SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KARYA ILMIAH
PEMANFAATAN SERBUK ARANG MENJADI
PENYERAP ZAT WARNA
Nama Kelompok :
1. Citraningrum Fitri I.
2. Nita Dewi M.
3. Cindy Teriana
4. Agatha Fitriana
BAB I : Pendahuluan
1.1 LatarBelakang
1.2 Topik Pembahasan/ RumusanMasalah
1.3 TujuanPenulisanmakalah
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III: Metode Percobaan
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Langkah– langkahPercobaan
BAB IV: Penutup (Kesimpulan)
1.1 Latar Belakang
Kita pasti mengenal apakah arang itu. Arang merupakan residu hitam
berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan
air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang memiliki banyak
fungsi. Salah satunya sebagai bahan bakar. Batu arang lazim dipakai untuk
membakar makanan di luar ruangan dan pada saat berkemah. Di Indonesia,
arang digunakan oleh penjual sate, ikan bakar, mie rebus dan lain sebagainya
untuk memasak makananya. Selain itu arang juga bisa sebagai media
tanaman bunga anggrek.
Namun ternyata, arang juga bisa digunakan untuk menyerap zat warna
pada air. Arang yang berupa residu dari distilasi destruktif dari berbagai bahan
organik yang telah diproses untuk meningkatkan daya serapnya. Untuk
mempunyai daya serap yang efektif, ukuran partikel-partikel arang harus
halus, dengan demikian menambah jumlah luas permukaannya, dan
kandungan mineralnya harus rendah. Untuk tujuan pengobatan, hanya arang
aktif yang boleh digunakan, karena sudah diproses untuk meningkatkan
jumlah luas permukaannya dan kemampuannya untuk menyerap.
Maka dari itu percobaan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa
serbuk arang mampu menyerap zat warna atau zat kimia lainnya. Kami akan
menggunakan zat warna alami yaitu klorofil untuk membuktikannya.
1.2 Rumusan Masalah
• Apakah fungsi dari serbuk arang ?
• Bagaimana proses penyerapan dengan
menggunakan serbuk arang ?
1.3 Tujuan Penulisan makalah
• Makalah ini dibuat dengan tujuan :
• Untuk mengetahui fungsi dari serbuk arang
• Untuk mengetahui proses penyerapan dengan
menggunakan serbuk arang
BAB II : Tinjauan Pustaka
Suatu zat padat yang mempunyai kecenderungan untuk menyerap atau menarik
molekul-molekul gas, cairan atau padatan pada permukaannya, disebut adsorben, sedangkan
peristiwanya disebut adsorpsi (Staf pengajar kimia fisika, 2008). Defenisi adsorpsi adalah gas,
cairan, atau zat terlarut (adsorbat) yang menempel pada permukaan padatan
(adsorben).Adsorpsi berarti penempelan molekul pada permukaan padatan. Sebaliknya
absorpsi berarti pelarutan molekul dalam suatu medium yang dapat berupa cairan atau
padatan. Secara umum, material yang teradsorpsi menempel pada permukaan bahan, seperti
debu pada dinding. Absorpsi kebanyakan terjadi pada cairan, adsorpsi kebanyakan pada
padatan (Vitasari, 2009).
Mekanisme penyerapan (Adsorpsi) dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Adsorpsi
secara fisika (fisisorpsi) dan adsorpsi secara kimia (kemisorpsi). Pada proses fisisorpsi gaya
yang mengikat adsorbat oleh adsorben adalah gaya-gaya van der Waals. Molekul terikat
sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJ/mol
(Castellan 1982). Sedangkan pada proses adsorpsi kimia, interaksi adsorbat dengan adsorben
melalui pembentukan ikatan kimia. Kemisorpsi terjadi diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu
partikel- partikel adsorbat mendekat ke permukaan adsorben melalui gaya van der Waals
atau melalui ikatan hidrogen. Kemudian diikuti oleh adsorpsi kimia yang terjadi setelah
adsorpsi fisika. Dalam adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan dengan membentuk
ikatan kimia (biasanya ikatan kovalen), dan cenderung mencari tempat yang
memaksimumkan bilangan koordinasi dengan substrat (Sukarta, 2008).
BAB II : Tinjauan Pustaka
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi suatu adsorben diantaranya
adalah sebagai berikut (Junaidi, 2009) :
• Luas permukaan adsorben
Semakin luas permukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang diserap, sehingga proses
adsorpsi dapat semakin efektif. Semakin kecil ukuran diameter pertikel maka semakin luas
permukaan adsorben.
• Ukuran partikel
Makin kecil ukuran partikel yang digunakan maka semakin besar kecepatan adsorpsinya.
Ukuran diameter dalam bentuk butir adalah lebih dari 0,1 mm, sedangkan ukuran diameter
dalam bentuk serbuk adalah 200 mesh.
• Waktu kontak
Semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul
adsorbat berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik akan turun apabila kontaknya
cukup dan waktu kontak biasanya sekitar 10-15 menit.
• Distribusi ukuran pori
Distribusi pori akan mempengaruhi distribusi ukuran molekul adsorbat yang masuk kedalam
partikel adsorben. Kebanyakan zat pengadsorpsi atau adsorben merupakan bahan yang
sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau letak-letak
tertentu didalam partikel tersebut.
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
• Kertas saring
• Gelas ukur
• Gelas bening
Bahan yang diperlukan :
• Arang secukupnya
• Daun
• Air secukupnya
3.2 Langkah – langkah Percobaan
• Siapkan alat dan bahannya
• Ambil arang secukupnya. Lalu digerus hingga halus.
• Jemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2 jam.
Bila tidah ada sinar matahari, bisa menggunakan oven untuk memanaskan
arang dengan suhu lebih dari 100oC
• Sambil menunggu arang yang sedang dipanaskan, siapkan daun yang
sudah diambil. Cucilah dengan air hingga bersih. Lalu ditumbuk hingga
halus.
• Setelah halus, campur dengan sedikit air, kemudian saringlah dengan
menggunakan kertas saring hingga air menjadi bening.
• Hitung volume air dengan menggunakan gelas ukur.
• Setelah arang dipanaskan selama 2 jam, ambil arangnya.
Kemudian campurkan arang dengan air tadi.
• Tunggu beberapa saat.
• Air sudah bening.
BAB IV: Penutup (Kesimpulan)
• Selain dapat digunakan untuk membakar makanan, arang
dapat digunakan untuk menyerap zat warna pada air.
• Untuk mempunyai daya serap yang efektif, ukuran partikel-
partikel arang harus halus, dengan demikian menambah
jumlah luas permukaannya, dan kandungan mineralnya
harus rendah.
• Untuk tujuan pengobatan, hanya arang aktif yang boleh
digunakan, karena sudah diproses untuk meningkatkan
jumlah luas permukaannya dan kemampuannya untuk
menyerap.
• faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi suatu
adsorben diantaranya adalah luas permukaan adsorben,
ukuran partikel, waktu kontak, dan distribusi ukuran pori.
Kir

More Related Content

What's hot

Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan Campuran
Ai Roudatul
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
Dame Phaghite
 
Pengenalan alat–alat laboratorium
Pengenalan alat–alat laboratoriumPengenalan alat–alat laboratorium
Pengenalan alat–alat laboratorium
Arul Gdg
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaan
Tillapia
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
rikayulliyani
 
Kimia pemisahan campuran
Kimia pemisahan campuranKimia pemisahan campuran
Kimia pemisahan campuran
mveb_culazt
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
 

What's hot (20)

Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Makalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan CampuranMakalah Pemisahan Campuran
Makalah Pemisahan Campuran
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Pemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smkPemisahan dan analisis smk
Pemisahan dan analisis smk
 
Pengenalan alat–alat laboratorium
Pengenalan alat–alat laboratoriumPengenalan alat–alat laboratorium
Pengenalan alat–alat laboratorium
 
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
Pemisahan campuran full (KIMIA : PEMISAHAN CAMPURAN)
 
Pemisahan
PemisahanPemisahan
Pemisahan
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaan
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Alat-Alat di Laboratorium Kimia
Alat-Alat di Laboratorium KimiaAlat-Alat di Laboratorium Kimia
Alat-Alat di Laboratorium Kimia
 
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan CampuranPerubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
Kimia pemisahan campuran
Kimia pemisahan campuranKimia pemisahan campuran
Kimia pemisahan campuran
 
Adsorpsi
AdsorpsiAdsorpsi
Adsorpsi
 
Dekantasi
DekantasiDekantasi
Dekantasi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Adsorbsi
AdsorbsiAdsorbsi
Adsorbsi
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 

Similar to Kir

LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docxLAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
FikramMunandar
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Nita Mardiana
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
Operator Warnet Vast Raha
 
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRIADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
Oktavia Anggreani
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
Tillapia
 

Similar to Kir (20)

Laporan kir
Laporan kirLaporan kir
Laporan kir
 
Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2Kinetika adsorpsi 2
Kinetika adsorpsi 2
 
Adsorpsi kimia fisik
Adsorpsi kimia fisikAdsorpsi kimia fisik
Adsorpsi kimia fisik
 
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docxLAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
LAPRAK KOLOID DAN ADSORPSI(aryand hidayat) (1).docx
 
Metode pemisahan standar
Metode pemisahan standarMetode pemisahan standar
Metode pemisahan standar
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Percobaan ingenhousz
Percobaan ingenhouszPercobaan ingenhousz
Percobaan ingenhousz
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
 
Pengolahan air minum
Pengolahan air minumPengolahan air minum
Pengolahan air minum
 
ppt.Kaloid
ppt.Kaloidppt.Kaloid
ppt.Kaloid
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
Ipa 9 kd 8
Ipa 9 kd 8Ipa 9 kd 8
Ipa 9 kd 8
 
Materi praktikum kimia dasar
Materi praktikum kimia dasarMateri praktikum kimia dasar
Materi praktikum kimia dasar
 
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
 
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRIADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
ADSORPSI TOLUENA PADA ARANG AKTIF TEMPURUNG KEMIRI
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

More from Nita Mardiana

More from Nita Mardiana (20)

Sosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajarSosiologi tawuran pelajar
Sosiologi tawuran pelajar
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAHLINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba  EROSI TANAH
LINGKUNGAN HIDUP Praktek uji Coba EROSI TANAH
 
Makalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jemberMakalah LH kondisi jember
Makalah LH kondisi jember
 
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR  PUSAT PENELITIAN PABRIK...
Makalah laporan kegiatan LAPORAN KEGIATAN STUDY TOUR PUSAT PENELITIAN PABRIK...
 
Periode iv
Periode ivPeriode iv
Periode iv
 
Makalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumiMakalah kimia fraksi minyak bumi
Makalah kimia fraksi minyak bumi
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Laporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel voltaLaporan praktikum sel volta
Laporan praktikum sel volta
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Laporan kimia
Laporan kimiaLaporan kimia
Laporan kimia
 
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutikContoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
Contoh pembuatan proposal pmr tugas bu tutik
 
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical ExpositionGerund Invfinitive and Analytical Exposition
Gerund Invfinitive and Analytical Exposition
 
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation TextPresent Participle, Past Participle, Explanation Text
Present Participle, Past Participle, Explanation Text
 
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXTCLAUSE AND RECOUNT TEXT
CLAUSE AND RECOUNT TEXT
 
Passive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKSPassive Voice, REPORT TEKS
Passive Voice, REPORT TEKS
 
active tenses and discussion text
active tenses and discussion textactive tenses and discussion text
active tenses and discussion text
 
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News ItemConditional Sentences, Subjunctive, News Item
Conditional Sentences, Subjunctive, News Item
 
Agriculture
AgricultureAgriculture
Agriculture
 
Pidato perpisahan
Pidato perpisahanPidato perpisahan
Pidato perpisahan
 

Kir

  • 1. KARYA ILMIAH PEMANFAATAN SERBUK ARANG MENJADI PENYERAP ZAT WARNA Nama Kelompok : 1. Citraningrum Fitri I. 2. Nita Dewi M. 3. Cindy Teriana 4. Agatha Fitriana
  • 2. BAB I : Pendahuluan 1.1 LatarBelakang 1.2 Topik Pembahasan/ RumusanMasalah 1.3 TujuanPenulisanmakalah BAB II : Tinjauan Pustaka BAB III: Metode Percobaan 3.1 Alat dan Bahan 3.2 Langkah– langkahPercobaan BAB IV: Penutup (Kesimpulan)
  • 3. 1.1 Latar Belakang Kita pasti mengenal apakah arang itu. Arang merupakan residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan. Arang memiliki banyak fungsi. Salah satunya sebagai bahan bakar. Batu arang lazim dipakai untuk membakar makanan di luar ruangan dan pada saat berkemah. Di Indonesia, arang digunakan oleh penjual sate, ikan bakar, mie rebus dan lain sebagainya untuk memasak makananya. Selain itu arang juga bisa sebagai media tanaman bunga anggrek. Namun ternyata, arang juga bisa digunakan untuk menyerap zat warna pada air. Arang yang berupa residu dari distilasi destruktif dari berbagai bahan organik yang telah diproses untuk meningkatkan daya serapnya. Untuk mempunyai daya serap yang efektif, ukuran partikel-partikel arang harus halus, dengan demikian menambah jumlah luas permukaannya, dan kandungan mineralnya harus rendah. Untuk tujuan pengobatan, hanya arang aktif yang boleh digunakan, karena sudah diproses untuk meningkatkan jumlah luas permukaannya dan kemampuannya untuk menyerap. Maka dari itu percobaan ini dilakukan untuk membuktikan bahwa serbuk arang mampu menyerap zat warna atau zat kimia lainnya. Kami akan menggunakan zat warna alami yaitu klorofil untuk membuktikannya.
  • 4. 1.2 Rumusan Masalah • Apakah fungsi dari serbuk arang ? • Bagaimana proses penyerapan dengan menggunakan serbuk arang ?
  • 5. 1.3 Tujuan Penulisan makalah • Makalah ini dibuat dengan tujuan : • Untuk mengetahui fungsi dari serbuk arang • Untuk mengetahui proses penyerapan dengan menggunakan serbuk arang
  • 6. BAB II : Tinjauan Pustaka Suatu zat padat yang mempunyai kecenderungan untuk menyerap atau menarik molekul-molekul gas, cairan atau padatan pada permukaannya, disebut adsorben, sedangkan peristiwanya disebut adsorpsi (Staf pengajar kimia fisika, 2008). Defenisi adsorpsi adalah gas, cairan, atau zat terlarut (adsorbat) yang menempel pada permukaan padatan (adsorben).Adsorpsi berarti penempelan molekul pada permukaan padatan. Sebaliknya absorpsi berarti pelarutan molekul dalam suatu medium yang dapat berupa cairan atau padatan. Secara umum, material yang teradsorpsi menempel pada permukaan bahan, seperti debu pada dinding. Absorpsi kebanyakan terjadi pada cairan, adsorpsi kebanyakan pada padatan (Vitasari, 2009). Mekanisme penyerapan (Adsorpsi) dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Adsorpsi secara fisika (fisisorpsi) dan adsorpsi secara kimia (kemisorpsi). Pada proses fisisorpsi gaya yang mengikat adsorbat oleh adsorben adalah gaya-gaya van der Waals. Molekul terikat sangat lemah dan energi yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif rendah sekitar 20 kJ/mol (Castellan 1982). Sedangkan pada proses adsorpsi kimia, interaksi adsorbat dengan adsorben melalui pembentukan ikatan kimia. Kemisorpsi terjadi diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu partikel- partikel adsorbat mendekat ke permukaan adsorben melalui gaya van der Waals atau melalui ikatan hidrogen. Kemudian diikuti oleh adsorpsi kimia yang terjadi setelah adsorpsi fisika. Dalam adsorpsi kimia partikel melekat pada permukaan dengan membentuk ikatan kimia (biasanya ikatan kovalen), dan cenderung mencari tempat yang memaksimumkan bilangan koordinasi dengan substrat (Sukarta, 2008).
  • 7. BAB II : Tinjauan Pustaka Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi suatu adsorben diantaranya adalah sebagai berikut (Junaidi, 2009) : • Luas permukaan adsorben Semakin luas permukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang diserap, sehingga proses adsorpsi dapat semakin efektif. Semakin kecil ukuran diameter pertikel maka semakin luas permukaan adsorben. • Ukuran partikel Makin kecil ukuran partikel yang digunakan maka semakin besar kecepatan adsorpsinya. Ukuran diameter dalam bentuk butir adalah lebih dari 0,1 mm, sedangkan ukuran diameter dalam bentuk serbuk adalah 200 mesh. • Waktu kontak Semakin lama waktu kontak dapat memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul adsorbat berlangsung lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik akan turun apabila kontaknya cukup dan waktu kontak biasanya sekitar 10-15 menit. • Distribusi ukuran pori Distribusi pori akan mempengaruhi distribusi ukuran molekul adsorbat yang masuk kedalam partikel adsorben. Kebanyakan zat pengadsorpsi atau adsorben merupakan bahan yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau letak-letak tertentu didalam partikel tersebut.
  • 8. 3.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan : • Kertas saring • Gelas ukur • Gelas bening Bahan yang diperlukan : • Arang secukupnya • Daun • Air secukupnya
  • 9. 3.2 Langkah – langkah Percobaan • Siapkan alat dan bahannya • Ambil arang secukupnya. Lalu digerus hingga halus. • Jemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2 jam. Bila tidah ada sinar matahari, bisa menggunakan oven untuk memanaskan arang dengan suhu lebih dari 100oC • Sambil menunggu arang yang sedang dipanaskan, siapkan daun yang sudah diambil. Cucilah dengan air hingga bersih. Lalu ditumbuk hingga halus. • Setelah halus, campur dengan sedikit air, kemudian saringlah dengan menggunakan kertas saring hingga air menjadi bening. • Hitung volume air dengan menggunakan gelas ukur. • Setelah arang dipanaskan selama 2 jam, ambil arangnya. Kemudian campurkan arang dengan air tadi. • Tunggu beberapa saat. • Air sudah bening.
  • 10. BAB IV: Penutup (Kesimpulan) • Selain dapat digunakan untuk membakar makanan, arang dapat digunakan untuk menyerap zat warna pada air. • Untuk mempunyai daya serap yang efektif, ukuran partikel- partikel arang harus halus, dengan demikian menambah jumlah luas permukaannya, dan kandungan mineralnya harus rendah. • Untuk tujuan pengobatan, hanya arang aktif yang boleh digunakan, karena sudah diproses untuk meningkatkan jumlah luas permukaannya dan kemampuannya untuk menyerap. • faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi suatu adsorben diantaranya adalah luas permukaan adsorben, ukuran partikel, waktu kontak, dan distribusi ukuran pori.