SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
ADVOKASI
&
GERAKAN BANTUAN HUKUM STRUKTURAL
YLBHI
TENTANG BANTUAN HUKUM
◦ Bantuan Hukum merupakan kegiatan pelayanan hukum yang diberikan kepada golongan
tidak mampu (miskin) dan kelompok rentan baik secara perorangan maupun kolektif.
Dimana lingkup kegiatannya meliputi: pembelaan, perwakilan baik di dalam maupun di
luar pengadilan, pendidikan, penelitian, dan penyebaran gagasan.
◦ Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan
Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political
Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin semua orang berhak
memperoleh perlindungan hukum serta harus dihindarkan dari segala bentuk
diskriminasi. Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR, memberikan syarat terkait Bantuan
Hukum yaitu: 1) kepentingan-kepentingan keadilan, dan 2) tidak mampu membayar
Advokat.
TENTANG BANTUAN HUKUM
◦ Ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Dalam negara hukum, negara mengakui dan melindungi hak asasi manusia bagi setiap
individu termasuk hak atas Bantuan Hukum.
◦ Adanya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, merupakan
implementasi tanggung jawab negara untuk menjamin warga negara khususnya lapisan masyarakat
miskin dan rentan untuk mendapatkan akses keadilan dan kesamaan di hadapan hukum melalui
pelayanan Bantuan Hukum.
◦ Ketentuan Paal 22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, ditegaskan
bahwa: “Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak
mampu.”
JENIS BANTUAN HUKUM
Bantuan Hukum Tradisional adalah pelayanan hukum yang
diberikan kepada masyarakat miskin secara individual. Sifat dari jenis
bantuan hukum ini pasif, dan cara pendekatannya sangat legal-
formil. Lingkup kegiatannya menjadi terbatas pada pelayanan hukum
baik di dalam maupun di luar pengadilan. Orientasi dan tujuannya:
menegakkan keadilan untuk si miskin menurut hukum yang berlaku.
JENIS BANTUAN HUKUM
Bantuan Hukum Struktural, yaitu kegiatan yang berujuan menciptakan kondisi-kondisi bagi
terwujudnya hukum yang mampu mengubah struktur yang timpang menuju kearah yang
berkeadilan. Konsep Bantuna Hukum ini erat kaitannya dengan kemiskinan struktural dan
bersentuhan dengan teori Critical Legal Studies.
Hukum belum sampai pada tingkat perkembangan yang memihak pada kepentingan rakyat
secara keseluruhan dan situasi sudah berkembang sedemikian rupa sehingga rakyat tidak
mampu menjadi subjek hukum.
Dalam kondisi tersebut Bantuan Hukum tidak sekedar pelembagaan pelayanan hukum buat
si miskin dan rentan, akan tetapi merupakan sebuah gerakan dan rangkaian tindakan
guna pembebasan masyarakat dari belenggu struktur politik, ekonomi, sosial dan
budaya yang sarat dengan penindasan.
BANTUAN HUKUM STRUKTURAL
◦ Perbedaan Bantuan Hukum Struktural dengan Bantuan Hukum lainnya:
Analisis yang dilakukan menggunakan pisau analisis struktural;
Berpegang pada nilai-nilai keadilan, hukum positif merupakan objek analisis;
Relasi yang dikembangkan setara antaran masyakat pencari keadilan dengan publik defender;
Fakta yang dihimpun tidak terbatas pada fakta hukum, melainkan fakta sosial;
Melibatkan tindakan tindakan non-hukum/non-litigasi berupa penyadaran hak, pengorganisasian, penelitian
dan penyebaran gagasan;
◦ Bantuan Hukum Struktural bertujuan:
Adanya pengetahun dan pemahamam masyarakat miskin dan rentan tentang kepentingan-kepentingan
bersama dan perlunya kepentingan itu dilindungi;
Adanya pengetahun dan pemahamam masyarakat miskin dan rentan tentang hak-hak mereka yang diaukui
oleh hukum;
Adanya kecakapan, keberanian, keterampilan dan kemandirian di kalangan masyarakat misinikn dan rentan
untuk mewujudkan hak-hak dan kepentingan –kepentingan mereka dalam msyarakat
5 PRINSIP BANTUAN HUKUM STRUKTURAL
1. Melakukan pendampingan hukum sejak awal
2. Terlibat dalam persiapan yang sungguh – sungguh
3. Menyediakan advokasi yang berpusat pada klien
4. Berpikir dan bertindak melampaui hukum
5. Menggunakan semua instrument pengawasan
MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt

More Related Content

Similar to MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt

materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
reinhardsinaga1jr
 
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pknSejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
mu5t1k4
 
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Naya Ti
 
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
AjengAurellia
 

Similar to MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt (20)

Ppt pkn
Ppt pknPpt pkn
Ppt pkn
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptxBuku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
Buku Sosialisasi Desa Sadar Hukum Fix.pptx
 
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptxIII Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
III Peran Dan Fungsi Hukum.pptx
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMKHak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
Hak Asasi Manusia PKN kelas X SMK
 
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok  2 - Hak Asasi ManusiaKelompok  2 - Hak Asasi Manusia
Kelompok 2 - Hak Asasi Manusia
 
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdfmateri_265_4.  Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
materi_265_4. Jaminan Hak Konstitusional Warga Negara_Dr. Khairul Fahmi.pdf
 
Pkn
Pkn Pkn
Pkn
 
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptxMateri Penegakan hukum di indonesia.pptx
Materi Penegakan hukum di indonesia.pptx
 
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pknSejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
Sejarah perkembangan ham_tugas_hafifah_pkn
 
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi ManusiaPKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
PKN Kelas 10 Smt 1 : Hak Asasi Manusia
 
advokasi bantuan hukum #1.pptx
advokasi bantuan hukum #1.pptxadvokasi bantuan hukum #1.pptx
advokasi bantuan hukum #1.pptx
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAM
Pancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAMPancasila  sebagai  paradigma  pengembangan  HAM
Pancasila sebagai paradigma pengembangan HAM
 
Hukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptxHukum Perorangan.pptx
Hukum Perorangan.pptx
 
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
Resume upaya pemerintah dalam penegakan ham dan partisipasi masyarakat dalam ...
 
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
Penerapan prinsip rule of law, mensyaratkan adanya penyelenggaraan pemerintah...
 
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
Partisipasi Masyarakat dalam Pemajuan, Penghormatan, dan Penegakan HAM di Ind...
 
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
Salinan dari Green and White Illustrated Accountant and Bookkeeper Marketing ...
 
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan HukumHakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
Hakikat Pentingnya Perlindungan dan Penegakan Hukum
 

MATERI - Adokasi Aksi Massa_HMI Malang_23.09.22.ppt

  • 2. TENTANG BANTUAN HUKUM ◦ Bantuan Hukum merupakan kegiatan pelayanan hukum yang diberikan kepada golongan tidak mampu (miskin) dan kelompok rentan baik secara perorangan maupun kolektif. Dimana lingkup kegiatannya meliputi: pembelaan, perwakilan baik di dalam maupun di luar pengadilan, pendidikan, penelitian, dan penyebaran gagasan. ◦ Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin semua orang berhak memperoleh perlindungan hukum serta harus dihindarkan dari segala bentuk diskriminasi. Sedangkan Pasal 14 ayat (3) ICCPR, memberikan syarat terkait Bantuan Hukum yaitu: 1) kepentingan-kepentingan keadilan, dan 2) tidak mampu membayar Advokat.
  • 3. TENTANG BANTUAN HUKUM ◦ Ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Dalam negara hukum, negara mengakui dan melindungi hak asasi manusia bagi setiap individu termasuk hak atas Bantuan Hukum. ◦ Adanya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum, merupakan implementasi tanggung jawab negara untuk menjamin warga negara khususnya lapisan masyarakat miskin dan rentan untuk mendapatkan akses keadilan dan kesamaan di hadapan hukum melalui pelayanan Bantuan Hukum. ◦ Ketentuan Paal 22 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, ditegaskan bahwa: “Advokat wajib memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma kepada pencari keadilan yang tidak mampu.”
  • 4. JENIS BANTUAN HUKUM Bantuan Hukum Tradisional adalah pelayanan hukum yang diberikan kepada masyarakat miskin secara individual. Sifat dari jenis bantuan hukum ini pasif, dan cara pendekatannya sangat legal- formil. Lingkup kegiatannya menjadi terbatas pada pelayanan hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan. Orientasi dan tujuannya: menegakkan keadilan untuk si miskin menurut hukum yang berlaku.
  • 5. JENIS BANTUAN HUKUM Bantuan Hukum Struktural, yaitu kegiatan yang berujuan menciptakan kondisi-kondisi bagi terwujudnya hukum yang mampu mengubah struktur yang timpang menuju kearah yang berkeadilan. Konsep Bantuna Hukum ini erat kaitannya dengan kemiskinan struktural dan bersentuhan dengan teori Critical Legal Studies. Hukum belum sampai pada tingkat perkembangan yang memihak pada kepentingan rakyat secara keseluruhan dan situasi sudah berkembang sedemikian rupa sehingga rakyat tidak mampu menjadi subjek hukum. Dalam kondisi tersebut Bantuan Hukum tidak sekedar pelembagaan pelayanan hukum buat si miskin dan rentan, akan tetapi merupakan sebuah gerakan dan rangkaian tindakan guna pembebasan masyarakat dari belenggu struktur politik, ekonomi, sosial dan budaya yang sarat dengan penindasan.
  • 6. BANTUAN HUKUM STRUKTURAL ◦ Perbedaan Bantuan Hukum Struktural dengan Bantuan Hukum lainnya: Analisis yang dilakukan menggunakan pisau analisis struktural; Berpegang pada nilai-nilai keadilan, hukum positif merupakan objek analisis; Relasi yang dikembangkan setara antaran masyakat pencari keadilan dengan publik defender; Fakta yang dihimpun tidak terbatas pada fakta hukum, melainkan fakta sosial; Melibatkan tindakan tindakan non-hukum/non-litigasi berupa penyadaran hak, pengorganisasian, penelitian dan penyebaran gagasan; ◦ Bantuan Hukum Struktural bertujuan: Adanya pengetahun dan pemahamam masyarakat miskin dan rentan tentang kepentingan-kepentingan bersama dan perlunya kepentingan itu dilindungi; Adanya pengetahun dan pemahamam masyarakat miskin dan rentan tentang hak-hak mereka yang diaukui oleh hukum; Adanya kecakapan, keberanian, keterampilan dan kemandirian di kalangan masyarakat misinikn dan rentan untuk mewujudkan hak-hak dan kepentingan –kepentingan mereka dalam msyarakat
  • 7.
  • 8.
  • 9. 5 PRINSIP BANTUAN HUKUM STRUKTURAL 1. Melakukan pendampingan hukum sejak awal 2. Terlibat dalam persiapan yang sungguh – sungguh 3. Menyediakan advokasi yang berpusat pada klien 4. Berpikir dan bertindak melampaui hukum 5. Menggunakan semua instrument pengawasan