Pertumbuhan makhluk hidup terjadi karena adanya proses pembelahan sel dan pertambahan jumlah sel. Terdapat tiga jenis pertumbuhan yaitu pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Pertumbuhan tumbuhan terjadi di meristem dan dipengaruhi oleh hormon dan lingkungan, sedangkan pertumbuhan hewan dan manusia terjadi di seluruh tubuh melalui proses embrionik dan pascaembrionik.
2. Definisi pertumbuhan
• Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa
yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembesaran
sel dan pertambahan jumlah sel akibat adanya proses pembelahan sel.
Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan
dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada
makhluk hidup yang bersangkutan. Contohnya adalah pertumbuhan pada
tumbuhan dapat di lihat dengan adanya perubahan tinggi batang,
menghitung jumlah daun, jumlah bunga, dll.
• Pertumbuhan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor dalam dan
luar. Faktor dalam (faktor internal) meliputi sifat genetik tersebut yang
diperoleh secara turun menurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor
luar (faktor eksternal) meliputi faktor lingkungan.
• Ada 3 jenis pertumbuhan pada makhluk hidup, yaitu pertumbuhan pada
tumbuhan, hewan dan manusia.
3. 1. Pertumbuhan pada tumbuhan
• Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang
terdapat pada ujung akar dan batang. Meristem akan mengalami
pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang akan bertambah
panjang dan besar. Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar
dan panjang sel-sel itu sendiri
• Pada batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung
batang yang disebut tunas terminal dan mengandung meristem apikal,
serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun, dan
bunga. Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah
besar. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk
jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah.
4. • Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus
membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama
akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas
pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
• Tahap-tahap pertumbuhan pada tumbuhan
1. Tahap Awal Pertumbuhan
• Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai
ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
• Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia.
• Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji
dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan
cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung
5. 2. Tahap Perkecambahan
• Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan
pertumbuhan plumula (calon batang).
• Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan,
oksigen, dan suhu.
• Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan
tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum
terbentuk.Contoh: perkecambahan kacang hijau.
6. b. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal
dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
3. PERTUMBUHAN PRIMER
a. Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas
meristem primer.
b. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang
terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan
masih berupa embrio.
7. c. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis,
bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya
belum berspesialisasi.
d. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk
mewujudkan pertumbuhan primer.
Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan sekunder. Contoh yang
sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat menumbuhkan
pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.
8. Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh
yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar
tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
letak jaringan meristem
4. PERTUMBUHAN SEKUNDER
Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan kambium yang bersifat
meristematik kembali. Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai
dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat
dan sel-selnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung
secara aktif, sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru.
9. Aktivitas kambium dipengaruhi oleh keadaan suatu iklim, sehingga sel-sel kayu yang
terbentuk pada musim penghujan berukuran besar, dan sel-sel yang terbentuk di musim
kemarau berukuran kecil-kecil. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dicotyledoneae
dan Gymnospermae. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem
sekunder,yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai
pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas, juga
merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis
Berperan membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem
sekunder ke arah luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet deret
menurut arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur. Bagian xilem lebih tebal dari pada bagian floem karena kegiatan kambium
ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis
Merupakan kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang
tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya,
pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas
tersebut, sel- sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal,
kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi.
10. PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif
tumbuh. Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan daerah yang paling ujung dan merupakan tempat
terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang
relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil
pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah
beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel
di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal dan
beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis,
korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan
parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan
floem).
11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
1. Faktor Genetik
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung
gen yang baik dan didukung lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan
pertumbuhan yang baik pula.
2. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu hormon. Hormon
tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal
dari bahasa Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan
disebut fitohormon. Fitohormon tersebut, adalah:
a. Auksin
b. Gibberelin
c. Sitokinin
d. Gas etilen
e. Asam absisat
f. Kalin
g. Asam traumalin
12. 3. Faktor Lingkungan (Eksternal)
a. Nutrisi
b. Air
c. Cahaya
d. Suhu
e. Kelembapan
f. Oksigen
13. 2. Pertumbuhan pada hewan
• Proses pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia terjadi di
seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi hanya pada
bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan sama halnya juga dengan manusia, dengan
diawali terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi
hingga hewan mencapai usia dewasa.
• Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian
tubuhnya. Biasanya pertumbuhan dan perkembangan ini diawali dari
proses fertilisasi. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk
manusia dapat dibedakan menjadi dua fase utama, yaitu pertumbuhan
dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan
pasca embrionik.
14. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Fase embrionik
2. Fase pascaembrionik.
Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir
atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai sejak lahir
atau menetas hingga hewan itu dewasa.
15. 1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi
pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap
morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
gambar fase embrionik
a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi
dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel,
delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga
puluh dua sel.
16. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun seperti buah anggur dan
disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk
rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase
blastula.
b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula
yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan
bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan
bagian dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang
menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut
gastrulasi.
c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ
tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi. Organ
yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
1. Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem
saraf, dan indra.
2. Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat
reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3. Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat
pernapasan.
17. 2. Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas.
Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara
bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama.
Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti
setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat
kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet.
3. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara
bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa.
Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Contoh hewan amfibi
yang mengalami metamorfosis adalah katak
19. • Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa
atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda.
Tahapan dalam metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut. telur →
larva pupa (kepompong) dewasa (imago) .
• Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga
yang baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga
dewasa (imago). Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki
sayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk
dewasa.
20. 2. Metagenesis
• Metagenesis adalah proses
pergiliran hidup yaitu antara fase
seksual dan aseksual. Hewan dan
tumbuhan yang mengalami
metagenesis akan mengalami dua
fase kehidupan, yaitu fase
kehidupan yang bereproduksi
secara seksual dan fase
kehidupan yang bereproduksi
secara aseksual.
21. 3. Pertumbuhan pada manusia
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia secara umum dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu masa pembuahan sampai lahir (masa dalam
kandungan ibu) dan masa setelah lahir. Pada masa lahir, manusia
mengalami tahap-tahap perkembangan yaitu masa anak-anak, remaja,
dewasa, dan manula.
1. Masa Pembuahan sampai Lahir
Kehamilan didahului dengan pembuahan (fertilisasi). Pembuahan terjadi
karena bertemunya ovum (sel kelamin betina atau sel telur) dengan
sperma (sel kelamin jantan). Pembuahan akan menghasilkan zigot.
Selanjutnya, zigot segera tumbuh dan memasuki rongga rahim. Setelah
empat hingga enam hari (akhir minggu pertama) setelah pembuahan,
zigot akan tumbuh membentuk embrio. Embrio akan melekat pada
dinding rahim (uterus). Embrio akan tumbuh terus di dalam rahim.
22. Setelah pembuahan, zigot memasuki rahim ibu dan tumbuh menjadi embrio
Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan.
Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan :
1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya
kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun
ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga
sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.
23. 2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya
sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah
berkembang bahkan jari-jari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka
tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga
sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat.
Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya
semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim.
Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar
50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan
sebutan bayi.
Di dalam rahim ibu, janin dilindungi oleh selaput-selaput dan cairan (air
ketuban). Selaput dan cairan ini berfungsi melindungi janin dari benturan
dan goncangan. Selama dalam kandungan, janin mendapatkan zat-zat
makanan dan oksigen dari darah ibu melalui plasenta atau ari-ari. Biasanya
bayi akan segera lahir setelah usia kandungan 266 hari atau 38 minggu
setelah pembuahan. Pada saat lahir, berat badan janin sekitar 3 sampai
3,5 kg dengan panjang kira-kira lima puluh sentimeter. Meskipun ada pula
janin yang saat lahir berat badannya kurang dari 3 kg atau lebih dari 3,5 kg.
24. Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu.
2. Masa setelah Lahir
Bayi akan segera bernapas begitu lahir. Paru-paru mulai berfungsi. Saat
dilahirkan, secara proporsional kepala lebih besar daripada tubuhnya.
Setelah itu lengan, kaki, dan paha tumbuh lebih cepat daripada kepala.
Setelah lahir, manusia akan mengalami tahap-tahap perkembangan mulai
dari masa anak-anak, remaja, dewasa, hingga manula (manusia lanjut
usia).
25. a. Masa anak-anak
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja, bayi sangat
membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama
dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI
selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi
pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.
Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak,
berdiri, dan berjalan. Otaknya tumbuh membesar dan bayi mulai
berbicara. Pada usia sekitar tiga tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat
pendek. Anak-anak belajar menggambar, membaca, dan menulis. Bermain
merupakan hal yang penting dalam kehidupan anak-anak.
26. b. Masa remaja (masa pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa mengalami
suatu tahap yang disebut masa pubertas. Pada masa ini baik laki-laki
maupun perempuan menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat. Badan
akan bertambah tinggi, bertambah gemuk, dan organ kelaminnya sudah
mampu menghasilkan sel kelamin yang matang.
Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Ciri kelamin primer
• Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki
mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan perempuan
mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur (ovarium).
• Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan
pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses keluarnya sperma
atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan mengalami
menstruasi yang pertama kali.
27. b. Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder
sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak
membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin
sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
28. c. Dewasa
Secara biologi, makhluk hidup (organisme) disebut dewasa bila telah
menghasilkan sel-sel kelamin. Demikian pula pada manusia sebagai
makhluk hidup. Pada laki-laki ditandai dengan kemampuan testis (buah
zakar) untuk menghasilkan sperma. Pada perempuan ditandai dengan
kemampuan ovarium (indung telur) menghasilkan sel telur. Hal ini
menunjukkan bahwa manusia telah dewasa yang berarti telah mampu
bereproduksi. Pada masa dewasa, badan seseorang tidak mengalami
pertumbuhan tinggi lagi, tetapi hanya bertambah berat.
Manusia dewasa telah memiliki tanggung jawab akan hidupnya. Mereka
juga memikirkan pendidikan dan pekerjaan untuk masa depannya.
Berkeluarga juga merupakan hal yang penting pada masa dewasa.
29. d. Manula
Manula atau manusia lanjut usia, yaitu seseorang yang telah memasuki
usia lanjut. Pada usia ini, biasanya organ-organ manusia sudah mulai
melemah atau berkurang kemampuannya. Pada manula, biasanya
pigementasi rambut kepala telah berkurang, sehingga rambut terlihat
memutih. Gigi mulai tanggal bergantian dan tidak akan tumbuh kembali.
Biasanya kulit sudah mulai tampak keriput. Pada manula umumnya
penglihatan sudah mulai kabur karena daya akomodasi lensa mata
berkurang dan pendengaran sering kali sudah berkurang.
Pada manual, aktivitas organ reproduksi mulai menurun. Pada
perempuan, ovarium sudah tidak dapat menghasilkan sel telur lagi,
sehingga tidak terjadi menstruasi lagi. Masa ini disebut menopause. Akan
tetapi, pada laki-laki proses pembentukan sperma masih terjadi, meskipun
telah menurun.