Crustacea adalah hewan bercangkang yang terdiri dari 26.000 jenis, seperti udang dan kepiting. Mereka memiliki tubuh terbagi menjadi sefalotoraks dan abdomen, serta organ pernapasan berupa insang. Crustacea memiliki peran penting sebagai sumber protein dan zooplankton namun juga dapat merusak infrastruktur.
2. DEFINISI CRUSTACEA
Crustacea (udang-udangan) berasal dari bahasa latin,
crusta yang berarti cangkang. Crustacea disebut juga
hewan bercangkang. Telah dikenal kurang lebih 26.000
jenis Crustacea., yang paling umum adalah udang dan
kepiting. Habitat Crustacea terutama di air, yaitu di
danau, laut, dan sungai.
3. CIRI-CIRI CRUSTACEA
Ciri-ciri Crustacea
Pembagian Tubuh Sefalotoraks (kepala dan dada menyatu) dan
abdomen (perut)
Antena 2 pasang
Bagian-bagian mulut 1 pasang mandibula, 1 pasang maksila, 1 pasang
maksipilied
Kaki 1 pasang per ruas atau tidak ada
Organ pernapasan Insang
Lubang kelamin 2 di bidang belakang dada
Perkembangan Umumnya melalui fase larva
Habitat Air tawar, air laut, sedikit di darat
4. SISTEM ORGAN DALAM TUBUH CRUSTACEA
Sistem Organ Keterangan
Sistem pencernaan
makanan
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan
lain. Akan tetapi, ada juga yang bersifat parasit pada
organisme lain.
Alat pencernaannya terdiri atas tiga bagian, yaitu :
a. Tembolok, untuk menampung makanan
b. Lambung otot (empela)
c. Lambung kelenjar
Di dalam perut Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang
teratur dan berderet secara longitudinal. Selain gigi
kalsium
terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang berfungsi
mengeraskan eksoskeleton setelah terjadi pengelupasan.
Sistem peredaran darah Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran
darah terbuka karena beredar tanpa melalui pembuluh
darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan
hemosianin yang memiliki daya ikat yang rendah
terhadap oksigen.
5. Sistem Organ Keterangan
Sistem pernapasan Alat pernapasan pada umumnya berupa insang,
kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh
permukaan tubuh.
Alat indra dan sistem saraf • Sepasang mata majemuk (faset) bertangkai yang
berkembang sangat baik.
• Alat pencium dan peraba berupa dua pasang
antena.
• Sistem sarafnya berupa tangga tali. Pada sistem
sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan
ganglion dan dari pasangan-pasangan ganglion
keluar saraf yang menuju ke tepi.
Sistem reproduksi Sistem reproduksinya bersifat diesis (berkelamin satu).
Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas
menjadi larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang,
dan bersilia.
6. KLASIFIKASI CRUSTACEA
Brachiopoda
Transparan (tembus cahaya)
Ukuran tubuhnya 0,25 mm hingga 10 cm
Bergerak dengan antena
Hidup sebagai zooplankton di laut dan di air tawar
Contoh : Daphina sp. Dan Artemia sp.
Ostracoda
Umumnya berukuran sekitar 1 mm atau 0,2-30 mm
Hidup di laut sebagai zooplankton
Alat gerak berupa antena, tetapi sebagian besar hidup sebagai bentos
yang melekat di dasar laut
Contoh : Aboilia sp.
7. Copepoda
Berjenis kelamin satu
Larva Copepoda disebut nauplius
Hidup sebagai parasit pada insang dan sirip ikan
Tidak mempunyai mulut dan menyerap makanan langsung dari
inangnya
Hidup di tanah yang lembap
Antena Copepoda tanah lebih pendek daripada Copepoda air
Contoh : Lernaea cyprinaceae
Cirripedia
Hidup di laut (menempel pada batu-batuan, melekat di dasar
kapal/perahu, mengapung di permukaan tanah)
Hidup sebagai parasit pada ikan paus, kura-kura, dan hewan-hewan
lain
Contoh : Lepas dan Banalus
8. Malacostraca
Tubuh Malacostraca umumnya terdiri atas 14 segmen
Delapan segmen depan merupakan sefalotoraks dan enam segmen
belakang membentuk abdomen.
Malacortraca dibagi menjadi beberapa ordo, beberapa di antaranya yaitu :
• Isopoda
• Stomatopoda
• Decapoda
9. PERANAN CRUSTACEA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Peran menguntungkan :
a) Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi
b) Berperan sebagai zooplankton yaitu menjadi sumber makanan
ikan, misalnya anggota Brachiopoda, Ostracoda, dan Copepoda
Peran merugikan :
a) Merusak galangan kapal (perahu), misalnya anggota Isopoda
b) Parasit pada ikan dan kura-kura, misalnya anggota Cirripedia
dan Copepoda
c) Merusak pematang sawah atau saluran irigasi, misalnya ketam