rugi transaksi antar perusahaan afiliasi, (3) pembelian saham langsung dari perusahaan anak, (4) saham bonus dari perusahaan anak, dan (5) pemilikan obligasi antar perusahaan afiliasi.
2. Persoalan-Persoalan Khusus
Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau
golongan saham yang beredar
Laba/Rugi dari transaksi antar anak perusahaan yang
berafiliasi (inter-company profit)
Pembelian saham langsung dari perusahaan anak
Saham bonus (Stock Deviden) dari perusahaan anak
Pemilikan obligasi (surat berharga lainnya) antar
perusahaan berafiliasi
3. Pembelian saham langsung dari perusahaan anak
Untuk memperoleh posisi pengendalian dalam suatu
perusahaan dapat dilakukan dengan pemilikan saham-
saham perusahaan tersebut .
Cara pemilikan itu dapat dilakukan dengan :
Membeli saham-saham perusahaan dari para pemegang
saham
Membeli sebagian/seluruh saham perusahaan secara
langsung dari perusahaan itu pada waktu saham-saham
dikeluarkan.
4. Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis
saham yang berbeda
Harus dibedakan besarnya bagian hak pemegang saham
menurut jenis saham masing-masing. Hal ini diperlukan
agar eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan
induk dapat dilakukan secara tepat dan cepat didalam
neraca konsolidasi.
Jenis saham :
Saham prioritas tidak komulatif dan tidak berpartisipasi.
Saham prioritas komulatif tidak berpartisipasi
Saham prioritas tidak komulatif berpartisipasi penuh
Saham prioritas komulatif berpartisipasi penuh
5. Adanyasaham bonus(Stock Deviden ) dari
perusahaan anak
Apabila saham bonus dibagikan oleh perusahaan anak, maka pada
perusahaan anak terjadi perubahan posisi modalnya, karena hal ini
berarti terjadi perubahan status dari sebagian atau seluruh saldo
laba yang ditahan menjadi modal statutair (saham biasa).
Adanya perubahan pada komposisi modal pada perusahaan anak
(khususnya berkurangnya saldo laba yang ditahan tanpa diikuti
dengan berkurangnya aktiva dari saat terjadinya pemilikan saham)
menimbulkan masalah tersendiri apabila setelah terjadi pembagian
saham bonus disusun neraca konsolidasi. Masalah tersebut
terutama berhubungan dengan proses eliminasi terhadap hak-hak
pemilikan pada perusahaan anak dalam penyusunan daftar.
6. Laba/Rugi dari transaksi perusahaan yang
berafilasi (inter-company profit)
Apabila barang dagangan yang dibeli dari pihak yang ada
hubungan afiliasi, dan barang tersebut masih termasuk di
dalam persediaan di pihak pembeli pada saat laporan
keuangan konsolidasi disusun, berarti bahwa laba/rugi dan
kenaikan/penurunan nilai barang dagangan yang telah
diakui dalam laporan keuangan individual pihak penjual
belum atau tidak seluruhnya direalisasikan. Sebab hal ini
hanya merupakan perpindahan tempat pengelolaan saja
apabila dilihat dari segi ekonomi untuk perusahaan induk
dan anaknya.
7. Pemilikan Obligasi antar Perusahaan yang
Berafiliasi
Dalam Laporan Keuangan hutang piutang antar
perusahaan-perusahaan yang berafiliasi akibat terajdinya
pemilikan (surat hutang) obligasi atas transaksi jual beli
baik berupa barang-barang dagangan, jasa-jasa maupun
fasilitas-fasilitas produk lainnya, harus dieliminasikan,
sehingga hanya obligasi-obligasi yang memiliki oleh pihak-
pihak diluar perusahaan yang berafiliasi dilaporkan sebagai
“Hutang Obligasi”.