SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
MENERAPKAN KONSEP
DAN TEORI MANAJEMEN
SDM
OLEH
1. Saddam husein sir
2. Nurhidayat Tamam Hadi
3. Yuliarti
4. zaimarni
MANAJEMEN SDM
PROGRAM STUDI PROGRAM MAGISTER
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PEMINATAN MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
BAB 1
LATAR BELAKANG
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang berhubungan erat dalam manajemen sumber daya
manusia kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan
strategis)dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja mengabdikan dirinya dalam
upaya dan manajemen kesehatan. Dalam manajemen sumber daya manusia kesehatan didalamnya terdapat
berbagai profesi antara lain tenaga kesehatan yang meliputi tenaga medis,non medis dan tenaga non
kesehatan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan yang optimal bagi masyarakat harus
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan
didukung oleh sumber daya kesehatan, termasuk tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai
dengan bidang keahlian dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan. Perawat
merupakan salah satu tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar, diharapkan dapat berperan
banyak dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Kemenkes RI, 2005).
You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
Tujuan penulisan
01
Bagaimana teori
dan konsep
sumber daya
keperawatan
02
Bagaimana
kebijakan
perencanaan
kebutuhan tenaga
keshatan
03
Bagaimana situasi
ketenagaan
keperawtan di
Indonesia
menggunakan
frame work
04
Bagaimana
kebutuhan SDM
keperawatan di
unit kerja
05
Bagaimana
program
mepertahankan
SDM mencakup
pengelolaan dan
oengembangan
karir
TINJAUAN
TEORI
BAB II
TEORI DAN KONSEP SUMBER
DAYA KEPERAWATAN
Manajemen
keperawatan
Manajemen keperawatan secara
singkat diartikan sebagai proses
pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan
asuhan keperawatan,
pengobatan, dan rasa aman
kepada pasien/keluarga serta
masyarakat (Gillies dalam
Kuntoro, 2010).
SDM
Sumber Daya Manusia
Kesehatan adalah semua
orang yang kegiatan pokoknya
ditujukan untuk
meningkatkan kesehatan,
yang terdiri atas orang-orang
yang memberikan pelayanan
kesehatan seperti dokter,
perawat, apoteker, teknisi
laboratorium, manajemen,
serta tenaga pendukung
seperti bagian keuangan, sopir
dan sebagainya (Menurut
WHO (2006) dalam Anna &
Fery (2012).
MANAJEMEN SUMBER
DAYA KEPERAWATAN
Manajemen Sumber Daya
Keperawatan adalah merupakan
proses estimasi terhadap jumlah
sumber daya manusia
keperawatan berdasarkan
tempat, ketrampilan dan
perilaku yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal (Ilyas,
2004).
Fungsi manajemen SDM
Menurut bessie & carol, 2010
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Kepersonalian (Staffing)
4. Pergerakan dan Pelaksanaan (Actuating)
5. Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
Konsep kebijakan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan
1. Undang-undang Keperawatan No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang
3. Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit Pasal 21 dan Pasal 22
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 0 6 6/Menkes/Sk/ I I /
2006 tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Dalam
Penanggulangan Bencana
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/Menkes/SK/2004
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota serta Rumah Sakit.
7. Permenkes N0 44 Tahun 2016 tentang pedoman Manjmen Puskesmas
Dasar hukum
Perencanaan kebutuhan tenaga
kesehatan
Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kesehatan adalah upayapenetapan
jenis, jumlah, dan kualifikasi tenaga kesehatan sesuai dengn kebutuhan
pembangunan kesehatan.(Depkes,2004).
Diatur oleh PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.Perencanaan nasional tenaga kesehatan
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Sebagai turunan dari PP No. 32 tersebut, telah diterbitkan beberapa
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Kepmenkes No.850/Menkes/SK/XII/2000 Tahun 2000
(Depkes,2004) antara lain mengatur tentang kebijakan perencanaan tenaga kesehatan untuk
meningkatkan kemampuan para perencanan pemerintah, masyarakat dan semua profesidi semua
tingkatan. Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 Tahun 2004 (Depkes, 2004) antara lain mengatur
tentang pedoman penyusunan perencanaan sumberdaya kesehatan ditingkat provinsi, kabupaten/kota,
serta rumah sakit.
4 metode penyusunan perencanaan
tenaga kesehatan
Health Need
Methode
Health Service
Demand Ratios Method
Health Service
Target Method
Situasi ketenagaan keperawatan di Indonesia menggunakan framework
Ketenagaan
keperawatan
diindonesia
Perawat adalah seseorang yang telah
lulus pendidikan tinggi Keperawatan
baik di dalam maupun di luar negeri
yang diakui oleh Pemerintah sesuai
dengan ketentuan 8peraturan
perundang-undangan. Berdasarkan
Undang-undang RI No 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan, jenis perawat
terdiri dari: Perawat Profesi dan
Perawat Vokasi
Prinsio dalam
ketenagakerjaan
● Pembagian kerja
● Pendelegasian
tugas
● Koordinasi
● Menajemen
waktu
Framework
ketengaan
keperawatan
● Kebijakan dan
perencanaan
● Pendidikan,
pelatihan, dan
pengembangan
● Penempatan
● Sistem insentif
● Kepuasan kerja
Kebutuhan SDM adalah jumlah SDM menurut
jenisnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
sejumlah beban kerja yang ada. Perencanaan
Kebutuhan SDM adalah proses sistematis dalam
upaya menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi
SDM yang dibutuhkan
Kebutuhan tenaga SDM keperawatan diunit kerja
KLASIFIKASI PASIEN “DOUGLAS”
Kategori 1
1) Kebersihan diri, mandi,
ganti pakaian
dilakukan sendiri
2) Makan dan minum
dilakukan sendiri
3) Ambulasi dengan
pengawasan
4) Observasi tanda-tanda
vital setiap pergantian
shif
5) Minimal dengan status
psikologi stabil
6) Perawatan luka
sederhana
Kategori 2
1) Kebersihan diri
dibantu, makan
minum dibantu
2) Observasi tanda-tanda
vital setiaap 4 jam
3) Ambulasi dibantu
4) Pengobatan dengan
injeksi
5) Klien dengan kateter
urin, pemasukan dan
pengeluaran dicatat
6) Klien dengan infus dan
klien dengan pleura
pungsi
Kategori 3
1) Semua kebutuhan klien dibantu
2) Perubahan posisi setiap 2 jam
dengan bantuan
3) Observasi tanda-tanda vital setiap 2
jam
4) Makan dan minu melalui selang
lambung
5) Pengobatan intravena
6) Dilakukan
suction’gelisah/disorientasi
7) Perawatan luka kompleks
Self care/perawatan mandiri,
memerlukan waktu 1-2
jam/hari
Intermiate care/perawatan
partial, memerlukan waktu 3-
4 jam/hari
Total care/Intensif care,
memerlukan waktu 5-6
jam/hari
PERHITUNGAN SDM KEPERAWATAN
METODE DOUGLAS
METODE SISTEM AKUITAS
METODE GILLIES
METODE SWANSBURG
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN
FUNGSIONAL
TIM
PRIMER
KASUS
PROGRAM MEMPERTAHANKAN SDM
Mutasi,
Promos,
Pengawasan,
Motivasi Kerja,
Asessment Center,
Gugus Kendali Mutu
dan Pendidikan dan PelatihaN
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Sebagai Berikut
PEMBAHASAN
BAB III
Berdasarkan Sumber Daya Manusia di
puskesmas X koto I
Dari gambar disamping
dapat dilihat bahwa
sebaran distribusi perawat
paling tinggi di Jawa yaitu
sebesar 49% sedangkan
sebaran distribusi perawat
paling rendah ada di
Maluku dan Papua yaitu
sebesar 4%.
Situasi ketenagaaan keperawatan di
indonesia dengan menggunakan framework
49%
4%
7%
10%
8%
22%
JAWA
PAPUA-MALUKU
BALI-NUSA
TENGGARA
SULAWESI
KALIMANTAN
SUMATERA
● Dari gambar di atas
sebaran jenis perawat
non ners paling tinggi
yaitu sebesar 75%
dibanding perawat ners
yang hanya 20%
Perawat
non ners
69%
Perawat
Ners
27%
Asisten
Perawat
4%
Dari gambar di samping
bahwa sdm perawat di x
koto I berpendidikan d-III
tsebanyak 3 orang dan ners
belum ada.
Jumlah perawat puskesmas X koto 1
Perawat D3 Perawat Ners
Pendidikan, pelatihan dan
pengembangan di puskesmas x Koto
I pada perawat diberikan
kesempatan untuk kulliah sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan
dinas kesehatan serta mengikuti
pelatihan sesuai dengan program
yang dipegang perawat.
FRAMEWORK KETENAGAAN KEPERAWATAN
DI INDONESIA
Kebijakan dan Perencanaan
di puskesmas x Koto I
Pendidikan, Pelatihan, dan
Pengembangan
Keterlibatan perawat sebagai
penanggung jawab program
khususnya dibidang
keperawatan dalam membuat
perencanaan RUK untuk
pelaksanaan tahun berikutnya
Penempatan
Penempatan perawat
di puskesmas x koto I
terdiri dari ruangan poli
umum, ruangan
Tindakan Medis dan
kunjungan rumah
(Home care) dimana 2
perawat tugas di poli
umum dan 1 di
Tindakan medis
pengembangan
Staf
puskesmas x koto I
sendiri sesuai
dengan yang
ditetapkan oleh
dinas kesehatan
melalui rekomendasi
kepala puskesmas
Sistem Insentif dan
kepuasan Kerja
Sistem insentif di puskesmas
X koto 1 untuk perawat selain
dari gaji pokok PNS/Kontrak
terdiri dari
1. Jasa Medis
2. Jasa BOK (badan
operasioal Kegiatan )
yang dimasukkan ke
RUK
3. Sedangkan Kepuasan
kerja puskesmas belum
ada yang menelit
dipuskesmas tersebut
tentang kepuasan kerja
perawat.
FRAMEWORK KETENAGAAN KEPERAWATAN
DI INDONESIA
Kebutuhan SDM menurut jenis yang dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah
beban kerja perawat dan metode pemenuhan SDM di puskesmas X koto 1 memakai
Metode Gilies 1994 digunakan khusus untuk menghitung tenaga keperawatan
dengan menggunakan rumus sbb:
Jumlah tenaga = (A x B x 365) : (hari libur 1 tahun x jam kerja per hari)
Keterangan :
A : jumlah kerja tenaga keperawatan per hari
B : jumlah pasien rata- rata per hari
Jumlah tenaga keperawatan puskesmas X koto 1 ada 3 perawat, sedangkan jumlah
pasien rata-rata 50/hari (3x50x360:48x5jam) + 5,703 dibulatkan menjadi 6 perawat
Kesimpulan : kurangnya tenaga perawat 3 orang.
Rencana Kebutuhan Tenaga atau Sumber Daya
Keperawatan di Unit Kerja
Pengembangan dan mempertahankan SDM
Kesehatan dipuskesmas X koto I khususnya untuk
perawat mempertimbangkan meliputi perencanaan
kebutuhan dan program sumber daya manusia yang
diperlukan sebagai berikut, Mutasi, Promos,
Pengawasan, Motivasi Kerja, Asessment Center,
Gugus Kendali Mutu dan Pendidikan dan Pelatihan
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
Sebaran distribusi perawat paling
tinggi di Jawa yaitu sebesar 49%
sedangkan sebaran distribusi
perawat paling rendah ada di
Maluku dan Papua yaitu sebesar
4%.
Sebaran jenis perawat non ners
paling tinggi yaitu sebesar 75%
dibanding perawat ners yang
hanya 20% sedangkan di
puskesmas x koto 1 sendiri 100%
non ners.
SARAN
Agar seluruh manajer keperawatan
menyusun perencanaan
ketenagaan keperawatan sesuai
dengan aturan dan standar yang
berlaku.
Beban kerja perawat di puskesmas
x koto I melebihi kapasitas karena
kurangnya tenaga keperawatan
dalam pelayanan poli umum dan
Tindakan Medis, jumlah tenaga
perawat berdasarkan formula
Gillies, puskesmas masih
membutuhkan tambahan 3
perawat.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to SDM Puskesmas

SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012Zakiah dr
 
MAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxMAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxdoni707352
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangantitisdwina
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxNadiaSari35
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RSAmalia Senja
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxStikesMucis1
 
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziUji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziManji Lala
 
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-iIpe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-iacmanihuruk
 
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_iIpe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_iacmanihuruk
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanljjkadinkes
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia rickygunawan84
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiLiaManggraSari
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatanppghybrid4
 

Similar to SDM Puskesmas (20)

SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
SISTEM KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2012
 
MAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docxMAKALAH KESEHATAN.docx
MAKALAH KESEHATAN.docx
 
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseoranganPedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
Pedoman pelayanan upaya kesehatan perseorangan
 
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptxpromosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
promosi kesehatan tentang peran perawat 2.pptx
 
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RSSKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN  di RS
SKN, SISTEM PEMBIAYAAN DAN PELAYANAN KESEHATAN di RS
 
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Promosi-Kesehatan-dan-Pendidikan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga GiziUji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
Uji kompetensi dan Registrasi Tenaga Gizi
 
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-iIpe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm-i
 
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
MI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdfMI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pdf
 
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
MI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).pptMI. 4.  MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
MI. 4. MANAJEMEN SDM DI PUSKESMAS (1).ppt
 
Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)Ar ornamen (1)
Ar ornamen (1)
 
Ppt sdmk 1
Ppt sdmk 1Ppt sdmk 1
Ppt sdmk 1
 
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_iIpe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_i
Ipe.40 1306480433-agatha cornelia-manihuruk-ltm_i
 
praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
 
MI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitanMI 2 materi perumahsakitan
MI 2 materi perumahsakitan
 
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
Kebijakan pengembangan sdm kesehatan di indonesia
 
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi
 
Makalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakatMakalah kesehatan masyarakat
Makalah kesehatan masyarakat
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga KesehatanMateri 1 M2KB1 :  Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
Materi 1 M2KB1 : Keebijakan Pemerintah Tentang Asisten Tenaga Kesehatan
 

Recently uploaded

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxgastroupdate
 

Recently uploaded (20)

Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptxHIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
HIV/ AIDS PENYULUHAN untuk awam [1].pptx
 

SDM Puskesmas

  • 1. MENERAPKAN KONSEP DAN TEORI MANAJEMEN SDM OLEH 1. Saddam husein sir 2. Nurhidayat Tamam Hadi 3. Yuliarti 4. zaimarni MANAJEMEN SDM PROGRAM STUDI PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PEMINATAN MANAJEMEN KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN
  • 3. LATAR BELAKANG Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu yang berhubungan erat dalam manajemen sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis)dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Dalam manajemen sumber daya manusia kesehatan didalamnya terdapat berbagai profesi antara lain tenaga kesehatan yang meliputi tenaga medis,non medis dan tenaga non kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang optimal bagi masyarakat harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dan didukung oleh sumber daya kesehatan, termasuk tenaga kesehatan Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan kesehatan sesuai dengan bidang keahlian dan atau kewenangan tenaga kesehatan yang bersangkutan. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan dengan jumlah terbesar, diharapkan dapat berperan banyak dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat (Kemenkes RI, 2005). You can delete this slide when you’re done editing the presentation.
  • 4. Tujuan penulisan 01 Bagaimana teori dan konsep sumber daya keperawatan 02 Bagaimana kebijakan perencanaan kebutuhan tenaga keshatan 03 Bagaimana situasi ketenagaan keperawtan di Indonesia menggunakan frame work 04 Bagaimana kebutuhan SDM keperawatan di unit kerja 05 Bagaimana program mepertahankan SDM mencakup pengelolaan dan oengembangan karir
  • 6. TEORI DAN KONSEP SUMBER DAYA KEPERAWATAN Manajemen keperawatan Manajemen keperawatan secara singkat diartikan sebagai proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien/keluarga serta masyarakat (Gillies dalam Kuntoro, 2010). SDM Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah semua orang yang kegiatan pokoknya ditujukan untuk meningkatkan kesehatan, yang terdiri atas orang-orang yang memberikan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium, manajemen, serta tenaga pendukung seperti bagian keuangan, sopir dan sebagainya (Menurut WHO (2006) dalam Anna & Fery (2012). MANAJEMEN SUMBER DAYA KEPERAWATAN Manajemen Sumber Daya Keperawatan adalah merupakan proses estimasi terhadap jumlah sumber daya manusia keperawatan berdasarkan tempat, ketrampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan keperawatan yang optimal (Ilyas, 2004).
  • 7. Fungsi manajemen SDM Menurut bessie & carol, 2010 1. Perencanaan (Planning) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Kepersonalian (Staffing) 4. Pergerakan dan Pelaksanaan (Actuating) 5. Pengawasan dan Pengendalian (Controlling)
  • 8. Konsep kebijakan perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan 1. Undang-undang Keperawatan No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang 3. Pedoman Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan 4. Peraturan Menteri Kesehatan No 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit Pasal 21 dan Pasal 22 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 0 6 6/Menkes/Sk/ I I / 2006 tentang Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 81/Menkes/SK/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten atau Kota serta Rumah Sakit. 7. Permenkes N0 44 Tahun 2016 tentang pedoman Manjmen Puskesmas Dasar hukum
  • 9. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kesehatan adalah upayapenetapan jenis, jumlah, dan kualifikasi tenaga kesehatan sesuai dengn kebutuhan pembangunan kesehatan.(Depkes,2004). Diatur oleh PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.Perencanaan nasional tenaga kesehatan ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Sebagai turunan dari PP No. 32 tersebut, telah diterbitkan beberapa Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Kepmenkes No.850/Menkes/SK/XII/2000 Tahun 2000 (Depkes,2004) antara lain mengatur tentang kebijakan perencanaan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kemampuan para perencanan pemerintah, masyarakat dan semua profesidi semua tingkatan. Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004 Tahun 2004 (Depkes, 2004) antara lain mengatur tentang pedoman penyusunan perencanaan sumberdaya kesehatan ditingkat provinsi, kabupaten/kota, serta rumah sakit.
  • 10. 4 metode penyusunan perencanaan tenaga kesehatan Health Need Methode Health Service Demand Ratios Method Health Service Target Method
  • 11. Situasi ketenagaan keperawatan di Indonesia menggunakan framework Ketenagaan keperawatan diindonesia Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan 8peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Undang-undang RI No 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, jenis perawat terdiri dari: Perawat Profesi dan Perawat Vokasi Prinsio dalam ketenagakerjaan ● Pembagian kerja ● Pendelegasian tugas ● Koordinasi ● Menajemen waktu Framework ketengaan keperawatan ● Kebijakan dan perencanaan ● Pendidikan, pelatihan, dan pengembangan ● Penempatan ● Sistem insentif ● Kepuasan kerja
  • 12. Kebutuhan SDM adalah jumlah SDM menurut jenisnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah beban kerja yang ada. Perencanaan Kebutuhan SDM adalah proses sistematis dalam upaya menetapkan jumlah, jenis, dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan Kebutuhan tenaga SDM keperawatan diunit kerja
  • 13. KLASIFIKASI PASIEN “DOUGLAS” Kategori 1 1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri 2) Makan dan minum dilakukan sendiri 3) Ambulasi dengan pengawasan 4) Observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shif 5) Minimal dengan status psikologi stabil 6) Perawatan luka sederhana Kategori 2 1) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu 2) Observasi tanda-tanda vital setiaap 4 jam 3) Ambulasi dibantu 4) Pengobatan dengan injeksi 5) Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat 6) Klien dengan infus dan klien dengan pleura pungsi Kategori 3 1) Semua kebutuhan klien dibantu 2) Perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan 3) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam 4) Makan dan minu melalui selang lambung 5) Pengobatan intravena 6) Dilakukan suction’gelisah/disorientasi 7) Perawatan luka kompleks Self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari Intermiate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3- 4 jam/hari Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/hari
  • 14. PERHITUNGAN SDM KEPERAWATAN METODE DOUGLAS METODE SISTEM AKUITAS METODE GILLIES METODE SWANSBURG
  • 16. PROGRAM MEMPERTAHANKAN SDM Mutasi, Promos, Pengawasan, Motivasi Kerja, Asessment Center, Gugus Kendali Mutu dan Pendidikan dan PelatihaN Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Sebagai Berikut
  • 18. Berdasarkan Sumber Daya Manusia di puskesmas X koto I
  • 19. Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa sebaran distribusi perawat paling tinggi di Jawa yaitu sebesar 49% sedangkan sebaran distribusi perawat paling rendah ada di Maluku dan Papua yaitu sebesar 4%. Situasi ketenagaaan keperawatan di indonesia dengan menggunakan framework 49% 4% 7% 10% 8% 22% JAWA PAPUA-MALUKU BALI-NUSA TENGGARA SULAWESI KALIMANTAN SUMATERA
  • 20. ● Dari gambar di atas sebaran jenis perawat non ners paling tinggi yaitu sebesar 75% dibanding perawat ners yang hanya 20% Perawat non ners 69% Perawat Ners 27% Asisten Perawat 4%
  • 21. Dari gambar di samping bahwa sdm perawat di x koto I berpendidikan d-III tsebanyak 3 orang dan ners belum ada. Jumlah perawat puskesmas X koto 1 Perawat D3 Perawat Ners
  • 22. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan di puskesmas x Koto I pada perawat diberikan kesempatan untuk kulliah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dinas kesehatan serta mengikuti pelatihan sesuai dengan program yang dipegang perawat. FRAMEWORK KETENAGAAN KEPERAWATAN DI INDONESIA Kebijakan dan Perencanaan di puskesmas x Koto I Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Keterlibatan perawat sebagai penanggung jawab program khususnya dibidang keperawatan dalam membuat perencanaan RUK untuk pelaksanaan tahun berikutnya
  • 23. Penempatan Penempatan perawat di puskesmas x koto I terdiri dari ruangan poli umum, ruangan Tindakan Medis dan kunjungan rumah (Home care) dimana 2 perawat tugas di poli umum dan 1 di Tindakan medis pengembangan Staf puskesmas x koto I sendiri sesuai dengan yang ditetapkan oleh dinas kesehatan melalui rekomendasi kepala puskesmas Sistem Insentif dan kepuasan Kerja Sistem insentif di puskesmas X koto 1 untuk perawat selain dari gaji pokok PNS/Kontrak terdiri dari 1. Jasa Medis 2. Jasa BOK (badan operasioal Kegiatan ) yang dimasukkan ke RUK 3. Sedangkan Kepuasan kerja puskesmas belum ada yang menelit dipuskesmas tersebut tentang kepuasan kerja perawat. FRAMEWORK KETENAGAAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
  • 24. Kebutuhan SDM menurut jenis yang dibutuhkan untuk melaksanakan sejumlah beban kerja perawat dan metode pemenuhan SDM di puskesmas X koto 1 memakai Metode Gilies 1994 digunakan khusus untuk menghitung tenaga keperawatan dengan menggunakan rumus sbb: Jumlah tenaga = (A x B x 365) : (hari libur 1 tahun x jam kerja per hari) Keterangan : A : jumlah kerja tenaga keperawatan per hari B : jumlah pasien rata- rata per hari Jumlah tenaga keperawatan puskesmas X koto 1 ada 3 perawat, sedangkan jumlah pasien rata-rata 50/hari (3x50x360:48x5jam) + 5,703 dibulatkan menjadi 6 perawat Kesimpulan : kurangnya tenaga perawat 3 orang. Rencana Kebutuhan Tenaga atau Sumber Daya Keperawatan di Unit Kerja
  • 25. Pengembangan dan mempertahankan SDM Kesehatan dipuskesmas X koto I khususnya untuk perawat mempertimbangkan meliputi perencanaan kebutuhan dan program sumber daya manusia yang diperlukan sebagai berikut, Mutasi, Promos, Pengawasan, Motivasi Kerja, Asessment Center, Gugus Kendali Mutu dan Pendidikan dan Pelatihan
  • 27. PENUTUP KESIMPULAN Sebaran distribusi perawat paling tinggi di Jawa yaitu sebesar 49% sedangkan sebaran distribusi perawat paling rendah ada di Maluku dan Papua yaitu sebesar 4%. Sebaran jenis perawat non ners paling tinggi yaitu sebesar 75% dibanding perawat ners yang hanya 20% sedangkan di puskesmas x koto 1 sendiri 100% non ners. SARAN Agar seluruh manajer keperawatan menyusun perencanaan ketenagaan keperawatan sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Beban kerja perawat di puskesmas x koto I melebihi kapasitas karena kurangnya tenaga keperawatan dalam pelayanan poli umum dan Tindakan Medis, jumlah tenaga perawat berdasarkan formula Gillies, puskesmas masih membutuhkan tambahan 3 perawat.