3. IKATAN LOGAM
SIFAT LOGAM
SKEMA IKATAN LOGAM
KLASIFIKASI IKATAN LOGAM
ALLOY
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKATAN LOGAM
KESIMPULAN
4. SIFAT LOGAM
1. Mengkilap
2. menghantarkan arus listrik atau panas,
3. dapat ditempa, ditarik, dan dibengkokkan
5. SIFAT LOGAM
4. Logam tersusun secara teratur dalam suatu kisi kristal yang terdiri
dari ion – ion positif logam di dalam lautan elektron
5. Masing – masing elektron valensi tersebut dapat bergerak bebas
mengelilingi inti atom yang ada dalam Kristal tersebut dan tidak
hanya terpaku pada salah satu inti atom
8. IKATAN LOGAM
ikatan yang disebabkan oleh adanya elektron valensi suatu logam yang
tidak terarah
ikatan yang disebabkan oleh tumpang tindih orbital valensi dari atom-atom
logam.
ikatan antara inti positif unsur logam di dalam lautan elektron yang
dihasilkan oleh elektron valensi unsur logam yang bersangkutan
11. KLASIFIKASI IKATAN LOGAM
BERDASARKAN IKATAN LOGAMNYA
IKATAN LOGAM PADA LOGAM GOLONGAN UTAMA
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan dengan dengan unsur
golongan transisi.
IKATAN LOGAM PADA LOGAM GOLONGAN TRANSISI UTAMA
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
12. KLASIFIKASI IKATAN LOGAM
BERDASARKAN UNSUR PENYUSUNNYA IKATAN LOGAM
IKATAN LOGAM ANTAR UNSUR SEJENIS
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
IKATAN LOGAM ANTAR UNSUR YANG BERBEDA JENIS (ALLOY).
13. ALLOY
Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur
atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur logam yang
campuran tersebut tidak saling bereaksi serta masih menunjukan sifat
sebagai logam setelah didinginkan.
Aloi dibagi menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi.
aloi selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih
kecil dari jari-jari atom logam.
aloi substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yang dipadukan lebih
besar dari jari-jari atom logam
14. FAKTA EKSPERIMEN
1. TEORI AWAN ELEKTRON
teori awan atau lautan elektron pada ikatan logam itu didefinisikan
sebagai gaya tarik antara muatan positif dari ion-ion logam (kation
logam) dengan muatan negatif yang terbentuk dari elektron-elektron
valensi dari atom-atom logam
15. FAKTA EKSPERIMEN
1. TEORI AWAN ELEKTRON
Teori lautan atau awan elektron ini dapat menjelaskan berbagai sifat
fisika dari logam :
Logam dapat ditempa, dapat dibengkokkan, direntangkan dan tidak
rapuh
Sifat Mengkilap
Daya hantar listrik
Daya hantar panas
Titik didih dan titik leleh tinggi
16. 2. TEORI PITA
• semikonduktor dapat dijelaskan melalui Teori Pita
• Misalnya kisi kristal Li dalam satu dimensi
LIHAT GAMBAR
FAKTA EKSPERIMEN
17.
18. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKATAN LOGAM
• Titik leleh dan titik didih
• Jari-jari atom
• Jumlah elektron valensi (elektron yang terdelokalisasi)
• Bilangan koordinasi
19. SIMPULAN
1. Ikatan logam merupakan salah satu jenis ikatan kimia yang tak dapat
dijelaskan secara teori ikatan ionik dan ikatan kovalen.
2. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik
– menarik antara muatan positif dari ion – ion logam dengan muatan
negatif dari elekton – elektron yang bebas bergerak dalam logam
tersebut.
3. Sifat Fisika dari logam seperti dapat ditempa, menghantarkan arus
listrik, mengkilap, dan titik didih yang tinggi dapat dijelaskan dengan
teori awan elektron, dan teori pita.
20. SIMPULAN
4. Ikatan logam dapat dibagi menjadi 2 bagian berdasarkan golongan dan
berdasarkan unsure penyusunnya
5. Teori awan elektron atau teori elektron bebas, ikatan logam terdapat
antara ion logam bermuatan positif dan elektron yang mudah bergerak
dalam lautan elektron.
6. Teori pita dapat menjelaskan mengenai sifat logam sebagai
konduktor, semikonduktor dan isolator.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuatnya ikatan logam adalah:
titik didih dan titik leleh, jari-jari atom, jumlah elektron valensi yang
terdelokalisasi, dan bilangan koordinasi.