SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB.I
NAMA: Meliana Mega Dina
NPM : 34112509
KELAS : 2DB08
A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang
dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian
dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai
dengan jamannya.
Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan
pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh
keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut
merupakan nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia.
Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara
Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa
masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti
keandalannya.
B. Kompetensi Yang Diharapkan
Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk
menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi
penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan
spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognotif
dan psikomotorik). Generasi penerus melalui pendidikan
kewarganegaraan diharapkan akan mampu mengantisipasi hari
depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks
dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional serta
memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara 3 dan
memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak
yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan
demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta
ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon
sarjana/ilmuwan warga negara Republik Indonesia yang
sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni.
Setiap warga negara Republik Indonesia harus
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang
merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan
Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga
negara dalam hal persahabatan, pengertian antar
bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap
serta perilaku yang bersendikan nilai–nilai budaya bangsa .
Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan
membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung
jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
menghayati nilai–nilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai
warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
1. Teori terbentuknya negara
A. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles).
Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara.
B. Teori Ketuhanan
Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara.
C. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes) Manusia menghadapi kondisi
alam dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak
mengubah cara caranya.
Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan
menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama. Di
dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan karena :
a. Penaklukan.
b. Peleburan.
c. Pemisahan diri
d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.
2. Unsur Negara
a. Konstitutif.
Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur
perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan
pemerintahan yang berdaulat
b. Deklaratif.
Negara mempunyai tujuan, undang–undang dasar,
pengakuan dari negara lain baik secara de jure dan de facto
dan ikut dalam perhimpunan bangsa–bangsa, misalnya PBB.
3. Bentuk Negara
a. Negara kesatuan
1. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi
2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
b. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara
bagian.
C. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem
Kenegaraan Di Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara
berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari dunia
internasional dan menjadi anggota PBB. Dalam UUD 1945
telah diatur tentang kewajiban negara terhadap warga
negaranya, juga tentang hak dan kewajiban warga negara
kepada negaranya. Negara wajib memberikan kesejahteraan
hidup dan 8 keamanan lahir batin sesuai dengan sistem
demokrasi yang dianutnya serta melindungi hak asasi
warganya sebagai manusia secara individual berdasarkan
ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan
agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia
dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan.
1. Proses Bangsa Yang Menegara
Di Indonesia proses menegara telah dimulai
sejakProklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya Negara
Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap–tahapnya
yang berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan.
c.Keadaan bernegara yang nilai–nilai dasarnya ialah
merdeka,bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci
perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut :
a. Perjuangan kemerdekaan.
b. Proklamasi
c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa
d. Pembangunan Negara Indonesia
e. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara
a. Hak warga negara.
Hak–hak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup :
- Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26)
- Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1)
- Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
- Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
- Hak bela negara (pasal 27 ayat 3)
- Hak untuk hidup (pasal 28 A)
- Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1)
- Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan
dan diskriminasi bagi anak (pasal 28 B ayat 2)
- Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1)
- Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2)
- Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1)
- Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2)
- Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
(pasal 28 D ayat 3)
b. Kewajiban warga negara antara lain :
- Melaksanakan aturan hukum.
- Menghargai hak orang lain.
- Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan–kebutuhan
masyarakatnya.
- Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas–tugasnya
- Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal dan
pemerintah nasional.
- Membayar pajak
- Menjadi saksi di pengadilan
- Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lain–lain.
c. Tanggung jawab warga negara
Tanggung jawab warga negara merupakan pelaksanaan hak
(right) dan kewajiban (duty) sebagai warga negara dan bersedia
menanggung akibat atas pelaksanaannya tersebut.
Bentuk tanggung jawab warga negara :
- Mewujudkan kepentingan nasional
- Ikut terlibat dalam memecahkan masalah–masalah bangsa
- Mengembangkan kehidupan masyarakat ke depan (lingkungan kelembagaan)
- Memelihara dan memperbaiki demokrasi
D. Pemahaman Tentang Demokrasi
1. Konsep Demokrasi
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari
oleh, dan untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi,
kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan
rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga
negara. Demos menyiratkan makna diskriminatif atau bukan
rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka
yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol
akses ke sumber–sumber kekuasaan dan bisa mengklaim
kepemilikan atas hak–hak prerogratif dalam proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau
pemerintahan.
Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan negara
dipisahkan menjadi tiga yaitu :
a. Kekuasaan Legislatif (kekuasaan untuk membuat
undang–undang yang dijalankan oleh parlemen)
b. Kekuasaan Eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan
undang-undang yang dijalankan oleh pemerintahan)
c. Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan
perang dan damai dan tindakan-tindakan lainnya dengan
luar negeri). Sedangkan kekuasaan Yudikatif (mengadili)
merupakan
bagian dari kekuasaan eksekutif.
E. Kesimpulan
Dari hasil analisis tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat
akumulasi permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih
sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta
mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial budaya.
b. Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan
daerah di Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya
heterogental dibidang SARA.
c. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa
yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.
d. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat
menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian
diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.
e. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu
diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan
sosialisasi.
F. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasil mencegah terjadinya disintegrasi:
a. Penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata harus
diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna
menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek
ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada
penegakan hukum.
b. Penyelesaian konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan
hukum dan HAM.
c. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan
faktor perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam
dan memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan
diatasnya.
d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang
berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi
inteligen yang handal.
http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/
http://risdyanto.blogspot.com/2013/05/makalah-pengantar-pendidikan.html

More Related Content

What's hot

Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
coflad
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
Yadhi Muqsith
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
Risdawati Hutabarat
 
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
InDraa putrybulan17
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
Riska Wikant
 

What's hot (20)

Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Hakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan NegaraHakikat Bangsa dan Negara
Hakikat Bangsa dan Negara
 
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28BHAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
HAK ASASI MANUSIA PASAL 28B
 
Softskill ppt
Softskill pptSoftskill ppt
Softskill ppt
 
Soal mid semester smk nurul huda manual
Soal mid semester smk nurul huda manualSoal mid semester smk nurul huda manual
Soal mid semester smk nurul huda manual
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar  pendidikan kewarganegaraanPengantar  pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 1 softskill
Bab 1 softskillBab 1 softskill
Bab 1 softskill
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan KepribadianPKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
PKn sebagai MPK Matakuliah Pengembangan Kepribadian
 
Resume pkn 12ipa1 dokumen dari va ni
Resume pkn 12ipa1 dokumen dari va niResume pkn 12ipa1 dokumen dari va ni
Resume pkn 12ipa1 dokumen dari va ni
 
Tugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraanTugas kewarganegaraan
Tugas kewarganegaraan
 
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAMpasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
pasal-pasal yang mengatur tentang pengaturan HAM
 
1551313
15513131551313
1551313
 
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
konsep hak, HAM dan kewajiban dalam UUD 45
 
Materi pkn kls xii bab 1
Materi pkn kls xii bab 1Materi pkn kls xii bab 1
Materi pkn kls xii bab 1
 
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan NegaraBAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
BAB 1 Hakikat Bangsa dan Negara
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 

Viewers also liked

Output overview and presentation
Output overview and presentationOutput overview and presentation
Output overview and presentation
Praveen Anil
 
Integrated weed management (iwm) is the
Integrated weed management (iwm) is theIntegrated weed management (iwm) is the
Integrated weed management (iwm) is the
prabhakarareddy A V
 
đề Tài báo cáo tuần 1
đề Tài báo cáo tuần 1đề Tài báo cáo tuần 1
đề Tài báo cáo tuần 1
vandufc
 
Pràctica 1 de presentacions
Pràctica 1 de presentacionsPràctica 1 de presentacions
Pràctica 1 de presentacions
Robynnatalia
 
The mothers of Argentina
The mothers of ArgentinaThe mothers of Argentina
The mothers of Argentina
Galle D'Andrea
 

Viewers also liked (18)

Output overview and presentation
Output overview and presentationOutput overview and presentation
Output overview and presentation
 
Integrated weed management (iwm) is the
Integrated weed management (iwm) is theIntegrated weed management (iwm) is the
Integrated weed management (iwm) is the
 
Git.20160210
Git.20160210Git.20160210
Git.20160210
 
20160113.gitva.final
20160113.gitva.final20160113.gitva.final
20160113.gitva.final
 
Competition act
Competition actCompetition act
Competition act
 
Git.mpp.2015 03.s5.va.final
Git.mpp.2015 03.s5.va.finalGit.mpp.2015 03.s5.va.final
Git.mpp.2015 03.s5.va.final
 
Can your business afford not to have a proper Disaster Recovery plan in place?
Can your business afford not to have a proper Disaster Recovery plan in place?Can your business afford not to have a proper Disaster Recovery plan in place?
Can your business afford not to have a proper Disaster Recovery plan in place?
 
Death
DeathDeath
Death
 
Antennae
AntennaeAntennae
Antennae
 
đề Tài báo cáo tuần 1
đề Tài báo cáo tuần 1đề Tài báo cáo tuần 1
đề Tài báo cáo tuần 1
 
Rewrite a message exchange system and set up its testing environment
Rewrite a message exchange system and set up its testing environmentRewrite a message exchange system and set up its testing environment
Rewrite a message exchange system and set up its testing environment
 
Vittorio lecture sample at general assembly
Vittorio   lecture sample at general assemblyVittorio   lecture sample at general assembly
Vittorio lecture sample at general assembly
 
Pràctica 1 de presentacions
Pràctica 1 de presentacionsPràctica 1 de presentacions
Pràctica 1 de presentacions
 
The mothers of Argentina
The mothers of ArgentinaThe mothers of Argentina
The mothers of Argentina
 
Model oranisms used in genetics
Model oranisms used in geneticsModel oranisms used in genetics
Model oranisms used in genetics
 
Pekeliling ICT Bil 1 Tahun 2012 DKICT KPM
Pekeliling ICT Bil 1 Tahun 2012 DKICT KPM Pekeliling ICT Bil 1 Tahun 2012 DKICT KPM
Pekeliling ICT Bil 1 Tahun 2012 DKICT KPM
 
D7 Exhibition Solutions - Middle East
D7 Exhibition Solutions - Middle EastD7 Exhibition Solutions - Middle East
D7 Exhibition Solutions - Middle East
 
GAPIT Communications
GAPIT CommunicationsGAPIT Communications
GAPIT Communications
 

Similar to Pengantar pendidikan kewarganegaraan

SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
Ade Inddra Saputtra
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
vannystefanie
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
ArdhiYahya1
 
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan KewarganegaraanTugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Dwi Karyadi
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
Ibnu Khoiry
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkri
kartoba
 

Similar to Pengantar pendidikan kewarganegaraan (20)

Bab 1 pkn
Bab 1 pknBab 1 pkn
Bab 1 pkn
 
SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
SOFTSKILL . PENGERTIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (1BULAN)
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Tugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIETugas softskill STEFANIE
Tugas softskill STEFANIE
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Bab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwnBab i pengantar kwn
Bab i pengantar kwn
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraanPengantar pendidikan kewarganegaraan
Pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 1 1516 8 kali jp
 
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraanBab i  materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab i materi pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan KewarganegaraanTugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Softskill Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara   90
P kn kelas e kelompok 3 hak dan kewajiban warga negara 90
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkri
 
Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
Ais sofskil
Ais sofskilAis sofskil
Ais sofskil
 
Pengantar Kewarganegaraan
Pengantar KewarganegaraanPengantar Kewarganegaraan
Pengantar Kewarganegaraan
 

Pengantar pendidikan kewarganegaraan

  • 1. BAB.I NAMA: Meliana Mega Dina NPM : 34112509 KELAS : 2DB08
  • 2. A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17 Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut merupakan nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.
  • 3. B. Kompetensi Yang Diharapkan Masyarakat dan pemerintah suatu negara berupaya untuk menjamin kelangsungan hidup serta kehidupan generasi penerusnya secara berguna (berkaitan dengan kemampuan spiritual) dan bermakna (berkaitan dengan kemampuan kognotif dan psikomotorik). Generasi penerus melalui pendidikan kewarganegaraan diharapkan akan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dan hubungan internasional serta memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara 3 dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku sebagai pola tindak yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 4. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa calon sarjana/ilmuwan warga negara Republik Indonesia yang sedang mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni. Setiap warga negara Republik Indonesia harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang merupakan misi atau tanggung jawab Pendidikan Kewarganegaraan untuk menumbuhkan wawasan warga negara dalam hal persahabatan, pengertian antar bangsa, perdamaian dunia, kesadaran bela negara, dan sikap serta perilaku yang bersendikan nilai–nilai budaya bangsa .
  • 5. Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan perilaku yang : 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah bangsa 2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. 4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara. 5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara.
  • 6. 1. Teori terbentuknya negara A. Teori Hukum Alam (Plato dan Aristoteles). Kondisi Alam => Berkembang Manusia => Tumbuh Negara. B. Teori Ketuhanan Segala sesuatu adalah ciptaan Tuhan, termasuk adanya negara. C. Teori Perjanjian (Thomas Hobbes) Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan, manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara caranya. Manusia pun bersatu (membentuk negara) untuk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dalam gerak tunggal untuk kebutuhan bersama. Di dalam prakteknya, terbentuknya negara dapat pula disebabkan karena : a. Penaklukan. b. Peleburan. c. Pemisahan diri d. Pendudukan atas negara/wilayah yang belum ada pemerintahannya.
  • 7. 2. Unsur Negara a. Konstitutif. Negara meliputi wilayah udara, darat, dan perairan (unsur perairan tidak mutlak), rakyat atau masyarakat, dan pemerintahan yang berdaulat b. Deklaratif. Negara mempunyai tujuan, undang–undang dasar, pengakuan dari negara lain baik secara de jure dan de facto dan ikut dalam perhimpunan bangsa–bangsa, misalnya PBB. 3. Bentuk Negara a. Negara kesatuan 1. Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi 2. Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi b. Negara serikat, di dalam negara ada negara yaitu negara bagian.
  • 8. C. Negara Dan Warga Negara Dalam Sistem Kenegaraan Di Indonesia Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara berdaulat yang mendapatkan pengakuan dari dunia internasional dan menjadi anggota PBB. Dalam UUD 1945 telah diatur tentang kewajiban negara terhadap warga negaranya, juga tentang hak dan kewajiban warga negara kepada negaranya. Negara wajib memberikan kesejahteraan hidup dan 8 keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya serta melindungi hak asasi warganya sebagai manusia secara individual berdasarkan ketentuan yang berlaku yang dibatasi oleh ketentuan agama, etika moral, dan budaya yang berlaku di Indonesia dan oleh sistem kenegaraan yang digunakan.
  • 9. 1. Proses Bangsa Yang Menegara Di Indonesia proses menegara telah dimulai sejakProklamasi 17 Agustus 1945, dan terjadinya Negara Indonesia merupakan suatu proses atau rangkaian tahap–tahapnya yang berkesinambungan. Secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut : a. Perjuangan pergerakan Kemerdekaan Indonesia. b. Proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan. c.Keadaan bernegara yang nilai–nilai dasarnya ialah merdeka,bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Bangsa Indonesia menerjemahkan secara terperinci perkembangan teori kenegaraan tentang terjadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai berikut : a. Perjuangan kemerdekaan. b. Proklamasi c. Adanya pemerintahan, wilayah dan bangsa d. Pembangunan Negara Indonesia e. Negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
  • 10. 2. Pemahaman Hak Dan Kewajiban Warga Negara a. Hak warga negara. Hak–hak asasi manusia dan warga negara menurut UUD 1945 mencakup : - Hak untuk menjadi warga negara (pasal 26) - Hak atas kedudukan yang sama dalam hukum (pasal 27 ayat 1) - Hak atas persamaan kedudukan dalam pemerintahan (pasal 27 ayat 1) - Hak atas penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2) - Hak bela negara (pasal 27 ayat 3) - Hak untuk hidup (pasal 28 A) - Hak membentuk keluarga (pasal 28 B ayat 1) - Hak atas kelangsungan hidup dan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi bagi anak (pasal 28 B ayat 2) - Hak pemenuhan kebutuhan dasar (pasal 28 C ayat 1) - Hak untuk memajukan diri (pasal 28 C ayat 2) - Hak memperoleh keadilan hukum (pasal 28 d ayat 1) - Hak untuk bekerja dan imbalan yang adil (pasal 28 D ayat 2) - Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (pasal 28 D ayat 3)
  • 11. b. Kewajiban warga negara antara lain : - Melaksanakan aturan hukum. - Menghargai hak orang lain. - Memiliki informasi dan perhatian terhadap kebutuhan–kebutuhan masyarakatnya. - Melakukan kontrol terhadap para pemimpin dalam melakukan tugas–tugasnya - Melakukan komuniksai dengan para wakil di sekolah, pemerintah lokal dan pemerintah nasional. - Membayar pajak - Menjadi saksi di pengadilan - Bersedia untuk mengikuti wajib militer dan lain–lain. c. Tanggung jawab warga negara Tanggung jawab warga negara merupakan pelaksanaan hak (right) dan kewajiban (duty) sebagai warga negara dan bersedia menanggung akibat atas pelaksanaannya tersebut. Bentuk tanggung jawab warga negara : - Mewujudkan kepentingan nasional - Ikut terlibat dalam memecahkan masalah–masalah bangsa - Mengembangkan kehidupan masyarakat ke depan (lingkungan kelembagaan) - Memelihara dan memperbaiki demokrasi
  • 12. D. Pemahaman Tentang Demokrasi 1. Konsep Demokrasi Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan (kratein) dari oleh, dan untuk rakyat (demos). Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Demos menyiratkan makna diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber–sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak–hak prerogratif dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.
  • 13. Menurut John Locke kekuasaan pemerintahan negara dipisahkan menjadi tiga yaitu : a. Kekuasaan Legislatif (kekuasaan untuk membuat undang–undang yang dijalankan oleh parlemen) b. Kekuasaan Eksekutif (kekuasaan untuk menjalankan undang-undang yang dijalankan oleh pemerintahan) c. Kekuasaan Federatif (kekuasaan untuk menyatakan perang dan damai dan tindakan-tindakan lainnya dengan luar negeri). Sedangkan kekuasaan Yudikatif (mengadili) merupakan bagian dari kekuasaan eksekutif.
  • 14. E. Kesimpulan Dari hasil analisis tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Disintegrasi bangsa, separatisme merupakan permasalahan kompleks, akibat akumulasi permasalahan politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih sehingga perlu penanganan khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial budaya. b. Pemberlakuan Otonomi Daerah merupakan implikasi positif bagi masa depan daerah di Indonesia namun juga berpotensi untuk menciptakan mengentalnya heterogental dibidang SARA. c. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa yang dapat menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi. d. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu. e. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu diantisipasi dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan sosialisasi.
  • 15. F. Saran Untuk mendukung terciptanya keberhasil mencegah terjadinya disintegrasi: a. Penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata harus diselesaikan dengan pendekatan militer terbatas dan professional guna menghindari korban dikalangan masyarakat dengan memperhatikan aspek ekonomi dan sosial budaya serta keadilan yang bersandar pada penegakan hukum. b. Penyelesaian konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM. c. Penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor perbedaan, disarankan kepemimpinan daerah harus mampu meredam dan memberlakukan reward and punishment dari strata pimpinan diatasnya. d. Guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi inteligen yang handal. http://gatot_sby.staff.gunadarma.ac.id/ http://risdyanto.blogspot.com/2013/05/makalah-pengantar-pendidikan.html