SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Advokasi/Bantuan Hukum
PM 7 Mantingan C1/ 2 SKS
TOR (Term of Reference)
• Negara indonesia adalah negara hukum, seperti itulah yang tertuang dalam pasal
1 ayat 3 uud 1945. Hal tersebut menegaskan bahwa konstitusi kita telah
menempatkan hukum dalam posisi yang supremasi dan menentukan dalam
sistem ketatanegaraan dan pemerintahan indonesia. sekaligus memberikan
pengertian bahwa negara dan masyarakat dalam menjalankan segala aktivitasnya
harus selalu bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
• Sebagai negara yang berlandaskan akan hukum, maka negara kita harus mampu
mengakomodir setiap hak dan kepentingan warga negaranya, menghilangkan
diskriminasi, meberikan jaminan, perlindungan, kepastian hukum serta perlakuan
yang sama dihadapan hukum (the equality of law). Hal tersebut menjadi faktor
penting dalam usaha mewujudkan tatanan sistem hukum serta rasa keadilan
masyarakat. Pada pasal 28D ayat (1) menyebutkan bahwa, “Setiap orang berhak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama dihadapan hukum”.
• Artinya konstitusi negara kita telah menjamin setiap warga Negara, termasuk orang yang
tidak mampu, untuk mendapatkan akses terhadap keadilan agar hak-hak mereka atas
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang
sama dihadapan hukum dapat diwujudkan dengan baik.
• Namun pada kenyataannya penegakan supremasi hukum yang dijalankan oleh para
penegak hukum dan pelaku kekuasaan kehakiman di negara kita hari ini masih jauh dari
rasa keadilan (justice of law), terutama keadilan bagi rakyat miskin, masyarakat pinggiran
dan kaum marjinal yang belum mempunyai akses secara maksimal terhadap keadilan.
belum lagi ditambah praktek korup, kesewenang-wenangan aparat, dan mahalnya biaya
untuk memperoleh keadilan, semakin membuat masyarakat kehilangan harapan dalam
kehidupan berkeadilan. Itulah sebabnya mengapa masyarakat kita menjadi sangat
pesimis terhadap praktik hukum di Indonesia. maka dalam kondisi seperti ini advokasi
menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan. Sebab advokasi merupakan upaya untuk
mengingatkan dan mendesak negara dan pemerintah untuk selalu konsisten dan
bertanggungjawab melindungi dan mensejahterakan seluruh warganya.
Advokasi
• Advokasi hukum adalah kegiatan pembelaan hukum (litigasi) yang dilakukan oleh
Advokat dan hanya merupakan pekerjaan yang berkaitan dengan praktek beracara di
Pengadilan. Sedangkan arti advokasi secara umum adalah serangkaian tindakan yang
berproses atau kampanye yang terencana/terarah untuk mempengaruhi orang lain yang
hasil akhirnya adalah untuk merubah kebijakan publik
• Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara
cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum
• Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin
• Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga Bantuan Hukum atau organisasi
kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan UU NO 16 Tahun
2011 tentang Bantuan Hukum
• Tindakan bantuan hukum memiliki dasar hukum yaitu UU No 16 Tahun 2011 Tentang
Bantuan Hukum
• Pemberian Bantuan Hukum meliputi masalah hukum keperdataan, masalah hukum
pidana, dan masalah hukum tata usaha negara, baik secara Litigasi maupun Nonlitigasi
SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM
Untuk memperoleh Bantuan Hukum, Pemohon Bantuan Hukum harus memenuhi syarat:
a. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi paling sedikit identitas Pemohon Bantuan
Hukum dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan Bantuan Hukum;
b. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan Perkara; dan
c. melampirkan surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang setingkat di
tempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum
Pemberian Bantuan Hukum dilaksanakan oleh Pemberi Bantuan Hukum, yang harus
memenuhi syarat:
a. berbadan hukum;
b. terakreditasi;
c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap;
d. memiliki pengurus; dan
e. memiliki program Bantuan Hukum
Pemberi Bantuan Hukum terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Litigasi dan Non Litigasi
Litigasi
a. Pemberian Bantuan Hukum secara Litigasi dilakukan oleh Advokat yang berstatus sebagai pengurus
Pemberi Bantuan Hukum dan/atau Advokat yang direkrut oleh Pemberi Bantuan Hukum.
b. Dalam hal jumlah Advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi Bantuan Hukum tidak memadai dengan
banyaknya jumlah Penerima Bantuan Hukum, Pemberi Bantuan Hukum dapat merekrut paralegal, dosen,
dan mahasiswa fakultas hukum.
c. Dalam melakukan pemberian Bantuan Hukum, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum
sebagaimana dimaksud pada point (2) harus melampirkan bukti tertulis pendampingan dari Advokat
sebagaimana dimaksud pada point (1).
d. Mahasiswa fakultas hukum sebagaimana dimaksud pada point (2) harus telah lulus mata kuliah hukum
acara dan pelatihan paralegal.
Non Litigasi
Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi dapat dilakukan oleh Advokat, paralegal,
dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi Bantuan Hukum yang telah
lulus Verifikasi dan Akreditasi.
Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi meliputi kegiatan:
a. Penyuluhan hukum
b. Konsultasi Hukum
c. Investigasi Perkara, baik secara elektronik maupun non elektronik
d. Penelitian hukum
e. Mediasi
f. Negosiasi
g. Pemberdayaan masyarakat
h. Pendampingan diluar pengadilan dan
i. Drafting dokumen hukum
SEKIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to ADVOKASI-BANTUAN

Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Harun Surya
 
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.ppt
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.pptPtt. Perlindungan Hukum ASN.ppt
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.pptwinfret
 
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnP. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnyudikrismen1
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraWarnet Raha
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBataraSimbolon3
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBataraSimbolon3
 
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.pptMATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.pptEdyKurniawanWahid
 
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidana
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidanaBantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidana
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidanaFauzan Alsadilla Hermawan
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2Warnet Raha
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLatuulll
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLatuulll
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaVindry Meradi
 
Ieta, tugas kwn
Ieta, tugas kwnIeta, tugas kwn
Ieta, tugas kwnMaipita
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfIrawan Setyabudi
 
kewargnegaraan.pdf
kewargnegaraan.pdfkewargnegaraan.pdf
kewargnegaraan.pdfgloranna45
 

Similar to ADVOKASI-BANTUAN (20)

Bantuan Hukum
Bantuan HukumBantuan Hukum
Bantuan Hukum
 
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
Perda kabupaten bekasi no. 10 tahun 2016
 
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.ppt
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.pptPtt. Perlindungan Hukum ASN.ppt
Ptt. Perlindungan Hukum ASN.ppt
 
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbnP. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
P. 5 prinsip dasar perlindungan korbn
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.pptMATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt
 
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidana
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidanaBantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidana
Bantuan hukum terhadap kaum difabel korban tindak pidana
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
Makalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negaraMakalah hak & kewajiban warga negara
Makalah hak & kewajiban warga negara
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara 2
 
Advokasi ham
Advokasi hamAdvokasi ham
Advokasi ham
 
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOLKetika Hukum di negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di negeriku dikali NOL
 
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOLKetika Hukum di Negeriku dikali NOL
Ketika Hukum di Negeriku dikali NOL
 
Copy of pkn Kelas X
Copy of pkn Kelas XCopy of pkn Kelas X
Copy of pkn Kelas X
 
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara IndonesiaHak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
Hak, Kewajiban dan Perilaku Konstitusional sebagai Warga Negara Indonesia
 
Ieta, tugas kwn
Ieta, tugas kwnIeta, tugas kwn
Ieta, tugas kwn
 
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdfSalinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
Salinan_UU_Nomor_12_Tahun_2022 TPKS.pdf
 
kewargnegaraan.pdf
kewargnegaraan.pdfkewargnegaraan.pdf
kewargnegaraan.pdf
 

Recently uploaded

materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desassuser274be0
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 

Recently uploaded (10)

materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desamateri penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
materi penkum kec. mowewe mengenai jaga desa
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 

ADVOKASI-BANTUAN

  • 1. Advokasi/Bantuan Hukum PM 7 Mantingan C1/ 2 SKS
  • 2. TOR (Term of Reference) • Negara indonesia adalah negara hukum, seperti itulah yang tertuang dalam pasal 1 ayat 3 uud 1945. Hal tersebut menegaskan bahwa konstitusi kita telah menempatkan hukum dalam posisi yang supremasi dan menentukan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan indonesia. sekaligus memberikan pengertian bahwa negara dan masyarakat dalam menjalankan segala aktivitasnya harus selalu bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku. • Sebagai negara yang berlandaskan akan hukum, maka negara kita harus mampu mengakomodir setiap hak dan kepentingan warga negaranya, menghilangkan diskriminasi, meberikan jaminan, perlindungan, kepastian hukum serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (the equality of law). Hal tersebut menjadi faktor penting dalam usaha mewujudkan tatanan sistem hukum serta rasa keadilan masyarakat. Pada pasal 28D ayat (1) menyebutkan bahwa, “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum”.
  • 3. • Artinya konstitusi negara kita telah menjamin setiap warga Negara, termasuk orang yang tidak mampu, untuk mendapatkan akses terhadap keadilan agar hak-hak mereka atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum dapat diwujudkan dengan baik. • Namun pada kenyataannya penegakan supremasi hukum yang dijalankan oleh para penegak hukum dan pelaku kekuasaan kehakiman di negara kita hari ini masih jauh dari rasa keadilan (justice of law), terutama keadilan bagi rakyat miskin, masyarakat pinggiran dan kaum marjinal yang belum mempunyai akses secara maksimal terhadap keadilan. belum lagi ditambah praktek korup, kesewenang-wenangan aparat, dan mahalnya biaya untuk memperoleh keadilan, semakin membuat masyarakat kehilangan harapan dalam kehidupan berkeadilan. Itulah sebabnya mengapa masyarakat kita menjadi sangat pesimis terhadap praktik hukum di Indonesia. maka dalam kondisi seperti ini advokasi menjadi sebuah keharusan untuk dilakukan. Sebab advokasi merupakan upaya untuk mengingatkan dan mendesak negara dan pemerintah untuk selalu konsisten dan bertanggungjawab melindungi dan mensejahterakan seluruh warganya.
  • 4. Advokasi • Advokasi hukum adalah kegiatan pembelaan hukum (litigasi) yang dilakukan oleh Advokat dan hanya merupakan pekerjaan yang berkaitan dengan praktek beracara di Pengadilan. Sedangkan arti advokasi secara umum adalah serangkaian tindakan yang berproses atau kampanye yang terencana/terarah untuk mempengaruhi orang lain yang hasil akhirnya adalah untuk merubah kebijakan publik • Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi Bantuan Hukum secara cuma-cuma kepada Penerima Bantuan Hukum • Penerima Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin • Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga Bantuan Hukum atau organisasi kemasyarakatan yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan UU NO 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum • Tindakan bantuan hukum memiliki dasar hukum yaitu UU No 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum • Pemberian Bantuan Hukum meliputi masalah hukum keperdataan, masalah hukum pidana, dan masalah hukum tata usaha negara, baik secara Litigasi maupun Nonlitigasi
  • 5. SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN HUKUM Untuk memperoleh Bantuan Hukum, Pemohon Bantuan Hukum harus memenuhi syarat: a. mengajukan permohonan secara tertulis yang berisi paling sedikit identitas Pemohon Bantuan Hukum dan uraian singkat mengenai pokok persoalan yang dimohonkan Bantuan Hukum; b. menyerahkan dokumen yang berkenaan dengan Perkara; dan c. melampirkan surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang setingkat di tempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum Pemberian Bantuan Hukum dilaksanakan oleh Pemberi Bantuan Hukum, yang harus memenuhi syarat: a. berbadan hukum; b. terakreditasi; c. memiliki kantor atau sekretariat yang tetap; d. memiliki pengurus; dan e. memiliki program Bantuan Hukum
  • 6. Pemberi Bantuan Hukum terbagi menjadi 2 (dua) yaitu Litigasi dan Non Litigasi Litigasi a. Pemberian Bantuan Hukum secara Litigasi dilakukan oleh Advokat yang berstatus sebagai pengurus Pemberi Bantuan Hukum dan/atau Advokat yang direkrut oleh Pemberi Bantuan Hukum. b. Dalam hal jumlah Advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi Bantuan Hukum tidak memadai dengan banyaknya jumlah Penerima Bantuan Hukum, Pemberi Bantuan Hukum dapat merekrut paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum. c. Dalam melakukan pemberian Bantuan Hukum, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum sebagaimana dimaksud pada point (2) harus melampirkan bukti tertulis pendampingan dari Advokat sebagaimana dimaksud pada point (1). d. Mahasiswa fakultas hukum sebagaimana dimaksud pada point (2) harus telah lulus mata kuliah hukum acara dan pelatihan paralegal.
  • 7. Non Litigasi Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi dapat dilakukan oleh Advokat, paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum dalam lingkup Pemberi Bantuan Hukum yang telah lulus Verifikasi dan Akreditasi. Pemberian Bantuan Hukum secara Nonlitigasi meliputi kegiatan: a. Penyuluhan hukum b. Konsultasi Hukum c. Investigasi Perkara, baik secara elektronik maupun non elektronik d. Penelitian hukum e. Mediasi f. Negosiasi g. Pemberdayaan masyarakat h. Pendampingan diluar pengadilan dan i. Drafting dokumen hukum