Makalah ini membahas tentang problematika pelaksanaan sekolah gratis di Indonesia. Sekolah gratis merupakan kebijakan pemerintah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didik agar setiap warga negara memperoleh hak pendidikan yang bermutu. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti keterlambatan dana operasional, penurunan kegiatan ekstrakurikuler, dan anggapan salah masyarakat bahwa se
1. MAKALAH
LANDASAN KEPENDIDIKAN DAN
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN
PROBLEMATIKA PELAKSANAAN SEKOLAH
GRATIS
DISUSUN OLEH
: DEWI APRILIA
NIM
: 06022681318060
DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. H.M. Djahir Basir, M.Pd.
Dr. Rusdi A. Siroj, M.Pd.
2. LATAR BELAKANG
1. Pendidikan gratis dapat dimaknai sebagai upaya
membebaskan biaya pendidikan bagi peserta didik
di sekolah sebagai perwujudan dari upaya
membuka akses yang luas bagi masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang merupakan hak dari
setiap warga negara sebagaimana amanat UUD
1945.
2. Pendidikan gratis yang dikeluarkan pemerintah
diaplikasikan dalam program BOS yang bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap
pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib
belajar 9 tahun yang bermutu.
5. MANFAAT
1.
Bagi pemerintah sebagai acuan untuk
menentukan kebijakan yang berhubungan
dengan pelaksanaan sekolah gratis, sehingga
dapat dihasilkan siswa-siswa yang berprestasi
dan berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia.
2. Bagi orang tua diharapkan untuk mengarahkan
anak-anaknya belajar sesuai dengan minat dan
kemampuannnya sehingga dihasilkan siswa
yang unggul dan dapat diandalkan.
6. PEMBAHASAN
A. Kebijakan Sekolah Gratis
1. Sekolah gratis merupakan kebijakan pemerintah
dalam hal membebaskan seluruh biaya pendidikan
bagi rakyat, dalam hal ini beban pendidikan tersebut
ditanggung oleh anggaran pemerintah. Sekolah
gratis mulai diterapkan mula-mula untuk siswa SD
dan akhirnya meningkatkan untuk siswa SMP dan
SMA.
2. Sekolah Gratis merupakan sebuah kebijakan yang
dilandasi kepedulian pemerintah terhadap nasib
rakyat Indonesia. Masih banyaknya rakyat Indonesia
yang terkurung dalam kebodohan membuat
pemerintah mengambil langkah strategis yaitu
sekolah gratis
8. LANJUTAN
Kendala Pelaksanaan Kebijakan Sekolah
Gratis
1. Keterlambatan pencairan dana
2. Penurunan pelayanan pendidikan khususnya
kegiatan ekstrakurikuler
3.
Anggapan masyarakat dengan adanya
kebijakan
sekolah gratis adalah gratis sepenuhnya
9. KESIMPULAN
1.
2.
Kebijakan sekolah gratis merupakan sebuah peristiwa besar yang
perlu kita kaji dan fikirkan bersama. Dimana peristiwa tersebut
dapat mempengaruhi maju mundurnya suatu Negara, karena
program sekolah gratis tersebut dapat melahirkan para pewaris
bangsa yang berkualitas maupun yang bobrok. Dibalik semua itu
tergantung para pengolah ( pendidik) dalam mengelolanya
dengan baik agar menghasilkan SDM yang berkualitas, bukannya
SDM yang hanya mampu mencoreng nama baik bangsa saja.
UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 yang mengamanatkan
bahwa setiap warga Negara yang berusia 7-15 tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar. Dalam pasal 34 ayat 2 menyebutkan
bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3
menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab
negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
10. SARAN
1. Bagi pihak sekolah
Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan sosialisasi kepada wali murid
dan seluruh siswa mengenai pelaksanaan kebijakan sekolah gratis ini
supaya tidak adanya anggapan-anggapan yang salah.
2. Bagi pihak guru
Bagi guru hendaknya selalu memberikan motivasi kepada siswa bahwa
dengan adanya sekolah gratis maka mereka harus lebih semangat untuk
belajar karena sudah tidak terbebani dengan masalah biaya.
3. Bagi pihak pemerintah
a. Pemerintah supaya lebih cepat dalam penyusunan anggaran sehingga
pencairan dana dapat datang tepat waktu sehingga pihak sekolah tidak perlu
harus mencari dana talangan dulu untuk membiayai keperluan yang sudah
berlangsung.
b. Pemerintah hendaknya memberikan tambahan dana yang ditujukan khusus
untuk kegiatan ekstrakurikuler agar kegiatannya itu dapat berlangsung
secara optimal.