SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1. LATAR BELAKANG 
OSI (Open System Interconnection)OSI layer atau Protokol OSI (Open System 
Interconnections) adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang 
memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari underlying 
architecture yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi 
bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan 
perubahan yang signifikan pada hardware dan software di tingkat underlying. Dalam 
makalah ini akan menerangkan Sub-Medium Access Layer atau dalam singkatan MAC 
Adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan 
Logical Link Control (LLC). Media Access Control adalah sebuah metode untuk 
mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi 
konflik.Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel 
jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" 
(tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau 
rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, 
yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau 
mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision. 
1.2.RUMUSAN MASALAH 
- Apa yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal 
- Apa yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol 
- Apa yang dimaksud dengan Standard IEEE 802 untuk LAN dan MAN 
1.3.TUJUAN 
- Mengetahui yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal 
- Mengetahui yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol 
- Mengetahui yang dimaksud dengan IEEE 802 untuk LAN dan MAN
BAB II 
2. PEMBAHASAN 
2.1. SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS 
Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal 
yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. 
Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: 
kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai 
“collision” (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan 
akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan.menyediakan metode 
akses media jaringan, yang bertindak sebagai “lampu lalu lintas” yang mengizinkan 
aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya 
kondisi collision 
Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada 
tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan 
diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media 
Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada dua buah 
metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni: 
1) Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) 
CSMA/CD merupakan teknik medium access control (MAC) yang paling banyak 
digunakan pada topologi bus dan star dewasa ini. Versi orisinil baseband dari teknik ini 
pertama kali dirancang dan dipatenkan oleh Xerox sebagai bagian dari Ethernet LAN 
yang dikembangkannya..Sedangkan versi broadband –nya dirancang dan dipatenkan 
oleh MITRE sebagai bagian dari MITREnet LAN yang dikembangkannya.Semua 
pengembangan ini menjadi dasar bagi standar IEEE 802.3 untuk CSMA/CD. Sebelum 
melihat lebih detail mengenai CSMA/CD ada baiknya kita melihat terlebih dahulu 
beberapa teknik sebelumnya sebagai dasar pengembangan CSMA/CD 
Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex 
menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga 
2
tidak membutuhkan metode ini).CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang 
paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi 
metode akses jaringan lainnya.CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 
802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE). 
CSMA/CD, meskipun lebih efisien, tetap saja memiliki satu kelemahan. Ketika dua 
frame tubrukan, media transmisi tetap tak dapat terpakai selama waktu transmisi dari 
kedua frame yang rusak tersebut. Untuk frame-frame yang panjang, dibandingkan 
waktu propagasi, jumlah kapasitas yang terbuang cukup besar.Kapasitas yang terbuang 
ini dapat dikurangi jika sebuah station tetap mendengarkan (listen) media transmisi 
selama pengiriman data. Hal inilah yang membawa beberapa aturan baru dalam 
CSMA/CD, sebagai berikut: 
a) Jika media transmisi dalam keadaan idle, lakukan transmit, jika tidak 
3 
lakukan step 2. 
b) Jika media transmisi sibuk, tetap mendengarkan sampai media idle, 
kemudian segera transmit. 
c) Jika tubrukan terdeteksi selama transmisi data, transmit sebuah sinyal 
jamming singkat untuk meyakinkan bahwa semua station mengetahui bahwa 
telah terjadi tubrukan, dan menghentikan transmisi. 
d) Setelah melakukan transmit sinyal jamming, tunggu selama beberapa 
waktu, kemudian coba untuk melakukan transmit kembali (ulangi dari step 
1). 
2) Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA) 
CSMA/CA singkatan dari Carrier Sense Multiple Access/Collision 
Avoidance,merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa 
kondisi jaringan untuk menghindari collisions. CSMA/CA menghabiskan traffic karena 
sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk 
mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua 
perangkat untuk tidak broadcast.tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan 
transmisi jaringan ketika terjadi collisions.
Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa 
bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 
802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam 
spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 
802.11. 
CSMA / CA dalam jaringan komputer adalah jaringan nirkabel beberapa metode 
akses yang membawa penginderaan skema digunakan. Apabila sebuah node ingin 
mengirimkan data harus terlebih dahulu melihat waktu saluran untuk jumlah yang telah 
ditetapkan untuk menentukan ya atau tidak node lain bertransmisi pada saluran yang 
sama dalam jangkauan nirkabel. Jika saluran tersebut sudah tidak bekerja, maka node 
diijinkan untuk memulai proses transmisi. Jika saluran tersebut sudah dirasakan masih 
sibuk, maka node transmisi untuk jangka waktu yang acak ditangguhkan. Setelah proses 
transmisi dimulai, masih dimungkinkan untuk transmisi data aktual aplikasi untuk tidak 
terjadi. 
Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan 
pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari 
dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan 
terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan 
(request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak 
(random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. 
1. Jaringan dibagi 2 kategori, yaitu koneksi point-to-point & saluran broadcast. 
Masalah jaringan broadcast adalah siapa yang mendapatkan kesempatan memakai 
saluran bila terdapat persaingan untuk memperoleh saluran tersebut. Bila hanya ada satu 
saluran yang tersedia, masalah menentukan giliran untuk berbicara menjadi lebih sulit. 
Saluran broadcast berkaitan dengan multiaccess channels atau random access random. 
Protokol untuk menentukan giliran pada saluran multiaccess terdapat pada sublayer dari 
data link layer yang disebut MAC (Medium Access Control) sublayer. (bagian 
terbawah). Peranan MAC sublayer sangat penting bagi sebuah LAN. dan hampir semua 
saluran multiaccess menjadikannya sebagai basis komunikasi. 
4
2. Masalah Alokasi Saluran Statik Pada LAN dan MAN 
Cara tradisional dalam mengalokasikan sebuah saluran dengan banyak pengguna yang 
berkompetisi adalah dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM). 
Bila terdapat N pengguna, maka bandwidth dibagi menjadi N buah bagian yang 
berukuran sama. Bila pengguna banyak dan secara kontinu berubah-ubah, atau lalu 
lintasnya tidak tetap, maka FDM akan mendapatkan kesulitan. Walaupun dengan 
asumsi bahwa jumlah pengguna dapat dibuat dengan harga konstan N, maka pembagian 
saluran tunggal menjadi sub-saluran yang statik merupakan hal yang tidak efisien, 
apalagi bila pengguna tidak melakukan aktifitas, Karena tidak terdapat metoda alokasi 
saluran statik tradisional yang dapat bekerja baik pada lalu lintas yang tidak tetap, maka 
akan dibahas metode dinamik. 
3. Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN 
Terdapat beberapa asumsi saluran dinamik pada LAN dan MAN, sebagai berikut : 
5 
1. Model Stasiun 
Model terdiri dari N buah stasiun yang independent (komputer, telepon, alat 
komunikasi pribadi pribadi, dll), yang masing-masing memiliki program atau 
pengguna yang menghasilkan frame untuk transmisi. 
2. Asumsi Saluran Tunggal 
Tersedia bagi semua jenis komunikasi. Semua stasiun dapat mentransmisikandan 
menerima melalui saluran tersebut. 
3. Asumsi Tabrakan 
Bila 2 frame ditransmisikan bersamaan, keduanya bertumpang tindih waktunya dan 
akan menyebabkan signal rusak (collision). Semua stasiun dapat mendeteksinya dan 
meminta transmisi ulang. 
4. Waktu Kontinu
Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat. Tidak terdapat master clock yang membagi 
waktu menjadi interval-interval diskrit 
6 
5. Waktu Slot 
Waktu dibagi menjadi interval-interval diskrit (slot). Transmisi frame selalu dimulai 
pada awal sebuah slot. Sebuah slot dapat berisi 0, 1 atau lebih frame, yang masing-masing 
berhubungan dengan slot yang idle, transmisi yang berhasil dan tabrakan. 
6. Carrier Sense 
Stasiun daoat mengetahui bahwa saluran yang sedang dipakai sebelum 
mencobamenggunakannya. Bila saluran sedang sibuk, maka tidak akan ada stasiun 
yangakan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan 
idle. 
7. No Carrier Sense 
Stasiun tidak dapat merasakan keadaan suatu saluran sebelum menggunakanny. Stasiun 
mencoba menggunakan saluran dan melakukan transmisi. Setelah beberapasaat 
kemudian stasiun akan mengetahui bahwa apakah transmisi tersebut berhasil atau gagal. 
Multiple Access Protocols 
a. ALOHA Murni 
Ide dasarnya : Membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja bila 
memiliki data yang akan dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan, dan frame-frame 
yang bertabrakan akan hancur. Dengan sifat umpan balik dari broadcasting, pengirim 
selalu mengetahui kondisi frame bersangkutan.Sketsa pembuatan frame adalah 
memaksimalkan penggunaan ukuran frame daripada mengijinkan frame-frame yang 
panjangnya bervariabel. 
b. ALOHA Ber-slot 
Meningkatkan kapasitas sistem ALOHA, yaitu membagi waktu kedalam interval-interval 
diskrit, yang masing-masing intervalnya berkaitan dengan sebuah frame.
Komputer tidak diijinkan untuk mengirimkan sesuatu setiap saat tombol ENTER 
diketikkan. Akan tetapi, pengiriman frame memerlukan waktu tunggu sampai awal slot 
berikutnya. Jadi aloha murni yang kontinu diubah menjadi metode diskrit. 
7 
Carrier Sense Multiple Access Protocols 
Pada LAN, sebuah stasiun dapat mendeteksi apa yang dikerjakan stasiun lainnya, dan 
menyesuaikan tingkah lakunya. Protokol-protokol dimana stasiun mendengarkan 
sebuah carrier (yaitu, sebuah transmisi) dan melakukan reaksi sehubungan dengan hal 
tersebut disebut carrier sense protocol. 
Persistent and Nonpersistent CSMA 
1-Persistent CSMA 
Bila sebuah stasiun memiliki data yang siap dikirimkan, pertama-tama stasiun tersebut 
akan mendengarkan saluran untuk melihat apakah ada saluran lain sedang melakukan 
transmisi pada saat itu. 
Bila ternyata saluran sibuk, stasiun menunggu sampai saluran itu menjadi bebas. Ketika 
diketahui terdapat saluran bebas, maka stasiun mulai mentransmisikan frame. Bila 
terjadi tabrakan, stasiun menunggu dalam selang waktu random dan mulai mengirimkan 
kembali frame-frame tadi. Protokolnya disebut 1-persistent karena stasiun melakukan 
transmisi dengan probabilitas 1 setiap saat protokol tersebut menemukan saluran yang 
bebas. 
Nonpersistent CSMA 
Sebelum mengirim frame, stasiun melihat saluran terlebih dahulu. Bila tidak ada stasiun 
lainnya sedang mengirim, maka stasiun tersebut mulai mengirimkan frame-nya. Akan 
tetapi, bila saluran sedang dalam keadaan dipakai, stasiun tidak mengamati saluran 
secara terus menerus dengan maksud merebutnya begitu diketahui transmisi 
sebelumnya selesai dilakukan. Melainkan, stasiun tersebut menunggu dalam selang 
waktu tertentu dan baru kemudian mengulangi algoritmanya. Secara intuitif akan 
menyebabkan pemanfaatan saluran yang lebih baik dan delay yang lebih lama 
dibanding 1-persistent CSMA.
8 
P-persistent CSMA 
Ketika sebuah stasiun berada dalam keadaan siap kirim, stasiun mengamati saluran. Bila 
saluran dalam keadaan kosong, maka stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas 
tertentu. Bila slot dalam keadaan idle, stasiun akan melakukan transmisi atau 
menundanya lagi, dengan probabilitas tertentu. Proses ini berulang sampai frame 
dikirimkan atau stasiun lainnya melakukan transmisi. Pada kasus terakhir, stasiun 
bertindak seperti halnya telah terjadi tabrakan (yaitu, stasiun menunggu dalam perioda 
waktu random dan mulai melakukan transmisi lagi). Bila pada saat awal stasiun 
merasakan saluran dalam keadaan sibuk, stasiun menunggu sampai slot berikutnya. 
Protokol CSMA persistent dan nonpersistent : 
1. Meningkatkan kemampuan protokol ALOHA. 
2. Menjamin tidak ada stasiun yang mentransmisikan bila saluran sibuk. 
3. Stasiun dapat membatalkan transmisinya bila merasakan tabrakan. 
Carrier Sense Multiple Access Deteksi (CSMA) Tabrakan 
Stasiun-stasiun yang cenderung menghentikan segera transmisinya begitu mendeteksi 
tabrakan dari pada menyelesaikan transmisi frame mereka, yang sulit untuk dideteksi 
kerusakannya. Penghentian dengan segera frame-frame yang rusak dapat menghemat 
waktu dan bandwidth. Protokol ini dikenal sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple 
Access with Collision Detection), yang digunakan secara meluas pada LAN di dalam 
MAC sublayer. 
CSMA/CD merupakan protokol penting dari IEEE 802.3 (Ethernet).
9 
2.2. MASALAH ALOKASI KANAL 
Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah 
sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, 
semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis 
kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya 
terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma 
kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai 
topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar 
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat 
mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas 
hanya pesan tekstual saja.Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip 
singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. 
Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan 
materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima. 
 Ada 2 jenis alokasi : 
1. Statis 
2. Dinamis 
Alokasi Stasis (1) 
• Caranya : FDM (Frequency Division Multiplexing) 
• FDM ? 
1. Membagi-bagi bandwith ke N buah pengguna masing-masing 1 porsi yang berukuran N 
2. Tidak terjadi interferensi antar pengguna 
3. Simpel 
4. Efisien jika pada jaringan terdapat sedikit pengguna yang berjumlah tetap dan masing-masing 
pengguna memiliki load of traffic yang tinggi. 
Alokasi Statis (2) 
• Masalah FDM : 
– Tidak cocok/tidak efisien pada jaringan yang memiliki jumlah pengguna yang banyak 
dan dinamis
– Tidak adil : 
• pengguna yang sibuk tidak dapat meminta bandwidth lebih besar, padahal bandwidth 
10 
masih tersedia di tempat lain. 
• Pengguna yang idle (tidak menggunakan bandwidth) tidak dapat membagi bandwidth 
kepada pengguna yang sibuk. 
Alokasi Dinamis (1) 
• Alokasi statis tidak mampu menangani jaringan yang memiliki traffic besar. 
• Asumsi-asumsi yang digunakan : 
 Station model : 
• terdiri dari beberapa stasiun yang independen, masing-masing memiliki program dan 
pengguna yang membangun frame untuk transmisi. 
• Ketika sebuah frame di-generate, stasiun terblok dan tidak melakukan apapun hingga 
transmisi selesai 
 Single Channel Assumption 
• Hanya ada 1 kanal yang tersedia 
 Collision Assumption 
• Terjadi jika 2 buah frame ditransmisikan secara simultan 
• Semua stasiun dapat mendeteksi kolisi 
• Frame yang terkolisi harus ditransmisikan ulang 
Alokasi Dinamis (2) 
 Continuous Time 
• Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat 
• Tidak ada master clock 
 Slotted Time 
• Waktu dibagi-bagi menjadi beberapa interval (slot)
11 
• Transmisi selalu dimulai dari slot awal 
 Carrier Sense 
• dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Jika kanal sedang 
sibuk, maka stasiun tidak dapat menggunakan kanal 
 No Carrier Sense 
• tidak dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Frame serta 
merta dikirimkan, pengecekan dilakukan kemudian. 
Alokasi Dinamis (3) 
• Beberapa metode alokasi Dinamis : 
– ALOHA : Pure & Slotted 
– CSMA (Carrier Sense Multiple Access) Protocols 
– Collision-Free Protocols 
– Limited-Contention Protocols 
– The Adaptive Tree Walk Protocols 
– Wavelength Division Multiple Access Protocols 
– Wireless LAN Protocols 
 ALOHA 
• Ground-based radio broadcasting 
• Dapat diaplikasikan pada jaringan yang memiliki pengguna-pengguna yang 
tidak terkoordinasi dimana antarpengguna saling berkompetisi dalam 
menggunakan kanal tunggal. 
• Ada 2 versi : pure & slotted 
 PURE ALOHA 
• Ide dasar : jika data sudah ada, langsung transmisikan ! 
• Stasiun tidak mengecek(listen) kanal terlebih dahulu sebelum mentransmisi 
• Ada kolisi sehingga mengakibatkan frame yang terkolisi rusak
• Kolisi terjadi jika ada 2 frame yang mencoba memakai kanal secara bersama-sama 
• Pengirim selalu dapat mengetahui jika framenya terjadi kolisi dengan selalu 
12 
mengecek(listen) kanal 
– Pada LAN: cepat 
– Pada satelit : 270 msec delay time 
• Contention System : banyak pengguna yang memakai kanal sedemikian rupa 
sehingga memicu terjadi kolisi 
Pure ALOHA 
Pada Pure ALOHA, frame ditransmisikan pada waktu-waktu yang konstan 
(sama panjang). Throughput dari ALOHA dapat dioptimisasi jika ukuran semua 
frame sama besar 
PURE ALOHA
FRAME COLLISIONS 
13 
 SLOTTED ALOHA 
• Membagi-bagi waktu menjadi interval-interval diskrit 
• 1 interval berkorespondensi dengan 1 frame 
• Mensyaratkan pengguna untuk menyetujui batasan slot 
• Satu cara untuk melakukan sinkronisasi adalah menjadikan sebuah stasiun 
spesial yang menuliskan sebuah tanda untuk setiap awal interval 
Pure ALOHA vs Slotted ALOHA 
– Mean Time Delay (waktu yang dibutuhkan untuk mengirim sebuah frame dari sender ke 
receiver) dengan mekanisme FDM N kali lebih buruk dibandingkan dengan sebuah 
antrian biasa. 
Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik 
dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi 
serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing 
digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi 
tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh 
banyak sinyal . 
Contoh paling alami frekuensi – division multiplexing adalah radio dan penyiaran 
televisi , di mana beberapa sinyal radio pada frekuensi yang berbeda melewati udara 
pada waktu yang sama . Contoh lain adalah televisi kabel , di mana banyak saluran
televisi yang dilakukan secara bersamaan pada satu kabel . FDM juga digunakan oleh 
sistem telepon untuk mengirimkan panggilan telepon melalui beberapa trunklines 
kapasitas tinggi , komunikasi satelit untuk mengirimkan beberapa saluran data uplink 
dan downlink balok radio , dan broadband DSL modem untuk mengirimkan sejumlah 
besar data komputer melalui saluran telepon twisted pair , antara banyak kegunaan 
lainnya . 
Sebuah teknik analog disebut wavelength division multiplexing digunakan dalam 
komunikasi serat optik , di mana beberapa saluran data yang ditransmisikan melalui 
serat optik tunggal dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda ( frekuensi ) 
cahaya . 
14 
Cara kerjanya 
Pada akhir sumber , untuk setiap kanal frekuensi , osilator elektronik menghasilkan 
sinyal pembawa , gelombang berosilasi stabil pada frekuensi tunggal seperti gelombang 
sinus , yang berfungsi untuk ” membawa” informasi. Pengangkut jauh lebih tinggi 
dalam frekuensi dari sinyal data. Sinyal pembawa dan sinyal data yang masuk ( disebut 
sinyal baseband ) diterapkan ke sirkuit modulator . Modulator ini mengubah beberapa 
aspek dari sinyal pembawa , seperti amplitudo , frekuensi , atau fase , dengan sinyal 
data, ” membonceng ” data pada operator . Beberapa operator dimodulasikan pada 
frekuensi yang berbeda dikirim melalui media transmisi , seperti kabel atau serat optik . 
Setiap pembawa termodulasi terdiri dari sebuah band sempit frekuensi , berpusat 
pada frekuensi pembawa . Informasi dari sinyal data dilakukan di sidebands di kedua 
sisi frekuensi pembawa . Ini band frekuensi disebut passband untuk saluran tersebut . 
Selama frekuensi pembawa saluran terpisah jarak cukup jauh terpisah sehingga 
passbands mereka tidak tumpang tindih , sinyal terpisah tidak akan mengganggu satu 
sama lain . Jadi bandwidth yang tersedia dibagi menjadi ” slot ” atau saluran , masing-masing 
dapat membawa sinyal data. 
Pada tujuan akhir dari kabel atau serat , untuk setiap saluran , filter elektronik 
ekstrak sinyal saluran dari semua saluran lainnya . Sebuah osilator lokal menghasilkan
sinyal pada frekuensi pembawa saluran. Sinyal masuk dan sinyal osilator lokal 
diterapkan ke sirkuit demodulator . Ini menerjemahkan sinyal data dalam sidebands 
kembali ke frekuensi baseband aslinya . Filter elektronik menghilangkan frekuensi 
pembawa , dan sinyal data output untuk digunakan. 
Sistem FDM modern sering menggunakan metode modulasi canggih yang 
memungkinkan beberapa sinyal data yang akan dikirimkan melalui setiap kanal 
frekuensi . 
15 
Telepon 
Untuk sambungan telepon jarak jauh , perusahaan telepon abad ke-20 digunakan L - 
carrier dan mirip sistem co-aksial kabel membawa ribuan sirkuit suara multiplexing 
dalam beberapa tahap oleh bank channel . 
Untuk jarak pendek , kabel pasangan yang seimbang lebih murah digunakan untuk 
berbagai sistem termasuk Sistem Bell K – dan N – pembawa . Mereka kabel tidak 
memungkinkan bandwidth besar seperti , sehingga hanya 12 kanal suara (Double 
Sideband ) dan kemudian 24 (Single Sideband ) yang multiplexing menjadi empat 
kawat , satu pasang untuk setiap arah dengan repeater setiap beberapa kilometer, sekitar 
10 km . Lihat sistem carrier 12 – channel . Pada akhir abad ke-20 , sirkuit suara FDM 
telah menjadi langka. Sistem telepon modern menggunakan transmisi digital , di mana 
waktu – division multiplexing ( TDM ) digunakan sebagai pengganti FDM . 
Sejak akhir abad ke-20 Digital Subscriber Garis telah menggunakan multitone ( 
DMT ) sistem diskrit untuk membagi spektrum mereka ke kanal frekuensi . 
Konsep sesuai dengan frekuensi – division multiplexing dalam domain optik dikenal 
sebagai panjang gelombang – division multiplexing . 
Group dan supergrupSebuah sistem FDM sekali biasa, digunakan misalnya dalam L 
-carrier , menggunakan filter kristal yang beroperasi di kisaran 8 MHz untuk 
membentuk Kelompok Channel 12 saluran , 48 kHz bandwidth dalam kisaran 8140- 
8188 kHz dengan memilih operator di kisaran 8140 untuk 8184 kHz memilih sideband 
kelompok ini atas maka dapat diterjemahkan dengan standar kisaran 60-108 kHz oleh
pembawa 8248 kHz . Sistem tersebut digunakan dalam DTL ( Direct To Line) dan dfsg 
( langsung membentuk kelompok Super ) . 
132 kanal suara ( 2SG + 1G ) dapat dibentuk dengan menggunakan pesawat DTL 
modulasi dan rencana frekuensi diberikan dalam FIG1 dan fig2 penggunaan teknik DTL 
memungkinkan pembentukan maksimal kanal suara 132 yang dapat ditempatkan 
langsung ke line. DTL menghilangkan kelompok dan peralatan kelompok super. 
Dfsg dapat mengambil langkah yang sama di mana formasi langsung dari sejumlah 
kelompok super bisa diperoleh dalam 8 kHz dfsg juga menghilangkan peralatan 
kelompok dan dapat menawarkan : 
16 
Pengurangan biaya 7 % sampai 13 % 
Peralatan yang kurang untuk menginstal dan memelihara 
Peningkatan keandalan karena peralatan yang kurang 
Kedua DTL dan dfsg dapat sesuai dengan kebutuhan sistem densitas rendah ( 
menggunakan DTL ) dan sistem kepadatan lebih tinggi ( menggunakan dfsg ) . 
Terminal dfsg mirip dengan terminal DTL kecuali bukan dua kelompok Super banyak 
kelompok Super digabungkan . Sebuah mastergroup dari 600 saluran ( 10 super – 
kelompok ) adalah contoh berdasarkan dfsg . 
Penggunaan lain contoh: non berkaitan dengan telepon 
FDM juga dapat digunakan untuk menggabungkan sinyal sebelum modulasi akhir ke 
gelombang pembawa . Dalam hal ini sinyal pembawa yang disebut sebagai subcarrier : 
contoh adalah transmisi FM stereo , di mana 38 kHz subcarrier digunakan untuk 
memisahkan sinyal perbedaan kiri-kanan dari saluran sum kiri-kanan tengah, sebelum 
modulasi frekuensi sinyal komposit . Sebuah saluran televisi dibagi menjadi frekuensi 
subcarrier untuk video , warna , dan audio . DSL menggunakan frekuensi yang berbeda 
untuk suara dan transmisi data hulu dan hilir pada konduktor yang sama , yang juga 
merupakan contoh frekuensi duplex .
Dimana frekuensi – division multiplexing digunakan untuk memungkinkan beberapa 
pengguna untuk berbagi saluran komunikasi fisik, hal itu disebut frequency-division 
multiple access ( FDMA ) . [ 1 ] 
FDMA adalah cara tradisional untuk memisahkan sinyal radio dari pemancar yang 
berbeda . 
Pada 1860-an dan 70-an , beberapa penemu mencoba FDM bawah nama telegrafi 
akustik dan telegrafi Harmonic . Praktis FDM hanya dicapai di era elektronik. 
Sementara upaya mereka menyebabkan pemahaman dasar teknologi electroacoustic , 
sehingga penemuan telepon . 
2.3. MULTIPLE ACCESS PROTOCOLS 
Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer , metode akses channel atau 
metode multiple access memungkinkan beberapa terminal terhubung ke media transmisi 
multi-point yang sama untuk mengirimkan lebih dari itu dan untuk berbagi 
kapasitasnya. Contoh media fisik bersama adalah jaringan nirkabel, jaringan bus, 
jaringan cincin, jaringan hub dan link point- to-point half-duplex. 
Skema saluran akses didasarkan pada metode multiplexing , yang 
memungkinkan beberapa stream data atau sinyal untuk berbagi saluran komunikasi 
yang sama atau media fisik . Multiplexing adalah dalam konteks ini disediakan oleh 
lapisan fisik . Perhatikan bahwa multiplexing juga dapat digunakan dalam full-duplex 
point-to -point komunikasi antara node dalam jaringan diaktifkan , yang tidak boleh 
dianggap sebagai multiple access. . 
Skema saluran akses juga didasarkan pada protokol akses jamak dan mekanisme 
kontrol , juga dikenal sebagai media access control ( MAC ) . Protokol ini berkaitan 
dengan isu-isu seperti pengalamatan, menetapkan saluran multipleks kepada pengguna 
yang berbeda , dan menghindari tabrakan . MAC -layer adalah sub – lapisan dalam 
Layer 2 ( Data Link Layer ) dari model OSI dan komponen dari Link Layer dari TCP / 
IP model . 
17 
Jenis dasar skema akses channel
Ini adalah empat jenis dasar skema akses channel : 
a) Frekuensi Division Multiple Access ( FDMA ) 
Frekuensi -division multiple access ( FDMA ) skema saluran – akses 
didasarkan pada frekuensi multiplexing – divisi ( FDM ) skema , yang 
menyediakan pita frekuensi yang berbeda untuk data yang berbeda – 
stream . Dalam kasus FDMA , data stream yang dialokasikan untuk node 
yang berbeda atau perangkat . Sebuah contoh dari sistem FDMA adalah 
generasi pertama ( 1G ) sistem telepon seluler , di mana setiap panggilan 
telepon ditugaskan ke saluran frekuensi uplink tertentu, dan satu lagi 
kanal frekuensi downlink . Setiap sinyal pesan ( setiap panggilan telepon 
) dimodulasi pada frekuensi carrier tertentu. 
Sebuah teknik yang terkait adalah wavelength division multiple access ( 
WDMA ) , berdasarkan panjang gelombang – division multiplexing ( 
WDM ) , di mana datastreams berbeda mendapatkan warna yang berbeda 
dalam komunikasi serat optik . Dalam kasus WCDMA , node jaringan 
yang berbeda dalam jaringan bus atau hub mendapatkan warna yang 
berbeda . 
Sebuah bentuk lanjutan dari FDMA adalah orthogonal frequency-division 
multiple access ( OFDMA ) skema , misalnya digunakan dalam 
sistem komunikasi seluler 4G . Pada OFDMA , setiap node dapat 
menggunakan beberapa sub -carrier , sehingga memungkinkan untuk 
memberikan kualitas pelayanan yang berbeda (tarif data yang berbeda ) 
untuk pengguna yang berbeda . Penugasan dari sub – operator untuk 
pengguna dapat diubah secara dinamis , berdasarkan pada kondisi 
saluran radio saat ini dan beban lalu lintas . 
b) Waktu division multiple access ( TDMA ) 
18
Pembagian waktu multiple access ( TDMA ) saluran skema akses 
didasarkan pada time-division multiplexing ( TDM ) skema , yang 
menyediakan waktu yang berbeda- slot untuk data yang berbeda – stream 
( dalam kasus TDMA untuk pemancar yang berbeda ) dalam struktur 
rangka siklis berulang . Sebagai contoh, node 1 dapat menggunakan slot 
waktu 1 , node 2 slot waktu 2 , dll sampai pemancar terakhir. Kemudian 
dimulai lagi , dalam pola yang berulang , sampai sambungan berakhir 
dan slot menjadi gratis atau ditugaskan ke node lain . Sebuah bentuk 
lanjutan adalah Dinamis TDMA ( DTDMA ) , di mana penjadwalan 
yang dapat memberikan timesometimes berbeda tetapi beberapa kali 
node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 di frame pertama dan 
menggunakan slot waktu lain dalam frame berikutnya . 
Sebagai contoh , sistem selular 2G didasarkan pada kombinasi dari 
TDMA dan FDMA . Setiap saluran frekuensi dibagi menjadi delapan 
timeslots , yang tujuh digunakan untuk tujuh panggilan telepon , dan satu 
untuk data sinyal . 
c) Packet modus akses-jamak 
Packet modus akses-jamak biasanya juga didasarkan pada multiplexing 
waktu-domain , tapi tidak dalam struktur rangka siklis berulang-ulang, 
dan oleh karena itu tidak dianggap sebagai TDM atau TDMA . Karena 
karakter acak itu dapat dikategorikan sebagai metode multiplexing 
statistik , sehingga memungkinkan untuk memberikan alokasi bandwidth 
yang dinamis . Ini membutuhkan kontrol akses ( MAC ) protokol media, 
yaitu prinsip untuk node bergiliran di channel dan untuk menghindari 
tabrakan . Contoh umum adalah CSMA / CD , digunakan dalam jaringan 
bus Ethernet dan jaringan hub , dan CSMA / CA , digunakan dalam 
jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 . 
d) Code division multiple access ( CDMA ) / Spread spectrum 
19 
multiple access ( SSMA ) 
Pembagian kode akses multiple ( CDMA ) skema didasarkan pada 
spread spectrum , yang berarti bahwa spektrum radio yang lebih luas
dalam Hertz digunakan dari tingkat data masing-masing bit stream 
ditransfer , dan beberapa sinyal pesan ditransfer secara bersamaan 
melalui frekuensi pembawa yang sama , memanfaatkan kode penyebaran 
yang berbeda . Bandwidth yang lebar memungkinkan untuk mengirim 
dengan rasio signal-to -noise yang sangat miskin kurang dari 1 ( kurang 
dari 0 dB ) berdasarkan rumus Shannon – Heartly , yang berarti bahwa 
daya transmisi dapat dikurangi ke tingkat bawah tingkat kebisingan dan 
interferensi co-channel (cross talk ) dari sinyal pesan lain yang berbagi 
frekuensi yang sama .Salah satu bentuknya adalah direct sequence spread 
spectrum ( DS – CDMA ) , yang digunakan misalnya dalam sistem 
ponsel 3G . Setiap bit informasi ( atau setiap simbol ) diwakili oleh 
urutan kode yang panjang beberapa pulsa , yang disebut chip . Urutannya 
adalah kode menyebar , dan setiap sinyal pesan ( misalnya setiap 
panggilan telepon ) menggunakan kode penyebaran yang berbeda . 
Bentuk lainnya adalah frekuensi-hopping ( FH – CDMA ) , di mana 
frekuensi saluran berubah sangat cepat menurut sequency yang 
merupakan kode menyebar . Sebagai contoh , sistem komunikasi 
Bluetooth didasarkan pada kombinasi frekuensi-hopping dan baik CSMA 
/ CA paket modus komunikasi ( untuk aplikasi komunikasi data ) atau 
TDMA ( untuk transmisi audio) . Semua node milik pengguna yang 
sama ( ke jaringan area pribadi virtual yang sama atau piconet ) 
menggunakan frekuensi yang sama hopping sequency serentak, yang 
berarti bahwa mereka mengirim pada kanal frekuensi yang sama , namun 
CDMA / CA atau TDMA digunakan untuk menghindari tabrakan dalam 
VPAN .Frekuensi – hopping digunakan untuk mengurangi cross-talk dan 
kemungkinan tabrakan antara node di VPAN berbeda. 
2.4. Standar IEEE 802 untuk LAN dan MAN 
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi 
profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan 
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat 
teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa 
20
(engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, 
danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan 
diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi 
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar jaringan wireless. 
Tujuaninti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk 
kepentingan kemanusiaan.Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat 
teknis global dan professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk 
kontribusi teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi 
perkembangan global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan 
interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang 
hidup, bekerja dan berkomunikasi. 
Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar 
yaitu: 
21 
1. Mengamankan Sponsor, 
2. Meminta Otorisasi Proyek, 
3. Perakitan Kelompok Kerja, 
4. Penyusunan Standard, 
5. Pemungutan suara, 
6. Review Komite, 
7. Final Vote. 
Apa Itu Standarisasi IEEE ? 
Merupakan suatu lembaga asosiasi profesi, tempat berkumpul tenaga ahli di 
bidang komputer yang membuat standarisasi peralatan yang bertujuan untuk 
mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek 
dalam industri dan rekayasa yang mencakup telekomunikasi,jaringan 
komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika. 
Pada praktiknya vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang 
dhasilkan IEEE.kita bisa lihat badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak 
membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera di bawah :
22 
Standard IEEE 802.1 
Sebagai Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link 
termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control). 
Standard IEEE 802.1Q 
IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan 
dengan Model Konseptual Tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan 
ke 802.1D IEEEprotokol spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap 
VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah 
switch dengan kemampuan lapisan-3, atau router 
Standard IEEE 802.2 
Standarisasi lapisan LLC.Standard ini menentukan operasi sublayer logical link control 
(LLC) dari layer data pada model OSI. Sublayer LLC menyediakan interface antara 
sublayer MAC dan layer network. Standard 802.2 digunakan pula pada spesifkasi 
Ethernet 802.3. LLC menyediakan 3 pilihan layanan : 
1. layanan diagram tidak reliable. 
2. layanan diagram beracknowledgement. 
3. layanan connection-oriented reliable. 
Standard IEEE 802.3( ethernet) 
Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,dll). 
standard IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan 
lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar 
Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network 
(LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN). 
Stadard IEEE 802.3 ini ditujukan bagi LAN 1-persistent CSMA/cd, ketika stasiun akan 
melakukan transmisi, stasiun mendengarkan kabel. Bila kabel dalam keadaan sibuk, 
maka stasiun akan menunggu sampai kabel tersebut menjadi bebas, bila kabel dalam 
keadaan bebas ,maka stasiun dengan segera akan melakukan tranmisi. Jika dua stasiun 
atau lebih mengirimkan secara simultan pada sebuah kabel yang sedang bebas, maka
stasiun akan mengalami tabrakan. Semua stasiun yang mengalami tabrakan itu akan 
menghentikan tranmisinya, menunggu waktu random, dan mengulangi seluruh 
prosesnya lagi. 
Kelebihan IEEE 802.3 
- protokolnya sangat sederhana 
- stasiun dapat dipasang dalam keadaan sistem sedang berjalan tanpa harus mematikan, 
sistem terlebih dahulu 
- standard ini menggunakan kabel pasif, dan tidak membutuhkan modem 
- delay pada lalulintas yang tidak padat bisa dikatakan nol karena stasiun tidak perlu 
menunggu token , dan dapat secara langsung mengirimkan frame. 
Kekurangan IEEE 802.3 
- sebuah stasiun harus mampu mendeteksi signal lemah yang berasal dari stasiun lain , 
bahkan ketika dirinya sendiri sedang melakukan transaksi. 
- semua rangkaian pendeteksi semua analog . 
23 
Standard IEEE 802.4 
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus. Standar IEEE 802.4 menerangkan LAN 
yang disebut Token bus. Secara fisik token bus merupakan kabel linier atau berbentuk 
diagram pohon tempat stasiun-stasiun dihubungkan. Secara logika, stasiun-stasiun 
diorganisasi kedalam sebuah ring dimaan masing-masing stasiun mengetahui alamat 
stasiun lainnya yang berada di sebelah kiri dan kanannya. Bila ring logika diinisialisasi , 
maka stasiun yang bernomor paling tinggi mempunyai kesempatan pertama untuk 
mengirim. Setelah dilaksanakan, stasiun tersebut memberikan kesempatan berikutnya 
jika stasiun tetangganya dengan cara mengrimkan frame kontrol khusus yang disebut 
token. Token berpropagasi mengelilingi Ring logic tersebut , dimana hanya pemegang 
token sajalah yang diijinkan untuk mentranmisikan frame. Karena pada suatu saat hanya 
terdapat sebuah stasiun saja yang memegang token, maka tidak akan terjadi tabrakan. 
Kelebihan IEE 802.4 
- Menggunakan peralatan telesi kabel yang memiliki realibilitas.
Kekurangan IEE 802.4 
- las a broadband banyak menggunakan rekayasa analog dan melibatkan modem serta 
amplifier pita lebar 
- protokolnya sangat rumit dan memiliki delay pada keadaan beban rendah yang 
panjang 
- sangat tidak cocok untuk implementasi serat las dan hanya dipakai oleh pengguna 
yang sedikit 
Standard IEEE 802.5 
Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring. Jaringan ring telah lama dan dipakai 
untuk LAN maupun WAN. Ring merupakan kumpulan link point to point individual 
yang membentuk sebuah lingkaran. Link point to point melibatkan teknologi yang 
sudah dikenal baik dan terbukti dilapangan dan dapat dioperasikan pada twisted-pair, 
kabel koaksial, dan serat las . Rekayasa ring juga las a seluruhnya digital. Jika IEEE 
802.3 memiliki komponen analog penting untuk deteksi tabrakan maka Ring juga 
memiliki akses saluran yang baik. Dengan las an-alasan ini IBM memilih ring sebagai 
LAN-nya dan IEEE telah memasukkan standard token ring sebagai 802.5. 
Kelebihan IEEE 802.5 
- Rekayasanya cukup mudah dan dapat berbentuk sepenuhnya digital 
- Ring-ring dapat dibentuk dengan menggunakan tranmisi dari mulai carrier yang 
sederhana sampai serat optik secara virtual 
Standard IEEE 802.6 
Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed 
Queue Dual Bus).Tidak satupun lan 802 yang kita pelajari cocok untuk digunakan 
dalam MAN masalahnya panjang kabel dan unjuk kerja ketika ribuan stasiun 
dhubungkan menyebabkan sistem ini terbatas pada daerah seluas kampus saja. Bagi 
jaringan yang dapat mencakup seluruh pelosok kota, IEEE telah menentukan sebuah 
MAN yang disebut DQDB (DIStributed Queque dual bus-bus ganda antrian 
terdistribusi), sebagai standard 802.6. Tidak seperti protokol-protokol LAN 802 lain , 
802.6 tidak rakus. Pada protokol-protokol lainnya bila sebuah stasiun mendapatkan 
sebuah kesempatan untuk mengirim, maka stasiun tersebut akan segera melakukan 
tranmisi. Pada protokol ini , stasiun-stasiun membuat antrian sear berurutan dan menjadi 
dalam keadaan siap kirim dan mentranmisikan secara FIFO. Aturan dasarnya adalah 
24
bahwa stasiun-stasiun berlaku sopan, artinya mereka menunggu stasiun-stasiun aliran ke 
bawah. Antrian ini diperlukan untuk mencegah suatu situasi dimana situasi yang dekat 
dengan Head-end secara langsung mengambil seluruh sel-sel yang kosong pada saat sel-sel 
itu tiba dan langsung mengisinya, yang menyebabkan stasiun aliran ke bawah akan 
25 
kehabisan kesempatan. 
Standard IEEE 802.7 
Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group). Broadband LAN 
pada standard IEEE 802.7 adalah teknologi yang digunakan pada TV cable, dimana 
kabel tersebut akan membawa beberapa sinyal sekaligus. Metode pembagian sinyal 
pada beberapa frekuensi ini disebut frequensi division multiplexing ( FDM ). 
Standard IEEE 802.8 Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI) 
Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group).IEEE 802.8 adalah 
jaringan serat optic yang juga didefinisikan pada standard IEEE 802.3 hingga IEEE 
802.6 dengan memasukkan standard fiber distributed data interface(FDDI) dan 10 base 
FL. 10 Base FL adalah Ethernet yang dapat dijalankan pada kabel serat optik 
Standard IEEE 802.9 
Standarisasi ISDN (Intergrated Services Digital Network) dan IS (Intergrated Services) 
LAN.IEEE 802.9 mempunyai standard kecepatan sampai 10 Mbps saluran synchronous 
dengan 96 64-xBps (6 Mbps total Bandwith) dengan saluran yang dapat digunakan 
adalah saluran data yang spesifik. total bandwith yang tetap yang digunakan 6 Mbps. 
Standar ini dinamakan sebagai Isochronous Ethernet (IsoEnet), dan didesain untuk 
mengatur pencampuran bursty dan time critical traffic. 
Standard IEEE 802.10 
Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security).IEEE 802.10 merupakan 
standard yang menyediakan keamanan jalur data yang melewati jalurf yang di sharing. 
Penerapan standard ini digunakan pada internet public sebagai backbone untuk private 
interconnection antarlokasi. Bentuk dari penerapan standard ini disebut virtual private 
networking (VPN).
Standard IEEE 802.11 
Standarisasi masalah wireless LAN (Wi-Fi) dan CSMA/CD bersama IEEE 802.3.IEEE 
802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless / jaringan 
Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada. 802.11 
dikeluarkan oleh IEEE sebagai standard komunikasi untuk bertukar data di udara / 
nirkabel. Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11 
menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama 
untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Ada beberapa jenis 
spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang 
tertera dibawah ini tentang Spesifikasi dari 802.11 : 
IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan 
pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada 
bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi 
yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang 
mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan 
OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, 
dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999. 
IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang 
bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap 
menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada 
prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b 
mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode 
transmisi yang digunakannya adalah DSSS. 
IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 
GHzOFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai 
kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 
802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, 
sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya. dan menggunakan 
metode modulasi 
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan 
multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), 
dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan 
beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada 
26
menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman 
antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n. 
Standard IEEE 802.12 
Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN.IEEE 802.12 merupakan standard yang 
mempunyai kesempatan 100 MB persekon sesuai dengan proposal yang dipromosikan 
oleh AT&T, IBM, Hewlett-Packard yang biasa disebut 100 Mg anylan. Jaringan ini 
menggunakan topologi dasar star wiring dan sebuah metode akses yang mempunyai 
anggapan dasar bahwa sebuah alat memberikan pada jaringan Hub ketika mereka 
membutuhkan pengiriman data. Alat ini bisa mengirimkan data jika mendapat ijin dari 
Hub . Standar ini dipakai untuk mendukung jaringan berkecepatan tinggi yang bisa 
dioperasikan dalam gabungan ethernet dan lingkungan token ring dengan mendukung 
kedua buah jenis frame. 
Standard IEEE 802.14 sebagai standarisasi masalah protocol CATV. 
27 
Standard IEEE 802.15 
Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group.sebagai standard untuk 
Wireless PAN (Personal Area Network) dan Bluetooth. 
Standard IEEE 802.16 
Broadband Wireless Access Working Group.Sebagai standarisasi Broadband Wireless 
Access (standar untuk WiMAX) yang merupakan standard terbaru untuk Wifi dengan 
kecepatan broadband yang di tingkatkan dan memiliki kecepatan transfer data lebih 
unggul dibandingkan standard wifi sebelumnya. 
Standard IEEE 802.17 
Resilent Packet Ring Working Group. 
Standard IEEE 802.18 
Radio Regulator TAG. 
Standard IEEE 802.19 
Coexistence TAG.
28 
Standard IEEE 802.20 
Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group. 
Standard IEEE 802.21 
Media Independent Handoftt Working Group. 
Standard IEEE 802.22 
Wireless Regional Area Network. 
Pada tahun 1980 bulan Februari, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus 
standardisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area 
Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan 
tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini yaitu pada bulan 
Februari atau bulan ke-2. 
Layanan danprotokolyang ditentukan dalamIEEE802peta kebawahdua 
lapisan(Data Link dan Physical) dari model referensijaringanOSItujuh-lapis. Bahkan, 
IEEE802membagiOSIData Link Layermenjadi duasub-lapisan bernamaLogical Link 
Control(LLC) dan MediaAccess Control(MAC), sehinggalapisandapat terdaftarseperti 
ini: 
Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society. 
Perbedaan antara ACM dan IEEE adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer 
teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah 
hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM 
adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun 
subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society. 
ACM memiliki empat “Boards“ yaitu: 
1. Publikasi, 
2. SIG Governing Board, 
3. Pendidikan, dan 
4. Badan Layanan Keanggotaan
Rekayasa Perangkat Lunak Kode Etik dan Profesional Praktek (Versi 5.2) seperti 
yang direkomendasikan oleh ACM / IEEE-CS Joint Task Force on Software 
Engineering Etika dan Profesional Praktek dan bersama-sama disetujui oleh ACM dan 
IEEE-CS sebagai standar untuk mengajar dan berlatih perangkat lunak rekayasa. Versi 
kode singkat merangkum aspirasi pada tingkat tinggi abstraksi tersebut; klausa yang 
disertakan dalam versi lengkap memberikan contoh-contoh dan rincian tentang 
bagaimana aspirasi ini mengubah cara kita bertindak sebagai profesional rekayasa 
perangkat lunak. 
Sesuai dengan komitmen mereka untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan 
masyarakat, insinyur. Perangkat lunak harus mematuhi Delapan Prinsip berikut: 
1. PUBLIC – Software engineers shall act consistently with the public interest. UMUM 
– Software insinyur harus bertindak secara konsisten dengan kepentingan publik. 
2. CLIENT AND EMPLOYER – Software engineers shall act in a manner that is in the 
best interests of their client and employer consistent with the public interest. KLIEN 
dan majikan – Software insinyur harus bertindak dengan cara yang adalah kepentingan 
terbaik klien mereka dan majikan yang konsisten dengan kepentingan publik. 
3. PRODUCT – Software engineers shall ensure that their products and related 
modifications meet the highest professional standards possible. PRODUK – Software 
insinyur harus memastikan bahwa produk dan modifikasi yang terkait dengan 
memenuhi standar profesional tertinggi mungkin. 
4. JUDGMENT – Software engineers shall maintain integrity and independence in their 
professional judgment. PENGHAKIMAN – Software insinyur harus mempertahankan 
integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka. 
5. MANAGEMENT – Software engineering managers and leaders shall subscribe to 
and promote an ethical approach to the management of software development and 
maintenance. MANAJEMEN – Rekayasa Perangkat Lunak manajer dan pemimpin 
harus berlangganan dan mempromosikan pendekatan etis kepada manajemen 
pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. 
29
6. PROFESSION – Software engineers shall advance the integrity and reputation of the 
profession consistent with the public interest. PROFESI – Software insinyur harus 
memajukan integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik. 
7. COLLEAGUES – Software engineers shall be fair to and supportive of their 
colleagues. Kolega – Software engineer harus bersikap adil dan mendukung rekan-rekan 
mereka. 
8. SELF – Software engineers shall participate in lifelong learning regarding the 
practice of their profession and shall promote an ethical approach to the practice of the 
profession. DIRI – Software insinyur harus berpartisipasi dalam belajar seumur hidup 
tentang praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis untuk praktek 
profesi. 
IEEE Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE 
Indonesia Section tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE 
Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu: 
1. Communications Society Chapter. 
2. Circuits and Systems Society Chapter. 
3. Engineering in Medicine and Biology Chapter. 
4. Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power Electronics 
30 
Society, Signal Processing Society. 
5. Joint chapter MTT/AP-S. 
Pada tahun 1980 bulan ke 2, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus 
standarisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). 
Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 
2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. 
Unit Kerja dan bidang yang ditangani: 
 802.1 Higher Layer LAN Protocols Working Group 
 802.3 Ethernet Working Group 
 802.11 Wireless LAN Working Group 
 802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
 802.16 Broadband Wireless Access Working Group 
 802.17 Resilent Packet Ring Working Group 
31 
 802.18 Radio Regulator TAG 
 802.19 Coexistence TAG 
 802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group 
 802.21 Media Independent Handoftt Working Group 
 802.22 Wireless Regional Area Network 
2.3.2 MACSublayer 
IEEE802keluarga standardikelola olehIEEE802LAN/MANKomite 
Standar(LMSC).Standar yang palingbanyak 
digunakanadalahuntukkeluargaEthernet, Token Ring, Wireless LAN, 
BridgingdanBridgedLANVirtual. SebuahKelompok 
Kerjaindividumemberikanfokusuntuk setiap area.
BAB III 
3. PENUTUP 
32 
3.1. Kesimpulan 
Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal 
yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. Dalam 
telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total 
bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non – 
tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa 
sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio , 
kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal . 
IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi 
profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan 
pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat 
teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa 
(engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, 
danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan 
diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi 
standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. 
3.2. KRITIK dan SARAN 
Demi mendukungnya makalah yang kami susun ini, kami mengharapkan kritik 
dan sarannya, jika ada salah kata atau kekurangan dalam makalah ini mohon di 
maafkan, bila ada yang belum jelas imformasi yang kami berikan, kami persilahkan 
untuk memberikan pertanyaan.
33 
DAFTAR PUSTAKA 
file:///G:/Data%20Link%20Layer%20dan%20Sub%20Lapisan%20Medium%20Access 
%20_%20denisyowansyahunindra.htm 
file:///G:/Kelompok%2010%20%28Sub%20Lapisan%20Medium%20Access%20&%20 
Network%20Layer%20%29%20_%20Muchamad%20Andre%20Wicakso.htm 
file:///G:/Media%20Access%20Control%20- 
%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm 
file:///G:/Standard%20Komunikasi%20Data%20IEEE%20_%20Andgaa.web.id.htm

More Related Content

What's hot

Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Lusiana Diyan
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Lusiana Diyan
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)seolangit7
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Hairil Rahman
 
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.Naufal Muhajir Abidin
 
Latihan dan tugas mandiri 9
Latihan dan tugas mandiri 9Latihan dan tugas mandiri 9
Latihan dan tugas mandiri 9rantinty
 
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxMafud Fauzi Pratama
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputerSinath Sabado
 
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)seolangit
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanSuroso Kom
 
Makalah physical layer
 Makalah physical layer Makalah physical layer
Makalah physical layerSaiful Habib
 

What's hot (16)

Komunikasi data
Komunikasi dataKomunikasi data
Komunikasi data
 
Komunikasi data1
Komunikasi data1Komunikasi data1
Komunikasi data1
 
Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)Teori Jaringan Komputer (Switch)
Teori Jaringan Komputer (Switch)
 
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
Teori Jaringan Komputer (Switch) 2
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
Teknologi jaringan berbasi lus (wan)
 
Attacking the
Attacking theAttacking the
Attacking the
 
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
1304405029 naufal muhajir abidin jartel_tugas2_reg2016.
 
Latihan dan tugas mandiri 9
Latihan dan tugas mandiri 9Latihan dan tugas mandiri 9
Latihan dan tugas mandiri 9
 
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptxKd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
Kd 3.1 menjelaskan konsep switching pada jaringan komputer.pptx
 
11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer11 jaringan-komputer
11 jaringan-komputer
 
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
Data link
 Data link Data link
Data link
 
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wanModul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
Modul 2 kb 1 teknologi jaringan berbasis wan
 
Makalah physical layer
 Makalah physical layer Makalah physical layer
Makalah physical layer
 
Bab9 wan
Bab9 wanBab9 wan
Bab9 wan
 

Similar to Tugas nahot

Similar to Tugas nahot (20)

Tugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkomTugas kelompok jarkom
Tugas kelompok jarkom
 
Kelompok 9
Kelompok 9Kelompok 9
Kelompok 9
 
jarkom6.pptx
jarkom6.pptxjarkom6.pptx
jarkom6.pptx
 
Jarkom Pertemuan 6
Jarkom Pertemuan 6Jarkom Pertemuan 6
Jarkom Pertemuan 6
 
1 Peng Jarkom.ppt
1 Peng Jarkom.ppt1 Peng Jarkom.ppt
1 Peng Jarkom.ppt
 
Bab iii Landasan Teori Freeradius2
Bab iii Landasan Teori  Freeradius2Bab iii Landasan Teori  Freeradius2
Bab iii Landasan Teori Freeradius2
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
PAPER JARINGAN KOMPUTER
PAPER JARINGAN KOMPUTERPAPER JARINGAN KOMPUTER
PAPER JARINGAN KOMPUTER
 
Arsitektur dan Protokol Komunikasi.pdf
Arsitektur dan Protokol Komunikasi.pdfArsitektur dan Protokol Komunikasi.pdf
Arsitektur dan Protokol Komunikasi.pdf
 
Model open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksiModel open sistem interkoneksi
Model open sistem interkoneksi
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Kelompok 10
Kelompok 10Kelompok 10
Kelompok 10
 
Jarkom kel 10
Jarkom kel 10Jarkom kel 10
Jarkom kel 10
 
2008 1-00339-if-bab 2
2008 1-00339-if-bab 22008 1-00339-if-bab 2
2008 1-00339-if-bab 2
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Modul 3 mac layer
Modul 3 mac layerModul 3 mac layer
Modul 3 mac layer
 
Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Bab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputerBab5 instalasi jaringan_komputer
Bab5 instalasi jaringan_komputer
 

More from princesstaurus

More from princesstaurus (6)

Project cisco
Project ciscoProject cisco
Project cisco
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Ip address
Ip addressIp address
Ip address
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Cover jarkom
Cover jarkomCover jarkom
Cover jarkom
 
Cover jarkom
Cover jarkomCover jarkom
Cover jarkom
 

Recently uploaded

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Tugas nahot

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. LATAR BELAKANG OSI (Open System Interconnection)OSI layer atau Protokol OSI (Open System Interconnections) adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari underlying architecture yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada hardware dan software di tingkat underlying. Dalam makalah ini akan menerangkan Sub-Medium Access Layer atau dalam singkatan MAC Adalah salah satu dari dua buah sub-layer dalam lapisan data-link, selain lapisan Logical Link Control (LLC). Media Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik.Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai "lampu lalu lintas" yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision. 1.2.RUMUSAN MASALAH - Apa yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal - Apa yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol - Apa yang dimaksud dengan Standard IEEE 802 untuk LAN dan MAN 1.3.TUJUAN - Mengetahui yang dimaksud dengan masalah alokasi kanal - Mengetahui yang dimaksud dengan Multiple Access Protocol - Mengetahui yang dimaksud dengan IEEE 802 untuk LAN dan MAN
  • 2. BAB II 2. PEMBAHASAN 2.1. SUB-LAPISAN MEDIUM ACCESS Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media jaringan (sebagai contoh: kabel jaringan) secara simultan (berbarengan), maka kondisi yang disebut sebagai “collision” (tabrakan) akan terjadi yang akan mengakibatkan data yang ditransmisikan akan hilang atau rusak. Solusi untuk masalah ini adalah dengan.menyediakan metode akses media jaringan, yang bertindak sebagai “lampu lalu lintas” yang mengizinkan aliran data dalam jaringan atau mencegah adanya aliran data untuk mencegah adanya kondisi collision Metode media akses control diimplementasikan di dalam lapisan data-link pada tujuh lapisan model referensi OSI. Secara spesifik, metode ini bahkan diimplementasikan dalam lapisan khusus di dalam lapisan data link, yakni Media Access Control Sublayer, selain tentunya Logical Link Control Sublayer. Ada dua buah metode media access control yang digunakan dalam jaringan lokal, yakni: 1) Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection (CSMA/CD) CSMA/CD merupakan teknik medium access control (MAC) yang paling banyak digunakan pada topologi bus dan star dewasa ini. Versi orisinil baseband dari teknik ini pertama kali dirancang dan dipatenkan oleh Xerox sebagai bagian dari Ethernet LAN yang dikembangkannya..Sedangkan versi broadband –nya dirancang dan dipatenkan oleh MITRE sebagai bagian dari MITREnet LAN yang dikembangkannya.Semua pengembangan ini menjadi dasar bagi standar IEEE 802.3 untuk CSMA/CD. Sebelum melihat lebih detail mengenai CSMA/CD ada baiknya kita melihat terlebih dahulu beberapa teknik sebelumnya sebagai dasar pengembangan CSMA/CD Metode ini digunakan di dalam jaringan Ethernet half-duplex (jaringan Ethernet full-duplex menggunakan switched media ketimbang menggunakan shared media sehingga 2
  • 3. tidak membutuhkan metode ini).CSMA/CD merupakan metode akses jaringan yang paling populer digunakan di dalam jaringan lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan lainnya.CSMA/CD didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3 yang dirilis oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE). CSMA/CD, meskipun lebih efisien, tetap saja memiliki satu kelemahan. Ketika dua frame tubrukan, media transmisi tetap tak dapat terpakai selama waktu transmisi dari kedua frame yang rusak tersebut. Untuk frame-frame yang panjang, dibandingkan waktu propagasi, jumlah kapasitas yang terbuang cukup besar.Kapasitas yang terbuang ini dapat dikurangi jika sebuah station tetap mendengarkan (listen) media transmisi selama pengiriman data. Hal inilah yang membawa beberapa aturan baru dalam CSMA/CD, sebagai berikut: a) Jika media transmisi dalam keadaan idle, lakukan transmit, jika tidak 3 lakukan step 2. b) Jika media transmisi sibuk, tetap mendengarkan sampai media idle, kemudian segera transmit. c) Jika tubrukan terdeteksi selama transmisi data, transmit sebuah sinyal jamming singkat untuk meyakinkan bahwa semua station mengetahui bahwa telah terjadi tubrukan, dan menghentikan transmisi. d) Setelah melakukan transmit sinyal jamming, tunggu selama beberapa waktu, kemudian coba untuk melakukan transmit kembali (ulangi dari step 1). 2) Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance (CSMA/CA) CSMA/CA singkatan dari Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance,merupakan protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions. CSMA/CA menghabiskan traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk tidak broadcast.tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions.
  • 4. Metode ini digunakan di dalam jaringan dengan teknologi AppleTalk dan beberapa bentuk jaringan nirkabel (wireless network), seperti halnya IEEE 802.11a, IEEE 802.11b, serta IEEE 802.11g. Untuk AppleTalk, CSMA/CA didefinisikan dalam spesifikasi IEEE 802.3, sementara untuk jaringan nirkabel didefinisikan dalam IEEE 802.11. CSMA / CA dalam jaringan komputer adalah jaringan nirkabel beberapa metode akses yang membawa penginderaan skema digunakan. Apabila sebuah node ingin mengirimkan data harus terlebih dahulu melihat waktu saluran untuk jumlah yang telah ditetapkan untuk menentukan ya atau tidak node lain bertransmisi pada saluran yang sama dalam jangkauan nirkabel. Jika saluran tersebut sudah tidak bekerja, maka node diijinkan untuk memulai proses transmisi. Jika saluran tersebut sudah dirasakan masih sibuk, maka node transmisi untuk jangka waktu yang acak ditangguhkan. Setelah proses transmisi dimulai, masih dimungkinkan untuk transmisi data aktual aplikasi untuk tidak terjadi. Dengan metode ini, sebuah node jaringan yang akan mengirim data ke node tujuan pertama-tama akan memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian. 1. Jaringan dibagi 2 kategori, yaitu koneksi point-to-point & saluran broadcast. Masalah jaringan broadcast adalah siapa yang mendapatkan kesempatan memakai saluran bila terdapat persaingan untuk memperoleh saluran tersebut. Bila hanya ada satu saluran yang tersedia, masalah menentukan giliran untuk berbicara menjadi lebih sulit. Saluran broadcast berkaitan dengan multiaccess channels atau random access random. Protokol untuk menentukan giliran pada saluran multiaccess terdapat pada sublayer dari data link layer yang disebut MAC (Medium Access Control) sublayer. (bagian terbawah). Peranan MAC sublayer sangat penting bagi sebuah LAN. dan hampir semua saluran multiaccess menjadikannya sebagai basis komunikasi. 4
  • 5. 2. Masalah Alokasi Saluran Statik Pada LAN dan MAN Cara tradisional dalam mengalokasikan sebuah saluran dengan banyak pengguna yang berkompetisi adalah dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM). Bila terdapat N pengguna, maka bandwidth dibagi menjadi N buah bagian yang berukuran sama. Bila pengguna banyak dan secara kontinu berubah-ubah, atau lalu lintasnya tidak tetap, maka FDM akan mendapatkan kesulitan. Walaupun dengan asumsi bahwa jumlah pengguna dapat dibuat dengan harga konstan N, maka pembagian saluran tunggal menjadi sub-saluran yang statik merupakan hal yang tidak efisien, apalagi bila pengguna tidak melakukan aktifitas, Karena tidak terdapat metoda alokasi saluran statik tradisional yang dapat bekerja baik pada lalu lintas yang tidak tetap, maka akan dibahas metode dinamik. 3. Saluran Dinamik Pada LAN dan MAN Terdapat beberapa asumsi saluran dinamik pada LAN dan MAN, sebagai berikut : 5 1. Model Stasiun Model terdiri dari N buah stasiun yang independent (komputer, telepon, alat komunikasi pribadi pribadi, dll), yang masing-masing memiliki program atau pengguna yang menghasilkan frame untuk transmisi. 2. Asumsi Saluran Tunggal Tersedia bagi semua jenis komunikasi. Semua stasiun dapat mentransmisikandan menerima melalui saluran tersebut. 3. Asumsi Tabrakan Bila 2 frame ditransmisikan bersamaan, keduanya bertumpang tindih waktunya dan akan menyebabkan signal rusak (collision). Semua stasiun dapat mendeteksinya dan meminta transmisi ulang. 4. Waktu Kontinu
  • 6. Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat. Tidak terdapat master clock yang membagi waktu menjadi interval-interval diskrit 6 5. Waktu Slot Waktu dibagi menjadi interval-interval diskrit (slot). Transmisi frame selalu dimulai pada awal sebuah slot. Sebuah slot dapat berisi 0, 1 atau lebih frame, yang masing-masing berhubungan dengan slot yang idle, transmisi yang berhasil dan tabrakan. 6. Carrier Sense Stasiun daoat mengetahui bahwa saluran yang sedang dipakai sebelum mencobamenggunakannya. Bila saluran sedang sibuk, maka tidak akan ada stasiun yangakan mencoba menggunakannya sampai saluran tersebut berada dalam keadaan idle. 7. No Carrier Sense Stasiun tidak dapat merasakan keadaan suatu saluran sebelum menggunakanny. Stasiun mencoba menggunakan saluran dan melakukan transmisi. Setelah beberapasaat kemudian stasiun akan mengetahui bahwa apakah transmisi tersebut berhasil atau gagal. Multiple Access Protocols a. ALOHA Murni Ide dasarnya : Membiarkan pengguna untuk melakukan transmisi kapan saja bila memiliki data yang akan dikirimkan. Tentu saja akan terjadi tabrakan, dan frame-frame yang bertabrakan akan hancur. Dengan sifat umpan balik dari broadcasting, pengirim selalu mengetahui kondisi frame bersangkutan.Sketsa pembuatan frame adalah memaksimalkan penggunaan ukuran frame daripada mengijinkan frame-frame yang panjangnya bervariabel. b. ALOHA Ber-slot Meningkatkan kapasitas sistem ALOHA, yaitu membagi waktu kedalam interval-interval diskrit, yang masing-masing intervalnya berkaitan dengan sebuah frame.
  • 7. Komputer tidak diijinkan untuk mengirimkan sesuatu setiap saat tombol ENTER diketikkan. Akan tetapi, pengiriman frame memerlukan waktu tunggu sampai awal slot berikutnya. Jadi aloha murni yang kontinu diubah menjadi metode diskrit. 7 Carrier Sense Multiple Access Protocols Pada LAN, sebuah stasiun dapat mendeteksi apa yang dikerjakan stasiun lainnya, dan menyesuaikan tingkah lakunya. Protokol-protokol dimana stasiun mendengarkan sebuah carrier (yaitu, sebuah transmisi) dan melakukan reaksi sehubungan dengan hal tersebut disebut carrier sense protocol. Persistent and Nonpersistent CSMA 1-Persistent CSMA Bila sebuah stasiun memiliki data yang siap dikirimkan, pertama-tama stasiun tersebut akan mendengarkan saluran untuk melihat apakah ada saluran lain sedang melakukan transmisi pada saat itu. Bila ternyata saluran sibuk, stasiun menunggu sampai saluran itu menjadi bebas. Ketika diketahui terdapat saluran bebas, maka stasiun mulai mentransmisikan frame. Bila terjadi tabrakan, stasiun menunggu dalam selang waktu random dan mulai mengirimkan kembali frame-frame tadi. Protokolnya disebut 1-persistent karena stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas 1 setiap saat protokol tersebut menemukan saluran yang bebas. Nonpersistent CSMA Sebelum mengirim frame, stasiun melihat saluran terlebih dahulu. Bila tidak ada stasiun lainnya sedang mengirim, maka stasiun tersebut mulai mengirimkan frame-nya. Akan tetapi, bila saluran sedang dalam keadaan dipakai, stasiun tidak mengamati saluran secara terus menerus dengan maksud merebutnya begitu diketahui transmisi sebelumnya selesai dilakukan. Melainkan, stasiun tersebut menunggu dalam selang waktu tertentu dan baru kemudian mengulangi algoritmanya. Secara intuitif akan menyebabkan pemanfaatan saluran yang lebih baik dan delay yang lebih lama dibanding 1-persistent CSMA.
  • 8. 8 P-persistent CSMA Ketika sebuah stasiun berada dalam keadaan siap kirim, stasiun mengamati saluran. Bila saluran dalam keadaan kosong, maka stasiun melakukan transmisi dengan probabilitas tertentu. Bila slot dalam keadaan idle, stasiun akan melakukan transmisi atau menundanya lagi, dengan probabilitas tertentu. Proses ini berulang sampai frame dikirimkan atau stasiun lainnya melakukan transmisi. Pada kasus terakhir, stasiun bertindak seperti halnya telah terjadi tabrakan (yaitu, stasiun menunggu dalam perioda waktu random dan mulai melakukan transmisi lagi). Bila pada saat awal stasiun merasakan saluran dalam keadaan sibuk, stasiun menunggu sampai slot berikutnya. Protokol CSMA persistent dan nonpersistent : 1. Meningkatkan kemampuan protokol ALOHA. 2. Menjamin tidak ada stasiun yang mentransmisikan bila saluran sibuk. 3. Stasiun dapat membatalkan transmisinya bila merasakan tabrakan. Carrier Sense Multiple Access Deteksi (CSMA) Tabrakan Stasiun-stasiun yang cenderung menghentikan segera transmisinya begitu mendeteksi tabrakan dari pada menyelesaikan transmisi frame mereka, yang sulit untuk dideteksi kerusakannya. Penghentian dengan segera frame-frame yang rusak dapat menghemat waktu dan bandwidth. Protokol ini dikenal sebagai CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection), yang digunakan secara meluas pada LAN di dalam MAC sublayer. CSMA/CD merupakan protokol penting dari IEEE 802.3 (Ethernet).
  • 9. 9 2.2. MASALAH ALOKASI KANAL Penggunaan jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika, dan politik. Internet telah masuk ke segala penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi, hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila suatu situs di internet mempunyai topik yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah terbatas hanya pesan tekstual saja.Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi ) merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.  Ada 2 jenis alokasi : 1. Statis 2. Dinamis Alokasi Stasis (1) • Caranya : FDM (Frequency Division Multiplexing) • FDM ? 1. Membagi-bagi bandwith ke N buah pengguna masing-masing 1 porsi yang berukuran N 2. Tidak terjadi interferensi antar pengguna 3. Simpel 4. Efisien jika pada jaringan terdapat sedikit pengguna yang berjumlah tetap dan masing-masing pengguna memiliki load of traffic yang tinggi. Alokasi Statis (2) • Masalah FDM : – Tidak cocok/tidak efisien pada jaringan yang memiliki jumlah pengguna yang banyak dan dinamis
  • 10. – Tidak adil : • pengguna yang sibuk tidak dapat meminta bandwidth lebih besar, padahal bandwidth 10 masih tersedia di tempat lain. • Pengguna yang idle (tidak menggunakan bandwidth) tidak dapat membagi bandwidth kepada pengguna yang sibuk. Alokasi Dinamis (1) • Alokasi statis tidak mampu menangani jaringan yang memiliki traffic besar. • Asumsi-asumsi yang digunakan :  Station model : • terdiri dari beberapa stasiun yang independen, masing-masing memiliki program dan pengguna yang membangun frame untuk transmisi. • Ketika sebuah frame di-generate, stasiun terblok dan tidak melakukan apapun hingga transmisi selesai  Single Channel Assumption • Hanya ada 1 kanal yang tersedia  Collision Assumption • Terjadi jika 2 buah frame ditransmisikan secara simultan • Semua stasiun dapat mendeteksi kolisi • Frame yang terkolisi harus ditransmisikan ulang Alokasi Dinamis (2)  Continuous Time • Transmisi frame dapat dilakukan setiap saat • Tidak ada master clock  Slotted Time • Waktu dibagi-bagi menjadi beberapa interval (slot)
  • 11. 11 • Transmisi selalu dimulai dari slot awal  Carrier Sense • dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Jika kanal sedang sibuk, maka stasiun tidak dapat menggunakan kanal  No Carrier Sense • tidak dapat mengecek kanal apakah kanal tsb sedang digunakan atau tidak. Frame serta merta dikirimkan, pengecekan dilakukan kemudian. Alokasi Dinamis (3) • Beberapa metode alokasi Dinamis : – ALOHA : Pure & Slotted – CSMA (Carrier Sense Multiple Access) Protocols – Collision-Free Protocols – Limited-Contention Protocols – The Adaptive Tree Walk Protocols – Wavelength Division Multiple Access Protocols – Wireless LAN Protocols  ALOHA • Ground-based radio broadcasting • Dapat diaplikasikan pada jaringan yang memiliki pengguna-pengguna yang tidak terkoordinasi dimana antarpengguna saling berkompetisi dalam menggunakan kanal tunggal. • Ada 2 versi : pure & slotted  PURE ALOHA • Ide dasar : jika data sudah ada, langsung transmisikan ! • Stasiun tidak mengecek(listen) kanal terlebih dahulu sebelum mentransmisi • Ada kolisi sehingga mengakibatkan frame yang terkolisi rusak
  • 12. • Kolisi terjadi jika ada 2 frame yang mencoba memakai kanal secara bersama-sama • Pengirim selalu dapat mengetahui jika framenya terjadi kolisi dengan selalu 12 mengecek(listen) kanal – Pada LAN: cepat – Pada satelit : 270 msec delay time • Contention System : banyak pengguna yang memakai kanal sedemikian rupa sehingga memicu terjadi kolisi Pure ALOHA Pada Pure ALOHA, frame ditransmisikan pada waktu-waktu yang konstan (sama panjang). Throughput dari ALOHA dapat dioptimisasi jika ukuran semua frame sama besar PURE ALOHA
  • 13. FRAME COLLISIONS 13  SLOTTED ALOHA • Membagi-bagi waktu menjadi interval-interval diskrit • 1 interval berkorespondensi dengan 1 frame • Mensyaratkan pengguna untuk menyetujui batasan slot • Satu cara untuk melakukan sinkronisasi adalah menjadikan sebuah stasiun spesial yang menuliskan sebuah tanda untuk setiap awal interval Pure ALOHA vs Slotted ALOHA – Mean Time Delay (waktu yang dibutuhkan untuk mengirim sebuah frame dari sender ke receiver) dengan mekanisme FDM N kali lebih buruk dibandingkan dengan sebuah antrian biasa. Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal . Contoh paling alami frekuensi – division multiplexing adalah radio dan penyiaran televisi , di mana beberapa sinyal radio pada frekuensi yang berbeda melewati udara pada waktu yang sama . Contoh lain adalah televisi kabel , di mana banyak saluran
  • 14. televisi yang dilakukan secara bersamaan pada satu kabel . FDM juga digunakan oleh sistem telepon untuk mengirimkan panggilan telepon melalui beberapa trunklines kapasitas tinggi , komunikasi satelit untuk mengirimkan beberapa saluran data uplink dan downlink balok radio , dan broadband DSL modem untuk mengirimkan sejumlah besar data komputer melalui saluran telepon twisted pair , antara banyak kegunaan lainnya . Sebuah teknik analog disebut wavelength division multiplexing digunakan dalam komunikasi serat optik , di mana beberapa saluran data yang ditransmisikan melalui serat optik tunggal dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda ( frekuensi ) cahaya . 14 Cara kerjanya Pada akhir sumber , untuk setiap kanal frekuensi , osilator elektronik menghasilkan sinyal pembawa , gelombang berosilasi stabil pada frekuensi tunggal seperti gelombang sinus , yang berfungsi untuk ” membawa” informasi. Pengangkut jauh lebih tinggi dalam frekuensi dari sinyal data. Sinyal pembawa dan sinyal data yang masuk ( disebut sinyal baseband ) diterapkan ke sirkuit modulator . Modulator ini mengubah beberapa aspek dari sinyal pembawa , seperti amplitudo , frekuensi , atau fase , dengan sinyal data, ” membonceng ” data pada operator . Beberapa operator dimodulasikan pada frekuensi yang berbeda dikirim melalui media transmisi , seperti kabel atau serat optik . Setiap pembawa termodulasi terdiri dari sebuah band sempit frekuensi , berpusat pada frekuensi pembawa . Informasi dari sinyal data dilakukan di sidebands di kedua sisi frekuensi pembawa . Ini band frekuensi disebut passband untuk saluran tersebut . Selama frekuensi pembawa saluran terpisah jarak cukup jauh terpisah sehingga passbands mereka tidak tumpang tindih , sinyal terpisah tidak akan mengganggu satu sama lain . Jadi bandwidth yang tersedia dibagi menjadi ” slot ” atau saluran , masing-masing dapat membawa sinyal data. Pada tujuan akhir dari kabel atau serat , untuk setiap saluran , filter elektronik ekstrak sinyal saluran dari semua saluran lainnya . Sebuah osilator lokal menghasilkan
  • 15. sinyal pada frekuensi pembawa saluran. Sinyal masuk dan sinyal osilator lokal diterapkan ke sirkuit demodulator . Ini menerjemahkan sinyal data dalam sidebands kembali ke frekuensi baseband aslinya . Filter elektronik menghilangkan frekuensi pembawa , dan sinyal data output untuk digunakan. Sistem FDM modern sering menggunakan metode modulasi canggih yang memungkinkan beberapa sinyal data yang akan dikirimkan melalui setiap kanal frekuensi . 15 Telepon Untuk sambungan telepon jarak jauh , perusahaan telepon abad ke-20 digunakan L - carrier dan mirip sistem co-aksial kabel membawa ribuan sirkuit suara multiplexing dalam beberapa tahap oleh bank channel . Untuk jarak pendek , kabel pasangan yang seimbang lebih murah digunakan untuk berbagai sistem termasuk Sistem Bell K – dan N – pembawa . Mereka kabel tidak memungkinkan bandwidth besar seperti , sehingga hanya 12 kanal suara (Double Sideband ) dan kemudian 24 (Single Sideband ) yang multiplexing menjadi empat kawat , satu pasang untuk setiap arah dengan repeater setiap beberapa kilometer, sekitar 10 km . Lihat sistem carrier 12 – channel . Pada akhir abad ke-20 , sirkuit suara FDM telah menjadi langka. Sistem telepon modern menggunakan transmisi digital , di mana waktu – division multiplexing ( TDM ) digunakan sebagai pengganti FDM . Sejak akhir abad ke-20 Digital Subscriber Garis telah menggunakan multitone ( DMT ) sistem diskrit untuk membagi spektrum mereka ke kanal frekuensi . Konsep sesuai dengan frekuensi – division multiplexing dalam domain optik dikenal sebagai panjang gelombang – division multiplexing . Group dan supergrupSebuah sistem FDM sekali biasa, digunakan misalnya dalam L -carrier , menggunakan filter kristal yang beroperasi di kisaran 8 MHz untuk membentuk Kelompok Channel 12 saluran , 48 kHz bandwidth dalam kisaran 8140- 8188 kHz dengan memilih operator di kisaran 8140 untuk 8184 kHz memilih sideband kelompok ini atas maka dapat diterjemahkan dengan standar kisaran 60-108 kHz oleh
  • 16. pembawa 8248 kHz . Sistem tersebut digunakan dalam DTL ( Direct To Line) dan dfsg ( langsung membentuk kelompok Super ) . 132 kanal suara ( 2SG + 1G ) dapat dibentuk dengan menggunakan pesawat DTL modulasi dan rencana frekuensi diberikan dalam FIG1 dan fig2 penggunaan teknik DTL memungkinkan pembentukan maksimal kanal suara 132 yang dapat ditempatkan langsung ke line. DTL menghilangkan kelompok dan peralatan kelompok super. Dfsg dapat mengambil langkah yang sama di mana formasi langsung dari sejumlah kelompok super bisa diperoleh dalam 8 kHz dfsg juga menghilangkan peralatan kelompok dan dapat menawarkan : 16 Pengurangan biaya 7 % sampai 13 % Peralatan yang kurang untuk menginstal dan memelihara Peningkatan keandalan karena peralatan yang kurang Kedua DTL dan dfsg dapat sesuai dengan kebutuhan sistem densitas rendah ( menggunakan DTL ) dan sistem kepadatan lebih tinggi ( menggunakan dfsg ) . Terminal dfsg mirip dengan terminal DTL kecuali bukan dua kelompok Super banyak kelompok Super digabungkan . Sebuah mastergroup dari 600 saluran ( 10 super – kelompok ) adalah contoh berdasarkan dfsg . Penggunaan lain contoh: non berkaitan dengan telepon FDM juga dapat digunakan untuk menggabungkan sinyal sebelum modulasi akhir ke gelombang pembawa . Dalam hal ini sinyal pembawa yang disebut sebagai subcarrier : contoh adalah transmisi FM stereo , di mana 38 kHz subcarrier digunakan untuk memisahkan sinyal perbedaan kiri-kanan dari saluran sum kiri-kanan tengah, sebelum modulasi frekuensi sinyal komposit . Sebuah saluran televisi dibagi menjadi frekuensi subcarrier untuk video , warna , dan audio . DSL menggunakan frekuensi yang berbeda untuk suara dan transmisi data hulu dan hilir pada konduktor yang sama , yang juga merupakan contoh frekuensi duplex .
  • 17. Dimana frekuensi – division multiplexing digunakan untuk memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi saluran komunikasi fisik, hal itu disebut frequency-division multiple access ( FDMA ) . [ 1 ] FDMA adalah cara tradisional untuk memisahkan sinyal radio dari pemancar yang berbeda . Pada 1860-an dan 70-an , beberapa penemu mencoba FDM bawah nama telegrafi akustik dan telegrafi Harmonic . Praktis FDM hanya dicapai di era elektronik. Sementara upaya mereka menyebabkan pemahaman dasar teknologi electroacoustic , sehingga penemuan telepon . 2.3. MULTIPLE ACCESS PROTOCOLS Dalam telekomunikasi dan jaringan komputer , metode akses channel atau metode multiple access memungkinkan beberapa terminal terhubung ke media transmisi multi-point yang sama untuk mengirimkan lebih dari itu dan untuk berbagi kapasitasnya. Contoh media fisik bersama adalah jaringan nirkabel, jaringan bus, jaringan cincin, jaringan hub dan link point- to-point half-duplex. Skema saluran akses didasarkan pada metode multiplexing , yang memungkinkan beberapa stream data atau sinyal untuk berbagi saluran komunikasi yang sama atau media fisik . Multiplexing adalah dalam konteks ini disediakan oleh lapisan fisik . Perhatikan bahwa multiplexing juga dapat digunakan dalam full-duplex point-to -point komunikasi antara node dalam jaringan diaktifkan , yang tidak boleh dianggap sebagai multiple access. . Skema saluran akses juga didasarkan pada protokol akses jamak dan mekanisme kontrol , juga dikenal sebagai media access control ( MAC ) . Protokol ini berkaitan dengan isu-isu seperti pengalamatan, menetapkan saluran multipleks kepada pengguna yang berbeda , dan menghindari tabrakan . MAC -layer adalah sub – lapisan dalam Layer 2 ( Data Link Layer ) dari model OSI dan komponen dari Link Layer dari TCP / IP model . 17 Jenis dasar skema akses channel
  • 18. Ini adalah empat jenis dasar skema akses channel : a) Frekuensi Division Multiple Access ( FDMA ) Frekuensi -division multiple access ( FDMA ) skema saluran – akses didasarkan pada frekuensi multiplexing – divisi ( FDM ) skema , yang menyediakan pita frekuensi yang berbeda untuk data yang berbeda – stream . Dalam kasus FDMA , data stream yang dialokasikan untuk node yang berbeda atau perangkat . Sebuah contoh dari sistem FDMA adalah generasi pertama ( 1G ) sistem telepon seluler , di mana setiap panggilan telepon ditugaskan ke saluran frekuensi uplink tertentu, dan satu lagi kanal frekuensi downlink . Setiap sinyal pesan ( setiap panggilan telepon ) dimodulasi pada frekuensi carrier tertentu. Sebuah teknik yang terkait adalah wavelength division multiple access ( WDMA ) , berdasarkan panjang gelombang – division multiplexing ( WDM ) , di mana datastreams berbeda mendapatkan warna yang berbeda dalam komunikasi serat optik . Dalam kasus WCDMA , node jaringan yang berbeda dalam jaringan bus atau hub mendapatkan warna yang berbeda . Sebuah bentuk lanjutan dari FDMA adalah orthogonal frequency-division multiple access ( OFDMA ) skema , misalnya digunakan dalam sistem komunikasi seluler 4G . Pada OFDMA , setiap node dapat menggunakan beberapa sub -carrier , sehingga memungkinkan untuk memberikan kualitas pelayanan yang berbeda (tarif data yang berbeda ) untuk pengguna yang berbeda . Penugasan dari sub – operator untuk pengguna dapat diubah secara dinamis , berdasarkan pada kondisi saluran radio saat ini dan beban lalu lintas . b) Waktu division multiple access ( TDMA ) 18
  • 19. Pembagian waktu multiple access ( TDMA ) saluran skema akses didasarkan pada time-division multiplexing ( TDM ) skema , yang menyediakan waktu yang berbeda- slot untuk data yang berbeda – stream ( dalam kasus TDMA untuk pemancar yang berbeda ) dalam struktur rangka siklis berulang . Sebagai contoh, node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 , node 2 slot waktu 2 , dll sampai pemancar terakhir. Kemudian dimulai lagi , dalam pola yang berulang , sampai sambungan berakhir dan slot menjadi gratis atau ditugaskan ke node lain . Sebuah bentuk lanjutan adalah Dinamis TDMA ( DTDMA ) , di mana penjadwalan yang dapat memberikan timesometimes berbeda tetapi beberapa kali node 1 dapat menggunakan slot waktu 1 di frame pertama dan menggunakan slot waktu lain dalam frame berikutnya . Sebagai contoh , sistem selular 2G didasarkan pada kombinasi dari TDMA dan FDMA . Setiap saluran frekuensi dibagi menjadi delapan timeslots , yang tujuh digunakan untuk tujuh panggilan telepon , dan satu untuk data sinyal . c) Packet modus akses-jamak Packet modus akses-jamak biasanya juga didasarkan pada multiplexing waktu-domain , tapi tidak dalam struktur rangka siklis berulang-ulang, dan oleh karena itu tidak dianggap sebagai TDM atau TDMA . Karena karakter acak itu dapat dikategorikan sebagai metode multiplexing statistik , sehingga memungkinkan untuk memberikan alokasi bandwidth yang dinamis . Ini membutuhkan kontrol akses ( MAC ) protokol media, yaitu prinsip untuk node bergiliran di channel dan untuk menghindari tabrakan . Contoh umum adalah CSMA / CD , digunakan dalam jaringan bus Ethernet dan jaringan hub , dan CSMA / CA , digunakan dalam jaringan nirkabel seperti IEEE 802.11 . d) Code division multiple access ( CDMA ) / Spread spectrum 19 multiple access ( SSMA ) Pembagian kode akses multiple ( CDMA ) skema didasarkan pada spread spectrum , yang berarti bahwa spektrum radio yang lebih luas
  • 20. dalam Hertz digunakan dari tingkat data masing-masing bit stream ditransfer , dan beberapa sinyal pesan ditransfer secara bersamaan melalui frekuensi pembawa yang sama , memanfaatkan kode penyebaran yang berbeda . Bandwidth yang lebar memungkinkan untuk mengirim dengan rasio signal-to -noise yang sangat miskin kurang dari 1 ( kurang dari 0 dB ) berdasarkan rumus Shannon – Heartly , yang berarti bahwa daya transmisi dapat dikurangi ke tingkat bawah tingkat kebisingan dan interferensi co-channel (cross talk ) dari sinyal pesan lain yang berbagi frekuensi yang sama .Salah satu bentuknya adalah direct sequence spread spectrum ( DS – CDMA ) , yang digunakan misalnya dalam sistem ponsel 3G . Setiap bit informasi ( atau setiap simbol ) diwakili oleh urutan kode yang panjang beberapa pulsa , yang disebut chip . Urutannya adalah kode menyebar , dan setiap sinyal pesan ( misalnya setiap panggilan telepon ) menggunakan kode penyebaran yang berbeda . Bentuk lainnya adalah frekuensi-hopping ( FH – CDMA ) , di mana frekuensi saluran berubah sangat cepat menurut sequency yang merupakan kode menyebar . Sebagai contoh , sistem komunikasi Bluetooth didasarkan pada kombinasi frekuensi-hopping dan baik CSMA / CA paket modus komunikasi ( untuk aplikasi komunikasi data ) atau TDMA ( untuk transmisi audio) . Semua node milik pengguna yang sama ( ke jaringan area pribadi virtual yang sama atau piconet ) menggunakan frekuensi yang sama hopping sequency serentak, yang berarti bahwa mereka mengirim pada kanal frekuensi yang sama , namun CDMA / CA atau TDMA digunakan untuk menghindari tabrakan dalam VPAN .Frekuensi – hopping digunakan untuk mengurangi cross-talk dan kemungkinan tabrakan antara node di VPAN berbeda. 2.4. Standar IEEE 802 untuk LAN dan MAN IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa 20
  • 21. (engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Standar jaringan wireless. Tujuaninti IEEE adalah mendorong inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan.Visi IEEE adalah akan menjadi penting untuk masyarakat teknis global dan professional teknis dimana-mana dan dikenal secara universal untuk kontribusi teknologi dan teknis yang professional dalam meningkatkan kondisi perkembangan global. Standar dalam IEEE adalah mengatur fungsi ,kemampuan dan interoperabilitas dari berbagai macam produk dan layanan yang mengubah cara orang hidup, bekerja dan berkomunikasi. Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar yaitu: 21 1. Mengamankan Sponsor, 2. Meminta Otorisasi Proyek, 3. Perakitan Kelompok Kerja, 4. Penyusunan Standard, 5. Pemungutan suara, 6. Review Komite, 7. Final Vote. Apa Itu Standarisasi IEEE ? Merupakan suatu lembaga asosiasi profesi, tempat berkumpul tenaga ahli di bidang komputer yang membuat standarisasi peralatan yang bertujuan untuk mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa yang mencakup telekomunikasi,jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika. Pada praktiknya vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dhasilkan IEEE.kita bisa lihat badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera di bawah :
  • 22. 22 Standard IEEE 802.1 Sebagai Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control). Standard IEEE 802.1Q IEEE 802.1Q mendefinisikan arti dari sebuah Virtual LAN (VLAN) yang berkaitan dengan Model Konseptual Tertentu yang mendukung bridging pada lapisan MAC dan ke 802.1D IEEEprotokol spanning tree. Protokol ini memungkinkan untuk setiap VLAN untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan menggunakan sebuah switch dengan kemampuan lapisan-3, atau router Standard IEEE 802.2 Standarisasi lapisan LLC.Standard ini menentukan operasi sublayer logical link control (LLC) dari layer data pada model OSI. Sublayer LLC menyediakan interface antara sublayer MAC dan layer network. Standard 802.2 digunakan pula pada spesifkasi Ethernet 802.3. LLC menyediakan 3 pilihan layanan : 1. layanan diagram tidak reliable. 2. layanan diagram beracknowledgement. 3. layanan connection-oriented reliable. Standard IEEE 802.3( ethernet) Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,dll). standard IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN). Stadard IEEE 802.3 ini ditujukan bagi LAN 1-persistent CSMA/cd, ketika stasiun akan melakukan transmisi, stasiun mendengarkan kabel. Bila kabel dalam keadaan sibuk, maka stasiun akan menunggu sampai kabel tersebut menjadi bebas, bila kabel dalam keadaan bebas ,maka stasiun dengan segera akan melakukan tranmisi. Jika dua stasiun atau lebih mengirimkan secara simultan pada sebuah kabel yang sedang bebas, maka
  • 23. stasiun akan mengalami tabrakan. Semua stasiun yang mengalami tabrakan itu akan menghentikan tranmisinya, menunggu waktu random, dan mengulangi seluruh prosesnya lagi. Kelebihan IEEE 802.3 - protokolnya sangat sederhana - stasiun dapat dipasang dalam keadaan sistem sedang berjalan tanpa harus mematikan, sistem terlebih dahulu - standard ini menggunakan kabel pasif, dan tidak membutuhkan modem - delay pada lalulintas yang tidak padat bisa dikatakan nol karena stasiun tidak perlu menunggu token , dan dapat secara langsung mengirimkan frame. Kekurangan IEEE 802.3 - sebuah stasiun harus mampu mendeteksi signal lemah yang berasal dari stasiun lain , bahkan ketika dirinya sendiri sedang melakukan transaksi. - semua rangkaian pendeteksi semua analog . 23 Standard IEEE 802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus. Standar IEEE 802.4 menerangkan LAN yang disebut Token bus. Secara fisik token bus merupakan kabel linier atau berbentuk diagram pohon tempat stasiun-stasiun dihubungkan. Secara logika, stasiun-stasiun diorganisasi kedalam sebuah ring dimaan masing-masing stasiun mengetahui alamat stasiun lainnya yang berada di sebelah kiri dan kanannya. Bila ring logika diinisialisasi , maka stasiun yang bernomor paling tinggi mempunyai kesempatan pertama untuk mengirim. Setelah dilaksanakan, stasiun tersebut memberikan kesempatan berikutnya jika stasiun tetangganya dengan cara mengrimkan frame kontrol khusus yang disebut token. Token berpropagasi mengelilingi Ring logic tersebut , dimana hanya pemegang token sajalah yang diijinkan untuk mentranmisikan frame. Karena pada suatu saat hanya terdapat sebuah stasiun saja yang memegang token, maka tidak akan terjadi tabrakan. Kelebihan IEE 802.4 - Menggunakan peralatan telesi kabel yang memiliki realibilitas.
  • 24. Kekurangan IEE 802.4 - las a broadband banyak menggunakan rekayasa analog dan melibatkan modem serta amplifier pita lebar - protokolnya sangat rumit dan memiliki delay pada keadaan beban rendah yang panjang - sangat tidak cocok untuk implementasi serat las dan hanya dipakai oleh pengguna yang sedikit Standard IEEE 802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring. Jaringan ring telah lama dan dipakai untuk LAN maupun WAN. Ring merupakan kumpulan link point to point individual yang membentuk sebuah lingkaran. Link point to point melibatkan teknologi yang sudah dikenal baik dan terbukti dilapangan dan dapat dioperasikan pada twisted-pair, kabel koaksial, dan serat las . Rekayasa ring juga las a seluruhnya digital. Jika IEEE 802.3 memiliki komponen analog penting untuk deteksi tabrakan maka Ring juga memiliki akses saluran yang baik. Dengan las an-alasan ini IBM memilih ring sebagai LAN-nya dan IEEE telah memasukkan standard token ring sebagai 802.5. Kelebihan IEEE 802.5 - Rekayasanya cukup mudah dan dapat berbentuk sepenuhnya digital - Ring-ring dapat dibentuk dengan menggunakan tranmisi dari mulai carrier yang sederhana sampai serat optik secara virtual Standard IEEE 802.6 Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed Queue Dual Bus).Tidak satupun lan 802 yang kita pelajari cocok untuk digunakan dalam MAN masalahnya panjang kabel dan unjuk kerja ketika ribuan stasiun dhubungkan menyebabkan sistem ini terbatas pada daerah seluas kampus saja. Bagi jaringan yang dapat mencakup seluruh pelosok kota, IEEE telah menentukan sebuah MAN yang disebut DQDB (DIStributed Queque dual bus-bus ganda antrian terdistribusi), sebagai standard 802.6. Tidak seperti protokol-protokol LAN 802 lain , 802.6 tidak rakus. Pada protokol-protokol lainnya bila sebuah stasiun mendapatkan sebuah kesempatan untuk mengirim, maka stasiun tersebut akan segera melakukan tranmisi. Pada protokol ini , stasiun-stasiun membuat antrian sear berurutan dan menjadi dalam keadaan siap kirim dan mentranmisikan secara FIFO. Aturan dasarnya adalah 24
  • 25. bahwa stasiun-stasiun berlaku sopan, artinya mereka menunggu stasiun-stasiun aliran ke bawah. Antrian ini diperlukan untuk mencegah suatu situasi dimana situasi yang dekat dengan Head-end secara langsung mengambil seluruh sel-sel yang kosong pada saat sel-sel itu tiba dan langsung mengisinya, yang menyebabkan stasiun aliran ke bawah akan 25 kehabisan kesempatan. Standard IEEE 802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group). Broadband LAN pada standard IEEE 802.7 adalah teknologi yang digunakan pada TV cable, dimana kabel tersebut akan membawa beberapa sinyal sekaligus. Metode pembagian sinyal pada beberapa frekuensi ini disebut frequensi division multiplexing ( FDM ). Standard IEEE 802.8 Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI) Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group).IEEE 802.8 adalah jaringan serat optic yang juga didefinisikan pada standard IEEE 802.3 hingga IEEE 802.6 dengan memasukkan standard fiber distributed data interface(FDDI) dan 10 base FL. 10 Base FL adalah Ethernet yang dapat dijalankan pada kabel serat optik Standard IEEE 802.9 Standarisasi ISDN (Intergrated Services Digital Network) dan IS (Intergrated Services) LAN.IEEE 802.9 mempunyai standard kecepatan sampai 10 Mbps saluran synchronous dengan 96 64-xBps (6 Mbps total Bandwith) dengan saluran yang dapat digunakan adalah saluran data yang spesifik. total bandwith yang tetap yang digunakan 6 Mbps. Standar ini dinamakan sebagai Isochronous Ethernet (IsoEnet), dan didesain untuk mengatur pencampuran bursty dan time critical traffic. Standard IEEE 802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN security).IEEE 802.10 merupakan standard yang menyediakan keamanan jalur data yang melewati jalurf yang di sharing. Penerapan standard ini digunakan pada internet public sebagai backbone untuk private interconnection antarlokasi. Bentuk dari penerapan standard ini disebut virtual private networking (VPN).
  • 26. Standard IEEE 802.11 Standarisasi masalah wireless LAN (Wi-Fi) dan CSMA/CD bersama IEEE 802.3.IEEE 802.11 adalah sebuah standart yang digunakan dalam jaringan Wireless / jaringan Nirkabel dan di implementasikan di seluruh peralatan Wireless yang ada. 802.11 dikeluarkan oleh IEEE sebagai standard komunikasi untuk bertukar data di udara / nirkabel. Untuk berkomunikasi di udara / wireless / tanpa kabel, standart 802.11 menyatakan bahwa operasinya adalah Half Duplex, menggunakan frequensi yang sama untuk mengirim dan menerima data dalam sebuah WLAN. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan 802.11n seperti yang tertera dibawah ini tentang Spesifikasi dari 802.11 : IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput. Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999. IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS. IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHzOFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya. dan menggunakan metode modulasi IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada 26
  • 27. menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n. Standard IEEE 802.12 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN.IEEE 802.12 merupakan standard yang mempunyai kesempatan 100 MB persekon sesuai dengan proposal yang dipromosikan oleh AT&T, IBM, Hewlett-Packard yang biasa disebut 100 Mg anylan. Jaringan ini menggunakan topologi dasar star wiring dan sebuah metode akses yang mempunyai anggapan dasar bahwa sebuah alat memberikan pada jaringan Hub ketika mereka membutuhkan pengiriman data. Alat ini bisa mengirimkan data jika mendapat ijin dari Hub . Standar ini dipakai untuk mendukung jaringan berkecepatan tinggi yang bisa dioperasikan dalam gabungan ethernet dan lingkungan token ring dengan mendukung kedua buah jenis frame. Standard IEEE 802.14 sebagai standarisasi masalah protocol CATV. 27 Standard IEEE 802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group.sebagai standard untuk Wireless PAN (Personal Area Network) dan Bluetooth. Standard IEEE 802.16 Broadband Wireless Access Working Group.Sebagai standarisasi Broadband Wireless Access (standar untuk WiMAX) yang merupakan standard terbaru untuk Wifi dengan kecepatan broadband yang di tingkatkan dan memiliki kecepatan transfer data lebih unggul dibandingkan standard wifi sebelumnya. Standard IEEE 802.17 Resilent Packet Ring Working Group. Standard IEEE 802.18 Radio Regulator TAG. Standard IEEE 802.19 Coexistence TAG.
  • 28. 28 Standard IEEE 802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group. Standard IEEE 802.21 Media Independent Handoftt Working Group. Standard IEEE 802.22 Wireless Regional Area Network. Pada tahun 1980 bulan Februari, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus standardisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini yaitu pada bulan Februari atau bulan ke-2. Layanan danprotokolyang ditentukan dalamIEEE802peta kebawahdua lapisan(Data Link dan Physical) dari model referensijaringanOSItujuh-lapis. Bahkan, IEEE802membagiOSIData Link Layermenjadi duasub-lapisan bernamaLogical Link Control(LLC) dan MediaAccess Control(MAC), sehinggalapisandapat terdaftarseperti ini: Pesaing utama ACM adalah IEEE Computer Society. Perbedaan antara ACM dan IEEE adalah, ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah hardware dan standardisasi. Cara lain untuk menyatakan perbedaan yaitu ACM adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society. ACM memiliki empat “Boards“ yaitu: 1. Publikasi, 2. SIG Governing Board, 3. Pendidikan, dan 4. Badan Layanan Keanggotaan
  • 29. Rekayasa Perangkat Lunak Kode Etik dan Profesional Praktek (Versi 5.2) seperti yang direkomendasikan oleh ACM / IEEE-CS Joint Task Force on Software Engineering Etika dan Profesional Praktek dan bersama-sama disetujui oleh ACM dan IEEE-CS sebagai standar untuk mengajar dan berlatih perangkat lunak rekayasa. Versi kode singkat merangkum aspirasi pada tingkat tinggi abstraksi tersebut; klausa yang disertakan dalam versi lengkap memberikan contoh-contoh dan rincian tentang bagaimana aspirasi ini mengubah cara kita bertindak sebagai profesional rekayasa perangkat lunak. Sesuai dengan komitmen mereka untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, insinyur. Perangkat lunak harus mematuhi Delapan Prinsip berikut: 1. PUBLIC – Software engineers shall act consistently with the public interest. UMUM – Software insinyur harus bertindak secara konsisten dengan kepentingan publik. 2. CLIENT AND EMPLOYER – Software engineers shall act in a manner that is in the best interests of their client and employer consistent with the public interest. KLIEN dan majikan – Software insinyur harus bertindak dengan cara yang adalah kepentingan terbaik klien mereka dan majikan yang konsisten dengan kepentingan publik. 3. PRODUCT – Software engineers shall ensure that their products and related modifications meet the highest professional standards possible. PRODUK – Software insinyur harus memastikan bahwa produk dan modifikasi yang terkait dengan memenuhi standar profesional tertinggi mungkin. 4. JUDGMENT – Software engineers shall maintain integrity and independence in their professional judgment. PENGHAKIMAN – Software insinyur harus mempertahankan integritas dan kemandirian dalam penilaian profesional mereka. 5. MANAGEMENT – Software engineering managers and leaders shall subscribe to and promote an ethical approach to the management of software development and maintenance. MANAJEMEN – Rekayasa Perangkat Lunak manajer dan pemimpin harus berlangganan dan mempromosikan pendekatan etis kepada manajemen pengembangan perangkat lunak dan pemeliharaan. 29
  • 30. 6. PROFESSION – Software engineers shall advance the integrity and reputation of the profession consistent with the public interest. PROFESI – Software insinyur harus memajukan integritas dan reputasi profesi yang konsisten dengan kepentingan publik. 7. COLLEAGUES – Software engineers shall be fair to and supportive of their colleagues. Kolega – Software engineer harus bersikap adil dan mendukung rekan-rekan mereka. 8. SELF – Software engineers shall participate in lifelong learning regarding the practice of their profession and shall promote an ethical approach to the practice of the profession. DIRI – Software insinyur harus berpartisipasi dalam belajar seumur hidup tentang praktek profesi mereka dan akan mempromosikan pendekatan etis untuk praktek profesi. IEEE Indonesia Section berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE Indonesia Section tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu: 1. Communications Society Chapter. 2. Circuits and Systems Society Chapter. 3. Engineering in Medicine and Biology Chapter. 4. Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power Electronics 30 Society, Signal Processing Society. 5. Joint chapter MTT/AP-S. Pada tahun 1980 bulan ke 2, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurus standarisasi LAN (Local Area Network) dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini kemudian dinamakan sebagai 802. Angka 80 menunjukkan tahun dan angka 2 menunjukkan bulan dibentuknya kelompok kerja ini. Unit Kerja dan bidang yang ditangani:  802.1 Higher Layer LAN Protocols Working Group  802.3 Ethernet Working Group  802.11 Wireless LAN Working Group  802.15 Wireless Personal Area Network (WPAN) Working Group
  • 31.  802.16 Broadband Wireless Access Working Group  802.17 Resilent Packet Ring Working Group 31  802.18 Radio Regulator TAG  802.19 Coexistence TAG  802.20 Mobile Broadband Wireless Access (MBWA) Working Group  802.21 Media Independent Handoftt Working Group  802.22 Wireless Regional Area Network 2.3.2 MACSublayer IEEE802keluarga standardikelola olehIEEE802LAN/MANKomite Standar(LMSC).Standar yang palingbanyak digunakanadalahuntukkeluargaEthernet, Token Ring, Wireless LAN, BridgingdanBridgedLANVirtual. SebuahKelompok Kerjaindividumemberikanfokusuntuk setiap area.
  • 32. BAB III 3. PENUTUP 32 3.1. Kesimpulan Medium Access Control adalah sebuah metode untuk mentransmisikan sinyal yang dimiliki oleh node-node yang terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik. Dalam telekomunikasi , frekuensi – division multiplexing ( FDM ) adalah teknik dimana total bandwidth yang tersedia dalam media komunikasi dibagi menjadi serangkaian non – tumpang tindih frekuensi sub – band , yang masing-masing digunakan untuk membawa sinyal terpisah. Hal ini memungkinkan media transmisi tunggal seperti spektrum radio , kabel atau serat optik untuk digunakan bersama oleh banyak sinyal . IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli dibidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi- teknologi baru dalam semua aspek dalam industry dan rekayasa (engineering),yang mencakup telekomunikasi,jaringankomputer,kelistrikan, antariksa, danelektronika.IEEE (Institute of Electrical andElectronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. 3.2. KRITIK dan SARAN Demi mendukungnya makalah yang kami susun ini, kami mengharapkan kritik dan sarannya, jika ada salah kata atau kekurangan dalam makalah ini mohon di maafkan, bila ada yang belum jelas imformasi yang kami berikan, kami persilahkan untuk memberikan pertanyaan.
  • 33. 33 DAFTAR PUSTAKA file:///G:/Data%20Link%20Layer%20dan%20Sub%20Lapisan%20Medium%20Access %20_%20denisyowansyahunindra.htm file:///G:/Kelompok%2010%20%28Sub%20Lapisan%20Medium%20Access%20&%20 Network%20Layer%20%29%20_%20Muchamad%20Andre%20Wicakso.htm file:///G:/Media%20Access%20Control%20- %20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm file:///G:/Standard%20Komunikasi%20Data%20IEEE%20_%20Andgaa.web.id.htm