Dokumen tersebut membahas pentingnya persatuan dan organisasi dalam gereja. Gereja harus memiliki kepemimpinan yang rendah hati seperti Kristus, menegakkan doktrin Alkitab, menerapkan disiplin rohani, dan diorganisasi untuk misi memberitakan Injil ke seluruh dunia. Hanya dengan cara ini gereja dapat mempertahankan persatuan dan melaksanakan tugasnya.
1. Pelajaran 12 untuk 22 Desember 2018
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Matius 20:26,27
“‘Tidaklah demikian di antara
kamu. Barangsiapa ingin menjadi
besar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa ingin menjadi
terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi
hambamu;’”
2. KEPEMIMPINAN:
Kristus Sebagai Kepala
Servant leadership
ORGANISASI:
Doktrin
Disiplin
MISI.
Orang-orang percaya mengakui Kristus sebagai Kepala gereja.
Namun demikian, suatu tingkatan organisasi manusia sangat
penting untuk misi dan kesatuan gereja.
Para pemimpin menumbuhkan persatuan melalui melayani dengan
rendah hati, menegakkan kebenaran, terlibat dalam disiplin
penebusan, dan mengorganisasi gereja untuk misi.
Gereja harus memiliki poin-poin berikut untuk dapat menjaga
persatuan:
3. KRISTUS
KEPALA
GEREJA
“karena suami adalah kepala isteri sama seperti
Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang
menyelamatkan tubuh.” (Efesus 5:23)
Kepala mengatur semua
bagian tubuh. Tubuh tidak
dapat berbuat apa-apa
tanpa kepala.
Gereja tidak memiliki
kehidupan tanpa Yesus,
gerakannya tidak menentu
dan tidak ada gunanya
tanpa Ia sebagai Kepala.
Paulus juga memberi contoh suami sebagai
kepala keluarga (Efesus 5:23-27). Setiap orang
percaya harus berserah kepada otoritas Kristus.
Tidak ada yang berwenang untuk memimpin
Gereja oleh dirinya sendiri. Semakin besar
tanggung jawab seorang pemimpin, ia harus
semakin tunduk kepada Kristus.
4. KEPEMIMPINAN HAMBA
Di sebagian besar organisasi di dunia ini (negara,
perusahaan ...), para pemimpin menikmati lebih
banyak keistimewaan daripada mereka di bawah.
Namun, para pemimpin di Gereja harus melayani
orang lain gantinya mencari keuntungan mereka
sendiri.
Mereka tidak mengejar kemuliaan bagi diri mereka
sendiri tetapi yang bagi setiap anggota di Gereja (1
Petrus 5:2-3).
The Church unity is
stronger when leaders
are connected to Christ,
reflect His teachings in
their lives and teach
them to others (2
Timotius 2:15).
“Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa
ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia
menjadi pelayanmu.” (Matius 20:26)
5. Doktrin-doktrin umum yang
berdasarkan Alkitab sangat penting
untuk menjaga persatuan dalam
Gereja.
Paulus memperingatkan kita bahwa
di Akhir Zaman “mereka akan
mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya” yang “tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat” tetapi
akan menjauhi dari kebenaran
(2 Timotius 4:1-4).
TheHolyBible
Salvationbygrace
TheSecondComingofJesus
Themorallaw
Thepropheticgift
TheSabbath
Aworldwidemovement
Thehealthprinciples
Paulus mendorong kita untuk mendukung dan menegakkan doktrin yang benar
(2 Timotius 4:2).
Doktrin palsu dan amoralitas palsu berkembang pesat saat ini. Kita harus
menggunakan Firman untuk menentang, mengoreksi dan mengalahkannya
(2 Timotius 3:16).
MEMPERTAHANKAN
PERSATUAN
GEREJA
“Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang
bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu
terima, menimbulkan perpecahan dan godaan.
Sebab itu hindarilah mereka.” (Roma 16:17)
6. Disiplin diperlukan untuk persatuan
dan kemurnian Gereja. Ini harus selalu
didasarkan pada petunjuk Alkitab
dalam Matius 18:15-20 dan Galatia
6:1-2. Bersikap merangkul terhadap
orang yang sedang didisiplinkan:
Tunjukkan kasih untuk setiap
individu, karena itu akan
membantu dia mengenali
kesalahannya dengan demikian
ia akan menyadari perlunya
pertobatan.
Tunjukkan kasih kepada jemaat,
karena itulah yang
melindunginya dari bahaya
doktrin palsu atau praktik yang
sesat.
Tunjukkan kasih kepada dunia,
karena itulah yang menunjukkan
kesaksian yang lebih kuat dari
kekuatan injil yang
mengubahkan
Tunjukkan kasih kepada Kristus,
karena itulah yang dengan setia
menunjukkan karakter-Nya dan
perlindungan-Nya kepada kita
DISIPLIN
GEREJA
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan
melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh
lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya
kamu juga jangan kena pencobaan.” (Galatia 6:1)
7. Umat TUHAN dapat bersatu dan bekerja sama dengan baik ketika mereka
memiliki tujuan yang sama. Apa tujuan kita di Gereja?
Bersama-sama memperkuat persahabatan
atau mendorong satu sama lain dalam
iman bukanlah tujuan kita, tetapi itu
adalah hasil dari berbagi misi yang sama.
Misi itu menjadikan kita sebagai murid-
murid Kristus. Bertemu dengan mereka
yang belum mengenal Yesus sebagai Juru
Selamat pribadi mereka, membaptis
mereka dan mengajarkan kebenaran
kepada mereka.
Keluarga Allah akan bertumbuh karena
para murid baru itu akan membuat lebih
banyak murid. Kita adalah keluarga yang
bersatu dengan satu misi: untuk
memberitakan Injil.
DIORGANISASI
UNTUK MISI
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” (Matius 28:19)
8. “Sebagian orang telah mengemukakan pemikiran
bahwa ketika kita mendekati penutupan akhir
zaman, setiap anak TUHAN akan bertindak secara
independen dari organisasi keagamaan apa pun.
Tetapi saya telah diinstruksikan oleh TUHAN bahwa
dalam pekerjaan ini tidak ada anak-anak-Nya yang
bekerja secara indpenden. Para malaikat surgawi
semuanya berada di bawah hukum, masing-masing
saling mempengaruhi untuk melakukan kehendak
TUHAN, menghasilkan ketaatan mereka terhadap
hukum yang mengatur tindakan mereka. Agar
pekerjaan TUHAN dapat maju, sehat dan kokoh,
umatnya juga harus bersatu..”
E.G.W. (Selected Messages, book 3, cp. 3, p. 26)