1. QUANTITATIVE RESEARCH PROCESS I:
A. FORMULATION OF THE PROBLEM
B. LITERATURE REVIEW, THEORETICAL FRAMEWORK,
AND HYPOTHESIS DEVELOPMENT
TATANG SATRIA WIJANARKO 226020300111019
LIS RISTYANINGSIH 226020300111023
KARIMATUN NISA 226020300111024
3. PENDAHULUAN
Penelitian bisnis merupakan upaya sistematis dan teroganisir untuk menyelidiki
masalah spesifik yang dihadapi dalam bisnis. Manajer harus waspada dan tanggap
terhadap situasi, baik di dalam organisasi maupun di lingkungannya untuk
mengambil keputusan dan mengembangkan Tindakan yang efektif.
Latar belakang penelitian bisnis berasal dari keinginan untuk memahami masalah,
kekhawatiran dan konflik di dalam perusahaan atau di lingkungannya.
5. MASALAH
โข Situasi dimana terdapat perbedaan antara keadaan actual dan kemungkinan
terbaik yang diinginkan
โข Tidak harus merupakan masalah serius yang harus segera diperbaiki
โข Suatu isu dimana ketika menemukan jawaban yang tepat dapat membantu
meningkatkan situasi saat ini
6. DARI MASALAH MENJADI TOPIK PENELITIAN
YANG LAYAK
1. Membuatnya menjadi spesifik dan focus
2. Membuat Batasan yang jelas
3. Memilih perspektif dimana kita menginvestigasi subjek tersebut
7. PRELIMINARY RESEARCH
Membantu peneliti untuk memahami masalah dan menjadikan ke topik yang dapat
diteliti.
Sifat informasi yang akan dikumpulkan:
1. Informasi terkait dengan organisasi dan lingkungannya (faktor konsektual)
2. Informasi tentang topik yang diminati
8. PRELIMINARY RESEARCH
Data Primer: Data yang dikumpulkan peneliti secara langsung untuk tujuan khusus
penelitian
Cara mengumpulkan:
1. Wawancara
2. Pengamatan
3. Kuisioner
4. Eksperimen
9. PRELIMINARY RESEARCH
Data Sekunder : Data yang dikumpulkan oleh orang lain untuk tujuan lain selain tujuan
penelitian saat ini
Sumbernya:
1. Publikasi dari pemerintah
2. Publikasi dari luar organisasi yang kredibel
3. Annual report dan laman perusahaan
4. Buletin stastistik (BPS)
5. Internet
11. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
โข Mengapa dilakukan penelitian?
Tujuan penelitian disusun singkat dan tetap fokus dengan topik
โข Apa pertanyaan penelitian?
Pertanyaan penelitian menentukan apa yang ingin dipelajari tentang topik tersebut
12. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
Masalah apa
yang ingin kita
teliti?
Melakukan proses
penyempitan
masalah dari yang
sangat umum
menjadi lebih
khusus
Pastikan sesuai
dengan tujuan
penelitian
13. MEMBUAT RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
Ada 3 kriteria utama untuk menilai kualitas rumusan masalah:
1. Relevant
2. Feasible
3. Interesting
14. RELEVANT
โข Sebuah rumusan masalah akan relevan jika bermakna dari perspektif manajerial,
perspektif akademis,atau keduanya.
โข Dari perspektif manajerial:
1. Masalah yang sedang terjadi dalam lingkup organisasi
2. Masalah yan terjadi pada area tertentu yang menurut manajer memerlukan
perbaikan atau pembenahan
15. RELEVANT
โข Dari perspektif akademik
1. Belum ada yang meneliti topik tersebut
2. Topik tersebut perlu diteliti lebih lanjut
3. Sudah banyak penelitian pada topik tersebut, namun hasil penelitian saling
bertentangan
4. Hubungan yang ditemukan tidak mendukung pada situasi tertentu
16. FEASIBLE
Rumusan masalah yang baik adalah layak diteliti. Masalah yang sering muncul dalam hal
kelayakan penelitian adalah:
1. Apakah masalah tersebut sesuai kemampuan peneliti?
2. Apakah peneliti mempunyai cukup waktu untuk melakukan penelitian tersebut?
3. Apakah peneliti dapat mengakses data yang akan digunakan?
4. Apakah peneliti dapat dipercaya untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah
tersebut?
5. Apakah metode yang digunakan sudah dikuasai?
17. INTERESTING
Rumusan masalah yang baik haruslah masalah yang menarik untuk diteliti dan
dibahas. Penting bagi peneliti untuk benar-benar tertarik pada rumusan masalah
yang ingin dijawab, sehingga peneliti dapat tetap termotivasi selama seluruh proses
penelitian.
19. EXPLORATORY
Pertanyaan penelitian eksploratory:
โข Tidak banyak diketahui tentang situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi
yang tersedia tentang bagaimana masalah serupa atau masalah penelitian telah
diselesaikan di masa lalu.
โข Sering mengandalkan pendekatan kualitatif untuk pengumpulan data seperti
diskusi informal, wawancara, studi kasus.
โข Penelitian eksplorasi bersifat flesksibel
20. DESCRIPTIVE
Pertanyaan penelitian deskriptif:
โข Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang menggambarkan topik yang
diminati
โข Memungkinkan peneliti mendeskripsikan karakteristik variabel yang diminati
dalam suatu situasi.
22. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal penelitian yang disusun oleh peneliti merupakan hasil dari usaha yang
terencana, terorganisir, teliti, dan pada dasarnya meliputi:
1. Judul penelitian
2. Latar belakang penelitian
3. Rumusan masalah:
a. Tujuan penelitian
b. Pertanyaan penelitian
4. Ruang lingkup penelitian
5. Relevansi penelitian
23. PROPOSAL PENELITIAN
6. Desain penelitian, memberikan rincian mengenai:
a. Jenis penelitian (eksploratif, deskriptif, dan/atau kausal)
b. Metode pengumpulan data
c. Desain pengambilan sampel
d. Analisis data
7. Kerangka waktu penelitian
8. Anggaran
9. Daftar Pustaka yang dipilih
24. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal yang terdiri dari hal-hal tersebut diberikan kepada manajer yang mungkin
untuk meminta klarifikasi mengenai poin tertentu, ada yang bagian dimodifikasi
atau sudah dapat diterima seutuhnya.
25. MASALAH ETIS PADA TAHAP AWAL
PENYIDIKAN
โข Jika peneliti memutuskan untuk menjalankan proyeknya, setiap karyawan harus
diberitahu soal studi yang direncanakan, terutama mereka yang akan
diwawancarai untuk pengumpulan data awal melalui wawancara terstruktur dan
tidak terstruktur. Tetapi mereka tidak perlu diberi penjelasan mengenai alas an
mengapa studi perlu dilakukan karena hal ini akan mempengaruhi respon
โข Jika karyawan menyanggupi , maka tanggapan / respon mereka sebaiknya
dirahasiakan
โข Jika karyawan tidak menyanggupi, maka tidak boleh dimaksa
27. SURVEI LITERATUR
โข Merupakan langkah penting dalam mendefinisikan masalah penelitian
โข Dilakukan dengan mendokumentasi tinjauan menyeluruh terhadap karya
publikasi dan non publikasi, untuk memastikan bahwa tidak ada variabel penting
di penelitian sebelumnya yang ditemukan berulang kali dalam mendefinisikan
masalah yang sama.
28. Dari survei literatur dapat dipastikan bahwa:
Variabel penting tidak terlewatkan dalam suatu studi
Gagasan yang lebih jelas
Pernyataan masalah dapat dibuat dengan tepat dan jelas
Temuan dari penelitian ini dapat diuji dan dapat dikaji kembali
Peneliti tidak mengalami resiko yang memboroskan usaha dengan mencoba
menemukan kembali sesuatu yang sudah diketahui
Masalah yang diselidiki diterima oleh komunitas ilmiah sebagai relevan dan signifikan
29. PROSES TINJAUAN LITERATUR
Langkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai
bahan publikasi dan nonpublikasi yang relevan. Kualitas suatu survei literatur
terletak dari sumber data yang dibaca dan diseleksi penulis.
Buku Teks Tesis
Jurnal
Catatan
Konferensi
Manuskrip
non-publikasi
Laporan-
laporan
Surat Kabar Internet
30. MENCARI LITERATUR
Langkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian
diperpustakaan maupun aksesnya ke sumber online.
Sumber-sumber elektronik yang kebanyakan dimiliki perpustakaan, yaitu :
Jurnal
elektronik
Basis data
teks lengkap
Basis data
bibliografi
Basis data
abstrak
31. EVALUASI LITERATUR
Langkah ketiga mengevaluai buku atau jurnal yang relevan.
Beberapa kriteria untuk mengukur isi suatu artikel atau buku adalah:
relevansi masalah yang sedang dikaji dengan artikel atau buku
tingkat perlunya pengutipan
tahun publikasi buku atau artikel
kualitas umum dari artikel atau buku
32. MENDOKUMENTASIKAN TINJAUAN LITERATUR
Langkah keempat adalah menulis tinjauan literatur.
Dari survei literatur yang dilakukan dapat didokumentasikan oleh peneliti untuk
meyakinkan pembaca bahwa peneliti paham dan menguasai pokok permasalahan
dan telah melakukan tugasnya dengan benar sesuai yang diperlukan untuk
mengadakan penelitian, serta kerangka teoritis akan disusun diatas penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dan akan semakin memperkuat fondasi dari
pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
33. ISU ETIKA TERKAIT LITERATURE REVIEW
โข Dengan sengaja salah
menyajikan hasil kerja dari
pengarang lain, yaitu sudut
pandang, ide-ide, model,
kesimpulan temuan, interpretasi,
dan seterusnya.
โข Plagiarisme โ penggunaan kata-
kata pemikiran orang lain,
argumen, atau ide seolah milik
mereka sendiri
Sumber tidak disebutkan
The Ghost Writer
The Photocopy
The Potluck Paper
The Poor Disguise
The Labor of Laziness
The Self Stealer
Sources cited
(but still plagiarized)
The Forgotten Footnote
The Misinformer
The Too-Perfect Paraphrase
The Resourcesful Citer
The Perfect Crime
34. LITERATURE REVIEW :
PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP POSTTRAUMATIC STRESS
DISORDER AKHIBAT KEKERASAN PADA ANAK
Maria Susila Sumartiningsih, Yehezkiel E. Prasetyo
โข Metode kajian literatur dilakukan terhadap tujuh artikel yang diperoleh dari database e-resources
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu EBSCO 8 artikel, PubMEd 11 artikel, dan Springer
Link 494 artikel.
โข Keterjagaan kualitas literature review maka penulis merujuk pertimbangan etik dari Wager & Wiffen
(2011), yaitu avoiding duplication publication (menghindari publikasi duplikasi), avoiding plagiarism
(menghindari plagiarisme), transparency (transparansi), dan ensuring accurary (memastikan
keakuratan).
โข Tahapan yang ditempuh pada analisa Simplified approach meliputi meringkas setiap literatur critical
appraisal/telaah kritis dilakukan secara bersamaan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan
literatur serta untuk melihat hubungan antara satu literatur dengan literatur lain
35. โข Critical appraisal/telaah kritis menggunakan JBI Critical
Appraisal for Experimental Studies yang masuk dalam
kriteria inklusi berjumlah tujuh artikel.
37. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN
HIPOTESIS
โข Kebutuhan akan kerangka teoritis.
โข Variabel.
โข Bagaimana teori dihasilkan.
โข Pengembangan hipotesis.
โข Implikasi manajerial.
38. KEBUTUHAN AKAN KERANGKA TEORITIS
โข Definisi dan Kebutuhan atas theroretical framework.
Kerangka teoritis merupakan keyakinan Anda tentang bagaimana
fenomena tertentu (atau variabel atau konsep) yang terkait satu sama lain (model)
dan penjelasan mengapa Anda percaya bahwa variabel ini terkait satu sama lain
(teori).
โข Proses membangun sebuah theroretical framework.
a. Memperkenalkan definisi dari konsep atau variabel dalam model Anda.
b. Mengembangkan model konseptual yang menyediakan representasi deskriptif teori
murni.
c. Datang dengan sebuah teori yang memberikan dan penjelasan untuk hubungan
antara variabel dalam model tersebut.
39. VARIABEL
โข Variabel adalah sesuatu yang dapat mengambil nilai-nilai yang berbeda yang
bervariasi. Nilai- nilai dapat berbeda pada berbagai waktu untuk objek atau
orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda atau
orang. Empat tipe variabel:
๏ Dependent variable.
๏ Independent variable.
๏ Moderating variable.
๏ Mediating variable.
40. BAGAIMANA TEORI DIHASILKAN
Kerangka teoritis yang baik mengidentifikasi dan mendefinisikan variabel
penting dalam situasi yang relevan dengan masalah dan kemudian
menggambarkan dan menjelaskan keterkaitan antara variabel-variabel ini.
Ada tiga fitur dasar yang harus dimasukkan dalam kerangka teoritis:
โข Variabel dianggap relevan dengan penelitian ini harus didefinisikan secara jelas.
โข Sebuah model konseptual yang menggambarkan hubungan antara variabel-
variabel dalam model harus diberikan.
โข Harus ada penjelasan tentang mengapa kita mengharapkan hubungan ini ada.
41. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
โข Definisi hipotesis: format.
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai hubungan logis yang diduga terjadi antara dua atau lebih
variabel dinyatakan dalam bentuk laporan diuji.
Formatnya Adalah Pernyataan Jika - Maka
โข Hipotesis terarah dan tidak terarah.
Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok,
istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan sejenisnya yang digunakan, maka ini adalah
hipotesis direksional karena hubungan direksi antara variabel dalam ditunjukkan. Hipotesis nondirectional
adalah mereka yang tidak mendalilkan hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi arah
dari hubungan atau perbedaan.
โข Hipotesis nol dan alternatif.
๏ Hipotesis hubungan (relational Hypothesis), merupakan pernyataan tentang hubungan dua buah
variabel.
๏ Hipotesis nol merupakan dugaaan yang menyatakan dua buah variabel adalah jelas dan tidak
terdapat perbedaan diantaranya.
๏ Hipotesis alternatif, adalah hipotesis yang dicoba untuk diterima (accepted) atau didukung
(supported).
42. Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis:
1. Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.
2. Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan data, parametrik atau nonparametrik.
3. Menentukan tingkat signifikasi yang diinginkan.
4. Memastikan jika hasil dari analisis computer menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi terpenuhi.
Kriteria Hipotesis yang baik:
1. Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil hasil
penelitian sebelumnya.
2. Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.
3. Hipotesis dapat diuji
4. Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya.
43. IMPLIKASI MANAJERIAL
Pengetahuan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa kerangka teoritis
dibangun dan hipotesis disusun memampukan manajer untuk menjadi hakim
yang cerdas terhadap laporan penelitian yang diberikan oleh konsultan. Demikian
pula, pengetahuan mengenai arti signifikan, dan mengapa sebuah hipotesis yang
diajukan diterima atau ditolak, membantu manajer untuk bertahan, atau berhenti
dari dugaannya yang, walaupun masuk akal, tidak terbukti. Jika pengetahuan
semacam tersebut tidak dimiliki, banyak temuan penelitian tidak akan terlalu
berguna bagi manajer dan pengambilan keputusan akan memunculkan
kebingunan.
44. โANALISIS KEBERHASILAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MENGGUNAKAN
MODEL DELONE AND MCLEAN TINGKAT INDIVIDUALโ
MOCHAMAD RIZKY ILMAWAN A, VERA PUJANI A
โข KEBUTUHAN AKAN KERANGKA TEORITIS
Pengukuran keberhasilan atau efektivitas Sistem Informasi (SI) sangat penting untuk menilai dan
keefektifan tindakan manajemen Information System dan investasi Information System. Analisis
keberhasilan SI dilakukan dengan DeLone dan McLeanโs sistem informasi sukses model yang memiliki
enam dimensi dalam kerangka kerjanya.
โข VARIABEL
Information quality (kualitas informasi), system quality (kualitas sistem), service quality (kualitas
layanan), extended use (pengembangan penggunaan), user satisfactory (kepuasan user), dan individual
benefit (manfaat individu).
โข BAGAIMANA TEORI DIHASILKAN
DeLone and McLean Information System (IS) Success Model merupakan sebuah framework
dan model untuk mengukur variable bebas yang komplek dalam penelitian Sistem Informasi
(SI)