SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Alat Gerak Pada
Manusia
By
Andrea Budianto
Billy Tifen
Gregorius Edo
Velia Valentina S.
Michael Anharlintama
Tulang
Jenis-jenis Tulang
• Berdasarkan bahan penyusunnya
1. Tulang rawan
2. Tulang keras
• Berdasarkan bentuknya
1. Tulang pipa
2. Tulang pipih
3. Tulang pendek
4. Tulang tak berbentuk
5. Tulang sesamoid
Tulang Rawan
• Penyusun tulang rawan adalah sel-sel tulang rawan (kondrosit). Setiap
kondrosit terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna dikelilingi oleh
matriks tulang rawan berupa serabut elastin, serabut fibrosa, dan serabut
kolagen.
• Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastin, dan tulang rawan fibrosa.
Tulang Keras
• Penyusun tulang keras adalah sel-sel tulang keras (osteosit). Osteosit terletak di
dalam lakuna. Di antara osteosit-osteosit terdapat kanalikuli, yaitu saluran untuk
menyuplai makanan. Osteosit dibentuk oleh sel-sel osteoklas.
• Permukaan luar tulang keras dibungkus oleh membran (periosteum). Periosteum
berfungsi untuk melindungi tulang keras dan menyediakan tempat pelekatan bagi
tendon dan ligamen.
• Tulang keras berfungsi sebagai penyusun rangka tubuh.
• Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang padat / tulang
kompak dan tulang spons.
Tulang Pipa
• Berbentuk seperti pipa, yaitu bulat, panjang, dan berongga. Rongga berisi
sumsum kuning dan sumsum merah.
• Fungsi utama sebagai pengungkit dan penyokong, serta untuk gerak.
Tulang Pipih
• Berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang padat yang dipisahkan
oleh tulang spons. Rongga berisi sumsum merah.
• Fungsi utama ssebagai pelindung organ-organ penting, seperti otak, jantung,
paru-paru, dan kantong kemih. Beberapa jenis tulang pipih, seperti tulang
belikat dan tulang panggul untuk pelekatan otot.
Tulang Pendek
• Berbentuk pendek, bulat, dan menyerupai kubus. Bagian luar dibentuk oleh
lapisan tipis tulang padat dan bagian dalam dibentuk oleh tulang spons.
Rongga berisi sumsum merah.
• Fungsinya untuk menyerap goncangan yang keras dan terdapat pada
persendian yang kompleks, seperti pada persendian lutut dan mata kaki. Serta
berfungsi sebagai penyerap jika terjadi suatu tekanan.
Tulang Tak Berbentuk
• Bentuk sulit dideskripsikan.
• Fungsinya sebagai pelindung, penyokong, dan tempat pelekatan otot.
Tulang Sesamoid
• Berbentuk seperti biji wijen.
• Biasanya terbenam dalam tendon
Pembentukan dan Pertumbuhan Tulang
• Sebagian besar tulang terbentuk melalui osifikasi, yaitu proses perubahan
kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentuk tulang yang disebut
osteoblas. Osteoblas adalah sel-sel yang aktif membelah, sedangkan osteosit
adalah sel-sel tulang yang sudah berhenti membelah.
• Tulang tengkorak dam klavikula tidak terbentuk dari osifikasi kartilago.
• Tulang mulai tumbuh pada janin yang berada dalam kandungan dan terus
tumbuh hingga seseorang mencapai umur 25 tahun.
Susunan Rangka
Tubuh orang dewasa terdiri atas 206 tulang dan dapat dibagi menjadi 2
kelompok utama:
1. Rangka aksial (tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh)
2. Rangka apendikuler (tulang-tulang anggota tubuh yang berfungsi untuk
menggerakkan tubuh)
Rangka Aksial
• Tersusun membujur sepanjang tulang belakang
• Tersusun atas sekitar 80 buah tulang
• Tulang tengkorak:
• Tersusun atas 28 tulang yang berfungsi untuk melindungi otak dan orgab-organ indra, serta
memberi bentuk pada wajah.
• Tulang wajah:
• Tersusun atas 14 tulang. Membentuk bagian rongga mata dan rongga hidung, serta memberi
tempat perlekatan yang kuat bagi gigi dan otot.
• Ruas-ruas tulang belakang:
• Terdiri atas 33 tulang tak beraturan yang terpisah-pisah. Ke-33 tulang tersebut
adalah 7 tulang leher (serviks), 12 tulang punggung (toraks), 5 tulang pinggang
(lumbar), 5 tulang kelangkang (sakrum), dan 4 tulang ekor (toksi). Berfungsi untuk
melindungi sumsum tulang belakang dan penegak kepala.
• Tulang rusuk:
• Tersusun atas 12 pasang tulang (7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2
pasang rusuk melayang) yang menempel pada tulang dada (sternum) dan ruas-ruas
tulang belakang, membentuk semacam kurungan untuk melindungi jantung dan
paru-paru. Tulang dada tersusun atas hulu tulang, badan tulanng, dan taju pedang.
Rangka Apendikuler
• Tersusun atas 126 buah tulang
• Tulang lengan:
• Dibagi mendaji tulang lengan atas (humerus) yang berhubungan dengan dua tulang lengan bawah, yaitu
pengumpil (radius) dan hasta (ulna). Radius dan ulna berhubungan dengan 8 ruas tulang pergelangan
tangan (karpus), 5 ruas tulang telapak tangan (metakarpus), dan 14 ruas tulang jari (falang).
• Tulang kaki:
• Bagian utama kaki terbagi atas 3 bagian, yaitu tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis
(fibula). Femur berhubungan dengan tibia dan fibula melalui tempurung lutut (patela). Tibia dan fibula
berhubungan dengan 7 ruas tulang pergelangan kaki (tarus), 5 ruas tulang telapak kaki (metatarsus),
dan 14 ruas tulang jari (falang). Tulang pergelangan kaki yang terbesar adalah tulang tumit (kalkaneus).
• Tulang bahu (pektoral):
• Terletak di pangkal humerus terdiri atas dua tulang selangka (klavikula) dan dia
tulang belikat (skapula). Di klavikula, tulang apendikuler berhubungan dengan
tulang aksial, yaitu sternum.
• Tulang panggul (pelvis):
• Tersusun atas 5 tulang, yaitu ilium, pubis, iskium, sakrum, dan koksi yang menyatu.
Berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam yang lunak seperti usus atau uterus
pada perempuan. Rongga pelvis perempuan lebih dangkal dan beruang
dibandingkan rongga pelvis laki-laki.
Persendian Tulang
Sinartrosis
• Persendian ini merupaka hubungan antartulang yang direkatkan oleh jaringan
ikat(fibrosa : sinartrosis sinfibrosis) atau kartilago hialin(sinartrosis
sinkondrosis)
• Persendian ini juga dapat disebut sebagai sendi mati karena tidak dapat terjadi
pergerakan antartulang
Amfiartrosis
• Persendian yang merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan
dengan kartilago hialin
• Hubungan antartulang ini masih memungkinkan adanya gerakan walaupun
terbatas contohnya hubungan antar tulang rusuk
Diartrosis
• Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang
dikarenakan adanya sistem tertentu pada hubungan antartulang ini
• Macam-macam sendi diartrosis beserta gerakannya :
• Sendi Luncur  Gerakan rotasi pada bidang datar
• Sendi Putar  Gerakan rotasi memutar
• Sendi Pelana  Gerakan rotasi tapi terbatas hanya maju mundur atau kanan kiri
• Sendi Engsel  Gerakan satu arah seperti siku-siku tangan
• Sendi Kondiloid  Gerakan menggeser atau meluncur terbatas
• Sendi Peluru  Gerakan ke segala arah
Macam-macam Gerak
• Gerak sinergis
• Gerak antagonis
Gerak Sinergis
Terjadi apabila otot-otot pendukungnya berkontraksi secara bersamaan dan
berelaksasi pun secara bersamaan.
• Gerak yang dihasilkan oleh otot-otot punggung
• Gerak otot antartulang rusuk ketika menarik napas
• Gerak otot pronator yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup
Gerak Antagonis
Terjadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling berlawanan (satu otot
berkontraksi dan otot pasangannya berelaksasi). Otot-otot antagonis itu
melekat pada tulang yang sama.
• Gerak lurus dan menekuknya siku atau lutut
• Gerak abduksi-adduksi (menjauhi-mendekati)
• Ferak depresi-elevasi (menurunkan-mengangkat)
Otot
Struktur otot
• Tersusun atas berkas- berkas otot. Berkas otot tersusun atas banyak sekali serabut otot.
Setiap serabut otot memiliki protein yang disebut miofibril. Tiap miofibril memiliki unit
kecil yang di sebut sarkomer. Sarkomer terdiri atas filamen aktin yang tipis dan filamen
miosin yang tebal. Tiap filamen ini berfungsi dalam kontraksi otot.
• Filamen miosin hanya terdapat pada pita A ynag gelap. Pita I yang terang terdapat pada
filamen aktin yang terbentang hingga pita A. Pada pita A terdapat garis terang yang disebut
zona H dan garis gelap yang disebut zona Z.
• Otot ada yang berwarna dan ada yang berwarna relatif putih.perbedaan warna ini disebabkan
karena adanya pigmen mioglobin. Yang berwarna merah mengandung mioglobin lebih
banyak. Fungsi mioglobin untuk mengikat oksigen yang diperlukan dalam respirasi sel otot.
Mekanisme kerja otot
• Otot berkontraksi dengan cara filamen miosin bergeser diantara filamen
aktin sehingga filamen aktin saling tumpang tindih dengan filamen miosin.
Hal ini dikarenakan semua sarkomer di dalam miofibril memendek sehingga
miofibril ikut memendek.
• Otot rangka akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari jaringan saraf.
Bagian otot bersambungan langsung dengan sel-sel saraf disebut sambungan
neuromuskuler.d
• Untuk berkontraksi otot memerlukan senyawa ATP. ATP menempel pada
filamen miosin untuk menyediakan energi yang dilakukan untuk menarik
filamen aktin.
Macam - macam otot
• Berdasarkan sel penyusunnya
• Berdasarkan macam gerak yang ditimbulkan
Berdasarkan Sel Penyusunnya
• Otot polos: tidak memiliki garis – garis melintang. Tidak menempel pada
tulang dan dijumpai pada organ dalam kecuali jantung.
• Otot jantung: hanya terdapat pada jantung. Mirip dengan oto lurik tapi
memiliki banyak cabang dan saling berhubungan satu dan yang lainnya.
Berinti sel satu atau dua yang terdapat di bagian tengah sarkoplasmanya.
• Otot lurik: letaknya melekat pada rangka. Perlekatan otot pada tulang disebut
origo dan insero. Origo merupakan ujung oto yang melekat pada tulang yang
tidak bergerak pada saat berkontraksi. Insero merupakan ujung otot yang
bergerak ketika otot berkontraksi.
Berdasarkan Macam Gerak yang Ditimbulkan
• Otot fleksor: otot yang menyebabkan menekuknya bagian tubuh.
• Otot ekstensor: otot yang menyebabkan melurusnya bagian tubuh.
• Otot adduktor: otot yang menyebabkan gerak mendekati sumbu tubuh.
• Otot abduktor: otot yang menyebabkan gerak menjahui sumbu tubuh.
• Otot Rotator: otot yang menyebabkan gerak memutar.
• Otot supinator: otot yang menyebabkan gerak telapak tangan membuka.
• Otot pronator: otot yang menyebabkan gerak talapak tangan melungkup.
• Otot depresor: otot yang menyebabkan depresi. Contoh gerakan menurun pada rahang bawah.
• Otot elevator: otot yang menyebabkan gerak elevasi. Contoh gerakan naik pada rahang bawah
Kelainan Pada Alat
Gerak
Tulang
• Faktor Nutrisi
• Gangguan Fisik
• Penyakit
• Kebiasaan
Faktor Nutrisi
a.Rakitis : kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan tulag yang tidak
wajar pada anak – anak karena kekurangan vitamin D dan kalsium, atau
kekurangan sinar ultraviolet sewaktu proses pembetukan tulang.
b.Osteoporosis : keadaan tulang menjadi rapuh atau keropos akibat kekurangan
kalsium, umumnya terjadi pada perempuan tua atau perempuan hamil.
Gangguan Fisik
a. Fraktur : keadaan patah pada tulang.
b. Fisura : kerekatan pada tulang akibat benturan yang keras.
c. Dislokasi : peregangan atau pergesaran persendian pada patah tulang.
Penyakit
a. Polio : radang pada substansi kelabu sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus polio
b. Ankilosis : bergabungnya tulang – tulang atau bagian lain yang keras dan membentuk satu tulang atau
bagian yang keras sehingga persendian sulit digerakkan
c. Osteoartritis / pengapuran sendi : gangguan persedian yang ditandai dengan adanya nyeri dan kekakuan
sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis disebabkan beberapa faktor. Selain faktor
usia, osteoartritis juga disebabkan karena kondisi lain seperti kegemukan, cedera, abnormalitas pada saat
dilahirkan, penyakit diabetes dan gout, serta penyakit hormon lainnya.
d. Artitris rheumatoid : jenis peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh,
seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut. Kesimetrian ini membantu membedakan rheumatoid arthritis
dari jenis arthritis yang lain. Selain mempengaruhi sendi, rheumatoid arthritis sesekali dapat mempengaruhi
kulit, mata, paru-paru, jantung, darah, atau saraf.
Kebiasaan
a.Kifosis : kelainan karena ruas – ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung ke belakang.
b.Skoliosis : kelainan karena ruas – ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung ke depan.
c.Lordosis : kelainan karena ruas - ruas tulang belakang tertarik atau
melengkung ke kanan atau kiri.
Otot
• Penyakit
• Kebiasaan
Penyakit
a.Tetanus : otot yang berkontraksi terus – menerus yang disebabkan oelh
b.Atrofi otot : penyusutan atau pengecilan otot yang disebabkan oleh serangan
virus polio
Kebiasaan
a.Supertrofi : membesarnya otot karena terlalu sering dilatih
b.Atrofi : mengecilnya atau menyusutnya otot karena tidak pernah dipakai
untuk beraktivitas
c.Kram : mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang kurang tepat
d.Otot robek : robekanya serabut otot yang mengakibatkan rasa nyeri dan
pendarahan yang disebabkan oleh gerakan tiba – tiba ketika berolahraga

More Related Content

What's hot

Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaArif Hakim
 
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOT
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOTBIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOT
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOTRini Ayu Agustin
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBudi Setyawansby
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasifayu larissa
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)stikesby kebidanan
 
Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Nurul Wulandari
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewanedmundtanjaya
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13lore_rel_ka
 
Bab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem GerakBab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem Gerakjesika01
 

What's hot (20)

Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOT
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOTBIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOT
BIOLOGI KELAS XI BAB SISTEM GERAK OTOT
 
Persendian pada manusia
Persendian pada manusiaPersendian pada manusia
Persendian pada manusia
 
Power Point Gerak
Power Point GerakPower Point Gerak
Power Point Gerak
 
Bab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusiaBab 2 sistem gerak pada manusia
Bab 2 sistem gerak pada manusia
 
Alat gerak pasif
Alat gerak pasifAlat gerak pasif
Alat gerak pasif
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
Sistem muskuloskeletal (jenuarista, wafa)
 
Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)Sistem gerak pada manusia (presentation)
Sistem gerak pada manusia (presentation)
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan HewanSistem Rangka Manusia dan Hewan
Sistem Rangka Manusia dan Hewan
 
Rangka
RangkaRangka
Rangka
 
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k132. rangka otot & pesawat sederhana k13
2. rangka otot & pesawat sederhana k13
 
Sistem Rangka
Sistem RangkaSistem Rangka
Sistem Rangka
 
Bab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem GerakBab 4 Sistem Gerak
Bab 4 Sistem Gerak
 
Sistem rangka
Sistem rangkaSistem rangka
Sistem rangka
 

Similar to Gerak Manusia

Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptxSistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptxRestu48
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaAli Mustofa
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxHaifaAzizzah
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxSistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxachmadfatoni24
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada ManusiaAlfie Kesturi
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfmuhammadrabbanidirga
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIEltari
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxMarioTomy1
 

Similar to Gerak Manusia (20)

Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptxSistem MUSKULOSKELETAL.pptx
Sistem MUSKULOSKELETAL.pptx
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Sistem Gerak.ppt
Sistem Gerak.pptSistem Gerak.ppt
Sistem Gerak.ppt
 
Sistem gerak manusia
Sistem gerak manusiaSistem gerak manusia
Sistem gerak manusia
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptxSISTEM GERAK MANUSIA.pptx
SISTEM GERAK MANUSIA.pptx
 
Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2Sistem muskuloskeletal 2
Sistem muskuloskeletal 2
 
Muskulo Skeletal
Muskulo SkeletalMuskulo Skeletal
Muskulo Skeletal
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptxSistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
Sistem Gerak SMA Kelas 11 Semester 1.pptx
 
8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia8 2. Gerak pada Manusia
8 2. Gerak pada Manusia
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XIAlat gerak pasif Biologi kelas XI
Alat gerak pasif Biologi kelas XI
 
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptxBAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx
 
15.hariyanto. pptx
15.hariyanto. pptx15.hariyanto. pptx
15.hariyanto. pptx
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 

Recently uploaded

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Gerak Manusia

  • 1. Alat Gerak Pada Manusia By Andrea Budianto Billy Tifen Gregorius Edo Velia Valentina S. Michael Anharlintama
  • 3. Jenis-jenis Tulang • Berdasarkan bahan penyusunnya 1. Tulang rawan 2. Tulang keras • Berdasarkan bentuknya 1. Tulang pipa 2. Tulang pipih 3. Tulang pendek 4. Tulang tak berbentuk 5. Tulang sesamoid
  • 4. Tulang Rawan • Penyusun tulang rawan adalah sel-sel tulang rawan (kondrosit). Setiap kondrosit terletak di dalam rongga kecil (lakuna). Lakuna dikelilingi oleh matriks tulang rawan berupa serabut elastin, serabut fibrosa, dan serabut kolagen. • Berdasarkan kandungan matriksnya, tulang rawan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastin, dan tulang rawan fibrosa.
  • 5. Tulang Keras • Penyusun tulang keras adalah sel-sel tulang keras (osteosit). Osteosit terletak di dalam lakuna. Di antara osteosit-osteosit terdapat kanalikuli, yaitu saluran untuk menyuplai makanan. Osteosit dibentuk oleh sel-sel osteoklas. • Permukaan luar tulang keras dibungkus oleh membran (periosteum). Periosteum berfungsi untuk melindungi tulang keras dan menyediakan tempat pelekatan bagi tendon dan ligamen. • Tulang keras berfungsi sebagai penyusun rangka tubuh. • Berdasarkan strukturnya, tulang keras dibedakan menjadi tulang padat / tulang kompak dan tulang spons.
  • 6. Tulang Pipa • Berbentuk seperti pipa, yaitu bulat, panjang, dan berongga. Rongga berisi sumsum kuning dan sumsum merah. • Fungsi utama sebagai pengungkit dan penyokong, serta untuk gerak.
  • 7. Tulang Pipih • Berbentuk pipih dan tersusun atas dua lapis tulang padat yang dipisahkan oleh tulang spons. Rongga berisi sumsum merah. • Fungsi utama ssebagai pelindung organ-organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, dan kantong kemih. Beberapa jenis tulang pipih, seperti tulang belikat dan tulang panggul untuk pelekatan otot.
  • 8. Tulang Pendek • Berbentuk pendek, bulat, dan menyerupai kubus. Bagian luar dibentuk oleh lapisan tipis tulang padat dan bagian dalam dibentuk oleh tulang spons. Rongga berisi sumsum merah. • Fungsinya untuk menyerap goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks, seperti pada persendian lutut dan mata kaki. Serta berfungsi sebagai penyerap jika terjadi suatu tekanan.
  • 9. Tulang Tak Berbentuk • Bentuk sulit dideskripsikan. • Fungsinya sebagai pelindung, penyokong, dan tempat pelekatan otot.
  • 10. Tulang Sesamoid • Berbentuk seperti biji wijen. • Biasanya terbenam dalam tendon
  • 11. Pembentukan dan Pertumbuhan Tulang • Sebagian besar tulang terbentuk melalui osifikasi, yaitu proses perubahan kartilago menjadi tulang keras melalui sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas. Osteoblas adalah sel-sel yang aktif membelah, sedangkan osteosit adalah sel-sel tulang yang sudah berhenti membelah. • Tulang tengkorak dam klavikula tidak terbentuk dari osifikasi kartilago. • Tulang mulai tumbuh pada janin yang berada dalam kandungan dan terus tumbuh hingga seseorang mencapai umur 25 tahun.
  • 12. Susunan Rangka Tubuh orang dewasa terdiri atas 206 tulang dan dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama: 1. Rangka aksial (tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh) 2. Rangka apendikuler (tulang-tulang anggota tubuh yang berfungsi untuk menggerakkan tubuh)
  • 13. Rangka Aksial • Tersusun membujur sepanjang tulang belakang • Tersusun atas sekitar 80 buah tulang • Tulang tengkorak: • Tersusun atas 28 tulang yang berfungsi untuk melindungi otak dan orgab-organ indra, serta memberi bentuk pada wajah. • Tulang wajah: • Tersusun atas 14 tulang. Membentuk bagian rongga mata dan rongga hidung, serta memberi tempat perlekatan yang kuat bagi gigi dan otot.
  • 14. • Ruas-ruas tulang belakang: • Terdiri atas 33 tulang tak beraturan yang terpisah-pisah. Ke-33 tulang tersebut adalah 7 tulang leher (serviks), 12 tulang punggung (toraks), 5 tulang pinggang (lumbar), 5 tulang kelangkang (sakrum), dan 4 tulang ekor (toksi). Berfungsi untuk melindungi sumsum tulang belakang dan penegak kepala. • Tulang rusuk: • Tersusun atas 12 pasang tulang (7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang) yang menempel pada tulang dada (sternum) dan ruas-ruas tulang belakang, membentuk semacam kurungan untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang dada tersusun atas hulu tulang, badan tulanng, dan taju pedang.
  • 15. Rangka Apendikuler • Tersusun atas 126 buah tulang • Tulang lengan: • Dibagi mendaji tulang lengan atas (humerus) yang berhubungan dengan dua tulang lengan bawah, yaitu pengumpil (radius) dan hasta (ulna). Radius dan ulna berhubungan dengan 8 ruas tulang pergelangan tangan (karpus), 5 ruas tulang telapak tangan (metakarpus), dan 14 ruas tulang jari (falang). • Tulang kaki: • Bagian utama kaki terbagi atas 3 bagian, yaitu tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis (fibula). Femur berhubungan dengan tibia dan fibula melalui tempurung lutut (patela). Tibia dan fibula berhubungan dengan 7 ruas tulang pergelangan kaki (tarus), 5 ruas tulang telapak kaki (metatarsus), dan 14 ruas tulang jari (falang). Tulang pergelangan kaki yang terbesar adalah tulang tumit (kalkaneus).
  • 16. • Tulang bahu (pektoral): • Terletak di pangkal humerus terdiri atas dua tulang selangka (klavikula) dan dia tulang belikat (skapula). Di klavikula, tulang apendikuler berhubungan dengan tulang aksial, yaitu sternum. • Tulang panggul (pelvis): • Tersusun atas 5 tulang, yaitu ilium, pubis, iskium, sakrum, dan koksi yang menyatu. Berfungsi untuk melindungi organ-organ dalam yang lunak seperti usus atau uterus pada perempuan. Rongga pelvis perempuan lebih dangkal dan beruang dibandingkan rongga pelvis laki-laki.
  • 18. Sinartrosis • Persendian ini merupaka hubungan antartulang yang direkatkan oleh jaringan ikat(fibrosa : sinartrosis sinfibrosis) atau kartilago hialin(sinartrosis sinkondrosis) • Persendian ini juga dapat disebut sebagai sendi mati karena tidak dapat terjadi pergerakan antartulang
  • 19. Amfiartrosis • Persendian yang merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan dengan kartilago hialin • Hubungan antartulang ini masih memungkinkan adanya gerakan walaupun terbatas contohnya hubungan antar tulang rusuk
  • 20. Diartrosis • Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang dikarenakan adanya sistem tertentu pada hubungan antartulang ini • Macam-macam sendi diartrosis beserta gerakannya : • Sendi Luncur  Gerakan rotasi pada bidang datar • Sendi Putar  Gerakan rotasi memutar • Sendi Pelana  Gerakan rotasi tapi terbatas hanya maju mundur atau kanan kiri • Sendi Engsel  Gerakan satu arah seperti siku-siku tangan • Sendi Kondiloid  Gerakan menggeser atau meluncur terbatas • Sendi Peluru  Gerakan ke segala arah
  • 21. Macam-macam Gerak • Gerak sinergis • Gerak antagonis
  • 22. Gerak Sinergis Terjadi apabila otot-otot pendukungnya berkontraksi secara bersamaan dan berelaksasi pun secara bersamaan. • Gerak yang dihasilkan oleh otot-otot punggung • Gerak otot antartulang rusuk ketika menarik napas • Gerak otot pronator yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup
  • 23. Gerak Antagonis Terjadi apabila otot-otot pendukungnya bekerja saling berlawanan (satu otot berkontraksi dan otot pasangannya berelaksasi). Otot-otot antagonis itu melekat pada tulang yang sama. • Gerak lurus dan menekuknya siku atau lutut • Gerak abduksi-adduksi (menjauhi-mendekati) • Ferak depresi-elevasi (menurunkan-mengangkat)
  • 24. Otot
  • 25. Struktur otot • Tersusun atas berkas- berkas otot. Berkas otot tersusun atas banyak sekali serabut otot. Setiap serabut otot memiliki protein yang disebut miofibril. Tiap miofibril memiliki unit kecil yang di sebut sarkomer. Sarkomer terdiri atas filamen aktin yang tipis dan filamen miosin yang tebal. Tiap filamen ini berfungsi dalam kontraksi otot. • Filamen miosin hanya terdapat pada pita A ynag gelap. Pita I yang terang terdapat pada filamen aktin yang terbentang hingga pita A. Pada pita A terdapat garis terang yang disebut zona H dan garis gelap yang disebut zona Z. • Otot ada yang berwarna dan ada yang berwarna relatif putih.perbedaan warna ini disebabkan karena adanya pigmen mioglobin. Yang berwarna merah mengandung mioglobin lebih banyak. Fungsi mioglobin untuk mengikat oksigen yang diperlukan dalam respirasi sel otot.
  • 26. Mekanisme kerja otot • Otot berkontraksi dengan cara filamen miosin bergeser diantara filamen aktin sehingga filamen aktin saling tumpang tindih dengan filamen miosin. Hal ini dikarenakan semua sarkomer di dalam miofibril memendek sehingga miofibril ikut memendek. • Otot rangka akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari jaringan saraf. Bagian otot bersambungan langsung dengan sel-sel saraf disebut sambungan neuromuskuler.d • Untuk berkontraksi otot memerlukan senyawa ATP. ATP menempel pada filamen miosin untuk menyediakan energi yang dilakukan untuk menarik filamen aktin.
  • 27. Macam - macam otot • Berdasarkan sel penyusunnya • Berdasarkan macam gerak yang ditimbulkan
  • 28. Berdasarkan Sel Penyusunnya • Otot polos: tidak memiliki garis – garis melintang. Tidak menempel pada tulang dan dijumpai pada organ dalam kecuali jantung. • Otot jantung: hanya terdapat pada jantung. Mirip dengan oto lurik tapi memiliki banyak cabang dan saling berhubungan satu dan yang lainnya. Berinti sel satu atau dua yang terdapat di bagian tengah sarkoplasmanya. • Otot lurik: letaknya melekat pada rangka. Perlekatan otot pada tulang disebut origo dan insero. Origo merupakan ujung oto yang melekat pada tulang yang tidak bergerak pada saat berkontraksi. Insero merupakan ujung otot yang bergerak ketika otot berkontraksi.
  • 29. Berdasarkan Macam Gerak yang Ditimbulkan • Otot fleksor: otot yang menyebabkan menekuknya bagian tubuh. • Otot ekstensor: otot yang menyebabkan melurusnya bagian tubuh. • Otot adduktor: otot yang menyebabkan gerak mendekati sumbu tubuh. • Otot abduktor: otot yang menyebabkan gerak menjahui sumbu tubuh. • Otot Rotator: otot yang menyebabkan gerak memutar. • Otot supinator: otot yang menyebabkan gerak telapak tangan membuka. • Otot pronator: otot yang menyebabkan gerak talapak tangan melungkup. • Otot depresor: otot yang menyebabkan depresi. Contoh gerakan menurun pada rahang bawah. • Otot elevator: otot yang menyebabkan gerak elevasi. Contoh gerakan naik pada rahang bawah
  • 31. Tulang • Faktor Nutrisi • Gangguan Fisik • Penyakit • Kebiasaan
  • 32. Faktor Nutrisi a.Rakitis : kelainan yang berhubungan dengan pertumbuhan tulag yang tidak wajar pada anak – anak karena kekurangan vitamin D dan kalsium, atau kekurangan sinar ultraviolet sewaktu proses pembetukan tulang. b.Osteoporosis : keadaan tulang menjadi rapuh atau keropos akibat kekurangan kalsium, umumnya terjadi pada perempuan tua atau perempuan hamil.
  • 33. Gangguan Fisik a. Fraktur : keadaan patah pada tulang. b. Fisura : kerekatan pada tulang akibat benturan yang keras. c. Dislokasi : peregangan atau pergesaran persendian pada patah tulang.
  • 34. Penyakit a. Polio : radang pada substansi kelabu sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh virus polio b. Ankilosis : bergabungnya tulang – tulang atau bagian lain yang keras dan membentuk satu tulang atau bagian yang keras sehingga persendian sulit digerakkan c. Osteoartritis / pengapuran sendi : gangguan persedian yang ditandai dengan adanya nyeri dan kekakuan sendi yang biasanya banyak terjadi pada usia lanjut. Osteoartritis disebabkan beberapa faktor. Selain faktor usia, osteoartritis juga disebabkan karena kondisi lain seperti kegemukan, cedera, abnormalitas pada saat dilahirkan, penyakit diabetes dan gout, serta penyakit hormon lainnya. d. Artitris rheumatoid : jenis peradangan sendi kronis yang biasanya terjadi pada sendi di kedua sisi tubuh, seperti tangan, pergelangan tangan, atau lutut. Kesimetrian ini membantu membedakan rheumatoid arthritis dari jenis arthritis yang lain. Selain mempengaruhi sendi, rheumatoid arthritis sesekali dapat mempengaruhi kulit, mata, paru-paru, jantung, darah, atau saraf.
  • 35. Kebiasaan a.Kifosis : kelainan karena ruas – ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke belakang. b.Skoliosis : kelainan karena ruas – ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke depan. c.Lordosis : kelainan karena ruas - ruas tulang belakang tertarik atau melengkung ke kanan atau kiri.
  • 37. Penyakit a.Tetanus : otot yang berkontraksi terus – menerus yang disebabkan oelh b.Atrofi otot : penyusutan atau pengecilan otot yang disebabkan oleh serangan virus polio
  • 38. Kebiasaan a.Supertrofi : membesarnya otot karena terlalu sering dilatih b.Atrofi : mengecilnya atau menyusutnya otot karena tidak pernah dipakai untuk beraktivitas c.Kram : mengejangnya otot karena digunakan pada saat yang kurang tepat d.Otot robek : robekanya serabut otot yang mengakibatkan rasa nyeri dan pendarahan yang disebabkan oleh gerakan tiba – tiba ketika berolahraga