Dokumen tersebut membahas tentang pengakuan ilmu psikologi terhadap agama pada abad ke-19 melalui karya William James. William James menolak pandangan bahwa agama hanya proyeksi ketakutan atau kelainan jasmani, tetapi melihatnya dari pengalaman dan perilaku keagamaan seseorang. Dokumen ini juga membahas tentang pengaruh pengalaman keagamaan terhadap perilaku, ciri-ciri orang genius keagamaan, sikap beragama
2. 1. Psi. agama diakui abad 19 : ketika William
James menerbitkan buku “The Varieties of
Religious Experience”
2. William James :
Menolak pandangan materielisme medis yang
melihat agama hanya sekedar proyeksi
ketakutan masa kanak-kanak, dan kelainan
kelenjar dll.
Menolak melihat agama dari asal
usulnya,sebaliknya ia melihat agama dari
buahnya sebagaimana tampak dalam perilaku.
Agama bukan sebagai “dull habit” tetapi “dull
acut fever”
Studi psikologi agama : Religious experience
and behavior.
5. Melahirkan orang-orang genius dalam kacamata
agama.
Ciri-ciri :
a. Seringkali ,menunjukkan ketidakstabilan mental.
b. Seringkali menjadi sasaran kejadian aneh.
c. Memiliki keunggulan emosi.
d. Sering mengalami pertentangan batin dan dirundung
kesedihan.
e. Harus bertanggungjawab atas obsesi serta gagasan
tertentu.
f. Sering kerasukan, mendengar bisikan-bisikan,
mendapat wahyu dan menjumpai hal-hal aneh.
Ciri-ciri di atas akan meningkatkan otoritas dan
pengaruh keagamaannya
6. Sikap beragama sebagai kepercayaan akan
adanya ketertiban yang tak terlihat
mempengaruhi kehidupan individual.
Sikap itu merupakan energi spiritual yang
menggerakkan “karya spiritual”,
meluaskan kepribadian, memperbaruhi
daya hidup, memberi makna dan
kemuliaan baru pada hal-hal yang biasa
dalam kehidupan, tentram dan damai.
7. Dunia nyata merupakan bagian dari semesta yang
lebih spiritual dengan signifikansi utama.
Penyatuan atau hubungan harmonis dengan
semesta tingkat tinggi merupakan tujuan akhir
kita yang sesungguhnya.
Doa atau komunikasi batin dengan sang spirit,
merupakan proses agar suatu pekerjaan benar-
benar teerselesaikan sehingga energi spiritual
mengalir dan menghasilkan pengaruh baik
bersifat psikologis maupun materi di dalam
fenomena.
8. Semangat baru yang muncul bagaikan berkah
dan berbentuk pesona atau daya tarik
terhadap kesungguhan dan heroisme.
Jaminan keamanan dan suasana damai dan
rasa kasih sayang yang besar dalam hubungan
dengan orang lain.
9. Primery Religious Behavior : Pengalaman
batin yang asli dalam usaha individu untuk
mencapai hubungan harmonis dengan
sesuatu yang dianggapnya sebagai Tuhan.
Secondary Religious Behavior:Agama
merupakan kebiasaan dan kewajiban.
Tertiery Religious Behavior : menjalankan
agama sebagai rutinitas dan hasil dari
otoritas orang lain.
Tertiry Religius behavior bisa berkembang
menjadi primery maupun secondary
religious behavior