Dokumen tersebut merupakan materi pelatihan teknik audit bangunan gedung negara. Materi pelatihan ini membahas tentang pemeriksaan laporan pengawasan bangunan gedung, mulai dari pengertian, sistem dan jenis laporan, langkah penyusunan laporan, sampai manfaat dari pelaporan tersebut.
1. PEMERIKSAAN LAPORAN
BANGUNAN GEDUNG NEGARA (BGN)
PELATIHAN TEKNIK AUDIT BANGUNAN GEDUNG
NEGARA (BGN) UNTUK AUDITOR
BALAI DIKLAT PUPR WIL IV SURABAYA
Surabaya, 28 -31 Oktober 2019
ISMONO YAHMO (Penilai Ahli)
2. Nama : ismono yahmo, ir.ma
Tmpt, tgl lahir : semarang, 25 september 1953
Alamat : jl. merak i blok f1 No14 bintaro jaya, jakarta selatan.
No tel/hp: 021 7364534/08129696730
Email : is_yahmo@yahoo.co.id/is_yahmo@gmail.com
Pendidikan : s1 arsitektur ugm
s2 urban management erasmus university, the netherlands
Pekerjaan : penilai ahli lpjkn
asesor/penilai teknis
pengarah usbu lpjkn
tenaga ahli bidang bangunan gedung, gedung dan rumah
negara, jasa konstruksi, regulasi bidang bg/bgrn/jakon
Pengalaman : direktorat tata bangunan djck kementerian pu
biro hukum kementerian pu
badan pembinaan konstruksi kementerian pu
CV
3. DISKRIPSI SINGKAT
MATA DIKLAT
Mata diklat ini dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta
diklat tentang Pemeriksaan Laporan
Pengawasan Bangunan Gedung, melalui
ceramah interaktif, dan diskusi.
4. HASIL BELAJAR
Pada akhir pembelajaran, peserta
diharapkan mampu memahami dan
melaksanakan pemeriksaan laporan
pengawasan bangunan gedung sebagai
bagian dari proses pengawasan
pembangunan bangunan gedung.
5. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu
memahami dan melaksanakan pemeriksaan:
1. Sistem dan Jenis laporan
2. Kelengkapan, keakuratan, keabsahan, dan
format laporan pengawasan
3. Laporan pengawas
4. Laporan aparat atau wakil pengguna jasa
5. Pendistribusian dan pendokumentasian laporan
pengawasan
6. DASAR HUKUM DAN REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang BG
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jakon
3. PP No 29 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
4. PP No 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksana
UU 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
5. Permen PU No 45 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
6. Laporan Pengawasan dilingkungan Kementerian PU
(DJBM,DJSDA, DJCK ) dan swasta
7. PENGERTIAN
Laporan pengawasan adalah laporan kegiatan
pengawasan yang berisi hasil pelaksanaan
konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sd
penyerahan hasil akhir pekerjaan atau laporan
manajemen konstruksi (MK)
Laporan pengawasan meliputi, waktu, biaya,
mutu, dan jumlah, serta kelaikan fungsi BG.
Untuk MK, ditambah dengan laporan
pengendalian perencanaan teknis.
8. PENGERTIAN
Laporan pengawas lapangan merupakan hal yang
penting dalam proses pengawasan di lapangan.
Melalui laporan pengawas lapangan akan dapat
diketahui perkembangan proyek (kondisi
umum proyek, proses pengawasan pekerjaan
yang telah dilakukan, deviasi yang terjadi
terhadap rencana, kendala/persoalan, dan
peluang/upaya yang dilakukan), terkait dengan
kelancaran penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
9. PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
IMB SLF RTB
PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Pengawasan Teknis
Bangunan Gedung
KAJIAN
TEKNIS
PELESTARIAN
PEMBANGUNAN
PERSIAPAN PELELANGAN PENDAFTARAN PENGHAPUSAN
+PENGAWASAN
10. PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
IMB SLF RTB
PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS
PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG
Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung
KAJIAN
TEKNIS
PELESTARIAN
PEMBANGUNAN
PERSIAPAN PELELANGAN PENDAFTARAN PENGHAPUSAN
PENGAWASAN
PENGENDALIAN
11. MANFAAT
1. Menjamin kelengkapan data, status
pemeriksaan, pengukuran kualitas, kuantitas,
waktu dan biaya pekerjaan yang dilaksanakan.
2. Menjamin bahwa semua penyerahan laporan
yang diajukan dalam keadaan baik, akurat,
sah, dan pada waktu yang tepat, serta tercatat
pada kemajuan proyek.
3. Melancarkan kerja sama para pihak dengan
pengguna jasa/wakilnya dalam semua hal yang
menyangkut teknis dan administratif.
Umum:
12. MANFAAT
1. Bagi pengguna jasa
Merupakan informasi sejauh mana proyek
telah dilaksanakan, hambatan, dan
solusinya.
2. Bagi Perencana :
a. Untuk mengetahui sejauh mana
perencanaan dapat dilaksanakan;
b. Untuk mengetahui perlu tidaknya
perubahan design/bagian tertentu yang
diakibatkan ketidak sesuaian data survai
dan data lapangan yang sebenarnya.
13. MANFAAT
3. Bagi Pengawas:
a. mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
b. Mengendalikan/mengawasi mutu, jumlah,
waktu, volume, biaya, dan dampak yang
diakibatkannya
c. mengetahui penyimpangan-penyimpangan
dan upaya perbaikannya
d. membantu pelaksana dan perencana dalam
mengantisipasi kendala yang terjadi di
lapangan.
14. MANFAAT
3. Bagi Pelaksana:
a. mengetahui sejauh mana pekerjaannya
dapat diterima pengawas dan penyedia jasa
b. sebagai masukan pengendalian sumber
daya yang harus disediakan
c. membantu pelaksana dan perencana dalam
mengantisipasi kendala yang terjadi di
lapangan.
15. SISTEM DAN JENIS LAPORAN
Sistem pelaporan
Dibuat sederhana untuk mempermudah pengisian,
pemahaman dan mendorong pemanfaatan. Form-
form yang dipergunakan terdiri dari laporan-laporan
dan berita-berita acara.
Jenis laporan:
1. Laporan tahap perencanaan (review dokumen
pelelangan / tender)
a. Laporan hasil perencanaan dan evaluasi
dokumen pelelangan / tender
b. Laporan penyelenggaraan
16. SISTEM DAN JENIS LAPORAN
2. Laporan tahap konstruksi
a. Laporan harian
b. Laporan mingguan
c. Laporan bulanan
d. Laporan Insidentil
17. LANGKAH2 PENYUSUNAN LAPORAN
1. Menyiapkan Format-format laporan.
2. Menyusun Laporan harian,
3. Menyusun Laporan Mingguan,
4. Menyusun Laporan Bulanan, Triwulan
5. Menyusun laporan hasil rapat teknis pelaksanaan.
6. Menyusun Laporan Penyelesaian dan serah terima
pekerjaan I dan ke II.
18. LANGKAH2 PENYUSUNAN LAPORAN
7. Menyusun laporan masa pemeliharaan
8. Menyusun Laporan ringkas(Executive report).
9. Mendokumentasikan penyelenggaraan pelaksanaan
pembangunan minimal pada posisi 0 %, 50 % , 100 %
disertai dengan gambar pelaksanaan (as built
drawing)
10. Memeriksa laporan Perencanaan
11. Menyusun bahan untuk pengajuan Sertifikat Laik
Fungsi (SLF)
19. 1.Laporan tahap Persiapan termasuk review
program dan persiapan dokumen pengadaan
perencana
2.Laporan tahap pengadaan perencana
3.Laporan tahap Perencanaan (tahap konsepsi,
perencanaan/perancangan, pra rancangan,
pengembangan, rencana detail, dokumen
rencana, dan laporan perencanaan)
4.Laporan tahap Pelelangan
LAPORAN TAHAP PERENCANAAN
20. LAPORAN HARIAN
Laporan harian sifatnya memberikan dan
menyampaikan informasi pelaksanaan kegiatan
yang terealisasi setiap hari, digunakan untuk
mengetahui aktivitas hari ke hari.
Diperlukan borang/form laporan yang memuat lain
laporan:
1. Nama dan lokasi proyek
2. Tanggal dan pembuat laporan
3. Pelaksanaan pekerjaan
4. Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan
21. LAPORAN HARIAN
6. Jumlah dan jenis material/bahan yang digunakan
termasuk pasokan
7. Jumlah dan jenis tenaga kerja yang bekerja
8. Jumlah pekerjaan yang hilang dan penyebabnya
9. Keadaan cuaca
10. Jumlah jam lembur
8. Permasalahan yang terjadi di lokasi pekerjaan.
9. Keputusan yang diambil.
10. Instruksi dan ijin kerja yang diberikan.
11. Kondisi ketertiban pelaksanaan pekerjaan di lokasi
12. Berkas instruksi kerja (avoid verbal order).
22.
23. LAPORAN HARIAN
PROYEK :
LOKASI :
ZONA :
TANGGAL :
CUACA :
Tenaga Kerja
SUBKONTRAKTOR / BLOK
Mandor
Tukang Kayu
Tukang Batu
Tukang Besi
Tukang Pipa
Tukang Listrik
Operator
Pembantu
Bahan/Peralatan
Semen
Pasir
Koral/Kerikil
Besi Beton
Ready Mix
Kayu
Bulldozer
Backhoe
Jumlah
LAPORAN HARIAN
Kejadian Penting: Hujan
Lembur
jam
jam
Kehilangan waktu jam
Uraian pekerjaan yang dilaksanakan
Uraian instruksi Kerja (Avoid Verbal Order)
Keputusan yang diambil:
Masalah yang terjadi:
Catatan Inspektor: Inspektor:
24. LAPORAN HARIAN
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI :
PT INDAH KARYA (Persero)
Jl. Golf No.2a Ujung berung – Bandung 40294
KONTRAKTOR PELAKSANA :
KEADAAN CUACA
KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
PT INDAH KARYA (Persero)
……………………..
……………………..
DIAJUKAN OLEH KONTRAKTOR PELAKSANA
:
PT WASKITA KARYA (Persero)
……………………..
…………………….
FORM :
4
Tanggal : Minggu ke : Hari ke :
PAGI
SORE
MALA
M
NO. KONTRAK :
TGL KONTRAK :
SISA WAKTU PELAKSANAAN :
PEKERJAAN DIMULAI
PUKUL :………….s/d …………………………
KEAHLIAN
JUMLA
H
ORAN
G
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
MATERIAL TERPAKAI/ MASUK HARI INI
JENIS BAHAN SAT VOLUME
ALAT & PENGUJIAN
JENIS ALAT HASIL
LEMBAR KE
…./…..
CATATAN:
JUMLAH TOTAL
JASA EPC PEMBANGUNAN PABRIK DERIVAT GONDORUKEM DAN TERPENTIN
PEMALANG – JAWA TENGAH
PT. REKAYASA INDUSTRI
ENGINEERING & CONSTRUCTION
JL. Kalibata Timur I, no 36 , Kalibata Jakarta
12740
25. LAPORAN MINGGUAN
Laporan yang sifatnya memberikan dan
menyampaikan informasi rekapitulasi laporan
harian yang memuat hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan/terealisasikan selama satu minggu dan
kegiatan penunjang dari pelaksanan kegiatan.
Pada laporan mingguan, juga dicantumkan
perkiraan penambahan/ pengurangan dan/atau
perubahan jumlah dan jenis tenaga kerja,
pasokan bahan dan peralatan serta alokasi
waktu.
26. LAPORAN MINGGUAN
Memuat antara lain:
1. Laporan Umum
2. Laporan Kemajuan Pekerjaan & grafik curve S
3. Laporan Hasil Rapat Lapangan
4. Laporan Pemasukan Bahan/material dan alat
5. Laporan Tenaga Kerja.
6. Laporan Pengamatan Waktu Pelaksanaan
7. Laporan Pengamatan keadaan Cuaca
8. Laporan Risalah Rapat Mingguan
28. LAPORAN MINGGUAN
LAPORAN MINGGUAN
PROYEK :
LOKASI :
ZONA :
LAPORAN NO. :
PERIODE :
SUPERINTENDANT
PENGUNJUNG:
CUACA:
RINGKASAN LAPORAN
KEMAJUAN & PENUNDAAN PEKERJAAN
BIAYA, REVISI GAMBAR KERJA, PRODUKTIVITAS KERJA
LAIN-LAIN (JIKA PERLU DAPAT DILAMPIRKAN)
KONTRAKTOR SUBKONTRAKTOR JUMLAH
31. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan sifatnya memberikan dan
menyampaikan informasi rekapitulasi laporan
mingguan dari pelaksanaan kegiatan dan kegiatan
penunjang selama sebulan.
Pada laporan bulan di samping memuat hasil
kemajuan pekerjaan, yang dilengkapi dengan
Kurva ‘S’ untuk dapat memperlihatkan
kemajuan/ deviasi antara rencana pekerjaan
dengan realisasi, dilampirkan pula bobot
realisasi pekerjaan secara rinci.
32. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan memuat antara lain:
1. Laporan Umum
2. Laporan Visual ( photo kondisi fisik, dll )
3. Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan, grafik
Kurva S dan evaluasi waktu pelaksanaan.
4. Laporan Keuangan dan Surat menyurat/Adm
5. Laporan kumpulan Hasil Rapat Mingguan
6. Laporan Penggunaan Tenaga Kerja, Bahan
dan peralatan.
7. Laporan Total Pengamatan keadaan Cuaca
dan dampaknya.
34. LAPORAN INSIDENTIL
• Laporan Insidentil terdiri atas ;
1. Laporan permasalahan dan kejadian yang
perlu penanganan serta solusi/tindak lanjut
pemecahannya.
2. Laporan yang sifatnya Force Majeur dan tindak
lanjut pemecahannya
• Laporan kendala / hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan yang memerlukan penanganan yang
lebih serius.
35. LAPORAN INSIDENTIL
• Laporan dengan maksud tertentu seperti:
o progres/kemajuan pekerjaan tertentu
o pembayaran angsuran
o perbaikan (defect list/punch list)
o pemenuhan persyaratan perda BG setempat
36. LAPORAN RINGKAS/
EXECUTIVE SUMMARY
Tergantung kebutuhan dan format masing2
pengguna jasa
o Laporan ringkas untuk pimpinan Satker / PPK berisi
data proyek ( Jenis Bangunan, lokasi ), progres fisik
dan keuangan, Surat masuk dan keluar,
permasalahan umum dan khusus, upaya
penanganan yang telah diambil serta saran (T3)
atas permasalahan yang belum tuntas.
o Laporan ini diupayakan 2 atau 3 lembar namun
mampu memberikan gambaran menyeluruh kondisi
pelaksanaan kegiatan kepada Pimpinan kondisi
yang akurat dan terkini.
37. RUANG LINGKUP
1. Penanganan buku harian
2. Penanganan skema waktu
3. Pembuatan laporan-laporan tentang hasil
rapat-rapat
4. Penanganan berbagai register
5. Penanganan berita acara penyerahan
pekerjaan
6. Membuat laporan pekerjaan peralatan dan
produksinya
38. RUANG LINGKUP
7. Membuat laporan evaluasi prestasi kerja dalam
periode waktu
8. Melaporkan hasil prestasi kerja kepada atasan
langsung;
9. Mengarsipkan/menyimpan semua catatan-
catatan dan laporan-laporan pengawasan.
39. BUKU HARIAN
1. Buku harian, dicatat segala sesuatu yang
mempunyai hubungan dengan suatu
pekerjaan.
2. Pengisian dilakukan dengan teliti karena bila
terjadi perselisihan, buku harian dapat
dijadikan suatu bahan bukti yang amat
berharga.
3. Ada baiknya pula dicantumkan kapan
berbagai keterangan/instruksi diserahkan
kepada pihak pelaksana/kontraktor.
Pada hari akhir kerja, buku harian harus memuat
40. BUKU HARIAN
4. Dicatat hari yang tidak dapat bekerja
dikarenakan cuaca buruk.
5. Keterangan mengenai para pekerja,
material, dan alat yang didatangkan.
6. Keadaan luar biasa
7. Kunjungan petugas inspeksi/pengawas
bangunan, inspeksi tenaga kerja, K3,
asuransi dan sebagainya.
8. Buku harian ditandatangani setiap minggu
oleh pelaksana dan pengawas.
41. PENANGANAN SKEMA WAKTU
• Skema waktu terdiri dari skema waktu
perencanaan dan skema waktu pelaksanaan
yang umumnya dibuat dalam diagram batang.
Dalam skema waktu ini harus dapat dibedakan
antara perencanaan dan pelaksanaan. Yang
umum digunakan dalam hal ini pada skema
waktu perencanaan dipakai diagram batang yang
belum diarsir dan di atasnya ditulis prosentase
rencana penyelesaiannya, sedang pada skema
waktu pelaksanaan dibuat dalam diagram batang,
yang diarsir dan dibawahya dituliskan prosentase
hasil pelaksanaannya.
42. LAPORAN HASIL RAPAT
1. Pada rapat dibicarakan berbagai macam
persoalan, seperti: penyimpangan bestek,
pengorganisasiangai pekerjaan, penentuan
harga bagi pekerjaan tambah/kurang, laju
pekerjaan, perubahan-perubahan dalam
pekerjaan.
2. Segala sesuatu yang dibicarakan dan yang
disepakati, selama rapat berlangsung dibuatkan
catatan-catatan misalnya dari pengawas atau
kepala pengawas.
43. LAPORAN HASIL RAPAT
3. Sebaiknya pada akhir rapat meminta sebuah
exemplar dari notulen sekalipun belum
disetujui oleh seluruh peserta rapat.
4. Karena rapat diadakan secara periodik,
sebaliknya notulen disusun berdasarkan suatu
sistem tertentu yang ringkas. Dalam notulen
hendaknya dicantumkan pekerjaan yang
dibahas, tanggal, mereka yang hadir.
44. PEMBUATAN LAPORAN
KEMAJUAN PEKERJAAN
1. Gunakan buku harian untuk mencatat seteliti
mungkin semua segi dari pelaksanaan karena
penyelesaian bangunan gedung adakalanya
memakan waktu beberapa bulan bahkan
sampai beberapa tahun.
2. Keuntungan laporan-laporan dan buku harian
adalah bahwa seluruh perkembangan
pembangunan dicatat secara tertulis.
45. PEMBUATAN LAPORAN
KEMAJUAN PEKERJAAN
3. Mencatat termin pembayaran sudah dapat
diajukan.
4. Khusus termin pemeliharaan, diatur dan
ditentukan dengan misalnya, menahan
sebagian pembayarannya.
5. Perhitungan untuk pekerjaan tambah dan
kurang.
46. 2007
CSEB-07 Membuat Laporan Hasil
Pemeriksaan
46
MEMBANDINGKAN/ OBSERVASI
LAPORAN LAIN
Untuk mengambil kesimpulan pada suatu
laporan, biasanya perlu adanya masukan dari
laporan laporan yang berkaitan dengan
permasalahan yang sedang dihadapi agar
diperoleh suatu kesimpulan dan rekomendasi
yang tepat dan akurat.
Laporan lain dapat berupa; laporan harian,
laporan mingguan, dan laporan bulanan,
laporan hasil uji material/bahan persetujuan
material/bahan, laporan perizinan, laporan
akhir pekerjaan
48. EVALUASI DAN
TINDAK LANJUT LAPORAN
• Realisasi hasil pemeriksaan pekerjaan pada
suatu waktu perlu diukur dan dievaluasi.
• Pengukuran dilakukan pada seluruh item
pekerjaan yang dikerjakan pada suatu kurun
waktu dengan memeriksa tingkat bobot realisasi
pekerjaan fisik nyata terpasang di lapangan
dengan mengacu kepada bobot pekerjaan
rencana.
• Disamping memeriksa bobot realisasi pekerjaan
juga dilakukan pemeriksaan atas kualitas
pekerjaan.
49. EVALUASI DAN
TINDAK LANJUT LAPORAN
• Masukan bagi manajemen/pimpinan
• Hasil Monitoring berupa informasi dan data
pemeriksaan pekerjaan.
• Evaluasi, menganalisa informasi dan data serta
membandingkan dengan acuan yang ada ( gambar
dan RKS ).
• Hasil monitoring dan evaluasi di perlukan bagi
Satker/PPK untuk menyusun permasalahan yang
ada, mencari penyebab & memecahkan
persoalan/solusi serta melakukan T3
50. PROSEDUR DAN
DISTRIBUSI PELAPORAN
Dokumen Kontrak
Revisi Gambar/
Spesifikasi Teknis
Realisasi Pekerjaan
Harian
Instruksi Kerja
(AVO)
LAPORAN
HARIAN
(DIBUAT OLEH
PENGAWAS
LAPANGAN)
LAPORAN
MINGGUAN
Rapat Mingguan
Pengamatan
Langsung
Data dan
Informasi Lainnya
(DIBUAT OLEH
SUPERINTENDANT)
LAPORAN
BULANAN
(DIBUAT OLEH
PROJECT MANAGER)
PEMILIK atau
PEMBERI TUGAS
KANTOR PUSAT
51. DOKUMENTASI
1. Sample bahan yang digunakan,
2. Photo pelaksanaan kegiatan minimal pada
posisi progres 0 % , 50 % dan 100 % dengan
titik sasaran yang sama.
3. Photo pelaksanaan kegiatan spesifik, seperti
pemasangan bata, pengecoran beton,
pemasangan lantai, plafon, atap dsb.
4. Photo kunjungan lapangan dan pengukuran
serta pengujian material.
5. Photo pengujian / testing komissioning.
6. Disimpan secara baik/digital.
57. LAPORAN APARAT
Laporan yang sifatnya memenuhi ketentuan PERDA
BG setempat (contoh kasus DKI), antara lain:
1. Laporan Umum
2. Laporan Visual ( photo kondisi fisik, dll )
3. Laporan seuai pentahapan pekerjaan
(persiapan, tanah dan sub struktur, upper
struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal,
tata lingkungan, serta pengakhiran/proyek
selesai)
4. Laporan dalam rangka pengajuan SLF
58. 58
IPK3 KABUPATEN/KOTA
EVALUASI
BUKU AKTE PENGAWASAN
KETENAGAKERJAAN KONSTRUKSI/PROYEK
(Diterbitkan bila proyek 6 bulan ke atas)
LAPORAN:
NAMA & ALAMAT PERSH
NAMA & PEMILIK PERSH
NAMA & ALAMAT PELAKSANA
PROGRAM K3 KONSTRUKSI
KEGIATAN K3 PELAKSANAN
KONSTRUKSI
PESAWAT/INSTALASI/PERALATAN
YANG DIGUNAKAN.
FASILITAS K3
JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA.
PESAWAT / INSTALASI YG
DIPASANG & SUB KONTRAKTOR
YG MELAKSANAKANNYA.
PEMERIKSAAN K3 KE
LOKASI PROYEK
• BERITA ACARA PEMERIKSAAN
• DATA PROYEK
• LAP. DAFTAR SIMAK PEMERIKSAAN
• HASIL PEMERIKSAAN PENGAWASAN
• SARAN - SARAN
PEMERIKSAAN
PENGAWAS SPESIALIS K3 KONSTRUKSI
KONTRAKTOR
LAPORAN APARAT
60. MEMERIKSA LAPORAN PENGAWAS
1. Catatan pengawas diperiksa dalam
bentuk borang AVO (Avoid Verbal Order)
2. Kendala yang ada di periksa dan
dikelompokkan
3. Observasi/ laporan lain sebagai
bandingan
61. MENYUSUN LAPORAN
PELAKSANAAN PENGAWASAN
1. Jenis-jenis realisasi pekerjaan disusun
dan dicatat dengan benar
2. Laporan realisasi (utamanya bobot) tiap
pekerjaan diperiksa dan dihitung
3. Target rencana dibandingkan
62. MELAPORKAN HASIL PEMERIKSAAN KPD
PPK/SATKER/ATLAS
1. Status/ kemajuan pekerjaan diperiksa dan
dihitung
2. Akumulasi kemajuan pekerjaan diperiksa
dan dihitung
3. Deviasi/penyimpangan laporan disampaikan
ke PPK/ Satker/ atasan langsung
63. ESENSI
1. Laporan status dilakukan pd setiap saat
2. Perlu disusun dg baik sbg masukan keputusan dan
rekomendasi pengguna jasa dan pihak terkait lainnya
3. Memuat data umum, status kemajuan,
deviasi/penyimpangan, kendala, dan upaya
penanganan
4. Alternatif kemajuan pekerjaan; lambat-boros,lambat-irit,
cepat-hemat, cepat- boros
5. Walupun pekerjaan sdh selesai, namun diperlukan
masa pemeliharaan pelaksanaan dan belum semua
biaya dapat dibayarkan.
6. Bila diperlukan dapat dilakukan technical audit
7. Laporan administrasi dan keuangan diperlukan
66. KERANGKA ISI
1. Standar baku Mata Diklat
2. Dasar Hukum
3. Pengertian Laporan (termasuk konsepsi)
4. Manfaat laporan
5. Sistem dan Jenis Laporan
6. Tata cara/prosedur penyusunan laporan
7. Laporan tahap perencanaan dan tahap
pelaksanaan konstruksi (harian, mingguan,
bulanan, insidentil, ringkas)
67. KERANGKA ISI
9. Data Pendukung (ruang lingkup, buku
harian, skema waktu, laporan hasil rapat,
laporan kemajuan pekerjaan,
mebandingkan/observasi laporan lain)
10.Laporan aparat
11.Laporan wk pengguna jasa (Memeriksa
Laporan pengawasan, Menyusun laporan
pengawasan, Melaporkan hasil pemeriksaan
kepada atasan)
12.Esensi dan resume
13.Lampiran
Editor's Notes
Esensi pengawasan, mewujudkan recana menjadi wujud fisik bangunan gedung, dari tahap perencanaan sd pelaksanaan konstruksi, dengan upaya pengawasan kuantitas, kualitas, waktu, biaya, dan administrasi, mell sinergi sumber daya berupa tenaga, bahan, alat, dan metoda pengawasan disertai pencatatan dan pelaporan yang baik dan terdukumentasi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan utamanya perda BG setempat.
Penyelenggaraan BG, sesuai ketentuan, proses penyelenggaraan BG diawali dari ketiadaan menjadi ketiadaan kembali, diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan termasuk pelestarian dan operasi pemeliharaan, sd pembongkaran BG.
Lingkup pengawasan, pada tahap pelaksanaan konstruksi (pengawasan), tahap perencanaan dan pelaksanaan konstruksi (MK), atau pada tahap penyelenggaraan (MP) dengan peran, hak, dan tanggung jawab yang berbeda.
Target group, diklat diperuntukkan bukan kepada penyedia jasa pengawasan tetapi kepada aparat atau pengguna jasa yang melakukan pengawasan hal-hal strategis terhadap para penyedia jasa yang terlibat dalam penyelenggaran BG atau pembinaan penyelenggaraan BG.
Lingkup materi diklat, secara garis besar ada materi yang bersifat umum berupa kebijakan dan strategi dalam hal pengawasan, materi pokok tentang pengawasan yg intinya bgmn melakukan pengawasan thd pekerjaan yg dilakukan oleh perencana atau pelaksana/kontraktor dan bgmn pengawas melakukan kegiatannya sendiri, diakhiri dengan kunjungan lapangan untuk mendapatkan pengalaman lapangan/praktik.
Best Practices, berupa pengalaman2 yang menarik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pengawasan BG.
Esensi pengawasan, mewujudkan recana menjadi wujud fisik bangunan gedung, dari tahap perencanaan sd pelaksanaan konstruksi, dengan upaya pengawasan kuantitas, kualitas, waktu, biaya, dan administrasi, mell sinergi sumber daya berupa tenaga, bahan, alat, dan metoda pengawasan disertai pencatatan dan pelaporan yang baik dan terdukumentasi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan utamanya perda BG setempat.
Penyelenggaraan BG, sesuai ketentuan, proses penyelenggaraan BG diawali dari ketiadaan menjadi ketiadaan kembali, diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan termasuk pelestarian dan operasi pemeliharaan, sd pembongkaran BG.
Lingkup pengawasan, pada tahap pelaksanaan konstruksi (pengawasan), tahap perencanaan dan pelaksanaan konstruksi (MK), atau pada tahap penyelenggaraan (MP) dengan peran, hak, dan tanggung jawab yang berbeda.
Target group, diklat diperuntukkan bukan kepada penyedia jasa pengawasan tetapi kepada aparat atau pengguna jasa yang melakukan pengawasan hal-hal strategis terhadap para penyedia jasa yang terlibat dalam penyelenggaran BG atau pembinaan penyelenggaraan BG.
Lingkup materi diklat, secara garis besar ada materi yang bersifat umum berupa kebijakan dan strategi dalam hal pengawasan, materi pokok tentang pengawasan yg intinya bgmn melakukan pengawasan thd pekerjaan yg dilakukan oleh perencana atau pelaksana/kontraktor dan bgmn pengawas melakukan kegiatannya sendiri, diakhiri dengan kunjungan lapangan untuk mendapatkan pengalaman lapangan/praktik.
Best Practices, berupa pengalaman2 yang menarik yang dapat digunakan sebagai acuan dalam proses pengawasan BG.