SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Nucleopolyhedrovirus (NPV) Sebagai Bioinsektisida.

Biologi Nucleopolyhedrovirus (NPV) Morfotipe NPV

NPV merupakan salah satu anggota genus Baculovirus, famili Baculoviridae.
Berdasarkan tipe morfologi luar baculoviridae terdiri atas 3 subgroup yaitu:
nuclear polyhedrosis virus atau nucleopolyhedrovirus (NPV), granulosis virus
atau granulovirus (GV) dan non-occluded baculovirus (NOB) yang tidak memiliki
kristal protein. Kristal protein dari NPV berbentuk segi banyak (polyhedral)
dengan diameter 0.2 – 20.0 µm yang biasanya dapat dilihat di bawah mikroskop
cahaya biasa, dan umumnya mengandung lebih dari satu virion, ciri khas NPV
adalah adanya nukleokapsid berbentuk batang yang mengandung untaian ganda asam
deoksiribonukleat (DNA) yang panjangnya 250 – 400 nm dan lebar 40 – 70 nm.
Berdasarkan jumlah nukleokapsid, NPV dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
single nukleokapsid (SNPV) dan multi nucleokapsid (MNPV). Pada SNPV tiap
envelope berisi satu nuckleokapsid, sedangkan pada MNPV berisi lebih dari satu
sampai 39 nukleokapsid. Pada umumnya SNPV mempunyai inang yang lebih spesifik
dibandingkan dengan MNPV. Beberapa ciri khas lainnya dari NPV partikel virus
atau virionnya terbungkus dalam protein kristalin berupa badan oklusi (occlusion
bodies) yang disebut dengan polihedra dan replikasi virus terjadi hanya pada
inti sel (nucleus) sel serangga inang yang terinfeksi

MEKANISME DAN SIKLUS HIDUP NPV DI ALAM
Di alam, NPV biasanya ditemukan pada permukaan tanaman dan tanah. Manakala
termakan oleh serangga inang (ulat) dan masuk ke dalam saluran pencernaan yang
memiliki pH tinggi (> 10), maka polihedra akan pecah melepaskan virion infektif.
Virion yang terlepas dari matrik protein (pembungkus) akan memulai infeksi ke
dalam sel-sel saluran pencernaan ulat yang kemudian DNA akan mengadakan
reflikasi di inti sel.
Proses infeksi SlNPV atau SeNPV dimulai dari tertelannya polihedra (berisi
virus) bersama pakan. Di dalam saluran pencernaan yang bersuasana alkalis,
polihedra larut sehingga membebaskan virus (virion). Selanjutnya virus
menginfeksi sel-sel yang rentan. Dalam waktu 1 – 2 hari setelah polihedra
tertelan, ulat yang terinfeksi akan mengalami gejala abnormal secara morfologis,
fisiologis dan perilakunya. Secara morfologis, hemolimfa ulat yang semula
jernih berubah keruh dan secara fisiologis, ulat tampak berminyak dan perubahan
warna tubuh menjadi pucat kemerahan, terutama bagian perut. Sedangkan secara
perilaku, ulat cenderung merayap ke pucuk tanaman, yang kemudian mati dalam
keadaan menggantung dengan kaki semunya pada bagian tanaman.

More Related Content

What's hot (20)

Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
 
Materi virus
Materi virusMateri virus
Materi virus
 
Klasifikasi Virus
Klasifikasi VirusKlasifikasi Virus
Klasifikasi Virus
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Makalah virus
Makalah virusMakalah virus
Makalah virus
 
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.PdBab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
Bab 2 virus by poslen simbolon,S.Pd
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Ppt biologi
Ppt biologiPpt biologi
Ppt biologi
 
Ciri dan struktur virus
Ciri dan struktur virusCiri dan struktur virus
Ciri dan struktur virus
 
Power Point Biologi - Virus
Power Point Biologi - Virus Power Point Biologi - Virus
Power Point Biologi - Virus
 
Lks sri
Lks sriLks sri
Lks sri
 
Biologi - VIRUS
Biologi - VIRUSBiologi - VIRUS
Biologi - VIRUS
 
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)
 
buku pembelajaran virus biologi
buku pembelajaran virus biologibuku pembelajaran virus biologi
buku pembelajaran virus biologi
 
Bakteriologi
 Bakteriologi Bakteriologi
Bakteriologi
 
Materi Biologi SMA "Virus"
Materi Biologi SMA "Virus"Materi Biologi SMA "Virus"
Materi Biologi SMA "Virus"
 
Powerpoint virus
Powerpoint virusPowerpoint virus
Powerpoint virus
 
Virus kelas X
Virus kelas XVirus kelas X
Virus kelas X
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

December 3 7
December 3 7December 3 7
December 3 7
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
T
TT
T
 
Advert music 2
Advert music 2Advert music 2
Advert music 2
 
HARGA KREDIT MOTOR YAMAHA
HARGA KREDIT MOTOR YAMAHAHARGA KREDIT MOTOR YAMAHA
HARGA KREDIT MOTOR YAMAHA
 
Costume ideas
Costume ideasCostume ideas
Costume ideas
 

Similar to NPV Morfotipe dan Siklus Hidup

Similar to NPV Morfotipe dan Siklus Hidup (20)

Virus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhanVirus hewan dan tumbuhan
Virus hewan dan tumbuhan
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 
virus dan bakteri.pptx
virus dan bakteri.pptxvirus dan bakteri.pptx
virus dan bakteri.pptx
 
Ppt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteriPpt virus dan bakteri
Ppt virus dan bakteri
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme2 kelompok mikroorganisme
2 kelompok mikroorganisme
 
Lap postulat adz
Lap postulat adzLap postulat adz
Lap postulat adz
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
 
Plaque.tycka
Plaque.tyckaPlaque.tycka
Plaque.tycka
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)Virus dan Serologi (Bukan HIV)
Virus dan Serologi (Bukan HIV)
 
Presentasi virus 1
Presentasi virus 1Presentasi virus 1
Presentasi virus 1
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 

NPV Morfotipe dan Siklus Hidup

  • 1. Nucleopolyhedrovirus (NPV) Sebagai Bioinsektisida. Biologi Nucleopolyhedrovirus (NPV) Morfotipe NPV NPV merupakan salah satu anggota genus Baculovirus, famili Baculoviridae. Berdasarkan tipe morfologi luar baculoviridae terdiri atas 3 subgroup yaitu: nuclear polyhedrosis virus atau nucleopolyhedrovirus (NPV), granulosis virus atau granulovirus (GV) dan non-occluded baculovirus (NOB) yang tidak memiliki kristal protein. Kristal protein dari NPV berbentuk segi banyak (polyhedral) dengan diameter 0.2 – 20.0 µm yang biasanya dapat dilihat di bawah mikroskop cahaya biasa, dan umumnya mengandung lebih dari satu virion, ciri khas NPV adalah adanya nukleokapsid berbentuk batang yang mengandung untaian ganda asam deoksiribonukleat (DNA) yang panjangnya 250 – 400 nm dan lebar 40 – 70 nm. Berdasarkan jumlah nukleokapsid, NPV dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu single nukleokapsid (SNPV) dan multi nucleokapsid (MNPV). Pada SNPV tiap envelope berisi satu nuckleokapsid, sedangkan pada MNPV berisi lebih dari satu sampai 39 nukleokapsid. Pada umumnya SNPV mempunyai inang yang lebih spesifik dibandingkan dengan MNPV. Beberapa ciri khas lainnya dari NPV partikel virus atau virionnya terbungkus dalam protein kristalin berupa badan oklusi (occlusion bodies) yang disebut dengan polihedra dan replikasi virus terjadi hanya pada inti sel (nucleus) sel serangga inang yang terinfeksi MEKANISME DAN SIKLUS HIDUP NPV DI ALAM Di alam, NPV biasanya ditemukan pada permukaan tanaman dan tanah. Manakala termakan oleh serangga inang (ulat) dan masuk ke dalam saluran pencernaan yang memiliki pH tinggi (> 10), maka polihedra akan pecah melepaskan virion infektif. Virion yang terlepas dari matrik protein (pembungkus) akan memulai infeksi ke dalam sel-sel saluran pencernaan ulat yang kemudian DNA akan mengadakan reflikasi di inti sel. Proses infeksi SlNPV atau SeNPV dimulai dari tertelannya polihedra (berisi virus) bersama pakan. Di dalam saluran pencernaan yang bersuasana alkalis, polihedra larut sehingga membebaskan virus (virion). Selanjutnya virus menginfeksi sel-sel yang rentan. Dalam waktu 1 – 2 hari setelah polihedra tertelan, ulat yang terinfeksi akan mengalami gejala abnormal secara morfologis, fisiologis dan perilakunya. Secara morfologis, hemolimfa ulat yang semula jernih berubah keruh dan secara fisiologis, ulat tampak berminyak dan perubahan warna tubuh menjadi pucat kemerahan, terutama bagian perut. Sedangkan secara perilaku, ulat cenderung merayap ke pucuk tanaman, yang kemudian mati dalam keadaan menggantung dengan kaki semunya pada bagian tanaman.